Anda di halaman 1dari 47

STRATEGI PEMANFAATAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA

KOMUNIKASI PEMASARAN ONLINE PADA LAWANA COFFEE


DALAM MENARIK MINAT PELANGGAN
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Akun @lawanacoffee)

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana
Program Studi Ilmu Komunikasi

disusun oleh
Satrio Widagdo
18.96.0937

PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur, Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program strata satu (S1) di program studi Ilmu Komunikasi
Universitas Amikom Yogyakarta.

Adapun penyusunan skripsi ini digunakan sebagai bukti bahwa penyusun


telah melaksanakan dan menyelesaikan penelitian Skripsi. Dalam proses
penyusunan laporan ini penyusun mendapatkan banyak bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Suyanto, M.M. (Rektor Universitas Amikom Yogyakarta).


2. Emha Taufiq Luthfi, S.T.,M.Kom. (Dekan Fakultas Ekonomi dan Sosial
Universitas Amikom Yogyakarta)
3. Erik Hadi Saputra, S.Kom., M.Eng selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi
Universitas Amikom Yogyakarta
4. Andreas Tri Pamungkas, M.A selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan semangat, dorongan, dan bimbingan selama
penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini.

Yogyakarta, 19 Mei 2023

Satrio Widagdo

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2. Indentifikasi Masalah.................................................................................7

1.3. Fokus Penelitian.........................................................................................8

1.4. Rumusan Masalah......................................................................................8

1.5. Tujuan Penelitian.......................................................................................8

1.6. Manfaat Penelitian.....................................................................................9

1.7. Sistematika BAB........................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................11

2.1. Komunikasi Pemasaran.......................................................................11

2.2. Instagram.............................................................................................13

2.3. Strategi Komunikasi Pemasaran melalui Instagram............................15

2.5. Penelitian Terdahulu............................................................................18

2.6. Kerangka Pemikiran............................................................................22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................23

3.1. Metode Penelitian....................................................................................23

3.2. Lokasi Penelitian......................................................................................23

3.3. Data dan Sumber data..............................................................................24

3.4. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................25

3.5. Instrumen Penelitian................................................................................27

3.6. Teknik Analisis Data...............................................................................27

ii
3.7. Pengujian Kredibilitas Data.....................................................................28

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................30

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Akun Instagram Lawana Coffee...........................................................5


Gambar 2. Tampak Depan Bangunan Lawana Coffee............................................5
Gambar 3. Tampak Samping Bagunan Lawana Coffee..........................................6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Pengguna internet di Indonesia baik mobile maupun fixed
mengalami kenaikan terus menerus. Bedasarkan hasil survei yang
dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1. Jumlah Pengguna Internet Indonesia (1988-2023)

Sumber: dataindonesia.id

Data laporan survei Asosisasi Penyelenggara Jasa Internet


Indonesia (APJII) tahun 1988-2023 menujukkan bahwa pengguna internet
di Indonesia dari tahun 1988-2023 mengalami peningkatan yang drastis.
Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada
periode 2022-2023. Jumlah tersebut meningkat 2,67% dibandingkan pada
periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta pengguna. Jumlah
pengguna internet tersebut setara dengan 78,19% dari total populasi
Indonesia yang sebanyak 275,77 juta jiwa. Persentasenya lebih tinggi
1,17% poin dibandingkan pada 2021-2022 yang sebesar 77,02%.
Berdasarkan jenis kelaminnya, tingkat penetrasi internet terhadap laki-laki
di Indoenesia sebesar 79,32%, Angkanya lebih tinggi dibandingkan

1
penetrasi internet kepada perempuan yang sebesar 77,36%. Adapun,
tingkat penetrasi internet di wilayah perkotaan sebesar 77,36% pada 2022-
2023. Persentasenya pun lebih baik ketimbang di wilayah perdesaan yang
sebesar 79,79%. Sebagai informasi, APJII bersama SRA Consulting
melakukan survei terhadap 8.510 responden di seluruh Indonesia pada 10-
27 Januari 2023. Survei ini dilakukan menggunakan metode multistage
random sampling dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error)
1,14% dan tingkat kepercayaan 95%.

Instagram menjadi salah satu media yang populer di Indonesia. Ini


terlihat dari jumlah pengguna Instagram di Indonesia yang mencapai
ratusan juta orang. Menurut data dari Napoleon Cat pada bulan Januari
2023 tentang aktivitas pengguna instagram di Indonesia yang dilansir dari
https//dataindonesia.id. Berdasarkan data Napoleon Cat, ada 106,72 juta
pengguna Instagram di Indonesia hingga Februari 2023. Jumlah tersebut
meningkat 12,9% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar
94,54 juta pengguna. Jika dibandingkan setahun sebelumnya, jumlah
pengguna Instagram di Indonesia meningkat 4,9%. Pada Februari 2022,
jumlah pengguna Instagram di dalam negeri tercatat sebanyak 101,76 juta
pengguna. Melihat trennya, pengguna Instagram di Indonesia sempat
mengalami penurunan sejak Juni 2022 hingga Januari 2023. Namun,
jumlahnya kembali mengalami kenaikan pada bulan lalu.

Gambar 2. Jumlah Pengguna Instagram di Indonesia

2
Sumber: dataindonesia.id

Adapun, pengguna Instagram didominasi oleh perempuan dengan


proporsi sebesar 53%. Sementara, persetase pengguna Instagram di
Indonesia yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 47%. Dari usianya,
37,8% pengguna Instagram di dalam negeri berada di kelompok umur 18-
24 tahun. Sebanyak 29,7% pengguna media sosial tersebut dari kelompok
usia 25-34 tahun. Sebanyak 12,2% pengguna Instagram di Indonesia yang
berusia 13-17 tahun. Kemudian, 12,6% pengguna Instagram di Indonesia
berada di kelompok umur 35-44 tahun. Persentase pengguna Instagram
di Indonesia yang berusia 45-54 tahun sebanyak 4,9%. Sisanya berada di
kelompok umur 55 tahun ke atas.

Gambar 3. Grafik Pengguna Instagram

Sumber: NapoleonCat.com

Menurut studi yang telah dilakukan oleh Marwanto (2015: 116)


bahwa instagram juga sering digunakan sebagai media promosi atau

3
pemasaran digital. Faktanya 87% pengusaha kecil mengatakan bahwa
marketing melalui sosial media sangat membantu meningkatkan bisnisnya,
85% pelaku bisnis menyatakan bahwa marketing melalui sosial media 52
kali lebih efektif dibandingkan dengan marketing konvensional.
Marketing sosial media dianggap lebih modern, efektif dan efisien
daripada marketing gaya lama. Oleh karena itu, semakin banyak
pengusaha yang memanfaatkan media sosial instagram sebagai media
promosinya.

Hal ini dialami oleh Lawana Coffee yang sudah mulai fokys
melakukan strategi komunikasi pemasaran menggunakan media sosial
khususnya instagram. Pemilihan strategi komunikasi pemasaran ini
dilakukan karena adanya hambatan yang dialami oleh Lawana Coffe saat
melakukan promosi untuk menarik minat pelanggan. Oleh karena itu,
dibutuhkan strategi yang tepat serta untuk menarik minat pelanggan.

4
Gambar 4. Akun Instagram Lawana Coffee

Berdasar dari observasi pada saat mengunjungi Lawana Coffee,


Kedai kopi Lawana Coffee memiliki keunikan dari kebanyakan kedai kopi
yang ada dikarenakan konsep pada kedai kopi Lawana Coffee
menggabungkan konsep modern dan tradisional menjadi satu. Konsep
tradisional pada kedai kopi ini pada bangunan utamanya berupa rumah
joglo yang biasa dikenal sebagai rumah adat Jawa Tengah. Bangunan ini
menarik dikaji, baik itu dari segi historis maupun arsitekturnya yang sarat
dengan nilai filosofis khas Jawa. Selain itu, Lawana Coffee memiliki
pemandangan sawah hijau yang bisa memanjakan mata apalagi ketika sore
hari bisa melihat matahari terbenam yang indah.

5
Gambar 5. Tampak Depan Bangunan Lawana Coffee

Sumber : @lawanacoffee

Gambar 6. Tampak Samping Bagunan Lawana Coffee

Sumber : @lawanacoffee

6
Lawana Coffee merupakan usaha yang memanfaatkan peluang
berkembangnya gaya hidup masyarakat dan kegemaran masyarakat
terhadap kopi dan minum kopi. Oleh karena itu, persaingan bisnis antar
kedai kopi semakin ketat, namun lawana coffee berusaha mempertahankan
slogannya sendiri yaitu “act urban think cultural” dengan ciri khas
bangunan tradisional yang digabungkan jadi satu dengan konsep modern.
Kedai kopi Lawana Coffee dibuka sejak 20 November 2022 yang
merupakan usaha bersama. Kedai kopi ini berlokasi di Jl. Umbul Permai
No.112b, Lojajar, Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta dan buka setiap hari dari pukul 08.00-00.00 WIB.
Pada lokasi yang sama dan berdekatan juga terdapat beberapa kedai kopi
lainnya tetapi kali ini penulis tertarik kepada Lawana Coffee untuk tempat
penelitian penulis.

Alasan memilih tempat penelitian adalah karena trend kopi saat ini
sedang mendunia dan maraknya kedai kopi diberbagai wilayah termasuk
Kota Yogyakarta. Ketertarikan penelitian dalam melakukan penelitian ini
dikarenakan kedai kopi ini selalu ramai dikunjungi semua kalangan tidak
hanya anak muda saja. Tempat yang unik dengan mempertahankan budaya
rumah adat joglo dan kekinian sangat menjadi pilihan banyak kalangan.
Strategi yang dilakukan oleh owner kedai kopi Lawana Coffee membuat
kedai kopinya selalu ramai pengunjung setiap harinya. Pengunjung yang
datang setiap harinya ke Lawana Coffee bisa mencapai 50 orang. Pada saat
kedai kopi Lawana Coffee memberikan harga promo/diskon disetiap
bulannya jumlah pengunjung yang datang bisa bertambah dari sebelumnya
dan pada saat mengadakan nonton bersama pada saat liga sepak bola
jumlah pengunjung yang datang bisa mencapai 2 kali lipat dari hari
biasanya.

Berdasar pemaparan di atas inilah yang mendasari pemilik Lawana


Coffee memilih untuk memanfaatkan Instagram sebagai media
komunikasi pemasaran online karena proses penyebaran informasi yang

7
sangat cepat dan mudah diakses oleh siapapun, Farid Nur Hakim selaku
pemilik Lawana Coffee memilih cara tersebut untuk membantu
memasarkan Lawana Coffee serta untuk menarik para pengunjung juga
untuk selalu mengingatkan dan mengajak kepada para pengikut akun
Instagram miliknya supaya tidak lupa untuk selalu mengunjungi Lawana
Coffee nya. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dan mendalami masalah dengan judul “Strategi Pemanfaatan Instagram
Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online Pada Lawana Coffee”.

1.2. Indentifikasi Masalah


Berdasarkan dari latar belakang masalah maka dapat diindetifikasi
beberapa masalah yang terjadi, antara lain:

1. Marketing gaya lama dianggap kurang efektif dan efisien untuk


menarik minat pelanggan.
2. Penerapan strategi komunikasi pemasaran melalui akun instagram
@lawanacoffee masih harus ditingkatkan lagi untuk menaikkan minat
pelanggan.
3. Penyuguhan konten pada media sosial instagram dapat berpengaruh
terhadap minat calon konsumen @lawanacoffee sehingga dibutuhkan
strategi yang tepat.
4. Mengoptimalkan penggunaan testimoni dari pelanggan karena sangat
penting untuk meningkatkan customer trust terhadap akun instagram
bisnis.
5. Adanya faktor penghambat yang dihadapi Lawana Coffee dalam
menjalankan bisnis di bidang Coffee Shop.
6. Pelanggan masa kini yang mulai memperhatikan suasana dan fasilitas
yang disediakan Coffee Shop yang akan dikunjungi.

1.3. Fokus Penelitian


Dari beberapa masalah yang dijelaskan maka penulis hanya akan
melakukan penelitian ini pada “Strategi Pemanfaatan Instagram sebagai

8
Media Komunikasi Pemasaran Online pada Lawana Coffee dalam Menarik
Minat Pelanggan”

1.4. Rumusan Masalah


Berdasarkan dengan latar belakang masalah penelitian ini, maka
perumusan masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana strategi pemanfaatan Instagram sebagai media pemasaran


online yang dilakukan oleh Lawana Coffee agar bisa menarik minat
pelanggan.
2. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam penerapan strategi
pemanfaatan Instagram sebagai media pemasaran online yang
dilakukan oleh Lawana Coffee?

1.5. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian ini, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui strategi pemanfaatan Instagram sebagai media


pemasaran online Lawana Coffee dalam menarik minat pelanggan.
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam melakukan strategi
pemanfaatan Instagram yang dilakukan oleh Lawana Coffee.

1.6. Manfaat Penelitian


Penelitian ini memiliki manfaat, sebagai berikut:

1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah uraian yang bersifat
teoritis mengenai komunikasi pemasaran, khususnya Strategi
Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran
Online.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
pemahaman kepada berbagai pihak untuk meningkatkan pengetahuan
terkait Strategi Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi
Pemasaran Online yang dilakukan Lawana Coffee.

9
1.7. Sistematika BAB
Sistematika pembahasan ini penulis bagi menjadi 5 bab. Semua bab
tersebut saling berhubungan satu sama lain. Gambaran dalam masing-
masing bab diuraikan sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Berisi penjelasan secara garis besar mengenai seluruh dari isi naskah yang
disajikan dalam sub-bab berikutnya, meliputi: latar belakang, identifikasi
masalah, fokus penelitian rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, telaah pustaka serta sistematika pembahasan.

Bab II : Kajian Teori

Berisi penjelasan tentang kajian teori.

Bab III : Metodologi Penelitian

Dalam bab ini akan menjabarkan jenis penelitian dan metode penelitian
yang digunakan untuk mengumpulkan data dan sesuai dengan kebutuhan
penelitian.
Bab IV : Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini menguraikan hasil analisis komunikasi pemasaran yang


digunakan oleh kedai kopi Lawana Coffee dengan menggunakan teori
Marketing Mix atau bauran pemasaran.

Bab V : Penutup

Dalam bab ini berisi penutup yang meliputi kesimpulan, saran, daftar
pustaka, serta lampiran-lampiran.

10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi Pemasaran


Komunikasi pemasaran merupakan proses penyampaian pesan dengan
cara bujukan atau ajakan untuk menawarkan sebuah produk, barang
maupun jasa yang ditawarkan. Kita menawarkan sebuah produk kepada
orang lain (konsumen) melalui pemasaran.

Komunikasi pemasaran dapat dibedakan menjadi dua bidang keilmuan


yaitu, komunikasi dan pemasaran. Komunikasi merupakan proses
pemikiran dan pemahaman yang disampaikan antara individu maupun
organisasi. Pemasaran merupakan sekumpulan kegiatan perusahaan dan
organisasi yang mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan
pelanggannya.

Menurut Kotler dan Keller (2008:172), komunikasi pemasaran


merupakan sarana perusahaan berusaha untuk menginformasikan,
membujuk, serta mengingatkan kepada konsumennya secara langsung
maupun tidak langsung, mengenai produk mereka yang dijual.

Komunikasi pemasaran merupakan kegiatan pertukaran penyampaian


pesan (informasi) untuk memuaskan kebutuhan konsumen, disini
komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses
pemasaran. Komunikasi melakukan hubungan pertukaran (exchange
relationship) terhadap pemasaran.

2.1.1. Model Komunikasi Pemasaran


Model komunikasi dalam pemasaran menurut Kennedy dan
Soemanagara (2006:4-5), sebagai berikut:
1. Iklan (Advertising) merupakan komunikasi massa melalui
media, seperti televisi, majalah, radio dan lain sebagainya.

11
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) merupakan kegiatan
pemasaran yang merangsang sehingga terjadinya pembelian
produk yang cepat atau pembelian dalam waktu yang
singkat.
3. Hubungan Masyarakat (Public Relation) merupakan
komunikasi yang terencana antar organisasi dengan semua
khalayak untuk mencapai tujuan spesifik yang berlandaskan
pada saling pengertian.
4. Penjualan Perorangan (Personal Selling) merupakan
komunikasi langsung antara penjual dengan calon
pembelinya.
5. Penjualan Langsung (Direct Selling) merupakan
komunikasi secara langsung antar calon pelanggan sasaran
dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan atau
transaksi penjualan.
Saat ini model komunikasi pemasaran yang diterapkan, yaitu
Iklan sebagai informasi dan komunikasi non personal yang dibiayai
serta bersifat persuasif maupun promosi tentang produk atau jasa
dan ide melalui berbagai macam media, seperti media televisi,
majalah, radio dan lain sebagainya. Promosi penjualan sebagai
bentuk insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian
produk. Kegiatan hubungan masyarakat dibuat agar beragam
program yang dirancang untuk mempromosikan serta melindungi
citra produk agar mengenai dihati para konsumennya. Penjualan
personal merupakan interaksi tatap muka dengan para
konsumennya untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan,
serta pengadaan pesan. Penjualan langsung dilakukan lewat
komunikasi lisan antar masyarakat, yang berhubungan dengan
keunggulan atau pengalaman membeli maupun menggunakan
produk atau jasa.
2.1.2. Tujuan Komunikasi Pemasaran

12
Komunikasi pemasaran mempunyai tujuan, yaitu untuk
menyebarkan informasi (komunikasi informatif), untuk
mempengaruhi seseorang atau siapapun untuk melakukan
pembelian maupun menarik para konsumen (komunikasi
persuasif), untuk mengingatkan khalayak untuk melakukan
pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali).
Dampak komunikasi pemasaran yang efektif akan dapat
menimbulkan efek yang optimal. Dikemukakan Prisgunanto
(2006:69), yang dimaksud efek tersebut dianggap sebagai tahapan
dan posisi di mana pelanggan atau khalayaknya merespon dan
memahami produk dari hasil interaksi mereka lewat komunikasi
pemasaran yang dilakukan
Tahapannya menurut Prisgunanto (2006:69) terbagi dalam
beberapa tingkatan, sebagai berikut:
1. Tahap Knowings (mengetahui/kenal)
2. Tahap Feeling (merasakan/hasrat)
3. Tahap Actions (tindakan terpengaruh)
2.1.3. Bauran Komunikasi Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2006:62) bauran pemasaran
merupakan kumpulan alat pemasaran terkendali yang dipadukan
perusahaan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan oleh pasar
sasaran. Bauran pemasaran dikenal 4P yaitu, product (produk),
price (harga), place (tempat), promotion (promosi).
Product (produk) sesuatu yang ditawarkan kepada pemasar,
price (harga) menghasilkan pendapatan maupun memuaskan
kebutuhan konsumen, place (tempat) lokasi yang digunakan untuk
mendistribusikan barang atau jasa, promotion (promosi)
penyebaran informasi untuk mempengaruhi maupun membujuk
para konsumen.

13
2.2. Instagram
Instagram mempunyai galeri berukuran besar dimana setiap orang
dapat melihat hasil karya pengguna Instagram lainnya serta bisa
menciptakan jaringan pertemanan dengan mudah. Instagram merupakan
aplikasi untuk memotret, mengedit dan “menyebar“ foto ke komunitas
pengguna Instagram lainnya.

Komunitas Instagram terdiri dari banyak jutaan orang, apabila kita


berhasil menciptakan foto yang unik dan menarik maka kita akan
berpontensi mendapatkan jalinan pertemanan yang baru dengan skala lebih
luas. Serta kita juga bisa menjalin koneksi melalui banyak orang dengan
minat yang sama sehingga kita bisa mengubahnya menjadi basis
konsumen yang potensial untuk masa depan kita.

Instagram bisa dengan mudah menjembatani langsung antara penjual


dan pembelinya, pembeli diberi berbagai macam informasi mengenai
sebuah produk yang dijual, mulai dari tempat, format order dan lain
sebagainya.

2.2.1. Fitur-fitur instagram


Dengan berbagai kemudahan fitur Instagram yang saat ini
dapat memanjakan para penjual atau pebisnis, yaitu sebagai
berikut:
1. Fitur Feed dapat digunakan untuk sharing foto-foto dan
memberikan informasi mengenai produk yang dipasarkan.
2. Fitur Instagram Story dapat digunakan untuk membagikan
cerita (story) mengenai testimony serta memberitahu
mengenai adanya produk baru yang dipasarkan.
3. Fitur Highlight Instagram Story dapat dimanfaatkan untuk
memudahkan pembeli dalam mencari informasi maupun
mencari produk yang dipasarkan.

14
4. Fitur Hashtag atau Tagar dapat membuat foto muncul di
explore sehingga bisa dengan mudah dijangkau lebih
banyak audience dan juga dapat menuai banyak view.
5. Fitur Caption dapat digunakan untuk memberikan
keterangan yang menarik pada foto produk.
6. Fitur Mentions atau Arroba (@) dapat digunakan untuk
menyebut pengguna lainnya dengan menambahkan tanda
mentions (@).
7. Fitur Like dapat digunakan para followers Instagram
lainnya untuk menyukai foto-foto yang diposting.
8. Fitur Upload Multiple Stories dapat melakukan upload
konten cerita (story) hingga 10 konten secara bersamaan.
9. Fitur IGTV atau Instagram TV dapat mempermudah
pengguna untuk menyebarkan video lebih dari satu menit,
sehingga pengguna dapat lebih luas dalam menggunakan
Instagram.
10. Fitur Share Story To Post dapat digunakan untuk me-repost
story atau share story dari pengikut Instagram lainnya ke
cerita (story) Instagram kita sendiri.

2.3. Content Pillar dalam Pemasaran Online di Instagram


2.3.1. Pillar Customer Engagement

Content pillar juga dikenal sebagai pillar konten adalah topik


atau tema utama yang menjadi dasar dalam membuat strategi
konten digunakan untuk mengarahkan pengembangan konten dan
memastikan bahwa setiap konten yang dibuat terkait dengan topik
utama yang telah ditentukan. Menurut Time Inc dalam (Strauss and
Frost, 2011) customer engagement memiliki 3 pillar yaitu:

1. Content Engagement adalah bagaimana brand dapat


mengelola konten media sosial mereka agar pelanggan dapat
tertarik dan mau ikut bergabung dan berinteraksi konten bagi

15
content engagement dalam media sosial sangat penting
karena konten adalah hal pertama yang dilihat oleh
pelanggan.
2. Media Engagement, pemilihan media yang akan digunakan
untuk diupload konten yang sudah ada, karena jika media
sosial yang dipilih tidak sesuai dengan konten yang menarik
maka akan menjadi sia-sia
3. Engagement Marketing Activities, hal-hal yang digunakan
untuk menarik penonton ke media melalui konten.
Engagement Marketing Activities yang menarik pelanggan
dapat menggunakan produk mereka, memberikan komentar
padahal unggahan membagikan unggahan tersebut ke teman-
teman dan masih banyak lagi.
Beberapa hal atau kegiatan yang digunakan untuk menarik
konsumen agar melakukan interaksi melalui konten. Untuk dapat
melihat tingkatan keterlibatan konsumen, maka dapat diketahui
menggunakan tahapan Customer Engagement yang telah
dikemukakan oleh Dave Evans (Evans and Mckee, 2010) yaitu:

1. Consumption
Dasar dalam proses membangun keterlibatan konsumen,
karena pada tahap ini konsumen atau followers mengonsumsi
semua informasi yang ditampilkan pada konten.
2. Curation
Berupa tindakan pemilahan, penilaian, mengomentari, dan
penandaan, pada suatu konten yang disukai.
3. Curation
Berupa tindakan pemilahan, penilaian, mengomentari, dan
penandaan, pada suatu konten yang disukai.
4. Creation
Berupa tindakan yang dilakukan oleh konsumen atau
followers. Pada tahap ini tindakan yang dilakukan dapat berupa

16
review, sharing pengalaman, promosi kepada kerabat, dan lain
sebagainya.
5. Collaboration
Kolaborasi merupakan tindakan aktivitas yang solid yang
terjadi secara alami oleh konsumen. Contohnya adalah
pembuatan forum, bekerjasama dengan komunitas, dan juga
logging.
2.3.2. Proses Viral Marketing
Grifonil et al. (2012) menemukan bahwa proses pemasaran
viral mengundang konsumen Memikat konsumen lain untuk
mengirim pesan viral selain produk layanan. Jika konsumen
setuju, mereka akan melakukan tindakan yang sama seperti
konsumen asli dalam menyampaikan pesan kepadal konsumen
lain. Aspek ini merupakanl keuntungan penting bagi perusahaanl
dalam rangkal meningkatkan penjualan dan brand awareness atau
menghasilkan dialog yang panjang dengan konsumen. Jadi sangat
penting bagi perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis
mereka ke audiens target mereka untukl merencanakan kampanye
pemasaran virtual online yang baik. Merencanakan kampanye
pemasaran viral saat ini melibatkan iteratur dalam jumlah terbatas.
Sedikit yang diketahui tentang sifat, elemen, dan luasnya proses
perencanaan viral marketing. Viral marketing menjadi penting
bagi pemasar karena dapat mendistribusikan konten dan
mengundang calon penerima untuk berpartisipasi dengan
menyebarkannya seperti virus ke audiens lain. Kotler and
Armstrong (2018) mengatakan jika pelanggan menemukanl dan
mendistribusikan konten, viral marketing bisa sangat murah dan
ketika konten diteruskan oleh seorang teman, penerima lebih
mungkin melihat atau membacanya

17
2.4. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan tinjauan kepustakaan yang penulis telusuri, sudah ada
beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai Strategi
Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Digital.
Adapun penelitian terdahulu yang penulis gunakan sebagai referensi
adalah, sebagai berikut:

18
Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No Nama Penulis Judul Penelitian Hasil Penelitian


dan Tahun
1. Banjaransari Pemanfaatan Hasil penelitian diketahui
Gumbiro Instagram bahwa Page Down Cloth
Yudhi. 2018 Sebagai Media Maker menggunakan
Komunikasi konsep pemasaran 4P
Pemasaran Online (product, price, place,
Page Down Cloth promotion) dengan sesuai,
Maker terbukti bahwa Page Down
Cloth Maker mampu
memproduksi produk
berdasarkan kebutuhan
pasar, harga yang sesuai,
Instagram meminiaturisasi
toko offline secara virtual
yang berarti bahwa
Instagram memfasilitasi dan
meleburkan sekat antara
batas ruang yang telah
tereliminasi dan didukung
berbagai promosi yang baik,
promosi yang dilakukan
berupa gambar dan pesan
yang mendukung makna
ajaran dan juga berbagai
macam promosi berupa
sponsorship dan
endorsement. Serta dengan
mengidentifikasi dua faktor

19
yang mempengaruhi
kepercayaan pelanggan
yaitu perceived web vendor
reputation dan perceived
website quality. Dengan
menerapkan pemasaran
interaktif di Instagram telah
memberikan peluang bagi
Page Down Cloth Maker
untuk berinteraksi dengan
pelanggannya demi menjaga
hubungan yang baik.

2. Kusuma Fitri Strategi Hasil penelitian diketahui


Diana dan Pemanfaatan bahwa perencanaan
Mohamad Instagram pemanfaatan Instagram
Sugandi Sebagai Media yang Dino Donuts lakukan
Syahriar. 2018 Komunikasi adalah dengan menganalisis
Pemasaran masalah, menganalisis
Digital Yang khalayak, menentukan
Dilakukan Oleh tujuan, pemilihan media dan
Dino Donuts saluran komunikasi dan
mengembangkan rencana
atau kegiatan untuk
pencapaian tujuan.
Pelaksanaan pemanfaatan
Instagram sebagai media
komunikasi pemasaran
digital yang dilakukan oleh
Dino Donuts adalah dengan
memanfaatkan fitur foto dan

20
video, comment, caption,
location, hashtag, tagging
serta Instagram ads untuk
social media maintenance,
juga followers dan like
untuk social media
endorsement. Evaluasi
pemanfaatan Instagram
adalah hasil penjualan yang
meningkat dan berhasil
membuka cabang toko dan
gerai yang terbesar di
Bandung, Jakarta, Bekasi
dan Bogor.

3. Muhammad Strategi Hasil penelitian


Aziz Abdul. Komunikasi menunjukan bahwa strategi
2019 Pemasaran Online komunikasi pemasaran
Shop untuk meningkatkan Brand
OneFourThree.Co Awareness yang dilakukan
Di Instagram oleh Brand
dalam OneFourThree.Co di
Meningkatkan Instagram sebagian besar
Brand Awareness telah dilakukan dengan
baik. Strategi pemasaran
untuk meningkatkan Brand
Awareness agar tetap eksis,
pihak OneFourThree.Co
tetap harus melakukan
promosi dan peningkatan
agar produknya terus

21
berkembang dan semakin
luas serta tetap diminati
oleh konsumen.

Dari ketiga penelitian diatas, maka posisi penelitian ini nantinya


diharapkan dapat mendukung hasil atau temuan penelitian relevan
sebelumnya. Hal ini disebabkan karena subjek penelitian ini memiliki
kesamaan dengan penelitian relevan sebelumnya yaitu sama-sama meneliti
tentang pemanfaatkan instagram.

2.5. Kerangka Pemikiran


Kerangka dasar pemikiran merupakan skema pemikiran teoritis
peneliti yang merangkai konsep-konsep yang saling berhubungan yang
dipilih oleh peneliti. Keberhasilan suatu proses pemasaran tempat
dikarenakan lokasi yang sangat strategis dan gampang dijangkau oleh
pengunjung, serta memiliki makanan dan kopi yang khas tersendiri.

Sebelum melakukan pemasaran ada beberapa unsur yang perlu


diperhatikan, sebagai berikut:

1. Kenyamanan tempat
2. Target pasar
3. Produk yang dijual

Gambar 1. Kerangka Pikir

22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian


Metode penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan secara
terencana, terstruktur, sistematis serta memiliki tujuan tertentu yang
praktis maupun teoritis. Dalam penulisan skripsi penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian
deskriptif kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
melakukan penelitian secara alamiah dengan menggunakan berbagai
metode yang tersedia.

Dalam penelitian deskriptif kualitatif ini penulis melalukan penelitian


pengamatan secara langsung atau observasi dan mengumpulkan data
melalui wawancara mendalam serta dokumentasi berdasarkan fakta yang
ada dilapangan. Penelitian ini dipilih untuk mengetahui strategi pemasaran
instagram sebagai media komunikasi pemasaran online yang digunakan
oleh pemilik akun Instagram @lawanacoffee Metode peneletian ini
menggunakan metode kualitatif, dimana peneliti menggali informasi di
lapangan. Maka peneliti dapat menentukan teknik pengumpulan data yang
tepat. Dalam penelitian kualitatif dapat dikumpulkan data berupa
wawancara yang mendalam, dokumentasi, dan pengamatan (Nugrahani,
2014:121).

3.2. Lokasi Penelitian


Lokasi dalam penelitian ini adalah kedai kopi Lawana Coffee yang
berada di Jl. Umbul Permai No.112b, Lojajar, Sinduharjo, Kec. Ngaglik,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal yang menjadi
pertimbangan menentukan lokasi penelitian ialah kedai kopi Lawana Coffe
menggunakan Instagram sebagai media untuk memasarkan produknya.
Selain itu kedai kopi Lawana Coffe juga hanya memiliki keunikan
tersendiri dibanding kedai kopi lainnya yang lebih terkenal, maka peneliti

23
tertarik untuk meneliti lebih dalam bagaimana strategi pemanfaatan
instagram sebagai media komunikasi pemasaran online.

3.3. Data dan Sumber data


Sumber data merupakan bagian yang sangat terpenting bagi peneliti.
Sebuah data tidak akan dapat diperoleh tanpa sumber data terlebih dahulu.
Adapun jenis sumber data, sebagai berikut:

a. Data Primer Sumber data primer yaitu data yang langsung


dikumpulkan oleh peneliti melalui sumber pertama. Adapun yang
menjadi sumber data primer dalam penelitian ini yaitu wawancara
dengan owner dan karyawan Lawana Coffee.
b. Data Sekunder Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh
melalui sumber kedua atau sumber sekunder. Peneliti
menggunakan data sekunder untuk memperkuat penemuan dan
melengkapi informasi yang telah didapat terlebih dahulu melalui
wawancara dan observasi. Pengumpulan data dilakukan oleh studi
kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari
dokumen, situs-situs, buku-buku atau karya ilmiah yang
berhubungan dengan penelitian.

Sumber data dalam penelitian deskriptif kualitatif meliputi


narasumber (informan). Informan Penelitian Peneliti mendapatkan sumber
data dari beberapa narasumber yaitu owner Lawana Coffe, admin
instagram Lawana Coffee, dan juga karyawan Lawana Coffe. Melalui
beberapa informan tersebut peneliti mendapatkan informasi yang
menyangkut objek yang diteliti. Adapun narasumber yang dipilih
berkaitan dengan pokok masalah yang telah dirumuskan pada bab
terdahulu.

a. Informan kunci merupakan orang yang mengetahui dan memiliki


informasi pokok, yaitu Angga Dermawan admin akun Instagram
Lawana Coffe Instagram.

24
b. Informan utama merupakan orang yang terlibat secara langsung
dalam interaksi sosial yang diteliti, yaitu Farid Nur Hakim owner
Lawana Coffe.
c. Informan tambahan merupakan orang yang dapat memberikan
informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial
yang diteliti, yaitu Maestra Yoesananda barista Coffeeshop Lawana
Coffe

3.4. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik yang akan di lakukan dalam pengumpulan data, sebagai
berikut:

1. Observasi
Observasi merupakan bagian yang sangat terpenting dalam
penelitian deskriptif kualitatif. Observasi mengumpulkan data secara
langsung dari lapangan. Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang
digunakan untuk menggali data dari sumber yang berupa tempat,
aktivitas, dan rekaman gambar.
Perlunya pengamatan yaitu agar peneliti dapat menganalisis dan
melalukan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku individu
atau kelompok secara langsung, sehingga dapat memperoleh gambaran
yang lebih luas mengenai masalah yang diteliti.
Dalam pelaksanaan observarsi peneliti melakukan pengamatan
secara langsung ke lapangan dengan cara mendatangi langsung
Lawana Coffee untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan pokok
masalah peneliti yang telah dirumuskan pada bab terdahulu.
2. Wawancara
Wawancara (interview) dilakukan untuk mendapatkan informasi
yang tidak dapat diperoleh melalui observasi, ini disebabkan karena
peneliti tidak dapat mengobservasi seluruhnya, tidak semua data dapat
diperoleh melalui observasi. Oleh karena itu peneliti harus mengajukan
beberapa pertanyaan kepada partisipannya.

25
Wawancara (interview) dibedakan menjadi wawancara terstruktur
dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur yaitu materi wawancara
terbatas. Wawancara tidak terstruktur yaitu materi wawancara bebas.
Dalam wawancara ini peneliti melakukan wawancara mendalam secara
tidak terstruktur dengan subjek penelitian, karena peneliti ingin
memperoleh realitas senyatanya, oleh karena itu peneliti harus
memperoleh data langsung dari subjek penelitian agar diperoleh data
yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dalam pelaksanaan wawancara peneliti menyampaikan beberapa
pertanyaan dengan menggunakan pedoman wawancara kepada 3
informan, yaitu Angga Dermawan admin akun Instagram Lawana
Coffe, Farid Nur Hakim owner Lawana Coffe Maestra Yoesananda
barista Lawana Coffe, melakukan wawancara bersama informan di
Lawana Coffee dengan menggunakan media smartphone/handphone
melalui rekaman mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pokok
masalah peneliti yang telah dirumuskan pada bab terdahulu.
3. Dokumentasi
Menurut Gunawan (2015:175), dokumentasi dalam pengertian
yang lebih luas merupakan proses pembuktian yang didasarkan atas
jenis sumber apapun, baik itu bersifat tertulis, gambaran dan rekaman
yang dapat digunakan peneliti sebagai bukti pendukung penelitian.
Penggunaan dokumentasi dalam penelitian dimaksudkan untuk
mendukung serta menambah bukti penelitian. Selain melalui observasi
dan wawancara, informasi juga dapat diperoleh lewat fakta yang
tersimpan dalam bentuk surat, cacatan harian, arsip foto, rekaman dan
lain sebagainya.
Dalam pelaksanaan dokumentasi peneliti melakukan dokumentasi
untuk memperkuat hasil observasi dan wawancara dalam penulisan
skripsi ini. Peneliti melengkapi data dengan berupa catatan harian,
rekaman dan foto-foto yang berkaitan dengan pokok masalah peneliti
yang telah dirumuskan pada bab terdahulu.

26
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mendapatkan
data. Untuk mendapatkan kualitas data yang mendukung peneliti ketika
melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi, peneliti juga dibantu
beberapa instrumen penelitian, yaitu pedoman wawancara,
smartphone/handphone, alat tulis dan buku catatan harian.

3.6. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan langkah setelah proses pengumpulan data
telah selesai dilakukan. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam
penelitian kualitatif, karena analisis data digunakan untuk memecahkan
masalah penelitian. Data mentah yang dikumpulkan tidak berguna jika
tidak dianalisis terlebih dahulu.

Menurut Moleong (2010:103), teknik analisis data merupakan proses


mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola,
kategori dan satuan uraian dasar. Analisis data model interaktif memiliki
tiga komponen, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan
kesimpulan/verifikasi.

1. Reduksi Data
Dalam reduksi data ini peneliti melakukan proses pemilihan atau
seleksi, pemusatan perhatian maupun pemfokuskan, penyederhanaan
dari semua jenis informasi yang mendukung data penelitian yang
diperoleh dan dicatat selama proses penggalian data yang berlangsung
di lapangan. Proses reduksi data dilakukan secara terus-menerus
sepanjang penelitian berlangung dan pelaksanaannya dimulai sejak
peneliti memilih kasus yang akan dikaji.
Ketika pengumpulan data berlangsung, reduksi data ini dilakukan
dengan membuat catatan ringkas mengenai isi dari catatan data yang
diperoleh selama di lapangan. Dalam hal ini peneliti dapat melakukan
coding, mencari dan memusatkan tema, menentukan batas
permasalahan serta menuliskan catatan peneliti (memo).

27
2. Sajian Data
Sajian data merupakan sekumpulan informasi kepada peneliti
untuk menarik simpulan dan pengambilan tindakannya. Sajian data
merupakan suatu rakitan organisasi informasi, yang dalam bentuk
deskripsi dan narasi yang lengkap, yang disusun berdasarkan pokok-
pokok temuan yang terdapat dalam reduksi data dan disajikan
menggunakan bahasa peneliti yang logis serta sistematis, sehingga
mudah untuk dipahami.
Sajian data harus ditata dengan baik dan rapi, peneliti perlu
mengelompokkan hal-hal yang serupa dalam kategori maupun
kelompok yang menunjukan tipologi yang ada sesuai dengan rumusan
masalahnya.
3. Penarikan Simpulan/Verifikasi
Penarikan simpulan merupakan kegiatan penafsiran terhadap
suatu hasil analisis dan interpretasi data. Penarikan simpulan hanya
salah satu dari kegiatan dalam konfigurasi yang utuh. Simpulan perlu
diverifikasi selama penelitian berlangsung agar dapat
dipertanggungjawabkan. Makna-makna yang muncul dari data harus
selalu diuji terlebih dahulu kebenarannya dan kesesuaiannya terlebih
dahulu sehingga validitasnya bisa terjamin.

3.7. Pengujian Kredibilitas Data


Teknik yang digunakan peneliti untuk menguji kredibilitas data, yaitu
dengan menggunakan teknik Triangulasi. Menurut Sugiyono (2014:125),
triangulasi dalam pengujian kredibilitas data diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai teknik dan berbagai waktu.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Triangulasi sumber data.
Peneliti menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh melalui beberapa sumber, yaitu owner Lawana Coffee serta
karyawan Lawana Coffee, yang terdiri dari admin akun Instagram Lawana
Coffee dan barista Lawana Coffee. Data dari beberapa sumber tersebut

28
akan dideskripsikan dan dikategorisasikan sehingga menghasilkan
kesimpulan.

Data yang peneliti peroleh berdasarkan informasi dari owner Lawana


Coffee mengatakan bahwa Lawana Coffe melakukan strategi pemanfaatan
melalui Instagram, kemudian peneliti mencocokannya dengan mengecek
kembali akun Instagram @lawanacoffee dan juga dari keterangan
informasi yang diberikan oleh karyawan Lawana Coffe. Adapun data dari
berbagai sumber ini telah mengahasilkan kredibilitas data yang akurat,
dimana benar adanya bahwa Lawana Coffee melalukan strategi
pemanfaatan melalui Instagram.

29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian


Peneliti mewawancarai Manager operasional sekaligus sebagai
Head Barista yang Bernama Farid. Farid telah menjabat sebagai
Manager kurang lebih 2 tahun dari awal terbentuknya Lawana Coffee di
Yogyakarta. Wawancara yang peneliti lakukan dengan Farid secara
langsung tidak menggunakan media perantara, wawancara berlangung
singkat selama 10 menit saja. Proses dalam penelitian ini berlangsung
kurang lebih selama Januari bulan dimulai pada pertengahan bulan
April hingga Mei 2023, proses penelitian ini juga disambi dengan
proses pencarian informan kembali karena ada beberapa informan yang
tidak dapat diwawancara sehingga membuat proses penelitian berjalan
cukup lama.
4.2. Analisis dengan Konsep 4P
Dengan tujuan meningkatkan komunikasi pemasaran dalam
menarik minat pelanggan pada akun Instagram @lawanacoffee¸pemilih
Lawana Coffee mengunakan berbagai strategi yang dapat membantu
usahanya yaitu dengen melakukan branding di media sosial Instagram.
Seiring dengan perkembangan jaman digital yang sudah memasuki
semua lini kehidupan sehari-hari begitupun dengan dunia bisnis dan
pemasaran, hanya dengan menggunakan smartphone kegiatan bisnis
dapat dibuka selama 24 jam dalam tujuan untuk menyediakan
kebutuhan masyarakat.
Menurut Pane (dalam Ardiansyah dan Maharani, 2020:4), media
sosial disukai para pebisnis atau pemilik usaha sebagai media
pemasaran sebab dikarenakan salah satu metode pemasaran paling
murah dengan jangkauan yang sangat luas yang dapat mencakup
pelanggan ataupun calon pembeli. Media sosial mempunyai
keberagaman dalam menunjang pemasaran produk pemasaran produk

30
yang mempunyai ciri-ciri produk home serta handmade ataupun produk
buatan rumah dengan jumlah produk yang masih terbatas.
Untuk menjawab analisis rumusan masalah penelitian yang terkait
dengan komunikasi pemasaran dalam menarik minat pelanggan melalui
pemanfaat Instagram pada akun @lawanacoffee. Peneliti akan
melakukan wawancara kepada berbagai pihak Lawana Coffee dan
beberapa pelanggan dengan tambahan dokumentasi pada saat
wawancara yang dapat membantu penulis dalam penelitian ini.
Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini adalah bersifat
deskriptif kualitatif, yaitu penelitian dengan cara menguraikan data
dalam bentuk kualitatif terhadap objek yang didasarkan pada fakta-fakta
yang terlihat pada objek. Oleh karena itu, penelitian ini bersifat
deskriptif kualitatif dengan cara data yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan informan dan dideskriptifkan secara menyeluruh.
Data wawancara dalam penelitian ini adalah sumber data utama bahan
analisis data untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah penelitian.
Berkaitan dengan judul penelitian ini, yaitu Strategi Pemanfaatan
Instagram Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online pada Lawana
Coffee dalam Menarik Minat Pelanggan, peneliti akan memaparkan
data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan narasumber
penelitian ini adalah pemiliki Lawana Coffee dan beberapa pelanggan
Lawana Coffee.
4.1.1. Konsep 4P
Menurut Kotler ada 4 tahapan konsep pemaran yang dikenal
sebagai konsep 4P yaitu:

31
Gambar 7. Konsep 4P
Sumber: gudangssl.id
1. Product Lawana Coffee
Lawana Coffee memiliki beberapa produk yang ditawarkan
kepada pelanggan. Awal dibangunnya Lawana Coffee hanya
menjual produk manual brew seperti cold brew dan
fermented tea. Namun, seiring berjalannya waktu peminat
jenis kopi makin bertambah dan kopi yang diinginkan pun
bermacam-macam.
“Produknya itu yang pertama jelas kopi, ya. Untuk kopi
ada single origin, terus house blend. Dulu disini banyak manual
brewnya, tapi seiring berjalannya waktu peminat kopi berubah-
ubah tuh. Kita harus ngikutin pasar juga.”
Dalam pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
produk yang dijual Lawana Coffee yang utama tentunya
kopi. Pada saat melakukan observasi ternyata tak hanya
kopi saja yang dijual, Lawana Coffee juga menyediakan
produk non kopi dengan dasar susu atau jus buah serta
menyediakan makanan ringan dan berat. Hal ini juga
dikatakan langsung oleh pengunjung Lawana Coffee,

32
bahwa menu yang yang ada di Lawana Coffee sangat
beragam dan berbeda dari yang lain.
“Lalu yang buat saya ingat dengan Lawana Coffee itu
menunya beragam kak dan yang paling saya suka ada menu jus
yang membuat berbeda dari tempat yg lain kak.”
Pernyataan dari pemilik Lawana Coffee dapat
disimpulkan bahwa produk yang dijual juga bermacam-
macam dan untuk biji kopi mempunyai petani khusus.

2. Price
Harga merupakan nominal uang yang harus
dibayarkan oleh konsumen saat membeli produk yang
diinginkan. Harga juga meliputi harga terakhir, diskon atau
potongan harga (Firmansyah, 2020:5). Dalam memasarkan
produknya, pemilik Lawana Coffee memilih memasang
harga yang bisa dijangkau oleh anak-anak muda.
“Harga mulai dari Rp 12.000,00 sampai paling mahal Rp
30.000,00 untuk kopi dan non kopi. Biar bisa dijangkau sama
anak-anak muda kuliah, kadang banyak anak-anak SMA juga
disini.”
Harga yang terjangkau juga dikatakan oleh salah
satu pengunjung Lawana Coffee, bahwa harga yang
dipasang tidak menguras kantong.
“Terjangkau banget sih kak untuk saya sebagai
mahasiswa yang sering ngopi ke coffee shop – coffee shop di
Jogja hehehe.”

3. Place
Place atau tempat ialah letak strategis yang
digunakan, fasilitas yang digunakan, serta transportasi yang
dapat menjangkau ke lokasi (Triadinda et al, 2022:153).
Berawal dari memasarkan biji kopi, pemilik akun Instagram

33
@lawanacoffee dan temannya terpikirkan untuk membuat
kedai kopi. Akhirnya sang pemilik akun mendapatkan
investor tempat di Jl. Umbul Permai No.112b, Lojajar,
Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55161 dan soft opening pada
November 2021.
“Ya karena dulu dapat investornya disini terus dulu sih
emang baru aku sendiri yang baru buka coffee shop belum ada
yang lain. Kebanyakan kan di kota sama di Sleman. Disini juga
kan banyak turis asing, jadi lumayan lah, karena ada turis asing
itu sering ke kita.”
Pernyataan dari pemilik kedai kopi Lawana dapat
disimpulkan bahwa lokasi yang dipakai bisa dibilang
strategis. Dikarenakan lokasi yang digunakan adalah lokasi
yang sering turis asing kunjungi, bahkan lokasi Lawana
Coffee tepat di depan penginapan. Lokasi yang strategis
juga dikatakan oleh salah satu pengunjung Lawana Coffee.
“Sebenernya cukup strategis, dari jalan juga cuma masuk
gang dikit, terus deket sawah-sawah juga. Dekat dari penginapan
juga, jadi cukup strategis. Untuk tempatnya sendiri enak buat
nugas, cocok banget. Kalau buat nugas enaknya di dalem
ruangan. Kalau nongkrong di luar, vibes sore kalo habis hujan
enak bgt buat nongkrong sambil ngelamun. Suasananya cocok.”
4. Promotion
Promosi ialah kegiatan yang berkaitan dengan
strategi penjualan. Biasanya pemilik usaha akan melakukan
iklan, promosi penjualan seperti potongan harga, personal
selling, dan direct marketing atau pemasaran langsung
(Triadinda et al, 2022:153). Tujuan dilakukannya promosi
adalah untuk menarik konsumen datang dan membeli suatu
produk dari pemilik usaha. Biasanya promosi digunakan
pemilik usaha yang baru saja merintis. Adanya promosi ini

34
tentunya akan membuat konsumen mengenal toko yang
sedang dibuka serta akan mengunjungi.
Pemilik Lawana Coffee pun juga mengadakan
promosi untuk menarik konsumen datang. Kegiatan
promosi yang sering digunakan Lawana Coffee ialah
menggunakan fitur Instagram Ads, Google Ads, potongan
harga khusus serta inovasi menu bundling.
“Yang jelas inovasi menu, tergantung dengan trend yang
sedang berkembang dan tentunya juga menu makanan dan
minuman dibuat bundling gitu biar lebih murah, yang jelas
paling ngaruh sih ya ngenalinnya lewat Instagram.”
4.3. Analisis dengan Content Pillar Engagement

Beberapa hal atau kegiatan yang digunakan untuk menarik


konsumen agar melakukan interaksi melalui konten. Untuk dapat
melihat tingkatan keterlibatan konsumen, maka dapat diketahui
menggunakan customer engagement. Menurut Time Inc dalam (Strauss
and Frost, 2011) customer engagement memiliki 3 pillar yaitu:

1. Content Engagement
Media sosial sangat penting karena konten adalah hal
pertama yang dilihat oleh pelanggan. Oleh karena itu, media
sosial Lawana Coffee yaitu Instagram melakukan branding
guna untuk menampilkan konten-konten yang menarik
dengan mengupload foto-foto pelanggan dan video yang
memiliki cinematic yang keren untuk menarik minat
pelanggan.
Pada awal terbentuknya Lawana Coffee pemilik
kedai kopi menggunakan media sosial Instagram saja
dikarenakan pada tahun 2021 sangat trend coffee shop dan
banyak yang promosi menggunakan instagram apalagi
sudah banyak orang yang menggunakan instagram.
“Awalnya pakai Instagram itu ya karena punya usaha

35
jual biji kopi itu. Soalnya tahun segitu (2021) sedang trend
penggunaan Instagram yang paling gampang untuk foto terus
video ya Instagram. Itupun dulu belum ada fitur Instastory juga,
masih benar-benar feed atau post aja, reels juga belum ada”
Dalam menarik konsumen, pemilik kedai kopi
Lawana selalu aktif memberikan informasi seputar
produknya melalui unggahan foto di Instagram yang
menarik. Tidak hanya itu, pemilik kedai kopi juga
memberikan promo atau diskon serta menggunakan
Instagram Ads dan Google Ads untuk menarik konsumen.
“Untuk narik konsumen sih biasanya ada promo, terus
pakai Google Ads dan Instagram Ads, tapi lebih ke manage foto-
fotonya sih biar lebih menarik, itu juga pengaruh. Pakai hastag
juga.”
Dalam membangun kedai kopi ini tentunya juga
mengalami kendala yang banyak apalagi belum mempunyai
nama yang besar. Hal ini yang menjadi tantangan sang
pemilik untuk membangun image yang baik.
2. Media Engagement
Media sosial Instagram sangat cocok untuk menjadi media
pemasaran, selain dengan penyebarannya yang sudah meluas
terdapat beberapa fitur yang menjadi pendukung untuk
menarik minat pelanggan.
Kedai kopi Lawana pun juga konsisten menggunakan
Instagram sejak dulu awal berdiri hingga saat ini. Media
sosial Instagram dimanfaatkan oleh kedai kopi Lawana
sebagai media memasarkan produknya serta membentuk 41
image agar dapat dijangkau oleh masyarakat yang luas
hingga dikenal. Instagram sendiri memiliki beberapa fitur
yang dapat digunakan oleh para penggunanya dalam
memudahkan mengunggah foto atau video. Fitur Instagram
yang tersedia seperti reels/IGTV, likes, comments, instastory,

36
feed, highlight, dan lain-lain. Fitur-fitur inilah yang
dimanfaatkan oleh sang pemilik kedai kopi Lawana dalam
memasarkan produknya. “Fitur Instagram yang aku pakai itu
feeds, instastory, reels, sama Instagram Ads aja sih”
Beberapa fitur yang digunakan oleh pemilik Lawana Coffee
sebagai berikut :
a. Feed atau unggahan foto dan video
Fitur utama yang ada di aplikasi Instagram tentunya
menjadi yang terpenting. Dengan mengunggah suatu
foto atau video, masyarakat yang mengikuti akun
tersebut akan otomatis dilihat. Hal ini juga dilakukan
oleh pemilik Lawana Coffee dalam memasarkan
produknya dengan cara mengunggah foto atau video
yang menarik konsumen.
b. Instastory
Instastory digunakan oleh Lawana Coffee untuk
memberi tahu informasi bahwa kedai telah buka atau
hanya sekedar membagikan postingan foto atau video.
Tentunya instastory ini tidak dapat bertahan lama,
hanya bertahan selama 24 jam saja.
c. Reels atau IGTV
Reels atau IGTV ialah postingan berbentuk video
yang durasinya bisa lebih dari satu menit. Fitur ini yang
paling disukai oleh pemilik Lawana Coffee.
Dikarenakan dengan adanya fitur ini, video yang dibuat
secara menarik dapat menjangkau lebih luas. Bahkan
setiap akun Instagram @lawanacoffee mengunggah
reels ada yang mencapai 4.826 tayangan. Tentunya ini
menjadi sebuah pencapaian dalam memasarkan
produknya

37
d. Instagram Ads
Fitur ini adalah untuk mengiklankan sebuah produk
agar dapat sampai ke masyarakat dengan jangkauan
yang lebih luas tanpa mengunggah sebuah foto atau
video dan menggunakan hastag. Namun, fitur ini
tentunya berbayar sekitar Rp 25.000,00 untuk satu hari.
3. Engagement Marketing Activities
Lawana Coffee melakukan banyak konten yang menarik
untuk ditampilan di akun Instagram menggunakan produk
mereka, membuat short reels yang diperankan oleh karyawan
yang ada di Lawana Coffee dan menampilkan foto pelanggan.
4.4. Hasil Analisis
Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lawana
Coffee dengan memanfaatkan Instagram dalam menarik minat
pelanggan sangatlah efektif dikarenakan dengan menggunakan
Instagram jangkauan dalam menyebarluaskan Lawana Coffee sangat
luas dan dapat menjadi suatu referensi sebelum para pelanggan datang
langsung ke Lawana Coffee didukung dengan menggunakan konsep 4P
dan Content Pillar Engagement sebagai strategi komunikasi pemasaran
yang dibentuk.

38
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai “Strategi Pemanfaatan Instagram


Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Online pada Lawana Coffee
dalam Menarik Minat Pelanggan (Studi Deskriptif Kualitatif pada Akun
@lawanacoffee)” dapat disimpulkan bahwa komunikasi pemasaran
yang dilakukan oleh pemilik Lawana Coffee melalui media sosial
Instagram dalam menarik minat pelanggan ialah dari berbagai macam
fitur yang ada pada Instagram yang paling sering digunakan oleh
pemilik Lawana Coffee ialah upload foto, reels, instastory, serta
Instagram Ads. Dalam fitur upload foto, pemilik Lawana Coffee
mengatur foto yang akan diunggah agar terlihat menarik calon
konsumen dengan memberi informasi produk pada setiap foto.
Sedangkan fitur instastory digunakan untuk memberi informasi kepada
followers bahwa kedai telah buka. Selanjutnya ada fitur reels, fitur ini
yang dirasa oleh pemilik Lawana Coffee banyak manfaatnya. Seperti
pengikut, likes serta tayangan yang telah ditonton bertambah.
Instagram Ads sendiri digunakan untuk mempromosikan produk
Lawana Coffee, walaupun berbayar namun cukup menjanjikan. Banyak
konsumen yang sudah mengenal Lawana Coffee dikarenakan sebelum
pandemi omset perbulan bisa menyentuh angka 20 juta. Produk yang
dijual oleh Lawana Coffee juga beragam, bahkan mempunyai menu
khusus makanan Ayam Woku dan minuman Asmaradhana dan
Dhurma.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pengamatan yang telah
penulis peroleh selama melakukan penelitian, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Instagram sebagai media komunikasi pemasaran
dalam menarik minat pelanggan sudah tepat, tetapi sangat

39
disayangkan Lawana Coffee jarang memberi promo atau memberi
informasi masih ada promo yang berjalan. Jadi, konsumen tidak
tahu. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar sering-sering
mengadakan promosi agar Lawana Coffee dapat dikenal lebih
banyak lagi dan mempunyai image yang beda dari yang lain.
2. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa fitur Instagram yang
bernama reels lebih berhasil dibanding fitur yang lainnya dalam
memasarkan atau mengenalkan produk Lawana Coffee. Oleh karena
itu, bagi para pengusaha lebih harus mengetahui langkah-langkah
pemilihan sosial media yang tepat serta menggunakan fitur dengan
maksimal agar produknya dapat dikenal oleh konsumen dan
mempunyai image positif yang tertanam dibenak konsumen.
3. Bagi penelitian selanjutnya yang mengambil tema penelitian serupa,
peneliti harap dapat lebih mempersiapkan diri dalam proses
pengambilan dan pengumpulan data dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan penelitian serta lebih meningkatkan keaktifan,
rasa inisiatif, percaya diri, dan koordinasi dengan informan agar
dapat membantu kelancaran penelitian.

40
DAFTAR PUSTAKA
DeVito, Joseph A. (2009). Interpersonal Communication. New York: Harper
Collins College Publisher

Gunawan, Imam. 2015. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Bumi
Aksara:Jakarta.

Joseph, Thomas. 2011. Apps – The Spirit Of Digital Marketing. Elex Media
Komputindo: Jakarta.
Kennedy, Jhon E dan R. Dermawan Soemanagara. 2006. Marketing
Communication. PT. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2006. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga:
Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller Lane Kevin. 2008. Manajemen Pemasaran. Erlangga:
Jakarta.
Lexy, J, Moleong. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda
Karya:Bandung
Marwanto, A. (2015). Marketing sukses.Yogyakarta: Kobis
Nugrahani, Farida. 2014. Metode Penelitian Kualitatif (Dalam Penelitian
Pendidikan Bahasa). Surakarta.

Prisgunanto, Ilham. 2006. Komunikasi Pemasaran (Strategi dan Taktik). Ghalia


Indonesia: Bogor.
Puntoadi, Danis. 2011. Menciptakan Penjualan Melalui Sosial Media. PT Elex
Komputindo: Jakarta.
Rahma, S. (2014). Analisis Faktor-Faktor Hambatan Komunikasi Dalam
Sosialisasi Program Keluarga Berencana Pada Masyarakat Kebon Agung-
Samarinda. eJournal Ilmu Komunikasi. Vol 2, No 2: 145-159.
Rizaty, M.A. (2023, Maret 30). Pengguna Instagram di RI Capai 106,72 Juta
hingga Februari 2023. Diakses pada 17 Mei 2023 dari
https://dataindonesia.id/digital/detail/pengguna-instagram-di-ri-capai-
10672-juta-hingga-februari-2023

41
Sadya, S. (2023, Maret 9). APJII: Pengguna Internet Indonesia 215,63 Juta pada
2022-2023. Diakses pada 17 Mei 2023 dari
https://dataindonesia.id/digital/detail/apjii-pengguna-internet-indonesia-
21563-juta-pada-20222023

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta:Bandung.

Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta:


MedPress

Tjiptono, Fandy. 2006. Strategi Pemasaran. Andi: Yogyakarta.

Karya Ilmiah:
Yasundari. 2016. Jurnal Kajian Komunikasi. Vol.5, No.1.
(http://jurnal.unpad.ac.id)

42

Anda mungkin juga menyukai