Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

E-COMMERCE
ASPEK-ASPEK KEAMANAN DAN SISTEM PEMBAYARAN PADA
E-COMMERCE

DISUSUN OLEH:
JUNAIDI (71200914024)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERAUTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Tujuan penulisan makalah ini dibuat untuk mendapatkan nilai tugas pada mata kuliah
E-Commerce. Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil dari beberapa sumber
literatur yang mendukung penulisan ini
Penulis menyadari bahwa tanpa dorongan dari semua pihak, maka penulisan makalah
ini tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung, sehingga terwujudnya penulisan
ini. Penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk
itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan
dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca yang berminat pada umumya.

Medan, Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ..........................................................................................1
1.2 PENGERTIAN E-COMMERCE .........................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI E-COMMERCE ..................................................................................4
2.2 JENIS E-COMMERCE.........................................................................................5
2.3 ASPEK KEAMANAN PADA E-COMMERCE................................................. 6
2.4 SISTEM PEMBAYARAN PADA E-COMMERCE ............................................8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN .....................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi membuat seluruh
kegiatan dan kebutuhan sangat mudah didapatkan hanya melalui genggaman tangan.
Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang berkembang begitu pesat
seperti saat ini, menuntut setiap individu ataupun pelaku usaha ikut serta dalam
perkembangan dan memiliki alat yang dapat menunjang aktivitas kesehariannya yang tidak
dapat terlepas dari peran teknologi. Pesatnya perkembangan teknologi sangat berpengaruh
dalam tatanan kehidupan.
Teknologi digunakan hampir dalam segala aspek kehidupan, seperti dalam
berkomunikasi, mecari informasi, pendidikan, transportasi. pariwisata serta keuangan dan
bisnis. Apabila mengerti jenis teknologi yang diperlukan maka teknologi menjadi sarana
percepatan usaha dan dapat membuka banyak peluang. Salah satu kemajuan teknologi yang
banyak digunakan oleh masyarakat, organisasi maupun perusahaan adalah internet.
Perkembangan dalam hal teknologi keuangan yang terjadi akan memberikan pengaruh besar
bagi masyarakat dalam bertransaksi tanpa uang tunai. Bagi generasi milenial sudah menjadi
hal yang biasa berbelanja atau bertransaksi tanpa uang tunai (Wardani & Darmawan, 2020).
Perubahan gaya bertransaksi masyarakat saat ini disebut dengan fenomena cashless
society yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrument
non tunai (Tazkiyyaturrohmah, 2018).
Walaupun sebagian besar masyarakat masih memakai transaksi uang tunai tetapi
sebagian masyarakat mulai membiasakan untuk menggunakan non-tunai. Saat ini banyak
sekali kegiatan ekonomi yang memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk
memudahkan masyarakat seperti transaksi jual beli secara online, transfer mobile, atau juga
pembayaran untuk pembelian dan tagihan melalui kartu kredit atau debit yang dikeluarkan
oleh bank (Abidin, 2014).
Teknologi informasi dapat berjalan dengan efektif apabila anggota dalam organisasi
dapat menggunakan teknologi dengan baik dan sangat penting juga bagi individu yang
menggunakan teknologi informasi melalui internet (Fani et al., 2015).
Kemunculan internet mengubah cara orang berkomunikasi dan juga mengubah cara
berbisnis. Sejarah membuktikan perkembangan alat pembayaran terus berubah-ubah
bentuknya, mulai dari bentuk logam, uang kertas konvensional, hingga kini alat pembayaran

1
telah mengalami evolusi berupa data yang dapat ditempatkan pada suatu wadah atau disebut
dengan alat pembayaran elektronik (Adiyanti, 2015).
Hal tersebut dapat terjadi karena internet dapat menguhungkan lebih luas ke banyak
orang, seperti masyarakat, organisasi, pelaku usaha maupun perusahaan. Hal ini juga dapat
didukung dengan mudahnya mengakses internet yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja karena banyaknya akses yang memungkinkan untuk mendukung penggunaan internet.
E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah
penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui internet atau jaringan
komputer. Seluruh komponen yang ada dalam perdagangan diaplikasikan ke dalam e-
commerce seperti customer service, layanan produk, cara pembayaran dan cara promosi.
Perkembangan internet yang semakin maju merupakan salah satu faktor pendorong
berkembangnya e-commerce. Internet merupakan salah satu jaringan global yang
menghubungkan jaringan komputer diseluruh dunia, sehingga memungkinkan terjalinnya
komunikasi dan interaksi antar satu perusahaan dengan konsumen. Distribution outlet atau
yang biasa disebut distro merupakan konsep usaha ritel yang menyediakan berbagai pakaian
casual, jaket, celana dan pakaianpakaian yang berbahan dasar jeans. Umumnya usaha dengan
konsep distro lebih mengutamakan kebutuhuan untuk anak-anak muda dan mahasiswa.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada Distro Urban Arena pengadaan produk
barang, distro tidak membuat produk sendiri tetapi dikirim dari distro lain dengan cara
bekerja sama atau bermitra usaha. Urban Arena merupakan salah satu perusahaan yang
menggunakan konsep distro yang terletak di jalan cihampelas. Seiring berkembangnya Distro
Urban Arena permintaan konsumen akan barang pun semakin meningkat, akan tetapi saat ini
sistem yang ada di Urban Arena masih manual, seperti tidak adanya penyimpanan
pengolahan data yang terstruktur , promosi barang masih menggunakan banner. Tidak adanya
sarana penjualan jarak jauh yang bisa mempermudah perusahaan dalam memperluas wilayah
pemasaran. Konsumen harus datang sendiri ke lokasi dan pembayaran dilakukan secara tunai.
Hal ini tentu menyulitkan para calon konsumen dari dalam dan luar kota, dikarenakan harus
mengeluarkan biaya untuk mengunjungi Distro Urban Arena. Sehingga calon konsumen
membutuhkan layanan pembelian dan pembayaran secara online dan transfer melalui
rekening. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Distro Urban Arena memerlukan suatu sarana
atau layanan penjualan berbasis website (E-commerce) yang bisa memenuhi kebutuhan dan
bisa memudahkan perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis seperti penjualan,
pembelian, promosi barang baru, pembayaran dan transaksi jarak jauh, sehingga perusahaan
bisa memperluas wilayah pemasarannya.

2
1.2 Pengertian E-Commerce
E-Commerce merupakan suatu konsep baru yang biasa digambarkan sebagai proses jual
beli barang atau jasa pada Word Wide Web Internet atau prose jual beli atau pertukaran
produk, jasa, dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet. E-commerce
merupakan kegiatan bisnis yang dijalankan secara elektronik melalui suatu jaringan internet
atau kegiatan jual beli barang atau jasa melalui jalur komunikasi digital. (Adi Nugroho,
2006:1)
E-Commerce adalah melakukan bisnis online. Dalam bentuknya yang paling jelas e-
commerce menjual produk kepada konsumen secara online, tapi faktanya jenis bisnis apapun
yang dilakukan secara elektronik adalah E-commerce. Sederhananya E-commerce adalah
membuat, mengelola, dan meluaskan hubungan komersial secara online. (Kienna, 2001:4)
E-Commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan menggunakan
teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat
dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi
secara elektronik (Munawar, 2009:1)
E-Commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui
sistem elektronik. Seperti televisi, radio dan jaringan komputer atau internet. Jony Wong
(2010:33).
Manfaat dalam menggunakan e-commerce sebagai sistem transaksi adalah:
a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar). Transaksi on-line yang
membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang
dijual hanya dengan melalui media komputer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional (operating cost). Transaksi e-commerce adalah
transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer
sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain
tidak perlu terjadi.
c. Meningkatkan customer loyalty. Ini disebabkan karena sistem transaksi e-commerce
menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap
waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan
konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi E-Commerce


Electronic commerce atau e-commerce adalah suatu proses terjadinya transaksi jual
beli yang dalam prakteknya dilakukan secara online melalui media elektronik. Menurut Laudon
& Laudon, e-commerce adalah transaksi business to business yang terjadi dengan
perantara jaringan internet.
Dalam dunia perdagangan, e-commerce menawarkan banyak perubahan. Proses jual
beli tidak lagi membutuhkan pertemuan tatap muka seperti pada toko konvensional. Penjual dan
pembeli hanya perlu melakukan proses transaksi online.
Transaksi terjadi secara lebih efisien dan cepat, apalagi dengan integrasi berbagai sistem
pembayaran yang semakin dimudahkan dengan adanya teknologi API seperti BRIAPI. Sekarang
pembeli, misalnya, dapat memilih pembayaran transaksi dengan mudah tanpa harus transfer ke
bank lain, yaitu melalui virtual account seperti BRIVA.
Saat ini, sarana e-commerce adalah bukan hanya lewat telepon dan televisi saja, tetapi kini
lebih sering menggunakan internet. Sebagian orang salah mengartikan
antara marketplace dengan e-commerce dan menganggap keduanya sama. Padahal, pengertian e-
commerce berbeda dengan marketplace.
Marketplace merupakan salah satu model dari e-commerce yang bertindak sebagai
perantara antara pembeli dan penjual. Contohnya seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan lain-
lain. Jadi, marketplace bukan merupakan aktivitas jual belinya, melainkan perantara yang
mempertemukan penjual dengan pembeli secara online.
Sementara itu, bentuk lainnya e-commerce adalah berupa website atau aplikasi toko online yang
dimiliki oleh suatu brand, perusahaan, atau bisnis rumahan.
E-commerce merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana
pembeli dan penjual dipertemukan di dunia maya. E-commerce juga dapat didefinisikan
sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang
memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan
“get and deliver“.
E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas
biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
a. Presentasi electronis (Pembuatan Web site) untuk produk dan layanan.

4
b. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
c. Otomasi account Pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun nomor
Kartu Kredit).
d. Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan transaksi.

2.2 Jenis-Jenis E-Commerce


E-Commerce dapat dibagi menjadi beberapajenis yang memiliki karakteristik berbeda-
beda.
1. Business to Business (B2B)
2. Business to Consumer (B2C)
3. Perdagangan Kolabratif.(collaborative commerce).
4. Consumen to consumen(C2C)
5. Comsumen to Business(C2B).
6. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
7. Pemerintah keWarga (Goverment to Citizen—G2C)
8. Perdagangan Mobile(mobile commerce—m-commerce)

5
2.3 Aspek Keamanan pada E-Commerce
1. Pilar Keamanan Sistem E-Commerce
a. Authentication (keabsahan pengirim)
b. Identitas pengguna/pengirim data teridentifikasi (tidak ada kemungkinan
penipuan)
c. Confidentiality (kerahasiaan data)
d. data tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berhak
e. Integrity (keaslian data)
f. data tidak dapat diubah secara tidak sah
g. Non-Repudiation (anti-penyangkalan)
h. tidak ada penyangkalan pengiriman data (dari pihak penerima terhadap pihak
pengirim)
2. Ancaman Keamanan dan Solusi
a. Pencegatan data , pembacaan dan modifikasi data secara tidak sah
b. Kecurangan (fraud) yang dilakukan oleh orang-orang yang identitasnya tidak
diketahui
c. Akses yang tidak sah oleh seseorang terhadap data milik orang lain.
3. Solusi
a. Enkripsi (Menyandikan data)
b. Otentifikasi (Melakukan verifikasi terhadap identitas pengirim dan penerima)
c. Firewall ( Menyaring serta Melindungi lalu lintas data di jaringan atau server)
4. Meningkatkan keamanan (sisi bisnis)
a. Risk analysis untuk menentukan aset dan resiko
b. Bagaimana dampak lubang keamanan terhadap bisnis?
c. Buat rencana (plan) dan alokasikan dana (budget)
d. Tentukan kebijakan
5. Meningkatkan keamanan (sisi teknis)
a. Penggunaan teknologi kriptografi, enkripsi
b. Penggunaan kunci publik (public key)
c. Kebutuhan Infrastruktur Kunci Publik (IKP)/ [Public Key Infrastructure - PKI]
d. Certification Authority (CA)
e. Public key server, Certificate Repository
f. Certificate Revocation Lists (CRL)

6
6. Keamanan untuk Jaringan: Firewall
a. Saat kita menghubungkan sumberdaya perusahaan ke jaringan publik seperti
internet, kita meletakkan data-data & sistem komputer kita dlm keadaan yg
beresiko tinggi. Tanpa menggunakan firewall, baik keamanan data maupun
integritas data merupakan sasaran serangan bagi para hacker.
b. Firewall dpt melindungi serangan-serangan pada protokol individual atau
aplikasi, dan dapar secara efektif melindungi sistem komputer dari spoofing
(program2 merusak yg menyamar sebagai aplikasi2 yg bermanfaat)
7. Resiko e-Commerce:
a. Kehilangan segi financial secara langsung karena kecurangan
b. Pencurian informasi rahasia yang berharga
c. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan
d. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak
e. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen
f. Kerugian-kerugian yang tidak terduga
8. Faktor Pendorong Kemunculan dan Perkembangan Keamanan e-
Commerce:
a. Kemajuan infrasutruktur sistem komunikasi
b. Meledaknya sistem perdagnagn global
c. Sistem perdagangan real time
d. Meningkatkan rasa pengertian/penghargaan terhadap segala resiko yang
e. mungkin terjadi
f. Tersedianya teknologi sistem keamanan (security)
g. Sistem keamanan sebagai aset yang berharga
h. Politik
i. Pengakuan terhadap pernyataan sah

7
2.4 Sistem Pembayaran Pada E-Commerce
a. Pembayaran Via Kartu Kredit/ Visa
Ini adalah jenis yang paling umum dilakukan pada transaksi online. Penggunaan
kartu kredit untuk pembayaran merupakan salah satu yang paling populer dilakukan,
karena kemudahan yang ditawarkan. Pemegang kartu hanya diminta untuk memasukkan
data kartu kredit, maka proses pembayaran secara otomatis dilakukan. Saat ini
pembayaran menggunakan kartu kredit di toko online didukung sejumlah promo menarik
seperti potongan belanja, cicilan 0% hingga program cashback oleh bank-bank penerbit
kartu. Sangat menarik, bukan.
b. Transfer Bank
Selain pembayaran menggunakan kartu kredit, ini adalah salah satu cara
pembayaran yang paling sering digunakan. Transfer dapat dilakukan melalui mesin
ATM, internet banking maupun mobile banking.
Walau mungkin metode pembayaran ini memerlukan proses yang lebih panjang, karena
harus dilakukan secara manual, namun masih populer digunakan karena terhitung lebih
aman. Apalagi tidak semua orang punya kartu kredit atau debit visa.
c. Debit Visa
Hampir serupa dengan cara pembayaran menggunakan kartu kredit, pada beberapa
jenis kartu debit dari bank tertentu juga bisa digunakan untuk transaksi online. Yang
membedakan debit online dengan kartu debit biasa adalah dengan tercantumnya logo
visa di kartu debit online. Fungsinya bisa menjadi kartu debit biasa dan bisa juga
berubah menjadi alat pembayaran pada transaksi online.. Cara
penggunaannya sama seperti penggunaan kartu kredit, dengan memasukkan data yang
tertera pada kartu lalu pembayaran akan diproses secara otomatis. Bedanya, pemotongan
biaya pada debit visa dilakukan pada rekening tabungan langsung sedangkan pada kartu
kredit, tagihan dibebankan sebagai hutang.
d. Rekening Bersama
Jenis pembayaran yang kian berkembang ini punya tujuan untuk sama-sama
melindungi penjual dan pembeli. Metode ini berkembang, seiring dengan munculnya
transaksi jual beli di marketplace online. Rekening bersama ini melibatkan pihak
ketiga yang bertujuan untuk menahan dana sampai transaksi selesai dilakukan dan
barang sampai dari tangan penjual ke pembeli secara utuh. Saat barang sudah sampai,
pembeli wajib melakukan konfirmasi agar dana segera dilepaskan kepada penjual.

8
e. Cash On Delivery (COD)
Walau transaksi pembelian mungkin dilakukan secara online, namun proses
pembayaran pada sistem COD dilakukan langsung secara offline antara penjual dan
pembeli. Jadi bisa dibilang proses ini menghilangkan unsur kemudahan yang menjadi
poin utama dalam transaksi bisnis online. Namun sistem ini
masih kerap digunakan oleh mereka yang ingin bertransaksi dengan melihat produknya
langsung sebelum memilih untuk membayarkan. Biasanya poses pembelian juga terjadi
lebih cepat dan biaya yang lebih mahal, karena tidak melalui proses pengiriman yang
bisa memakan waktu 2-4 hari.
f. E-Wallet
Satu yang cukup berkembang dewasa ini adalah penggunaan dompet elektronik atau
yang kita kenal dengan e-wallet. Walaupun masih ada keterbatasan layanan pembayaran
hanya di merchant tertentu yang bekerjasama, namun ke depannya prospek e-wallet
dapat berkembang lebih jauh sebagai alat pembayaran online. Beberapa e-wallet yang
dikenal seperti Go-pay dari Gojek, T-Cash dari Telkomsel, dan Ovo, bisa digunakan
untuk menyimpan uang didalam bentuk digital, siap untuk digunakan bertransaksi secara
online. Beberapa marketplace bahkan sudah bekerjasama dengan layanan pembayaran
lewat e-wallet ini.
g. Tunai di Gerai Retail
Bagi mereka yang tidak memiliki kartu kredit, atau sulit mengakses mesin ATM dan
tidak memiliki layanan internet banking, memilih pembayaran lewat gerai retail seperti
Indomaret, Alfamart, Kantor Pos Indonesia hingga JNE juga bisa dilakukan. Hal tersebut
dilakukan karena tidak semua daerah dapat dengan mudah mengakses mesin ATM atau
bank, tapi dapat dengan mudah menemukan gerai-gerai retail dengan jarak yang cukup
terjangkau dari tempat tinggalnya.
Semakin berkembangnya tren bisnis ke arah digital, maka alat pembayaran pun
semakin bergeser ke tren cashless atau transaksi dengan uang digital. Sebagai pelaku
bisnis, di manapun berada, membiasakan diri dengan metode pembayaran ini sangatlah
penting. Oleh karena itu, persiapkanlah diri Anda dengan informasi yang tepat seputar
metode pembayaran digital dan instrumen pendukungnya, seperti di antara payment
gateway.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teknologi digunakan hampir dalam segala aspek kehidupan, seperti dalam
berkomunikasi, mecari informasi, pendidikan, transportasi. pariwisata serta keuangan dan
bisnis. Apabila mengerti jenis teknologi yang diperlukan maka teknologi menjadi sarana
percepatan usaha dan dapat membuka banyak peluang. Salah satu kemajuan teknologi yang
banyak digunakan oleh masyarakat, organisasi maupun perusahaan adalah internet.
Perkembangan dalam hal teknologi keuangan yang terjadi akan memberikan pengaruh besar
bagi masyarakat dalam bertransaksi tanpa uang tunai.
Adapun aspek Keamanan pada E-Commerce
a. Authentication (keabsahan pengirim)
b. Identitas pengguna/pengirim data teridentifikasi (tidak ada kemungkinanpenipuan)
c. Confidentiality (kerahasiaan data)
d. data tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berhak
e. Integrity (keaslian data)
f. data tidak dapat diubah secara tidak sah
g. Non-Repudiation (anti-penyangkalan)
h. tidak ada penyangkalan pengiriman data (dari pihak penerima terhadap pihak
pengirim)
Adapun Sistem Pembayaran Pada E-Commerce
a. Pembayaran Via Kartu Kredit/ Visa
b. Transfer Bank
c. Debit Visa
d. Rekening Bersama
e. Cash On Delivery (COD)
f. E-Wallet
g. Tunai di Gerai Retail

10

Anda mungkin juga menyukai