Anda di halaman 1dari 44

ANALISIS DAMPAK MEDIA SOSIAL TIKTOK

TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU SISWA SMA

KARYA TULIS ILMIAH

untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh Ibu Raisya Andhira

Oleh :

Agniva Ridha Syakira

XI IPA 2

02

SMAN 68 JAKARTA

DKI JAKARTA

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Analisis Dampak
Media Sosial Tiktok terhadap Sikap dan Perilaku Siswa SMA”. Adapun maksud dan tujuan
dari penulisan karya ilmian ini adalah untuk memenuhi tugas pelajaran Bahasa Indonesia oleh
Ibu Raisya Andhira.

Selama penelitian dan penulisan skripsi ini banyak sekali hambatan yang penulis
alami, namun berkat bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya karya
ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, dan banyak
kekurangan baik dalam metode penulisan maupun dalam pembahasan materi. Hal tersebut
dikarenakan keterbatasan kemampuan Penulis. Sehingga Penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun mudah-mudahan dikemudian hari dapat memperbaiki segala
kekuranganya.Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi parapembaca pada umumnya.

Jakarta, Maret 2020

Penulis,

Agniva Ridha Syakira

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................................3

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Media Sosial............................................................................................................5

2.1.1 Dampak Positif Media Sosial........................................................................5

2.1.2 Dampak Negatif Media Sosial......................................................................6

2.2 Sikap dan Perilaku

2.2.1 Sikap...............................................................................................................7

2.2.1.1 Komponen Sikap................................................................................8

2.2.1.2 Fungsi Sikap.......................................................................................8

2.2.2 Perilaku...........................................................................................................9

2.2.2.1 Macam-Macam Perilaku..................................................................10

2.2.2.2 Faktor-Faktor yang Memengaruri Perilaku.....................................10

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel..............................................................................................12

3.1.1 Populasi...................................................................................................12

3.1.2 Sampel.....................................................................................................12

ii
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian................................................................................13

3.3 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................13

3.4 Instrumen Penelitian...............................................................................................13

3.5 Teknik Analisis Data..............................................................................................13

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian......................................................................................................15

4.1.1 Karakteristik Responden.........................................................................15

4.1.2 Angket.....................................................................................................16

4.1.3 Kuesioner................................................................................................20

4.2 Pembahasan............................................................................................................23

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan.............................................................................................................30

5.2 Saran.......................................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................32

LAMPIRAN.............................................................................................................................34

DOKUMENTASI.....................................................................................................................37

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Maraknya penggunaan media sosial dikalangan remaja memberi dampak terhadap

perilaku dan sikap penggunanya. Menurut Crish Garret, media sosial adalah alat yang

memfasilitasi hubungan antar manusia yang memiliki peminat sangat banyak, termasuk

remaja. Bahkan, anak dengan usia dibawah umur sudah memiliki akun media sosial

pribadi. Munculnya berbagai media sosial memberi pengaruh langsung baik positif

maupun negatif.

Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja usia SMA, media sosial sudah menjadi

candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Padahal

dalam masa perkembangannya di sekolah, siswa berusaha mencari identitasnya dengan

bergaul bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa

semakin aktif dirinya di media sosial maka mereka akan semakin dianggap keren dan

gaul.

Salah satu media sosial yang sedang digemari oleh masyarakat adalah Tiktok. Tiktok

memang cukup menarik perhatian masyarakat beberapa tahun belakangan. Bahkan, menurut

Apptopia, Tiktok mendapat gelar sebagai aplikasi media sosial yang diunduh terbanyak pada

2020. Dengan lebih dari 82 juta unduhan sejak bulan Januari hingga bulan November 2020.

Sebagian besar pengguna dan penikmatnya adalah anak muda, dengan proporsi tertinggi berusia

di bawah 30 tahun.

Berdasarkan riset aplikasi Sensor Tower, Indonesia menjadi negara yang mrngunduh aplikasi

Tiktok terbanyak di tahun 2020. Bahkan, Indonesia menyumbang kurang lebih 11 persen dari

total unduhan. Para pengunduh aplikasi Tiktok ini didominasi oleh para remaja usia 16-25 tahun.

1
Berdasarkan data-data tersebut, Tiktok mempunyai peran besar dalam lingkup penggunaan

media sosial bagi remaja, khususnya siswa SMA. Dengan Tiktok, para remaja dapat

mengekspresikan dirinya dengan bebas. Kebebasan mengekspresikan diri tersebut dapat

dilakukan dalam banyak hal baik itu membuat video yang dapat menambah kreativitas,

membuat lpsync maupun membuat video tantangan. Kebebasan untuk mengekspresikan

diri di aplikasi Tiktok ini dapat meningkatkan kreativitas dan kepercayaan diri siswa.

Namun, disamping dari dapat menumbuhkan hal negatif, penelitian yang dilakukan

oleh C. Blair Burnette, Melissa A. Kwitowski (2017), dan Suzanne E. Mazzeo di Amerika

Serikat menemukan hasil bahwa media sosial termasuk aplikasi Tiktok tampaknya

berkontribusi terhadap ketidakpuasan tubuh pada remaja. Remaja cenderung

membandingkan dirinya dengan orang lain yang ia rasa lebih „cantik‟. Terlebih lagi, para

pengguna Tiktok tidak bisa menyaring video-video yang mereka tidak sukai pada aplikasi

tersebut.

Berdasarkan hal-hal di atas, untuk mengetahui perilaku dan sifat para siswa SMA dari

dampak penggunaan aplikasi Tiktok, diperlukan penelitian yang berjudul ”Analisis Dampak

Aplikasi Tiktok Terhadap Sikap dan Perilaku Siswa SMA.”

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aplikasi

Tiktok terhadap perilaku dan sikap siswa SMA. Berdasarkan hal tersebut, rumusan

masalah yang akan dijadikan fokus dalam penelitian dapat dihimpun sebagai berikut.

1. Bagaimana perubahan sikap dan perilaku siswa yang aktif menggunakan

aplikasi Tiktok?

2. Bagaimana perbedaan perilaku dan sikap setelah siswa aktif menggunakan

aplikasi Tiktok dibandingkan sebelum menggunakan aplikasi Tiktok?

2
3. Apakah perlu diadakan pembatasan penggunaan aplikasi Tiktok bagi siswa

SMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan hal-hal yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, tujuan penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui perubahan sikap dan perilaku siswa yang aktif

menggunakan aplikasi Tiktok.

2. Untuk mengetahui perbedaan perilaku dan sikap setelah siswa aktif

menggunakan aplikasi Tiktok dibandingkan sebelum menggunakan aplikasi

Tiktok.

3. Untuk mengetahui perlu atau tidaknya diadakan pembatasan penggunaan

aplikasi Tiktok bagi siswa SMA.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian bermanfaat bagi banyak pihak. Adapun manfaat yang dapat diperoleh

dari penelitian ini sebagai berikut.

a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan tentang pengembangan sikap dan

perilaku siswa yang didasari oleh penggunaan media sosial, khususnya aplikasi

Tiktok.

b. Bagi pelajar, dapat memperhatikan perubahan-perubahan sikap dan perilaku dari

dirinya sendiri. Juga sebagai bahan rujukan untuk mengevaluasi perilaku dan

sikap diri masing-masing.

3
c. Bagi pengajar, diharapkan menjadi sumber yang mampu meningkatkan

kerjasama dan komunikasi dengan siswa melalui program-program sekolah

sehingga nilai-nilai sosial siswa dapat meningkat. Juga dapat sebagai acuan

dalam media pembelajaran yang mengedepankan penggunaan teknologi media

sosial.

d. Bagi orang tua, sebagai wawasan dan acuan dalam mendidik dan mendampingi

anak dari penggunaan aplikasi Tiktok dalam lingkup lingkungan keluarga.

e. Bagi peneliti lain, sebagai bahan rujukan secara ilmiah tentang dampak

penggunaan aplikasi Tiktok terhadap perilaku dan sikap siswa SMA. Juga

diharapkan penelitian ini dapat menjadi inspirasi dalam pelaksanaan penelitian

lain yang berkenaan dengan pengembangan perilaku dan sikap remaja terhadap

penggunaan media sosial.

4
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Media Sosial

Menurut wikipedia, Media sosial adalah media daring yang digunakan oleh para
penggunanya agar lebih mudah berinteraksi, berbagi, menciptakan sesuatu, interaksi sosial,
membuat forum atau dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Sependapat dengan itu, Menurut Michael Cross (dalam pakarkomunikasi.com,


2017), Media sosial adalah sebuah makna yang menggambarkan bermacam-macam
teknologi yang digunakan untuk mengikat orang-orang ke dalam suatu kolaborasi, saling
bertukar informasi, dan berinteraksi melalui isi pesan yang berbasis web.

Menurut Van Dijk (dalam Riska Marini, 2019: 28), media sosial adalah platform
media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam
beraktifitas maupun berkolaburasi.

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah
salah satu fasilitas internet sebagai media untuk berinteraksi sosial antara para
penggunanya, membuat kelompok, menyebarkan informasi, dan membuat karya secara
daring.

2.1.1 Dampak Positif Media Sosial

Dampak positif penggunaan media sosial adalah sebagai berikut.

5
1) Untuk menghimpun keluarga, saudara, kerabat yang tersebar, dengan jejaring
sosial ini sangat bermanfaat dan berperan untuk mempertemukan kembali
keluarga atau kerabat yang jauh dan sudah lama tidak bertemu.

2) Sebagai media penyebaran informasi. Informasi yang terkini sangat mudah


menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam waktu beberapa menit
setelah kejadian, para pengguna telah bisa menikmati informasi tersebut.

3) Memperluas jaringan pertemanan. Dengan menggunakan jejaring sosial, para


pengguna dapat berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang
belum dikenal dari berbagai penjuru dunia.

4) Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Pengguna


daapat belajar bagaimana cara beradaptasi,bersosialisai dengan publik dan
mengelola jaringan pertemanan.

5) Internet sebagai media komunikasi, setiap pengguna internet dapat


berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.

6) Sebagai media promosi dalam bisnis. Hal ini memungkinkan para pengusaha
kecil dapat mempromosikan produk dan jasanya tanpa mengeluarkan banyak
biaya.

2.1.2 Dampak Negatif Media Sosial

Dampak negatif penggunaan media sosial adalah sebagai berikut.

1) Susah bersosialisasi dengan orang sekitar. Ini disebabkan karena pengguna


sosial media menjadi malas belajar berkomunikasi secara nyata.

2) Situs sosial media akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri.
Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena
kebanyakan menghabiskan waktu di internet.

3) Tertinggal dan terlupakannya bahasa formal. Karena pengguna social media


lebih sering menggunakan bahasa informal dalam kesehariannya, sehingga
aturan bahasa formal mereka menjadi terlupakan.

6
4) Mengurangi kinerja. Karyawan perusahaan, pelajar, mahasiswa yang bermain
media sosial pada saat sedang mengerjakan pekerjaannya akan mengurangi
waktu kerja dan waktu belajar mereka.

5) Berkurangnya privasi. Sering kali tanpa sadar orang memposting hal yang
seharusnya tidak perlu disampaikan ke lingkup sosial.

6) Kejahatan dunia maya. Kejahatan dikenal dengan nama cyber crime.

7) Pornografi. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki


internet, pornografipun merajalela. Terkadang seseorang memposting foto
yang seharusnya menjadi privasi dia sendiri di sosial media, hal ini sangat
berbahaya karena bisa jadi foto yang hanya di postingnya di sosial media
disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

2.2 Sikap dan Perilaku

2.2.1 Sikap

Menurut Abu Ahmadi (1988: 52), sikap adalah kesadaran individu


yang menentukan perbuatan nyata dan perbuatan-perbuatan yang akan terjadi
dalam kejadian-kejadian sosial.

Sependapat dengan itu, La Pierre berpendapat bahwa sikap sebagai


pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, presdisposisi untuk
menyesuiakan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah
respons terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Dapat dikatakan
bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan potensial untuk
bereaksi dengancara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus
yang menghendaki adanya respons.

Sedangkan menurut Gerungan (2004: 160), sikap atau attitude adalah


suatu reaksi pandangan atau perasaan seorang individu terhadap objek
tertentu. Walaupun objeknya sama, namun tidak semua individu mempunyai
sikap yang sama, hal itu dapat dipengaruhi oleh keadaan individu,
pengalaman, informasi dan kebutuhan masing- masing individu berbeda.

7
Sikap seseorang terhadap objek akan membentuk perilaku individu terhadap
objek.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa sikap


merupakan tanggapan atau reaksi seseorang terhadap objek tertentu yang
bersifat positif atau negatif yang biasanya diwujudkan dalam bentuk rasa suka
atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek tertentu.

2.2.1.1 Komponen Sikap

Menurut Darmiyati Zuchdi (2017: 39), komponen-komponen

dalam sikap dibagi tiga, diantaranya adalah.

1) Komponen Kognitif

Komponen Kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan


stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Persepsi
dan kepercayaan seseorang mengenai objek sikap berwujud
pandangan (opini) dan sering kali merupakan stereotipe atau
sesuatu yang telah terpolakan dalam pikirannya. Komponen
kognitif dari sikap ini tidak selalu akurat. Kadang-kadang
kepercayaan justru timbul tanpa adanya informasi yang tepat
mengenai suatu objek. Kebutuhan emosional bahkan sering
merupakan determinan utama bagi terbentuknya kepercayaan.

2) Komponen Afektif

Komponen afektif melibatkan perasaanatau emosi. Reaksi


emosionalkita terhadap suatu objek akan membentuk sikap
positif atau negatif terhadap objek tersebut. Reaksi emosional
ini banyak ditentukan oleh kepercayaan terhadap suatu objek,
yakni kepercayaan suatu objek baik atau tidak baik, bermanfaat
atau tidak bermanfaat.

3) Komponen Konatif

Komponen konatif atau kecenderungan bertindak (berperilaku)


dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap. Perilaku
seseorang dalam situasi tertentu dan dalam situasi menghadapi
stimulus tertentu, banyak ditentukan oleh kepercayaan dan
perasaannya terhadap stimulus tersebut.

2.2.1.2 Fungsi Sikap

8
Menurut Daniel Kazt (dalam Damiati, 2017: 37),

mengklasifikasikan empat fungsi sikap, yaitu

1. Fungsi Utilitarian
Fungsi Utilitarian adalah fungsi yang berhubungan dengan
prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Disini manusia
mengembangkan beberapa sikap terhadap objek atas dasar
apakah suatu objek memberikan kepuasaan atau kekecewaan.
2. Fungsi Ekspresi Nilai
Manusia mengembangkan sikap terhadap suatu objek bukan
didasarkan atas manfaat atau fungsi objek itu, tetapi lebih
didasarkan atas kemampuan mengekpresikan nilai-nilai yang
ada pada dirinya.
3. Fungsi Mempertahankan Ego
Sikap yang dikembangkan oleh manusia cenderung untuk
melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan
internal, sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.
4. Fungsi Pengetahuan
Sikap membantu manusia mengorganisasi infromasi yang
begitu banyak yang setiap hari dipaparkan pada drinya. Fungsi
pengetahuan dapat membantu manusia mengurangi
ketidakpastian dan kebingungan dalam memilah-milah
informasi yang relevan dan tida relevan dengan kebutuhannya

2.2.2 Perilaku

Menurut Skinner (dalam Notoatmodjo, 2003), bahwa perilaku merupakan


respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena
perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian
organisme tersebut merespons.

Sependapat dengan itu, menurut Chaplin (dalam Kartono, 1999: 53), perilaku
adalah suatu perbuatan atau aktivitas atau sembarang respons baik itu reaksi,
tanggapan, jawaban, atau balasan yang dilakukan oleh suatu organisme. Secara
khusus pengertian perilaku adalah bagian dari satu kesatuan pola reaksi.

Sedangkan menurut Wikipedia, perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku


yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika,

9
kekuasaan, persuasi, dan atau genetika. Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam
perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang.

Menurut beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku


adalah respon dari seseorang baik itu berupa reaksi, tanggapan, jawaban atau balasan
yang didapatkan dari suatu objek.

2.2.2.1 Macam-Macam Perilaku

Menurut Soekidjo Notoatmojo (1997: 120-121) perilaku dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a) Perilaku pasif
Perilaku pasif adalah respon internal, yaitu yang terjadi dalam diri manusia
dan yang tidak secara langsung dapat terlihat orang lain. (tanpa tindakan:
berfikir, berpendapat, bersikap) artinya seseorang yang memiliki pengetahuan
positif untuk mendukung hidup sehat tetapi ia belum melakukannya secara
konkret.
b) Perilaku aktif
Perilaku aktif adalah perilaku yang dapat diamati secara langsung (melakukan
tindakan), misalnya: seseorang yang tahu bahwa menjaga kebersihan amat
penting bagi kesehatannya ia sendiri melaksanakan dengan baik serta dapat
menganjurkan pada orang lain untuk berbuat serupa.

2.2.2.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Manusia


Secara garis besar ada dua faktor utama yang memengaruhi perilaku
manusia, yaitu:
a. Faktor Biologis
Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang
sudah diprogram secara genetis dalam jiwa manusia. Pengaruh biologis
terhadap perilaku manusia tampak pada dua hal, diantaranya:
I. Adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia,
dan bukan pengaruh lingkungan atau situasi yang lebih akrab
dengan sebutan instink
II. Adanya dorongan motif biologis, seperti kebutuhan untuk
memelihara kelangsungan hidup dengan menghindari sakit dan
bahaya.
b. Faktor Sosiopsikologis

10
Dari proses sosial, manusia memperoleh beberapa karakteristik yang
mempengaruhi perilakunya. Menurut Rakhmat (2004: 34-37)
karakteristik tersebut diklasifikasikan ke dalam tiga komponen, yaitu:
I. Komponen afektif atau aspek emosional yang memiliki kaitan
erat pada proses sosial
II. Komponen kognitif yakni aspek intelektual yang berkaitan
dengan apa yang diketahui manusia.
III. Komponen konatif adalah aspek volisional, yang berhubungan
dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.

11
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2016 : 117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang


terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Pendapat di atas menjadi salah satu acuan bagi penulis untuk menentukan populasi.
Pada penelitian ini, populasi yang akan digunakan sebagai penelitian adalah seluruh
siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menggunakan aplikasi media sosial
Tiktok.

3.1.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2016: 118), Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel harus
menggunakan cara-cara tertentu yang didasari oleh pertimbangan-pertimbangan yang
ada. Untuk sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili.
Dalam pengambilan sampel untuk penelitian ini, digunakan teknik sampling
acak (random sampling). Sugiyono (2011: 57) menyatakan bahwa teknik random
sampling adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi. Dengan
demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh
peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi. Cara
demikian dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen. Berdasarkan teknik
pengambilan sampel yang digunakan, sampel dalam penelitian ini adalah siswa
Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menggunakan aplikasi media sosial Tiktok dan
secara acak mengisi instrumen penelitian dengan jumlah dan lingkup yang tidak
ditentukan.

12
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurang lebih 1 (satu) bulan selama
bulan Februari 2021. Sedangkan tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di tempat
masing-masing responden berada.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, data diperoleh dan diambil menggunakan teknik pengumpulan
data dengan kuesioner atau angket. Menurut sugiyono (2013: 199), kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Di dalam penelitian ini, kuesioner atau angket diberikan secara daring atau online
kepada siswa SMA yang menggunakan aplikasi media sosial Tiktok secara acak. Tanggapan-
tanggapan yang diberikan oleh para responden akan menjadi tolak ukur untuk mengetahui
dampak dari penggunaan media sosial Tiktok terhadap sikap dan perilaku siswa SMA
tersebut.

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 149), Instrumen penelitian merupakan alat bantu
bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga mudah diolah.
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini terlampir
dalam Lampiran 1.

3.5 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010: 335), Teknik analisis data adalah proses mencari data,
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.

13
Setelah mendapat data dari para responden angket, data-data tersebut akan
dikelompokkan dan digolongkan sesuai dengan persamaan dan pertidaksamaan respons dari
para responden. Lalu, data yang telah digolongkan tersebut akan disederhanakan dan
diseleksi kesesuaiannya terhadap tujuan akhir.

Lalu, data yang sudah diseleksi tersebut akan diolah lagi dan disusun secara sistematis
dan mudah dipahami, sehingga memberikan kemungkinan menghasilkan kesimpulan. Bentuk
penyajian data berupa teks naratif dan tabel data. Melalui penyajian data tersebut, maka
nantinya data akan terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan
semakin mudah dipahami.

14
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian diperoleh dengan cara siswa jenjang Sekolah Menengah Atas yang
memiliki aplikasi Tiktok mengisi angket serta kuesioner dengan total 29 butir pertanyaan.
Angket dan kuesioner tersebut terdiri dari 24 butir pernyataan dalam bentuk angket dan 5
butir pertanyaan dalam bentuk kuesioner. Hasil dari penelitian ini sebagai berikut.

4.1.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penilitian ini berisi informasi singkat mengenai


responden. Meliputi nama, jenis kelamin, usia, kelas, dan asal sekolah.

Karakteristik Jumlah (orang) Persentase


Jenis Kelamin
1. Perempuan 17 100%
2. Laki-laki 0 0%
Usia
1. 15 tahun 1 5.9%
2. 16 tahun 5 29.4%
3. 17 tahun 8 47%
4. 18 tahun 3 17.6%
Kelas
1. Kelas X 1 5.9%
2. Kelas XI 9 52.9%
3. Kelas XII 7 41%
Asal Sekolah
1. SMAN 68 Jakarta 3 17.6%
2. SMAN 11 Garut 1 5.9%
3. SMAN 15 Tangerang 1 5.9%
4. SMAN 1 Jakarta 1 5.9%
5. SMA Dharma Suci 1 5.9%

15
6. SMAN 58 Jakarta 1 5.9%
7. SMAN 77 Jakarta 1 5.9%
8. SMA Telkom Bandung 1 5.9%
9. SMAN 2 Semarang 1 5.9%
10. SMA Mardisiswa 1 5.9%
11. MAN 2 Tulungagung 1 5.9%
12. SMAN 35 Jakarta 1 5.9%
13. SMAN 2 Madiun 1 5.9%
14. SMAK 3 Penabur 1 5.9%
15. SMAN 3 Sukabumi 1 5.9%

4.1.2. Angket

Angket dalam penelitian ini berisi 24 butir pertanyaan mengenai sifat dan
perilaku siswa SMA yang menggunakan aplikasi Tiktok.

No. Pernyataan SS S R KS TS
1 Saya merasa lebih percaya diri setelah menggunakan 0 4 6 5 2
aplikasi Tiktok
2 Saya lebih bisa mengekspresikan diri setelah 2 6 3 5 1
menggunakan aplikasi Tiktok
3 Saya menjadi lebih kreatif setelah menggunakan aplikasi 0 8 6 3 0
Tiktok
4 Saya lebih bisa membanggakan diri sendiri setelah 0 2 10 3 2
menggunakan aplikasi Tiktok
5 Saya menjadi lebih mengikuti tren setelah menggunakan 3 10 1 3 0
aplikasi Tiktok
6 Saya lebih dapat mengendalikan emosi saya setelah 1 2 7 5 2
menggunakan aplikasi Tiktok
7 Saya berpikir lebih dewasa setelah menggunakan aplikasi 2 6 7 1 1
Tiktok
8 Saya menjadi lebih menerima kekurangan yang ada pada 3 7 3 4 0

16
diri setelah menggunakan aplikasi Tiktok
9 Saya merasa asik sendiri setelah menggunakan aplikasi 3 10 0 3 1
Tiktok
10 Saya merasa lebih peduli terhadap lingkungan setelah 0 10 6 0 1
menggunakan aplikasi Tiktok
11 Saya cenderung membandingkan diri saya dengan orang 3 7 4 1 2
lain setelah menggunakan aplikasi Tiktok

12 Saya merasa lebih hebat setelah menggunakan aplikasi 0 1 5 5 6


Tiktok
13 Saya menjadi lebih bertanggung jawab atas diri sendiri 1 8 5 2 1
setelah menggunakan aplikasi Tiktok
14 Saya menjadi lebih terhibur setelah menggunakan 9 7 1 0 0
aplikasi Tiktok
15 Saya mendapat hobi baru setelah menggunakan aplikasi 4 5 5 2 1
Tiktok
16 Saya mendapat teman baru setelah menggunakan aplikasi 1 3 5 4 4
Tiktok
17 Saya menjadi malas berinteraksi secara langsung setelah 2 3 4 3 5
menggunakan aplikasi Tiktok
18 Saya menjadi mudah percaya terhadap info-info walau 0 4 4 4 5
belum diketahui kebenarannya
19 Saya kehilangan banyak jam tidur setelah menggunakan 3 2 2 7 3
aplikasi Tiktok
20 Saya lebih banyak menghabiskan waktu luang saya untuk 0 9 3 1 4
membuka aplikasi Tiktok
21 Saya menjadi lebih konsumtif setelah menggunakan 0 7 4 4 2
aplikasi Tiktok
22 Saya menjadi lebih suka musik dan seni luar negeri 1 3 3 5 5
daripada dalam negeri setelah menggunakan aplikasi
Tiktok

23 Saya sering merasa tidak percaya diri setelah melihat 0 6 8 2 1

17
konten-konten di aplikasi Tiktok
24 Saya menjadi lebih mudah mengasah dan 1 6 8 1 2
mengekspresikan bakat saya dengan menggunakan
aplikasi Tiktok

Berdasarkan jumlah responden yang tertera dalam tabel tersebut, presentase


setiap jawaban dalam setiap pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut.

No. Pernyataan SS S R KS TS
1 Saya merasa lebih percaya diri setelah 0% 23.5% 35% 29.4% 11.7%
menggunakan aplikasi Tiktok
2 Saya lebih bisa mengekspresikan diri 11.7% 35% 17.6% 29.4% 5.9%
setelah menggunakan aplikasi Tiktok
3 Saya menjadi lebih kreatif setelah 0% 47% 35% 17.6% 0%
menggunakan aplikasi Tiktok
4 Saya lebih bisa membanggakan diri sendiri 0% 11.7% 58.8% 17.6% 11.7%
setelah menggunakan aplikasi Tiktok
5 Saya menjadi lebih mengikuti tren setelah 17.6% 58.8% 5.9% 17.6% 0%
menggunakan aplikasi Tiktok
6 Saya lebih dapat mengendalikan emosi 5.9% 11.7% 41% 29.4% 11.7%
saya setelah menggunakan aplikasi Tiktok
7 Saya berpikir lebih dewasa setelah 11.7% 35% 41% 5.9% 5.9%
menggunakan aplikasi Tiktok
8 Saya menjadi lebih menerima kekurangan 17.6% 41% 17.6% 23.5% 0%
yang ada pada diri setelah menggunakan
aplikasi Tiktok
9 Saya merasa asik sendiri setelah 17.6% 58.8% 0% 17.6% 5.9%
menggunakan aplikasi Tiktok
10 Saya merasa lebih peduli terhadap 0% 58.8% 35% 0% 5.9%
lingkungan setelah menggunakan aplikasi
Tiktok
11 Saya cenderung membandingkan diri saya 17.6% 41% 23.5% 5.9% 11.7%
dengan orang lain setelah menggunakan

18
aplikasi Tiktok
12 Saya merasa lebih hebat setelah 0% 5.9% 29.4% 29.4% 35%
menggunakan aplikasi Tiktok
13 Saya menjadi lebih bertanggung jawab atas 5.9% 47% 29.4% 11.7% 5.9%
diri sendiri setelah menggunakan aplikasi
Tiktok
14 Saya menjadi lebih terhibur setelah 52.9% 41% 5.9% 0% 0%
menggunakan aplikasi Tiktok

15 Saya mendapat hobi baru setelah 23.5% 29.4% 29.4% 11.7% 5.9%
menggunakan aplikasi Tiktok
16 Saya mendapat teman baru setelah 5.9% 17.6% 29.4% 23.5% 23.5%
menggunakan aplikasi Tiktok
17 Saya menjadi malas berinteraksi secara 11.7% 17.6% 23.5% 17.6% 29.4%
langsung setelah menggunakan aplikasi
Tiktok
18 Saya menjadi mudah percaya terhadap 0% 23.5% 23.5% 23.5% 29.4%
info-info walau belum diketahui
kebenarannya
19 Saya kehilangan banyak jam tidur setelah 17.6% 11.7% 11.7% 41% 17.6%
menggunakan aplikasi Tiktok
20 Saya lebih banyak menghabiskan waktu 0% 52.9% 17.6% 5.9% 23.5%
luang saya untuk membuka aplikasi Tiktok
21 Saya menjadi lebih konsumtif setelah 0% 41% 23.5% 23.5% 11.7%
menggunakan aplikasi Tiktok
22 Saya menjadi lebih suka musik dan seni 5.9% 17.6% 17.6% 29.4% 29.4%
luar negeri daripada dalam negeri setelah
menggunakan aplikasi Tiktok

23 Saya sering merasa tidak percaya diri 0% 35% 47% 11.7% 5.9%
setelah melihat konten-konten di aplikasi
Tiktok

19
24 Saya menjadi lebih mudah mengasah dan 5.9% 35% 47% 5.9% 11.7%
mengekspresikan bakat saya dengan
menggunakan aplikasi Tiktok

4.1.3. Kuesioner

Kuesioner dalam penelitian ini berisi 5 (lima) pertanyaan mengenai rumusan


masalah mengenai dampak penggunaan aplikasi Tiktok terhadap perilaku dan
sikap siswa.

1. Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk membuka aplikasi Tiktok
setiap harinya? (dalam hitungan jam)

Para responden memiliki jawaban yang berbeda-beda. Hal ini tentu


dikarenakan oleh kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda dari tiap
responden. Hal ini juga dikarenakan oleh tidak menentunya waktu yang
mereka habiskan untuk menggunakan aplikasi Tiktok.

Sebagian besar responden menjawab bahwa mereka menggunakan


aplikasi Tiktok selama 1-2 jam tiap harinya. Namun, ada pula responden
yang hanya menggunakannya dalam waktu setengah jam tiap harinya.
Selain itu, sebagian kecil dari responden menjawab bahwa mereka
menggunakan aplikasi tersebut dalam waktu lebih dari 3 jam tiap harinya.

2. Menurut Anda, apakah Tiktok berperan dalam perubahan sikap dan


perilaku Anda?

Berdasarkan pendapat sebagian besar dari responden, mereka setuju


bahwa aplikasi Tiktok berperan dalam perubahan sikap dan perilaku
mereka. Beberapa berpendapat bahwa aplikasi Tiktok sangat berperan dan
ada pula yang berpendapat bahwa aplikasi Tiktok hanya memiliki sedikit
peran terhadap perubahan sikap dan perilaku mereka. Sedangkan, sebagian
kecil lainnya berpendapat bahwa aplikasi Tiktok sama sekali tidak
berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku yang mereka alami.

20
3. Dibandingkan dengan sebelumnya, apa perubahan positif yang Anda
rasakan setelah menggunakan aplikasi Tiktok?

Menurut pendapat para responden, perubahan positif yang paling


utama dari menggunakan aplikasi Tiktok adalah rasa kepercayaan diri
menjadi meningkat. Hal ini disebabkan oleh banyaknya konten-konten
positif bertopik self-love serta pujian-pujian di dalam aplikasi tersebut.

Selain itu, setelah menggunakan Tiktok, para responden merasa


mendapat banyak informasi-informasi terkini lewat video yang dibuat oleh
para pembuat konten di Tiktok.

Pendapat lainnya adalah, responden bisa mengasah dan menyampaikan


bakat mereka yang selama ini belum pernah dituangkan. Selain itu,
responden juga dapat menemukan hobi baru, menjadi lebih kreatif,
berpikir lebih dewasa, lebih pintar memilah informasi, dan lainnya.

Manfaat positif lain yang dirasakan adalah konten-konten yang


disediakan oleh aplikasi Tiktok bersifat sangat menghibur. Banyak pula
macam-macam video yang terdapat di dalamnya, sehingga responden
merasa lebih tenang, lebih terhibur, dan termotivasi oleh konten-konten
tersebut.

Berbeda dengan itu, ada pula responden yang berpendapat bahwa


Tiktok tidak membawa dampak positif apapun baginya.

4. Dibandingkan dengan sebelumnya, apa perubahan negatif yang Anda


rasakan setelah menggunakan aplikasi Tiktok?

Berdasarkan pendapat para responden, sebagian besar berpendapat


bahwa aplikasi Tiktok membuat mereka menjadi lebih malas, sehingga
lupa akan waktu bahkan lupa akan tugas yang belum dikerjakan. Sikap
ketergantungan tersebut membuat responden kekurangan jam tidurnya.
Waktu yang seharusnya digunakan untuk beristirahat menjadi berkurang.

21
Selain itu, responden merasa lebih konsumtif. Hal ini disebabkan oleh
maraknya tren konten-konten produk menarik yang memungkinkan orang
yang melihat menjadi tertarik untuk membeli produk tersebut. Beberapa
juga berpendapat bahwa setelah menggunakan aplikasi Tiktok, mereka
merasa lebih rendah diri (insecure) dan cenderung membandingkan diri
dengan orang lain.

Berbeda dengan yang lain, beberapa responden lain berpendapat


bahwa mereka tidak merasakan dampat negatif yang dirasakan setelah
menggunakan aplikasi Tiktok.

5. Menurut Anda, apa perlu adanya pengawasan orangtua terhadap siswa


SMA yang menggunakan aplikasi Tiktok? (Jika "ya", jelaskan alasannya.)

Sebagian dari responden berpendapat bahwa siswa SMA masih perlu


diberi pengawasan ketika menggunakan aplikasi Tiktok. Penyebabnya
adalah banyaknya konten-konten negatif di Tiktok yang perlu dihindari
oleh siswa SMA. Konten negatif tersebut diantaranya adalah konten
dewasa, challenge berbahaya, informasi hoaks, dll.

Selain itu, orang tua perlu mengawasi akan lamanya waktu yang
digunakan oleh anaknya dalam menggunakan aplikasi Tiktok. Hal tersebut
bertujuan agar anak tidak lupa waktu dan menjadi ketergantungan akan
media sosial.

Penyebab lainnya adalah, responden berpendapat bahwa siswa SMA


adalah remaja labil yang masih perlu bimbingan orang tua agar tidak
terbawa arus negatif di media sosial. Bimbingan tersebut diperlukan agar
anak tersebut tidak menebar komentar kebencian, tidak membuat konten
dewasa, dan tidak mudah menelan informasi hoaks.

Namun, sebagian lainnya berpendapat bahwa siswa SMA tidak perlu


pengawasan orang tua dalam menggunakan aplikasi Tiktok. Alasannya
adalah, siswa SMA sudah cukup dewasa untuk memilah mana yang baik
dan benar. Juga, siswa SMA seharusnya sudah bisa bertanggung jawab
atas apa yang ia kerjakan.

22
4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan di atas, maka dilakukanlah


pembahasan detail dari data yang telah diperoleh. Pembahasan-pembahasan tersebut adalah
sebagai berikut.

4.2.1 Perubahan sikap dan perilaku siswa yang aktif menggunakan aplikasi

Tiktok.

Berdasarkan jawaban dari para responden pada kuesioner nomor 1,


sebagian responden setuju dan merasa bahwa siswa mengalami perubahan
pada sikap dan perilaku setelah menggunakan aplikasi Tiktok. Terdapat
beberapa perubahan yang dialami oleh siswa SMA yang aktif menggunakan
aplikasi Tiktok. Perubahan tersebut bersifat positif dan negatif.

Menurut pendapat para responden pada kuesioner nomor 3, perubahan


positif yang paling utama dari menggunakan aplikasi Tiktok adalah rasa
kepercayaan diri menjadi meningkat. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
konten-konten positif bertopik self-love serta pujian-pujian di dalam aplikasi
tersebut. Siswa menjadi lebih percaya diri setelah menggunakan aplikasi
Tiktok.

Selain itu, setelah menggunakan Tiktok, para siswa mendapat banyak


informasi-informasi terkini lewat video yang dibuat oleh para pembuat konten
di Tiktok. Terlebih, video yang disediakan oleh aplikasi Tiktok dikemas secara
kreatif serta memiliki durasi yang singkat, sehingga membuat video tersebut
lebih menghibur menarik minat siswa untuk menontonnya.

Pendapat lainnya adalah, siswa bisa mengasah dan menyampaikan


bakat mereka yang selama ini belum pernah dituangkan. Bakat tersebut dapat
lebih mudah siswa tuangkan ke daqlam video singkat dalam aplikasi Tiktok.
Seperti bakat menggambar, mengedit video, mengasah kemampuan berbicara,
dll. Hal tersebut juga membuat siswa menjadi kreatif.

Perubahan lainnya adalah siswa juga dapat menemukan hobi baru. Hal
ini dikarenakan banyaknya konten-konten bervariasi di dalam aplikasi Tiktok

23
yang bisa memotivasi siswa untuk mengikutinya. Juga banyaknya tren
challenge di dalam Tiktok yang membuat siswa mendapat hobi-hobi baru.

Banyaknya pengguna Tiktok membuat siswa berpikir lebih dewasa dan


lebih pintar memilah informasi. Perbedaan dari pengguna Tiktok yang
bervariassi membuat siswa sadar akan keberagaman yang ada, sehingga siswa
dapat berpikir lebih dewasa dari sebelumnya. Dan juga, dikarenakan
banyaknya konten di dalam aplikasi Tiktok menuntut siswa untuk lebih pintar
dalam memilah informasi yang ada.

Berdasarkan kuesioner nomor 4, perubahan negatif dari penggunaan


aplikasi Tiktok adalah aplikasi Tiktok membuat siswa menjadi lebih malas,
sehingga lupa akan waktu bahkan lupa akan tugas yang belum dikerjakan.
Sikap ketergantungan tersebut membuat siswa kekurangan jam tidurnya.
Waktu yang seharusnya digunakan untuk beristirahat menjadi berkurang.

Selain itu, siswa menjadi konsumtif. Hal ini disebabkan oleh maraknya
tren konten-konten produk menarik yang memungkinkan orang yang melihat
menjadi tertarik untuk membeli produk tersebut. Sehingga, siswa turut
membeli produk-produk yang bahkan belum tentu mereka butuhkan. Beberapa
juga berpendapat bahwa setelah menggunakan aplikasi Tiktok, siswa akan
merasa lebih rendah diri (insecure) dan cenderung membandingkan diri
dengan orang lain. Ini bisa terjadi karena banyaknya kreator-kreator Tiktok
yang membuat mereka iri. Selain itu, terdapat pula konten video yang
memamerkan harta mereka. Sehingga, banyak siswa yang merasa rendah diri
setelah melihat konten tersebut.

Perubahan-perubahan tersebut sejalan dengan salah satu faktor yang


mempengaruhi perilaku, yaitu faktor sosiopsikologis. Menurut Rakhmat
(2004: 34-37), Dari proses sosial, manusia memperoleh beberapa karakteristik
yang mempengaruhi perilakunya. Hal ini berhubungan dengan kegiatan sosial
yang dilakukan siswa SMA di aplikasi Tiktok yang mempengaruhi perubahan
perilaku dalam diri mereka.

Perubahan juga berkaitan dengan definisi sikap menurut Gerungan


(2004: 160). Sikap atau attitude adalah suatu reaksi pandangan atau perasaan

24
seorang individu terhadap objek tertentu. Walaupun objeknya sama, namun
tidak semua individu mempunyai sikap yang sama, hal itu dapat dipengaruhi
oleh keadaan individu, pengalaman, informasi dan kebutuhan masing- masing
individu berbeda. Sikap seseorang terhadap objek akan membentuk perilaku
individu terhadap objek. Karena itu, perubahan sikap maupun perilaku yang
dialami siswa dapat berbeda tergantung dari tiap individunya.

Oleh karena itu, siswa yang menggunakan aplikasi Tiktok mengalami


beberapa perubahan sikap dan perilaku dalam dirinya. Baik berupa perubahan
positif maupun negatif. Perubahan positif yang dialami misalnya adalah
percaya diri, kreatif, mendapat hobi baru, dan lebih dewasa. Sedangkan
perubahan negatifnya adalah malas dan konsumtif. Perubahan tesebut didasari
oleh faktor sosiopsikologis yang terdapat di dalam aplikasi Tiktok. Namun,
perubahan dari penggunaan aplikasi Tiktok terhadap sikap dan perilaku siswa
dapat berbeda-beda, ada yang mendapat perubahan positif, negatif, maupun
keduanya.

4.2.2 Perbedaan perilaku dan sikap setelah siswa aktif menggunakan aplikasi

Tiktok dibandingkan sebelum menggunakan aplikasi Tiktok.

Berdasarkan jawaban dari para responden dalam angket yang telah


diberikan, terdapat beberapa perubahan perilaku dan sikap yang dialami oleh
para responden setelah menggunakan aplikasi Tiktok dibandingkan dengan
sebelum menggunakan aplikasi Tiktok.

Perbedaan positif dari menggunakan aplikasi Tiktok diantaranya adalah


siswa menjadi lebih ekspretif, kreatif, lebih dewasa, bangga dengan diri
sendiri, peduli dengan sekitar, lebih mengikuti tren yang ada, dan lebih
bertanggung jawab dari sebelumnya.

Setelah menggunakan aplikasi Tiktok, 11.7% responden sangat setuju


dan 35% responden setuju bahwa menggunakan aplikasi Tiktok membuat
siswa SMA menjadi lebih bisa mengekspresikan dirinya. Responden juga
setuju bahwa aplikasi Tiktok dapat menjadi wadah yang tepat untuk mengasah

25
bakat dan hobi para siswa SMA. Khususnya dalam bidang membuat konten
video. Oleh karena itu, ide-ide kreatif menjadi muncul setelah menggunakan
aplikasi Tiktok. Kreativitas sangat dipertunjukkan dalam aplikasi Tiktok.
Konten-konten yang disediakan sangat menunjukkan kreativitas para
penggunanya yang bervariatif. Sebanyak 47% responden setuju bahwa
aplikasi Tiktok membuat siswa lebih kreatif.

Selain itu, siswa SMA yang menggunakan aplikasi Tiktok menjadi


lebih bisa berpikir dewasa karena banyaknya influencer yang memotivasi
mereka. Sebanyak 11.7% responden sangat setuju dan 35% responden setuju
dengan hal tersebut. Sikap dewasa tersebut melahirkan pribadi yang lebih
bertanggung jawab, lebih dapat menerima kekurangan diri, dan lebih peduli
dengan sekitar. Pernyataan ini juga disetujui oleh sebagian besar dari
responden. Sebanyak 47% responden setuju bahwa menggunakan aplikasi
Tiktok membuat perubahan diri menjadi lebih bertanggung jawab. Juga,
sebanyak 17,6% responden sangat setuju dan 41% responden setuju bahwa
mereka merasa lebih menerima kekurangan diri sendiri setelah melihat
konten-konten dalam aplikasi Tiktok. Pernyataan peduli terhadap sekitar pun
juga disetujui oleh 58.8% responden.

Konten-konten bervariatif yang disediakan di dalam aplikasi Tiktok


membuat siswa mendapat hobi-hobi baru. Pernyataan ini pun sangat disetujui
oleh 23.5% responden dan sebanyak 29.4% responden setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini disebabkan, para pengguna aplikasi Tiktok
cenderung mengikuti tren yang ada. Sebanyak 17.6% responden sangat setuju
dan 58.8% responden lainnya juga setuju dengan hal tersebut. Tren-tren dalam
aplikasi Tiktok tersebut melahirkan hobi-hobi baru serta keahlian dan bakat
baru bagi penggunanya.

Selain hanya perubahan positif, aplikasi Tiktok juga membawa


perubahan buruk bagi siswa SMA. Seperti menjadi asik sendiri, cenderung
membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dan menjadi lebih konsumtif.

Waktu luang yang dihabiskan untuk menggunakan aplikasi Tiktok


dapat membawa perubahan buruk jika tidak diikuti dengan penggunaan yang
bijak. Para pengguna khususnya siswa SMA menjadi lebih asik sendiri.

26
Sebanyak 17.6% responden sangat setuju dan 58.8% lainnyya setuju dengan
pernyataan tersebut. Konten-konten yang persuasif membuat para siswa SMA
menjadi konsumtif dan berkeinginan membeli produk-produk yang bahkan
belum tentu mereka butuhkan. 7 atau 41% responden setuju dengan hal
tersebut.

Tidak hanya itu, banyaknya kreator/pembuat konten di Tiktok


membuat siswa SMA merasa rendah diri dan membandingkan dirinya dengan
orang lain. Mereka merasa tidak puas dan iri hati terhadap orang lain yang
dilihatnya di aplikasi Tiktok. Pernyataan ini disetujui oleh 41% responden dan
sebanyak 17.6% responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut.

Perbedaan-perbedaan tersebut sejalan dengan definisi media sosial


Menurut Van Dijk (dalam Riska Marini, 2019: 28), media sosial adalah
platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang
memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaburasi. Oleh
karenanya, Tiktok dapat menjadi wadah bagi siswa untuk menunjukkan bakat
dan hobi mereka yang belum pernah mereka tuangkan sebelumnya. Dan juga,
interaksi yang terdapat di dalam aplikasi Tiktok membuat para penggunanya
menjadi lebih dewasa, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama.

Perbedaan tersebut juga berkaitan dengan dampak positif dan negatif


dari media sosial. Seperti sebagai media penyebaran informasi sehingga para
siswa ikut meramaikan tren yang ada. Dampak memperluas jaringan
pertemanan yang menyebabkan siswa menjadi lebih peduli terhadap sesama,
lebih menerima kekurangan dalam dirinya, dan lebih dewasa. Lalu, sebagai
sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial. Siswa dapat mendapat
hobi baru dan lebih dapat mengembangkan bakat dari dalam dirinya setelah
menggunakan aplikasi Tiktok. Selain itu, perubahan tersebut juga sejalan
dengan dampak susah bersosialisasi dengan orang sekitar dan situs sosial
media akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri. Hal ini
berkaitan dengan para siswa yang merasa lebih asik sendiri setelah
menggunakan aplikasi Tiktok.

Oleh karena itu, perbedaan-perbedaan yang dialami oleh para siswa


setelah menggunakan aplikasi Tiktok dan sebelum menggunakan aplikasi

27
Tiktok sangat terlihat jelas. Perbedaan tersebut sejalan dengan definisi media
sosial dan dampak dari media sosial itu sendiri.

4.2.3 Perlu diadakannya pembatasan penggunaan aplikasi Tiktok bagi siswa

SMA.

Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh para responden dalam


kuesioner nomor 5, siswa SMA harus diberikan batasan dalam penggunaan
aplikasi Tiktok. Hal ini disebabkan oleh banyaknya konten-konten negatif di
Tiktok yang perlu dihindari oleh siswa SMA. Konten negatif tersebut
diantaranya adalah konten dewasa, challenge berbahaya, informasi hoaks, dll.

Namun, pembatasan yang dilakukan oleh orang tua haruslah tepat dan
tidak berlebihan. Hal ini dikarenakan oleh pada usia SMA, siswa seharusnya
sudah bisa memilah mana hal yang baik dan benar, mana hal yang boleh dan
tidak. Siswa juga sudah cukup dewasa untuk membutuhkan privasi dalam
menggunakan alat elektroniknya

Pembatasan yang tepat bagi siswa SMA adalah pembatasan akan


lamanya waktu yang digunakan oleh anaknya dalam menggunakan aplikasi
Tiktok. Hal tersebut bertujuan agar anak tidak lupa waktu dan menjadi
ketergantungan akan media sosial. Selain itu, orang tua perlu mengingatkan
agar anak tersebut tidak menebar komentar kebencian, tidak membuat konten
dewasa, lebih memilah tontonan, dan tidak mudah menelan informasi hoaks.
Tentunya dengan bahasa yang mudah dimengerti dan tidak memaksa.
Sehingga, anak tersebut dapat terhindar dari dampak-dampak negatif dari
penggunaan aplikasi Tiktok.

Pernyataan ini sejalan dengan komponen sikap afektif menurut


Darmiyati Zuchdi (2017: 39). Komponen afektif melibatkan perasaan atau
emosi. Reaksi emosional kita terhadap suatu objek akan membentuk sikap
positif atau negatif terhadap objek tersebut. Karenanya, dalam memberi
batasan, orang tua harus memperhatikan dan harus sejalan dengan komponen
afektif tersebut. Sehingga, anak dapat merasa tenang, dan dapat bersikap
positif terhadap pengunaan Tiktok.

28
Oleh karena itu, orang tua tetap harus memberikan batasan dan
pengawasan terhadap anak dalam menggunakan aplikasi Tiktok. Pengawasan
tersebut berupa batasan waktu dan nasehat agar selalu menggunakan aplikasi
Tiktok sebagai hal yang positif. Pengawasan dan batasan tersebut sejalan
dengan komponen afektif pada sikap yang menggunakan emosional untuk
membentuk sikap.

29
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa


aplikasi Tiktok membawa pengaruh terhadap sikap dan perilaku siswa SMA. Siswa
yang menggunakan aplikasi Tiktok mengalami beberapa perubahan sikap dan perilaku
dalam dirinya. Baik berupa perubahan positif maupun negatif. Perubahan positif yang
dialami misalnya adalah percaya diri, kreatif, mendapat hobi baru, dan lebih dewasa.
Sedangkan perubahan negatifnya adalah malas dan konsumtif. Perubahan tesebut
didasari oleh faktor sosiopsikologis yang terdapat di dalam aplikasi Tiktok. Namun,
perubahan dari penggunaan aplikasi Tiktok terhadap sikap dan perilaku siswa dapat
berbeda-beda, ada yang hanya mendapat perubahan positif, negatif, maupun
keduanya.

Selain itu, perbedaan-perbedaan yang dialami oleh para siswa setelah


menggunakan aplikasi Tiktok dan sebelum menggunakan aplikasi Tiktok sangat
terlihat jelas. Perbedaan positif dari menggunakan aplikasi Tiktok diantaranya adalah
siswa menjadi lebih ekspretif, kreatif, lebih dewasa, bangga dengan diri sendiri,
peduli dengan sekitar, lebih mengikuti tren yang ada, dan lebih bertanggung jawab
dari sebelumnya. Sedangkan perbedaan negatifnya adalah menjadi asik sendiri,
cenderung membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dan menjadi lebih
konsumtif. Perbedaan tersebut sejalan dengan definisi media sosial dan dampak dari
media sosial itu sendiri.

Orang tua tetap harus memberikan batasan dan pengawasan terhadap anak
dalam menggunakan aplikasi Tiktok. Pengawasan tersebut berupa batasan waktu dan
nasehat agar selalu menggunakan aplikasi Tiktok sebagai hal yang positif.
Pengawasan dan batasan tersebut sejalan dengan komponen afektif pada sikap yang
menggunakan emosional untuk membentuk sikap.

30
5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran-saran yang dapat penulis sampaikan


kepada berbagai pihak adalah sebagai berikut.

1. Bagi penulis

Agar kegiatan penyusunan karya tulis ilmiah ini hendaknya dijadikan


sebagai penambah wawasan.

2. Bagi pelajar

Hendaknya siswa/i menggunakan aplikasi Tiktok sebagai hal yang


bermanfaat dan positif seperti dipergunakan sebagai media pembelajaran
modern dan media komunikasi. Selain itu, hendaknya siswa mampu
menggunakan Tiktok secara baik dan benar, tidak lupa akan kewajiban
yang harus dikerjakan, dan tetap memperhatikan norma-norma yang ada.

3. Bagi pengajar

Hendaknya para guru memfasilitasi para siswa yang memiliki bakat dan
hobi dalam aplikasi Tiktok. Selain itu, dapat dipergunakan sebagai sarana
pembelajaran berbasis teknologi yang menarik. Pengajar diharapkan dapat
memberi pengarahan dan pendidikan agar siswa dapat menggunakan
aplikasi Tiktok secara baik dan benar.

4. Bagi orang tua

Hendaknya orang tua tetap mengawasi dan memberi batasan kepada anak
dalam penggunaan aplikasi Tiktok. Orang tua harus tetap memberikan
dukungan psikologis dan material kepada anak yang ingin berkarya
melalui aplikasi Tiktok.

5. Bagi peneliti lain

Hendaknya peneliti lain mengkaji lebih dalam mengenai topik dalam


penelitian ini. Diharapkan data-data yang terdapat di dalam penelitian ini
dapat digunakan untuk melengkapi penelitian lain yang berkenaan dengan
topik serupa.

31
DAFTAR PUSAKA

Nurwati, Nunung dan Meilanny. 2016. Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku

Remaja. Diakses pada 27 Januari 2021 melalui http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/

Hasugian. 2018. Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Remaja Millenial.

Diakses pada 27 Januari 2021 melalui http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/

Sitorus, Fredrick. 2018. Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tik-Tok Terhadap Perilaku

Anak (Studi Pada Pengguna Aplikasi Tik-Tok Pada Remaja Di Kota Medan. Diakses pada 27

Januari 2021 melalui http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/4566

Rahmawati, Alfiana Yuniar. 2019. Pengaruh Intensitas Menggunakan Aplikasi Tiktok

Terhadap Perilaku Narsisme Remaja Muslim Komunitas Muser Squad. Diakses pada 27

Januari 2021 melalui http://digilib.uin-suka.ac.id/

Rustian, Rafi Saumi. 2021. Apa itu sosial media. Diakses pada 1 Februari 2021

melalui http://www.unpas.ac.id/apa-itu-sosial-media/

Ambar. 2017. Sosial Media Menurut Para Ahli. Diakses pada 1 Februari 2021 melalui

https://pakarkomunikasi.com/

Anggraini, Vita. 2021. Media Sosial: Pengertian, Jenis, Fungsi, Tujuan, Contoh.

Diakses pada 1 Februari 2021 melalui https://dosenpintar.com/

Perdana, Jonathan Putera. 2019. Dampak Positif dan Negatif Media Sosial terhadap

Remaja. Diakses pada 1 Februari 2021 melalui https://www.kompasiana.com/

Azwar, Saifuddin. 2013. Pengertian Sikap Menurut Para Ahli. Diakses pada 1

Februari 2021 melalui https://kamriantiramli.wordpress.com/

32
Makplus, Om. 2015. Definisi dan Pengertian Perilaku Menurut Para Ahli. Diakses

pada 1 Februari 2021 melalui http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-

pengertian-perilaku-menurut-ahli.html

Himayani. 2015. Perbedaan Antara Sikap dan Perilaku. Diakses pada 1 Februari

2021 melalui http://himayanii.blogspot.com/2015/02/perbedaan-antara-sikap-dan-

perilaku.html

Studilmu. 2021. Sikap dan Perilaku. Diakses pada 1 Februari 2021 melalui

https://www.studilmu.com/blogs/details/sikap-dan-perilaku

33
Lampiran

34
35
36
DOKUMENTASI

37
38
39
40

Anda mungkin juga menyukai