PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
COVER ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.3. Batasan Masalah ......................................................................................... 4
1.4. Tujuan ......................................................................................................... 4
1.5. Manfaat ....................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 6
2.1. Landasan Teori ........................................................................................... 6
2.1.1. Literasi Keuangan ................................................................................ 6
2.1.2. Digital payment.................................................................................... 8
2.1.3. Gaya Hidup ........................................................................................ 11
2.1.4. Perilaku Konsumtif ............................................................................ 13
2.1.5. Belanja Online ................................................................................... 15
2.2. Penelitian Yang Relevan .......................................................................... 18
2.3. Kerangka Berpikir .................................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 26
3.1. Rancangan/Design Penelitian ................................................................... 26
3.2. Sumber dan Jenis Data ............................................................................. 27
3.2.1. Sumber Data ...................................................................................... 27
3.2.2. Jenis Data ........................................................................................... 28
3.3. Populasi dan Sampel ................................................................................ 28
3.3.1. Populasi.............................................................................................. 28
3.3.2. Sampel ............................................................................................... 29
3.4. Instrumen Penelitian ................................................................................. 30
3.5. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 30
3.6. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel............................ 31
3.6.1. Variabel Penelitian ............................................................................. 31
3.6.2. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 31
3.7. Teknik Analisis Data ................................................................................ 32
BAB 1 PENDAHULUAN
Barat (NTB) berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik melalui
website resminya (bps.go.id, 2022), pada tahun 2017-2019 menyebutkan bahwa dari
tahun 2017 sebanyak 22,64 persen, tahun 2018 sebanyak 28,31 persen, dan tahun
2019 sebanyak 39,16 persen.
Shopee
Lazada
Tokopedia
Bukalapak
Blibli
JD.ID
Lainnya
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Belanja online ini di dukung oleh hadirnya digital payment atau yang di kenal
dengan transaksi non tunai. Transaksi non tunai ini seperti kegiatan transfer antar
bank. Selain pembayaran non tunai yang dilakukan melalui antar bank, digital
payment juga bisa dilakukan dengan kartu debit, ATM, atau e-money yang bisa
diakses melalui gadget android maupun iOS yang tersambung ke internet. Dengan
demikian, semua transaksi pembayaran dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun.
Konsumen di Indonesia mulai banyak menyukai situs belanja online. Salah satu
kalangan konsumtif yang banyak menggunakan layanan ini adalah mahasiswa
(Sardiyo & Martini, 2022). Saat kemudahan penggunaan digital payment untuk
kegiatan belanja online, faktor ini bisa pemicu bagi mahasiswa untuk berambisi
menggunakannya (Dianingsih, 2020). Berdasarkan periode survei Maret 2022
melalui website yang dirilis pada 2 Juni 2022 oleh lembaga Katadata Insight Center
(KIC), Kredivo, yang ditulis oleh (Dihni, 2022) trend konsumen belanja online di
dominasi oleh generasi Z dan mileneal dengan rentan usia 18-25 tahun sebanyak 29
persen yang melakukan transaksi belanja online. Sementara rentan usia 26-45 tahun
sebanyak 48 persen, rentan usia 36-45 tahun sebanyak kera persen, rentan usia 46-55
tahun sebanyak 5 persen, dan rentan 55 tahun sebanyak 1 persen. Alasan pemilihan
mahasiswa sebagi objek penelitian, terkhusus mahasiswa Universitas Teknologi
Sumbawa, karena rata-rata mahasiswa S1 berusia 18-23 tahun. Konsumen pada usia
ini merupakan generasi Z dan mileneal sehingga pemilihan sampel mahasiswa S1
Universitas Teknologi Sumbawa dapat mempersentasekan perilaku konsumen dalam
belanja online.
Kemudahan dalam mengakses situs belanja online membuat perubahan pola gaya
hidup mahasiswa berubah, dilihat dari pola konsumsi yang mencerminkan kegiatan
mahasiswa dalam menghabiskan waktu dan uang (Sardiyo & Martini, 2022).
Perubahan gaya hidup ini dipengaruhi sebagain besar dari lingkungan, contohnya
lingkungan pertemanan yang ruang lingkupnya memiliki gaya hidup hedonisme atau
dikenal dengan gaya hidup mewah (Azizah, 2020). Hal ini didukung dengan riset
awal yang dilakukan, yaitu dengan penyebaran kuesioner pada mahasiswa
Universitas Teknologi Sumbawa. Sebaran responden untuk riset awal diisi oleh 30
mahasiswa yang terdiri dari angkatan 2018 sampai dengan angkatan 2022.
Berdasarkan kuesioner yang disebar dan diisi oleh 30 responden dengan persentase
40% mahasiswa perempuan serta 60% mahasiswa laki-laki dengan rentang usia,
yaitu 18 sampai dengan 19 tahun 34%, rentang usia 20 sampai dengan 21 tahun 43%,
dan persentase 22 sampai dengan 23 tahun 23%.
jenis elektronik dan kosmetik memiki presentase 13% serta persentase lainnya
digunakan untuk kebutuhan pulsa dan kebutuhan lainnya.
1.4. Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa dalam belanja online.
2. Untuk mengetahui pengaruh digital payment terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa dalam belanja online.
3. Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa dalam belanja online.
4. Untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan, digital payment, dan gaya
hidup terhadap perilaku konsumtif mahasiswa dalam belanja online.
1.5. Manfaat
Adapun manfaat dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh
literasi keuangan, digital payment dan gaya hidup terhadap perilaku
konsumtif belanja online pada mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa.
2. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi yang baik untuk
pelilitian selanjutnya guna memperkuat teori-teori yang sudah ada mengenai
pengaruh literasi keuangan, digital payment dan gaya hidup terhadap perilaku
konsumtif belanja online mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa.
yakni fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban mengenai produk serta jasa
keuangan, dan mempunyai keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa.
Tahap kedua sufficient literate, pada tahap ini individu memiliki pengetahuan dan
keyakinan mengenai lembaga jasa keuangan dan produk serta jasa keuangan,
termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk maupun jasa
keuangan. Tahap ketiga less literate, pada tahap ini individu memiliki pengetahuan
mengenai jasa keuanga, jasa maupun produk layanan. Terakhir not literate, pada
tahap ini individu tidak memiliki pengetahuan maupun keyakinan kepada lembaga
jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, serta tidak mempunyai keterampilan
dalam menggunakan produk da jasa keuangan.
Sedangkan menurut (Chen & Volpe, 1998) pada bukunya yang berjudul “An
Analysis Of Personal Financial Literacy Among College Student.” Dalam
Rachmasari (2018), mengemukakan bahwa literasi keuangan dibagi menjadi 4
(empat) indikator, yaitu:
4) Shopee Pay
Shopee Pay merupakan fitur layanan uang elektronik yang dapat
digunakan sebagai metode pembayaran online diaplikasi Shopee, offline di
Merchant Shopee dan menyimpan pengembalian dana yang dapat
digunakan untuk membayar pesanan (Shopee, 2021).
5) Qris
Quick Response Code Indonesian (QRIS) merupakan penyatuan berbagai
macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP)
menggunakan QR Code. QRIS dikembangkan oleh industri sistem
pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan
QR Code dapat lebih mudah dan cepat (Bank Indonesia, 2020).
6) Gopay
Gopay merupakan sebuah metode pembayaran yang ditawarkan gojek
melalui aplikasinya, pengguna tidak perlu membayar uang tunai kepada
driver (Tarantang et al., 2019).
7) Doku
Doku merupakan solusi pembayaran elektronik lokal yang dimana
menawarkan pilihan pembayaran kepada penggunannya (Doku, 2022).
8) I-saku
I-Saku merupakan layanan transaksi online yang dimana kegiatan transaksi
salah satunya melalui Indomaret (I.saku, 2022).
9) M-banking
M-Banking merupakan aplikasi/layanan yang dibuat oleh pihak Bank
untuk nasabah yang bisa diakses melalui handphone atau laptop dengan
tujuan agar memudahkan aktivitas nasabah ketika melakukan transaksi
secara online yang berhubungan dengan uang tanpa harus melakukan
kegiatan transaksi langsung ke tempat Bank ataupun ke ATM (Bank
Shinhan Indonesia, 2022).
2) Lazada
Tahun 2011 perusahaan internet di Berlin, Jerman dengan nama Rocket
Internet membangun situs belanja online yang dikenal dengan Lazada.
Lazada mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2013 dengan memasarkan
berbagai macam produk mulai dari produk kecantikan, mainan anak,
peralatan rumah tangga, keperluan bayi, barang elektronik, makanan,
minuman, perlengkapan fashion pria maupun wanita, perlengkapan traveling,
perlengkapan olahraga dan sebagainya (Lyna & Ifon Prasetyo, 2021).
3) Tokopedia
William Tanuwijaya dan Leotinus Alpha Edison, pada tahun 2009
meluncurkan aplikasi belanja online di Indonesia yang saat ini dikenal
dengan Tokopedia. Sekarang Tokopedia menjadi satu-satunya perusahaan
teknologi Indonesia yang terdaftar di antara 8 perusahaan dengan
pertumbuhan tercepat berdasarkan pendapatan dalam indeks Asia Pacific
Technology Fast 500 oleh Deloittle Touche Tohmatsu dan berhasil mencatat
pertumbuhan sebesar 608% (Tokopedia, 2022).
4) Bukalapak
Berdirinya Bukalapak pada tahun 2010 dengan misi menciptakan
perekonomian yang adil untuk semua. Bukalapak memiliki perhatian khusus
dalam pemberdayaan UMKM Indonesia. Saat ini, Bukalapak sudah melayani
lebih dari 6 juta pelapak, 5 juta Mitra Bukalapak dan 90 juta penggunan aktif.
Tahun 2017 Bukalapak telah menyandang status unicorn (Bukalapak, 2022).
5) Blibli
Berdirinya Blibli pada tahun 2011 yang dikenal sebagai salah satu mal online
terbesar di Indonesia dengan komitmen memberi pengalaman berbelanja
yang aman dan nyaman. Pada dasarnya, Blibli memiliki tiga prinsip dasar
yakni kualitas, pelayanan, dan kolaborasi. Dengan demikian, dapat
mendorong berbagai inovasi di fitur e-commerce yang dimulai dari teknologi
pembayaran seperti PayLater sampai Subscription yang mengotomatiskan
pemesanan groceries. Hal lain yang Blibli tawarkan adanya kemudahan
Costomer Care 24 jam setiap hari dan adanya free ongkir ke semua
pelanggan (Blibli, 2021).
6) JD.ID
Pertama kali beroperasi di Indonesia pada November 2015 dan saat ini JD.ID
sudah memiliki 12 kategori pilihan produk yang akan terus bertambah.
Adapun kategori produk bervariasi mulai dari produk smartphones, produk
ibu dan ana, perangkat elektronik hingga produk luxury. Perkembangan
JD.ID dilihat dari jumlah produk yang ditawarkan yang pada awal tahun 2015
hanya 10.000 SKU, namun pada 2016 sudah menjadi sekitar 100.000.
menyediakan jasa pengiriman yang dapat menjangkau 365 kota di seluruh
Indonesia dengan ribuan armada yang siap mengantarkan langsung kepada
terhadap perilaku
konsumtif,
variabel
pendapatan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap perilaku
konsumtif.
3 Zahra Journal Pengaruh Literasi Penelitian ini
Qurotaa’yu Accountin Literasi Keuanga menggunakan
n & Astrie g & Keuangan n (X); metode analisis
Krisnawati Finance. Terhadap dan deskriptif dan
Vol.3 Perilaku Perilaku analisis regresi
No.1 Konsumtif Konsumt linear sederhana.
Maret Generasi if (Y) Hasil dari
2019 Mileneal Di penelitian ini
Kota Badung ialah;
Literasi keuangan
berpengaruh
signifikan negatif
terhadap perilaku
konsumtif
generasi milenial
di Kota Bandung.
4 Sri Utami Jurnal Pengaruh Literasi Penelitian ini
Ulfa Ilmiah Literasi Keuanga menggunakan
Rahma, Eri Akuntansi Keuangan, n (X1); metode analisis
Bukhari & dan Pendapatan Pendapat deskriptif dengan
Eri Teguh Manajeme Dan Gaya an (X2); model regresi
Prasetyo n (JIAM). Hidup Gaya linear berganda.
Vol.18, Terhadap Hidup Hasil dari
No.1, Mei Perilaku (X3); penelitian ini
2022 Konsumtif dan ialah;
Belanja Online Perilaku Secara parsial
Pada Masa Konsumt Literasi Keuangan
Pandemi if (Y) berpengaruh
COVID-19 signifikan
(studi kasus terhadap Perilaku
Kaliabang Konsumtif
Tengah Kota Belanja Online,
Bekasi) secara parsial
Pendapatan
berpengaruh
signifikan
terhadap Perilaku
Konsumtif
Belanja Online,
secara parsial
Gaya Hidup
berpengaruh
signifikan
terhadap Perilaku
Konsumtif
Belanja Online,
secara simultan
Literasi
Keuangan,
Pendapatan dan
Gaya Hidup
berpengaruh
signifikan
terhadap Perilaku
Konsuntif Belanja
Online.
5 Nurul Jurnal Pengaruh Literasi Penelitian ini
Safura Prisma Literasi Keuanga menggunakan
Azizah (Platform Keuangan, n (X1); Theory Planned
Riset Gaya Hidup Gaya Behavior yang
Mahasisw Pada Perilaku Hidup dimana teori ini
a Keuangan (X2); digunakan untuk
Akuntansi Pada Generasi dan memprediksi dan
). Volume Mileneal (studi Perilaku menjelaskan
01 Nomor kasus kota Keuanga perilaku dalam
02 Tahun Subang) n (Y) konteks yang
2020 spesifik. Hasil
dari penelitian ini
ialah;
Terdapat
hubungan antara
literasi keuangan
dengan perilaku
keuangan
milenial, dimana
tingginya tingkat
literasi keuangan
yang dimiliki
milenial maka
semakin tinggi
tingkat perilaku
keuangannya.
Terdapat
hubungan antara
gaya hidup
dengan perilaku
keuangan,
semakin baik
milenial mengatur
gaya hidup yang
benar dan tepat
maka semkain
bagus dalam
pengelolaannya.
Terdapat
hubungan antara
literasi keuangan
dan gaya hidup
karena semakin
baik tingkat
literasi dan
kepercayaan
maka semakin
tinggi perilaku
keuangan.
6 Titi Nusantara Pengaruh Uang Penelitian ini
Rismayanti Journal of Uang Saku dan Saku menggunakan
& Serli Economic Gaya Hidup (X1); metode analisis
Oktapiani s (NJE). Terhadap Gaya regresi linear
Vol 02, Perilaku Hidup berganda melalui
No.02 Konsumtif (X2); SPSS 16.0. Hasil
Desember Mahasiswa dan dari penelitian ini
2020 Fakultas Perilaku ialah;
Ekonomi dan Konsumt Uang Saku
Bisnis Fakultas if (Y) berpengaruh
Teknologi signifikan. Gaya
Sumbawa Hidup
berpengaruh
signifikan.
Pada tabel 2.1 yang menunjukkan penelitian terdahulu yang relevan dan
menjadi referensi dalam penelitian Pengaruh Literasi Keuangan, Digital payment,
dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumtif Belanja Online (Studi Kasus
Mahasiswa UTS). Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini
yaitu; (1) terletak pada subjek penelitian yang dimana dalam penelitian ini ialah
seluruh mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa, (2) perbedaan jangka waktu
dari tahun sebelumnya dan kondisi saat ini yang sudah berubah membuat hasil
penelitian ini pun tidak akan sama, (3) penelitian ini dilakukan untuk
mengembangkan hasil dari penelitian sebelumnya serta dilakukan untuk memberikan
penguatan terhadap kelemahan/kekurangan penelitian sebelumnya, (4) varibel yang
digunakan pada penelitian ini ada empat yaitu variabel literasi keuangan, variabel
digital payment, serta variabel gaya hidup sebagai variabel bebas dan variabel
perilaku konsumtif sebagai variabel terikat
Variabel Literasi
Keuangan (X1)
Variabel Gaya
Hidup (X3)
Gambar 2.1 merupakan alur dari kerangka berpikir penulis, yaitu dalam
penelitian ini terdapat tiga variabel bebas yaitu variabel literasi keuangan, variabel
digital payment, dan variabel gaya hidup, serta satu variabel terikat yaitu variabel
perilaku konsumtif. Selanjutnya dianalisis secara sistematis sehingga menghasilkan
pemaparan tentang hubungan variabel yang diteliti. Adapun hubungan mengenai
antar variabel digunakan untuk merumuskan hipotesis. Hipotesis sendiri berasal dari
kata hipo yang berarti lemah atau rendah, sedangkan tesis berarti pernyataan. Dapat
disimpulkan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang lemah, karena belum ada data
dan kebenarannya belum diuji dan hanya berasal dari teori (Sarmanu, 2017). Adapun
pemaparan mengenai hubungan antar variabel yang digunakan untuk merumuskan
hipotesis, sebagai berikut:
dan jasa yang disesuaikan dengan gaya hidup mereka (Rahma et al., 2022). Hal ini
didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Sardiyo & Martini (2022)
menyatakan bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku
konsumtif. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Rismayanti & Oktapiani (2020)
mengungkapkan bahwa gaya hidup berpengaruh positif signifikan terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa. Berdasarkan teori dan hasil
penelitian sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:
H3: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas gaya hidup dengan
variabel terikat perilaku konsumtif.
2.3.4. Pengaruh Literasi Keuangan, Digital Payment, dan Gaya Hidup Terhadap
Perilaku Konsumtif Belanja Online Mahasiswa Universitas Teknologi
Sumbawa
Literasi keuangan atau financial literacy secara sederhana diartikan sebagai
pengetahuan mengenai keuangan dengan tujuan setiap individu memiliki
kemampuan pengelolaan yang baik (Rismayanti & Oktapiani, 2020). Sementara
literasi keuangan menurut Rahma et al., (2022) adalah kebutuhan dasar bagi setiap
orang agar terhindar dari masalah keuangan. Digital payment diartikan sebagai
pembayaran berbasis digital dengan memanfaatkan internet. Pembayaran dengan
sistem ini sudah dikenal luas oleh masyarakat, hal ini tidak luput dari adanya
kemudahan yang disediakan untuk kegiatan bertransaksi. Sedangkan, gaya hidup
merupakan pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan
pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu
(Azizah, 2020). Sementara perilaku konsumtif diartikan sebagai suatu tindakan
pemakaian produk atau sesuatu yang belum selesai, artinya seseorang dapat membeli
dan menggunakan produk yang sama dengan merk berbeda atau dapat dikenal
dengan membeli barang dikarenakan adanya hadiah yang ditawarkan atau membeli
produk karena tergiur dengan banyaknya orang yang memakai produk tersebut
(Sardiyo & Martini, 2022). Berdasarkan deskriptif diatas, maka ketiga variabel yaitu
literasi keuangan, digital payment, dan gaya hidup sebagai variabel bebas dapat
dilihat pengaruhnya secara simultan atau secara bersamaan terhadap variabel terikat
yaitu perilaku konsumtif. Hal ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sardiyo & Martini (2022) menyatakan bahwa gaya hidup dan literasi
keuangan secara simultan berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2020) mengungkapkan
bahwa literasi keuangan dan gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku keuangan.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan
hipotesis sebagai berikut:
H4: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas literasi keuangan,
digital payment, dan gaya hidup dengan variabel terikat perilaku konsumtif.
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Batasan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
1. Teori Pendukung
2. Penelitian Terdahulu
yang Relevan
3. Kerangka Berpikir
4. Hipotesis
Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian (a) Studi Literatur;
2. Pengumpulan Data (b) Observasi;
3. Populasi Mahasiswa Aktif (c) Kuisioner
UTS
4. Sampel (pendekatan
slovin)
5. Instrumen Penelitian
(skala likert)
6. Variabel Penelitian dan (a) analisis statistik
Definisi Variabel deskriptif;
Operasional (b) uji kualitas data;
7. Teknik Analisis Data (c) uji asumsi klasik;
(d) analisis regresi berganda;
8. (e) uji hipotesis
2) Observasi
Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain
pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. oleh
yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang dapat ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek
penelitian, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
objek/subjek penelitian (Sudaryana & Agusiady, 2022). Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa aktif Universitas Teknologi Sumbawa yang pernah
melakukan belanja online dan transaksi dengan digital payment sebanyak 3.772
mahasiswa.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sudaryana & Agusiady, 2022). Sedangkan definisi lain dari sampel
adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut(Yusuf,
2014). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Teknologi
Sumbawa yang pernah melakukan belanja online dan menggunakan digital
payment.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah menggunakan
pendekatan slovin sehingga pengambilan sampel dapat dilakukan dengan tepat
dan dapat mewakili populasi (Sinambela, 2014). Pendekatan pengambilan sampel
berdasarkan slovin dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
( )
( )
3.7.3.1.Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuisioner. Kuisioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuisioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.
Validitas diuji menggunakan besarnya korelasi antara variabel. Koefesien
korelasi dinyatakan dengan r, kemudian signifikansi antara r diuji. Teknik
korelasi yang digunakan adalah correct item total correlation. Syarat validitas
adalah jika r hitung ≥ r tabel. Uji signifikansi dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) =
n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel (Syafina & Harahap, 2019).
3.7.3.2.Uji Realibilitas
Uji realibilitas digunakan untuk suatu kuisioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Uji realibilitas dapat dilakukan pada
pertanyaan yang telah sah atau valid. Teknik statistik yang digunakan untuk
pengujian tersebut dengan koefesien cronbach’s alpha setelah dilakukan
pengukuran dengan menggunakan SPSS. Suatu kuisioner dikatakan reliable
jika Cronbach’s Alpha > 0,60 (Syafina & Harahap, 2019).
3.7.3.3.Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi, variabel
atau regresi memiliki distribusi normal. Cara menguji normalitas ialah dengan
menggunakan analisis grafik dan uji statistik. Pengujian normalitas dengan
analisis grafik dapat dengan melihat grafik histogram dan normal P-P Plot.
Untuk grafik histogram dasar pengambilan keputusan adalah apabila grafik
histogram tidak condong ke kiri dan ke kanan maka data penelitian
berdistribusi normal, dan sebaliknya. Sedangkan normal P-P Plot adalah jika
data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas (Syafina & Harahap, 2019).
Sementara cara menguji normalitas dengan uji statistik adalah dengan
uji Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria jika nilai sig. atau probabilitas >
0,05, maka data berdistribusi normal, dan jika nilai sig. atau probabilitas <
0,05, maka data tidak berdistribusi normal (Syafina & Harahap, 2019).
3.7.3.4.Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terjadi
hubungan timbal balik antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji
multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance
inflation faktor (VIF). Apabila nilai tolarance>0,10 dan VIF < 10, maka tidak
terjadi multikolinearitas. Begitu juga sebaliknya apabila nilai tolerance < 0,10
dan VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas (Syafina & Harahap, 2019).
3.7.3.5.Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi yang digunakan terjadi ketidaksamaan varian
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut
homoskedastisitas dan model ini merupakan model regresi yang baik (Syafina
& Harahap, 2019).
Menurut Syafina & Harahap (2019), mendeteksi heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED
(nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik
didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul
ditengah, menyempit kemudian melebar atau sebalikya melebar kemudian
menyempit.
Y = α+β1X1+β2X2+β3X3 +e
Keterangan:
Y = Variabel dependen (Perilaku Konsumtif)
X1 = Variabel independen (Literasi Keuangan)
X2 = Variabel independen (Digital payment)
X3 = Variabel independen (Gaya Hidup)
α = Konstanta
β1, β2, β3 = Koefesien regresi
e = Standar error
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.1177/2277975216667096
Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Literasi Keuangan. www.ojk.go.id.
https://www.ojk.go.id/id/kanal/edukasi-dan-perlindungan-
konsumen/Pages/literasi-keuangan.aspx
Pulungan, D. R., & Febriaty, H. (2018). Pengaruh Gaya Hidup Dan Literasi
Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa. Jurnal Riset Sains
Manajemen, 2(3). https://doi.org/http://doi.org/10.5281/zenodo.1410873
Qurotaa’yun, Z., & Krisnawati, A. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap
Perilaku Konsumtif Generasi Milenial Di Kota Bandung. Journal Accounting
and Financee, 3(1), 48.
Rachmasari, A. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan
Mahasiswa. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Rahma, S. U. U., Bukhari, E., & Prasetyo, E. T. (2022). Pengaruh Literasi
Keuangan , Pendapatan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumtif
Belanja Online Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
Manajemen (JIAM), 18(1).
Ridwan, M., Harahap, I., & Harahap, P. (2018). Keputusan Pembelian Melalui
Situs Belanja Online Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Dalam
Perspektif Ekonomi Islam (Studi kasus Pada Pengguna Aplikasi Lazada di
Medan). J-EBIS (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam), 3(2).
https://doi.org/https://doi.org/10.32505/v3i2.1241