Anda di halaman 1dari 1

Teks Editorial

Budaya minat baca masyarakat kalah dengan keberadaan gadget. Saat ini anak-anak maupun
orang dewasa lebih gandrung bermain game di gadget atau berselancar di dunia maya. Tidak dapat
dipungkiri banyak orang makin malas membaca buku. Mereka butuh sesuatu yang instan. Begitu
butuh mereka akan mengandalkan mesin pencari, untuk mencari topik permasalahan. Paradigma
perpustakaan yang masih dipahami sebagai sebuah bangunan fisik tempat menyimpan buku atau
bahan pustaka mulai terkikis. 

Sesuai dengan perkembangan zaman, perpustakaan kini sudah bertransformasi menjadi sumber
literasi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bahkan di beberapa daerah, perpustakaan menjadi
kunci kesuksesan ekonomi kerakyatan. Salah satunya melalui program Perpustakaan Seru (PerpuSeru)
yang dikomandoi Coca- Cola Foundation Indonesia. Program ini telah meletakkan fondasi dasar
transformasi perpustakaan berbasis teknologi serta sebagai pusat literasi. Bahkan dalam tujuh tahun
terakhir sejak 2011, program ini telah menyentuh 18 provinsi, 104 kabupaten/kota serta 768 desa di
Indonesia. 

Program ini banyak dirasakan manfaatnya karena memberikan dampak ekonomi dan sosial secara
langsung kepada masyarakat. Chief Exexutive Coca-Cola Foundation Indonesia Titiek Sudarini
mengungkapkan, keberadaan PerpuSeru mampu mengubah cara pandang dan berpikir masyarakat
menjadi lebih maju dan modern. Bahkan target pemberdayaan dengan kualitas hidup yang lebih baik
bisa tercapai. Lapak Perpu- Seru merupakan kegiatan yang mempersembahkan ratusan hasil karya
dari orang-orang yang berhasil dan memiliki dampak perubahan kualitas hidup dari program tersebut. 

Mereka berasal dari berbagai daerah sambil memamerkan kreativitasnya mulai dari pakaian, kerajinan
tangan, makanan khas daerah, barber shop hingga beragam olahan kopi. ”Target tujuan kami adalah
menginspirasi melalui perpustakaan sehingga dapat membentuk masyarakat yang produktif secara
ekonomi,” ungkapnya. Kini kata Titiek, setelah tujuh tahun berjalan, program PerpuSeru diserahkan
kepada pemerintah agar target kesejahteraan ekonomi masyarakat semakin luas. Di akhir acara, Coca-
Cola Foundation Indonesia menyerahkan buku Meraih Asa L ewat Literasi kepada Kepala
Perpustakaan Nasional (Pepusnas) RI Muhamad Syarif Bando dan perwakilan Bapennas. Buku
tersebut mengangkat kisah sukses dan nyata orang-orang yang berhasil dan memiliki dampak
perubahan kualitas hidup dari program PerpuSeru. 

Kepala Perpusnas RI Muhamad Syarif Bando mengungkapkan, PerpuSeru telah menyebarkan kisah-
kisah sukses mereka yang telah memanfaatkan layanan perpustakaan. Kesuksesan PerpuSeru,
menurut dia, menarik perhatian pemerintah menjadi kegiatan prioritas nasional bertajuk transformasi
layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial karena membawa dampak nyata bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat melalui penguatan literasi. ”PerpuSeru juga sejalan dengan program
Presiden Joko Widodo tentang revolusi mental yang selama ini menjadi jargon,” ungkap Bando. 

Anda mungkin juga menyukai