Anda di halaman 1dari 13

NAMA : CHYESSA FITALOKA SONDAK

NIM : 07011282227041

MATA KULIAH : KEBIJAKAN PUBLIK

DOSEN PENGAMPU : DR. NENGYANTI, M.HUM

REVIEW JURNAL 1

Judul 1 Kebijakan Literasi Digital Bagi Pengembangan Karakter Peserta


Didik
Penulis Jurnal Ade Irma Suriani, Syamsul Hadi
Nama Jurnal Jurnal Kajian Pendidikan Dasar
DOI https://doi.org/10.26618/jkpd.v7i1.7030
Sumber Suriani, I. A., dan Syamsul Hadi. (2022). Kebijakan Literasi
Digiital Bagi Pengembangan Karakter Peserta Didik. Jurnal
Kajian Pendidikan Dasar, 7(1), 54-64
Teori Penelitian tersebut memanfaatkan teori literasi digital dan
dampaknya terhadap pengembangan karakter peserta didik. Teori
ini didasarkan pada konsep literasi digital yang dikembangkan
oleh UNESCO, yang mencakup literasi teknologi dan literasi
informasi.
Metode Kajian ini menggunakan studi pustaka untuk mengurai kebijakan
literasi digital dalam pengembangan karakter peserta didik.
Masalah Penggunakan internet cenderung memberikan penyimpangan
pada sejumlah besar peserta didik untuk mengakses konten
pornografi, tindakan bully, dan kata-kata makian pada laman
media sosial karena minimnya pengawasan orang tua terhadap
aktivitas digital yang dilakukan oleh anak, sehingga memicu
timbulnya kejahatan cyber.
Hasil Hasil yang dapat dirumuskan bahwa pihak sekolah harus
berkolaborasi antara dua elemen penting yaitu pihak keluarga dan
lingkungan masyaraka untuk memberikan penguatan terhadap
literasi digital dalam membentuk karakter peserta didik

REVIEW JURNAL 2

Judul 2 Media Sosial Instagram Sebagai Sarana Sosialisasi Kebijakan


Penyiaran Digital

Penulis Jurnal Prabowo, A., dan Kurnia Arofah

Nama Jurnal Jurnal ASPIKOM

DOI http://www.jurnalaspikom.org/index.php/aspikom/article/view/13
2

Sumber Prabowo, A., dan Kurnia Arofah. (2017). Media Sosial Instagram
Sebagai Sarana Sosialisasi Kebijakan Penyiaran Digital. Jurnal
ASPIKOM, 3(2), 256-269

Teori Penelitian tersebut menggunakan teori Socio-Technical


System dan teori Social Construction sebagai kerangka kerja
untuk menginvestigasi hubungan kompleks antara teknis dan
proses sosial. Selain itu, penelitian juga mengacu pada teori
mengenai fase-fase perkembangan teknologi dalam sistem sosial,
serta mempertimbangkan aspek detail teknis dan sosial dalam
teknologi informasi

Metode Penelitian ini menggunakan metode eksperimen untuk


mengetahui efektivitas model yang ditawarkan. Teknik
sampling dilakukan secara proporsional.

Masalah Migrasi teknologi penyiaran dari analog ke digital merupakan


suatu keniscayaan. Di Indonesia, proses ini mengalami
penundaan, bukan berarti teknologi analog akan terus
dipertahankan. Di Asean, Indonesia termasuk negara yang
tertinggal dalam peralihan teknologi penyiaran digital.
Hasil Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara pengetahuan sebelum menerima pesan tentang
TV digital dengan setelah menerima pesan via instagram.

REVIEW JURNAL 3

Judul 3 Kebijakan Pengelolaan Jaringan Digital Untuk Meningkatkan


Niat Berbagi Pengetahuan Antar Pegawai

Penulis Jurnal Caroline, A., Agus Gunawan., Yoke Pribadi Kornarius

Nama Jurnal Jurnal Manajemen Maranatha

DOI https://doi.org/10.28932/jmm.v21i2.4392

Sumber Caroline, A. (2022). Kebijakan Pengelolaan Jaringan Digital


Untuk Meningkatkan Niat Berbagi Pengetahuan Antar Pegawai.
Jurnal Manajemen Maranatha, 21(2), 101-112

Teori Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan teori


Knowledge Management (KM) untuk mengamati pengaruh
infrastruktur teknologi informasi (ITI) terhadap niat berbagi
pengetahuan (KSI) di perusahaan, khususnya dalam kelompok
UMKM dan Usaha Besar . Selain itu, penelitian ini juga mengacu
pada teori sebelumnya yang menunjukkan pengaruh ITI terhadap
KSI di sektor jasa di negara berkembang.

Metode Metode survei digunakan untuk mengamati fenomena sosial


berupa tanggapan pegawai atas penyediaan ITI dan KSI di
perusahaan tempatnya bekerja. Data dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner yang diberikan ke 26 UMKM dan enam
Usaha Besar yang bergerak di sektor jasa dan sudah
mengimplementasikan KM. Selanjutnya, convenience sampling
dilakukan pada pegawai di masing-masing perusahaan tersebut.
Teknik analisis data menggunakan uji statistik deskriptif dan uji
statistik inferensial dengan bantuan SPSS 26.0.
Masalah Perubahan paradigma dari ekonomi berbasis sumber daya
menjadi ekonomi berbasis pengetahuan menyebabkan perusahaan
harus mengelola pengetahuannya. Praktik pengelolaan
pengetahuan terdiri dari aktivitas menemukan, merekam, berbagi,
dan menerapkannya; di mana aktivitas berbagi pengetahuan
dianggap sebagai komponen terpenting di dalam praktek
pengelolaan pengetahuan. Niat berbagi pengetahuan di dalam
perusahaan dapat didukung dengan infrastruktur teknologi
informasi yang memadai, di mana pemanfaatan infrastruktur
teknologi informasi semakin meningkat semenjak kebijakan
bekerja dari rumah diterapkan selama masa pandemi COVID-19
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan dan
pengaruh antara variabel infrastruktur teknologi informasi
terhadap niat berbagi pengetahuan. Berdasarkan uji Mannn
Whitney U, persepsi pegawai kelompok UMKM terhadap
variabel infrastruktur teknologi informasi cenderung lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok Usaha Besar. Hal ini disebabkan
oleh banyaknya UMKM di Indonesia yang memanfaatkan
teknologi komputasi Cloud. Di sisi lain, UMKM perlu untuk
mempersiapkan pembagian peran yang jelas dalam mengelola
infrastruktur teknologi informasi.

REVIEW JURNAL 4

Judul 4 Mengungkap Kebijakan Manajemen Publik Untuk Mewujudkan


Good Corporate Governance Dalam Perspektif Dialogis Digital
(Studi Kasus Grab Cabang Makassar)

Penulis Jurnal Majid, J.

Nama Jurnal Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban

DOI https://doi.org/10.24252/jiap.v6i1.14471

Sumber Majid, J. (2020). Mengungkap Kebijakan Manajemen Publik


Untuk Mewujudkan Good Corporate Governance Dalam
Perspektif Dialogis Digital (Studi Kasus Grab Cabang Makassar).
Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban, 4(1), 88-108

Teori Dalam penelitian tersebut, digunakan Theory of Reasoned Action


(TRA) yang pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein.
Teori ini menghubungkan antara keyakinan (belief), sikap
(attitude), kehendak (intention), dan perilaku (behavior). Teori
dialogis juga digunakan dalam penelitian tersebut, dimana teori
dialog dalam komunikasi interpersonal, dimasukkan teori
kehadiran sosial untuk konsep dimensi sosial dari komunikasi
dialogis di media sosial

Metode penelitian ini menggunakan metode survey pada beberapa kantor


yang terkait. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan fenomenologi.
Masalah Sejak tahun 2015, layanan ojek online telah meningkat banyak di
Indonesia. Layanan online ini pertama kali didirikan oleh sebuah
perusahaan bernama “Go-Jek”Orang cenderung menggunakan
moda transportasi sesuai apa yang mereka butuhkan dan apa yang
mereka lakukan dan juga sesuai dengan seberapa efektif dan
efisien moda transportasi yang mendukung kegiatan mereka.
Perkembangan teknologi saat ini telah merambah ke transportasi
secara online.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk menuju tata kelola
perusahaan yang baik pihak GRAB harus menerapkan lebih baik
terkait dengan Transparansi dan kesetaraan dalam bisnisnya.

REVIEW JURNAL 5

Judul 5 Industri Konten Digital dalam Perspektif Society 5.0

Penulis Jurnal Sugiono, S.

Nama Jurnal Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi

DOI https://doi.org/10.17933/iptekkom.22.2.2020.175-191
Sumber Sugiono, S. (2020). Industri Konten Digital dalam Perspektif
Society 5.0. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi,
22(2), 175-191

Teori Dalam penelitian tersebut, digunakan teori Society 5.0 sebagai


landasan konseptual untuk menjawab pertanyaan penelitian
mengenai industri konten digital dari aspek ekonomi dan
keberlanjutan

Metode Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah tinjauan literatur
dengan teknik conceptual review dan pendekatan kualitatif

Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memacu


terjadinya transformasi digital yang mengubah tatanan industri.
Gelombang transformasi tersebut menjadi salah satu elemen dari
terciptanya kerangka berpikir serta kebijakan industri baru,
misalnya konsep Revolusi Industri 4.0, Industri Internet, dan
Made in China 2025. Kecanggihan teknologi Internet of Things
(IoT), Artificial Intelligence (AI) dan robotik pada sektor industri
telah membawa perubahan signifikan kepada masyarakat
(Fukuyama 2018). Melalui teknologi tersebut, manusia dapat
lebih mudah dan cepat dalam menemukan solusi dari masalah-
masalah sosial serta menggantikan kerja fisik (Potočan, Mulej,
and Nedelko 2020). Fenomena ini pada akhirnya membangun
suatu gagasan tentang teknologi dan manusia yang hidup
berdampingan sehingga terciptalah kehidupan yang lebih bernilai.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan Co-creation menjadi konsep
penting dalam membangun industri konten digital yang
berkelanjutan karena mampu memunculkan sharing knowledge
dari berbagai pihak serta mempercepat inovasi. Peran manusia
tidak dapat digantikan semata-mata oleh teknologi karena industri
kreatif dibangun atas seni dan rasa. Kebijakan inovasi di suatu
negara turut menjadi salah satu aspek yang mendukung
pengembangan ekonomi dan keberlanjutan dari industri tersebut
REVIEW JURNAL 6

Judul 6 Pengembangan Kebijakan Terhadap Penyediaan Layanan


Aplikasi dan Konten Pada Ekosistem Digital Melalui Over The
Top

Penulis Jurnal Setiawan, A.B.

Nama Jurnal Jurnal Penelitian Pos dan Informatika

DOI https://doi.org/10.17933/jppi.2018.080206

Sumber Setiawan, A.B. (2018). Pengembangan Kebijakan Terhadap


Penyediaan Layanan Aplikasi dan Konten Pada Ekosistem Digital
Melalui Over The Top. Jurnal Penelitian Pos dan Informatika,
8(02), 169-184

Teori Dalam penelitian tersebut, digunakan teori riset kebijakan dalam


rangka menghadapi revolusi bisnis berbasis platform sebagai
penggerak ekonomi digital di Indonesia . Selain itu, juga
digunakan teori tentang kebijakan TIK yang mencakup definisi
kebijakan TIK, prioritas penelitian kebijakan TIK, dan kerangka
kerja kebijakan TIK

Metode Guna memperoleh gambaran yang relatif utuh mengenai masalah


dan solusi pemecahannya, kajian ini menggunakan metode studi
literatur, yaitu kajian yang bertujuan untuk menyusun teori dasar
penelitian.
Masalah Peningkatan penggunaan ponsel cerdas dan ketersediaan pita
lebar nirkabel telah mendorong penggunaan platform dan layanan
berbasis Internet yang sering bersaing dengan layanan serupa
berdasarkan teknologi yang lebih lama. Platform seperti itu telah
mendapatkan popularitas terutama di negara-negara berkembang
karena menelepon melalui internet jauh lebih murah daripada
membuat panggilan di jaringan telekomunikasi.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi dan layanan online ini
mengubah sektor tradisional dan mengubah lanskap ekonomi
pasar. Meningkatnya popularitas aplikasi dan layanan tersebut,
sering disebut oleh regulator telekomunikasi sebagai layanan
"Over-The-Top" (OTT), membawa tantangan regulasi baru bagi
pemerintah. Dibutuhkan strategi regulasi yang matang untuk
dapat terus mengembangkan ekosistem digital di Indonesia.
Keluaran dari kajian ini menghasilkan rekomendasi untuk
kebijakan terkait dengan kebijakan layanan aplikasi dan konten
pada ekosistem digital melalui internet (Over-The-Top)

REVIEW JURNAL 7

Judul 7 Kebijakan Akselerasi Transformasi Digital di Indonesia: Peluang


dan Tantangan Untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif

Penulis Jurnal Bangsawan, G.

Nama Jurnal Jurnal Studi Kebijakan Publik

DOI https://doi.org/10.21787/jskp.2.2023.27-40

Sumber Bangsawan, G. (2023). Kebijakan Akselerasi Transformasi


Digital di Indonesia: Peluang dan Tantangan Untuk
Pengembangan Ekonomi Kreatif. Jurnal Studi Kebijakan Publik,
2(1), 27-40

Teori Dalam penelitian tersebut, digunakan teori tentang transformasi


digital, revolusi industri 4.0, dan kemajuan kecerdasan buatan dan
pembelajaran mesin

Metode Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah


pendekatan kualitatif untuk memahami dan menjelaskan
fenomena yang kompleks dan bervariasi dari sudut pandang
subjek yang terlibat dalam studi ini. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan studi literatur dari jurnal ilmiah popular
dan data statistic yang dapat dipertanggungjawabkan. Analisis
data dilakukan melalui pengumpulan data dari berbagai sumber
literatur yang relevan dengan fenomena yang akan diteliti.

Masalah Transformasi digital telah menjadi tren global yang


mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia. Di Indonesia,
kebijakan akselerasi transformasi digital dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor ekonomi kreatif.
Permasalahan yang ada diantaranya terkait dengan infrastruktur,
literasi dan regulasi dalam mengakselerasi transformasi yang ada.
Hasil Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kebijakan
akselerasi transformasi digital dapat menjadi faktor penting dalam
pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia dengan upaya-upaya
untuk mengatasi tantangan yang ada, seperti meningkatkan
aksesibilitas teknologi dan infrastruktur yang memadai. Oleh
karena itu, diperlukan sinergi antara pelaku industri, pemerintah,
dan masyarakat dalam mendorong dan mendukung pertumbuhan
ekonomi kreatif melalui kebijakan akselerasi transformasi digital.

REVIEW JURNAL 8

Judul 8 Implementasi Kebijakan Go Digital Dalam Pelayanan


Administrasi Kependudukan Di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Semarang

Penulis Jurnal Fildza, S., dan Munawar Noor

Nama Jurnal Jurnal Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang

DOI http://dx.doi.org/10.56444/mia.v19i2.3335

Sumber Fildza, S., dan Munawar Noor. (2022). Implementasi Kebijakan


Go Digital Dalam Pelayanan Administrasi Kependudukan Di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Semarang. Jurnal
Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, 19(2),1-18

Teori Penelitian tersebut menggunakan teori "Implementasi Kebijakan"


untuk menganalisis penerapan kebijakan digital dalam layanan
administrasi kependudukan di Dispendukcapil Kota Semarang.

Metode Penelitian ini menunggunakan pendekatan kualitatif dengan


mengumpulkan data melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi.

Masalah Salah satu jenis pelayanan publik yang dituntut untuk


ditingkatkan oleh masyarakat adalah layanan administrasi
kependudukan. Setiap warga tentunya mendambakan pelayanan
dari pemerintah yang baik, efisien dan memuaskan, namun pada
kenyataanya tidak selalu sesuai harapan. Selain itu, banyak isu
yang terus berkembang bahwa pelayanan di instansi pemerintahan
cenderung kurang menyenangkan bagi pemohon layanan yaitu
masayrakat bahkan dapat dikatakan cenderung mengecewakan
(Liun, 2014). Pelayanan administrasi kependudukan menjadi
kewenangan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(Dispendukcapil).
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) implementasi kebijakan
go digital dalam pelayanan administrasi kependudukan di
Dispendukcapil Kota Semarang didukung adanya komunikasi
yang baik, sumberdaya, adanya diposisi dan struktur birokrasi. (2)
Faktor pendorong meliputi adanya kewenangan untuk
menyelenggarakan pelayanan administrasi kependudukan; adanya
perencanaan program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan
Sistem Administrasi Kependudukan; adanya koordinasi yang baik
dengan organisasi perangkat daerah melalui Perjanjian
Kerjasama. Faktor kendala yaitu belum optimalnya pelayanan
publik berbasis teknologi informasi dan inovasi pelayanan
administrasi kependudukan; belum optimalnya pengelolaan
SIAK, capaian kepemilikan dokumen belum sesuai target;
kurangnya keterpaduan, sinkronisasi data kependudukan antar
instansi; dan belum adanya Peraturan Walikota sebagai pedoman
pelaksanaan teknis implementasi kebijakan go digital. Selain itu,
kendala dari masyarakat yaitu kurangnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat untuk penggunaan teknologi dalam layanan
administrasi kependudukan, dan kendala trouble jaringan

REVIEW JURNAL 9

Judul 9 Praktik Sosialisasi Kebijakan Publik Pada Era Digital

Penulis Jurnal Waluyo, D., dan Syarifuddin

Nama Jurnal Jurnal Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa

DOI https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/mkm/article/view/5018

Sumber Waluyo, D., dan Syarifuddin. (2022). Praktik Sosialisasi


Kebijakan Publik Pada Era Digital. Jurnal Majalah Semi Ilmiah
Populer Komunikasi Massa, 3(1), 1-8

Teori Dalam penelitian tersebut, digunakan teori komunikasi massa


yang meliputi model Lasswell dan Gerbner . Selain itu, juga
digunakan teori semiotic dalam proses komunikasi

Metode Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif berdasarkan


sumber-sumber literatur terkait.

Masalah program –program pembangunan nasional agar dapat terlaksana


dengan efisien dan tepat sasaran pada masyarakat, memerlukan
proses yang panjang. Bagian yang tampaknya penting dan perlu
dilakukan pemangku kebijakan adalah melakukan sosialisasi dari
program-program pembangunan tersebut kepada khalayak luas
atau publik. Pelaksanaan sosialisasi dapat dikatakan sebagai
bagian dari proses komunikasi,dengan tujuan memberikan
informasi dan pemahaman terhadap materi dari program
pembangunan.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa,Generasi milenial,yang
ternyata merupakan kelompok generasi yang dominan dalam
populasi penduduk Indonesia, tentunya perlu dicermati dengan
lebih baik. Artinya kelompok milenial merupakan target sasaran
yang dperhitungkan untuk keberhasilan sosialisasi kebijakan
publik. Twitter dan Facebook menjadi pilihan popular kelompok
milenial dalam dunia media sosial. Pemangku kepentingan dapat
memanfaatkan platform dengan format Twitter dan Facebook
dengan konten kebijakan publik yang bakal disosialisasikan
kepada masyarakat luas.

REVIEW JURNAL 10

Judul 10 Kebijakan Sekolah dalam Mengaplikasikan Pembelajaran


Berbasis Digital di Era Industri 4.0

Penulis Jurnal Samsudi, W., dan Hosaini

Nama Jurnal Jurnal Pemikiran Keislaman

DOI https://doi.org/10.36835/edukais.2020.4.2.120-125

Sumber Samsudi, W., dan Hosaini. (2020). Kebijakan Sekolah dalam


Mengaplikasikan Pembelajaran Berbasis Digital di Era Industri
4.0. Jurnal Pemikiran Keislaman, 4(2), 120-124

Teori Dalam penelitian tersebut, digunakan teori penelitian kualitatif


yang dituangkan oleh BunginBurhan dalam “Penelitian Kualitatif:
Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial
Lainnya

Metode Penelitian ini termasuk deskriptif kualitatif, sumber data dalam


penelitian ini menentukan subjek dan objek penelitian, metode
pengumpulan datanya dengan mengacu pada pedoman
wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Masalah Memasuki ere revolusi industri 4.0 inovasi pembelajaran yang


dilakukan dengan berkembangnya teknologi informasi digital
adalah memanfaatkan sarana teknologi informasi yang
berkembang pesat di era revolusi industri 4.0 ini untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Hasil Hasil dari penelian ini menunjukkan Kebijakan sekolah dalam
menghadapi pembelajaran di era industri 4.0 di sekolah yaitu
kebijakan yang ada di sekolah adalah hasil kebijakan yang
disimpulkan dari yayasan pondok pesantren, baik MA, MTs,
maupun RA. Khusus untuk MA di era digital saat ini ditahun
yang akan dating akan merencanakan aplikasi pembelajaran
digital pada pertengahan semester melalui pembelajaran berbasis
CBT (Computer Based Training). sebelumnya tenaga sekolah
telah dibekali pelatihan workshop pembelajaran CBT.
Pembelajaran digital akan di terapkan di semua jenjang mulai
kelas satu sampai kelas tiga pada tahun 2020 di pertengahan
semester yang sebelumnya pembelajaran berbasis digital atau
CBT hanya diterapkan di kelas dua saja.

Anda mungkin juga menyukai