Anda di halaman 1dari 41

PENGARUH PENGGUNAAN FITUR SHOPEE PAYLATER

DAN FITUR COD SEBAGAI PEMBAYARAN DIGITAL


TERHADAP PERILAKU KONSUMEN MAHASISWA
DI KOTA MAKASSAR

Usulan penelitian
Untuk Skripsi Sarjana Manajemen

Diajukan oleh :
ATHIRA MAHARANI RAUF
2019212451

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS
NOBEL INDONESIA
MAKASSAR
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................................7
1.5 Sistematika Penulisan...............................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................9
2.1 Fitur Shopee Paylater...............................................................................................9
2.1.1 Cara mengaktifkan SpayLater..........................................................................10
2.1.2 Cara Membayar Tagihan SPayLater.................................................................11
2.2 Fitur Cash On Delivery (COD)..................................................................................12
2.2.1 Indikator-Indikator Fitur Pembayaran Cash On Delivery (COD).......................13
2.3 Pembayaran Digital................................................................................................14
2.4 Perilaku Konsumen.................................................................................................15
2.4.1 Pengertian Perilaku Konsumen.......................................................................15
2.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen................16
2.4.3 Dimensi Perilaku Konsumen............................................................................17
2.4.4 Keputusan Pembelian......................................................................................18
2.5 Penelitian Terdahulu..............................................................................................19
2.6 Kerangka Pikir.........................................................................................................21
2.7 Hipotesis.................................................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................................23
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian..................................................................................23
3.2 Populasi dan Sampel..............................................................................................23
3.3 Jenis dan Sumber Data...........................................................................................24
3.4 Metode Analisis Data.............................................................................................25

i
3.5 Definisi Operasional...............................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................30

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 - Pengguna Internet di Indonesia tahun 2022..........................................2


Gambar 2 - Aplikasi belanja seluler yang teratas di Asia tenggara 2019................3
Gambar 3 – Tahap-tahap Tindakan Perilaku Konsumen.......................................16
Gambar 4 – Kerangka Konseptual.........................................................................21

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penelitian Terdahulu.................................................................................19


Tabel 2 – Definisi Operasional Variabel................................................................29

iv
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan era teknologi yang tumbuh cepat,

perubahan sistem pembayaran pun juga semakin berkembang. Di dunia elektronik

yang mandiri ini semakin menggantikan peran uang kertas menjadi uang digital

atau yang biasa disebut sebagai electronic money (e-money). Electronic money (e-

money) adalah salah satu solusi alat pembayaran non tunai khususnya untuk

pembayaran kecil sampai dengan besar yang menawarkan banyak kemudahan

dalam perkembangan e-money bertransaksi ini. Perkembangan ini membawa

berbagai dampak dalam kehidupan bermasyarakat, setiap seseorang tertarik untuk

menggunakan dan memanfaatkan setiap perkembangan aktifitas digital ini.

Aktivitas yang serba digital dan elektronik tidak terbatas pada waktu.

Aktifitas transaksi secara digital menjadi lebih cepat, efektif dan ekonomis.

Menurut Bank Indonesia (2020) dalam (Amelia, 2021) Sistem pembayaran yang

saat ini berkembang di dunia termasuk di Indonesia adalah financial technology

(fintech). Fintech merupakan penggabungan antara teknologi informasi dan jasa

finansial yang dapat menjadikan transaksi dilakukan dengan cepat tanpa perlu

mengkhawatirkan jarak.

Secara umum, fintech adalah istilah umum untuk layanan keuangan

yang didukung teknologi inovatif dan model bisnis yang menyertai layanan

tersebut. Dalam istilah yang lebih sederhana, fintech dapat digunakan untuk

menggambarkan inovasi apa pun yang berkaitan dengan bagaimana bisnis

1
2

berupaya meningkatkan proses, penyampaian, dan penggunaan layanan keuangan

(Mention, 2019). Menurut (Kalakota & Whinston, 1997) e-commerce merupakan

kegiatan belanja secara online dalam transaksi uang digital sebagai aspek

pembayaran dengan menggunakan jaringan internet.

Gambar 1 - Pengguna Internet di Indonesia tahun 2022

Sumber : https://datareportal.com/reports/digital-2022-indonesia

Pada gambar 1 diatas pengguna internet di Indonesia pada Januari 2022

sebanyak 204,7 juta jiwa. Tingkat penerobosan pengguna internet di Indonesia

mencapai 73,7 persen dari total populasi pada awal tahun 2022. Data

menunjukkan bahwa pengguna internet di Indonesia meningkat sebesar 2,1 juta

(+1,0 persen) antara tahun 2021 dan 2022. (Kemp & Reportal)

Di Indonesia, belanja secara online telah menjadi pilihan banyak pihak

untuk memperoleh barang. Pertumbuhan e-commerce yang terus meningkat di

Indonesia seperti marketplace Shopee yang ikut meramaikan industri ini. Shopee

merupakan aplikasi mobile marketplace pertama bagi konsumen–ke-konsumen

(C2C) yang aman, menyenangkan, mudah, dan praktis dalam jual beli.
3

Semakin merebaknya e-commerce, masyarakat didorong untuk bisa

memenuhi semua kebutuhan dan keinginan, yang mana memiliki priotitas

tersendiri untuk memenuhinya. Sedangkan kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan sangat terbatas karena tidak semua orang mampu

membayar secara tunai. Oleh karena itu, saat ini ada perusahaan e-commerce di

Indonesia yang membuka layanan PayLater untuk pembayaran cicilan tanpa kartu

kredit salah satunya adalah Aplikasi Shopee.

Shopee berkantor di Singapura di bawah naungan SEA Group

sebelumnya shopee juga dikenal sebagai Garena yang didirikan pada tahun 2009.

Berdasarkan data yang dirilis oleh (Datareportal, 2019). Shopee masuk dalam

peringkat kedua di Indonesia yang menghasilkan 88 juta kunjungan setiap

bulannya.

Gambar 2 - Aplikasi belanja seluler yang teratas di Asia tenggara 2019

Sumber : Ecommerce in Indonesia in 2019 — DataReportal – Global


Digital Insights
Perusahaan Indonesia lainnya yaitu Bukalapak di urutan ketiga dalam

peringkat aplikasi belanja seluler dan situs web platform berada tepat di belakang
4

Shopee, dengan rata-rata 84 juta kunjungan per bulan antara Mei dan Juli 2019

(Kemp & Moey, 2019). Perkembangan Shopee di Indonesia bisa dikatakan sangat

meningkat dibandingkan dengan perkembangan e-commerce lainnya.

Perkembangan ini tentu saja dipengaruhi oleh fitur-fitur canggih yang disediakan

oleh Shopee. Fitur-fitur Shopee banyak memberikan kontribusi terhadap para

penggunanya baik penjual maupun pembeli. (Sejarah Shopee Di Indonesia:

Marketplace Sukses Di Tanah Air, 2021)

Shopee sebagai pembayaran digital dengan tagline “beli sekarang,

bayar nanti” disebut ShopeePayLater. ShopeePayLater dapat dilakukan dengan

pembelian terlebih dahulu dan membayarnya di bulan berikutnya atau dengan

metode cicilan selama beberapa bulan. Selain sebagai metode pembayaran di

Shopee dapat juga digunakan untuk membayar tagihan ShopeepayLater. (Shopee,

2022).

Penggunaan ShopeePayLater secara berlebihan juga memiliki dampak

negatif yang terletak pada bunga yang tinggi jika dibandingkan dengan kartu

kredit. Jika PayLater tidak dibayar tepat waktu atau menunggak, pastinya akan

menimbulkan masalah bila tidak berhati-hati dalam menggunakannya. Konsumen

SPayLater bisa menggiring ke pengguna perilaku konsumtif bila tidak terkendali.

Saat memakai ShopeePayLater disarankan untuk membayar tagihan tepat waktu

dan saat menggunakan ShopeePayLater sebaiknya hanya digunakan untuk hal-hal

yang bersifat penting dan mendesak mengingat bunganya yang cukup besar.

(Indonesia, 2022) Plus Minus Menggunakan PayLater. (2022, Mei 12)


5

Adapun fitur-fitur dari Shopee yaitu Fitur (Cash On Delivery) atau

COD merupakan metode pembayaran yang dilakukan oleh penjual kepada

pembeli dalam bertransaksi suatu barang secara tunai ketika pesanan tiba. Pada

beberapa kondisi COD bisa dilakukan oleh kurir yang mengantarkan barang

kepada pembeli. Biasanya COD dilakukan dengan membayar uang tunai kepada

kurir langsung. (Super Admin, n.d.). Berbagai manfaat yang dilengkapi

kemudahan yang disediakan pihak Shopee, maka akan mendorong minat

konsumen dalam penggunaan Shopee Paylater dan Fitur COD saat berbelanja.

Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektual yang tinggi, kecerdasan dalam

berfikir, dan perencanaan dalam bertindak. Berfikir kritis serta bertindak cepat

dan tepat merupakan sifat yang sudah melekat pada diri setiap mahasiswa.

Mahasiswa memiliki kedekatan dengan teknologi digital dan memanfaaatkan

aplikasi Shopee dalam hal berbelanja maupun berbisnis. (Selvy & Sri, 2022)

Perilaku konsumen terhadap mahasiswa sekarang lebih bersifat ke arah

konsumtif dan lebih memilih sesuatu yang efisien untuk melakukan segala

kegiatan konsumsi, sehingga mahasiswa lebih memilih berbelanja di marketplace

atau yang bisa bertransaksi dengan menggunakan paylater atau menggunakan

Fitur COD (Cash On Delivery).

Kampus seharusnya menjadi tempat dimana mahasiswa mencari ilmu

dan pengetahuan. Kampus terkadang dijadikan tempat sebagai ajang berlomba-

lomba untuk memamerkan apa yang mereka miliki. Sedangkan para mahasiswa

lebih mementingkan membeli barang untuk mengikuti trend terkini dan diakui

oleh teman-temannya dibandingkan untuk membeli perlengkapan kampus yang


6

lebih penting seperti buku-buku pendukung saat perkuliahan (Gumulya &

Widiastuti, 2003)

Besarnya manfaat dan kemudahan yang di berikan oleh penggunaan

Fitur SPayLater dan Fitur COD ini membuat peneliti ingin mengetahui sejauh

mana pengaruhnya di Mahasiswa. Dan peneliti memilih judul ini juga dilakukan

karena keduanya merupakan sebuah teknologi baru dalam hal pembayaran digital,

sehingga peneliti dapat mengukur pengaruhnya terhadap perilaku konsumen.

Penelitian ini akan dilakukan di Kota Makassar, Penelitian ini akan berfokus pada

seberapa besar penggunaan Fitur Shopee PayLater dan Fitur COD pada

mahasiswa di Makassar. Dan untuk mengetahui bagaimana perilaku konsumen

mahasiswa di Makassar. Maka dalam penelitian ini dilakukan dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Fitur Shopee Paylater Dan Fitur Cod Sebagai Pembayaran

Digital Terhadap Perilaku Konsumen Mahasiswa Di Makassar”.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan dalam

penulisan penelitian ini adalah :

1. Apakah Fitur Shopee PayLater berpengaruh secara parsial terhadap

perilaku konsumen mahasiswa di Kota Makassar?

2. Apakah Fitur COD berpengaruh secara parsial terhadap perilaku

konsumen mahasiswa di Kota Makassar?

3. Diantara Fitur Shopee PayLater dan Fitur COD variabel mana yang

paling berpengaruh terhadap perilaku konsumen mahasiswa di Kota

Makassar?
7

I.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui seberapa besar Fitur Shopee PayLater dan Fitur

COD berpengaruh secara parsial terhadap perilaku konsumen

mahasiswa di Kota Makassar

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Fitur Shopee PayLater dan

Fitur COD berpengaruh secara simultan terhadap perilaku konsumen

mahasiswa di Kota Makassar

3. Untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap

perilaku konsumen mahasiswa di Kota Makassar?

I.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi

kalangan, antara lain :

1. Bagi Penulis

Sebagai persyaratan akademik untuk menyeselesaikan Studi di ITB

Nobel Indonesia dan dapat digunakan untuk menambah koleksi

pustaka.

2. Bagi Akademik

Manfaat untuk akademik proposal penelitian ini dapat menambah

koleksi Pustaka, sehingga akan bermanfaat bagi mahasiswa yang akan

Menyusun laporan tugas akhir.

3. Bagi Pembaca
8

Untuk pembaca proposal penelitian ini bisa menjadi tambahan

wawasan dan pemahaman tentang fitur-fitur pembayaran Shopee

PayLater bagi seluruh pengguna Shopee

I.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang rumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika pembahasan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang materi-materi dasar yang diperoleh dari
berbagai literatur serta hasil penelitian yang sejenisnya di bidang yang sama.
Dalam bab ini diterangkan pula kerangka pemikiran dan hipotesis yang akan
diuji.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang bagaimana penelitian dilakukan atau
dilaksanakan secara operasional. Oleh karena itu diuraikan variabel penelitian
dan definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber-sumber data,
metode pengumpulan data, serta metode analisis yang akan digunakan.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai gambaran umum objek penelitian, uraian
pembahasan, atau analisis hasil-hasil penelitian dalam penulisan skripsi.
BAB V : PENUTUP
Bab ini mencakup kesimpulan dan saran-saran untuk rumusan kebijakan
atau perbaikan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Fitur Shopee Paylater

Paylater adalah suatu bentuk alat pembayaran. Shopee Paylater

merupakan produk hasil Kerjasama dari PT Commerce Finance (Perusahaan

Pembiayaan), yaitu PT Lentera Dana Nusantara dan PT Shopee International

Indonesia (Shopee). Shopee Paylater atau yang biasa disebut dengan

SPayLater adalah sebuah fitur layanan alat pembayaran yang disediakan untuk

para pengguna aplikasi Shopee. SPaylater merupakan sebuah metode

pembayaran dalam bentuk pinjaman instan sampai RP.6.000.000 yang

memberikan pengguna kemudahan untuk membayar dengan cicilan 2,3,6

hingga 12 bulan. (Shopee, 2020b).

Gen Milenial dan Gen Z memiliki kecenderungan konsumsi digital

yang tinggi. Selain itu, mengaktifkan fitur SpayLater juga mempunyai syarat

dan pengajuan yang mudah dibandingkan kartu kredit. Meskipun bunga dari

fitur SpayLater lebih tinggi akan tetapi konsumen tetap lebih suka melakukan

transaksi dengan fitur SpayLater karena fitur Fitur SpayLater terjamin

keamanannya sudah dilindungi dan diawasi dengan OJK. Hal ini

dikhawatirkan konsumen menjadi impulse buying tanpa memperhatikan

kemampuan dan kesanggupan finansial.

SPaylater dapat diaktifkan apabila pelanggan di Shopee terpilih untuk

menjadi pengguna fitur Shopee Paylater. Agar menjadi pengguna yang

terpilih, maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi terlebih dahulu,

9
10

antara lain akun Shopee harus terdaftar dan telah terverifikasi. Kemudian,

akun Shopee sudah dalam jangka tiga bulan pemakaian dan sering digunakan

untuk bertransaksi. Akun pelanggan juga harus di update ke aplikasi Shopee

terbaru. Sesudah memenuhi persyaratan tersebut, pelanggan dapat melakukan

transaksi pembelian dan memilih SPaylater sebagai metode pembayaran.

Apabila fitur Shopee Paylater tidak tersedia, artinya pelanggan belum

memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Shopee. Sebaliknya, jika metode

pembayaran SPaylater sudah tersedia, otomatis akun Shopee Paylater

pelanggan telah disetujui. (Shopee, 2020b)

II.1.1 Cara mengaktifkan SpayLater

Aktivasi SPayLater hanya bisa dilakukan melalui aplikasi Shopee, di

mana pengguna akan diminta untuk upload foto KTP dengan berusia min 18

tahun sampai maks. 65 tahun dan verifikasi wajah. Shopee juga akan meminta

informasi tambahan tentang data pengguna, salah satunya tentang pekerjaan.

Pengajuan verifikasi akan diperiksa oleh admin terkait dalam kurun waktu

2x24 jam. Setelah disetujui pengguna akan mendapatkan notifikasi bahwa

pengguna telah berhasil menggunakan SPaylater. Pengguna juga akan

mendapatkan pinjaman kredit yang nilainya disesuaikan dengan seberapa

tinggi tingkat transaksi pembelian di Shopee. Semakin sering pelanggan

berbelanja, pinjaman SPaylater yang diterima juga semakin besar. Sidabutar,

2020 dalam (Selvy & Sri, 2022)


11

II.1.2 Cara Membayar Tagihan SPayLater

Untuk membayar tagihan SPaylater, pengguna diwajibkan untuk

membayar tagihan sesuai dengan periode cicilan yang telah dipilih, yakni 2

bulan, 3 bulan, atau 6 bulan. Pembayaran dapat dilakukan lewat Shopeepay,

virtual account dan indomaret. Fitur SPaylater menyediakan beberapa pilihan,

salah satunya pilihan riwayat transaksi dimana pengguna dapat melihat catatan

barang yang sudah dibeli dan dibayar. Selain itu, ada pilihan tagihan yang

berisi pemberitahuan mengenai jumlah tagihan yang akan dibayar serta waktu

batas pembayaran. Jika pelanggan telat membayar, pelanggan tidak dapat

melakukan transaksi dengan SPaylater sampai tagihan lunas. Keterlambatan

juga dapat mengakibatkan pembekuan akun Shopee (Shopee, 2020).

Sehubungan dengan hal tersebut perilaku pembelian yang tidak

direncanakan sampai menyebabkan telat membayar bisa disebabkan dengan

impulsive buying dengan ditandai dorongan yang tiba-tiba, kuat dan

seringkali gigih untuk membeli produk yang dimulai secara spontan setelah

konfrontasi dengan barang tertentu, dan disertai dengan perasaan senang.

(Oliver, 2013) Pembelian secara Impulsive merupakan kecenderungan

konsumen untuk membeli produk dengan tiba-tiba dan spontan (Rook &

Fisher, 1995).
12

II.2 Fitur Cash On Delivery (COD)

Cash On Delivery atau yang biasa disebut dengan COD merupakan

metode pembayaran secara langsung di tempat kurir saat barang tiba di

tujuan. Cash on delivery secara bahasa yaitu cash artinya tunai, on artinya

pada atau saat dan delivery artinya pengiriman. Secara istilah cash on

delivery merupakan pembayaran tunai yang dilakukan saat barang yang dibeli

tiba di tujuan, dengan kata lain cash on delivery berarti harga barang yang

dibeli harus dibayar sebesar harga faktur saat barang diterima pembeli.

(Kosanke, 2019) Menurut (Pasaribu, 2022) Para konsumen juga lebih

memilih menggunakan dengan fitur konsumen karena adanya keuntungan

yaitu Gratis ongkos kiri. Gratis ongkos kirim adalah biaya gratis pengiriman.

Gratis ongkos kirim merupakan strategi pemasaran unggulan yang dimili

shopee dimana fungsinya untuk memberikan informasi, membujuk dan untuk

mempengaruhi konsumen sampai terjadi niat untuk melakukan keputusan

pembelian.

Bagi konsumen saat baru pertama kali belanja online dengan metode

pembayaran transfer kadang terasa sedikit meragukan, karna konsumen harus

menunggu beberapa lama hingga barang yang dipesan tiba sedangkan

pembayarannya sudah dilakukan terlebih dahulu. hal seperti ini yang kadang

memunculkan rasa was-was pada konsumen oleh karna itu kebanyakan

konsumen memilih metode pebayaran dengan cara tunai atau yang biasa

disebut COD (Cash On Delivery).


13

Pada konsumen yang baru menggunakan transaksi pembelian online

terkadang terdapat rasa was-was pada konsumen yang baru pertama kali

menggunakan transaksi pembelian online, karena mereka tidak dapat

memastikan barang atau produk yang mereka beli benar berkualitas dan

terpercaya atau tidak. Ada kala nya konsumen kadang tidak puas dengan

barang yang dibeli dan memiliki keluhan yang terkait dengan produk maupun

jasa yang di beli melalui online, tetapi ketika transaksi dilakukan dengan fitur

pembayaran Cash On Delivery (COD) hal ini tidak akan terjadi. Dengan fitur

pembayaran ini pembeli dapat langsung melakukan keluhan atau mereview

barang yang telah dibeli dengan cepat dan penjual juga dengan cepat

menanggapi keluhan tersebut dan segera diselesaikan dan ditanggapi, maka

kepuasan pelanggan juga akan lebih terjaga. Karena pelanggan tidak perlu

menunggu lama untuk mendapatkan balasan atau keluh kesah yang

disampaikan oleh konsumen.

Saat ini aplikasi Shopee merupakan salah satu aplikasi yang

menawarkan metode pembayaran Cash On Delivery (COD) dengan adanya

fitur pembayaran ini konsumen akan semakin percaya, nyaman dan semakin

tertarik. Semakin banyak yang menggunakan fitur pembayaran Cash On

Delivery (COD) maka semakin meningkat juga keputusan pembelian

konsumen pada Marketplace Shopee.


14

II.2.1 Indikator-Indikator Fitur Pembayaran Cash On Delivery (COD)

Menurut (Halaweh, 2017) E-commerce dapat dipercaya jika

menyediakan layanan Cash On Delivery bagi pelanggannya. Indikator

Pembayaran Cash On delivery (COD) yaitu :

1. Security, yaitu pembayaran dengan uang tunai akan memberikan

keamanan dari resiko dan ancaman pada internet

2. Privacy, yaitu pembayaran dengan konsumen dari data-data privasinya

yang menyebar, hal tersebut dapat mengantisipasi data-data pribadi yang

disalahgunakan.

3. Confidence, yaitu kepercayaan pembayaran dengan Cash On Delivery

(COD) yang membuat kepercayaan konsumen semakin baik terhadap

produk yang dating sesuai dengan barang yang diharapkan (sesuai

pesanan) karena produk langsung dibayar setelah barang diterima.

II.3 Pembayaran Digital

Menurut Abdurrahman Hafidz (2015) Dalam (Tarantang et al., 2019)

Sistem pembayaran digital merupakan sebuah bentuk sistem atau mekanisme

pembayaran yang diselenggarakan secara online melalui internet dengan tujuan

transaksi pembelian sebuah produk oleh konsumen. Sistem pembayaran digital

sudah mulai marak lantaran banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan, baik

manfaat yang didapat oleh konsumen maupun produsen.Terlebih sekarang sudah

semakin maraknya e-commerce yang membuat masyarakat terpacu untuk

melakukan transaksi online. Namun meski beberapa website e-commerce telah


15

banyak bermunculan di Indonesia, umumnya dapat dikatakan bahwa 99%

konsumen masihlah tergantung pada pembayaran tunai.

Menurut (Tera, 2016) Sistem pembayaran digital memiliki keunggulan

lain yaitu memberikan keamanan dalam bertransaksi. Dengan keamanan yang

terjamin, konsumen akan nyaman dalam melakukan suatu pekerjaan. Dan jika

konsumen menggunakan pembayaran digital, sistem keamanannya pun akan

sangat terjamin. Karena akan sangat menyulitkan jika setiap orang selalu

membawa uang dengan jumlah yang banyak di dalam tas saat berada di tempat

umum. Ditambah lagi saat ini banyak sekali kejahatan di mana-mana. Untuk

meminimalisir risiko tersebut, maka hadirlah sistem pembayaran digital yang

memberikan banyak manfaat bagi setiap konsumennya.

II.4 Perilaku Konsumen

II.4.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Kottler dalam (Kartikasari et al., 2013) perilaku konsumen

adalah riset tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,

membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, ide, jasa, atau pengalaman

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Sedangkan Perilaku konsumen menurut Swasta dan Irawan (2012)

dalam (Azis, 2019) adalah aktivitas individu yang secara langsung terlibat

dalam mendapatkan dan mempengaruhi barang dan jasa, termasuk di

dalamnya pengambilan keputusan pada perencanaan dan penentuan kegiatan

tersebut.
16

Menurut Prasetidjo dan Ihalauw dalam (Fernandes, 2014) ada

beberapa hal yang berbeda dalam kaitannya dengan perilaku konsumen, antara

lain :

a) Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang terdiri dari

beberapa tahap, yaitu

(1) Tahap perolehan (acquisition) : pencarian (searching) dan pembelian

(purchasing)

(2) Tahap konsumsi (consumption) : menggunakan (using) dan mengevaluasi

(evaluating).

(3) Tahap tindakan setelah pembelian (disposition) : apa yang dilakukan

konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi

Proses diatas dapat diartikan sebagai berikut :

Mendapatkan produk Konsumsi


Mencari
Kebutuhan Menggunakan
Informasi
Alternatif Mengevaluasi
Keputusan
membeli

Gambar 3 – Tahap-tahap Tindakan Perilaku Konsumen


Sumber : Prasetidjo dan Ihalauw (2005) dalam (Fernandes, 2014)
Proses Perilaku Konsumen pada Gambar 3 diatas menunjukkan bahwa

perilaku konsumen seseorang akan dimulai dari adanya kebutuhan dan

keinginan yang diikuti proses pencarian, pembelian, penggunaan dan evaluasi

saat pembelian.
17

b) Unit-unit pengambil keputusan beli (decision units) menurut Kotler

(1991) terdiri dari : Konsumen individu yang membentuk pasar konsumen

(consumer market), konsumen organisasional yang membentuk pasar bisnis

(business market).

II.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian

konsumen

Adapun faktor-faktor yang mempengerahui perilaku pembelian konsumen

dijelaskan sebagai berikut :

1. Faktor Budaya

Menurut Sumarwan (2004) dalam (Marbun et al., 2014) budaya

adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi perilaku,

sikap, kepercayaan dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Adapun

unsur-unsur budaya antara lain budaya, subbudaya dan kelas sosial.

2. Faktor Sosial

Dalam faktor sosial, kelompok referensi, keluarga, peran sosial dan

status mempengaruhi perilaku pembelian.

3. Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi,

antara lain sebagai berikut usia, pekerjaan, kepribadian dan konsep

diri, situasi ekonomi dan gaya hidup.

4. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor

psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan

dan sikap.
18

II.4.3 Dimensi Perilaku Konsumen

Menurut (Fernandes, 2014) ada 2 dimensi perilaku konsumen sebagai

berikut :

1. Customers Satisfaction : Kepuasan konsumen terhadap barang atau

layanan jasa yang mereka dapatkan pada penggunaan sistem

pembayaran yang memiliki keterkaitan yang erat dengan bahagia atau

tidaknya para pengguna terhadap penggunaan barang, layanan, dan

transaksi.

2. Consumer decions : Keputusan konsumen untuk menggunakan atau

tidaknya suatu barang atau layanan, keputusan transaksi serta keputusan

untuk merekomendasikan produk atau layanan kepada pihak lain.

Seorang konsumen ketika memutuskan alternatif kepada pihak lain.

Seorang konsumen ketika memutuskan alternatif yang akan dipilih,

maka akan melakukan pembelian atau menggunakan barang atau

layanan.

II.4.4 Keputusan Pembelian

Pengertian keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau

lebih (Schiffman & Kanuk) dalam (Kartikasari et al., 2013). Proses

pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan

suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif

tindakan. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku

yang berbeda. Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan membeli

(Nurhayati, 2017) dalam (Kartikasari et al., 2013), yaitu:


19

a. Pengambilan inisiatif (Initiator)

Individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu atau

yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai

wewenang untuk melakukannya sendiri.

b. Orang yang mempengaruhi (Influencer)

Individu yang mempengaruhi keputusan untuk membeli atau secara

tidak sengaja untuk mempengaruhi keputusan pembelian.

c. Pembuat keputusan (Decider)

Individu yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa

yang akan dibeli, bagaimana pembeliannya, kapan dan dimana

membelinya.

d. Pembeli (Buyer)

Individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya.

e. Pemakai (User)

Seorang individu yang menikmati atau menggunakan produk atau

layanan yang dibeli.

II.5 Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini akan dijelaskan hasil-hasil penelitian terdahulu yang

bisa dijadikan dalam topik penelitian ini. Penelitian terdahulu dipilih sesuai

dengan permasalahan dalam penelitian ini, sehingga diharapkan mampu

menjelaskan maupun memberikan referensi bagi penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini.

Tabel 1 Penelitian Terdahulu


20

N Nama Variabel Penelitian Metode Analisis Hasil (Kesimpulan)


O Peneliti
1 Sari (2020) Pengaruh Penggunaan Uji validitas, uji Penggunaan paylater tersebut
Paylater Terhadap reliabilitas, memberikan pengaruh yang
Perilaku Impulse Analisis positif terhadap perilaku impulse
Buying Pengguna E- Deskriptif, uji buying
Commerce di Indonesi Normalitas, Uji
Linieritas,
Analisis Kolerasi
Sederhana,
Analisis
Koefisien
Determinasi, Uji
Hipotesis
2 Saputri Pengaruh Perilaku Metode Hasil tersebut membuktikan
(2022) Konsumen Terhadap deskriptif dan bahwa perilaku konsumen
Pembelian Online verifikatif, memiliki hasil yang positif
Produk Fashion Pada Analisis Regresi sehingga memberikan dampak
ZALORA INDONESIA Sederhana, yang positif pula pada keputusan
Koefisien pembelian terhadap Zalora
Determinasi Indonesia.
3 Riskiyah Pengaruh Digital Metode teknik Digital payment berpengaruh
et.al. (2021) Payment terhadap sampling, Uji terhadap perilaku konsumen di
perilaku Konsumen Validitas, Uji era revolusi industry 4.0 dengan
Pengguna platform Reliabilitas, Uji besarnya pengaruh sebesar 62,5%
digital Payment OVO asumsi klasik, uji
regresi linear
sederhana, uji
parsial, uji
koefisien
determinan.
4 Halisa “Pengaruh Online Pendekatan Online Customer Review
(2022) Customer Review dan asosiatif, Uji berpengaruh positif dan
Sistem Pembayaran validitas, uji signifikan terhadap Minat Beli
Cash on Delivery reabilitas, uji Konsumen.
(COD) Terhadap Minat korelasi, , uji
Beli Konsumen Pada koefisien
Aplikasi Lazada determinan.
5 KHOFSOH Pengaruh Persepsi analisis jalur Persepsi kemudahan dan persepsi
(2020) Kemudahan, Persepsi (path analysis) manfaat tidak berpengaruh
Manfaat, Motivasi dengan AMOS terhadap niat menggunakan
Hedonis, Kebiasaan, 22.0. dompet digital dan masing-
Promosi Penjualan, masing dompet digital.
terhadap Niat Sedangkan perilaku konsumen
Menggunakan dan pada DANA, GoPay, OVO
Perilaku Konsumen terdapat pengaruh kebiasaan
dalam Menggunakan terhadap niat menggunakan pada
Dompet Digital pengguna dompet digital secara
keseluruhan.
21
22

II.6 Kerangka Pikir

Kerangka berfikir menggambarkan pengaruh antar variabel bebas terhadap

variabel terikat yaitu pengaruh penggunaan fitur Shopee Paylater dan fitur

COD terhadap perilaku konsumen mahasiswa di Makassar.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar dibawah ini:

Kerangka Konseptual

Fitur Shopee Paylater H1


(X1)
Perilaku Konsumen (Y)

Fitur Cash On Delivery


(X2)
H2

H3

Gambar 4 – Kerangka Konseptual

Agar konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan

dengan mengubahnya menjadi variabel. Berdasarkan operasional konsep

penelitian, adapun variabel penelitian yang digunakan ada dua variabel yaitu

sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X1), yaitu Fitur ShopeePayLater dan (X2) Cash On

Delivery

2. Variabel terikat (Y), yaitu Perilaku Konsumen

II.7 Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara dari rumusan masalah yang

sudah disebutkan yaitu menanyakan hubungan antara dua variable atau

lebih. Dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk


23

kalimat pertanyaan. Dapat dikatakan sementara karena jawaban yang

diberikan didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang

empiris.

Berdasarkan penjabaran beberapa pengertian dan penelitian yang

relevan di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H 1: Diduga Fitur ShopeePaylater mempengaruhi perilaku konsumen

secara parsial.

H 2: Diduga Fitur COD (Cash On Delivery) mempengaruhi perilaku

konsumen secara parsial.

H 3: Diduga Fitur Shopee Paylater dan Fitur COD variabel berpengaruh

terhadap perilaku konsumen mahasiswa di Kota Makassar secara simultan.


24

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah para mahasiswa pengguna Shopee

yang berlokasi di Indonesia, Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar.

III.2 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan satu kesatuan individu atau objek pada wilayah dan

waktu dengan kualitas tertentu yang akan diamati dan diteliti. Populasi yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa yang berdomisili di kota

Makassar pengguna yang menggunakan Fitur-Fitur aplikasi ShopeePaylater dan

Fitur COD.

Sampel diambil dengan cara purposive sampling. Pengambilan sampel

metode purposive sampling merupakan sebagian dari populasi yang

karakteristiknya hendak di selidiki. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah

responden kuisioner pengguna platform shopee yang menggunakan fitur

ShopeePaylater dan Fitur COD. Pengambilan besar sampel dalam penelitian ini

ditentukan berdasarkan rumus slovin menurut Umar, (2011) yaitu:

N
n=
1+ N e 2

700
n=
1+700.(01)2

700
n=
1+7,00
25

700
n=
8,00

n=87,5

n=88

n = Jumlah elemen/anggota sampel

N = Jumlah elemen/anggota populasi

E = Error level (tingkat kesalahan), umumnya digunakan 1% atau

0,01,5% atau 05, dan 10% atau 0,1. Dan peneliti menggunakan 10% atau

0,1.

Jadi berdasarkan perhitungan metode slovin dari jumlah populasi

700 maka dapat ditentukan, n=88

III.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu

data dalam bentuk angka yang dapat dihitung, yang diperoleh dari perhitungan

kuesioner yang akan dilakukan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

Adapun tujuan dari penggunaan metode kuantitatif adalah untuk mencari

hubungan yang menjelaskan sebab-sebab dalam fakta sosial di lapangan secara

terukur, dalam upaya menunjukkan hubungan variabel sekaligus menganalisanya.

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui

kuesioner atau serangkaian daftar pertanyaan yang telah disusun dan


26

diajukan oleh peneliti. Data tersebut meliputi pengguna shopee paylater

dan fitur cod yang mempengaruhi perilaku konsumen. Sedangkan

responden yang menjawab daftar kuesioner adalah konsumen yang

memakai Fitur ShopeePaylater dan Fitur COD.

2. Data sekunder

Menurut Sugiyono, (2010) data sekunder adalah “Sumber yang

diperoleh secara tidak langsung yang memberikan data kepada

pengumpul data”. Data Sekunder ini diperoleh dari literature, jurnal

penelitian terdahulu, majalah yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti dan studi pustaka yang diperoleh dari beberapa buku yang

mendukung penelitian sehingga memperoleh gambaran teoritis dari

masalah yang akan diteliti.

III.4 Metode Analisis Data

Metode analisis yang akan digunakan peneliti yaitu regresi linier

sederhana, uji validitas, uji reliabilitas, koefisien determinasi, uji T dan uji F.

Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independent dengan

variabel dependen apakah masing-masing variabel independent berhubungan

positif atau negative dan untuk meprediksi nilai dari variabel dengan apabila nilai

variabel independent mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan

berskala interval atau rasio.

1. Uji Validitas
27

Menurut Ghozali (2012) uji validitas digunakan untuk

mengukur sah (valid) atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkap

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung

dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item – total

correlation) dengan nilai r tabel.Jika r hitung > t rabel dan nilai posititif

maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah

instrument pernyataan yang digunakan untuk mengukur bersifat

terpercaya dan konstan. Sesuai dengan tabel standar Cronbach’s Alpha,

nilai koefisien reliabilitas wajib lebih dari 0,70 untuk menyatakan

bahwa item yang digunakan bersifat reliabel.

3. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana dilakukan guna mengukur

pengaruh yang diberikan dari variabel independen kepada variabel

dependen. R square atau koefisien determinasi dianalisis guna

mengetahui sejauh apa kemampuan model dalam menerangkan variasi

dari variabel bebas pada penelitian (Ghozali, 2013).

4. Uji T (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

bebas secara parsial berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel


28

terikat. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05 (Firdaus,

2004). Kriteria uji yang diajukan :

Jika t hitung > t tabel pada α= 5%maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika t hitung < t tabel pada α= 5%maka H0 diterima dan H1 ditolak.

5. Uji F (Uji Simultan)

Menurut Ghozali (2012) Uji Statistik F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel independen atau variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen atau variabel terikat. Untuk menguji

hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria sebagai berikut:

Menentukan tingkat signifikan sebesar a = 10% atau 0,1

Menghitung Uji F (F-Test)


2
R ∕k
F Hitung =
( 1−R ) ∕ ( n−K −1 )
2

Keterangan:
2
R = Koefisien determinasi gabungan

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah sampel

6. Uji Koefisien determinasi ( R2 )

Menurut Gozhali (2012) Koefisien determinasi pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang
29

mengecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel- variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel X terhadap Y, yaitu dengan cara:

N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r=
√ ( N ∑ X −(∑ X ) )( N ∑ Y −( ∑ Y ) )
2 2 2 2

2 2
R = ( r ) x 100%

Dimana:

R= Koefisien korelasi

n = Jumlah sampel yang diteliti

X = Variabel independen

Y = Variabel terikat

III.5 Definisi Operasional

Secara teoritis, yang dimaksud dengan definisi operasional variabel

adalah merupakan Batasan-batasan yang penulis tentukan untuk menghindari

adanya kemungkinan interpretasi-interpretasi lain terhadap variabel yang diteliti.

Adapun definisi operasional variabel yang dimaksud tersebut adalah :

VARIABEL DEFINISI INDIKATOR


OPERASIONAL
Fitur Shopee Paylater Sebagai metode
(X1) pembayaran digital “beli Penggunaan SPayLater
sekarang, bayar nanti” secara berlebihan Menurut
melalui pembayaran (Indonesia, 2022)
tagihan dengan cicilan
serta bunga tanpa
memerlukan kartu kredit.
Fitur Cash On Delivery Sebagai metode 1. Security
30

(X2) pembayaran digital “beli 2. Privacy


sekarang, bayar langsung 3. Trust Menurut,
di tempat” (Halaweh, 2017)
Perilaku Konsumen Suatu proses atau aktifitas 1. Customers
seseorang untuk Saticfaction
melakukan pencarian, 2. Consumer
pemilihan, pembelian, decisions Menurut
penggunaan serta (Fernandes, 2014)
mengevaluasi suatu
produk / barang dan jasa
untuk memenuhi
kebutuhan dan
keinginannya.

Tabel 2 – Definisi Operasional Variabel


31

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, V. H. I. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Fitur


Spaylater Pada Aplikasi Shopee Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku
Konsumtif. 17.
Azis, T. N. (2019). Strategi Pembelajaran Era Digital. Annual Conference on
Islamic Education and Social Sains (ACIEDSS 2019), 1(2), 308–318.
Fernandes, H. P. (2014). PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL, PERILAKU
KONSUMEN DAN PERSEPSI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
MAHASISWA BSI YOGYAKARTA. V(2), 139.
Gumulya, J., & Widiastuti, M. (2003). Pengaruh Konsep Diri Terhadap Perilaku
Konsumtif Mahasiswa Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi Esa
Unggul, 11(01), 50–65.
Halaweh, M. (2017). Intention to adopt the cash on delivery (COD) payment
model for E-commerce transactions: An empirical study. Lecture Notes in
Computer Science (Including Subseries Lecture Notes in Artificial
Intelligence and Lecture Notes in Bioinformatics), 10244 LNCS, 628–637.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-59105-6_54
Indonesia, C. (2022, May). Plus Minus Menggunakan Paylater. Kamis, 12 Mei.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220511200932-78-795680/plus-
minus-menggunakan-paylater?
Kalakota, R., & Whinston, A. (1997). Electronic Commerce: A Manager’s Guide.
Electronic Commerce A Manager’s Guide, 3.
Kartikasari, D., Arifin, Z., & Hidayat, K. (2013). Pengaruh Perilaku Konsumen
Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas
Brawijaya, 3(2), 74110.
Kemp, S., & Moey, S. (2019). DIGITAL 2019 SPOTLIGHT: ECOMMERCE IN
INDONESIA. 18 SEPTEMBER 2019.
https://datareportal.com/reports/digital-2019-ecommerce-in-indonesia
Kemp, S., & Reportal, D. (, February). DIGITAL 2022: INDONESIA. 15
FEBRUARY 2022. https://datareportal.com/reports/digital-2022-indonesia
Kosanke, R. M. (2019). Pengaruh Online Customer Review Dan Sistem
Pembayaran Cash on Delivery (Cod) Terhadap Minat Beli Konsumen Pada
Aplikasi Lazada. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents,
3(April), 1–23.
Marbun, I. I., Ginting, R., & Emalisa. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Kopi Luwak Bermerek Di Kota Medan.
Journal of Agriculture and Agribusiness Socioeconomics, 3(6), 1–14.
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/ceress/article/view/8220
Mention, A. L. (2019). The Future of Fintech. Research Technology Management,
62(4), 59. https://doi.org/10.1080/08956308.2019.1613123
Oliver, J. (2013). Pengaruh Lonlines Terhadap Pembellian Tidak Terencana.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Pasaribu, A. P. (2022). PENGARUH METODE PEMBAYARAN CASH ON
DELIVERY (COD) DAN GRATIS ONGKOS KIRIM TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN DI SHOPEE PADA MASYARAKAT KOTA
32

MEDAN.
Rook, D. W., & Fisher, R. J. (1995). Normative Influences on Impulsive Buying
Behavior. Journal of Consumer Research, 22(3), 305–313.
https://doi.org/10.1086/209452
Sejarah Shopee di Indonesia: Marketplace Sukses di Tanah Air. (2021). Ginee.
https://ginee.com/id/insights/sejarah-shopee-indonesia/
Selvy, D. P., & Sri, M. L. (2022). PENGARUH LITERASI KEUANGAN
TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN FINTECH PAYMENT (PAYLATER)
PADA SHOPEE (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas ….
http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/9216
Shopee. (2020a). [SPayLater - Tagihan & Pembayaran] Bagaimana cara
membayar tagihan SPayLater? https://help.shopee.co.id/portal/article/72336-
[SPayLater---Tagihan-&-Pembayaran]
Shopee. (2020b). Apa itu SPayLater?
https://help.shopee.co.id/portal/article/71956-[SPayLater---Limit-&-
Aktivasi]
Shopee. (2022). [SPayLater - Limit & Aktivasi]. Helpshopee.
https://help.shopee.co.id/portal/article/72939-[SPayLater-Limit-Aktivasi]-
Bagaimana-cara-mengaktifkan-SPayLater?previousPage=secondary category
Super Admin. (n.d.). Apa Itu Cash On Delivery/ COD?
Www.Resellerdropship.Com. Retrieved December 8, 2022, from
https://www.resellerdropship.com/blog/apa-itu-cash-on-delivery-cod
Tarantang, J., Awwaliyah, A., Astuti, M., & Munawaroh, M. (2019).
Perkembangan Sistem Pembayaran Digital Pada Era Revolusi Industri 4.0 Di
Indonesia. Jurnal Al-Qardh, 4(1), 60–75.
https://doi.org/10.23971/jaq.v4i1.1442
Tera, R. (2016). Apa Saja Manfaat dari E-Payment ? Dkijakarta.Co.
http://dkijakarta.co/2016/07/19/apa-saja-manfaat-dari-e-payment/
33

N
34

Data Responden Kuesioner

Jenis Kelamin :

Usia :

Universitas :

Perilaku Konsumen

No Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya menghabiskan sebagian besar

uang untuk membeli produk yang saya

inginkan atau kebutuhan di Platform

Shopee

2. Saya merasa puas dalam menggunakan

fitur-fitur layanan dari platform Shopee

3. Saya menyarankan orang lain untuk

menggunakan fitur SPayLater dan fitur

COD

4. Saya menggunakan fitur cod atau fitur

SPaylater karena terdapat gratis ongkir

atau promo lainnya

5. Saya tidak menggunakan atau

mengaktifkan fitur SPaylater

6. Saya tidak atau belum menggunakan


35

fitur cod di platform shopee

Fitur Shopee Paylater

No Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya mengaktifkan SPayLater dan

menggunakan fiturnya karena

memudahkan saya dalam melakukan

transaksi pembayaran saat berbelanja

2. Saya menggunakan fitur SPaylater

lebih dari 3 kali

3. Penggunaan SPayLater memungkinkan

saya bisa lebih sering berbelanja

4. Saya sudah cukup terbiasa dengan

SPayLater untuk transaksi pribadi

5. Saya lebih sering menggunakan fitur

Spaylater daripada menggunakan fitur

COD dalam transaksi pembayaran

FITUR COD
36

No Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya terbiasa atau cukup sering

menggunakan fitur COD saat

berbelanja di Shopee

2. Saya menggunakan fitur COD lebih

dari 3 kali

3. Saya menggunakan fitur COD karena

saya percaya dengan keamanan dan

data privasi saya

4. Saya merasa sistem pembayaran fitur

COD sangat dibutuhkan

5. Saya lebih sering melakukan

pembayaran melalui Fitur cod daripada

menggunakan SpayLater

Anda mungkin juga menyukai