SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana
Program Studi Ilmu Komunikasi
disusun oleh
Satrio Widagdo
18.96.0937
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Satrio Widagdo
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
2.2. Instagram.............................................................................................13
ii
3.7. Pengujian Kredibilitas Data.....................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................30
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber: dataindonesia.id
1
penetrasi internet kepada perempuan yang sebesar 77,36%. Adapun,
tingkat penetrasi internet di wilayah perkotaan sebesar 77,36% pada 2022-
2023. Persentasenya pun lebih baik ketimbang di wilayah perdesaan yang
sebesar 79,79%. Sebagai informasi, APJII bersama SRA Consulting
melakukan survei terhadap 8.510 responden di seluruh Indonesia pada 10-
27 Januari 2023. Survei ini dilakukan menggunakan metode multistage
random sampling dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error)
1,14% dan tingkat kepercayaan 95%.
2
Sumber: dataindonesia.id
Sumber: NapoleonCat.com
3
pemasaran digital. Faktanya 87% pengusaha kecil mengatakan bahwa
marketing melalui sosial media sangat membantu meningkatkan bisnisnya,
85% pelaku bisnis menyatakan bahwa marketing melalui sosial media 52
kali lebih efektif dibandingkan dengan marketing konvensional.
Marketing sosial media dianggap lebih modern, efektif dan efisien
daripada marketing gaya lama. Oleh karena itu, semakin banyak
pengusaha yang memanfaatkan media sosial instagram sebagai media
promosinya.
Hal ini dialami oleh Lawana Coffee yang sudah mulai fokys
melakukan strategi komunikasi pemasaran menggunakan media sosial
khususnya instagram. Pemilihan strategi komunikasi pemasaran ini
dilakukan karena adanya hambatan yang dialami oleh Lawana Coffe saat
melakukan promosi untuk menarik minat pelanggan. Oleh karena itu,
dibutuhkan strategi yang tepat serta untuk menarik minat pelanggan.
4
Gambar 4. Akun Instagram Lawana Coffee
5
Gambar 5. Tampak Depan Bangunan Lawana Coffee
Sumber : @lawanacoffee
Sumber : @lawanacoffee
6
Lawana Coffee merupakan usaha yang memanfaatkan peluang
berkembangnya gaya hidup masyarakat dan kegemaran masyarakat
terhadap kopi dan minum kopi. Oleh karena itu, persaingan bisnis antar
kedai kopi semakin ketat, namun lawana coffee berusaha mempertahankan
slogannya sendiri yaitu “act urban think cultural” dengan ciri khas
bangunan tradisional yang digabungkan jadi satu dengan konsep modern.
Kedai kopi Lawana Coffee dibuka sejak 20 November 2022 yang
merupakan usaha bersama. Kedai kopi ini berlokasi di Jl. Umbul Permai
No.112b, Lojajar, Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta dan buka setiap hari dari pukul 08.00-00.00 WIB.
Pada lokasi yang sama dan berdekatan juga terdapat beberapa kedai kopi
lainnya tetapi kali ini penulis tertarik kepada Lawana Coffee untuk tempat
penelitian penulis.
Alasan memilih tempat penelitian adalah karena trend kopi saat ini
sedang mendunia dan maraknya kedai kopi diberbagai wilayah termasuk
Kota Yogyakarta. Ketertarikan penelitian dalam melakukan penelitian ini
dikarenakan kedai kopi ini selalu ramai dikunjungi semua kalangan tidak
hanya anak muda saja. Tempat yang unik dengan mempertahankan budaya
rumah adat joglo dan kekinian sangat menjadi pilihan banyak kalangan.
Strategi yang dilakukan oleh owner kedai kopi Lawana Coffee membuat
kedai kopinya selalu ramai pengunjung setiap harinya. Pengunjung yang
datang setiap harinya ke Lawana Coffee bisa mencapai 50 orang. Pada saat
kedai kopi Lawana Coffee memberikan harga promo/diskon disetiap
bulannya jumlah pengunjung yang datang bisa bertambah dari sebelumnya
dan pada saat mengadakan nonton bersama pada saat liga sepak bola
jumlah pengunjung yang datang bisa mencapai 2 kali lipat dari hari
biasanya.
7
sangat cepat dan mudah diakses oleh siapapun, Farid Nur Hakim selaku
pemilik Lawana Coffee memilih cara tersebut untuk membantu
memasarkan Lawana Coffee serta untuk menarik para pengunjung juga
untuk selalu mengingatkan dan mengajak kepada para pengikut akun
Instagram miliknya supaya tidak lupa untuk selalu mengunjungi Lawana
Coffee nya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dan mendalami masalah dengan judul “Strategi Pemanfaatan Instagram
Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online Pada Lawana Coffee”.
8
Media Komunikasi Pemasaran Online pada Lawana Coffee dalam Menarik
Minat Pelanggan”
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah uraian yang bersifat
teoritis mengenai komunikasi pemasaran, khususnya Strategi
Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Online.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
pemahaman kepada berbagai pihak untuk meningkatkan pengetahuan
terkait Strategi Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi
Pemasaran Online yang dilakukan Lawana Coffee.
9
1.7. Sistematika BAB
Sistematika pembahasan ini penulis bagi menjadi 5 bab. Semua bab
tersebut saling berhubungan satu sama lain. Gambaran dalam masing-
masing bab diuraikan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Berisi penjelasan secara garis besar mengenai seluruh dari isi naskah yang
disajikan dalam sub-bab berikutnya, meliputi: latar belakang, identifikasi
masalah, fokus penelitian rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, telaah pustaka serta sistematika pembahasan.
Dalam bab ini akan menjabarkan jenis penelitian dan metode penelitian
yang digunakan untuk mengumpulkan data dan sesuai dengan kebutuhan
penelitian.
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Bab V : Penutup
Dalam bab ini berisi penutup yang meliputi kesimpulan, saran, daftar
pustaka, serta lampiran-lampiran.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) merupakan kegiatan
pemasaran yang merangsang sehingga terjadinya pembelian
produk yang cepat atau pembelian dalam waktu yang
singkat.
3. Hubungan Masyarakat (Public Relation) merupakan
komunikasi yang terencana antar organisasi dengan semua
khalayak untuk mencapai tujuan spesifik yang berlandaskan
pada saling pengertian.
4. Penjualan Perorangan (Personal Selling) merupakan
komunikasi langsung antara penjual dengan calon
pembelinya.
5. Penjualan Langsung (Direct Selling) merupakan
komunikasi secara langsung antar calon pelanggan sasaran
dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan atau
transaksi penjualan.
Saat ini model komunikasi pemasaran yang diterapkan, yaitu
Iklan sebagai informasi dan komunikasi non personal yang dibiayai
serta bersifat persuasif maupun promosi tentang produk atau jasa
dan ide melalui berbagai macam media, seperti media televisi,
majalah, radio dan lain sebagainya. Promosi penjualan sebagai
bentuk insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian
produk. Kegiatan hubungan masyarakat dibuat agar beragam
program yang dirancang untuk mempromosikan serta melindungi
citra produk agar mengenai dihati para konsumennya. Penjualan
personal merupakan interaksi tatap muka dengan para
konsumennya untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan,
serta pengadaan pesan. Penjualan langsung dilakukan lewat
komunikasi lisan antar masyarakat, yang berhubungan dengan
keunggulan atau pengalaman membeli maupun menggunakan
produk atau jasa.
2.1.2. Tujuan Komunikasi Pemasaran
12
Komunikasi pemasaran mempunyai tujuan, yaitu untuk
menyebarkan informasi (komunikasi informatif), untuk
mempengaruhi seseorang atau siapapun untuk melakukan
pembelian maupun menarik para konsumen (komunikasi
persuasif), untuk mengingatkan khalayak untuk melakukan
pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).
Dampak komunikasi pemasaran yang efektif akan dapat
menimbulkan efek yang optimal. Dikemukakan Prisgunanto
(2006:69), yang dimaksud efek tersebut dianggap sebagai tahapan
dan posisi di mana pelanggan atau khalayaknya merespon dan
memahami produk dari hasil interaksi mereka lewat komunikasi
pemasaran yang dilakukan
Tahapannya menurut Prisgunanto (2006:69) terbagi dalam
beberapa tingkatan, sebagai berikut:
1. Tahap Knowings (mengetahui/kenal)
2. Tahap Feeling (merasakan/hasrat)
3. Tahap Actions (tindakan terpengaruh)
2.1.3. Bauran Komunikasi Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2006:62) bauran pemasaran
merupakan kumpulan alat pemasaran terkendali yang dipadukan
perusahaan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan oleh pasar
sasaran. Bauran pemasaran dikenal 4P yaitu, product (produk),
price (harga), place (tempat), promotion (promosi).
Product (produk) sesuatu yang ditawarkan kepada pemasar,
price (harga) menghasilkan pendapatan maupun memuaskan
kebutuhan konsumen, place (tempat) lokasi yang digunakan untuk
mendistribusikan barang atau jasa, promotion (promosi)
penyebaran informasi untuk mempengaruhi maupun membujuk
para konsumen.
13
2.2. Instagram
Instagram mempunyai galeri berukuran besar dimana setiap orang
dapat melihat hasil karya pengguna Instagram lainnya serta bisa
menciptakan jaringan pertemanan dengan mudah. Instagram merupakan
aplikasi untuk memotret, mengedit dan “menyebar“ foto ke komunitas
pengguna Instagram lainnya.
14
4. Fitur Hashtag atau Tagar dapat membuat foto muncul di
explore sehingga bisa dengan mudah dijangkau lebih
banyak audience dan juga dapat menuai banyak view.
5. Fitur Caption dapat digunakan untuk memberikan
keterangan yang menarik pada foto produk.
6. Fitur Mentions atau Arroba (@) dapat digunakan untuk
menyebut pengguna lainnya dengan menambahkan tanda
mentions (@).
7. Fitur Like dapat digunakan para followers Instagram
lainnya untuk menyukai foto-foto yang diposting.
8. Fitur Upload Multiple Stories dapat melakukan upload
konten cerita (story) hingga 10 konten secara bersamaan.
9. Fitur IGTV atau Instagram TV dapat mempermudah
pengguna untuk menyebarkan video lebih dari satu menit,
sehingga pengguna dapat lebih luas dalam menggunakan
Instagram.
10. Fitur Share Story To Post dapat digunakan untuk me-repost
story atau share story dari pengikut Instagram lainnya ke
cerita (story) Instagram kita sendiri.
15
content engagement dalam media sosial sangat penting
karena konten adalah hal pertama yang dilihat oleh
pelanggan.
2. Media Engagement, pemilihan media yang akan digunakan
untuk diupload konten yang sudah ada, karena jika media
sosial yang dipilih tidak sesuai dengan konten yang menarik
maka akan menjadi sia-sia
3. Engagement Marketing Activities, hal-hal yang digunakan
untuk menarik penonton ke media melalui konten.
Engagement Marketing Activities yang menarik pelanggan
dapat menggunakan produk mereka, memberikan komentar
padahal unggahan membagikan unggahan tersebut ke teman-
teman dan masih banyak lagi.
Beberapa hal atau kegiatan yang digunakan untuk menarik
konsumen agar melakukan interaksi melalui konten. Untuk dapat
melihat tingkatan keterlibatan konsumen, maka dapat diketahui
menggunakan tahapan Customer Engagement yang telah
dikemukakan oleh Dave Evans (Evans and Mckee, 2010) yaitu:
1. Consumption
Dasar dalam proses membangun keterlibatan konsumen,
karena pada tahap ini konsumen atau followers mengonsumsi
semua informasi yang ditampilkan pada konten.
2. Curation
Berupa tindakan pemilahan, penilaian, mengomentari, dan
penandaan, pada suatu konten yang disukai.
3. Curation
Berupa tindakan pemilahan, penilaian, mengomentari, dan
penandaan, pada suatu konten yang disukai.
4. Creation
Berupa tindakan yang dilakukan oleh konsumen atau
followers. Pada tahap ini tindakan yang dilakukan dapat berupa
16
review, sharing pengalaman, promosi kepada kerabat, dan lain
sebagainya.
5. Collaboration
Kolaborasi merupakan tindakan aktivitas yang solid yang
terjadi secara alami oleh konsumen. Contohnya adalah
pembuatan forum, bekerjasama dengan komunitas, dan juga
logging.
2.3.2. Proses Viral Marketing
Grifonil et al. (2012) menemukan bahwa proses pemasaran
viral mengundang konsumen Memikat konsumen lain untuk
mengirim pesan viral selain produk layanan. Jika konsumen
setuju, mereka akan melakukan tindakan yang sama seperti
konsumen asli dalam menyampaikan pesan kepadal konsumen
lain. Aspek ini merupakanl keuntungan penting bagi perusahaanl
dalam rangkal meningkatkan penjualan dan brand awareness atau
menghasilkan dialog yang panjang dengan konsumen. Jadi sangat
penting bagi perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis
mereka ke audiens target mereka untukl merencanakan kampanye
pemasaran virtual online yang baik. Merencanakan kampanye
pemasaran viral saat ini melibatkan iteratur dalam jumlah terbatas.
Sedikit yang diketahui tentang sifat, elemen, dan luasnya proses
perencanaan viral marketing. Viral marketing menjadi penting
bagi pemasar karena dapat mendistribusikan konten dan
mengundang calon penerima untuk berpartisipasi dengan
menyebarkannya seperti virus ke audiens lain. Kotler and
Armstrong (2018) mengatakan jika pelanggan menemukanl dan
mendistribusikan konten, viral marketing bisa sangat murah dan
ketika konten diteruskan oleh seorang teman, penerima lebih
mungkin melihat atau membacanya
17
2.4. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan tinjauan kepustakaan yang penulis telusuri, sudah ada
beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai Strategi
Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Digital.
Adapun penelitian terdahulu yang penulis gunakan sebagai referensi
adalah, sebagai berikut:
18
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
19
yang mempengaruhi
kepercayaan pelanggan
yaitu perceived web vendor
reputation dan perceived
website quality. Dengan
menerapkan pemasaran
interaktif di Instagram telah
memberikan peluang bagi
Page Down Cloth Maker
untuk berinteraksi dengan
pelanggannya demi menjaga
hubungan yang baik.
20
video, comment, caption,
location, hashtag, tagging
serta Instagram ads untuk
social media maintenance,
juga followers dan like
untuk social media
endorsement. Evaluasi
pemanfaatan Instagram
adalah hasil penjualan yang
meningkat dan berhasil
membuka cabang toko dan
gerai yang terbesar di
Bandung, Jakarta, Bekasi
dan Bogor.
21
berkembang dan semakin
luas serta tetap diminati
oleh konsumen.
1. Kenyamanan tempat
2. Target pasar
3. Produk yang dijual
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
23
tertarik untuk meneliti lebih dalam bagaimana strategi pemanfaatan
instagram sebagai media komunikasi pemasaran online.
24
b. Informan utama merupakan orang yang terlibat secara langsung
dalam interaksi sosial yang diteliti, yaitu Farid Nur Hakim owner
Lawana Coffe.
c. Informan tambahan merupakan orang yang dapat memberikan
informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial
yang diteliti, yaitu Maestra Yoesananda barista Coffeeshop Lawana
Coffe
1. Observasi
Observasi merupakan bagian yang sangat terpenting dalam
penelitian deskriptif kualitatif. Observasi mengumpulkan data secara
langsung dari lapangan. Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk menggali data dari sumber yang berupa tempat,
aktivitas, dan rekaman gambar.
Perlunya pengamatan yaitu agar peneliti dapat menganalisis dan
melalukan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku individu
atau kelompok secara langsung, sehingga dapat memperoleh gambaran
yang lebih luas mengenai masalah yang diteliti.
Dalam pelaksanaan observarsi peneliti melakukan pengamatan
secara langsung ke lapangan dengan cara mendatangi langsung
Lawana Coffee untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan pokok
masalah peneliti yang telah dirumuskan pada bab terdahulu.
2. Wawancara
Wawancara (interview) dilakukan untuk mendapatkan informasi
yang tidak dapat diperoleh melalui observasi, ini disebabkan karena
peneliti tidak dapat mengobservasi seluruhnya, tidak semua data dapat
diperoleh melalui observasi. Oleh karena itu peneliti harus mengajukan
beberapa pertanyaan kepada partisipannya.
25
Wawancara (interview) dibedakan menjadi wawancara terstruktur
dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur yaitu materi wawancara
terbatas. Wawancara tidak terstruktur yaitu materi wawancara bebas.
Dalam wawancara ini peneliti melakukan wawancara mendalam secara
tidak terstruktur dengan subjek penelitian, karena peneliti ingin
memperoleh realitas senyatanya, oleh karena itu peneliti harus
memperoleh data langsung dari subjek penelitian agar diperoleh data
yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dalam pelaksanaan wawancara peneliti menyampaikan beberapa
pertanyaan dengan menggunakan pedoman wawancara kepada 3
informan, yaitu Angga Dermawan admin akun Instagram Lawana
Coffe, Farid Nur Hakim owner Lawana Coffe Maestra Yoesananda
barista Lawana Coffe, melakukan wawancara bersama informan di
Lawana Coffee dengan menggunakan media smartphone/handphone
melalui rekaman mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pokok
masalah peneliti yang telah dirumuskan pada bab terdahulu.
3. Dokumentasi
Menurut Gunawan (2015:175), dokumentasi dalam pengertian
yang lebih luas merupakan proses pembuktian yang didasarkan atas
jenis sumber apapun, baik itu bersifat tertulis, gambaran dan rekaman
yang dapat digunakan peneliti sebagai bukti pendukung penelitian.
Penggunaan dokumentasi dalam penelitian dimaksudkan untuk
mendukung serta menambah bukti penelitian. Selain melalui observasi
dan wawancara, informasi juga dapat diperoleh lewat fakta yang
tersimpan dalam bentuk surat, cacatan harian, arsip foto, rekaman dan
lain sebagainya.
Dalam pelaksanaan dokumentasi peneliti melakukan dokumentasi
untuk memperkuat hasil observasi dan wawancara dalam penulisan
skripsi ini. Peneliti melengkapi data dengan berupa catatan harian,
rekaman dan foto-foto yang berkaitan dengan pokok masalah peneliti
yang telah dirumuskan pada bab terdahulu.
26
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mendapatkan
data. Untuk mendapatkan kualitas data yang mendukung peneliti ketika
melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi, peneliti juga dibantu
beberapa instrumen penelitian, yaitu pedoman wawancara,
smartphone/handphone, alat tulis dan buku catatan harian.
1. Reduksi Data
Dalam reduksi data ini peneliti melakukan proses pemilihan atau
seleksi, pemusatan perhatian maupun pemfokuskan, penyederhanaan
dari semua jenis informasi yang mendukung data penelitian yang
diperoleh dan dicatat selama proses penggalian data yang berlangsung
di lapangan. Proses reduksi data dilakukan secara terus-menerus
sepanjang penelitian berlangung dan pelaksanaannya dimulai sejak
peneliti memilih kasus yang akan dikaji.
Ketika pengumpulan data berlangsung, reduksi data ini dilakukan
dengan membuat catatan ringkas mengenai isi dari catatan data yang
diperoleh selama di lapangan. Dalam hal ini peneliti dapat melakukan
coding, mencari dan memusatkan tema, menentukan batas
permasalahan serta menuliskan catatan peneliti (memo).
27
2. Sajian Data
Sajian data merupakan sekumpulan informasi kepada peneliti
untuk menarik simpulan dan pengambilan tindakannya. Sajian data
merupakan suatu rakitan organisasi informasi, yang dalam bentuk
deskripsi dan narasi yang lengkap, yang disusun berdasarkan pokok-
pokok temuan yang terdapat dalam reduksi data dan disajikan
menggunakan bahasa peneliti yang logis serta sistematis, sehingga
mudah untuk dipahami.
Sajian data harus ditata dengan baik dan rapi, peneliti perlu
mengelompokkan hal-hal yang serupa dalam kategori maupun
kelompok yang menunjukan tipologi yang ada sesuai dengan rumusan
masalahnya.
3. Penarikan Simpulan/Verifikasi
Penarikan simpulan merupakan kegiatan penafsiran terhadap
suatu hasil analisis dan interpretasi data. Penarikan simpulan hanya
salah satu dari kegiatan dalam konfigurasi yang utuh. Simpulan perlu
diverifikasi selama penelitian berlangsung agar dapat
dipertanggungjawabkan. Makna-makna yang muncul dari data harus
selalu diuji terlebih dahulu kebenarannya dan kesesuaiannya terlebih
dahulu sehingga validitasnya bisa terjamin.
28
akan dideskripsikan dan dikategorisasikan sehingga menghasilkan
kesimpulan.
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30
yang mempunyai ciri-ciri produk home serta handmade ataupun produk
buatan rumah dengan jumlah produk yang masih terbatas.
Untuk menjawab analisis rumusan masalah penelitian yang terkait
dengan komunikasi pemasaran dalam menarik minat pelanggan melalui
pemanfaat Instagram pada akun @lawanacoffee. Peneliti akan
melakukan wawancara kepada berbagai pihak Lawana Coffee dan
beberapa pelanggan dengan tambahan dokumentasi pada saat
wawancara yang dapat membantu penulis dalam penelitian ini.
Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini adalah bersifat
deskriptif kualitatif, yaitu penelitian dengan cara menguraikan data
dalam bentuk kualitatif terhadap objek yang didasarkan pada fakta-fakta
yang terlihat pada objek. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat
deskriptif kualitatif dengan cara data yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan informan dan dideskriptifkan secara menyeluruh.
Data wawancara dalam penelitian ini adalah sumber data utama bahan
analisis data untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah penelitian.
Berkaitan dengan judul penelitian ini, yaitu Strategi Pemanfaatan
Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online pada Lawana
Coffee dalam Menarik Minat Pelanggan, peneliti akan memaparkan
data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan narasumber
penelitian ini adalah pemiliki Lawana Coffee dan beberapa pelanggan
Lawana Coffee.
4.1.1. Konsep 4P
Menurut Kotler ada 4 tahapan konsep pemaran yang dikenal
sebagai konsep 4P yaitu:
31
Gambar 7. Konsep 4P
Sumber: gudangssl.id
1. Product Lawana Coffee
Lawana Coffee memiliki beberapa produk yang ditawarkan
kepada pelanggan. Awal dibangunnya Lawana Coffee hanya
menjual produk manual brew seperti cold brew dan
fermented tea. Namun, seiring berjalannya waktu peminat
jenis kopi makin bertambah dan kopi yang diinginkan pun
bermacam-macam.
“Produknya itu yang pertama jelas kopi, ya. Untuk kopi
ada single origin, terus house blend. Dulu disini banyak manual
brewnya, tapi seiring berjalannya waktu peminat kopi berubah-
ubah tuh. Kita harus ngikutin pasar juga.”
Dalam pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
produk yang dijual Lawana Coffee yang utama tentunya
kopi. Pada saat melakukan observasi ternyata tak hanya
kopi saja yang dijual, Lawana Coffee juga menyediakan
produk non kopi dengan dasar susu atau jus buah serta
menyediakan makanan ringan dan berat. Hal ini juga
dikatakan langsung oleh pengunjung Lawana Coffee,
32
bahwa menu yang yang ada di Lawana Coffee sangat
beragam dan berbeda dari yang lain.
“Lalu yang buat saya ingat dengan Lawana Coffee itu
menunya beragam kak dan yang paling saya suka ada menu jus
yang membuat berbeda dari tempat yg lain kak.”
Pernyataan dari pemilik Lawana Coffee dapat
disimpulkan bahwa produk yang dijual juga bermacam-
macam dan untuk biji kopi mempunyai petani khusus.
2. Price
Harga merupakan nominal uang yang harus
dibayarkan oleh konsumen saat membeli produk yang
diinginkan. Harga juga meliputi harga terakhir, diskon atau
potongan harga (Firmansyah, 2020:5). Dalam memasarkan
produknya, pemilik Lawana Coffee memilih memasang
harga yang bisa dijangkau oleh anak-anak muda.
“Harga mulai dari Rp 12.000,00 sampai paling mahal Rp
30.000,00 untuk kopi dan non kopi. Biar bisa dijangkau sama
anak-anak muda kuliah, kadang banyak anak-anak SMA juga
disini.”
Harga yang terjangkau juga dikatakan oleh salah
satu pengunjung Lawana Coffee, bahwa harga yang
dipasang tidak menguras kantong.
“Terjangkau banget sih kak untuk saya sebagai
mahasiswa yang sering ngopi ke coffee shop – coffee shop di
Jogja hehehe.”
3. Place
Place atau tempat ialah letak strategis yang
digunakan, fasilitas yang digunakan, serta transportasi yang
dapat menjangkau ke lokasi (Triadinda et al, 2022:153).
Berawal dari memasarkan biji kopi, pemilik akun Instagram
33
@lawanacoffee dan temannya terpikirkan untuk membuat
kedai kopi. Akhirnya sang pemilik akun mendapatkan
investor tempat di Jl. Umbul Permai No.112b, Lojajar,
Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55161 dan soft opening pada
November 2021.
“Ya karena dulu dapat investornya disini terus dulu sih
emang baru aku sendiri yang baru buka coffee shop belum ada
yang lain. Kebanyakan kan di kota sama di Sleman. Disini juga
kan banyak turis asing, jadi lumayan lah, karena ada turis asing
itu sering ke kita.”
Pernyataan dari pemilik kedai kopi Lawana dapat
disimpulkan bahwa lokasi yang dipakai bisa dibilang
strategis. Dikarenakan lokasi yang digunakan adalah lokasi
yang sering turis asing kunjungi, bahkan lokasi Lawana
Coffee tepat di depan penginapan. Lokasi yang strategis
juga dikatakan oleh salah satu pengunjung Lawana Coffee.
“Sebenernya cukup strategis, dari jalan juga cuma masuk
gang dikit, terus deket sawah-sawah juga. Dekat dari penginapan
juga, jadi cukup strategis. Untuk tempatnya sendiri enak buat
nugas, cocok banget. Kalau buat nugas enaknya di dalem
ruangan. Kalau nongkrong di luar, vibes sore kalo habis hujan
enak bgt buat nongkrong sambil ngelamun. Suasananya cocok.”
4. Promotion
Promosi ialah kegiatan yang berkaitan dengan
strategi penjualan. Biasanya pemilik usaha akan melakukan
iklan, promosi penjualan seperti potongan harga, personal
selling, dan direct marketing atau pemasaran langsung
(Triadinda et al, 2022:153). Tujuan dilakukannya promosi
adalah untuk menarik konsumen datang dan membeli suatu
produk dari pemilik usaha. Biasanya promosi digunakan
pemilik usaha yang baru saja merintis. Adanya promosi ini
34
tentunya akan membuat konsumen mengenal toko yang
sedang dibuka serta akan mengunjungi.
Pemilik Lawana Coffee pun juga mengadakan
promosi untuk menarik konsumen datang. Kegiatan
promosi yang sering digunakan Lawana Coffee ialah
menggunakan fitur Instagram Ads, Google Ads, potongan
harga khusus serta inovasi menu bundling.
“Yang jelas inovasi menu, tergantung dengan trend yang
sedang berkembang dan tentunya juga menu makanan dan
minuman dibuat bundling gitu biar lebih murah, yang jelas
paling ngaruh sih ya ngenalinnya lewat Instagram.”
4.3. Analisis dengan Content Pillar Engagement
1. Content Engagement
Media sosial sangat penting karena konten adalah hal
pertama yang dilihat oleh pelanggan. Oleh karena itu, media
sosial Lawana Coffee yaitu Instagram melakukan branding
guna untuk menampilkan konten-konten yang menarik
dengan mengupload foto-foto pelanggan dan video yang
memiliki cinematic yang keren untuk menarik minat
pelanggan.
Pada awal terbentuknya Lawana Coffee pemilik
kedai kopi menggunakan media sosial Instagram saja
dikarenakan pada tahun 2021 sangat trend coffee shop dan
banyak yang promosi menggunakan instagram apalagi
sudah banyak orang yang menggunakan instagram.
“Awalnya pakai Instagram itu ya karena punya usaha
35
jual biji kopi itu. Soalnya tahun segitu (2021) sedang trend
penggunaan Instagram yang paling gampang untuk foto terus
video ya Instagram. Itupun dulu belum ada fitur Instastory juga,
masih benar-benar feed atau post aja, reels juga belum ada”
Dalam menarik konsumen, pemilik kedai kopi
Lawana selalu aktif memberikan informasi seputar
produknya melalui unggahan foto di Instagram yang
menarik. Tidak hanya itu, pemilik kedai kopi juga
memberikan promo atau diskon serta menggunakan
Instagram Ads dan Google Ads untuk menarik konsumen.
“Untuk narik konsumen sih biasanya ada promo, terus
pakai Google Ads dan Instagram Ads, tapi lebih ke manage foto-
fotonya sih biar lebih menarik, itu juga pengaruh. Pakai hastag
juga.”
Dalam membangun kedai kopi ini tentunya juga
mengalami kendala yang banyak apalagi belum mempunyai
nama yang besar. Hal ini yang menjadi tantangan sang
pemilik untuk membangun image yang baik.
2. Media Engagement
Media sosial Instagram sangat cocok untuk menjadi media
pemasaran, selain dengan penyebarannya yang sudah meluas
terdapat beberapa fitur yang menjadi pendukung untuk
menarik minat pelanggan.
Kedai kopi Lawana pun juga konsisten menggunakan
Instagram sejak dulu awal berdiri hingga saat ini. Media
sosial Instagram dimanfaatkan oleh kedai kopi Lawana
sebagai media memasarkan produknya serta membentuk 41
image agar dapat dijangkau oleh masyarakat yang luas
hingga dikenal. Instagram sendiri memiliki beberapa fitur
yang dapat digunakan oleh para penggunanya dalam
memudahkan mengunggah foto atau video. Fitur Instagram
yang tersedia seperti reels/IGTV, likes, comments, instastory,
36
feed, highlight, dan lain-lain. Fitur-fitur inilah yang
dimanfaatkan oleh sang pemilik kedai kopi Lawana dalam
memasarkan produknya. “Fitur Instagram yang aku pakai itu
feeds, instastory, reels, sama Instagram Ads aja sih”
Beberapa fitur yang digunakan oleh pemilik Lawana Coffee
sebagai berikut :
a. Feed atau unggahan foto dan video
Fitur utama yang ada di aplikasi Instagram tentunya
menjadi yang terpenting. Dengan mengunggah suatu
foto atau video, masyarakat yang mengikuti akun
tersebut akan otomatis dilihat. Hal ini juga dilakukan
oleh pemilik Lawana Coffee dalam memasarkan
produknya dengan cara mengunggah foto atau video
yang menarik konsumen.
b. Instastory
Instastory digunakan oleh Lawana Coffee untuk
memberi tahu informasi bahwa kedai telah buka atau
hanya sekedar membagikan postingan foto atau video.
Tentunya instastory ini tidak dapat bertahan lama,
hanya bertahan selama 24 jam saja.
c. Reels atau IGTV
Reels atau IGTV ialah postingan berbentuk video
yang durasinya bisa lebih dari satu menit. Fitur ini yang
paling disukai oleh pemilik Lawana Coffee.
Dikarenakan dengan adanya fitur ini, video yang dibuat
secara menarik dapat menjangkau lebih luas. Bahkan
setiap akun Instagram @lawanacoffee mengunggah
reels ada yang mencapai 4.826 tayangan. Tentunya ini
menjadi sebuah pencapaian dalam memasarkan
produknya
37
d. Instagram Ads
Fitur ini adalah untuk mengiklankan sebuah produk
agar dapat sampai ke masyarakat dengan jangkauan
yang lebih luas tanpa mengunggah sebuah foto atau
video dan menggunakan hastag. Namun, fitur ini
tentunya berbayar sekitar Rp 25.000,00 untuk satu hari.
3. Engagement Marketing Activities
Lawana Coffee melakukan banyak konten yang menarik
untuk ditampilan di akun Instagram menggunakan produk
mereka, membuat short reels yang diperankan oleh karyawan
yang ada di Lawana Coffee dan menampilkan foto pelanggan.
4.4. Hasil Analisis
Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lawana
Coffee dengan memanfaatkan Instagram dalam menarik minat
pelanggan sangatlah efektif dikarenakan dengan menggunakan
Instagram jangkauan dalam menyebarluaskan Lawana Coffee sangat
luas dan dapat menjadi suatu referensi sebelum para pelanggan datang
langsung ke Lawana Coffee didukung dengan menggunakan konsep 4P
dan Content Pillar Engagement sebagai strategi komunikasi pemasaran
yang dibentuk.
38
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pengamatan yang telah
penulis peroleh selama melakukan penelitian, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Instagram sebagai media komunikasi pemasaran
dalam menarik minat pelanggan sudah tepat, tetapi sangat
39
disayangkan Lawana Coffee jarang memberi promo atau memberi
informasi masih ada promo yang berjalan. Jadi, konsumen tidak
tahu. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar sering-sering
mengadakan promosi agar Lawana Coffee dapat dikenal lebih
banyak lagi dan mempunyai image yang beda dari yang lain.
2. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa fitur Instagram yang
bernama reels lebih berhasil dibanding fitur yang lainnya dalam
memasarkan atau mengenalkan produk Lawana Coffee. Oleh karena
itu, bagi para pengusaha lebih harus mengetahui langkah-langkah
pemilihan sosial media yang tepat serta menggunakan fitur dengan
maksimal agar produknya dapat dikenal oleh konsumen dan
mempunyai image positif yang tertanam dibenak konsumen.
3. Bagi penelitian selanjutnya yang mengambil tema penelitian serupa,
peneliti harap dapat lebih mempersiapkan diri dalam proses
pengambilan dan pengumpulan data dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan penelitian serta lebih meningkatkan keaktifan,
rasa inisiatif, percaya diri, dan koordinasi dengan informan agar
dapat membantu kelancaran penelitian.
40
DAFTAR PUSTAKA
DeVito, Joseph A. (2009). Interpersonal Communication. New York: Harper
Collins College Publisher
Gunawan, Imam. 2015. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Bumi
Aksara:Jakarta.
Joseph, Thomas. 2011. Apps – The Spirit Of Digital Marketing. Elex Media
Komputindo: Jakarta.
Kennedy, Jhon E dan R. Dermawan Soemanagara. 2006. Marketing
Communication. PT. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2006. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga:
Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller Lane Kevin. 2008. Manajemen Pemasaran. Erlangga:
Jakarta.
Lexy, J, Moleong. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda
Karya:Bandung
Marwanto, A. (2015). Marketing sukses.Yogyakarta: Kobis
Nugrahani, Farida. 2014. Metode Penelitian Kualitatif (Dalam Penelitian
Pendidikan Bahasa). Surakarta.
41
Sadya, S. (2023, Maret 9). APJII: Pengguna Internet Indonesia 215,63 Juta pada
2022-2023. Diakses pada 17 Mei 2023 dari
https://dataindonesia.id/digital/detail/apjii-pengguna-internet-indonesia-
21563-juta-pada-20222023
Karya Ilmiah:
Yasundari. 2016. Jurnal Kajian Komunikasi. Vol.5, No.1.
(http://jurnal.unpad.ac.id)
42