Anda di halaman 1dari 17

JURNAL

KOMPUTER MASYARAKAT

“ETIKA MENGGUNAKAN IT & KOMPUTER”

OLEH :

MUHAMMAD ZIKRI MALANO

NO BP:

21101152610387

DOSEN :

MARDISON S.KOM, M.KOM

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA UPI YPTK PADANG

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

PADANG
Muhammad Zikri Malano
21101152610387
Sistem Informasi 9

- Industri 2 jurnal
1) p-ISSN : 2579-5082

e-ISSN : 2598-2818 DOI:http://10.32529/glasser.v4i1.373


Volume : 4 Nomor : 1 Month : 2020 Issue : April
Judul: Mewujudkan Kemandirian Belajar Melalui Pembelajaran Berbasis Daring di
Perguruan Tinggi pada Era Industri 4.0
Penulis: Muhammad Sobri, Nursaptini, Setiani Novitasari
Abstrak: Artikel ini membahas pentingnya pembelajaran berbasis daring dalam menciptakan
kemandirian belajar di era industri 4.0. Pembelajaran berbasis daring melibatkan mahasiswa
dan dosen dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi internet.
Mahasiswa dapat belajar secara mandiri, berkolaborasi dengan sesama mahasiswa, dan
berinteraksi dengan dosen secara online. Pembelajaran berbasis daring dapat
meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa, yang mencakup kemampuan menetapkan
tujuan, mendiagnosis kebutuhan, memiliki keyakinan diri, dan melakukan evaluasi diri.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan
literatur terkait pembelajaran berbasis daring dan kemandirian belajar.
Pembelajaran Berbasis Daring: Pembelajaran ini melibatkan mahasiswa dan dosen yang
berlokasi terpisah, memanfaatkan teknologi internet, dan dapat dilakukan secara
synchronous (real-time) atau asynchronous (tidak bersamaan). Mahasiswa dapat
mengakses materi, berdiskusi, dan berbagi pengetahuan dengan mahasiswa lain.
Kemandirian Belajar: Kemandirian belajar mencakup kemampuan mahasiswa untuk belajar
secara mandiri, menetapkan tujuan, mendiagnosis kebutuhan, memiliki keyakinan diri, dan
melakukan evaluasi diri.
Mewujudkan Kemandirian Belajar melalui Pembelajaran Berbasis Daring: Pembelajaran
berbasis daring dapat meningkatkan kemandirian belajar dengan memungkinkan
mahasiswa untuk belajar secara mandiri, mengakses materi dengan bebas, dan berinteraksi
dengan dosen dan mahasiswa lainnya secara online. Kemandirian belajar ini penting untuk
menghadapi tantangan era industri 4.0.
Penutup: Pembelajaran berbasis daring di perguruan tinggi merupakan solusi yang tepat
untuk menciptakan kemandirian belajar di era industri 4.0. Mahasiswa dapat belajar secara
mandiri, berkolaborasi, dan mengembangkan keyakinan diri mereka dalam menghadapi
perubahan dan perkembangan teknologi.
2) E-ISSN : 2615-4978,
P-ISSN : 2086-4620)
Vol 10 ,No 1, Maret 2019
Judul : Implementasi Digital Marketing Terhadap Peningkatan Penjualan Hasil
Home Industri
Penulis : Risa Ratna Gumilang

Artikel tersebut membahas implementasi pemasaran digital dan dampaknya


terhadap peningkatan penjualan bagi bisnis home industri di Cipacing, Bandung.
Artikel dimulai dengan menggarisbawahi perkembangan pesat teknologi informasi
dan pengaruhnya pada berbagai aktivitas bisnis, baik besar maupun kecil.
Pemasaran digital semakin populer sebagai sarana untuk mempromosikan produk
dan meningkatkan penjualan. Abstrak artikel menekankan peran pemasaran digital
dalam meningkatkan penjualan bagi bisnis home industri, dengan penggunaan
media sosial yang telah berkontribusi pada peningkatan signifikan dalam volume
penjualan. Latar belakang penelitian membahas sifat persaingan bisnis dan
pentingnya strategi pemasaran yang tepat untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif.

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana implementasi pemasaran digital


memengaruhi peningkatan volume penjualan bagi bisnis home industri di Cipacing,
Bandung. Tinjauan pustaka artikel memberikan gambaran singkat tentang
pemasaran online dan peran media sosial dalam pemasaran. Manfaat pemasaran
online dan penggunaan media sosial untuk komunikasi dan promosi dibahas dalam
artikel.

Metodologi penelitian melibatkan pendekatan observasional deskriptif dengan


triangulasi, dengan pengumpulan data melalui wawancara terstruktur dan
wawancara mendalam dengan pengrajin yang terlibat dalam bisnis home industri.
Hasil dan diskusi artikel ini menyajikan karakteristik bisnis home industri di Cipacing,
termasuk jenis patung yang diproduksi dan lamanya bisnis beroperasi. Artikel juga
membahas penggunaan platform media sosial seperti Facebook, WhatsApp,
Instagram, dan BlackBerry Messenger untuk tujuan pemasaran.

Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa penggunaan media sosial telah memiliki
dampak positif yang signifikan pada bisnis home industri di Cipacing. Ini telah
meningkatkan komunikasi dengan pelanggan dan pemasok, memungkinkan
transaksi yang lebih efektif dan efisien, memfasilitasi promosi, dan mengakibatkan
peningkatan besar dalam volume penjualan. Artikel juga memberikan rekomendasi
agar bisnis di Cipacing terus mengoptimalkan teknologi dan inovasi untuk
mempromosikan produk mereka secara efektif melalui media sosial, dengan tujuan
pertumbuhan volume penjualan yang berkelanjutan.
-Perbankan 2 jurnal
1. Oktober 2020, Vol.8, No.2, Hal.117-126
Judul:Pengaruh pengunaan teknologi informasi,kemampuan berkomunikasi
interpersonal,dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
(Studi empiris pada bank syariah di kota ambon)
“Ilham Habibi Zakaria”

dari yang lain (Ghozali, 2016). Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Breusch-
Pagan-Godfrey menunjukkan nilai Chi-Square sebesar 2.486 dengan signifikansi 0.114.
Karena nilai signifikansi (p-value) lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi.

Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk menguji pengaruh variabel penggunaan teknologi informasi (X1), kemampuan


berkomunikasi interpersonal (X2), dan gaya kepemimpinan (X3) terhadap kinerja karyawan
(Y), dilakukan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis regresi ini digunakan untuk
menguji hipotesis penelitian.

Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan
memiliki nilai R Square sebesar 0.483. Artinya, sekitar 48.3% variasi dalam kinerja karyawan
(Y) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen dalam model ini (penggunaan
teknologi informasi, kemampuan berkomunikasi interpersonal, dan gaya kepemimpinan).

Selanjutnya, uji signifikansi koefisien regresi dilakukan untuk menguji apakah masing-
masing variabel independen (X1, X2, dan X3) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan (Y).

Penggunaan Teknologi Informasi (X1): Hasil uji menunjukkan bahwa variabel ini memiliki
pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar
0.421 dan signifikansi 0.000 (p-value < 0.05).

Kemampuan Berkomunikasi Interpersonal (X2): Hasil uji menunjukkan bahwa variabel ini
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai koefisien
regresi sebesar -0.078 dan signifikansi 0.493 (p-value > 0.05).

Gaya Kepemimpinan (X3): Hasil uji menunjukkan bahwa variabel ini tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar -0.045 dan
signifikansi 0.683 (p-value > 0.05).

Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi informasi (X1)
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan (Y), sementara kemampuan
berkomunikasi interpersonal (X2) dan gaya kepemimpinan (X3) tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Penggunaan teknologi informasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja


karyawan pada Bank Syariah di Kota Ambon.
Kemampuan berkomunikasi interpersonal dan gaya kepemimpinan tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah di Kota Ambon.

Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa rekomendasi dapat diajukan:

Bank Syariah di Kota Ambon sebaiknya terus meningkatkan penggunaan teknologi informasi
dalam operasional mereka, karena hal ini dapat berdampak positif pada kinerja karyawan.

Pihak manajemen Bank Syariah di Kota Ambon dapat memberikan pelatihan dan
pengembangan kepada karyawan dalam hal kemampuan berkomunikasi interpersonal,
sehingga dapat meningkatkan kualitas komunikasi antar karyawan dan dengan nasabah.

Perlu adanya evaluasi terkait gaya kepemimpinan yang diterapkan di Bank Syariah di Kota
Ambon, dan jika diperlukan, pengembangan keterampilan kepemimpinan yang lebih efektif
untuk memotivasi karyawan.

Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain


yang juga dapat memengaruhi kinerja karyawan di Bank Syariah, seperti motivasi,
lingkungan kerja, dan faktor-faktor lain yang relevan.

2. ISSN 2252-6889
Fadhilah Ramadhani,dkk / Economics Development Analysis Journal 2 (2) (2013)

Judul: Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Berbasis E-


Commerce sebagai Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

Penulis: Fadhilah Ramadhani, Yaenal Arifin

Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang,


Indonesia

Abstract:
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian
Indonesia. Namun, meskipun jumlah UMKM yang besar, output yang dihasilkan relatif kecil.
Salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan UMKM adalah keterbatasan akses
informasi pasar. Oleh karena itu, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015,
diperlukan strategi pemasaran yang efektif. Artikel ini membahas tentang optimalisasi
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis e-commerce sebagai solusi
untuk meningkatkan daya saing produk UMKM. E-commerce merupakan sebuah dinamika
teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang dapat menghubungkan perusahaan, konsumen,
dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. Dengan pemanfaatan e-commerce,
UMKM dapat memperoleh sejumlah keuntungan seperti layanan konsumen yang baik, citra
perusahaan yang positif, penemuan partner bisnis baru, peningkatan produktivitas, dan
akses informasi yang cepat. Artikel ini juga mengidentifikasi beberapa hambatan dalam
pengoptimalan pemanfaatan TIK berbasis e-commerce pada UMKM, termasuk kurangnya
dukungan pemerintah, perkembangan infrastruktur yang lambat, kurangnya sumber daya
manusia yang menguasai e-commerce, dan masalah dalam dukungan dari institusi finansial
seperti bank dan asuransi. Sebagai solusi, artikel ini mengusulkan beberapa upaya
pengembangan dan pemberdayaan UMKM, termasuk pengembangan jaringan,
pemanfaatan dan pengembangan intelektual capital of technology (ICT), capacity building,
pengembangan inkubator teknologi dan bisnis, serta penyediaan infrastruktur yang
memanfaatkan teknologi tepat guna. Dengan demikian, diharapkan UMKM Indonesia dapat
eksis dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dan mampu bersaing dalam era globalisasi.

Kata Kunci: UMKM, E-commerce, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Daya Saing,
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

- Pendidikan 2 jurnal
1. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 7, November 2016 P. ISSN:
20869118
E-ISSN: 2528-2476
171
PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Drs. Haris Budiman, M.Pd
Judul: Peran Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Efektivitas Proses
Pembelajaran

Pendahuluan

Pada muka bumi ini, manusia memiliki tanggung jawab utama, yaitu beribadah dan
mengabdi kepada Allah SWT. Ibadah melibatkan hubungan manusia dengan Sang Maha
Pencipta, sedangkan ibadah sosial adalah upaya sadar untuk menjaga hubungan
harmonis dengan sesama manusia (Sada, 2016). Semua ini dapat dicapai melalui
proses pembelajaran.

Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi yang melibatkan guru sebagai sumber
informasi, materi pembelajaran sebagai pesan, dan peserta didik sebagai penerima
pesan. Media pembelajaran digunakan agar komunikasi dapat berlangsung secara
efektif dan efisien, memastikan bahwa peserta didik dapat menangkap dan memahami
informasi yang disampaikan.

Belajar adalah proses kompleks yang terjadi sepanjang hidup seseorang. Proses belajar
terjadi melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku menjadi
indikasi bahwa seseorang telah belajar, yang dapat disebabkan oleh peningkatan
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Efektivitas, daya tarik, dan kepuasan dalam
proses pembelajaran peserta didik sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
pemahaman guru tentang sifat dan karakteristik peserta didik, metode pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik, sarana pembelajaran yang memadai, serta
ketersediaan berbagai sumber belajar dan media yang menarik.

Salah satu faktor penting adalah ketersediaan berbagai sumber belajar, termasuk media
pembelajaran. Pemahaman guru tentang peran media pembelajaran sebagai bagian
integral dari proses pembelajaran sangat penting dalam meningkatkan efektivitas
pembelajaran.

Pembelajaran melibatkan dua pihak, yaitu peserta didik sebagai pembelajar dan guru
sebagai fasilitator. Komunikasi adalah inti dari proses pembelajaran, di mana pesan
disampaikan dari sumber pesan ke penerima pesan. Dalam hal ini, media pembelajaran
berperan sebagai saluran komunikasi.

Pentingnya media pembelajaran dalam proses pembelajaran

Media pembelajaran memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas proses


pembelajaran. Beberapa pengertian tentang media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran dan sebagai alat bantu
dalam proses belajar mengajar.

Media pembelajaran membantu dalam beberapa hal:

1. Mengkonkretkan Materi: Media membantu mengubah materi abstrak menjadi konkret,


sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Hal ini membantu menghindari
verbalisme dan kesalahan persepsi.

2. Memotivasi Peserta Didik: Penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan


motivasi dan minat peserta didik dalam pembelajaran. Misalnya, media visual atau
audiovisual dapat membuat pembelajaran lebih menarik.

3. Memfasilitasi Pengalaman Belajar: Media membantu peserta didik dalam memperoleh


pengalaman belajar. Melalui media, peserta didik dapat melihat, mendengar, dan
mengalami konsep atau materi pembelajaran dengan cara yang berbeda.

4. Menyampaikan Pesan dengan Lebih Jelas: Media membantu dalam penyampaian


pesan dengan lebih jelas dan efektif. Guru dapat menggunakan berbagai media untuk
menggambarkan konsep yang sulit dijelaskan hanya dengan kata-kata.

5. Menyediakan Fleksibilitas: Media pembelajaran memungkinkan peserta didik belajar


kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini membuka peluang
pembelajaran mandiri.
6. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik: Media interaktif dapat meningkatkan
keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Mereka dapat berpartisipasi aktif dalam
proses belajar.

Kesimpulan:
Media pembelajaran adalah alat yang penting dalam proses pembelajaran modern.
Penggunaan media pembelajaran membantu mengkonkretkan materi, memotivasi
peserta didik, memfasilitasi pengalaman belajar, menyampaikan pesan dengan lebih
jelas, menyediakan fleksibilitas, dan meningkatkan keterlibatan peserta didik. Guru perlu
memahami peran media pembelajaran dalam meningkatkan efektivitas proses
pembelajaran dan mengintegrasikannya secara efisien dalam pengajaran mereka.
Dengan demikian, media pembelajaran dapat menjadi alat yang kuat untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.

2. JPdK Volume 3 Nomor 1 Tahun 2021 Halaman 101-109JURNAL PENDIDIKAN dan


KONSELING
Judul: Analisis Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) Dalam
PendidikanFitri Mulyani1, Nur Haliza
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) dalam pendidikan. Dalam bidang pendidikan, teknologi telah
memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran. Seiring dengan perkembangan
IPTEK, proses pendidikan mengalami perkembangan signifikan. Perubahan tersebut
mencakup metode pengajaran guru, cara siswa belajar, dan materi pembelajaran yang
selalu diperbaharui.

Pada masa lalu, proses pembelajaran umumnya dilakukan secara tatap muka di kelas.
Namun, sekarang pembelajaran dapat dilakukan dari rumah masing-masing dengan
bantuan berbagai aplikasi seperti Zoom, Google Classroom, dan berbagai media
lainnya. Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat, penggunaannya juga dapat
memiliki dampak negatif, seperti peningkatan kasus plagiarisme, ancaman terhadap
kerahasiaan alat tes, penyalahgunaan teknologi untuk hal-hal yang tidak etis, dan
sebagainya.

IPTEK, singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, telah berkembang pesat dan
memberikan manfaat besar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan.
Perkembangan IPTEK memungkinkan para pendidik dan peserta didik untuk mencari
dan mengakses informasi dengan cepat melalui internet. Hal ini telah menciptakan
generasi penerus yang lebih berkualitas.
Pendidikan di era ini juga telah mengalami perubahan signifikan, dengan adanya sistem
belajar jarak jauh atau pembelajaran online yang menghubungkan guru dan siswa
secara online. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sangat
penting dalam pendidikan, dan guru harus memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
TIK dalam pembelajaran.

Media Teknologi Pembelajaran seperti kelas online (E-Learning) dan berbagai aplikasi,
seperti Moodle, Zoom Meeting, Google Classroom, serta media pembelajaran video dan
audio, telah menjadi sarana yang efektif dalam mendukung pembelajaran. Media ini
memberikan fleksibilitas dalam waktu dan tempat pembelajaran, membuat pembelajaran
lebih interaktif, dan meningkatkan kualitas hasil belajar.

Selain itu, media teknologi pembelajaran juga dapat memanipulasi waktu, menyajikan
informasi dengan cara yang lebih jelas, dan membantu siswa dalam memahami materi
dengan lebih baik. Proyektor LCD juga digunakan dalam pembelajaran tatap muka untuk
menyajikan materi dengan bantuan visual, animasi, dan presentasi yang lebih interaktif.

Dalam menghadapi perkembangan IPTEK ini, para guru harus memiliki kemampuan dan
keterampilan dalam menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran. Selain itu,
pemanfaatan teknologi harus bijak dan kreatif agar dapat memberikan manfaat
maksimal dalam pendidikan.

Dalam era globalisasi, pendidikan harus mendukung empat pilar proses pembelajaran,
yaitu "learning to know" (belajar untuk menguasai pengetahuan), "learning to do" (belajar
untuk mengembangkan keterampilan), "learning to be" (belajar untuk mengembangkan
diri), dan "learning to live together" (belajar untuk hidup bermasyarakat).

Dengan demikian, perkembangan IPTEK telah membuka peluang baru dalam dunia
pendidikan, dengan banyak manfaat yang dapat diperoleh. Namun, penting untuk
menjaga keseimbangan antara manfaat teknologi dengan dampak negatif yang mungkin
timbul, serta terus mengembangkan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan
zaman modern.

Bisnis 2 jurnal

1. ISSN 2252-6889

Judul:

OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI BERBASIS E-COMMERCE


SEBAGAI MEDIA PEMASARAN USAHA KECIL MENENGAH GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM
MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 Fadhilah Ramadhani  , Yaenal Arifin
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memegang peran penting dalam ekonomi Indonesia.
Setelah mengalami krisis pada tahun 1997, UMKM membuktikan kontribusinya terhadap
perekonomian nasional. Jumlah unit UMKM pada tahun 2005 mencapai 47,1 juta unit, menyumbang
99,9% dari total unit usaha di Indonesia, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 83,2 juta jiwa pada
tahun yang sama. Namun, meskipun jumlahnya besar, nilai output UMKM relative kecil dibandingkan
dengan sektor industri lainnya. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa UMKM menghadapi
berbagai hambatan, termasuk masalah permodalan, manajemen bisnis, standar mutu produk,
penetrasi pasar, promosi, distribusi, dan kurangnya pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) yang tepat. Saat ini, perkembangan teknologi, terutama E-commerce, telah membuka peluang
baru bagi UMKM untuk meningkatkan pemasaran produk mereka. Oleh karena itu, pemanfaatan TIK
berbasis E-commerce dapat menjadi solusi untuk mengembangkan pemasaran produk UMKM guna
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

TINJAUAN PUSTAKA

E-Commerce: E-Commerce adalah kumpulan teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik untuk
perdagangan barang, layanan, dan informasi.

Pemasaran: Pemasaran adalah proses sosial di mana individu dan kelompok memenuhi kebutuhan
dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk bernilai
dengan pihak lain.

Daya Saing: Daya saing adalah kemampuan untuk menjadi unggul dalam hal tertentu, mencapai lebih
dari yang lain, atau memiliki keunggulan khusus dalam suatu bidang atau aktivitas.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM): UMKM didefinisikan berdasarkan Undang-Undang Nomor
9 tahun 1995 sebagai usaha kecil dengan aset di luar tanah dan bangunan sebesar Rp200 juta atau
kurang dan omset tahunan hingga Rp1 miliar, sementara usaha menengah memiliki aset antara
Rp200 juta hingga Rp10 miliar.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA): Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah bentuk integrasi ekonomi
ASEAN yang diharapkan tercapai pada tahun 2015, dengan tujuan menciptakan pasar tunggal dan
basis produksi, meningkatkan daya saing ekonomi, mewujudkan pembangunan ekonomi yang setara,
dan integrasi dengan ekonomi global.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Implementasi Pemanfaatan TIK Berbasis E-Commerce dalam UMKM

Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam bisnis, terutama E-commerce, memberikan fleksibilitas


dalam produksi, memungkinkan pengiriman produk lebih cepat, dan mendukung transaksi tanpa
kertas. Penggunaan internet dalam komunikasi, promosi, dan riset memungkinkan UMKM untuk
meningkatkan pemasaran dan daya saing mereka. Beberapa model bisnis E-commerce yang dapat
digunakan oleh UMKM meliputi bisnis afiliasi, reseller, bisnis pribadi, dan model penerbitan.

Hambatan dalam Pengoptimalan Pemanfaatan TIK Berbasis E-Commerce pada UMKM

Pengoptimalan E-commerce dalam UMKM dihadapkan pada berbagai hambatan, termasuk dukungan
pemerintah yang belum jelas, perkembangan infrastruktur yang lambat, kurangnya sumber daya
manusia yang menguasai E-commerce, dan dukungan dari institusi finansial seperti bank dan
asuransi. Hambatan ini mengharuskan kerjasama antara pemerintah, pengembang E-commerce,
pebisnis, dan konsumen.

Solusi dalam Pengoptimalan Pemanfaatan TIK Berbasis E-Commerce pada UMKM

Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan upaya seperti pengembangan jaringan, pemanfaatan
dan pengembangan Intellectual Capital of Technology (ICT), capacity building, pengembangan
inkubator teknologi dan bisnis, serta pembentukan sentra UMKM yang dinamis. Selain itu, perbaikan
infrastruktur dan dukungan dari institusi finansial seperti bank juga perlu ditingkatkan.

KESIMPULAN

UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, tetapi masih menghadapi berbagai
hambatan dalam penggunaan Teknologi Informasi. Dengan pemanfaatan E-commerce, UMKM dapat
meningkatkan pemasaran produk mereka dan daya saing mereka dalam menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2015. Untuk mencapai hal ini, perlu adanya dukungan dari pemerintah,
pengembangan infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia, dan dukungan dari institusi
finansial.

SARAN

Peningkatan penggunaan Teknologi Informasi dan E-commerce harus menjadi fokus dalam
pengembangan UMKM di Indonesia. Diperlukan upaya nyata untuk mengatasi hambatan yang ada
dan mendukung UMKM dalam mengadopsi E-commerce untuk meningkatkan daya saing mereka.

2. Volume 3, Issue 3, Januari 2022 E-ISSN: 2686-5238, P-ISSN 2686-4916

Judul : PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SISTEM INFORMASI BERBASIS


WEB DAN KNOWLEDGEMANAGEMENTTERHADAP KINERJA KARYAWAN
(LITERATURE REVIEW EXECUTIVE SUPPORT SISTEM (ESS) FOR BUSINESS)
Eka Putri Primawanti1, Hapzi Ali2
Penelitian ini membahas pengaruh teknologi informasi, sistem informasi berbasis web,
dan knowledge management terhadap kinerja karyawan dalam konteks perusahaan.
Berdasarkan pembahasan yang Anda berikan, terdapat beberapa temuan dan analisis
yang dapat diambil:

1. **Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Karyawan**: Teknologi informasi


memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Penerapan
teknologi informasi yang tepat dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan
kemampuan karyawan dalam menjalankan tugas mereka. Ini dapat mencakup
penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak yang canggih untuk mendukung
operasi perusahaan. Selain itu, kemampuan SDM dalam menguasai teknologi informasi
juga berperan penting dalam meningkatkan kinerja.

2. Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Web Terhadap Kinerja Karyawan: Sistem


informasi berbasis web memberikan kemudahan akses dan penggunaan bagi karyawan.
Ini dapat memungkinkan mereka untuk lebih efisien dalam menjalankan tugas mereka,
seperti pengisian target dan capaian aktivitas. Kemudahan akses data dan laporan
melalui sistem ini juga dapat meningkatkan transparansi dan memudahkan pemimpin
dalam memberikan penilaian kinerja.

3. Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan


: Knowledge management berperan sebagai alat penting dalam perusahaan untuk
mengelola dan membagikan pengetahuan. Penggunaan Knowledge Management dapat
mengurangi hilangnya pengetahuan saat karyawan meninggalkan perusahaan,
meminimalkan biaya redundansi, dan meningkatkan produktivitas. Ini juga dapat
memberdayakan karyawan dan meningkatkan kepuasan mereka.

Selain temuan-temuan tersebut, penelitian Anda juga mencantumkan referensi dari


penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan topik ini. Hal ini menunjukkan
bahwa topik ini telah banyak diteliti sebelumnya, dan penelitian Anda dapat menjadi
tambahan wawasan yang berharga dalam memahami pengaruh teknologi informasi,
sistem informasi berbasis web, dan knowledge management terhadap kinerja karyawan.

Namun, perlu diingat bahwa penelitian Anda adalah penelitian kualitatif dan kajian
pustaka, sehingga tidak ada data empiris yang disajikan dalam tulisan ini. Untuk
penelitian lanjutan, Anda dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengumpulkan
data empiris, melakukan analisis statistik, dan menguji hipotesis untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap
kinerja karyawan dalam konteks perusahaan tertentu.

- Hiburan 2 jurnal

1. JURNAL JAFFRAY, Vol. 14, No. 2, Oktober 2016

Judul:
JURNAL JAFFRAY, Vol. 14, No. 2, Oktober 2016 PEMIMPIN DAN MEDIA: MISI PEMIMPIN
MEMBAWA INJIL MELALUI DUNIA DIGITAL

Judul: "Pengaruh Perkembangan Dunia Digital Terhadap Pemimpin Kristen dan


Misi Gereja"

Abstrak:
Pemimpin di dunia digital berbicara tentang kesiapan memasuki media yang baru
dengan pesan yang sama yaitu membawa nilai-nilai kekekalan firman Tuhan kepada
manusia. Dunia tidak bisa lagi dipisahkan antara dunia nyata dan dunia digital. Itu
sebabnya seharusnya pemimpin tidak lagi menyebut dunia digital sebagai dunia maya
karena itu berarti sesuatu yang tidak nyata lagi. Revolusi komunikasi seperti ini
mewajibkan pemimpin untuk mengambil tindakan drastis dalam melaksanakan
pelayanan gereja dan mulai memberikan perhatian dan tenaga yang serius di dunia
digital. Pelayanan di dunia digital sama nyatanya dengan pelayanan di dunia sehari-hari
maka gunakan semua bentuk media untuk menyebarkan nilai-nilai kekekalan.

Kata kunci: komunikasi, media, pemimpin, pelayanan, penginjilan, kekekalan, Tuhan,


Kristen, medsos, internet

Pendahuluan:
Pemimpin Kristen harus menyadari bahwa dunia saat ini adalah dunia digital. Selama
kurang dari tiga dekade dunia telah mengalami perubahan yang sangat drastis dalam
cara manusia berkomunikasi. Perubahan tersebut melibatkan teknologi informasi,
hiburan, ilmu pengetahuan, dan pergaulan sosial. Dunia digital tidak dapat lagi
dipisahkan dari dunia nyata, dan pemimpin Kristen perlu memahami peran penting
mereka dalam menghadapi revolusi komunikasi ini.

Masalah utama yang diangkat dalam tulisan ini adalah bahwa banyak pemimpin Kristen
belum sepenuhnya siap atau peduli terhadap dunia digital. Mereka cenderung fokus
pada pelayanan di dunia nyata, sementara dunia digital diabaikan. Padahal, dunia digital
memiliki potensi besar untuk menyebarkan pesan-pesan kekekalan dan memengaruhi
generasi yang terhubung erat dengan teknologi.

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya pemimpin Kristen terlibat dalam
dunia digital, mengidentifikasi bentuk-bentuk dunia digital yang relevan, dan memberikan
panduan praktis untuk mengembangkan pelayanan gereja dan misi dalam dunia digital.

Bentuk Dunia Digital:


Dunia digital memiliki beberapa bentuk dan teknologi yang memengaruhi cara kita
berkomunikasi. Ini mencakup perkembangan internet, telepon genggam, jurnalisme
warga, dan media sosial. Semua bentuk ini memiliki peran penting dalam
menyampaikan pesan-pesan kekekalan kepada generasi digital.

Pemimpin Kristen harus memahami bahwa dunia digital adalah alat yang kuat untuk
berkomunikasi dan memengaruhi orang. Ini mencakup penggunaan blog, media sosial,
dan platform online lainnya untuk menyebarkan pesan Injil dan nilai-nilai Kristen.

Misi Pemimpin Membawa Injil Lewat Dunia Digital:


Gereja memiliki misi utama untuk membawa Injil kepada dunia. Dalam era digital,
pemimpin Kristen harus memanfaatkan alat-alat digital untuk mencapai generasi yang
terhubung dengan teknologi. Ini mencakup penggunaan blog, media sosial, dan video
online untuk menyebarkan pesan Injil dan nilai-nilai kekekalan.

Pemimpin Kristen harus mengambil tindakan konkret dalam mengembangkan pelayanan


online dan memastikan bahwa pesan-pesan kekekalan terus disebarkan melalui dunia
digital. Mereka juga harus menyadari bahaya dan godaan yang ada dalam dunia digital,
serta berkomitmen untuk menggunakan platform tersebut untuk kebaikan.

Kesimpulan:
Pemimpin Kristen memiliki tanggung jawab untuk memahami peran penting dunia digital
dalam pelayanan gereja dan misi Injil. Mereka harus siap untuk mengambil langkah-
langkah drastis dalam mengembangkan pelayanan online dan memastikan bahwa
pesan-pesan kekekalan terus disebarkan kepada generasi digital. Dunia digital adalah
alat yang kuat untuk membawa Injil kepada dunia, dan pemimpin Kristen harus
memanfaatkannya dengan bijaksana.

2. Doktrina: Journal of Law, 1(2) Oktober 2018


ISSN2620-7141
ISSN2620-715X
Judul:
Aspek Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Dalam Penggunaan Aplikasi
Pembayaran Elektronik

Artikel ini membahas berbagai jenis transaksi elektronik, regulasi yang ada, serta
masalah yang dapat timbul dalam penggunaan e-payment seperti hilangnya saldo.

Penting untuk diingat bahwa perlindungan hukum bagi konsumen dalam e-payment
adalah aspek yang krusial dalam era modern di mana teknologi digital semakin
mendominasi. Beberapa hal yang perlu dicatat dari artikel tersebut adalah:

Jenis-jenis Transaksi Elektronik: Artikel tersebut menyebutkan beberapa jenis


transaksi elektronik seperti mobile banking, internet banking, SMS banking, dan
lainnya. Ini adalah bentuk-bentuk e-payment yang banyak digunakan dalam
masyarakat.
Regulasi: Pengaturan hukum, seperti Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 di
Indonesia, sangat penting untuk mengatur transaksi elektronik dan memberikan
perlindungan kepada konsumen. Selain itu, Peraturan Bank Indonesia tentang Uang
Elektronik juga membahas aspek penting terkait dengan uang elektronik.

Potensi Masalah: Salah satu masalah yang muncul adalah hilangnya saldo dalam
uang elektronik. Hal ini dapat berdampak buruk pada konsumen jika saldo tidak
dapat dikembalikan dengan cepat dan efisien. Perlindungan hukum bagi konsumen
dalam hal ini penting untuk memastikan hak-hak mereka terlindungi.

Kualitas Uang Elektronik: Standarisasi dalam kualitas uang elektronik juga menjadi
perhatian penting. Uang elektronik harus dapat digunakan dengan baik, dapat dibaca
oleh perangkat pembayaran, dan tidak boleh menyebabkan kegagalan transaksi.

Kewajiban Penerbit: Penerbit uang elektronik harus mematuhi regulasi dan


melindungi hak-hak konsumen. Mereka juga harus mengatasi klaim ganti rugi
dengan cepat dan transparan.

Referensi Ketentuan Hukum: Penting bagi semua pihak terlibat dalam transaksi
elektronik untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang ketentuan hukum yang
berlaku untuk melindungi konsumen dan menjaga integritas transaksi.

Artikel tersebut menggarisbawahi pentingnya perlindungan konsumen dalam lingkup


e-payment dan perlunya kerja sama antara pemerintah, penyedia layanan, dan
konsumen untuk memastikan bahwa transaksi elektronik berjalan dengan lancar dan
aman.

Penting juga untuk selalu mengikuti perkembangan regulasi dan praktik terbaik
dalam penggunaan e-payment untuk memastikan hak-hak konsumen tetap
terlindungi di era digital ini.

Pemerintahan 2 jurnal
1. Vol. 1No. 1(2020) pp. 21-28

Judul:

Pelatihan Penggunaan Apkikasi Microsoft Office (Word, Excel, Power point) 2010 Untuk Peningkatan
Kemampuan SDM PEMDES Desa Kebakalan, Karanggayyam, Kebumen Ari Waluyo*1 , Hamid
Nasrullah2, Sotya Partiwi Ediwidjojo3

Jurnal Resume: Pelatihan Komputer untuk Meningkatkan Kemampuan Administrasi Desa


Kebakalan

**Pendahuluan**
Penggunaan teknologi komputerisasi telah menjadi suatu kebutuhan penting bagi instansi,
termasuk pemerintahan desa. Keberhasilan dalam melayani masyarakat desa bergantung
pada kemampuan perangkat desa dalam menggunakan teknologi informasi. Namun, masih
banyak perangkat desa di Desa Kebakalan, Karanggayam, yang belum memanfaatkan
teknologi informasi secara efektif. Oleh karena itu, pelatihan komputer, terutama Microsoft
Office 2010, menjadi penting untuk meningkatkan kemampuan administrasi desa secara
komputerisasi.

**Metode**
Kegiatan pelatihan komputer ini melibatkan 10 orang perangkat desa Kebakalan dan
berlangsung selama satu hari penuh. Metode pelaksanaan meliputi persiapan, pelaksanaan
pelatihan, evaluasi, dan penyusunan laporan kegiatan. Materi pelatihan mencakup
pengenalan teknologi informasi, internet, pembuatan email, penggunaan Microsoft Office
2010 (Word, Excel, Power Point), serta pembuatan laporan keuangan.

**Hasil dan Pembahasan**


Pelatihan komputer ini berjalan lancar dan diikuti dengan antusiasme tinggi oleh peserta.
Mereka berhasil memperoleh pengetahuan tentang teknologi informasi, internet, dan aplikasi
Microsoft Office. Para peserta dapat menghasilkan surat-surat secara efisien dengan mail
merge, mengadministrasikan desa secara komputerisasi, membuat laporan keuangan, dan
presentasi yang baik. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perangkat desa
dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.

**Kesimpulan**
Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan komputer, perangkat
desa di Desa Kebakalan telah meningkatkan pemahaman dan kemampuan mereka dalam
menggunakan teknologi informasi. Mereka dapat lebih efisien dalam administrasi desa,
membuat laporan keuangan, dan presentasi. Kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut dan
memperkuat kerjasama antara Politeknik Dharma Patria dan Pemerintah Desa Kebakalan
dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

2. Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999

Judul: ELECTRONIC GOVERNMENT PEMBERDAYAAN PEMERINTAHAN DAN POTENSI DESA BERBASIS


WEB

Hartono, Dwiarso Utomo, Edy Mulyanto

Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem e-Government untuk Pemerintah


Kabupaten Sragen dengan fokus pada pemberdayaan pemerintahan desa dan potensi desa
berbasis web. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menciptakan sebuah sistem yang
dapat mengintegrasikan data pemerintahan desa dan potensi desa, serta memfasilitasi
pengambilan keputusan yang lebih baik.

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder, termasuk
observasi, studi pustaka, dan wawancara dengan berbagai pihak terkait, seperti tokoh
masyarakat, perangkat desa, dan masyarakat setempat. Metode pengembangan sistem
yang digunakan adalah berdasarkan pendekatan Siklus Hidup Pengembangan Sistem
(SDLC), yang meliputi tahap perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan
operasi serta pemeliharaan sistem.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dalam
pengembangan sistem e-Government berbasis web, manfaat praktis dalam pengambilan
keputusan yang lebih baik di Pemerintah Kabupaten Sragen, serta manfaat kebijakan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemberdayaan potensi desa. Diharapkan
sistem yang dibangun dapat mengoptimalkan penggunaan infrastruktur online yang telah
ada dan mendukung upaya untuk menarik investasi ke daerah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai