KOMPUTER MASYARAKAT
OLEH :
NO BP:
21101152610387
DOSEN :
PADANG
Muhammad Zikri Malano
21101152610387
Sistem Informasi 9
- Industri 2 jurnal
1) p-ISSN : 2579-5082
Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa penggunaan media sosial telah memiliki
dampak positif yang signifikan pada bisnis home industri di Cipacing. Ini telah
meningkatkan komunikasi dengan pelanggan dan pemasok, memungkinkan
transaksi yang lebih efektif dan efisien, memfasilitasi promosi, dan mengakibatkan
peningkatan besar dalam volume penjualan. Artikel juga memberikan rekomendasi
agar bisnis di Cipacing terus mengoptimalkan teknologi dan inovasi untuk
mempromosikan produk mereka secara efektif melalui media sosial, dengan tujuan
pertumbuhan volume penjualan yang berkelanjutan.
-Perbankan 2 jurnal
1. Oktober 2020, Vol.8, No.2, Hal.117-126
Judul:Pengaruh pengunaan teknologi informasi,kemampuan berkomunikasi
interpersonal,dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan
(Studi empiris pada bank syariah di kota ambon)
“Ilham Habibi Zakaria”
dari yang lain (Ghozali, 2016). Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Breusch-
Pagan-Godfrey menunjukkan nilai Chi-Square sebesar 2.486 dengan signifikansi 0.114.
Karena nilai signifikansi (p-value) lebih besar dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi.
Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan
memiliki nilai R Square sebesar 0.483. Artinya, sekitar 48.3% variasi dalam kinerja karyawan
(Y) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen dalam model ini (penggunaan
teknologi informasi, kemampuan berkomunikasi interpersonal, dan gaya kepemimpinan).
Selanjutnya, uji signifikansi koefisien regresi dilakukan untuk menguji apakah masing-
masing variabel independen (X1, X2, dan X3) memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan (Y).
Penggunaan Teknologi Informasi (X1): Hasil uji menunjukkan bahwa variabel ini memiliki
pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar
0.421 dan signifikansi 0.000 (p-value < 0.05).
Kemampuan Berkomunikasi Interpersonal (X2): Hasil uji menunjukkan bahwa variabel ini
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai koefisien
regresi sebesar -0.078 dan signifikansi 0.493 (p-value > 0.05).
Gaya Kepemimpinan (X3): Hasil uji menunjukkan bahwa variabel ini tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) dengan nilai koefisien regresi sebesar -0.045 dan
signifikansi 0.683 (p-value > 0.05).
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi informasi (X1)
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan (Y), sementara kemampuan
berkomunikasi interpersonal (X2) dan gaya kepemimpinan (X3) tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
Kesimpulan
Rekomendasi
Bank Syariah di Kota Ambon sebaiknya terus meningkatkan penggunaan teknologi informasi
dalam operasional mereka, karena hal ini dapat berdampak positif pada kinerja karyawan.
Pihak manajemen Bank Syariah di Kota Ambon dapat memberikan pelatihan dan
pengembangan kepada karyawan dalam hal kemampuan berkomunikasi interpersonal,
sehingga dapat meningkatkan kualitas komunikasi antar karyawan dan dengan nasabah.
Perlu adanya evaluasi terkait gaya kepemimpinan yang diterapkan di Bank Syariah di Kota
Ambon, dan jika diperlukan, pengembangan keterampilan kepemimpinan yang lebih efektif
untuk memotivasi karyawan.
2. ISSN 2252-6889
Fadhilah Ramadhani,dkk / Economics Development Analysis Journal 2 (2) (2013)
Abstract:
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian
Indonesia. Namun, meskipun jumlah UMKM yang besar, output yang dihasilkan relatif kecil.
Salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan UMKM adalah keterbatasan akses
informasi pasar. Oleh karena itu, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015,
diperlukan strategi pemasaran yang efektif. Artikel ini membahas tentang optimalisasi
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis e-commerce sebagai solusi
untuk meningkatkan daya saing produk UMKM. E-commerce merupakan sebuah dinamika
teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang dapat menghubungkan perusahaan, konsumen,
dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik. Dengan pemanfaatan e-commerce,
UMKM dapat memperoleh sejumlah keuntungan seperti layanan konsumen yang baik, citra
perusahaan yang positif, penemuan partner bisnis baru, peningkatan produktivitas, dan
akses informasi yang cepat. Artikel ini juga mengidentifikasi beberapa hambatan dalam
pengoptimalan pemanfaatan TIK berbasis e-commerce pada UMKM, termasuk kurangnya
dukungan pemerintah, perkembangan infrastruktur yang lambat, kurangnya sumber daya
manusia yang menguasai e-commerce, dan masalah dalam dukungan dari institusi finansial
seperti bank dan asuransi. Sebagai solusi, artikel ini mengusulkan beberapa upaya
pengembangan dan pemberdayaan UMKM, termasuk pengembangan jaringan,
pemanfaatan dan pengembangan intelektual capital of technology (ICT), capacity building,
pengembangan inkubator teknologi dan bisnis, serta penyediaan infrastruktur yang
memanfaatkan teknologi tepat guna. Dengan demikian, diharapkan UMKM Indonesia dapat
eksis dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dan mampu bersaing dalam era globalisasi.
Kata Kunci: UMKM, E-commerce, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Daya Saing,
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
- Pendidikan 2 jurnal
1. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 7, November 2016 P. ISSN:
20869118
E-ISSN: 2528-2476
171
PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Drs. Haris Budiman, M.Pd
Judul: Peran Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Efektivitas Proses
Pembelajaran
Pendahuluan
Pada muka bumi ini, manusia memiliki tanggung jawab utama, yaitu beribadah dan
mengabdi kepada Allah SWT. Ibadah melibatkan hubungan manusia dengan Sang Maha
Pencipta, sedangkan ibadah sosial adalah upaya sadar untuk menjaga hubungan
harmonis dengan sesama manusia (Sada, 2016). Semua ini dapat dicapai melalui
proses pembelajaran.
Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi yang melibatkan guru sebagai sumber
informasi, materi pembelajaran sebagai pesan, dan peserta didik sebagai penerima
pesan. Media pembelajaran digunakan agar komunikasi dapat berlangsung secara
efektif dan efisien, memastikan bahwa peserta didik dapat menangkap dan memahami
informasi yang disampaikan.
Belajar adalah proses kompleks yang terjadi sepanjang hidup seseorang. Proses belajar
terjadi melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Perubahan perilaku menjadi
indikasi bahwa seseorang telah belajar, yang dapat disebabkan oleh peningkatan
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Efektivitas, daya tarik, dan kepuasan dalam
proses pembelajaran peserta didik sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
pemahaman guru tentang sifat dan karakteristik peserta didik, metode pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik, sarana pembelajaran yang memadai, serta
ketersediaan berbagai sumber belajar dan media yang menarik.
Salah satu faktor penting adalah ketersediaan berbagai sumber belajar, termasuk media
pembelajaran. Pemahaman guru tentang peran media pembelajaran sebagai bagian
integral dari proses pembelajaran sangat penting dalam meningkatkan efektivitas
pembelajaran.
Pembelajaran melibatkan dua pihak, yaitu peserta didik sebagai pembelajar dan guru
sebagai fasilitator. Komunikasi adalah inti dari proses pembelajaran, di mana pesan
disampaikan dari sumber pesan ke penerima pesan. Dalam hal ini, media pembelajaran
berperan sebagai saluran komunikasi.
Kesimpulan:
Media pembelajaran adalah alat yang penting dalam proses pembelajaran modern.
Penggunaan media pembelajaran membantu mengkonkretkan materi, memotivasi
peserta didik, memfasilitasi pengalaman belajar, menyampaikan pesan dengan lebih
jelas, menyediakan fleksibilitas, dan meningkatkan keterlibatan peserta didik. Guru perlu
memahami peran media pembelajaran dalam meningkatkan efektivitas proses
pembelajaran dan mengintegrasikannya secara efisien dalam pengajaran mereka.
Dengan demikian, media pembelajaran dapat menjadi alat yang kuat untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
Pada masa lalu, proses pembelajaran umumnya dilakukan secara tatap muka di kelas.
Namun, sekarang pembelajaran dapat dilakukan dari rumah masing-masing dengan
bantuan berbagai aplikasi seperti Zoom, Google Classroom, dan berbagai media
lainnya. Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat, penggunaannya juga dapat
memiliki dampak negatif, seperti peningkatan kasus plagiarisme, ancaman terhadap
kerahasiaan alat tes, penyalahgunaan teknologi untuk hal-hal yang tidak etis, dan
sebagainya.
IPTEK, singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, telah berkembang pesat dan
memberikan manfaat besar dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan.
Perkembangan IPTEK memungkinkan para pendidik dan peserta didik untuk mencari
dan mengakses informasi dengan cepat melalui internet. Hal ini telah menciptakan
generasi penerus yang lebih berkualitas.
Pendidikan di era ini juga telah mengalami perubahan signifikan, dengan adanya sistem
belajar jarak jauh atau pembelajaran online yang menghubungkan guru dan siswa
secara online. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sangat
penting dalam pendidikan, dan guru harus memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan
TIK dalam pembelajaran.
Media Teknologi Pembelajaran seperti kelas online (E-Learning) dan berbagai aplikasi,
seperti Moodle, Zoom Meeting, Google Classroom, serta media pembelajaran video dan
audio, telah menjadi sarana yang efektif dalam mendukung pembelajaran. Media ini
memberikan fleksibilitas dalam waktu dan tempat pembelajaran, membuat pembelajaran
lebih interaktif, dan meningkatkan kualitas hasil belajar.
Selain itu, media teknologi pembelajaran juga dapat memanipulasi waktu, menyajikan
informasi dengan cara yang lebih jelas, dan membantu siswa dalam memahami materi
dengan lebih baik. Proyektor LCD juga digunakan dalam pembelajaran tatap muka untuk
menyajikan materi dengan bantuan visual, animasi, dan presentasi yang lebih interaktif.
Dalam menghadapi perkembangan IPTEK ini, para guru harus memiliki kemampuan dan
keterampilan dalam menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran. Selain itu,
pemanfaatan teknologi harus bijak dan kreatif agar dapat memberikan manfaat
maksimal dalam pendidikan.
Dalam era globalisasi, pendidikan harus mendukung empat pilar proses pembelajaran,
yaitu "learning to know" (belajar untuk menguasai pengetahuan), "learning to do" (belajar
untuk mengembangkan keterampilan), "learning to be" (belajar untuk mengembangkan
diri), dan "learning to live together" (belajar untuk hidup bermasyarakat).
Dengan demikian, perkembangan IPTEK telah membuka peluang baru dalam dunia
pendidikan, dengan banyak manfaat yang dapat diperoleh. Namun, penting untuk
menjaga keseimbangan antara manfaat teknologi dengan dampak negatif yang mungkin
timbul, serta terus mengembangkan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan
zaman modern.
Bisnis 2 jurnal
1. ISSN 2252-6889
Judul:
TINJAUAN PUSTAKA
E-Commerce: E-Commerce adalah kumpulan teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik untuk
perdagangan barang, layanan, dan informasi.
Pemasaran: Pemasaran adalah proses sosial di mana individu dan kelompok memenuhi kebutuhan
dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk bernilai
dengan pihak lain.
Daya Saing: Daya saing adalah kemampuan untuk menjadi unggul dalam hal tertentu, mencapai lebih
dari yang lain, atau memiliki keunggulan khusus dalam suatu bidang atau aktivitas.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM): UMKM didefinisikan berdasarkan Undang-Undang Nomor
9 tahun 1995 sebagai usaha kecil dengan aset di luar tanah dan bangunan sebesar Rp200 juta atau
kurang dan omset tahunan hingga Rp1 miliar, sementara usaha menengah memiliki aset antara
Rp200 juta hingga Rp10 miliar.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA): Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah bentuk integrasi ekonomi
ASEAN yang diharapkan tercapai pada tahun 2015, dengan tujuan menciptakan pasar tunggal dan
basis produksi, meningkatkan daya saing ekonomi, mewujudkan pembangunan ekonomi yang setara,
dan integrasi dengan ekonomi global.
Pengoptimalan E-commerce dalam UMKM dihadapkan pada berbagai hambatan, termasuk dukungan
pemerintah yang belum jelas, perkembangan infrastruktur yang lambat, kurangnya sumber daya
manusia yang menguasai E-commerce, dan dukungan dari institusi finansial seperti bank dan
asuransi. Hambatan ini mengharuskan kerjasama antara pemerintah, pengembang E-commerce,
pebisnis, dan konsumen.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, diperlukan upaya seperti pengembangan jaringan, pemanfaatan
dan pengembangan Intellectual Capital of Technology (ICT), capacity building, pengembangan
inkubator teknologi dan bisnis, serta pembentukan sentra UMKM yang dinamis. Selain itu, perbaikan
infrastruktur dan dukungan dari institusi finansial seperti bank juga perlu ditingkatkan.
KESIMPULAN
UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, tetapi masih menghadapi berbagai
hambatan dalam penggunaan Teknologi Informasi. Dengan pemanfaatan E-commerce, UMKM dapat
meningkatkan pemasaran produk mereka dan daya saing mereka dalam menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2015. Untuk mencapai hal ini, perlu adanya dukungan dari pemerintah,
pengembangan infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia, dan dukungan dari institusi
finansial.
SARAN
Peningkatan penggunaan Teknologi Informasi dan E-commerce harus menjadi fokus dalam
pengembangan UMKM di Indonesia. Diperlukan upaya nyata untuk mengatasi hambatan yang ada
dan mendukung UMKM dalam mengadopsi E-commerce untuk meningkatkan daya saing mereka.
Namun, perlu diingat bahwa penelitian Anda adalah penelitian kualitatif dan kajian
pustaka, sehingga tidak ada data empiris yang disajikan dalam tulisan ini. Untuk
penelitian lanjutan, Anda dapat mengembangkan penelitian ini dengan mengumpulkan
data empiris, melakukan analisis statistik, dan menguji hipotesis untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap
kinerja karyawan dalam konteks perusahaan tertentu.
- Hiburan 2 jurnal
Judul:
JURNAL JAFFRAY, Vol. 14, No. 2, Oktober 2016 PEMIMPIN DAN MEDIA: MISI PEMIMPIN
MEMBAWA INJIL MELALUI DUNIA DIGITAL
Abstrak:
Pemimpin di dunia digital berbicara tentang kesiapan memasuki media yang baru
dengan pesan yang sama yaitu membawa nilai-nilai kekekalan firman Tuhan kepada
manusia. Dunia tidak bisa lagi dipisahkan antara dunia nyata dan dunia digital. Itu
sebabnya seharusnya pemimpin tidak lagi menyebut dunia digital sebagai dunia maya
karena itu berarti sesuatu yang tidak nyata lagi. Revolusi komunikasi seperti ini
mewajibkan pemimpin untuk mengambil tindakan drastis dalam melaksanakan
pelayanan gereja dan mulai memberikan perhatian dan tenaga yang serius di dunia
digital. Pelayanan di dunia digital sama nyatanya dengan pelayanan di dunia sehari-hari
maka gunakan semua bentuk media untuk menyebarkan nilai-nilai kekekalan.
Pendahuluan:
Pemimpin Kristen harus menyadari bahwa dunia saat ini adalah dunia digital. Selama
kurang dari tiga dekade dunia telah mengalami perubahan yang sangat drastis dalam
cara manusia berkomunikasi. Perubahan tersebut melibatkan teknologi informasi,
hiburan, ilmu pengetahuan, dan pergaulan sosial. Dunia digital tidak dapat lagi
dipisahkan dari dunia nyata, dan pemimpin Kristen perlu memahami peran penting
mereka dalam menghadapi revolusi komunikasi ini.
Masalah utama yang diangkat dalam tulisan ini adalah bahwa banyak pemimpin Kristen
belum sepenuhnya siap atau peduli terhadap dunia digital. Mereka cenderung fokus
pada pelayanan di dunia nyata, sementara dunia digital diabaikan. Padahal, dunia digital
memiliki potensi besar untuk menyebarkan pesan-pesan kekekalan dan memengaruhi
generasi yang terhubung erat dengan teknologi.
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya pemimpin Kristen terlibat dalam
dunia digital, mengidentifikasi bentuk-bentuk dunia digital yang relevan, dan memberikan
panduan praktis untuk mengembangkan pelayanan gereja dan misi dalam dunia digital.
Pemimpin Kristen harus memahami bahwa dunia digital adalah alat yang kuat untuk
berkomunikasi dan memengaruhi orang. Ini mencakup penggunaan blog, media sosial,
dan platform online lainnya untuk menyebarkan pesan Injil dan nilai-nilai Kristen.
Kesimpulan:
Pemimpin Kristen memiliki tanggung jawab untuk memahami peran penting dunia digital
dalam pelayanan gereja dan misi Injil. Mereka harus siap untuk mengambil langkah-
langkah drastis dalam mengembangkan pelayanan online dan memastikan bahwa
pesan-pesan kekekalan terus disebarkan kepada generasi digital. Dunia digital adalah
alat yang kuat untuk membawa Injil kepada dunia, dan pemimpin Kristen harus
memanfaatkannya dengan bijaksana.
Artikel ini membahas berbagai jenis transaksi elektronik, regulasi yang ada, serta
masalah yang dapat timbul dalam penggunaan e-payment seperti hilangnya saldo.
Penting untuk diingat bahwa perlindungan hukum bagi konsumen dalam e-payment
adalah aspek yang krusial dalam era modern di mana teknologi digital semakin
mendominasi. Beberapa hal yang perlu dicatat dari artikel tersebut adalah:
Potensi Masalah: Salah satu masalah yang muncul adalah hilangnya saldo dalam
uang elektronik. Hal ini dapat berdampak buruk pada konsumen jika saldo tidak
dapat dikembalikan dengan cepat dan efisien. Perlindungan hukum bagi konsumen
dalam hal ini penting untuk memastikan hak-hak mereka terlindungi.
Kualitas Uang Elektronik: Standarisasi dalam kualitas uang elektronik juga menjadi
perhatian penting. Uang elektronik harus dapat digunakan dengan baik, dapat dibaca
oleh perangkat pembayaran, dan tidak boleh menyebabkan kegagalan transaksi.
Referensi Ketentuan Hukum: Penting bagi semua pihak terlibat dalam transaksi
elektronik untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang ketentuan hukum yang
berlaku untuk melindungi konsumen dan menjaga integritas transaksi.
Penting juga untuk selalu mengikuti perkembangan regulasi dan praktik terbaik
dalam penggunaan e-payment untuk memastikan hak-hak konsumen tetap
terlindungi di era digital ini.
Pemerintahan 2 jurnal
1. Vol. 1No. 1(2020) pp. 21-28
Judul:
Pelatihan Penggunaan Apkikasi Microsoft Office (Word, Excel, Power point) 2010 Untuk Peningkatan
Kemampuan SDM PEMDES Desa Kebakalan, Karanggayyam, Kebumen Ari Waluyo*1 , Hamid
Nasrullah2, Sotya Partiwi Ediwidjojo3
**Pendahuluan**
Penggunaan teknologi komputerisasi telah menjadi suatu kebutuhan penting bagi instansi,
termasuk pemerintahan desa. Keberhasilan dalam melayani masyarakat desa bergantung
pada kemampuan perangkat desa dalam menggunakan teknologi informasi. Namun, masih
banyak perangkat desa di Desa Kebakalan, Karanggayam, yang belum memanfaatkan
teknologi informasi secara efektif. Oleh karena itu, pelatihan komputer, terutama Microsoft
Office 2010, menjadi penting untuk meningkatkan kemampuan administrasi desa secara
komputerisasi.
**Metode**
Kegiatan pelatihan komputer ini melibatkan 10 orang perangkat desa Kebakalan dan
berlangsung selama satu hari penuh. Metode pelaksanaan meliputi persiapan, pelaksanaan
pelatihan, evaluasi, dan penyusunan laporan kegiatan. Materi pelatihan mencakup
pengenalan teknologi informasi, internet, pembuatan email, penggunaan Microsoft Office
2010 (Word, Excel, Power Point), serta pembuatan laporan keuangan.
**Kesimpulan**
Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan komputer, perangkat
desa di Desa Kebakalan telah meningkatkan pemahaman dan kemampuan mereka dalam
menggunakan teknologi informasi. Mereka dapat lebih efisien dalam administrasi desa,
membuat laporan keuangan, dan presentasi. Kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut dan
memperkuat kerjasama antara Politeknik Dharma Patria dan Pemerintah Desa Kebakalan
dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data primer dan sekunder, termasuk
observasi, studi pustaka, dan wawancara dengan berbagai pihak terkait, seperti tokoh
masyarakat, perangkat desa, dan masyarakat setempat. Metode pengembangan sistem
yang digunakan adalah berdasarkan pendekatan Siklus Hidup Pengembangan Sistem
(SDLC), yang meliputi tahap perencanaan, analisis, perancangan, implementasi, dan
operasi serta pemeliharaan sistem.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dalam
pengembangan sistem e-Government berbasis web, manfaat praktis dalam pengambilan
keputusan yang lebih baik di Pemerintah Kabupaten Sragen, serta manfaat kebijakan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemberdayaan potensi desa. Diharapkan
sistem yang dibangun dapat mengoptimalkan penggunaan infrastruktur online yang telah
ada dan mendukung upaya untuk menarik investasi ke daerah tersebut.