Anda di halaman 1dari 39

PROPOSAL

SKRIPSI

Persepsi Pengguna Terhadap Layanan


Aplikasi TIX ID di Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta
(Studi Kualitatif Mahasiswa Manajemen Informasi dan Komunikasi)

Oleh:
Rolan Fernando
NIM : 01918146465
Program Studi Manajemen Informasi dan Komunikasi

Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC”


Yogyakarta
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL SKRIPSI

Persepsi Pengguna Terhadap Layanan

Aplikasi TIX ID di Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta

(Studi Kualitatif Mahasiswa Manajemen Informasi dan Komunikasi)

Oleh:
Rolan Fernando
01918146465
Program Studi Manajemen Informasi dan Komunikasi

Telah diseminarkan dan disetujui oleh:


Dewan Penilai Proposal Skripsi
Sekolah Tinggi Multimedia “MMTC” Yogyakarta
Pada tanggal…Bulan…2023

Mengetahui

Pembantu Ketua I Kepala Program Studi

i
Dr. Sudono, M. Si Dr. Dra. Sintar Nababan, M.Si
NIP. 196203091990101001 NIP. 196311271990032033

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

skripsi yang berjudul “Persepsi Pengguna Terhadap Layanan Aplikasi TIX ID di

Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta (Studi Kualitatif Mahasiswa Manajemen

Informasi dan Komunikasi)”

Proposal skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Sekolah

Tinggi Multi Media Yogyakarta dalam rangka mencapai gelar S.I.Kom. Dalam

penyusunan proposal skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal

ini dapat terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak, oleh karena itu penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dan memberikan dorongan moril maupun materil.

Tak lupa penulis juga mohon dibukakan pintu maaf yang sebesarnya jika

dalam penulisan proposal skripsi ini terdapat hal yang kurang berkenan. Penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi para pembaca sekalian.

Yogyakarta, 10 Februari 2023

ii
Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian........................................................................................7
BAB II.....................................................................................................................8
A. Persepsi.........................................................................................................8
B. Kualitas Layanan.........................................................................................10
C. Technology Acceptance Model..................................................................12
D. TIX ID.........................................................................................................14
E. Penelitian Terdahulu...................................................................................15
F. Kerangka Berpikir.......................................................................................23
G. Pertanyaan Penelitian..................................................................................24
BAB III..................................................................................................................25
A. Fokus Penelitian..........................................................................................25
B. Pendekatan Penelitian.................................................................................25
C. Sumber Data................................................................................................27
D. Metode Analisis Data..................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................33

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehadiran teknologi di zaman sekarang tidak menampik bahwa

digitalisasi sudah menjadi sebuah era dan hal tersebut tak dapat terlepas

sebagai sebuah kebutuhan manusia terlebih suatu teknologi dapat

membantu sebuah aktivitas daripada manusia itu sendiri sehingga terdapat

adanya suatu kemudahan dalam akses tertentu. Keberlangsungan suatu

kehidupan dengan hadirnya teknologi berbasis internet memberikan

sebuah keuntungan tersendiri seperti yang dilakukan oleh perusahaan B2C

bahwa telah merubah suatu keadaan dimana interaksi antara konsumen dan

perusahaan berkomunikasi melalui internet dengan segenap pelayanannya.

Sehingga dengan adanya internet konsumen dapat meminimalisir kos

dalam pencarian sebuah informasi. Tetapi juga terdapat tantangan

tersendiri dalam penggunaan sebuah internet service.

Kemudian dengan adanya teknologi yang diimbangi dengan

internet atau juga yang dapat dikatakan sebagai e-commerce pada era saat

ini juga dapat dibuktikan bahwa masyarakat lebih cenderung dominan

dengan penggunaan e-commerce tersebut, mengapa demikian karena

terdapat sebuah peningkatan secara signifikan pada jumlah travel sales

melalui sebuah website. Fenomena tersebut juga menandakan bahwa e-

commerce sangat memudahkan mobilitas bagi konsumen untuk melakukan

sebuah transaksi melalui online. Melihat dari segi signifikansinya maka

1
hal tersebut memudahkan konsumen melakukan sebuah transaksi

dimanapun konsumen berada asalkan berada dalam cakupan internet.

Transaksi uang elektronik sejatinya telah dukung penuh dan

disebarkan secara luas oleh perbankan, biasanya perusahaan tertentu

bekerjasama dengan bank, tentu saja transaksi uang elektronik ini diawasi

oleh bank sentral yaitu bank indonesia sehingga konsumen terlindungi

dalam menggunakan uang elektronik. Konsumen yang telah menggunakan

electronic shopping service telah melakukan sebuah transaksi online

dengan asumsi dapat melihat memilih dan membayar layanan online

tersebut yang biasanya melalui sebuah aplikasi yang kemudian dapat

disebut juga dengan mobile commerce.

Persepsi merupakan suatu bentuk dalam mengamati bagian objek

tertentu terkait dengan fenomena yang terjadi dan mengkorelasikan antar

suatu hubungan tertentu dengan hubungan yang lainnyan dari data data

yang diperoleh sebelumnya. Kemudian data yang telah didapat dan

dikorelasikan dengan suatu hubungan tertentu akan disimpulkan menjadi

sebuah informasi dan ditafsirkan menjadi sebuah pesan (Rakhmat,

2007:51). Sehingga memiliki alur dampak kedepannya yang menurut

Suharman (2005: 23) persepsi merupakan alur berjenjang tahapan jalannya

suatu proses untuk mengintrepretasikan atau tindakan dalam menafsirkan

informasi yang didapat dengan melalui alat indra yang dimiliki oleh

manusia. Menurutnya ada tiga aspek di dalam persepsi yang dianggap

2
relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan pola,

dan perhatian.

TAM atau Technology Acceptance Model sejatinya merupakan

sebuah model pendekatan untuk menganalisis berbagai faktor terkait

persepsi penggunaan sebuah teknologi baru yang hadir di tengah

masyarakat sebagai sebuah bentuk pemanfaatan dan kemudahaan akses di

salah satu lini sektor kehidupan seperti bertransaksi melalui online, namun

dikhususkan dalam penelitian ini adalah aktivitas dalam menonton film di

bioskop.

Eksistensi sebuah teknologi ditengah masyarakat tentunya dengan

model pendekatan TAM atau Technology Acceptance Model nantinya akan

dianalisis secara mendalam terkait persepsi dari masyarakat itu sendiri dan

memahami faktor faktor diterimanya sebuah penggunaan daripada

teknologi komputerisasi. Teknologi yang digunakan oleh masyarakat

secara baik dan bermanfaat sebagai penggunaan IT (Perceived usefulness)

akan mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kemudahan yang

dirasakan oleh mereka (Perceived ease of use). Setelah mendapatkan

persepsi yang baik dari pemanfaatan teknologi informasinya, kemudian

nantinya berpengaruh terhadap sikap terhadap penggunaan teknologi

informasi (Attitude). Tahap selanjutnya akan berdampak pada sikap

penentuan apakah masyarakat atau masing masing individu berniat untuk

menggunakan teknologi informasi (Intention). Melihat peran serta

masyarakat atau individu tehadap niat untuk menggunakan TI hal tersebut

3
akan sangat menetukan pada kebiasaan sesorang (Behavior). Perlu

diketahui bahwa penjelasan terhadap tahapan diterimanya teknologi

informasi di tengah masyarakat sebagai bentuk bagian dari persepsi

manfaat penggunaan teknologi informasi mempengaruhi masyarakat atau

individu terhadap persepsi kemudaahan penggunaan teknologi informasi.

TIX ID merupakan sebuah platform layanan berbasis aplikasi web

maupun mobile bagi konsumen untuk menonton film di bioskop. TIX-ID

bertujuan untuk menjadi platform pan-entertainment terbesar di Indonesia

yang memiliki tujuan secara spesifik melalui sebuah pemikiran yang dapat

memenuhi suatu kebutuhan untuk memperoleh kemudahan dan mafaat

transaksi serta perolehan informasi teknologi melalui aplikasi sehingga hal

tersebut dapat disukai oleh konsumen. TIX ID bekerjasama dengan

Cinema XXI yang telah diketahui bersama bahwa Cinema XXI merupakan

jaringan bioskop terbesar di Indonesia, sehingga dengan adanya kerjasama

antara TIX ID dengan Cinema XXI maka akan memudahkan pelayanan

untuk menyediakan tiket menonton secara satu pintu. Penyediaan layanan

menonton film dibioskop ini dilakukan melalui online berbasis aplikasi

ataupun jaringan M-Commerce, sehingga sangat memudahkan dan juga

bermanfaat dalam memperoleh informasi terkait jam tayang film dan

tentunya kemudahan akses dimanapun berada untuk bertansaksi perolehan

tiket film sebelum menonton di bioskop.

Sebelum aplikasi TIX ID ini bisa digunakan, maka penggunanya

harus men-download terlebih dahulu di Google Play Store untuk sistem

4
operasi berbasis Android dan App Store untuk sistem operasi berbasis IOS.

Setelah aplikasi tersebut ter-install, pengguna akan diarahkan untuk

membuat akun pribadinya, Selanjutnya konsumen memilih film yang

hendak ditonton serta memilih kursi dan jam tayang pertunjukan film, dan

tahapan terakhir adalah pada proses transaksi pembayaran. Aplikasi TIX

ID ini secara konvergensi bekerjasama dengan DANA. DANA merupakan

perusahaan financial technology (fintech) yang bergerak dibidang dompet

digital, sehingga DANA hadir untuk menciptakan transaksi yang mudah,

cepat dan aman. Konsumen dapat Top Up atau Isi Saldo melalui DANA

yang menjalin kerjasama oleh beberapa bank ternama seperti BNI, BRI,

BCA, Mandiri, dan lain-lain.

Melihat pada mesin pencarian pengunduh aplikasi Google

PlayStore, aplikasi TIX ID telah mencapai lebih dari 10 juta unduhan, 458

ribu ulasan, lebih dengan skor penilaian aplikasi 4,5 bintang dan rating 3+,

serta telah mencapai 349 ribu pengikut pada sosial media Instagram, untuk

memperbarui infomasi dan promosi. Seperti Swasta, (2000) Promosi dapat

menciptakan berbagai multifungsi seperti halnya Memberikan Informasi,

membujuk dan mempengaruhi, menciptakan kesan atau “image, dan

promosi merupakan suatu alat untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh

karena itu dengan adanya rubrik di ruang masyarakat sebagai suatu

fenomena maka peneliti ingin meneliti bagaimana persepsi dari pengguna

aplikasi TIX ID berdasarkan dari beberapa faktor pengguna dan indikator

penilaian analisis kepuasan serta disesuaikan pada rumusan masalah yang

5
diajukan oleh peneliti dengan standar acuan dari metode Technology

Acceptance Model (TAM) serta juga mengacu pada beberapa kerangka

konsep yang telah diajukan oleh peneliti.

B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi sebuah rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Bagaimana persepsi pengguna terkait penggunaan layanan

platform penyedia tiket film aplikasi TIX ID di Sekolah Tinggi Multi

Media dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan

mengetahui persepsi mahasiswa di Sekolah Tinggi Multimedia khususnya

di bagian Program Studi Manajemen Informasi dan Komunikasi dalam

menerima hadirnya konvergensi teknologi dengan melihat pada analisis

pengguna terhadap aplikasi TIX ID dengan melihat pada faktor

penghambat dan pendorong kepuasan mahasiswa dalam kemudahannya

menonton film di bioskop menggunakan sebuah platform aplikasi TIX-ID

untuk melakukan aktivitas pencarian informasi, transaksi, pesan dan

proses komunikasi serta kelebihan yang ditawarkan untuk menjadi

manfaat yang terdapat dalam aplikasi tersebut. Dengan menggunakan

pendekatan TAM (Technologi Acceptance Model) peneliti juga dapat

6
menentukan dan mengetahui faktor yang menjadi kepuasan pengguna

Aplikasi TIX ID tersebut.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat dari penelitian ini secara teoritis adalah untuk

memberikan wawasan terkait persepsi gambaran umum hadirnya

konvergensi teknologi di masyarakat khususnya dalam aktivitas

menonton bioskop dan partisispan masyarakat terhadap kualitas

transaksi pelayanan terhadap aplikasi TIX-ID. Sehingga dapat

memberikan sumbangan ilmiah beserta gagasan dan inovasi dalam

penelitian ini dan dapat memberikan ilmu pengetahuan secara

ilmiah untuk melakukan sebuah eksperimen lebih mendalam

nantinya.

2. Manfaat Praktis

Untuk kalangan akademis di Sekolah Tinggi Multimedia

dapat mengetahui lebih mendalam terkait dengan perubahan

fenomena sosial dalam hal aktivitas pembelian tiket menonton film

di bioskop. Sebelumnya dilakukan pembelian secara manual

dengan hadirnya teknologi melalui media atau platform penyedia

tiket bioskop Aplikasi TIX ID, akademisi dapat mengetahui

7
persepsi dan juga kepuasan dari penggunaan media atau platform

tersebut.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi

Kehidupan bermasyarakat, tidak akan lepas dari persepsi

masyarakat itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

persepsi diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu

serta proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

Persepsi menurut Kotler dan Keller (dalam Subhannaallah, 2019:24)

adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,

mengorganisasi dan menginterprestasi masukan informasi guna

menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

Menurut Mulyana (dalam Arifin dkk, 2017:90) persepsi adalah inti

komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi) adalah inti persepsi, yang

identik dengan penyandian-balik (decoding) dalam proses komunikasi.

Selanjutnya Mulyana mengemukakan persepsilah yang menentukan

pemilihan suatu pesan dan mengabaikan pesan lain.

Sedangkan menurut Schifmann dan Kanuk (2007) Menjelaskan

persepsi adalah suatu proses seorang individu dalam menyeleksi,

mengorganisasikan dan menerjemahkan stimulus-stimulus informasi yang

datang menjadi suatu gambaran yang menyeluruh. Adapun definisi lain

menurut Bimo Walgito persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh

8
penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya

stimulus oleh individu melalui alat inderanya atau juga disebut proses

sensoris. Namun proses itu tidak berhenti sampai di situ saja, melainkan

stimulus itu diteruskan dan selanjutnya merupakan proses persepsi.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa persepsi

adalah proses penerimaan suatu informasi melalui stimulus-stimulus yang

masuk kedalam indera manusia, dan mengartikan stimulus tersebut

menjadi informasi yang baru. Proses ini biasanya dipengaruhi oleh

pengalaman dan proses belajar individu. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi terjadinya persepsi, sebagai berikut (Rakhmat, 2011: 54),

yaitu:

1. Faktor-faktor fungsional

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa

lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang disebut sebagai

faktor-faktor personal. Krech dan Crutchfield (Rakhmat, 2011: 55)

merumuskan dalil persepsi bersifat selektif secara fungsional. Dalil

ini berarti bahwa obyek-obyek yang mendapat tekanan dalam

persepsi biasanya obyek-obyek yang memenuhi tujuan individu

yang melakukan persepsi.

2. Faktor-faktor struktural

Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi berasal

dari luar individu, seperrti lingkungan, budaya, hukum yang

9
berlaku, nilai-nilai dalam masyarakat sangat berpengaruh terhadap

seseorang dalam mempersepsikan sesuatu.

B. Kualitas Layanan

Kualitas menurut American Society for Quality (dalam Heizer dan

Rander, 2015:244) adalah keseluruhan fitur dan karakteristik sebuah

produk atau jasa yang mengandalkan pada kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan yang dijanjikan dan tersirat.

Menurut Kotler & Keller (2009: 143), kualitas adalah totalitas fitur

dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya

untuk memuaskan kebutuhan yang di nyatakan atau tersirat. Kotler &

Keller pun menegaskan bahwa kualitas produk dan jasa, kepuasan

pelanggan, profitabilitas perusahaan adalah tiga hal yang terkait erat.

Semakin tinggi tingkat kualitas, semakin tinggi tingkat kepuasan

pelanggan yang dihasilkan, yang mendukung harga yang lebih tinggi dan

biaya yang lebih rendah.

Sedangkan layanan adalah perbuatan atau kinerja yang dilakukan

oleh perusahaan (seseorang) kepada orang lain. Secara komprehensif

layanan adalah kegiatan ekonomi yang ditawarkan dari satu pihak kepada

pihak yang lain. Layanan juga diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang

menciptakan nilai dan memberikan manfaat kepada pelanggan pada waktu

dan tempat tertentu (Lovelock & Wrigtht dalam Widjaja, 2017:119).

10
Definisi lain menurut Kotler (dalam Anggraini & Alhempi,

2021:1924) pengertian pelayanan yaitu setiap tindakan atau kegiatan yang

dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikkan apapun. Kualitas

pelayanan berpusat pada suatu kenyataan yang ditentukan oleh konsumen.

Interaksi strategis pelayanan, sistem pelayanan dan sumber daya manusia

serta konsumen akan sangat menentukan keberhasilan dari manajemen

perusahaan.

Kualitas layanan adalah suatu kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan internal dan eksternal pelanggan secara konsisten sesuai

prosedur. Dalam hal ini penyedia jasa dituntut untuk berusaha mengerti

apa yang diinginkan pelanggan, sehingga pelanggan mempunyai harapan

mendapatkan kualitas layanan yang baik. Berdasarkan definisi ini, kualitas

jasa bisa diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan

pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan

pelanggan. (Martin dalam Widjaja, 2017: 120).

Kualitas pelayanan yaitu memberikan kesempurnaan pelayanan

yang dilakukan oleh penyedia layanan dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi

harapan pelanggan. Kualitas pelayanan menjadi hal penting yang harus

diperhatikan serta dimaksimalkan agar mampu bertahan dan tetap

dijadikan pilihan oleh pelanggan. Menurut Lubis (dalam Riyadin 2019:

43) kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan

11
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan

pelanggan. Kualitas pelayanan dapat pula dikatakan sebagai pengendalian

dari keunggulan untuk memenuhi keinginan pelanggan.

C. Technology Acceptance Model

Dalam menggunakan sebuah teknologi/sistem informasi, para

pengguna (user) mempertimbangkan beberapa hal seperti manfaat dan

kegunaan sistem tersebut. Untuk mengetahui lebih dalam terkait hal

tersebut, Davis memperkenalkan sebuah model yang dikembangkan dari

Theory of Reasoned Action (TRA) yang dispesialisasikan dalam

melakukan penerimaan pemakai. Theory of Reasoned Action (TRA)

merupakan sebuah well- researched intention sebagai pemodelan khusus

yang telah terbukti berhasil untuk melakukan perdiksi dan menjelaskan

tentang perilaku seseorang dalam memanfaatkan dengan berbagai bidang.

“Tujuan TAM diantaranya yaitu untuk menjelaskan faktor penentu

penerimaan teknologi yang berbasis informasi secara general serta

menjelaskan tingkah laku pemakai terkahir (end user) teknologi informasi

yang digunakan dengan variasi yang cukup luas serta populasi pemakai.

TAM merupakan sebuah pengembangan dari TRA dan diyakini mampu

untuk meramalkan penerimaan pemakai terhadap teknologi yang

berdasarkan dari dua dampak faktor, yaitu perspektif kemanfaatan

(perceives usefulness) dan perspektif kemudahan pemakai (perceived ease

of use)” (Davis dalam Andriane, 2020: 18).

12
Davis (dalam Irawati dkk, 2019: 108) menerangkan bahwa

Technology Acceptance Model (TAM) adalah suatu model untuk

memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima

dan menggunakan teknologi yang berkaitan dengan pekerjaan pengguna.

Davis juga menerangkan bahwa ada empat (4) substansi yang relevan

dapat diterima sebagai pembentukan sikap mempengaruhi terhadap

perilaku penggunaan teknologi informasi, antara lain sebagai berikut:

1. Perceive Ease of Use (persepsi kemudahan penggunaan teknologi)

Merupakan suatu persepsi dimana ini dapat meyakinkan

individu terhadap hadirnya teknologi yang dapat dipahami secara

benar bahwa teknologi tersebut memudahkan ketika digunakan.

2. Perceived Usefulness (persepsi kegunaan teknologi)

Persepsi individu untuk meyakinkan agar hadirnya

teknologi informasi ini dapat memberikan manfaat terhadap

penggunanya.

3. Attitude Toward Using (sikap terhadap penggunaan teknologi)

13
Memiliki pandangan bahwa individu sebagai pengguna

teknologi informasi merasakan bentuk keyakinan terhadap

penerimaan dan penolakan terhadap teknologi informasi tersebut.

4. Behavioral Intention of Use (minat perilaku penggunaan teknologi)

Merupakan kecenderungan seorang pengguna untuk

menggunakan teknologi tersebut secara terus-menerus. Perilaku

inilah yang menjadi tolak ukur kondisi nyata pengguna teknologi,

apakah perilaku baik atau buruk dari penggunanya akan

menguntungkan atau merugikan.

5. Actual Technology Use

Merupakan kondisi nyata penggunaan teknologi. Di

konsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi

waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan

sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah

digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang

tercermin dari kondisi nyata penggunaan.

D. TIX ID

Aplikasi TIX ID merupakan sebuah platform hiburan atau

entertaint berbasis aplikasi yang menyediakan layanan pembelian tiket

bioskop. Aplikasi TIX ID diciptakan oleh suatu perusahaan internet

bernama PT Nusantara Elang Sejahtera, perusahaan ini merupakan anak

perusahaan dari PT Nusantara Raya Sejahtera, yang mana merupakan

14
perusahaan induk dari Jaringan Cinema 21 atau XXI Corp. Jaringan

Cinema 21 atau XXI Corp merupakan perusahaan induk yang juga

memiliki layanan seperti TIX ID yang disebut dengan M-TIX.

TIX ID sendiri memulai peluncurannya pada dunia internet

terhitung aktif sejak tahun 2018. Aplikasi TIX ID ini awalnya hanya dapat

dioperasionalkan pada bioskop Cinema 21 yang berada di wilayah

Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) saja tetapi

dengan melihat kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat pada

pertengahan 2018 tepatnya bulan Juli, TIX ID mulai dapat

dioperasionalkan menyeluruh di seluruh Indonesia pada layanan

pemesanan tiket bioskop di Jaringan Cinema 21. TIX ID melakukan

konvergensi teknologi bersama dengan pihak aplikasi DANA sebagai

metode pembayaran digitalnya. DANA merupakan perusahaan financial

technology (fintech) yang bergerak dibidang dompet digital, sehingga

DANA hadir untuk menciptakan transaksi yang mudah, cepat dan aman.

Konsumen dapat Top Up atau Isi Saldo melalui DANA yang menjalin

kerjasama oleh beberapa bank ternama seperti BNI, BRI, BCA, Mandiri,

dan lain-lain.

E. Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan pihak

lain terkait topik penelitian yang dilakukan penulis saat ini berkaitan

mengenai teori Technology Acceptance Model (TAM) dan juga berkaitan

15
dengan persepsi terhadap penggunaan dan layanan aplikasi TIX ID.

Beberapa kajian penelitian yang dijadikan acuan adalah:

1. Penelitian dengan judul “Analisis Pemanfaatan Jurnal Elektronik

Oleh Mahasiswa Menggunakan Technology Acceptance Model

(TAM)” tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian dalam

bentuk jurnal yang dilakukan oleh Edwin Nurdiansyah, Aulia

Novemy Dhita dan Dewi Pradhita, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sriwijaya. Penelitian ini menggunakan

teori model penerimaan teknologi Technology Acceptance Model

(TAM) yang dimana bertujuan untuk mendeskripsikan

pemanfaatan jurnal elektronik yang terdapat pada program studi

PPKn, program studi Pendidikan Sejarah dan program studi

Pendidikan Ekonomi di Universtas Sriwijaya. Metode yang

digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif. Hasil penelitian ini

menunjukkan

a. Terbukti tidak ada pengaruh positif dan signifikan

perceived easy to use terhadap attitude toward using jurnal

elektronik Bhineka Tunggal Ika pada mahasiswa PPKn

FKIP Universitas Sriwijaya,

b. Terbukti tidak ada pengaruh positif dan signifikan

perceived easy to use terhadap attitude toward using jurnal

elektronik Criksetra pada mahasiswa pendidikan Sejarah

FKIP Universitas Sriwijaya,

16
c. Terbukti terdapat pengaruh positif dan signifikan

perceived usefulness terhadap attitude toward using jurnal

elektronik Bhineka Tunggal Ika pada mahasiswa

pendidikan PPKn FKIP Universitas Sriwijaya,

d. Terbukti terdapat pengaruh positif dan signifikan

perceived usefulness terhadap attitude toward using jurnal

elektronik Criksetra pada mahasiswa pendidikan sejarah

FKIP Universitas Sriwijaya.

2. Penelitian dengan judul “Analisis Pengalaman Pengguna Pada

Aplikasi TIX ID Menggunakan Metode User Experience

Questionnaire” tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian

dalam bentuk jurnal yang dilakukan oleh Aulia Noor dan Elvin

Leander Hadisaputro, Program Studi Sistem Informasi, Sekolah

Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK).

Penelitian ini menggunakan teori Metode User Experience

Questionnaire (UEQ) yang dimana untuk mengukur seberapa jauh

pengalaman pengguna dalam menggunakan aplikasi TIX ID.

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa User Experience dari aplikasi

TIX ID sudah berjalan dengan baik walaupun belum bisa dikatakan

sempurna oleh peneliti.

17
3. Penelitian dengan judul “Analisis Faktor - Faktor Pengaruh Minat

Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis E-Commerce

Pada Aplikasi Penjualan Online Dengan Menggunakan TAM

(Technology Acceptance Model)” tahun 2021. Penelitian ini

merupakan skripsi yang dilakukan oleh Iis Awaliah yang

merupakan mahasiswa dari Program Studi Akuntansi, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Satya Negara Indonesia Jakarta.

Penelitian ini menggunakan teori model penerimaan teknologi

TAM (Technology Acceptance Model) yang merupakan gagasan

dari Davis (1989). Penelitian ini bertuan untuk mengetahui

pengaruh variabel persepsi kemudahan, kegunaan, kerumitan, dan

norma subjektif terhadap minat penggunaan sistem informasi

akuntani berbasis e-commerce pada aplikasi penjualan online.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif deskriptif. Pada penelitian ini, terdapat dua variabel

yakni X (independent) dan Y (dependen) yang dijabarkan sebagai

berikut:

a. Pengaruh Norma Subjektif (X1),

b. Pengaruh Persepsi Kemudahan (X2),

c. Pengaruh Persepsi Kegunaan (X3),

d. Pengaruh Kerumitan (X4).

18
e. Variabel “Y” adalah minat penggunaan sistem informasi

akuntansi berbasis e-commerce pada aplikasi penjualan

online.

Hasil yang tercapai dari penelitian ini adalah seluruh variabel “X”

yang telah disebutkan sebelumnya memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel “Y” (minat penggunaan sistem

informasi akuntansi berbasis e-commerce pada aplikasi penjualan

online).

4. Penelitian dengan judul “Pengaruh Technology Acceptance Model

(TAM) Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Nasabah Dalam

Menggunakan Layanan Mobile Banking (Studi kasus pada PT

BANK BRI Syariah KCP Majapahit Semarang)” tahun 2020.

Penelitian ini merupakan skripsi yang dilakukan oleh Munif

Anggraeni yang merupakan mahasiswa dari Program Studi

Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. Penelitian ini menggunakan teori

model penerimaan teknologi TAM (Technology Acceptance

Model) yang merupakan gagasan dari Davis (1989). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel persepsi

kemudahan, kegunaan, kerumitan, dan norma subjektif terhadap

minat penggunaan sistem informasi akuntani berbasis e-commerce

pada aplikasi penjualan online. Penelitian ini menggunakan teori

19
model penerimaan teknologi TAM yang merupakan gagasan dari

Davis (1989) dengan mengkorelasikan persepsi, manfaat, kualitas

layanan ,pengaruh risiko serta kepuasan user dalam menggunakan

layanan mobile banking. Jenis penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pada penelitian ini,

terdapat dua variabel yakni X (independen) dan Y (dependen) yang

dijabarkan sebagai berikut:

a. Persepsi manfaat (X1),

b. Persepsi kemudahan (X2),

c. Pengaruh resiko (X3),

d. Kualitas layanan (X4),

e. Variabel “Y” adalah minat nasabah dalam menggunakan

layanan mobile banking Bank BRI Syariah.

Hasil yang tercapai dari penelitian ini adalah variabel X1, X2, dan

X3 memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y.

Namun untuk variabel X4 memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap variabel Y.

5. Penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Pengaruh Minat

Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis E-Commerce

Pada Aplikasi Shopee Dengan Menggunakan Technology

Acceptance Model (TAM)” tahun 2020. Penelitian ini merupakan

penelitian dalam bentuk jurnal yang dilakukan oleh Angela

20
Deananda Putri Budiastuti dan Dul Muid, Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat penggunaan sistem

informasi akuntansi berbasis e-commerce di aplikasi Shopee

dengan metode TAM. Metode yang digunakan dalam penelitian

adalah kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah perceived

ease of use (X1), perceived usefulness (X2), risk (X3), kepercayaan

(X4), attitude toward using (X5), serta pengaruhnya terhadap

Minat Penggunaan (Y). Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa perceived ease of use (X1), kepercayaan (X4) attitude

towards using (X5) memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap minat penggunaan. Lalu pada variabel perceived

usefulness (X2) dan risk (X3) tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap minat pengguna sistem penggunaan sistem

informasi akuntansi berbasis e-commerce pada aplikasi Shopee.

6. Penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan Dan

Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Minat Penggunaan

Layanan Pembayaran Digital Go-Pay” tahun 2019. Penelitian ini

merupakan penelitian dalam bentuk jurnal yang dilakukan oleh

Leoni Joan dan Tony Sitinjak, Program Studi Manajemen, Kwik

Kian Gie School of Business. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh minat penggunaan layanan pembayaran

21
digital yakni Go-Pay. Metode yang digunakan dalam penelitian

adalah kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi

kebermanfaatan (X1), persepsi kemudahan penggunaan (X2), serta

pengaruhnya terhadap minat penggunaan (Y). Hasil dari penelitian

ini menunjukkan bahwa:

a. Persepsi kebermanfaatan (X1) memiliki pengaruh langsung,

positif, dan signifikan terhadap minat penggunaan layanan

pembayaran digital Go-Pay (Y).

b. Persepsi kemudahan penggunaan (X2) memiliki pengaruh

langsung serta tidak langsung, positif, dan signifikan

terhadap minat penggunaan terhadap minat penggunaan

(Y) layanan pembayaran digital Go-Pay.

c. Persepsi kemudahan penggunaan (X2) memiliki pengaruh

langsung, positif, dan signifikan terhadap persepsi

kebermanfaatan (X1).

7. Penelitian dengan judul “Persepsi Mahasiswa Universitas

Tribhuwana Tunggadewi Malang Terhadap Penggunaan Aplikasi

Tik Tok” tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian dalam

bentuk jurnal yang dilakukan oleh Demmy Deriyanto dan Fathul

Qorib, Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Tribhuwana

Tunggadewi Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

persepsi pengguna Tik Tok sebagai media sosial di kalangan

22
mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah

kualitatif. Hasil penelitian ini adalah terdapat 2 persepsi, yakni

persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif, dimana Tik

Tok memberikan manfaat dalam hal hiburan, pertemanan,

informasi serta popularitas bagi pengguna. Sedangkan persepsi

negatifnya, Tik Tok tidak memberikan manfaat bagi penggunanya

seperti masih adanya konten-konten yang bersifat negatif muncul

di aplikasi Tik Tok.

F. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan rancangan atau garis besar yang

telah digagas oleh peneliti dalam merancang proses penelitian. Kerangka

pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi

objek permasalahan. Berikut dibawah ini adalah kerangka berpikir penulis

dalam menyelesaikan penelitian ini:

Pengalaman saat menggunakan


aplikasi TIX ID

Mahasiswa Sekolah Tinggi Multi


Media Yogyakarta

Model TAM

23
Penggunaan dan Kualitas Layanan
Aplikasi TIX ID

Sumber: Data Peneliti (2023)

G. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka muncul pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimana persepsi pengguna terkait perceive ease of use pada

penggunaan dan layanan aplikasi TIX ID?

2. Bagaimana persepsi pengguna terkait perceive usefulness pada

penggunaan dan layanan aplikasi TIX ID?

3. Bagaimana persepsi pengguna terkait attitude toward using pada

penggunaan dan layanan aplikasi TIX ID?

4. Bagaimana persepsi pengguna terkait behavioral intention to use

pada penggunaan dan layanan aplikasi TIX ID?

5. Bagaimana persepsi pengguna terkait actual technology use pada

penggunaan dan layanan aplikasi TIX ID?

24
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah persepsi dari

pengguna aplikasi TIX di area lingkungan kampus Sekolah Tinggi Multi

Media (MMTC) Yogyakarta. Penelitian ini dimaksudkan untuk

mengetahui bagaimana para pengguna aplikasi TIX ID mencari dan

mendapatkan ketersediaan informasi terkait tiket untuk menonton di

bioskop atau film yang akan diputar, kemudian mengumpulkan data

tentang pengalaman mereka saat menggunakan aplikasi TIX ID.

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat

deskriptif. Penelitian ini mendiskripsikan data yang diperoleh dari hasil

penelitian mengenai “Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan dan

25
Kualitas Layanan Penyedia Tiket Bioskop Aplikasi TIX ID di Sekolah

Tinggi Multi Media Yogyakarta Dengan Pendekatan TAM (Technology

Acceptance Model)”. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama,

mencangkup deskripsi dalam konteks yang mendetil disertai catatan-

catatan hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan

catatan.

Sugiono (dalam Fadli, 2021:36) menjelaskan bahwa metode

penelitian kualitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

trianggulasi (gabungan) analisa data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang

mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial, dengan cara yang

lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap

suatu permasalahan.

Alasan mengapa peneliti menggunakan pendekatan kualitatif

disebabkan karena peneliti ingin mengetahui apa saja faktor persepsi

pengguna aplikasi TIX-ID secara lebih mendalam dan intensif melalui

wawancara terhadap informan atau narasumber. Terlebih daripada itu

peneliti ingin memantik pengetahuan informan atau narasumber agar lebih

mendeskrisikan pengalamannya terkait dengan apa yang telah dirasakan

26
dari segi persepsi hingga kemanfaatannya. Sehingga harapan dari peneliti

untuk menggunakan metode kualitatif ialah peneliti dapat menemukan

sumber data yang terbarukan sesuai perubahan perubahan sosial dan

fenomena yang terjadi di kalangaan pengguna aplikasi TIX ID.

Dengan menggunakan metode ini, peneliti mengumpulkan data

yang berasal dari wawancara, foto, rekaman, dan bentuk dokumentasi

resmi lainnya. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri

dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai

yang dihadapi (Moleong, 2018:9).

C. Sumber Data

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini ialah mahasiswa Sekolah

Tinggi Multi Media Yogyakarta (MMTC). Alasan pemilihan

subjek sebagai bahan penelitian dikarenakan peneliti sudah

melakukan observasi terlebih dahulu kepada beberapa mahasiswa

Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta yang menggunakan TIX

ID dan sudah bersedia untuk di wawancarai nantinya. Untuk lebih

mudah dalam menentukan subjek penelitian maka penulis

merumuskan indikator sebagai berikut:

a. Merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Multi Media

Yogyakarta yang menggunakan aplikasi TIX ID.

b. Mengakses informasi ataupun melakukan pemesanan tiket

bioskop lewat aplikasi TIX ID.

27
2. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Data merupakan suatu bahan terpenting dalam

sebuah penelitian yang nantinya sebagai bahan untuk

diteliti ataupun dianalisis secara mendalam melalui model

pendekatan yang telah ditentukan. Oleh karena itu data

beserta kualitasnya merupakan pokok penting yang menjadi

inti dalam penelitian ini. Data didapatkan melalui proses

pencarian data atau pengumpulan data yang kemudian

nantinya dianalisis oleh peneliti. Pengumpulan data data

dalam penelitian menurut Silalahi (2009: 280)

pengumpulan data merupakan suatu peroses yang

didapatkan secara empiris melalui berbagai responden

dengan mengacu pada metode tertentu yang telah

ditetapkan peneliti. Sehingga proses pengumpulan data

merupakan salahsatu tahapan dalam mendapatkan bahan

penelitian.

Peneliti dalam melakukan observasinya telah

melihat dan menemukan beberapa indikator yang nantinya

menjadi target sasaran penelitian, seperti pemilihan lokasi,

pemantauan sosial media instagram dari Aplikasi TIX ID

dan mempelajari lebih dalam terkait pengoperasionalan

28
Aplikasi TIX ID beserta jenis jenis layanan didalamnya.

Peneliti dalam bagian penelitiannya telah melakukan

beberapa tahapan penelitian, oleh karena itu yang telah

dilakukan oleh peneliti adalah melakukan observasi

lapangan, penyusunan daftar pertanyaan dan melakukan

tahapan wawancara.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data

melalui proses interaksi antara pewawancara (interviewer)

dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai

(interviewee) melalui komunikasi langsung tentang suatu

objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya (Yusuf,

2014: 372). “Wawancara terstruktur adalah wawancara

dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah

disiapkan sebelumnya” (Sulistyo-Basuki, 2006: 171).

Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan pertanyaan yang

sama dengan urutan yang sama kepada semua responden

agar menimbulkan tanggapan yang sama sehingga tidak

menimbulkan kesulitan pengolahan karena interpretasi

yang berbeda.

Dalam penelitian ini, informan yang dipilih adalah

mahasiswa Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta yang

menggunakan aplikasi TIX dalam intensitas waktu sesering

29
mungkin ketika mereka ingin menonton film di bioskop.

Wawancara yang dilakukan peneliti ialah menggunakan

metode lewat media e-mail, video conference, ataupun

wawancara secara langsung (peneliti menyesuaikan

keinginan dari informan) untuk mendapatkan informasi

yang ingin diketahui terkait penelitian ini.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data

dengan cara mempelajari catatan-catatan mengenai data

pribadi informan (Fathoni, 2006: 112). Pada proses ini

peneliti mengumpulkan data berupa catatan atau dokumen

yang tersedia guna memperdalam informasi mengenai

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dengan ini

informasi yang dihasilkan akan sesuai fakta yang ada dan

juga diharapkan agar memberikan uraian dan wujud atau

penjelasan mengenai topik yang diteliti.

Proses dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti

dalam penelitian ini adalah mengumpulkan bukti fisik

terkait penelitian seperti foto, rekaman audio/video,

transkrip wawancara, dan sebagainya.

30
D. Metode Analisis Data

Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2008, hlm. 246)

mengemukakan bahwa ”aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas”.

Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

verification/penarikan kesimpulan.

1. Data Reduction (reduksi data)

Reduksi data adalah proses analisis yang dilakukan untuk

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan hasil penelitian

dengan menfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting oleh

peneliti, dengan kata lain reduksi data bertujuan untuk memperoleh

pemahaman-pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari

hasil catatan lapangan dengan cara merangkum mengklasifikasikan

sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan yang diteliti.

2. Data Display (penyajian data)

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang

akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh dengan

kata lain menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan

mencari pola hubungannya.

Pada tahap ini data yang telah dipilah-pilah dikelompokkan

dalam kategori tertentu. Penyajian data dilakukan dengan cara

mendeskripsikan data yang dimiliki setelah pemilihan data dan

31
disusun secara runtut sehingga mudah dipahami dan fokus pada

objek penelitian yang akan diteliti.

3. Data Verification (penarikan kesimpulan)

Di tahap terakhir ini, merupakan upaya untuk mencari arti,

makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data-data yang telah

dianalisis dengan mencari halhal penting. Kesimpulan ini disusun

dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dengan mengacu

kepada tujuan penelitian. Kesimpulan awal bersifat sementara, dan

dapat berubah apabila tidak ditentukan bukti-bukti yang kuat.

Namun, apabila kesimpulan telah didukung bukti yang valid dan

konsisten ketika peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan tersebut kredibel (dapat dipercaya).

32
DAFTAR PUSTAKA

Andriane, C. Mega. 2020. Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Dalam


Sistem Informasi Keuangan Desa (SISKEUDES) (Studi kasus di
Kabupaten Sleman Yogyakarta). Skripsi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Anggraeni, Munif. 2020. Pengaruh Technology Acceptance Model (TAM) Dan
Kualitas Layanan Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan
Layanan Mobile Banking. Skripsi, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Link: http://perpus.iainsalatiga.ac.id/lemari/fg/free/pdf/?file=http://perpus.iainsal
atiga.ac.id/g/pdf/public/index.php/?pdf=9508/1/SKRIPSI%20MUNIF
Anggraini, Nia & R.Rudi Alhempi. 2021. “Analisis Kepuasan Konsumen PT
Hawaii Holiday Hotel Pekanbaru”. Jurnal Inovasi Penelitian. 1(9), 1923-
1930. Link: https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/367/312
Arifin, Hadi Suprapto dkk. 2017. “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Mahasiswa Untirta Terhadap Keberadaan Perda Syariah Di Kota Serang”.
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik. 21(1), 88-101. Link:
https://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/commed/article/view/157
Awalilah, Iis. 2021. Analisis Faktor - Faktor Pengaruh Minat Penggunaan Sistem
Informasi Akuntansi Berbasis E-Commerce Pada Aplikasi Penjualan
Online Dengan Menggunakan Technology Accepted Model (TAM).

33
Skripsi, Universitas Satya Negara Indonesia. Link:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/accounting/article/view/29074
Budiastuti, Angela D.P. & Dul Muid. 2020. “Analisis Faktor-Faktor Pengaruh
Minat Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis E-Commerce
Pada Aplikasi Shopee Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model
(TAM)”. Diponegoro Journal Of Accounting. 9(4), 1-10. Link:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/accounting/article/view/29074
Deriyanto, Demmy & Fathul Qorib. “Persepsi Mahasiswa Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang Terhadap Penggunaan Aplikasi Tik Tok”. Jurnal
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 7(2), 77-83. Diakses melalui link:
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fisip/article/view/1432/1007
Fadli, M. Rijal. 2021. “Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif”. Jurnal
Humanika. 21(1), 33-54. Link: index.php humanika/article/view/38075
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan
Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Heizer, Jay & Barry Render. 2015. Manajemen Keberlangsungan dan Rantai
Pasokan. Edisi 11. (Hirson Kurnia, Penerjemah). Jakarta: Salemba Empat.
Jalaludin, Rakhmat. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Joan, Leoni & Tony Sitinjak. 2019. “Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan Dan
Persepsi Kemudahan Penggunaan Terhadap Minat Penggunaan
Layananpembayaran Digital Go-Pay”. Jurnal Manajemen. 8(2), 27-39.
Link: https://jurnal.kwikkiangie.ac.id/index.php/JM/article/view/596/372
Kotler, Philip & Kevil Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. (Bob
Sabran, Penerjemah). Jakarta: Erlangga.
Noor, Auliya & Elvin L Hadisaputro. 2022. “Analisis Pengalaman Pengguna Pada
Aplikasi TIX ID Menggunakan Metode User Experience Questionnaire”.
Journal of Information System Research (JOSH). 3(4), 672-677. Link:
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/josh/article/view/1881/1208
Perwasih, Rati. 2019. Analisis Komparatif Kualitas Pelayanan Pada Pengguna
Aplikasi Pegadaian Syariah Digital Dan Manual (Studi Pada PT.
Pegadaian Syariah Cabang Bengkulu). Skripsi, Institut Agama Islam
Negeri Bengkulu. Link: http://repository.iainbengkulu.ac.id/3391/
Rakhmat, Jalaludin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Riyadin. 2019. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Masyarakat
Keluarga Berencana Di Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung
Timur (Studi Kasus Pada Desa Pekalongan)”. Jurnal Simplex. 2(1), 41-50. Link:
https://fe.ummetro.ac.id/ejournal/index.php/JS/article/view/330

34
Schiffman, Leon G & L. L Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi 2. Jakarta:
PT. Indeks Gramedia.
Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Pratama.
Sugiyono. 2013. Cara Muda Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Bandung:
Alfabeta.
Wida, Putu Ayu M.W dkk. 2016. “Aplikasi Model TAM (Technology
Acceptance Model) Pada Perilaku Pengguna Instagram”. Jurnal Ilmu
Manajemen Maharaswati. 6(2), 1-20. Link:
https://media.neliti.com/media/publications/101948-ID-none.pdf
Widjaja, Ezra Laurentia. 2017. “Analisa Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Kepuasan Penumpang Maskapai Penerbangan Batik Air”. Jurnal
Hospitality dan Manajemen Jasa. 5(2), 118-132. Link:
http://ejournal.unipma.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/2927

35

Anda mungkin juga menyukai