Anda di halaman 1dari 21

Karya Ilmiah

Remaja Pelaku Cyberbullying dalam Media Sosial

Disusun oleh :

Asep Saepul Anwar

Muhammad Arif Fadhlurrohman

XI.2 MIPA

SMA NEGERI 1 KUNINGAN

Jln. Siliwangi No.55 Telp (0232) 871549 Kuningan 45511

email : smansa_kng@yahoo.co.id / http ://www.smansa_kng.sch.id

Tahun Ajaran: 2017/2018


KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang
telah memberkati kami sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Tujuan dibuatnya karya
ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas penulis selaku pelajar di kelas XI.2-MIPA SMA Negeri
1 Kuningan dan untuk menjadi referensi tentang cyberbullying. Dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini, penulis mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan.
Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1. Ibu Dra. Euis Susilawati, MM.Pd., selau guru pembimbing karya ilmiah ini yang telah
memberikan banyak bantuan, masukan, dan dukungan terkait penyusunan karya tulis
ilmiah ini.
2. Siswa-siswi dan seluruh warga SMA Negeri 1 Kuningan yang telah mendukung
penyusunan karya imiah ini sehingga dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami mengakui bahwa penulis adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna.
Begitu pula dengan karya ilmiah ini yang telah penulis selesaikan. Tidak semua hal dapat penulis
deskripsikan dengan sempurna dalam karya ilmiah ini. Penulis melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang penulis miliki.
Maka dari itu, penulis bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman.
Penulis akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki karya ilmiah penulis di masa datang.
Dengan menyelesaikan karya ilmiah ini penulis mengharapkan banyak manfaat yang
dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya ilmiah ini dapat
mengurangi atau mengatur waktu dalam bermain game online di smartphone. Dengan begitu
maka kita dapat lebih focus dalam pembelajaran. Penulis juga mengharapkan semua siswa atau
siswi sekolahan dapat belajar lebih giat untuk kelulusan dan masa depan yang lebih cerah.

Kuningan, Febuari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………...…………………………………………………………i

DAFTAR ISI …………...……………………………….……………………………………….ii

DAFTAR LAMPIRAN..………………………………..……………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………...

1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………….

1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………………………..

1.4 Konribusi Penelitian …………………………………………………………………

1.5 Definisi Operasional …………………………………………………………………

BAB II TINJAUN PUSTAKA…………………………………………………………………..

2.1 Pengertian Media Sosial ………………………………………………………………

2.2 Pengertian Bullying Menurut Elliot …………………………………………………..

2.3 Cyberbullying Menurut The National Crime Prevention Council …………………...

2.4 Cyberbullying Menurut Hertz.………………………………………………………...

2.5 Perbedaan Tradisional Bullying dengan Cyberbullying Menurut Kowalski dan

Limber………………………………………………………………………………..

2.6 Komponen Cyberbullying…..………………………………………………………..

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………………………….

3.1 Metode Penelitian………….……………………………………………………….

3.2 Teknik Pengumpulan Data..………………………………………………………..


3.3 Jadwal Pelaksanaan..……………………………………………………………….

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN……………………………………………….

4.1 Bentuk-Bentuk dari Tindakan Cyberbullying yang Dilakukan Remaja……………….

4.2 Tindakan Ujaran Kebencian yang Dilakukan oleh Para Remaja di Media Sosial……..

4.3 Tindakan Intimidasi yang Dilakukan oleh Para Remaja di Media Sosial……………..

4.4 Tindakan Penghinaan yang Dilakukan oleh Para Remaja di Media Sosial……………

4.5 Tindakan Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan oleh Para Remaja di Media

Sosial…………………………………………………………………………………...

4.6 Hukuman Tindak Pidana Remaja Pelaku Cyberbullying………………………………

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………………..

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………

5.2 Saran………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Data hasil observasi…………………………………………………………………

Lampiran 2 : Biodata penulis……………………………………………………………………..


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media sosial adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang
paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.

Cyberbullying merupakan tindakan penghinaan, kekerasan psikis, atau intimidasi


yang dilakukan seseorang, kelompok, atau institusi melalui perangkat teknologi dan
informasi di media cyber terhadap orang, kelompok, atau institusi lain. Perangkat yang biasa
digunakan adalah twiter dan facebook.
Cyberbullying pada umumnya korban mengalami masalah kesehatan secara fisik dan
mental.Gejala fisik seperti hilangnya selera makan, sulit tidur/gangguan tidur, masalah
pencernaan dan sebagainya.Gejala psikologis yang kemudian muncul seperti depresi,gelisah,
kelelahan, murung, gampang marah, penyendiri, dan banyak diantara kasus cyberbullying
yang mencoba untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Permasalahan cyberbullying dianalisa menggunakan teori kekerasan simbolik. Pierre
Bourdieu menyebutkan terdapat tiga konsep dalam teorinya, yaitu Habitus, Arena(field), dan
modal. Bourdieu memandang kekuasaan dalam konteks teori masyarakat, dimana ia melihat
kekuasaan sebagai budaya dan simbolis dibuat, dan terus-menerus kembali dilegitimasi
melalui interaksi agen dan struktur. Cara utama ini terjadi adalah melalui apa yang
disebutnya 'habitus' atau norma disosialisasikan atau kecenderungan bahwa perilaku
panduan dan berpikir.
Arena adalah ruang khusus yang ada di dalam masyarakat. Ada beragam arena,
seperti arena pendidikan, arena bisnis, arena seniman, dan arena politik. Jika orang ingin
berhasil di suatu arena, maka ia perlu untuk mempunyai habitus dan kapital yang tepat.
Ayub Sektiyanto mengemukakan Arena merupakan ruang yang terstruktur dengan aturan
keberfungsiannya yang khas namun tidak secara kaku terpisah dari arena-arena lainnya
dalam sebuah dunia sosial. Arena membentuk habitus yang sesuai dengan struktur dan cara
kerjanya, namun habitus juga membentuk dan mengubah arena sesuai dengan
strukturnya. Otonomisasi relatif arena ini mensyaratkan agen yang menempati berbagai
posisi yang tersedia dalam arena apapun, terlibat dalam usaha perjuangan memperebutkan
sumber daya atau modal yang diperlukan guna memperoleh akses terhadap kekuasaan dan
posisi dalam sebuah arena.”
Selain konsep habitus, kelanjutan dari pemikiran Bourdieu adalah mengenai capital
(modal). Kapital (modal) adalah hal yang memungkinkan kita untuk mendapatkan
kesempatan-kesempatan di dalam hidup. Ada banyak jenis kapital, seperti kapital intelektual
(pendidikan), kapital ekonomi (uang), dan kapital budaya (latar belakang dan jaringan).
Kapital bisa diperoleh, jika orang memiliki habitus yang tepat dalam hidupnya Dimensi
modal disini beragam, mungkin itu modal sosial, modal budaya, maupun modal ekonomi.
Modal memainkan peran yang cukup sentral dalam hubungan kekuatan sosial.
Dimana modal menyediakan sarana dalam bentuk non-ekonomi dominasi dan hierarkis,
sebagai kelas yang membedakan dirinya. Modal merupakan simbolik dari adanya
ketimpangan dalam masyarakat. Dimana masyarakat terstratifikasi dari kepemilikan modal.
Dalam praktek telah terjadi cyber bullying di Indonesia, cyber bullying yang
dilakukan biasanya antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok
bahkan antara kelompok dengan kelompok.
Tindak pidana penghinaan dan pencemaran nama baik melalui media internet
merupakan salah satu kejahatan terhadap kehormatan orang, diatur dalam Bab VII tentang
Perbuatan Yang Dilarang, Pasal 27 ayat (3) Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2008
Tentang ITE, menyatakan bahwa : “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik.”
Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE mengatur
mengenai ketentuan pidana, menyatakan bahwa : “Setiap Orang yang memenuhi unsur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana
penjara paling lama 6 tahun atau denda senilai Satu Milyar Rupiah.
Sehubungan dengan hal itu, penulis akan melakukan penelitian. Penelitian ini
dijelaskan dalam karya ilmiah yang berjudul “Remaja Pelaku Cyberbullying dalam
Media Sosial”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1.2.1 Apakah bentuk-bentuk dari tindakan cyberbullying yang dilakukan remaja dalam
media sosial?
1.2.2 Bagaimanakah ujaran kebencian yang dilakukan remaja dalam cyberbullying pada
media sosial?
1.2.3 Bagaimanakah intimidasi yang dilakukan remaja dalam cyberbullying pada media
sosial?
1.2.4 Bagaimanakah penghinaan yang dilakukan remaja dalam cyberbullying pada
media sosial?
1.2.5 Bagaimanakah pencemaran nama baik yang dilakukan remaja dalam cyberbullying
pada media sosial?
1.2.6 Apakah para remaja tidak takut terhadap tindak pidana cyberbullying ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari tindakan cyberbullying yang dilakukan
remaja.
1.3.2 Untuk mengetahui tindakan ujaran kebencian yang dilakukan oleh para remaja di
media sosial
1.3.3 Untuk mengetahui tindakan intimidasi yang dilakukan oleh para remaja di media
sosial
1.3.4 Untuk mengetahui tindakan penghinaan yang dilakukan oleh para remaja di media
sosial
1.3.5 Untuk mengetahui tindakan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh para
remaja di media sosial
1.3.6 Untuk mengetahui apakah para remaja takut terhadap hukuman tindak pidana
pada cyberbullying.

1.4 Kontribusi Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat menambah wahana kepustakaan yang ada atau pun
dijadikan tambahan referensi bagi rekan-rekan sekalian yang berminat untuk meneliti serta
mengkaji masalah yang berkaitan dengan cyber bullying di Indonesia dan Penelitian ini
diharapkan dapat melengkapi literatur mengenai tindak kekerasan di dunia maya yaitu
cyberbullying khususnya di Indonesia. Fenomena kekerasan dunia maya ini yang tidak
hanya sebagai gejala kekerasan saja, tetapi juga dapat dilihat dari sisi sosiologisnya sehingga
mampu melihat dan menggali lebih dalam apa yang menjadi alasan atau motif si pelaku dan
kondisi sosial si korban. Diharapkan juga dapat menambah wawasan bagi rekan-rekan
ataupun ibu guru tentang Cyberbullying,

1.5 Definsi Operasional


Cyberbullying merupakan tindakan penghinaan, kekerasan psikis, atau intimidasi
yang dilakukan seseorang, kelompok, atau institusi melalui perangkat teknologi dan
informasi di media cyber terhadap orang, kelompok, atau institusi lain. . Perangkat yang
biasa digunakan adalah twiter dan facebook.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial
yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
2.2 Pengertian Bullying Menurut Elliot
Salah satu kenakalan remaja saat ini adalah intimidasi oleh seseorang yang kuat
kepada seseorang yang lemah secara terus-menerus yang disebut dengan bullying. Elliot
(2005: 90) mendefinisikan bullying sebagai tindakan yang dilakukan seseorang secara
sengaja membuat orang lain takut atau terancam. Bullying menyebabkan korban merasa
takut, terancam atau setidaktidaknya tidak bahagia. Quiroz dan kawan-kawan
mengemukakan sedikitnya terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan perilaku bullying
yang dilakukan oleh anak remaja pada umumnya, yaitu : hubungan keluarga, teman
sebaya, dan pengaruh media.
2.3 Cyberbullying Menurut The National Crime Prevention Council

Menurut The National Crime Prevention Council, menyatakan bahwa cyber bullying
yaitu : “When the internet, cell phones or other devices are used to send or post text or
images intended to hurt or embarrass another person”. Yang artinya adalah proses
menggunakan internet, telepon genggam atau perangkat lain untuk mengirim tulisan atau
gambar yang dimaksudkan untuk menyakiti atau mempermalukan orang lain.

2.4 Cyberbullying Menurut Hertz


Menurut Hertz (2008), cyberbullying adalah bentuk penindasan atau kekerasan dengan
bentuk mengejek, mengatakan kebohongan, melontarkan kata-kata kasar, menyebarkan
rumor maupun melakukan ancaman atau berkomentar agresif yang dilakukan melalui media-
media seperti email, chat room, pesan instan, website (termasuk blog) atau pesan singkat
(SMS).
2.5 Perbedaan Tradisional Bullying dengan Cyberbullying Menurut Kowalski dan Limber

Menurut Kowalski dan Limber (2007), ada tiga hal yang membedakan tradisional
bullying dengan cyberbullying. Pertama, tradisional bullying merupakan tindakan yang
dilakukan secara langsung bertatap muka (face-to-face), namun cyberbullying tidak. Pelaku
menggunakan internet dan teknologi sebagai media, sehingga pelaku tidak harus bertemu
muka dengan korbannya dan pelaku juga tidak dapat melihat reaksi emosi korban. Kedua,
dalam cyberbullying, pelaku tidak dapat menyerang secara fisik, namun lebih kepada psikis
sang korban. Terakhir, tidak seperti tradisional bullying, cyberbullying dapat muncul kapan
saja dan secara cepat dapat menyebarkan berita buruk mengenai korbannya dengan bantuan
teknologi internet.
2.6 Komponen Cyberbullying
Cyberbullying terdiri dari dua individu yang terlibat, yaitu pelaku (the bully) dan korban
(the victim). Pelaku adalah seseorang yang secara langsung melakukan agresi baik fisik,
verbal atau psikologis kepada orang lain dengan tujuan untuk menunjukkan kekuatan atau
mendemonstrasikan pada orang lain pada cybermedia (Hernandika, 2012). Sedangkan
korban adalah seseorang yang menjadi sasaran atau target dari penindasan yang dilakukan
oleh pelaku pada cybermedia.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif, yaitu metode pemecahan masalah
yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat
berupa oran, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi. Observasi merupakan teknik


pengumpulan data dengan cara merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari
sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya,
untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu
penelitian.

3.3 Jadwal Pelaksanaan

No Nama Kegiatan Bulan


.
1. Persiapan: penyusunan proposal Januari 2018
2. Pelaksanaan penelitian Januari 2018
3. Penyusunan Laporan Februari 2018
BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Bentuk-Bentuk dari Tindakan Cyberbullying yang Dilakukan Remaja.


Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, penulis menyimpulkan bahwa
bentuk-bentuk dari tindakan cyberbulling yang dilakukan remaja adalah:
4.1.1 Ujaran Kebencian
4.1.2 Intimidasi di Media Sosial
4.1.3 Penghinaan
4.1.4 Pencemaran Nama Baik
4.2 Tindakan Ujaran Kebencian yang Dilakukan oleh Para Remaja di Media Sosial
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, tindakan ujaran kebencian yang
dilakukan oleh para remaja ialah:
4.2.1 “Islam itu agama binatang…”
4.2.2 “Jika ada yang mengatakan islam itu ajaran yang benar dr Allah, sebab islam lahir
karena setan benci kepada kebenaran, waspadalah… jika ada keluarga yang sudah
pemeluk islam sebaiknya di bunuh atau dibakar sekalian. Semoga bermanfaat…
Islam agama binatang tanpa terkecuali.”
4.2.3 “BANDUNG SAMPAH KOTA PEREK PELACUR SEMUA LOL HAHAHAHA
LAPOR? BANCI ! SILAHKAN KALO BERANI HAHAHAHAHAHA”
4.2.4 “Islam anjing bertuhankan alloh swt alias alloh wts,hahahah”
4.2.5 “hakan tah sia, vikjing t0nj0kan aing d.benget dya haha aing teu masalah masuk
penjara pokona vikjing paeh d.sektor 17”
4.3 Tindakan Intimidasi yang Dilakukan oleh Para Remaja di Media Sosial
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, tindakan intimidasi yang dilakukan
oleh para remaja ialah:
4.3.1 “Jelek banget hahhaha”
4.3.2 “ Gak ada model lain brader? hahhaha”
4.3.3 “semoga tidak di kasih keturunan.”
4.3.4 “ Wahh.. suaranya cempreng ternyata.. cabe banget..”
4.3.5 “Kelakuan kek setan, temen nya pada kalem dia sendiri kek Cacing kepanasan.
Haddduuhh bocah belum pernah di kasi ludah mukanya”
4.4 Tindakan Penghinaan yang Dilakukan oleh Para Remaja di Media Sosial
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, tindakan ujaran kebencian yang
dilakukan oleh para remaja ialah:
4.4.1 “muka OPERASI PELASTIK nya keliatan bgt kalu gini, hahahaha!!”
4.4.2 “Jelek bgt lo, blang aja klo operasi plastik, dasar telur dadar sekali bogem tetep
bogem gembrottt…!
4.4.3 “ Mukak setan”
4.4.4 “ Hhah sokk cantikk lohh. Coba make up loo dihapus, pztt muka lo kyk nenek
lampir hhaha”
4.4.5 “itu bibir disuntik pakai apa bel? Cuih dasar artis settingan”
4.5 Tindakan Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan oleh Para Remaja di Media Sosial
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, pencemaran nama baik yang
dilakukan oleh para remaja ialah :
4.5.1 “Jogja Miskin, Tolol, dan Tak Berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bangdung
jangan mau tinggal di Jogja.”
4.5.2 “ini syahrini ? kirain Pikachu”
4.5.3 “ini princess ato kanebo ?”
4.5.4 “oh Sultan, plis mengertilah, Jogja-mu terlalu membosankan. Jogja sucks.”
4.5.5 “ Jogja membosankan, apalah jogja tanpa UGM “
4.6 Hukuman Tindak Pidana Remaja Pelaku Cyberbullying.
Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE mengatur
mengenai ketentuan pidana, menyatakan bahwa : “Setiap Orang yang memenuhi unsur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana
penjara paling lama 6 tahun atau denda senilai Satu Milyar Rupiah. Ketentuan orang yang
melakukan pelanggaran berdasarkan pasal 27, ialah :
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan perjudian.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.
(4) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan pemerasan dan/atau pengancaman.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
5.1.1 Bentuk-bentuk dari cyberbullying ada 4 yaitu, ujaran kebencian, intimidasi,
penghinaan, dan pencemaran nama baik.
5.1.2 C
5.1.3 C
5.1.4 C
5.1.5 C
5.1.6 Berdaasarkan observasi yang penlis lakukan hokum yang dipergunakan adalah
Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE
mengatur mengenai ketentuan pidana, menyatakan bahwa : “Setiap Orang
yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat
(2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana penjara paling lama 6 tahun atau denda
senilai Satu Milyar Rupiah
5.2 Saran
5.2.1
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unpas.ac.id/11597/6.%20BAB%201.pdf

http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=download&sub=DownloadFile&act=view&typ=html&id=7
9205&ftypo=potongan&potongan=S1-2015-296988-chapter1.pdf

http://www.jurnalkompas.com/docs/JURNAL%20-%20FIX.pdf
LAMPIRAN

Lampiran I
Lampiran II

Biodata penulis 1

1. Nama Lengkap : Asep Saepul Anwar


2. Tempat dan Tanggal Lahir : Kuningan, 29 Januari 2001
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Nama Sekolah : SMAN 1 KUNINGAN
5. Kelas : XI-2 MIPA
6. Alamat Lengkap Sekolah : Jl. Siliwangi Nomor 55, Kec. Kuningan
Kabupaten : Kuningan
Provinsi : Jawa Barat
Kode pos : 45511
Nomor Telepon : (0232) 8754
7. Alamat Rumah : Jl. Syekh Maulana Akbar RT 09 RW 03 Kel.
Purwawinangun Kec. Kuningan Kab. Kuningan
Prov. Jawa Barat
8. Hobi : Main game

Biodata penulis 2

1. Nama Lengkap : Muhammad Arif Fadhlurrohman


2. Tempat dan Tanggal Lahir : Kuningan, 07 Juli 2001
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Nama Sekolah : SMAN 1 KUNINGAN
5. Kelas : XI-2 MIPA
6. Alamat Lengkap Sekolah : Jl. Siliwangi Nomor 55, Kec. Kuningan
Kabupaten : Kuningan
Provinsi : Jawa Barat
Kode pos : 45511
Nomor Telepon : (0232) 8754
7. Alamat Rumah : Jl. Babakan RT 16 RW 03 Kel. Cigadung Kec. Cigugur
Kab. Kuningan Prov. Jawa barat
8. Hobi : Olshop dan Main

Anda mungkin juga menyukai