Anda di halaman 1dari 50

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Agung Kristanto,Skep.Ns.
 Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua
kompartemen utama, yaitu :
1. Cairan intraselular (CIS)
2. Cairan ekstra selular (CES)
3. Pada orang dewasa 60% dari berat badan
adalah air (cairan dan elektrolit).
Body fluid
60% water

Intracelluler extracelluler
2/3(40%) 1/3(20%)
(28 lt in 70 kg (14 lt in 70 kg
young adult) young adult)

Transcelluler
Interstitial Plasma
1-3%
15% (10.5 lt in 70 kg 5% (3.5 lt in
(Cerebrospinal)
young adult) 70 kg young adult)
(aqueous humor)
PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH
DIBANDINGKAN BERAT BADAN

Umur Total cairan tubuh (%)


terhadap BB
Bayi BL 77
6 Bulan 72
2 Tahun 60
16 Tahun 60
20-39 Tahun:  
Pria/Wanita 60/50
40-59 Tahun:
Pria/Wanita 55/47
Electrolyte Composition of Body Fluid
Electolyte Plasma(mEq/L Interstetiel Intracelluler
(mEq/KgH2o) (mEq/KgH2o)
Cation:
Na+ 142 145 10
K+ 4 4 159
Ca2+ 5 3 1
Mg2+ 2 2 40
Total 153 154 210
Anion:      
Cl- 103 117 3

HCO3- 25 28 7
Protein 17 - 45
Others 8 9 155
Total 153 154 210
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
 Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut,
substansi terlarut (zat terlarut):
1. Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia.
Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari
berat badannya adalah air dan rata-rata
wanita mengandung 55% air dari berat
badannya.
2. Solut (terlarut)
 Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis
substansi terlarut (zat terlarut): elektrolit dan
non-elektrolit.
 (a) Elektrolit :Substansi yang berdiasosiasi
(terpisah) di dalam larutan dan akan
menghantarkan arus listrik.
Kation : ion-ion yang mambentuk muatan
positif dalam larutan. Kation ekstraselular
utama adalah natrium (Na+), sedangkan
kation intraselular utama adalah kalium
(K+).
 Anion :
ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam
larutan. Anion ekstraselular utama adalah klorida
( Clˉ ), sedangkan anion intraselular utama adalah
ion fosfat (PO4-).

(b).Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa


dan urea yang tidak berdisosiasi dalam
larutan. Non- elektrolit lainnya yang secara
klinis penting mencakup kreatinin dan
bilirubin.
 Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
 Mengeluarkan buangan-buangan sel
 Membantu dalam metabolisme sel
 Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
 Membantu memelihara suhu tubuh
 Membantu pencernaan
 Mempemudah eliminasi
 Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim)
INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI

UNSUR TUBUH YANG UTAMA


Intake (Range) Output (range)
AIR (ml) 1.Urine = 1400 – 1.800
Air minum = 1400 – 1800 2.Faeces = 100
Airdalam makanan = 700 – 1000 3.Kulit = 300 - 500
Air hasil oksidasi = 300 - 400 4.Paru-paru = 600 - 800
   

TOTAL = 2400 -3200 TOTAL = 2400 – 3200

Perbedaan pemasukan & pengeluaran tidak lebih dari


: 200 – 400 ml
Intake (range) Output (range)

Natrium(mEq) =70 (50-100)  Urine = 65 (50-100)


 Faeces = 5 (2-20)

Kalium (mEq) = 100 (50-120) Urine = 90 (50-120)


 Faeces = 10 (2-40)

Magnesium (mEq) = 30 (5-60)  Urine = 10 (2-20)


 Faeces = 20 (2-50)

Kalsium (mEq) = 15 (2-50)  Urine = 3(0-10)


 Faeces = 12 (2-30)

Protein (g) = 55 (30-80)

Nitrogen (g) = 8 (4-12)

Kalori = 1800-3000
Insensible Water Loss (IWL)
 Merupakan Kehilangan cairan melalui
kulit (difusi) & paru
 Untuk mengetahui “Insensible Loss

(IWL)” dapat menggunakan


penghitungan sebagai berikut :
o DEWASA = 15 cc/kg BB/hari
o ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg
BB/hari
Jika ada kenaikan suhu :
o IWL = 200 (suhu badan sekarang –
36.8C)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan dan elektrolit
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Sel-sel lemak
4. Stres
5. Sakit
6. Temperatur lingkungan
7. Diet
VARIABEL YANG MEMPENGARUHI
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1.USIA
a.Bayi
Total proporsi air dalam tubuh bayi lebih besar daripada
total proporsi air dalam tubuh anak-anak dan dewasa,
Namun walaupun bayi memiliki proporsi air tubuh lebih
besar, mereka terlindungi dari kehilangan cairan karena
mereka setiap hari mengonsumsi dan mengekresi
volume air dalam jumlah relatif besar dari orang dewasa.
b.Anak-anak
Demam karena respon dari suatu penyakit dapat
meningkatkan kecepatan kehilangan air yang dirasakan.
c.Remaja
Perubahan keseimbangan cairan pada remaja
perempuan lebih besar karena adanya
pengaruh hormon yang berhubungan dengan
siklus menstruasi
d.Lansia
Berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal
dan ketidakmampuan mengorientasikan urin.
Jumlah total air dalam tubuh menurun seiring
dengan meningkatnya usia
PROSES PERGERAKAN /
TRANSPOR CAIRAN TUBUH
1. Difusi
Difusi adalah proses dimana partikel
yang terdapat dalam cairan bergerak
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah sampai terjadi keseimbangan.
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi
1. Peningkatan suhu
2. Peningkatan konsentrasi partikel
3. Penurunan ukuran atau berat molekul
dari partikel
4. Peningkatan area permukaan yang
tersedia untuk difusi
5. Penurunan jarak lintas dimana massa
partikel harus berdifusi
2. Transport Aktif
1. Transport Aktif adalah bahan bergerak dari rendah
ke tinggi.
2. Adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.
3. Diperlukan Energi.
4. Banyak zat terlarut penting ditransport secara aktif
melewati membran sel meliputi: natrium, kalium,
hidrogen, glukosa dan asam amino.
5. Tarnsport aktif adalah vital untuk mempertahankan
keunikan komposisi baik CES dan CIS.
3. Filtrasi (penyaringan)
1)Filtrasi adalah adalah
merembesnya suatu cairan melalui
selaput permeable.

2)Arah perembesan adalah dari


daerah dengan tekanan yang lebih
tinggi ke daerah dengan tekanan
yang yang lebih rendah.
4. Osmosis

Osmosis adalah bergeraknya pelarut


bersih seperti air, melalui membran
semipermeabel dari larutan yang
berkonsentrasi lebih rendah ke
konsentrasi yang lebih tinggi
yang sifatnya menarik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
gerakan air dan zat terlarut
1. Membran
Membran semipermeabel tubuh meliputi :
a. membran sel : memisahkan CIS dan CIT dan
terdiri atas lipid dan protein
b.membran kapiler : memisahkan CIV dari CIT
c.membran epitelial : memisahkan CIT dan CIV
dari CTS.
Contoh :
Epitelium mukosa dari lambung dan usus,
membran sinovial dan tubulus ginjal.
2. Proses transpor
3. Konsentrasi cairan tubuh
Osmolalitas
Tonisitas
1). Larutan isotonik  NaCl 0,9%
2). Larutan hipotonik NaCl 0.45%
3). Larutan hipertonik NaCL 3%,
dekstrosa 50%
Pengaturan keseimbangan /
volume vaskular dan osmolalitas cairan
ekstraselular (CES)

1.   Rasa Dahaga


2.   Anti Diuretik Hormon (ADH)
3.   Aldosteron
4.   Prostaglandin
5.   Glukokortikoid
KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT
DIPERTAHANKAN MELALUI INTEGRASI
DARI FUNGSI :

   GINJAL
    HORMONAL
    SARAF
CARA PENGELUARAN CAIRAN

a. Ginjal
b. Kulit
c. Paru –paru
d. Gastrointestinal
Pengaturan Elektrolit
Natrium ( Na )
 Terbanyak di Extra sel
 Mempengaruhi keseimbangan air, hantaran
infuls dan kontraksi otot
 Diatur oleh intake garam, aldosteron, dan
pengeluaran urine
 Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium ( K )
 Kation utama intra seluler
 Berfungsi sebagai exitabiliy neuromuskuler
dan kontraksi otot
 Untuk pembentukan glikogen, sintesa protein,
pengaturan keseimbangan asam basa
 Normal: 3,5-5,5 mEq/lt
Kalsium ( Ca )
 Berguna untuk integritas kulit, struktur sel,
konduksi jantung, pe,beuan darah, pembentukan
tulang dan gigi.
 Diatur oleh parathyroid dan thyroid
Magnisium ( Mg )
 Kation terbanyak kedua di CIS
 Penting untuk aktifitas enzim, neurochemia,
muskular excibility
 Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida (Cl )
 Terdapat pada CIS dan CES
 Normal: 95-105 Eq/lt
Bicarbonat
 Sebagai buffer
 Teradapat pada CIS dan CES
Fosfat
 Anion buffer pada CIS dan CES
 Fungsi untuk meningkatkan kegiatan
neuromuskuler, metab. KH, pengatur As-Bs
MASALAHKESEIMBANGAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1.  Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat
kekurangan volume cairan ekstraseluler
(CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume
cairan ekstraseluler (CES)
Hipovolemia adalah kekurangan cairan di
dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES).
Penyebab
Penurunan masukan
(1)Kehilangan cairan yang abnormal
melalui :
kulit, gastro intestinal, ginjal
abnormal, dll.
(2) Perdarahan
 Pusing, kelemahan, Keletihan
 Sinkope
 anoreksia,mual, muntah, haus,
 kekacauan mental
 Konstipasi dan oliguria.
 HR meningkat, suhu meningkat, turgor
kulit menurun, lidah kering, mukosa
mulut kering, mata cekung.
Pengkajian Fisik
 Penurunan tekanan darah (TD), khususnya bila
berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan
frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk; lidah
kering dan kasar; mata cekung; vena leher
kolaps; peningkatan suhu dan penurunan berat
badan akut. Bayi dan anak-anak : penurunan
air mata, depresi fontanel anterior.
 Pada pasien syok akan tampak pucat dan nadi
cepat dan haus; hipotensi terlentang dan
oliguria.
Indikator Penurunan berat badan

No Penurunan Keparahan Defisit


Berat Badan Akut
1 2– 5% Ringan
2 5 – 10 % Sedang
3 10 – 15 % Berat
4 15 – 20 % Fatal
Perubahan pada hipovolemia
Hipovolemia Ringan
 Anoreksia
 Keletihan
 Kelemahan
Hipovolemia Sedang
 Hipotensi ortostatik
 Takikardia
 Penurunan CVP
 Penurunan haluaran urine
Hipovolemia Berat
 Hipotensi berbaring
 Nadi cepat dan lemah
 Dingin, kulit kusam
 Oliguria
 Kacau mental, stupor, koma
Tindakan
 Pemulihan volume cairan normal dan
koreksi gangguan penyerta asam-
basa dan elektrolit
 Perbaikan perfusi jaringan pada syok
hipovolemik
 Rehidrasi oral pada diare pediatrik
 Tindakan terhadap penyebab dasar
 Kehilangan Gastrointestinal abnormal : muntah,
penghisapan NG, diare, drainase intestinal
 Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan
sekunder terhadap demam atau latihan, luka bakar,
fibrosis sistik
 Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik, diabetes
insipidus, diuresis osmotik (bentuk poliurik), insufisiensi
adrenal, diuresis osmotik (DM takterkontrol, pasca
penggunaan zat kontras
 Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke
interstisial : peritonitis, obtruksi usus, luka bakar, acites
 Hemorragia
 Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.
Pedoman Penyuluhan pasien-
keluarga
 Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal
dan tertulis tentang hal berikut :
(1)  Tanda dan gejala hipovolemia
(2) Pentingnya mempertahankan
masukan adekuat, khususnya pada
anak kecil dan lansia, yang lebih mungkin
untuk terjadi dehidrasi
(3) Obat-obatan : nama, dosis,
frekwensi, kewaspadaan dan
potensial efek samping
Hipervolemia adalah penambahan / kelebihan
volume (CES)
Hipervolemia adalah kelebihan cairan di dalam
bagian-bagian ekstraseluler (CES).
Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan
natrium dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan
ekskresi natrium & air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma
Tanda-gejala Klinis
sesak nafas, ortopnea, odema
Penyebab edema extraselular
1.  Peningkatan tekanan kapiler
 kelebihan retensi ginjal
 tekanan vena yang tinggi
 penurunan resistensi arteriol
2.  Penurunan protein plasma
 hilangnya protein melalui hidung
 hilangnya protein melalui kulit yang lepas
 kagagalan roduksi protein
3. Peningkatan permiabilitas kapiler
 reaksi imun
 toksin
 infeksi bakteri
4. Blockade of lymph return
 Cancer
 Pembuluh limphatik yang abnormal
atau kelainan konginital
Pengkajian Fisik
 Oedema, peningkatan berat badan,
peningkatan TD (penurunan TD
saat jantung gagal) nadi kuat, asites,
krekles (rales). Ronkhi, mengi,
distensi vena leher, kulit lembab,
takikardia, irama galop
Odema Pitting
 +1: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan
jari telunjuk) maka daerah yang odema
akan menampakkan/memperlihatkan
cekungan sedalam 2 mm
 +2: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari
telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam
4 mm
 +3: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari
telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam
6 mm
 +4: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari
telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam
8 mm
Tindakan
 Pembatasan natrium dan air
 Diuretik
 Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena
kontinue : pada gagal ginjal atau
kelebihan beban cairan yang
mengancam hidup
Tanggung jawab Keperawatan

 Memantau haluaran urine dengan cermat


 Mempertahankan pembatasan pemberian
cairan
 Mempertahankan masukan dan haluaran
cairan akurat
 Memantau tanda-tanda gagal jantung
kongestif (GJK) dan oedema pulmoner
BALANCE CAIRAN
INTAKE OUTPUT

MINUMAN URINE

MAKANAN IWL (KERINGAT)

INFUS FAECES

OBAT-OBAT
(CIPROFLOKSASIN,METRONIDASOL,
MANITOL,DLL)
Riwayat dan faktor-faktor resiko
 Retensi natrium dan air : gagal jantung, sirosis,
sindrom nefrotik, kelebihan pemberian
glukokortikosteroid
 Fungsi ginjal abnormal : gagal ginjal akut atau
kronis dengan oliguria
 Kelebihan pemberian cairan intravena (IV)
 Perpindahan cairan intertisial ke plasma :
remobilisasi cairan setelah pengobatan luka
bakar, kelebihan pemberian larutan hipertonik
(mis; manitol, salin hipertonik) atau larutan
onkotik kolid (mis; albumin)
 Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan
tertulis tentang hal berikut:
 Tanda dan gejala hipervolemia
 Gejala-gejala yang memerlukan pemberitahuan dokter
setelah pulang dari rumah sakit; sesak nafas, nyeri dada,
ketidakteraturan nadi baru.
 Diet rendah garam, bila diprogramkan; gunakan
pengganti garam; dan hindari makanan yang
mengandung natrium tinggi
 Obat-obatan : termasuk nama, tujuan, dosis, frekwensi,
kewaspadaan dan potensial efek samping; tanda dan
gejala hipokalemia bila pasien mnggunakan diuretik.
 Pentingnya pembatasan cairan bila hipervolemia
berlanjut
 Pentingnya penimbangan berat badan setiap hari

Anda mungkin juga menyukai