Puji syukur penulis ucapkan kehadirat allah swt, atas segala rahmat dan hidayah-
nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ ETIKET KEPERAWATAN PROFESIONAL DAN PERGAULAN YANG
ISLAMI”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah budi pekerti.
Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan kami dari sumber-
sumber yang kami ambil dari buku yang ada kaitannya dengan makalah yang dibuat.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak
tertentu, oleh karena itu kami tidak lupa mengucapkan banyak trimakasih kepada dosen
pembimbing yang telah membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya
serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, harapan kami agar tulisan ini dapat
diterima dan dapat berguna bagi semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan adanya
kritikan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................3
B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Manfaat.................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................5
C. Service Excellence....................................................................13
A. KESIMPULAN..........................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi
kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatanyang
benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dandengan
kewajiban moral.Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatanatau tidakan
yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika
mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak
memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.Etika bisadiartikan
juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar atau
tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang
menegaskan hal yang harus dilakukan.
Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari
martabat dan hak manusia ( yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari
profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi
individu yang dilayani.Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang
memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada
klien, keluarga dan masyarakat, menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan
lingkungan fisik, sosial dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan
menekankan pencegahan penyakit, serta meningkatkan kesehatan dengan
penyuluhan kesehatan. Karena beberapa fenomena diatas sebagai seorang perawat
yang profesional wajib mengetahui fungsi dan perannya sebagai seorang perawat,
dan juga mengenal etika-etika dan konsep hukum yang berlaku dalam prosfesinya
supaya dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang menyalahi etika profesinya yang
akan berujung kepada malpraktik atau kelalaian yang merugikan klien, perawat itu
sendiri dan profesinya.
3
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Komunikasi Perawat Dengan Tim Medis?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui Komunikasi perawat Dengan Tim Medis
b. Untuk mengetahui Etika Keperawatan Cara Berjalan dan Duduk serta Berhias
c. Untuk mengetahui Service Excellence
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Macam komunikasi dengan tim medis
1. Menjawab Telepon
Saat menjawab telepon perawat menggunakan Standar Prosedur
Operasional ( SPO). SPO adalah komunikasi yang efektif melalui via telepon
yang dilakukan oleh perawat untuk melaporkan segala bentuk keluhan, keadaan,
dan permasalahan pasien kepada dokter ysng merawat secara tepat waktu,
lengkap, akurat, jelas, dan dipahami oleh kedua belah pihak.
a. Tujuan :
a) Untuk menjalin kerjasama dokter dan perawat.
b) Mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien.
c) Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
b. Prosedur
Persiapan alat :
a) Buku komunikasi
b) Pulpen
c) telepon
c. Cara kerja :
a) Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan menanyakan
langsung nama pasien ( pada keluarga bila pasien tidak sadar) dan
melihat ke gelang identitas pasien.
b) Perawat melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien
c) Siapkan di dekat pesawat telepon : status pasien, buku komunikasi dan
pulpen
d) Tuliskan identitas dan kondisi pasien pada form buku komunikasi
pasien
e) Tekan nomor ekstensi pemberi perintah/dokter.
f) Setelah telepon tersambung, ucapkan salam.
g) Laporkan identitas dan kondisi pasien saat ini dengan menggunakan
teknik SBAR
h) Dokter/pemberi informasi akan memberikan respon atau jawaban pada
saat itu juga
6
i) Perawat mencatat isi perintah yang diucapkan oleh dokter/pemberi
informasi pada buku komunikasi
j) Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan
membacakan ulang kepada pemberi perintah/dokter. Eja ulang satu
persatu hurufnya bila perintah mengandung nama obat gologan LASA
(look alike sound alike) / NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan
Mirip) dan obat High Alert, Daftar obat LASA / NORUM dan High
Alert terlampir.
k) Cantumkan tanda ceklis pada kolom membaca ulang isi laporan bila
sudah dibacakan ulang.
l) Pemberi perintah/dokter harus mengkonfirmasi lisan sesaat setelah
pemberi perintah/dokter mendengar pembacaan dan memberikan
pernyataan kebenaran pembacaan secara lisan misal “ya sudah benar”.
m) Perawat/penerima informasi bertandatangan atas penermaan informasi
n) Pindahkan data SBAR dan Instruksi dokter tersebut pada buku status
pasien dengan cara menulis tanggal dan jam saat melapor kemudian
mencantumkan kondisi pasien dengan teknik SBAR dan distempel
SBAR
o) Tulis instruksi yang disampaikan oleh dokter/pemberi informasi
kemudian distempel berbentuk form stempel TbaK
p) Penerima informasi/perawat bertandatangan pada form stempel TbaK
q) Telpon ulang pemberi perintah/dokter bila laporan belum dibacakan
ulang, dan belum konfirmasikan ulang isi perintah.
r) Ucapkan terima kasih dan salam.
s) Pelaksana instruksi harus bertandatangan pada form catatan perintah
lisan /melalui telepon
t) Pemberi informasi/dokter harus mengkonfirmasi instruksi yang telah
diberikan dengan bertandatangan pada form TBaK pada hari berikutnya
atau maksimal 1 x 24 jam
7
2. Konsultasi dengan dokter
1) Pemindahan pasien : isi dengan tanggal, waktu, dari ruang asal ke ruang
tujuan pemindahan
2) Diagnosa medis : isi dengan diagnosa medis yang terakhir diputuskan
3) Masalah utama keperawatan saat ini, isi dengan masalah keperawatan
pasien yang secara aktual pada pasien yang wajib dilanjutkan diruang
kepindahan yang baru
b) B : Background (info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien
terkini)
1) Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien dari setiap
diagnosis keperawatan
2) Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif,
dan obat – obatan termasuk cairan infus yang digunakan
8
3) Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respon pasien dari setiap
diagnosis keperawatan
4) Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan alat invasif,
dan obat – obatan termasuk cairan infus yang digunakan
5) Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis medis
1) Riwayat alergi/reaksi obat : isi dengan apa jenis alergi yang diderita
atau jenis reaksi obat tertentu pada pasien dulu hingga sekarang
2) Hasil investigasi abnormal : isi keadaan abnormal/keluhan saat pasien
datang ke RS sehingga mengharuskan pasien tersebut dirawat (riwayat
keluhan saat masuk rumah sakit)
1) Observasi terakhir, GCS: Eye, Verbal, Motorik (EVM) : isi dengan vital
sign dan tingkat kesadaran pasien secara numerik. contoh : E 4, V 5 M
6
2) BAB dan BAK, diet, mobilisasi, dan alat bantu dengar, isi / di ceklist
sesuai keadaan pasien
3) Luka decubitus : isi dengan kondisi saat ini (misalnya ada pus, jaringan
nekrotik, dll,) lokasi dan ukurannya juga dilengkapi
4) Peralatan khusus yang diperlukan: isi misalnya WSD, colar brace,
infuse pump dll
d. R : Recommendation
Perkenalan juga proses yang penting dimana pasien dan perawat mulai
mengembangkan rasa percaya. Rasa percaya pasien kepada perawat sangat tergantung
bagaimana perawat memperkenalkan diri dan dengan sikap yang baik dan ramah
melakukan pendekatan dengan pasien.
10
B. Etika Keperawatan Cara Berjalan dan Duduk serta Berhias
Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang
menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan
dan keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya
dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti
watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan
ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan
ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku
manusia.
1. Ilmu tentang apa yang baik dana pa yang buruk hak dan kewajiban moral (akhlak)
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianutb suatu golongan atau masyarakat.
Dalam ilmu keperawatan , sikap tubuh yang baik merupakan hal yang vital
dalam diri seorang perawat. Perawat yang memiliki sikap tubuh yang kurang baik
akan berpengaruh terhadap pasien, karena paien merasa kurang nyaman dengna
posisi tubuh perawat
11
4) Jagalah badan tetap pada posisi berdiri
5) Bila kursi ada sandaran punggung tegak dan menyentuh sandaran.
1) Sebelum dan sesudah duduk dikursi, hindari menyeret kursi. Angkat kursi sedikit
sebelum kita duduk, agar tidak menimbulkan suara
2) Duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu kebelakang. Paha menempel di
dudukan kursi dan bokong harus menyentuh bagian belakang kursi.
3) Posisi lutut mempunyai peranan penting juga. Untuk itu tekuklah lutut hingga
sejajar dengan pinggul. Usahakan untuk tidak menyilangkan kaki.
4) Tangan dibuat senyaman mungkin di atas meja, namun jangan lupa untuk
5) mengistirahatkan lengan dan siku Anda. Jika diperlukan, Anda dapat
menggunakan sandaran tangan untuk membantu mengurangi beban pada bahu dan
leher Anda agar tidak mudah lelah.
6) Jangan sekali-sekali duduk bersilang kaki, atau menyodorkan telapak kaki jauh
7) kedepan, ketika menghadap ke orang lain. Apalagi meletakan kaki diatas meja
8) Tidak duduk dimeja
9) Tidak menyenderkan tangan diatas kursi
10) Jika wanita tutup lutut, kaki diserongkan
11) Memberikan tempat duduk bagi mereka yang tidak kebagian
12) Tidak duduk sebelum wanita, orang yang dihormati, orang tua duduk terlebih
dahulu
b. Etika berjalan
Bagi seorang perawat yang sedang melaksanakan dinas di Rumah sakit, perlu melakukan
hal-hal berikut ini:
1) Menjaga sopan santun
2) Tidak boleh bercanda atau membuat gaduh
3) Menghormati dan memberi salam/menyapa kepada orang yang berpapasan
4) Memberi kesempatan jalan dahulu bila ada orang yang membawa pasien.
12
1) Tidak membusungkan dada sehingga terlihat angkuh
2) Waktu berjalan, hendaknya sikap badan lurus dengan tegap, jangan membungkuk,
jangan melangkah besar-besar, atau sebaliknya.
3) Upayakan kedua kaki Anda menapak ke tanah dengan mantap. Jangan menyeret
langkah Anda atau berjingkat-jingkat. Orang akan bertanya-tanya, ada apa dengan
anda?
4) Tidak menendang barang saat berjalan
5) Jangan berjalan sambil mengobrol, dan jangan pula sambal melongo kekana dan
kiri, atau selalu menunduk kebawah. Sebaiknya, arahkan Pandangan mata
kedepan dengan tenang.
6) Tidak jalan bergerombol
7) Kain celana atau rok tidak menyapu lantai ketika berjalan
8) Jangan makan atau minum ketika sedang berjalan
9) Tidak berjalan mendahului orang tua
10) Tidak berjalan sambil tolak pinggang
Cara Berpakaian :
1) Menutup aurat
2) Sesuai dengan tujuan, situasi dan kondisi lngkungan.
3) Tapak rapi, ukuran sesuai, bersih dan sehat.
4) Tidak melanggar Hukum Negara dan Hukum Agama.
C. Service Excellence
16
diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosoi-
emosional yang positif , serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang
produktif dan efektif. Pengelolaan kelas ditekankan pada aspek pengaturan
(management) lingkungan pembelajaran yaitu berkaitan dengan pengaturan orang
(siswa) dan barang / fasilitas. Kegiatan guru tersebut dapat berupa pengaturan
kondisi dan fasilitas yang berada di dalam kelas yang diperlukan dalam proses
pembelajaran diantaranya tempat duduk, perlengkapan dan bahan ajar, lingkungan
kelas (cahaya, temperatur udara, ventilasi) dll.
1. Buang sampah pada tempatnya dan memilahnya sesuai bahan sampah tersebut
2. Membersihkan papan tulis saat pergantian jam
3. Menerapkan jadwal piket kelas yang efektif
17
4. Merapikan peralatan kelas
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kode perilaku yang memperlihatkan
perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika berhubungan dengan hal yang baik
dan hal yang tidak baik dandengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan
peraturan untuk perbuatanatau tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta
prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode
etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
dalam profesi keperawatan merupakan alat pengukur perilaku moral dalam keperawatan.
Dalam penyusunan alat pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan pada kode etik
sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku perawat dengan menggunakan
kode etik keperawatan, organisasi profesi keperawatan dapat meletakkan kerangka
berpikir perawat untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab kepada masyarakat,
anggota tim kesehatan lain, dan kepada profesi. Prinsip-prinsip etika meliputi otonomi,
berbuat baik, keadilan, tidak merugikan, kejujuran, kerahasiaan dan akuntabilitas. Ajaran
moral berisi tentang nilai dan norma yang menjelaskan sifat baik dan buruk , benar dan
salah. Aplikasi dalam praktek klinis bagi perawat diperlukan untuk menempatkan nilai-
nilai kesehatan pada posisinya. Manfaat nilai dalam bidang keperawatan salah satunya
menjadi pedoman bagi perawat dalam berperilaku dan menjalin hubungan keprofesian
sebagai landasan dalam penerapan praktek etika
18
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, ferry dan Makhfudli . 2009 . Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Leino-Kilpi. H . 2006 . In the professional code still the cornerstone of clinical partice. J Adv Nurs . 23 :
25-31
Lin, Yen Ko, dkk. 2013 . Building an Ethical environment improves patient privacy and satisfaction in
Sudarto, Totok . 2006 . Moral Manusia suatu Pengantar Etika Umum . Sambela Medika : Jakarta
Sumijatun . 2012 . Membudayakan Etika dalam Praktik Keperawatan . Sambela Medika : Jakarta
Potter dan Perry . 2005 . Fundamental Keperawatan konsep, Proses dan Praktek Edisi$ . EGC :
Jakarta
20