Anda di halaman 1dari 15

Proposal Skripsi

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas:


Islamisasi…..
Dosen Pengampu:
Al-Ustadz……..

Oleh:

Hasan

412020522015

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS HUMANIORA
UNIVERSITAS DARUSSALAM
GONTOR-PONOROGO-JAWA TIMUR-INDONESIA
1445 H/2023 M
Proses Komunikasi Cyber Community (Bisnis Online Shop di Kalangan
Mahasiswa UNIDA)

Hasanbin1441@gmail.com

A. Latar belakang

Manusia tidak pernah lepas dari komunikasi antara sesama makhluk yang
saling membutuhkan atau yang tidak pernah terlepas dari social. Komunikasi
sangat dibutuhkan dalam berbagai kehidupan manusia sebagai metode untuk
membangun hubungan dengan orang lain. Komunikasi memiliki peran penting
dalam kehidupan manusia denga masyarakat sekitar. Komunikasi yang dipahami
sebagai proses manusia dalam merespon perilaku simbolik dari orang lain. (Adler
& Rodman, 2006: 4)

Secara Bahasa, kata Gestur atau tanda, merupakan bagian dari symbol yang
digunakan manusia dalam mendefinisikan sesuatu atau menyampaikan sesuatu
kepada orang lain. Pesan dalam bentuk apapun yang tersampaikan antara manusia
akan memberika pengaruh dalam komunitasnya, keberhasilan dari setiap
komunikasilah yang menjadi penentu dari keharmonisan dan kelanggengan dalam
sebuah hubungan dalam sebuah komunitas.

Seiring berkembangnya teknologi komunikasi tidak pernah terlepas darinya


baik dari informasi yang di dapat maupun hal lainnya yang dapat mempermudah
berbagai kepentingan manusia. Perkembangan inilah menjadikan kemunculan
berbagai media yang dapat digunakan manusia untuk mencari dan menyebar
informasi, seta berhubungan dengan manusia lain tanpa batasan ruang dan waktu.
Teknologi yang biasa disebut dengan internet kini telah memasuki setiap sendi-
sendi kehidupan manusia dari hal besar seperti; pemerintah, bisnis, jurnalistik
sampai hal kecil seperti; sekedat menyapa teman yang terpisah jarak cukup jauh.

Menurut Amstrong dan Kotler (2008) Internet merupakan suatu jaringan


computer yang digunakan oleh masyarakat umum, dengan menghubungkan
berbagai macam pengguna dari seluruh tempat didunia ke pengguna lainnya dan
menjadi tempat yang luas sebagai penyedia informasi.
Teknologi internet telah membentuk masyarakat Cyber. Masyarakat Cyber
adalah sekumpulan manusia yang tidak terlihat, tidak terhitung jumlahnya, bebas
memutuskan yang terbaik untuk kehidupan mereka, tidak ada batasan ruang dan
waktu tapi mereka ada dan sanat berpengaruh dengan pedoman pada kebiasaan
dan norma hukum nasional dan internasional. Media maya tidak mengenal semua
atribut manusia dalam dunia nyata. Interaksi social hanya mengandalkan
username dan isi tulisan, bentuk interaksinya dituangkan ke dalam ruang-ruang
yang kita namakan forum.

Teknologi informasi dalam internet sangat memiliki pengaruh dalam dunia


marketing, bahkan pemanfaatan internet untuk marketing dianggap sebagai trend
setter. Semakin tinggi penggunaan internet maka akan berbanding lurus dengan
pemanfaatannya didunia marketing, sehingga dikatakan bahwa marketing online
mulai popular sejalan dengan populernya penggunaan internet. (Lasmadiarta,
2011)

Dengan ini membuktikan, bahwa banyaknya usaha mulai mencoba


menawarkan berbagai macam produknya dengan menggunakan media internet.
Hal ini telah berdampak pada kokohnya keyakinan pelaku usaha terhadap
pentingnya peran teknologi dalam pencapaian tujuan finansial perusahaan melalui
modifikasi dan efisiensi proses bisnis, yaitu dengan menggunakan E-Commerce.

Salah satu bentuk E-Commerce yang sekarang beredar di kalangan anak


muda termasuk mahasiswa UNIDA adalah online shop. Online Shop adalah salah
satu media dibidang ekonomi yang dibentuk oleh masyarakat di dunia maya
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Adanya kemudahan seperti online shop membuat mahasiswa UNIDA


memanfaatkan perkembangan teknoligi khususnya internet sebagai media
komunikasi dalam bisnis online shop. Selain itu kepopuleran dan kemudahan
berbelanja online shop dikalangan mahasiswa UNIDA dapat membuat mereka
mulai menyukai berbelanja online shop. Minat terhadap berbelanja online inilah
yang notabane nya adalag mahasiswa itu sendiri untuk menciptakan sebuah pasar.
Kebanyakan dari mereka menggunakan media komunikasi berupa social media
untuk strategi pemasarannya.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang di bahas oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses komunikasi Cyber Comunity yang di gunakan oleh


mahasiswa UNIDA?
2. Bagaimana bisnis online shop yang terjadi di mahasiswa UNIDA?
3. Teori apakah yang di gunakan dalam penerapan komunikasi Cyber
Community dikalangan mahasiswa UNIDA?
C. Tujuan Penelitian
1. Maksud Penelitian
Maksud dari peneliian ini adalah untuk mengetahui dan mejelaskan Proses
Komunikasi Cyber Community (Bisnis Online Shop di Kalangan
Mahasiswa UNIDA).
2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui proses komunikasi Cyber Comunity yang di gunakan


oleh mahasiswa UNIDA.
2. Dapat mengetahui bisnis online shop yang terjadi di mahasiswi UNIDA.
3. Dapat menambah wawasan mengenai teori yang di gunakan dalam
penerapan komunikasi Cyber Community dikalangan mahasiswa UNIDA.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan secara teoritis maupun
praktis. Mengenai penjelasannya akan dijabarkan seperti tertera dibawah ini,
antara lain:
a. Kegunaan teoritis
Memperkaya wawasan mengenai stategi komunikasi yang dilakukan oleh
mahasiswa UNIDA dalam komunikasi cyber khususnya pada bisnis online
shop. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai tolak ukur mengenai
proses komunikasi terjadi dalam bisnis online shop dikalangan mahasiswa
UNIDA.
b. Kegunaan praktis
Kegunaan untuk analisis penilitan terhadap mahasiswa UNIDA Gontor
a) Dapat dijadikan bahan acuan sebagai pengambilan kebijakan dalam strategi
kegiatan Bisnis online shop.
b) Dapat digunakan untuk menambah pengetahuan mengenai komunikasi
cyber dalam bisnis online shop.
Kegunaan bagi penulis/ umum
a) Dapat memberi informasi mengenai kelebihan dan kekurangan strategi
komunikasi cyber dalam Online shop.
Bahan acuan seadainya ingin menerapkan strategi komunikasi dalam hal
bisnis online shop.
E. Landasan Teori
1. Komunikasi

Komunikasi massa terjadi saat seller memasang iklan dan produk pada media
sedangkan komunikasi interpersonal terjadi saat seller dan customer melakukan
transaksi jual beli melalui aplikasi chating. Proses komunikasi dalam bisnis online
juga melalui tahap tahap proses komunikasi pada umumnya yaitu:

a. Ideation (Penciptaan Gagasan)


b. Encoding (Penciptaan Pesan)
a. Encode (Penyampaian Pesan)
b. Decoding (Penafsiran)
c. Feedback (Umpan Balik)
Efektifitas komunikasi tersebut juga akan dievaluasi untuk memperbaiki
proses ideation atau penciptaan gagasan, econding atau penciptaan pesan dan
encode atau penyampaian pesan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi.
Semua tahapan proses komunikasi tersebut akan terus berulang dan akan selalu
menghasilkan perbaikanperbaikan sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Proses Komunikasi dalam
Bisnis Online Shop di kalangan mahasiswa UNIDA.
a. Penggunaan Bahasa dan Simbol-Simbol Lain.
b. Penggunaan Teknologi dan Media Komunikasi
c. Kecakapan Komunikator
d. Sikap
e. Kondisi Lingkungan
f. Waktu
Permasalahan yang Ada dalam Proses Komunikasi Bisnis Online Shop. Bisnis
online shop menjadi sebuah trend baru dan berkembang dengan pesat. Namun
seiring perkembengan yang terjadi timbul pula permasalahan-permasalahan di
dalamnya. Permasalahan tersebut diantranya adalah:
a. Persaingan
b. Produsen/ Supplier
c. Penipuan
2. Cyber Community

Cyber Community adalah sebuah kehidupan masyarakat manusia yang tidak


dapat secara langsung di indera melaluipenginderaan manusia, namun dapat
dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas. Komunitas maya (Cyber
Community) adalah sebuah komunitas yang berkumpul dan berinteraksi dalam
melakukan kegiatan tertentu (Tanya-jawab, diskusi, konsultasi, belajar, sebar atau
cari informasi, pengumuman dan berbagai sumberdaya) melalui jaringan dan
fasilitas internet. (Liawatimena,2001) Fasilitas yang tersedia dalam internet
merupakan: web browser, email, newsgroup, dan program chatting. Fasilitas-
fasilitas internet memungkinkan komunikasi yang dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja selama anggota komunitas tersebut bias dan dapat menghubungi satu
sama lain dengan internet.

3. Bisnis Online Shop

Bisnis online memiliki arti sebagai sebuah kegiatan bisnis yang dilakukan
secara online dengan menggunakan perangkat computer yang terkoneksi dengan
jaringan internet. (Martha, 2010: 1) Bisnis Online adalah segala kegiatan
(bisnis/urusan/kepentingan) yang menggunakan fasilitas internet untuk mencapai
tujuan (keuntungan/profit). Bisnis Online dikenal dan digambarkan sebagai
perdagangan elektronik. Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran, barang dan jasa melalui system
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan computer lainnya.

E-dagang dapat melibatkan beberapa kegiatan seperti transfer dana elektronik,


pertukaran dua elektronik, system manajemen inventori otomatis, dan sistematis
pengumpulan data otomatis. Bisnis yang dijalankan secara online pada internet
prinsipnya sama seperti menjalankan bisnis offline ada produk, dan jasa, ada nilai
tambah yang perlu dijual agar bias menghasilkan uang. Tapi bedanya, bisnisnya
dijalankan secara online pada internet. Pemasaran dilakukan melalui internet.
(Syahri, 2012:1)

4. Teori Yang Digunakan

Teori yang digunakan dalam komunikasi ini adalah sebagai berikut:


1) Teori Uses and Gratification
Pada tahun 1974 teori ini dikemukakan lagi oleh Herbert Blumer dan Elihu
Katz, yang dikenalkan dalam buku yang berjudul The Use of Mass Comunication:
Current Prespectives on gratificaton. Teori use and gratification milk blumer dan
Katz ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk
memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain penggunaan media
tersebut adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Artinya teori use and
gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan untuk
memuaskan kebutuhannya.
2) Teori Interaksionisme Simbolik
Penelitian ini juga dapat dikaji dengan menggunakan Teori Interaksionisme
Simbolik. Menurut Poloma, Interaksionisme Simbolik dilakukan dengan
menggunakan bahasa, sebagai salah satu symbol yang terpenting dan isyarat
(decoding). Akan tetapi, symbol bukan merupakan faktor-faktor yang telah terjadi
(given), dia merupakan suatu proses yang berlanjut yaitu suatu proses penyamaian
makna. Penyampaian makna dan simbol inilah yang menjadi subjet matter dalam
interaksi Simbolik (Ritzer, 2010).
Tiga prisip utama Interaksionisme Simbolik menurut Blumer (Ritzer, 2010):
a. Manusia bertindak terhadap sesuatu dasar internilai simbolik yang dimiliki
sesuatu itu (kata, benda atau isyarat) dan bermakna bagi mereka.
b. Makna-makna itu merupakan hasil dari interaksi sosial dalam masyarakat
manusia.
c. Makna-makna yang muncul dari simbol-simbol yang dimodifikasi dan
ditangani melalui proses penafsiran yang digunakan oleh setiap individu
dalam keterlibatannya dengan benda-benda dan tanda-tanda yang
dipergunakan.
5. Kerangka Pemikiran
Secara Sederhana kerangka berpikir adalah sintesis tentang hubungan
antarvariable yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan.
Kerangka berpikir dapat diartikan sebagai penggambaran alur berpikir peniliti
yang memberikan penjelasan tentang objek (variable/focus) permasalahan,
mengapa dilakukannya penelitian beranggapan sebagaimana diutarakan dalam
hipotesis penelitian.
Kerangka berpikir yang baik dapat menjelaskan secara teoritis hubungan
antar variable yang akan diteliti, kemudian secara teoritis dapat dijelaskan
hubungan antara variable bebas dan variable erikat, jika dalam penelitian ada
variable moderator dan intervening, maka ini juga perlu dijelaskan, mengapa
variable tersebut diikutsertakan.
Keterkaitan antar variable penelitian tersebut dirumuskan kedalam bentuk
paradigma penelitian yang didasarkan pada kerangka berpikir. Terdapat tiga prisip
utama Interaksionisme Simbolik menurut Blumer (Ritzer, 2010):
a. Manusia bertindak terhadap sesuatu dasar internilai simbolik yang dimiliki
sesuatu itu (kata, benda atau isyarat) dan bermakna bagi mereka.
b. Makna-makna itu merupakan hasil dari interaksi sosial dalam masyarakat
manusia.
c. Makna-makna yang muncul dari simbol-simbol yang dimodifikasi dan
ditangani melalui proses penafsiran yang digunakan oleh setiap individu
dalam keterlibatannya dengan bendabenda dan tanda-tanda yang
dipergunakan.
Menurut Uma Sekaran dalam bukunya Business Research, 1992 dalam
(Sugiyono, 2010) mengemukakan bahwa : “Kerangka berpikir adalah model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan beragam faktor yang
telah diidentifikasi sebagai hal yang penting, dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kerangka berpikir ialah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman
yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi
setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang
akan dilakukan.”

Cyber Community (Bisnis Online Bisnis Online Shop di


Shop di Kalangan Mahasiswa Kalangan Mahasiswa UNIDA)
UNIDA)

Proses Terjadinya
Komunikasi
Cyber Community

Menganalisis strategi komunikasi yang


dilakukan oleh Mahasiswa UNIDA
Gontor dalam Bisnis Online Shop.

Sumber Olahan Peneliti

F. Hasil Penelitian Yang Relevan


Edy Chandra 2009, dengan judul Aplikasi Cyber dalam kehidupan
Masyarakat .Perkembangan teknologi media komunikasi pada saat ini
melahirkan berbagai varian yang beraneka ragam dan semakin memudahkan
manusia untuk berkomunikasi antar individu maupun antar kelompok. Teknologi
media komunikasi bisa dikategorikan sebagai aplikasi. Bentuk aplikasi yang
mulai berkembang saat ini di seluruh lapisan masyarakat dunia adalah aplikasi
cyber(maya). Merupakan bentuk aplikasi yang dapat dirasakan dan digunakan
tetapi tidak mempunyai wujud dan bentuk rupa. Aplikasi ini mulai populer di
abad ke 21, kemudian aplikasi cyber salah satunya lebih populer di sebut sebagai
internet.
Icuk Budiarto/Puji Lestari, M.Hum, 2016. Dengan judul Proses Komunikasi
Cyber Comunity (Studi Bisnis Online Shop di Kalangan Mahasiswa UNY).
Online shop adalah salah satu bidang tersebut. Mahasiswa UNY juga mulai
menggeluti bidang tersebut sebagai kegiatan sampingan disamping kuliah.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan penelitian
dipilih menggunakan teknik purposive sampling untuk memilih informan
berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan. Selain menggunakan purposive
sampling peneliti juga menggunakan snowball sampling untuk memilih
informan berdasarkan rekomendasi dari informan sebelumnya. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi, serta
kepustakaan. Efektifitas proses komunikasi dalam bisnis online shop oleh seller
dilihat dari dua hal yaitu seberapa banyak orang yang membeli produk dan
seberapa besar efek yang ditimbulkan dari media online shop. Sedangkan
customer melihat proses komunikasi berjalan efektif apabila seller memiliki
kesamaan makna denganya.
Rohayati 2017, dengan judul Proses Komunikasi Masyarakat cyber dalam
Perspkrektiv Interaksi Simbolik. Masyarakat cyber sebagai masyarakat maya
bergantung pada simbol-simbol dalam menyampaikan pesan. Interaksi simbolik
digunakan oleh masyarakat cyber untuk menyampaikan pesan. Tidak jarang kita
temukan bahwa makna dari simbol yang disampaikan diinterpretasikan secara
berbeda, sehingga menimbulkan mutlipersepsi. Tulisan ini mengkaji bagaimana
budaya komunikasi masyarakat cyber, pola komunikasi seperti apa yang
digunakan untuk menyampaikan pesan, serta bagaimana pemberian makna
terhadap simbol yang dikomunikasikan. Selain itu, penulis juga mengkaji
tentang proses inteaksi simbolik yang berlangsung dalam masyarakat cyber.
Seperti diketahui bahwa interaksi simbolik tidak bisa dipisahkan dari proses
komunikasi yang terjadi pada masyarakt cyber.
G. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif. Menurut Nazir dalam Andi Prastowo (2011: 186), metode
deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian secara
mendalam tentang ucapan, tulisan, atau perilaku yang dapat diamati dari individu,
kelompok, masyarakat maupun organisasi tertentu. Penggunaan desain penelitian
deskriptif kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan
menganalisis
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini selain menggunakan metode yang tepat, juga perlu
memilih teknik pengumpulan data yang relevan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Studi Pustaka
Penelitian ini juga melakukan pencarian data melalui sumber-sumber
tertulis untuk memperoleh informasi mengenai objek penelitian ini.
Menurut penjelasan Rosady Ruslan, Studi pustaka merupakan: “Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan materi data atau informasi
melalui jurnal ilmiah, buku-buku referensi, dan bahan-bahan publikasi
yang tersedia di perpustakaan”. (Rosady Ruslan Metode penelitian public
relations dan komunikasi 2003:21)
b) Studi literatur
Dalam Studi Literatur ini penulis menganut sistem kepustakaan terbuka
dimana dengan mengumpulkan data atau keterangan melalui bahan bacaan
mengenai masalah-masalah yang diteliti.
c) Penelusuran Data Online / Internet Searching
Internet searching merupakan teknik pengumpulan data melalui bantuan
teknologi yang berupa alat / mesin pencari di internet dimana segala
informasi dari berbagai era tersedia didalamnya. Internet searching sangat
memudahkan dalam rangka membantu peneliti menemukan suatu file / 33
data dimana kecepatan, kelengkapan dan ketersediaan data dari berbagai
tahun tersedia. Mencari data di internet bisa dilakukan dengan cara
searching, browsing, surfing ataupun downloading.
D. Studi Lapangan
Studi Lapangan (Field Research) adalah pengumpulan data secara langsung ke
lapangan dengan mempergunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a) Observasi
Observasi, yaitu: mengadakan pengamatan terhadap obyek yang diteliti.
Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan manusia
seperti terjadi dalam kenyataan. Dengan observasi dapat kita peroleh gambaran
yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode
lain. Observasi ini dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai orang luar
atau pengamat, dengan tujuan untuk lebih memahami dan mendalami masalah-
masalah yang terjadi dalam kehidupan sosial dan dokumen lainnya yang
berkaitan dengan proses penelitian.
b) Wawancara
Menurut Black & Champion yaitu: “Wawancara adalah teknik penelitian
yang paling sosiologis karena bentuknya yang berasal dari interaksi verbal
antara peneliti dan responden dan juga cara yang paling baik untuk
menentukan kenapa seseorang bertingkah laku, dengan menanyakan secara
langsung.” (Black & Champion, 1992: 305). Wawancara, yaitu mengadakan
aktivitas tanya jawab secara langsung kepada responden.
c) Dokumentasi
Kata dokumen berasal dari bahasa latin yaitu docere, yang berarti
mengajar. Pengertian dari kata dokumen menurut Louis Gottschalk (1986:
38) seringkali digunakan para ahli dalam dua pengertian, yaitu pertama,
berarti sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan daripada
kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan terlukis, dan petilasan-
petilasan arkeologis. Pengertian kedua, diperuntukan bagi surat-surat resmi
dan surat-surat negara seperti surat perjanjian, undang-undang, hibah,
konsesi, dan lainnya.
3. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh menggunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti,
wawancara, observasi dan dokumentasi seperti rekaman video/audio dengan cara
mengorganisasikan data dan memilih mana yang penting dan dipelajari, serta
membuat kesimpulan, sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang.
Terdapat beberapa tahap dalam analisa data yang umum dilakukan dalam
penelitian kualitatif, yaitu (Huberman dan Miles dalam Bungin, 2003:69).
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan tahap dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi
data merupakan penyederhanaan, penggolongan, dan membuang yang tidak
perlu data sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat menghasilkan
informasi yang bermakna dan memudahkan dalam penarikan kesimpulan.
Banyaknya jumlah data dan kompleksnya data, diperlukan analisis data
melalui tahap reduksi. Tahap reduksi ini dilakukan untuk pemilihan relevan
atau tidaknya data dengan tujuan akhir.
b. Display Data
Display data atau penyajian data juga merupakan tahap dari teknik analisis
data kualitatif. Penyajian data merupakan kegiatan saat sekumpulan data
disusun secara sistematis dan mudah dipahami, sehingga memberikan
kemungkinan menghasilkan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif bisa
berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan
ataupun bagan. Melalui penyajian data tersebut, maka nantinya data akan
terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin
mudah dipahami.
c. Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahap akhir dalam teknik
analisis data kualitatif yang dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengacu
pada tujuan analisis hendak dicapai. Tahap ini bertujuan untuk mencari makna
data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan
untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang ada.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
memungkinan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan bukti yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti
yang valid, maka kesimpulan yang dihasilkan merupakan kesimpulan yang
kredibel. Verifikasi dimaksudkan agar penilaian tentang kesesuaian data
dengan maksud yang terkandung dalam konsep dasar analisis tersebut lebih
tepat dan obyektif. Salah satu cara dapat dilakukan adalah dengan Peer
debriefing.
5. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Pondok Pesantren Darussalan Gontor, Ponorogo
khususnya para mahasiswa UNIDA Gontor yang melakukan Komunikasi
Cyber Communcation dalam Bisnis Online Shop.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan terhitung mulai bulan Oktober
hingga November 2023/1445.
DAFTAR PUSTAKA
Adler, R. B. and Rodman, G. R. (2009). Understanding human communication
(10th ed.). New York: Oxford University Press
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina
Aksara.
Ar-Ruzz Media Idrus Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial
Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi komunikasi. Jakarta: kencana
Effendy, Uchjana Onong. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Prkatek. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. _______________. 2002. Hubungan Masyarakat.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Fiske, S. T., Cuddy, A. J. C., & Glick, P. (2007). Universal dimensions of social
cognition: Warmth, then competence. Trends in Cognitive Silalahi, Ulber.
2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama
Flew, Terry. 2002. New Media: An Introduction. New York: Oxford University
Press.
Ghony, Djunaidy M dan Fauzan Almanshur. 2012. Metode Penelitian Kualitatif.
Malang:
Goodman. 2010. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana
Lasmadiarta, M. 2011. Extreme Facebook Marketing for Giant Profits. Elex
Media Komputindo: Jakarta
Liawatimena, Suryadiputra. 2001. Komunitas Maya: The Indonesian
Ciberlybrary Society (ICS). Jakarta: Universitas Bina Nusantara
Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press
Moleong, Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya
Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja
Ritzer, George dan Douglas J.
Rismawaty. Desayu Eka Surya, dan Sangra Juliano. 2014. Pengantar Ilmu
Komunikasi. Bandung: Rekayasa Sains.
Sarmini. 2002. Teori-Teori Antropologi. Surabaya: Unesa University Press
Sutaryo. 2005. Sosiologi Komunikasi.Yogyakarta: Arti Bumi Intaran
Sugiono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Syahril, dan Syamsina. 2012. Bisnis Online. Makassar: Universitas slam Negeri
Makassar.

Anda mungkin juga menyukai