Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KASUS CYBER CRIME


“PERETASAN SITUS TELKOMSEL TAHUN 2017”

DISUSUN OLEH      :
FIRLIANISSA NUR R
1901026

JURUSAN S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2020
KATA PENGANTAR
           

          Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena Berkat Rahmat dan Hidayah-
Nya pada akhirnya saya penyusun mampu dalam menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.

Makalah  ini disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah “SISTEM INFORMASI


KESEHATAN”.Adapun tema yang kami buat ialah mengenai “Kasus Peretasan Situs
Telkomsel Tahun 2017”, sebagai salah satu jenis tindakan cyber crime yang terjadi di
Indonesia. Adapun tujuan dari hasil laporan ini, yakni agar dapat mengetahui salah satu jenis
tindakan cyber crime, dapat mengetahui kasus dan motif dari peretasan situs telkomsel,
mengetahui dampak serta solusi akhir atas penanganan kasus peretasan situs telkomsel.

            Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan dan blog kami,
Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengenai “Kasus Cyber Crime di
Indonesia Peretasan Situs Telkomsel Tahun 2017 ” ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

                                                            Klaten, 21 september 2020

                                                                                                Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................................... 

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... 

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................   

1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................................        

1.2. Ruang Lingkup............................................................................................................. 

1.3. Maksud dan Tujuan..................................................................................................... 

1.4. Manfaat........................................................................................................................ 

BAB II LANDASAN TEORI......................................................................................................... 

2.1. Umum........................................................................................................................... 

2.1.1. Definisi Teknologi............................................................................................ 

2.1.2. Dampak Positif dan Negatif............................................................................. 

2.2. Cyber crime................................................................................................................. 

2.2.1. Definisi Cyber Crime....................................................................................... 

2.2.2. Karakteristik Cyber Crime............................................................................... 

2.2.3. Bentuk Cyber Crime......................................................................................... 

2.2.4. Pengelompokan Bentuk Kejahatan.................................................................. 

2.3. Web Defacement........................................................................................................... 

2.3.1. Pengertian Deface.............................................................................................

2.3.2. Jenis – Jenis Deface.......................................................................................... 

2.3.3. Penyebab terjadinya Deface.................................................................................

BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................... 

3.1. Trend Cyber Crime di Indonesia..................................................................................

3.1.1. Trend Cyber Crime Pada Situs Lokal Indonesia................................................

3.2. Studi Kasus Cyber Crime Peretasan Situs Telkomsel..................................................

 3.2.1. Analisis Kasus................................................................................................... 


 3.2.2. Analisis Penyebab Terjadinya Peretasan........................................................... 

 3.2.3. Analisis Cara Peretasan..................................................................................... 

 3.2.4. Analisis Dampak Diakibatkan Setelah Peretasan............................................. 

3.3. Penanganan Yang Dilakukan.......................................................................................     

3.4. Solusi...........................................................................................................................

BAB IV PENUTUP....................................................................................................................... 
4.1. Kesimpulan.................................................................................................................. 

4.2. Saran............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.           Latar Belakang

Berbagai macam jenis teknologi informasi dalam bentuk digital menjadi populer dan

diminati oleh masyarakat dunia, internet salah satunya. Dengan internet muncul berbagai macam

aplikasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna komputer seperti untuk berkomunikasi, mencari

berita dan berbisnis. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini tentu saja menambah

trend perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreatifitas manusia. Perkembangan

teknologi ini semakin meluas ke berbagai bidang, dimana masyarakat dengan cepat mendapatkan

informasi yang dibutuhkannya setiap saat. Hampir sepertiga penduduk dunia telah menggunakan

internet dalam kehidupannya sehari - hari.

Menurut data survei tahun 2017 yang dikeluarkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan

Internet Indonesia (APJII), bahwa 143,26 juta masyarakat Indonesia telah terhubung dengan

internet.

Gambar 1.1 Data Pertumbuhan Penggunaan Internet Tahun 2017

Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII)


Disebutkan bahwa pengguna media internet di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya.

Kemudahan akses perangkat ke internet dan mudahnya memiliki perangkat internet yang membuat

pertumbuhan pengguna internet Indonesia meningkat. Perilaku pengguna internet Indonesia 83

persen dari pengguna internet mengakses internet dari perangkat bergerak atau mobile gadget. Hal

ini menunjukkan bahwa penggunaan internet mobile cukup tinggi, sedangkan penggunaan internet

rumah cukup rendah.

Gambar 1.2 Perangkat yang dipakai mengakses Internet Tahun 2017

Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII)


Di samping itu disebutkan bahwa sebagian besar pengguna internet Indonesia menggunakan

internet untuk mengakses media sosial dan hiburan. Instagram menjadi tujuan sebagian besar

pengguna internet Indonesia. Pengguna internet Indonesia mulai percaya bahwa

bertransaksi online aman, dengan menggunakan ATM untuk bertransaksi.

Barang dan jasa utama yang dibeli melalui toko online seperti kebutuhan peralatan rumah

tangga dan tiket. Masyarakat pengguna menyadari bahwa internet tidak aman bagi anak - anak dan

berharap pemerintah terus meningkatkan strategi dalam penanganan konten negatif dan amoral.

Masih dari survei APJII menyebutkan bahwa secara geografis pengguna teknologi informasi,

Pulau Jawa masih mendominasi penetrasi internet Indonesia diikuti Sumatera dan Indonesia Timur

di posisi terakhir.

Gambar 1.3 Data Survey Perkembangan Internet di Indonesia Tahun 2017

Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII)

Pengguna berdasarkan umur, rentang usia 13-18 tahun penetrasinya 75,50 persen, sedangkan

di atas usia 50 tahun menjadi yang terendah.


Gambar 1.3 Data Survey Penggunaan Internet berdasarkan Usia di Indonesia Tahun 2017

Sumber : Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII

Disatu sisi Teknologi informasi dapat memberikan manfaat, mempermudah dan mempercepat

akses informasi yang kita butuhkan dalam segala hal serta dapat mengubah model perekonomian

dan model berbisnis. Namun dampak negatif pun tidak bisa dihindari. Seiring perkembangan

teknologi internet, menyebabkan munculnya kejahatan baru yang disebut

dengan cybercrime melalui jaringan internet.

Munculnya beberapa kasus cybercrime di Indonesia, seperti penipuan, hacking, penyadapan

data orang lain, spaming email, dan manipulasi data dengan program komputer untuk mengakses

data milik orang lain. Kejahatan-kejahatan yang ditimbulkan oleh pelaku cybercrime telah merugikan

dalam jumlah besar bagi korbannya serta perekonomian dan martabat bangsa Indonesia di mata

dunia.

Untuk penanggulangan permasalahan kejahatan internet ini diperlukan Lembaga-lembaga

khusus, baik milik pemerintah maupun NGO (Non Government Organization). Di Indonesia telah

memiliki IDCERT (Indonesia Computer Emergency Rensponse Team). Unit ini merupakan point of

contact bagi orang untuk melaporkan masalah-masalah keamanan komputer, namun perlu

mendapat dukungan dari semua pihak agar misi-misinya cepat tercapai.

1.2.           Ruang Lingkup
Agar tidak terjadi perluasan materi yang dapat diberikan penulis, maka ruang lingkup yang

kami bahas hanya kedalam “Kasus Peretasan Situs Telkomsel” Tahun 2017 yang dapat kami jabarkan

seperti :

1.      Dapat mengetahui definisi, macam - macam jenis dari tindakan Cyber Crime.

2.      Dapat mengetahui motif utama dari kasus peretasan situs Telkomsel.

3.  Memberikan informasi dengan jelas mengenai kasus peretasan situs Telkomsel, dan dapat

mengetahui solusi atas kasus peretasan situs Telkomsel.

1.3.           Maksud dan Tujuan

Dari sekian banyak tindakan Cyber Crime yang dapat dibahas, adapun maksud dan tujuan

penulis memilih salah satu dari tindakan cyber crime tersebut, yakni dengan judul “Kasus Cyber

Crime Pembobolan Rekening Nasabah BRI”, diantaranya :

1.      Untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis tentang kualifikasi delik yang terjadi
dalam Kasus Peretasan Situs Telkomsel Tahun 2017.

2.      Untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis tentang pertanggung jawaban pidana/solusi yang
dapat diambil pihak telkomsel atas Kasus Peretasan Situs Telkomsel Tahun 2017.

3.     Untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisis tentang cara menanggulangi Kasus Peretasan


Situs Telkomsel Tahun 2017, agar tidak terjadi lagi dikemudian hari.

4.     Guna memenuhi Tugas dan sebagai Kelengkapan Penilaian UTS dan UAS, pada Mata Kuliah Etika
Profesi Teknologi Informasi Dan Komunikasi, Semester 6 AMIK BSI.

1.4.           Manfaat

1.    Memperluas ilmu pengetahuan mengenai dampak yang dapat ditimbulkan dari kemajuan        

teknologi informasi dan komunikasi, yaitu internet.

2.      Melindungi privasi adalah hak dan tanggung jawab yang dibutuhkan setiap orang untuk menjaga 

dan menjauhkan kita dari tindakan Cyber Crime pada internet/dunia maya.


3.     Menjauhkan kita dari tindakan-tindakan salah yang dapat kita lakukan dalam dunia maya, yang  bisa

merugikan kita maupun orang lain.

4.      Mengetahui hukuman/sanksi yang dapat diberikan kepada pelaku tindakan kejahatan internet     

(Cyber Crime).

5.      Menjadikan kita untuk berpikir cerdas terlebih dahulu sebelum bertindak.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.      Umum
2.1.1.   Definisi Teknologi
Penggunaan istilah ‘Teknologi’ dalam bahasa Inggris: Technology telah berubah
secara signifikan selama 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidak umum
dalam bahasa Inggris, dan biasanya mengacu pada penggambaran atau seni terapan
penilaian. Istilah ini sering dikaitkan dengan pendidikan teknis, seperti Massachusetts
Institute of Technology (didirikan pada tahun 1861).
            Istilah Technology mulai menonjol pada abad ke-20 bersama dengan berlalunya
Kedua Revolusi Industri. Memahami perubahan Technology pada awal abad ke-20 ketika
para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan ide-ide dari
konsep Jerman, Technik, menjadi technology . Dalam bahasa-bahasa Eropa Jerman dan lain-
lain, ada perbedaan antara Technik dan Technologie yang nihil dalam bahasa Inggris, sebagai
istilah umumnya diterjemahkan sebagai Technology.
Teknologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI:

“Disebutkan oleh KBBI, bahwa teknologi merupakan suatu metode ilmiah yang
digunakan untuk mencapai tujuan praktis, dan merupakan salah satu ilmu pengetahuan
terapan. Lebih lanjut juga dikatakan bahwa teknologi merupakan suatu keseluruhan sarana
untuk menyediakan barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan juga kenyamanan hidup
manusia”.
Dari pernyataan Kamus besar bahasa Indonesia tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
teknologi merupakan suatu metode ilmiah untuk kepentingna praktis yang dapat
bermanfaat bagi kebutuhan dan juga kenyamanan hidup manusia.

Menurut Merriam Webster :
 “merupakan sebuah kamus yang banyak digunakan sebagai referensi ilmu, menyatakan
bahwa teknologi merupakan suatu aplikasi atau penerapan dari sebuah ilmu pengetahuan
secara praktis. Penerapan praktis ini terkadang dikhususkan juga pada ruang lingkup
tertentu”.
2.1.2.   Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi

A.        Dampak Positif

1.         Mempercepat arus informasi


2.         Mempermudah akses terhadap informasi terbaru
3.         Media Sosial dan menjadi Media Hiburan
4.         Membantu individu dalam mencari informasi
5.         Mempermudah komunikasi dengan individu lainnya yang jauh
6.         Sharing dan berbagi file
7.         Memiliki banyak dampak positif dalam dunia Pendidikan
8.         Sebagai lokasi untuk bisnis jual beli (E-Commerce)

B.        Dampak Negatif

1.         Individu menjadi malas untuk bersosialisasi secara fisik


2.         Maraknya penipuan dan tindakan kejahatan cyber
3.         Cyber Bullying
4.         Konten negatif yang berkembang pesat
5.         Fitnah dan pencemaran nama baik secara luas
6.         Menjauhkan yang dekat
7.         Mengabaikan tugas dan juga pekerjaan
8.         Membuang-buang waktu untuk hal yang tidak berguna
9.         Dapat menurunkannya prestasi belajar dan juga kemampuan bekerja seseorang, jika sudah
kecendrungan
10.       Banyaknya berita kebohongan yang sering terjadi

2.2.      Cyber Crime
2.2.1.   Definisi Cyber Crime
Pada awalnya, cyber crime didefinisikan sebagai kejahatan komputer.
Menurut mandell dalam Suhariyanto (2012:10) disebutkan ada dua kegiatan Computer
Crime :
1. Penggunaan komputer untuk melaksanakan perbuatan penipuan, pencurian atau
penyembunyian yang dimaksud untuk memperoleh keuntungan keuangan,
keuntungan bisnis, kekayaan atau pelayanan.
2. Ancaman terhadap komputer itu sendiri, seperti pencurian perangkat keras atau
lunak, sabotase dan pemerasan.

Jadi, Pada dasarnya Cyber Crime meliputi tindakan pidana yang berkenaan dengan sistem
informasi baik sistem informasi itu sendiri juga sistem komunikasi yang merupakan sarana
untuk penyampaian/pertukaran informasi kepada pihak lainnya.

2.2.2.   Karakteristik Cyber Crime

Karakteristik Cyber Crime  yaitu :
1.         Perbuatan yang dilakukan secara ilegal, tanpa hak atau tidak etis tersebut dilakukan dalam
ruang/wilayah Cyber sehingga tidak dapat dipastikan yuridiksi negara mana yang berlaku.
2.         Perbuatan tersebut dilakukan dengan menggunakan peralatan apapun yang terhubung
dengan internet.
3.         Perbuatan tersebut mengakibatkan kerugian material maupun immaterial yang cenderung
lebih besar dibandingkan dengan kejahatan konvensional.
4.         Pelakunya adalah orang yang menguasai penggunaan internet beserta aplikasinya.

5.         Perbuatan tersebut sering dilakukan melintas batas negara.

2.2.3.   Bentuk – Bentuk Cyber Crime

Klasifikasi kejahatan komputer :


1. Kejahatan yang menyangkut data atau informasi komputer.

2. Kejahatan yang menyangkut program atau software komputer.


3. Pemakaian fasilitas komputer tanpa wewenang untuk kepentingan yang tidak
sesuai dengan tujuan pengelolaan atau operasinya.
4. Tindakan yang mengganggu operasi komputer.

5. Tindakan merusak peralatan komputer atau yang berhubungan dengan komputer


atau sarana penunjangnya.
2.2.4.   Pengelompokkan bentuk kejahatan yang berhubungan dengan penggunaan TI :

1.         Unauthorized Access To Computer System And Service


Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki / menyusup kedalam suatu sistem jaringan
komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem
jaringan yang di masuki.

2.         Illegal Content
Kejahatan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang sesuatu hal yang
tidak benar, tidak etis dan dapat dianggap melanggar hukum atau mengganggu ketertiban
umum.Contoh: Pornografi, penyebaran berita yang tidak benar.

3.         Data Forgery
Kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpan
sebagai scriptless document melalui internet.
4.         Cyber Espionage

Kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan memata-matai


terhadap pihak lain dengan memasuki sistem jaringan komputer pihak sasaran.

5.         Cyber Sabotage And Extortion


Kejahatan ini dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran
terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung
dengan internet.

6.         Offense Against Intellectual Property


Kejahatan ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain di
internet.
7.         Infrengments Of Privacy

Kejahatan ini ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal sangat pribadi
dan rahasia.
2.3.      Web Defacement
2.3.1.   Pengertian Deface
Deface yang berdasarkan kamus umum berarti merusakkan, mencemarkan,
menggoresi, menghapuskan tetapi arti kata deface disini yang sangat lekat adalah sebagai
salah satu kegiatan merubah tampilan suatu website baik halaman utama  atau index file
nya ataupun halaman lain yang masih terkait dalam satu  url dengan website tersebut (bisa
di folder atau di file).
Deface adalah teknik mengganti atau menyisipkan file pada server, teknik ini dapat
dilakukan karena terdapat lubang pada sistem security yang ada di dalam sebuah aplikasi.
Hal ini bertujuan untuk melakukan perubahan tampilan pada website korban dengan
tampilan yang dimiliki oleh si defacer. Deface merupakan sebuah serangan yang dilakukan
untuk mengganti visual dari sebuah website. Para hacker biasanya meninggalkan pesan dan
nickname mereka agar hasil kerjanya diketahui oleh khalayak hacker.

2.3.2.   Jenis-Jenis Deface
Deface dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan dampak pada halaman situs yang
terkena serangan terkait.

1.         Full of page
Artinya mendeface satu halaman penuh tampilan depan alias
file index atau file lainnya yang akan diubah  secara utuh, artinya untuk melakukan ini
biasanya  seorang defacer umumnya harus berhubungan secara langsung
dengan box (mesin) atau usaha mendapatkan priveleged terhadap mesin, baik
itu root account atau sebagainya yang memungkinkan defacer dapat secara Interaktif
mengendalikan file index dan lainnya secara utuh. Umumnya dengan memanfaatkan
kelemahan kelemahan pada service-service yang berjalan di mesin, sehingga dapat
melakukan pengaksesan ke mesin.
3. Sebagian atau hanya menambahi
Artinya defacer mendeface suatu situs tidak secara penuh, bisa hanya dengan
menampilkan beberapa kata, gambar atau penambahan script-script yang
mengganggu, hal ini umumnya hanya akan memperlihatkan tampilan file yang
di deface menjadi kacau dan umumnya cukup mengganggu, defacer biasanya
mencari celah baik dari kelemahan scripting yang digunakan dengan XSS injection,
bisa dengan Structure Query Language (SQL) atau database injection dan juga
beberapa vulnerabilities yang seringkali ditemukan pada situs-situs yang
dibangun dengan  menggunakan Content Management System (CMS).

2.3.3.   Penyebab terjadinya Deface
1.Penggunaan free CMS dan open source tanpa adanya modification. Keseluruhan
konfigurasi menggunanakan default konfigurasi, akan memudahkan para defacer untuk
menemukan informasi file, directory, source, database, user, connection, dsb. Bagi
para blogger apalagi yang masih newbie melakukan modifikasi konfigurasi engine blog
bukanlah merupakan hal yang mudah.
2.Namun tak ada salahnya kita meluangkan waktu mencari berbagai pedoman dan mungkin
bisa juga dengan melakukan instalasi plugin untuk keamanan wordpress seperti  wp
firewall, login lock down, stealth login, dan plugin lainnya untuk keamanan blog.

3.Tidak updatenya source atau tidak menggunakan versi terakhir dari CMS. Hal ini sangat ini
rentan,karena security issue terus berkembang seiring masuknya laporan
dan bugtrack terhadap source, kebanyakan hal inilah yang menjadi sebab website mudah
di deface. Oleh karena hal itu  diputuskan untuk melakukan upgrade pada blog ini.

4.Tidak adanya ada research yang mendalam dan detail mengenai CMS sebelum


diimplementasikan. Sehingga pemahaman dan pengetahuan dari webmaster hanya dari sisi
administrasinya saja, tidak sampai ke level pemahaman sourcecode. Tidak adanya audit
trail atau log yang memberikan informasi lengkap mengenai penambahan, pengurangan,
perubahan, yang terjadi di website baik source, file, directory, dsb. Sehingga kesulitan untuk
menemukan, memperbaiki dan menghapus backdoor yang sudah masuk di website.

5.Jarang melakukan pengecekan terhadap security update, jarang mengunjungi dan


mengikuti perkembangan yang ada di situs-situs security jagat maya. Sehingga website
sudah keduluan di deface sebelum dilakukan update dan patch oleh webmaster.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1.           Trend Cyber Crime Di Indonesia

Kejahatan cyber crime memiliki karakteristiknya tidak hanya lingkup nasional namun juga

bersifat global dapat menembus ruang dan waktu, tidak ada batas negara, tidak mengenal yurisdiksi,

dan dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja. “Tahun ini angka kejahatan transnasional

untuk cyber crime  mengalami peningkatan," ujar Tito saat memaparkan hasil kinerja akhir tahun di

Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2017). Di tahun 2016 tercatat ada

4.931 kasus yang ditangani polri. Sementara tahun ini, kasus Siber yang ditangani oleh Polri

mencapai 5.061 kasus.

Trend serangan cyber di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, dengan tipe dan variasi

serangan yang berbeda dari tahun sebelumnya, namun ada juga yang masih sama. Kejahatan cyber

crime terjadi karena beberapa sebab, antara lain adanya pelaku kejahatan, modus kejahatan,

kesempatan untuk melakukan kejahatan, korban kejahatan, reaksi sosial atas kejahatan, dan hukum.

Rata-rata yang menjadi pelaku kejahatan adalah mereka yang lebih menguasai teknologi ini dan

menggunakan kemampuannya itu untuk melakukan akses yang tidak sah ke jaringan computer

orang lain.

Trend kejahatan cyber menurut Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia Dony

Koesmandarin, menyebutkan bahwa mereka tidak segan mencantumkan nama dan email. Bahkan

ada yang mencantumkan nomor telepon yang bisa dihubungi. Para pelaku cyber  crime sudah berani

terang-terangan dalam melakukan kejahatannya. Trend serangan malware masih menduduki

peringkat teratas karena memiliki kelebihan dari malware hilang setelah pengguna

melakukan reboot pada komputer. Sebutan untuk malware ini dikenal dengan Project Sauron yang

memiliki kemampuan untuk menghapus data dari memori, dengan kemampuan menyembunyikan

diri, malware ini dapat mengetahui kebiasaan sang korban untuk lima tahun terakhir. Trend yang

kedua adalah serangan lewat open source program, dimana celah kelengahan para pengguna yang

merasa percaya dengan aplikasi open source, bahkan di aplikasi berbasis android.


Berdasarkan Hasil temuan Kaspersky Lab di 2016 menunjukkan bahwa Advanced Persistent

Threat (APT) yang mampu menciptakan alat baru bagi setiap korbannya, sehingga mereka

meprediksi trend cyber  crime di tahun 2017 di antaranya dampak yang ditimbulkan dari alat

kejahatan yang dibuat secara khusus atau sekali pakai, meningkatnya penggunaan metode

penyesatan terkait identitas penyerang, kelemahan dari dunia maya yang tidak pandang bulu, serta

penggunaan serangan cyber sebagai senjata untuk perang informasi.

3.1.1.  Trend Cyber Crime Pada Situs Lokal Indonesia

Situs-situs lokal juga tidak luput dari serangan cyber  crime, hal ini disebabkan karena

memang web dan situs - situs lokal kadang membuka akses penuh kepada semua user, dengan

harapan masyarakat mendapatkan akses yang maksimal, tetapi hal ini dimanfaatkan

oleh cyber  untuk menyerang. Berdasarkan data statistic insiden respon domain.go.id milik

pemerintah dari  Direktur Jendral APTIKA tahun 2016, terjadi peningkatan serangan web

defacement dari 42 persen menjadi 95 persen hal ini berarti bahwa hampir seluruh web terkena

serangan.

Pemerintah harus lebih tanggap dan waspada terhadap serangan yang ditimbulkan dari

kejahatan cybercrime,  trend  menunjukkan terjadi peningkatan yagn signifikan pada serangan  web

defacement,  dimana serangan ini dapat menguasai sebuah website pemerintahan dan

mempergunakannya untuk kepetingan-kepentingan yang tidak bertanggung jawab bahkan

mengganti tampilan web dengan tampilan yang lain.

3.2.           Studi Kasus Cyber Crime Peretasan Situs Telkomsel

Situs web Telkomsel mengalami  Hack  Web  Defacement,  yakni akses ilegal yang dilakukan

peretas ke dalam situs dengan maksud melakukan perubahan konten sebagai bentuk pesan yang

ingin disampaikan. Aksi peretasan situs Telkomsel berhasil menggegerkan masyarakat. Peretas

berhasil melakukan Deface laman muka Telkomsel pada Jumat (28/4), dini hari. Umpatan-umpatan

kasar pun mewarnai laman Telkomsel karena peretas kecewa atas tingginya tarif internet yang

diberlakukan operator plat merah tersebut. 


   Operator seluler Telkomsel akhirnya angkat bicara secara resmi menanggapi peristiwa
peretasan situs operator tersebut. Jumat (28/4) pagi, situs Telkomsel diserang hacker dengan
kalimat kasar yang mengeluhkan tarif murah. Dalam konferensi pers, Direktur Utama Telkomsel,
Ririek Adriansyah menjelaskan detik demi detik kronologis peretasan situs Telkomsel.

            Pertama kali tim internal Telkomsel langsung mendapat laporan dari sejumlah pegawai.

Ririek menengarai situs diretas pada pukul 5.15 pagi. "Pukul 05.15 website kita diretas kemudian

sekitar jam 05.30 secara serantak muncul di media sosial," tegasnya kepada wartawan di kantor

Telkomsel, Jakarta, Jumat (28/4). Setelah itu pihaknya langsung melakukan beberapa langkah agar

website Telkomsel bisa kembali beroperasi. Karena itu pihak Telkomsel juga sempat meminta maaf

di laman situsnya karena sedang dalam tahap perbaikan. 

            Ririek mengklaim setelah perbaikan maka sore tadi situs Telkomsel sudah kembali normal.

Ririek memastikan situs tersebut tidak terhubung dengan sistem sehingga tidak mengganggu koneksi

di pihak pengguna. "Setelah itu pukul 15.00 WIB sore kembali berangsur normal, butuh tambahan

sedikit waktu untuk memulihkannya.

            Web ini tidak terhubung dengan sistem, semata-mata hanya menyajikan informasi,"

tegasnya. Website Telkomsel murni hanya menyediakan informasi bagi masyarakat dan tidak

menyediakan fasilitas transaksi atau akses data pelanggan. Hingga kini pihak Telkomsel masih

menyelidiki identitas hacker  tersebut.

3.2.1.     Analisa Kasus

Dalam kasus peretasan situs Telkomsel, tindakan pelaku termasuk dalam jenis Cyber Crime

Unauthorized Access to Computer System and Service merupakan kejahatan yang dilakukan dengan

memasuki / menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau

tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya.

Pengertian dari web deface adalah melakukan perubahan pada halaman web depan pada

situs-situs tertentu, dilakukan oleh para hacker atau cracker untuk mengganggu informasi yang

dimunculkan pada halaman situs yang dimaksud. Hacker memasuki suatu sistem atau jaringan

komputer untuk menguji keandalan suatu sistem tersebut. Sedangkan crakcer memasuki sistem

orang lain yang mempunyai sifat destruktif di jaringan ke komputer.


Hacking dalam kasus ini termasuk dalam jenis kejahatan deface. Jenis deface yang dilakukan

oleh hacker adalah merubah sebagian dari isi halaman web telkomsel dengan tulisan yang berisi

keluhan pelanggan tekomsel akan mahalnya tarif paket internet, terdapat gambar anime dengan

wajah sedih, background web menjadi hitam dan keyword penelusuran laman telkomsel menjadi

FU*K TELKOMNY*T!

Motif pelaku kejahatan (hacker) biasanya dengan maksud sabotase ataupun pencurian

informasi penting dan rahasia, membypass password, deface, serta menunjukkan kelemahan

keamanan sistem. Faktor yang mempengaruhi kejahatan ini adalah adanya akses internet yang tidak

terbatas, pekerjaan, kurangnya perhatian pemerintah dan masyarakat, iseng dan unjuk kebolehan,

dan lain-lain.

3.2.2.     Analisa Penyebab Terjadinya Peretasan

1.                  “Peretasan terhadap laman resmi Telkomsel terjadi ketika tim keamanan siber operator

seluler raksasa tersebut melakukan migrasi peladen (server) untuk situsnya” ungkap Ririek Selaku

Direktur Utama Telkomsel dalam jumpa pers di Jakarta, pada Jumat sore (28/4/2017).

Sumber : tirto.id

2.                  “Pertama karena ada celah keamanan yang berhasil dieksploitasi dan kedua

karena username dan password web hosting berhasil diketahui oleh peretas.” Ujar Alfons Tanujaya,

pakar keamanan digital ketika ditelpon CNNIndonesia.com, Jumat (28/4).

Sumber : cnnindonesia.com

3.                  “Untuk web sekelas perusahan Telkomsel, seharusnya secara infrastruktur sudah sangat

mumpuni. Namun, kelengahan karena terlambat melakukan patching aplikasi atau modul

atau plugin yang digunakan pada web, bisa menjadi celah masuk,” ujar Yudhi Kukuh (Technical

Consultant, PT Prosperita-ESET Indonesia). Sumber : infokomputer.grid.id.

   Dari uraian penyebab diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kemungkinan peretasan situs Telkomsel

dapat terjadi adalah lemahnya sistem keamanan server.


3.2.3.     Analisa Cara Meretas

Pengamat Sistem Keamanan  IT Okky Tri Hutomo, Jumat 28 April 2017 mengatakan ada

beberapa kemungkinan yang bisa dilakukan si peretas hingga akhirnya website telkomsel keluar

kalimat-kalimat lucu yang bernada protes.

“Kemungkinan pertama, pelaku melakukan teknik bypass admin. Teknik ini

sangat simple sekali dan tidak membutuhkan waktu lama. Langkah ini dilakukan dengan

teknik deface bypass admin, pelaku mencari admin login dari website  korban”.

“Setelah pelaku menemukan admin loginnya, dimungkinkan pelaku mengisi ID user dengan

"=" "o" dan password sama yaitu "=" "or" juga. Kemudian pelaku akan masuk ke dalam admin panel

dari website  tersebut”. Kemungkinan berikutnya, adalah pelaku melakukan teknik peretasan yang

kerap dipakai dalam kegiatan web attack. Salah satunya dengan cara SQL Injection. Langkah ini

dilakukan dimana si pelaku bisa memasukkan (insert) beberapa SQL statement ke “query” dengan

cara manipulasi data input ke aplikasi yang dijalankan pelaku.

“Sehingga serangan ini membuat di web korban loading lama atau bahkan muncul pesan

“error” tidak bisa diakses. Teknik SQL Injection ini dilakukan pelaku yang memiliki pemahaman

pemrograman mampuni". Berita ini dilansir dari : “Ngopibareng.id, 28 Apr 2017 13:55 Teknologi &

Inovasi”.

3.2.4.     Analisa Dampak Diakibatkan Setelah Peretasan

            “Server yang tadi diretas adalah semata-mata server yang untuk memberikan layanan

informasi. Tidak ada transaksi di dalamnya, database pelanggan, dan tidak ada billing di

dalamnya. Sehingga tidak ada resiko bahwa peretasan ini akan mengakibatkan pelakunya bisa

mengakses data pelanggan Telkomsel," ujar Ririek selaku direktur utama telkomsel di kantornya,

di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (28/4). Sumber : 

http://tekno.akurat.co  Jumat, 28 April 2017 20:27 WIB.

                        Dalam kasus peretasan ini dampak secara moral mungkin akan berpengaruh terhadap

kepercayaan pelanggan. Beberapa pelanggan akan berfikir kembali untuk menggunakan layanan

setelah terjadinya kejadian tersebut.


            Dampak secara material, telkomsel tidak mengalami kerugian yang berarti, dikarenakan
yang diretas hanya server yang berisi informasi. Peretasan tersebut tidak mengganggu dalam

pelayanan pelanggan dan menyebabkan kehilangan data pelanggan.

3.3.           Penanganan Yang Dilakukan

1.                  Permintaan Maaf Pihak Telkomsel  


Menanggapi hal ini, Adita Irawati  Vice president Corporate
Communication  Telkomsel menyampaikan permohonan maafnya atas ketidaknyamanan yang
dirasakan pelanggan. Menurutnya, saat ini Telkomsel tengah melakukan penelusuran dan perbaikan
yang dibutuhkan agar pelanggan dan masyarakat bisa segera mengakses
lagi www.telkomsel.com. Jika pelanggan Telkomsel membutuhkan informasi produk dan layanan
Telkomsel, Ira mengimbau pengguna bisa mendapatkannya melalui saluran Telkomsel lain seperti
aplikasi MyTelkomsel, Call Center, dan GraPARI. Berita ini dilansir oleh : “Eka Santhika, CNN
Indonesia, Jumat 28/04/207 07:46 WIB, Judul : Situs Telkomsel Dibajak, Telkomsel Minta Maaf.”

2.                  Perbaikan Situs Telkomsel

Kita lakukan langkah - langkah dengan fokus recovery situs, sehingga hal ini tidak terulang

lagi. Kami senantiansa memberikan layanan terbaik yang tersebar tak hanya di kota-kota besar di

Pulau Jawa, tapi di seluruh daerah Indonesia," tuturnya. Berita ini dilansir oleh : “Agus Tri Haryanto,

DetikInet, Sabtu 29/04/2017 08:01, Judul : Telkomsel Temukan Titik Cerah Hacker Peretas Situsnya.”

3.4.           Solusi

Adapun solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan Kasus Peretasan Situs Telkomsel ini, antara lain:

1. Telkomsel seharusnya bisa menghindarinya dengan memasang pengamanan Two-Factor


Authentication (TFA) atau pengamanan dua pintu.
2. Telkomsel dapat membatasi Internet Protocol (IP) yang bisa mengakses dan mengganti web
hosting mereka.
3. Secara rutin dan berkala mengganti nama pengguna dan kata sandi untuk mengakses web hosting.

4. Secara rutin melakukan pengecekan terhadap security update.

5. Melakukan update dan cleaning pada sistem source website secara local.

BAB IV
PENUTUP

4.1.           Kesimpulan

            Cyber  crime adalah segala bentuk kejahatan didalam dunia maya atau di

internet. Tindakan Cyber Crime pada kasus Peretasan Situs Telkomsel (Web  Defacement),  yakni

akses ilegal yang dilakukan peretas ke dalam situs dengan maksud melakukan perubahan konten

sebagai bentuk pesan yang ingin disampaikan.

            Peretasan situs telkomsel ini didasari berupa protes dari hacker kepada telkomsel terhadap

layanan tarif/paket internet yang diberikan yang dinilai mahal bagi sang hacker. Sehingga, kasus ini

menimbulkan Pro dan Kontra bagi beberapa pengguna telkomsel didalam dunia maya.

            Beberapa dari mereka (Kontra) yang setuju dengan tindakan yang dilakukan hacker tersebut dan

menyatakan tarif/paket terbilang mahal dan banyaknya paket internet dengan

layanan streaming yang menurut pelanggan tidak penting. Beberapa dari mereka (Pro) juga tidak

setuju dan sangat menyayangkan hal tersebut dapat terjadi. Menurut mereka tarif/paket internet

yang diberikan telkomsel sudah setara dengan kualitas layananya.

            Aksi peretasan terhadap situs resmi telkomsel ini juga dianggap melanggar hukum sesuai

Undang-undang ITE. Namun dari kasus ini, nampaknya pihak telkomsel lebih memilih jalan untuk

fokus terhadap perbaikan (recovery) situsnya, dan menambah pengamanannya sehingga kejadian

seperti ini tidak akan terulang lagi.

4.2.           Saran

            Melihat fakta lapangan yang sangat genting terkait dengan keamanan cyber, sudah menjadi

keharusan bahwa sekecil apa pun skala usaha yang menggunakan praktik online, sistem keamanan

harus menjadi prioritas. Artinya setiap organisasi harus memiliki rangkaian “pengaman” mandiri

yang tidak hanya tergantung pada sistem (misalnya telekomunikasi) besar. Kebocoran data

pengguna maupun data organisasi bisa berdampak luas hingga ke level keamanan nasional.

1. Kepada pemerintah supaya lebih tegas lagi menangani tindakan kasus cyber  crime yang terjadi.
2. Kepada para pakar IT, supaya dalam membuat program pengamanan data lebih optimal lagi
sehingga kasus - kasus kejahatan dunia maya dapat di minimalkan.
3. Tidak menyalah gunakan ilmu programmer yang kita miliki untuk melakukan kejahatan di internet.

4. Lakukan Pengamanan Data Cyber

    Selain memperketat sistem keamanan, langkah lain yang bisa dilakukan untuk mencegah peretasan

adalah kesadaran melakukan literasi keamanan sejak awal kepada tiap pengguna. Kita ambil lagi contoh

sederhana pada pengguna Instagram (dan bisa diterapkan untuk skala yang lebih besar), pengguna bisa

melakukan tindakan pengamanan beberapa lapis. Pertama, terkait dengan password, jangan

memakai password yang terlalu mudah ditebak, gunakan kata kunci model kalimat maupun perpaduan

alfabet, numerik, hingga simbol.

            Kedua, aktifkan setting keamanan autentifikasi berganda, umumnya pengguna terkait akan

menerima kode tambahan yang dikirim ke nomor ponsel terdaftar. Ketiga, apabila memungkinkan,

lakukan pergantian password secara berkala.

            Proses pengamanan data sederhana masing-masing pengguna tersebut sebenarnya sederhana

namun sering dilupakan oleh banyak orang. Bahkan untuk hal default yang sederhana saja orang

masih belum memperhatikan. Apalagi ketika berhubungan dengan keamanan data di organisasi. Ini

adalah gambaran singkat tentang betapa pentingnya tiap orang harus memperhatikan keamanan di

era digital. Bukan hanya di level pengguna, organisasi yang bergerak di dunia online pun turut

bertanggungjawab dalam hal keamanan dan tentu saja membutuhkan IT security yang lebih ketat.

Lebih-lebih kalau organisasi itu bergerak di bidang jasa yang melibatkan perekaman data pengguna

serta data sensitif lainnya. Jangan sampai karena keamanan kurang diperhatikan, justru menciptakan

ancaman baru serta berakibat pada kerugian yang besar yang bisa berdampak luas.

DAFTAR PUSTAKA

1.        Modul Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi, AMIK BSI, Cyber Crime. 
2.      JawaPos.com, Editor : Mochamad Nur  Begini Kronologis Peretasan Situs Telkomsel,
Jumat, 28 April 2017 21:25
WIB :https://www.jawapos.com/read/2017/04/28/126534/begini-kronologis-peretasan-
situs-telkomsel 
3.    CNN Indonesia, Susetyo Dwi Prihadi, Hacker Minta Turun Ini Alasan Tarif Internet
Telkomsel Mahal, Jumat 28 April 2017 14:28
WIB :https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170428111359-213-210851/hacker-
minta-turun-ini-alasan-tarif-internet-telkomsel-mahal 
4.    CNN Indonesia, Bintoro Agung, Membedah Tarif Internet Telkomsel yang Dikomplain
Peretas, Jumat 28 April 2017 10:45
WIB : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170428103347-213-210839/membedah-
tarif-internet-telkomsel-yang-dikomplain-peretas
5.    Tirto.id, Reporter : Antara, Penulis dan Editor : Addi M Idhom, Telkomsel Jelaskan
Penyebab Situsnya Berhasil Diretas Hacker, Jumat 28 April 2017 : https://tirto.id/telkomsel-
jelaskan-penyebab-situsnya-berhasil-diretas-hacker-cnEY
6.      Kompas.com, Penulis : Reska K.Nistanto, Telkomsel Tanggapi Protes “Hacker” yang
Bilang Tarif Internet Mahal, Jumat 28 April 2017 20:21
WIB: https://tekno.kompas.com/read/2017/04/28/20215707/telkomsel.tanggapi.protes.hac
ker.yang.bilang.tarif.internet.mahal. 
7.      CNN Indonesia, Eka Santhika, Situs Telkomsel Dibajak, Telkomsel Minta Maaf, Jumat 28
April 2017 07:46 WIB : https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170428074646-185-
210802/situs-telkomsel-dibajak-telkomsel-minta-maaf
8.      Beritasatu.com, Farouk Arnaz/FM, Bareskrim Selidiki Peretas Situs Telkomsel, Jumat 28
April 2017 14:37 WIB : http://www.beritasatu.com/hukum/427733-bareskrim-selidiki-
peretas-situs-telkomsel.html
9.        Jakarta, IndoTelko, Peretasan Situs Telkomsel Melanggar Hukum, Jumat 28 April 2017
14:02 WIB : https://www.indotelko.com/kanal?c=id&it=peretasan-telkomsel-melanggar-
hukum
10.      DetikInet, Agus Tri Haryanto, Telkomsel Temukan Titik Cerah Hacker Peretas Situsnya,
Sabtu 29 April 2017 08:01 WIB : https://inet.detik.com/telecommunication/d-
3487320/telkomsel-temukan-titik-cerah-hacker-peretas-situsnya
11.     Tempo.co, Yogyakarta, Efek Hacktivist pada Telkomsel Berhasil, Lihat Respons
Masyarakat, Minggu 30 April 2017 11:05
WIB. https://nasional.tempo.co/read/870870/efek-hacktivist-pada-telkomsel-berhasil-lihat-
respons-masyarakat
12.    Kenali Ragam Kejahatan Cyber Ini Agar Terhindar Dari Serangan
Hacker : https://blog.gamatechno.com/ragam-kejahatan-cyber-hacker/Ini
13.   Beberapa Kemungkinan Hacker Bisa Masuk dan Meretas
WebsiteTelkomsel: https://www.ngopibareng.id/timeline/ini-beberapa-kemungkinan-
hacker-bisa-masuk-dan-meretas-website-telkomsel-1962212

Anda mungkin juga menyukai