0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
78 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan internet dalam praktik Public Relations pemerintah kota Surakarta dalam menyampaikan informasi melalui website. Isu kunci yang dibahas adalah manfaat penggunaan internet dan media sosial dalam kegiatan Public Relations pemerintahan serta bagaimana pemerintah kota Surakarta memanfaatkan website untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan internet dalam praktik Public Relations pemerintah kota Surakarta dalam menyampaikan informasi melalui website. Isu kunci yang dibahas adalah manfaat penggunaan internet dan media sosial dalam kegiatan Public Relations pemerintahan serta bagaimana pemerintah kota Surakarta memanfaatkan website untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan internet dalam praktik Public Relations pemerintah kota Surakarta dalam menyampaikan informasi melalui website. Isu kunci yang dibahas adalah manfaat penggunaan internet dan media sosial dalam kegiatan Public Relations pemerintahan serta bagaimana pemerintah kota Surakarta memanfaatkan website untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Pemanfaatan Internet Dalam Praktek PR Di Pemerintah
(Studi Kualitatif Peran PR Di Pemerintah Kota Surakarta Dalam
Penyampaian Informasi Lewat Website)
Disusun Oleh : Adi Kurniawan L100090034
PROGDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Internet merupakan peralatan popular dari teknologi komputer, selain kemampuannya untuk menghubungkan baik manusia maupun data basedi seluruh dunia, internet juga memungkinkan untuk terjadinya interaksi tanpa harus mengawalinya. Pemanfaatan media web untuk kepentingan PR merupakan penghematan besar atas biaya kertas, cetak dan pengirimannya. Hemat merupakan salah satu manfaat dari penggunaan cyber-PR, seperti yang diungkapkan oleh Onggo (2004 : 6): PR dalam dunia fisik dianggap lebih dapat mempengaruhi tanggapan dan respon pasar. Pengeluarannya pun lebih hemat dibandingkan pengeluaran iklan. E-PR (cyber-PR) dapat membuat organisasi lebih hemat mengingat E-PR tidak membutuhkan stastionery atau biaya cetak. Semakin murahnya biaya internet akan membuat biaya E-PR menjadi semakin terjangkau. Media online merupakan media yang terhubung melalui internet, sehingga pada akhirnya muncul divisi baru yang dikatakan sebagai Cyber PR. Singkatnya adalah inisiatif PR atau Public Relation yang menggunakan media internet sebagai sarana publikasinya. Inisiatif PR ini di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Cyber Public Relations. Internet menuntut para pelaku PR untuk memanfaatkan media online tersebut, karena hal itu memang tidak dapat dihindari, apalagi jika perusahaan atau organisasi sudah memiliki situs web (website) atau bahkan sudah menggunakan email. Istilah Cyber PR atau Electronic PR (E-PR) digunakan untuk kegiatan Public Relations (PR) yang menggunakan media internet sebagai media publikasinya. Saat ini keberadaan media online tidak dapat dihindarkan lagi, karena media online internet dan komunikasi teknologi merupakan media yang membuat seluruh dunia tersambung, sehingga dapat mendatangkan dampak sekaligus manfaat yang tidak bisa dibayangkan. Oleh karena itu PR memanfatkan keberadaan internet sebagai penyebaran informasi, yang pada akhirnya mempengaruhi persepsi public pada perusahaan atau organisasi, karena PR menyajikan berbagai informasi di media online-nya tersebut. Baik atau buruknya penilaian publik pada perusahaan atau organisasi bisa saja terjadi, yang tentu saja sangat bergantung pada kualitas informasi yang disajikan pada media online tersebut. Ardianto (2009: 152) menyatakan beberapa keuntungan yang dapat diperoleh PR dalam menggunakan internet untuk meningkatkan citra instansi, diantaranya : (a) Informasi cepat sampai pada publik; (b) Bagi PR, internet dapat berfungsi sebagai iklan, media, alat marketing, sarana penyebaran informasi, dan promosi; (c) Siapapun dapat mengakses internet; (d) Tidak terbatas oleh ruang dan waktu; (e) Internet dapat membuka kesempatan melakukan hubungan komunikasi dalam bidang pemasaran secara langsung. Perkembangan sistem teknologi benar-benar menjadikan internet sebagai bagian dari kehidupan masyarakat modern saat ini, karena internet secara lengkap menyediakan kebutuhan akan informasi, berita, hiburan, serta ilmu pengetahuan. Dengan internet tidak ada lagi batasan antara ruang dan waktu dalam berkomunikasi dengan berbagai orang di berbagai belahan dunia. Internet mampu menghubungkan pihak yang satu dengan pihak lainnya secara bersamaan dengan prinsip komunikasi dua arah. Internet telah menggantikan posisi perpustakaan ataupun buku yang merupakan gudang ilmu pengetahuan. Semua informasi dari dulu hingga kini termuat dengan cukup lengkap di internet. Situs-situs seperti wikipedia menjadi Perpustakaan online terbesar, dimana hampir semua informasi akan kita peroleh dengan mudah dan gratis (bayar biaya akses internet saja). Belum lagi layanan ebook-ebook gratis yang isinya tidak usang dimakan waktu. Berikut data perkembangan internet di seluruh dunia dikutip dari Internet World Stats:
Banyaknya jejaring sosial itu membuat PR tak lagi hanya berkutat dengan urusan press release yang mengedepankan kaidah bahasa formal. PR mesti dituntut lebih luwes untuk bisa berkomunikasi dengan influencer atau khalayaknya di dunia maya. ejaring social seperti facebook, twitter dan foursquare merupakan media yang efektif untuk membangun personal branding maupun corporate branding. Dua hal yang menjadi tugas PR. Masing-masing jejaring social ini memiliki karateristik yang berbeda. Apalagi dibandingkan dengan media konvesional semacam surat kabar ataupun televise/radio. Oleh karena itu, PR tidak cukup hanya dapat mengaplikasikan jejaring social ini tetapi PR juga dituntut meng-up date pengetahuan yang dimiliki. Yosal Iriantara menyatakan bahwa : Dengan adanya berbagai kelebihan, kehadiran internet kerap disebut sebagai media baru. Pada saat ini media baru merupakan istilah yang dipergunakan untuk semua bentuk media komunikasi massa mutakhir yang berbasiskan teknologi komunikasi dan informasi. (Iriantara, Media relations. 2005 : 118). Memang benar kebutuhan berbagai jenis organisasi akan informasi bukan hal yang baru, karena sejak dulu hingga sekarang penanganan suatu sistem informasi dilakukan melalui tujuh tahap, yaitu : 1. Pengumpulan data. 2. Klasifikasi data. 3. Pengolahan data supaya berubah bentuk. 4. Interpretasi informasi. 5. Penyimpanan informasi 6. Penyampaian informasi atau transmisi kepada pengguna, dan 7. Penggunaan informasi untuk kepentingan manajemen organisasi. (Iriantara, Media relations. 2005 : 118). Saat ini telah lahir masyarakat informasional yang sangat mementingkan informasi, sehingga seorang public relations dituntut untuk lebih meningkatkan strateginya dalam pemanfaatan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi untuk menciptakan hubungan sinergis antara pemerintah dengan stakeholder-nya, dan membangun interaksi dengan masyarakat. Oleh karena itu, peneliti sangat tertarik untuk meneliti masalah penelitian tersebut.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana pemanfaatan internet dalam praktek PR di Pemerintah Kota Surakarta dalam menyampaikan informasinya melalui website? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui, memahami, dan menjelaskan kegiatan-kegiatan PR melalui media website yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagai gerbang layanan publik secara online.
D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat : 1. Manfaat Praktis Penelitian ini meningkatkan sumber informasi sekaligus sebagai evaluasi bagi PR Pemerintahan Kota Surakarta dalam menyebarkan informasi kepada khalayak melalui websitenya. 2. Manfaat Secara Akademis Untuk mengaplikasikan dan mengembangkan teori Ilmu Komunikasi khususnya sehingga dapat diterapkan di lapangan.
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pemerintahan Surakarta. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan. Keberadaan praktisi PR sangat penting bagi sebuah instansi pemerintahan karena PR bisa membantu mewujudkan tujuan-tujuan tertentu baik dengan khalayak ataupun yang lainnya.
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan peneliti dalam melakukan usulan penelitian secara langsung di lapangan. Pengertian kualitatif menurut Sugiyono dalam bukunya Memahami Penelitian Kualitatif adalah : pendekatan ini digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagian instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2005 : 1). Metode deskriptif, yaitu menggambarkan dan menganalisa data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan keadaan yang nyata. Hal ini sejalan dengan Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi. Metode deskriptif, yaitu dengan cara mempelajari masalah-masalah dan tata cara yang berlaku dalam masyarakat, serta situasi-situasi tertentu dengan tujuan penelitian yaitu menggambarkan fenomena secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat . (Rakhmat, 2002 : 22). C. Sumber Data 1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya,objek penelitian perorangan, kelompok, dan organisasi (Ruslan, 2006:29). Dalam hal ini menggunakan metode observasi dan wawancara. - . Interview / Wawancara Mendalam Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya, untuk mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam (Subana dalam Riduwan 2000:29). Wawancara yaitu peneliti mengadakan tanya jawab dengan pihak terkait dalam penelitian ini yakni beberapa staf pemkot Surakarta dan responden lainnya sebagai pembanding yakni beberapa kriteria masyarakat. Dengan mengadakan tanya jawab/interview penulis dapat mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan materi yang dibahas oleh penulis, sehingga penulis mendapatkan informasi langsung berupa data-data yang sebenarnya dan secara mendalam. Winardi (1986: 112) menyatakan bahwa wawancara bukanlah alat terpisah dalam sebuah penelitian, tetapi bersifat supplementer terhadap metode-metode serta teknik-teknik lain. Wawancara dilakukan sebagaimana kondisi yang akan terjadi di lapangan, sehingga sifat wawancara tidak terstruktur. Mengingat peneliti ingin menanyakan kegiatan yang bersifat penemuan, peneliti tertarik untuk berhubungan langsung dengan beberapa responden, dan peneliti ingin agar responden memberikan penjelasan secara detail sesuai dengan persepsinya, mengungkapkan pengertian suatu peristiwa, situasi atau keadaan tertentu. - Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Jika wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa : Observasi merupakan suatu proses ynag kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, dapat dibedakan menjadi dua jenis (Sugiyono, 2010: 145), yakni: a) Dalam observasi ini, peneliti langsung mengamati kegiatan orang yang menjadi sumber data (Participant Observation). b) Observasi tidak terlibat (Non Participant Observation) dimana peneliti terlibat dan hanya sebagai pengamat yang independen. Yakni dengan melakukan observasi kegiatan yang dilakukan PR Pemkot Surakarta dalam media website atau internet. 2. Data Sekunder Yakni memperoleh data dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melaui publikasi atau informasi yang dikeluarkan, bisa berupa referensi yang mendukung penelitian, catatan-catatan, arsip laporan, surat kabar, data statistic, buku, jurnal, dan foto-foto (Ruslan, 2006: 30). Untuk itu dalam melengkapi data primer, peneliti mengumpulkan data berupa: a. Berbagai aktivitas PR Pemkot Surakarta melalui website Surakarta.go.id b. Interaksi PR Pemkot Surakarta dengan khalayak di website ataupun jejaring sosial (facebook dan twitter). D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data digunakan metode sebagai berikut: 1. Observasi Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah pengamatan dan ingatan (Sugiyoono, 2010:145). 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan antara periset dengan informan (orang yang diasumsikan mempunyai informasi yang penting terhadap suatu objek (Krisyanto, 2007: 96). Teknik dilakukan untuk mendapatkan informasi langsung dari sumbernya.
E. Validitas Data Menurut Sugiyono (2010: 267) validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda anatara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2007:125). Teknik triangulasi yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi data. Triangulasi data menunjuk pada upaya peneliti untuk mengakses sumber-sumber yang lebih bervariasi guna memperoleh data yang valid dan berkenaan dengan persoalan yang sama. Hal ini berarti peneliti bermaksud mnguji data yang diperoleh dari satu sumber dengan data sumber lain (Pawito, 2007: 99) Teknik triangulasi data menurut istilah Patton sering juga disebut sebagai triangulasi sumber. Yang mana mengarahkan peneliti dalam mengumpulkan data, harus menggunakan data yang beragam dalam satu konteks dan lebih dari satu agar kebenaran data bisa valid dan dapat dipertanggung jawabkan.
F. Teknik Analisa Data
Analisa data merupakan suatu kegiatan yang mengacu pada penelaahan atau pengujian yang sistematik mengenai suatu hal dalam rangka menentukan bagian-bagian atau hubungan diantara bagian dalam keseluruhan. Peneliti dalam menganalisa data, yaitu dengan cara mengumpulkan data-data terlebih dahulu sebelum diinterprestasikan artinya data diproses terlebih dahulu sebelum diinterprestasikan artinya data diproses terlebih dahulu. Tiga unsur dalam kegiatan proses analisa data, sebagai berikut : 1. Data Reduction (reduksi data) yaitu bagian dari proses analisis dengan bentuk analisis untuk mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur data sehingga dapat disimpulkan. 2. Data Display (penyajian data), yaitu susunan informasi yang memungkinkan dapat ditariknya suatu kesimpulan, sehingga memudahkan untuk memahami apa yang terjadi. 3. Conclusion verification (penarikan kesimpulan), yaitu suatu kesimpulan yang diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali, dengan meninjau kembali secara sepintas pada catatan lapangan untuk memperoleh pemahaman yang lebih cepat. (Sugiyono, 2005:92). Peneliti menggunakan analisis ini supaya dapat mengklasifikasikan secara efektif dan efisien mengenai data-data yang terkumpul, sehingga siap untuk di diinterprestasikan. Di samping itu data yang didapat akan lebih lengkap, lebih mendalam dan kredibel serta bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Beard, Mike. 2007. Manajemen Departemen Public Relations. Jakarta: Erlangga
Argenti, A. Paul. 2010. Komunikasi Korporat. Jakarta: Salemba Humanika
Prayudi. 2007. Penulisan Naskah Public Relations. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers
Rakmat, Jallaludin. 1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remadja Karya
http://www.surakarta.go.id/ (diakses tanggal 19 Juni 2012 Jam 12.30)
http://www.internetworldstats.com/stats3.htm (diakses tanggal 17 Juni 2012 Jam 16.00)