SKRIPSI
1706108916
DEPOK
2019
1
Daftar Isi
Daftar Table................................................................................................................. 5
Bab 1 ............................................................................................................................. 6
Pendahuluan ................................................................................................................ 6
Bab 2 ........................................................................................................................... 21
2
2.3 Model Analisis................................................................................................. 47
Bab 3 ........................................................................................................................... 52
3
Daftar Gambar
4
Daftar Table
5
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sumber : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/11/30/trasaksi-e-
commerce-asia-tenggara-diproyeksi-mencapai-rp-1469-triliun-pada-2025
6
Berdasarkan data di atas Perkembangan bisnis e- cormerce, di Indonesia
Di kawasan ASEAN, Indonesia memimpin dengan nilai transaksi e-commerce
(perdagangan elektronik) dengan nilai US$ 1,7 miliar pada 2015. Adapun Riset
terbaru Google dan temasuk dalam laporan ekonomi SEA 2018 menunjukkan
bahwa ekonomi digital Indonesia tahun ini mencapai US$27 miliar atau sekitar
Rp391 triliun. Yang menjadikan transaksi ekonomi digital bisnis e- commerce
Indonesia berada di peringkat pertama untuk kawasan Asia Tenggara dengan
kontribusi sebesar 49 persen. (https://www.wartaekonomi.co.id/,2019).
7
perkembangan teknologi menyebabkan perubahan perilaku pembelian ini
karena masyarakat lebih mendapat manfaat dalam berbelanja online Karena
berbagai macam kemudahan yang ditawarkan berbelanja online ini salah
mengakibatkan pembeli online lebih impulsif (Jeffrey dan hodge,2007 dalam
Xu dan Huang, 2014) Bahwa memang dorongan untuk membeli secara impulsif
dapat muncul ketika konsumen berbelanja secara online terlebih lagi melalui
perangkat smartphone. Banyak peretail berusaha memahami perilaku
pembelian impulsif karena perilaku ini dapat memberikan potensi
meningkatkan penjualan mereka (Wu et al. 2016) .Di bandingkan dengan
berbelanja toko offline, dimana seseorang memiliki keterbatasan untuk
membawa barang belanja berbeda dengan berbelanja online seseorang hanya
cukup menggunakan alat perangkat seperti smartphone yang terkoneksi dengan
internet untuk berbelanja, terlebih dengan adanta kemudahan tersebut membuat
konsumen semakin fokus berbelanja berujung pada timbulnya dorongan untuk
membeli barang yang konsumen lihat saat itu (lee et. Al 2014).
8
Untuk kondisi itu, konsumen mungkin menciptakan perilaku pembelian
impulsif. Konsumen terkadang secara tidak sadar melakukan pembelian produk
(wu et 2016). Perilaku pembelian impulsif sangat umum di kalangan konsumen
di seluruh dunia. Dawson dan Kim (2010) berpendapat bahwa 50 persen
konsumen membeli barang secara impulsif. Persentase yang tinggi tersebut
bahwa konsumen sering kali melakukan pembelian secara impulsive itu
disebabkan oleh kondisi dorongan mendadak dari pembelian inilah sebabnya
mengapa perilaku pembelian impulsif telah menjadi fenomena yang patut
diperhatikan dalam kegiatan pemasaran (Afjeh dan Bakhshi-Zadeh, 2010).
Sangat penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku pembelian impulsif, mengenali pelanggan yang memiliki informasi
yang membeli produk tertentu (Saeednia dan Goudarzi, 2014 dalam jurnal
fatiha 2018). Faktor-faktor tersebut yang dapat mempengaruhi pembelian
impulsif hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ada faktor internal
dan eksternal yang efektif untuk menciptakan kecenderungan konsumen untuk
membeli suatu produk (Ling & Yazdanifard, 2015 dalam jurnal fatiha 2018).
9
menarik minat konsumen (Law dan Bai, 2008). Perusahaan harus
mempertimbangkan kualitas situs web yang baik untuk selalu menarik
konsumen untuk mengunjungi situs web. Melanjutkan itu, pembelian impulsif
akan dibuat. Dalam konteks yang lebih luas diharapkan bahwa kualitas situs
web juga akan berdampak pada pembelian impulsif karena kualitas situs web
tergantung pada keberadaan berbagai karakteristik ini (Wolfinbarger & Gilly,
2003).
10
Sampel, Paket Bonus, Cross-Promotion, Kontes, dan Spesialisasi Periklanan.
Konsumen akan lebih dipengaruhi untuk menciptakan pembelian impulsif
ketika ada promosi penjualan (Zinkweg et al., 2008). Karena hal tersebut
promosi penjualan merupakan strategi pemasaran yangsangat penting.Promosi
penjualan merupakan kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar
berjangka pendek atau panjang karena dampak yang dihasilkan sangat baik
yaitu dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk atau
jasa.
11
konsumen (C2C) yang siap menawarkan kemudahan dalam transaksi jual beli.
Di Indonesia sendiri meski PT Shopee International Baru berdiri sejak tahun
2015 perkembangan bisnis PT Shopee International Indonesia cukup meningkat
dengan cepat. Platform e-commerce Shopee mengalami pertumbuhan dengan
Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 152,7% di kuartal ketiga 2018,
meningkat bila dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu. Selain itu, jumlah
pengguna juga mengalami pertumbuhan sekitar 150%. Menjadikan shopee
sebagai e commerce empertahankan posisi pertamanya sebagai top e-commerce
selama sepuluh kuartal terakhir
Sumber : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/03/shopee-jadi-
e-commerce-paling-top-dari-masa-ke-masa
12
disebabkan karena shopee cukup cerdik mengadaptasikan strategi pemasaran
sehingga konsumen tertarik menggunakan platform shopee untuk berbelanja
online. Selain itu riset yang dilakukan i price menggumpulkan data “Time on
Site” dari similar web yang menghitung waktu kunjungan dari beberapa toko
online yang beroperasi di Indonesia Riset ini juga menunjukkan toko online
Shopee, Mapemall, dan Berrybenka mampu membuat pengunjung betah
berlama-lama di situs mereka selama lebih dari 5 menit. Rata-rata waktu
kunjungan Shopee adalah 9 menit 34 detik, Mapemall sebanyak 8 menit 2 detik,
dan Berrybenka menyusul di bilangan 6 menit 39 detik. Untuk infromasi dapat
dilihat melalui tabel di bawah ini:
Sumber: https://iprice.co.id/trend/insights/riset-dan-data-waktu-yang-
dihabiskan-konsumen-indonesia-saat-mengunjungi-toko-online/
13
lama di sebuah website. Bisa Anda lihat dari kelima besar website yang
memiliki rata-rata waktu kunjungan di atas rata-rata. Seperti Shopee, satu
kelebihan Shopee adalah jumlah dan ragamnya produk dengan harga yang amat
bersaing. Banyaknya produk membuat pengguna dengan leluasa mencari-cari
barang yang diinginkan hingga akhirnya melakukan transaksi.
Sumber : https://shopee.co.id/m/gratis-ongkir
14
shopee bagi calon konsumen, ongkir gratis bisa jadi daya tarik yang memikat.
Selain gratis ongkir shopee juga melakukan strategi kampanye pemasaran
“ikonik” belanja besar yang diadakan Shopee, mulai dari 9.9 Super Shopping
Day, Super Brand Day, Festival Diskon 10.10 hingga Shopee 12.12 Birhday
Sale.
Sumber : https://tirto.id/shopee-1212-birthday-sale-diskon-dan-cashback-
spesial
Promosi ikonik yang dilakukan shopee ini itu identik dengan penawaran
diskon dan besar-besaran Shopee memberikan penawaran maksimal kepada
konsumen dengan rangkaian promo besar-besaran termasuk gratis ongkir
hingga 12 kali ke seluruh Indonesia, spesial cashback hingga 120 persen dan
Kuis Shopee dengan hadiah total koin Shopee senilai Rp12 miliar.
Keberhasilan promosi ikonik yang di lakukan shopee tercatat bahwa 018 lalu,
Shopee berhasil mencapai 5,8 juta transaksi pada pesta belanja online 9.9. Chris
menyebut keberhasilan perusahaan melalui program pesta diskon kemarin
melampaui ekspektasi perusahaan dan menjadi tren positif bagi Shopee di tahun
ini,hal tersebut menjadikan konsumen tertarik berbelanja di plaform shopee
dengan adanya diskon dan promosi yang diberikan oleh perusahaan.
15
Untuk menghitung layanan e-commerce favorit versi responden
masyarakat Indonesia dailysocial melakukan survei terhadap 2026 responden
di seluruh Indonesia.
Sumber : https://dailysocial.id/post/mengungkap-layanan-e-commerce-
terpopuler-di-indonesia
16
yang dilakukan oleh kebanyakan e-commerce untuk menaikkan volume
penjualan dalam waktu yang cepat. Shopee dalam hal ini sangat memperhatikan
rangsangan yang dapat membuat konsumen membeli produk tidak hanya yang
direncanakan tetapi yang juga tidak direncanakan dimana perilaku pembelian
impulsif terjadi ketika ada rangsangan dan faktor yang mendorongnya yakni
satunya kualitas web dan sales promotion
Seiring dengan perkembang bisnis saat ini tidak lepas dari peran tteknologi
dan informasi serta kemudahan akses internet. Pemanfaat teknologi dan
informasi ini membawa kepentingan aspek bisnis bagi perusahaan e-commerce
dimana dengan adanya tren jual beli online memudahkan konsumen dalam
membeli produk dan mengubah perilaku masyarakat yang tadinya suka
berbelanja secara offline bergeser ke online.adanya Kemudahan-kemudahan
seperti mendapatkan produk, proses pembelian, kurangnya tekanan sosial, dan
mudahnya proses pengiriman barang menyebabkan terjadinya pembelian
secara tidak terencana oleh konsumen. (Jeffrey & Hodge, 2007 dalam Xu dan
Huang, 2014). Dimana kondisi tersebut konsumen berbelanja melebihi dari
rencana itu sendiri. Mereka tidak dapat mengendalikan apa yang harus mereka
belanjakan dan apa yang tidak penting untuk dibeli. yang menciptakan perilaku
pembelian impulsif.
17
ketika ada rangsangan dan faktor yang mendorongnya. Faktor-faktor yang
dapat memengaruhi pembelian impulsif bahwa ada faktor internal dan eksternal
yang efektif untuk menciptakan kecenderungan konsumen untuk membeli
suatu produk (Ling & Yazdanifard, 2015 dalam jurnal Fatiha, 2018). Untuk
mempengaruhi konsumen menciptakan perilaku adapun faktor faktor yang
dapat mempengaruhi impulsive buying yakni kualitas web dan sales
promotion.
18
tentang strategi e-commerce untuk mengembangkan website dan strategi
pemasaran yang dapat mendorong konsumen agar melakukan secara impulsive
Bab ini berisi mengenai penelitian terdahulu pada pengaruh kualitas web dan
sales promotion terhadap online implusiv buying mengenai memaparkan teori-
teori serta ilmu yang berkaitan terkait teori pengaruh web kualitas dan sales
promotion terhadap online impulsive buying serta model analisis, hipotesis
penelitian dan operasionalisasi konsep.
19
Bab 3 menjelaskan mengenai model analisis penelitian pendekatan penelitian,
tipe/jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, serta
teknik pengolahan dan analisis data.
Berisi mengenai data dan hasil penelitian berupa Berisikan hasil pre test, uji
analisis, uji validitas yang merupakan penjabaran hasil dari penelitian yang
telah dilakukan. Serta variabel penulisan dan perhitungan statistik mengenai
variabel dengan penjabaran deskriptif yang dilakukan oleh peneliti.
Sebagai bab penutup, bab ini berisi mengenai jawaban atas pertanyaan yang
diajukan dalam pokok permasalahan. Penelitian diakhiri dengan saran yang
bersifat teoritis maupun praktis. Memuat kesimpulan dari hasil penelitian, serta
saran membangun yang diberikan peneliti terhadap hasil penelitian.
20
Bab 2
Kerangka Teori
2.1 Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Kualitas
Web (ver aplikasi mobile) dan Sales Promotion Terhadap Online Impluse
Buying (studi kasus konsumen shopee Indonesia)” peneliti melakukan
tinjauan pustaka terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian ini
bukanlah penelitian yang pertama kali dilakukann sehingga penelitian ini perlu
mempelajari beberapa rujukan adapun peneliti mengambil empat memiliki
relevansi dengan tema penelitian yang diangkat oleh peneliti. Adapun paparan
dari 4 penelitian tersebut :
21
merupakan faktor penting untuk meningkatkan online impulse buying serta
sebagai moderator aktif, sangat mempengaruhi hubungan antara kualitas situs
web dan OIBB. Dalam penelitian ini dengan menyimpulkan kualitas situs web
belanja online dapat mempengaruhi konsumen sebagai pemegang kartu kerdit
untuk membeli barang secara impulsif ketika situs web menunjukkan fitur
berkualitas lebih tinggi disertai dengan strategi promosi penjualan yang baik.
22
digunakan dalam penelitian ini adalah Personality Traits (Neuroticism,
Agreeableness, Openness to Change, Conscientiousness, Extraversion) Web
Quality (Usefulness, Ease of Use, Entertainment, Comp.Relations) sebagai efek
yang dapat berpengaruh pembelian impulse online.Dimana hasil penelitian ini
menunjukan Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas situs web itu sangat
penting untuk impulsif pembelian online konsumen dan hasil penting kedua
dari penelitian ini terkait dengan ciri-ciri kepribadian konsumen yang
berbelanja online. Menurut hasil extraversion, openness to change dan
agreeableness memberikan efek positif,conscientiousness and neuroticism
pada pembelian impuls online memberikan efek negatif. Hasil penelitian ini
memberikan manfaatuntuk pembisnis online dalam strategi mereka untuk
membangun situs web yang lebih efektif terutama untuk meningkatkan
dorongan online pembelian serta pembisnis online dapat mempertimbangkan
ciri-ciri kepribadian dan menggunakan petunjuk ini dalam diri mereka strategi
segmentasi dan penargetan konsumen.
23
signifikan pada baik Hedonic Browsing dan Utilitarian Browsing namun pada
portabilitas hanya Utilitarian Browsing yang berpengaruh signifikan tidak
menemukan hubungan yang signifikan antara Portability dan Hedonic
Browsing . karena motivasi hedonis berkaitan dengan hiburan dan kenikmatan
perilaku berbelanja terlepas dari hasil pembelian dan efisiensi. Adapun manfaat
penelitian ini penelitian ini dapat membantu e-commerce perusahaan untuk
menargetkan strategi pemasaran mereka dalam konteks seluler menurut hasil,
ada beberapa faktor situasi yang dapat diambil untuk meningkatkan nilai
konsumen dalam berbelanja online. Misalnya, Visual Appeal dan Interpersonal
Influence,faktor dianggap sebagai memiliki efek signifikan pengaruh tingkah
laku pembelian impuls.
24
Table 2.0.1 Penelitian tentang Pengaruh Kualitas Web dan Sales
Promotion Terhadap Online Impluse Buying
25
Nama Judul,Tahun Tujuan penelitian Pendekatan Metode Penelitian Variabel Hasil penelitian
penelitian
Umair How website Tujuan dari Kuantitatif Membagi survei - impulse buying Hasil penelitian
Akram, quality affects penelitian ini online dan pribadi behavior menemukan bahwa
Peng Hui, online impulse adalah untuk ke 1.161 responden - website quality kualitas situs web secara
dan buying , 2017 menyelidiki para konsumen - Sales Promotion positif dan signifikan
Muhammad dampak kualitas pengguna situs mempengaruhi perilaku
Kaleem situs web terhadap portal web belanja online impulse buying
Khan online impulse online beroperasi di dan juga mengungkapkan
buying behavior Cina Di tiga kota bahwa promosi penjualan
(OIBB) di Cina besar Cina - dan pengunan kartu kredit
dengan dua Beijing, Shanghai, merupakan faktor penting
moderator, yaitu, dan Nanjing. untuk meningkatkan
Sales promotion Data dianalisis online impulse buying
dan peng-gunaan menggunakan uji serta sebagai moderator
kartu kredit dengan validitas dan aktif, sangat
studi kasus reliabilitas, faktor mempengaruhi hubungan
beberapa situs konfirmatori
26
berbelanja online di analisis, dan antara kualitas situs web
Cina pemodelan dan OIBB
persamaan
struktural.
27
Tingting Online Tujuan dari Kuantitatif Peneliti - Impulse buying Hasil penelitian
Zou Impulse penelitian ini mengumpulkan data - Website quality menemukan bahwa yang
Buying adalah memahami primer melalui (security, menunjukkan bahwa
Behavior tentang perilaku kuesioner dari navigability, dan kualitas situs web, nilai
amongst pembelian impulsif pengguna belanja visual appeal) belanja hedonis, dan
Undergraduate di kalangan online Taobao.com - Hedonic Value pengetahuan produk
Students in mahasiswa sarjana di universitas- (Kebaruan memiliki pengaruh positif
Tianjin, The di Tianjin Cina. universitas Tianjin, produk, kesenagan yang sangat kuat pada
People’s berkonsentrasi pada China selama and pelarian) perilaku pembelian
Republic of platform periode dua - Product impuls online terhadap
China, 2016 Taobao.com minggu. Kuesioner Knowledge (word Taobao.com di antara
menggunakan dibagikan melalui of mouth and mahasiswa sarjana di
variabel dari Internet melalui social norms) Tianjin, China
kualitas situs web, QQ, blog mikro,
nilai belanja dan email juga. Dan
hedonis, dan juga melakukan ,
pengetahuan wawancara pribadi
produk bagaimana dengan mahasiswa
para pembisnis untuk mendapatkan
28
online lebih banyak
meningkatkan laba wawasan tentang
dengan mendorong pengembangan
perilaku pembelian belanja online
impulsif.
29
Ceyda The Effects of Tujuan dari Kuantitatif 2500 kuesioner - Dependent Hasil penelitian ini
Aysuna Personality penelitian ini dibagikan secara variable : menunjukkan kualitas
Turkyilmaza Traits and adalah untuk online kepada Online situs web itu
dan Sakir Website mengeksplorasi pelanggan salah Buying sangat penting untuk
Erdema Quality on efek dari kualitas satu yang paling Impulsiveness impulsif pembelian online
Online situs web dan ciri- banyak - independent konsumen dan Hasil
Impulse ciri kepribadian situs belanja online variable: penting kedua dari
Buying, 2014 pada impulse penting di Turki Personality Traits penelitian ini terkait
buying behavior yang memiliki (Neuroticism, dengan ciri-ciri
serta hampir 2500 Agreeableness, kepribadian konsumen
Menganalisis sifat 612 dikembalikan Openness to yang berbelanja
menyatakan bahwa dan dimasukkan Change, on line. Menurut hasil
dapat memengaruhi dalam analisis. Conscientiousness, extraversion, openness to
pembelian impuls Responden di beri Extraversion) change and agreeableness
online dan peringkat Web Quality efek positif;
Memeriksa item pada skala 5 (Usefulness, Ease conscientiousness and
masalah dengan likert (1 = sangat of Use, neuroticism pada
mempertimbangkan tidak setuju, 5 = Entertainment, pembelian impuls online
sangat setuju) Comp.Relations) memberikan efek negatif
30
beberapa dimensi dimensi variabel
kepribadian dalam model,
analisis faktor
utama dengan rotasi
Varimax
31
Xiabing Understanding Tujuan dari Kuantitatif Data diambil secara - Dependent Hasil penelitian
Zhenga, impulse penelitian ini survei quisioner variable : menunjukan hasil,
Jinqi Mena, buying in memandang motivasi memilih Taobao Urge to Buy dengan penelusuran
dan Feng mobile utilitarian dan sabagai salah satu impulsively hasil penelitian
Yang commerce: An hedonis objek menunjukan dengan
investigation motivasi sebagai dua platform belanja - Independent penelusuran utilitarian,
into pendorong utama seluler terbesar di variable : penjelajahan hedonis
hedonic and pembelian konsumen Cina. Dengam Hedonic memiliki efek yang kuat
utilitarian tingkah laku. Selain mengambil Browsing dan positif pada
browsing, itu, mengadopsi sebanyak 252 Utilitarian konsumen Visual
2019 penelusuran hedonis responden diperoleh Browsing Appeal, Interpersonal
dan utilitarian untuk analisis data Influence, memiliki efek
menjelajah memiliki akhir. memilih Variable dampak signifikan pada
pengaruh sebagai estimasi partial least moderating baik Hedonic Browsing
nilai motivasi untuk square (PLS) dan dan Utilitarian Browsing
mengeksplorasi model pengukuran Portability, namun pada portabilitas
keinginan konsumen bertujuan untuk Visual Appeal, hanya Utilitarian
untuk membeli memastikan Interpersonal Browsing yang
secara impulsif Influence berpengaruh signifikan
32
penggunaan tidak menemukan
instrumen hubungan yang
psikologis yang signifikan antara
tepat, termasuk Portability dan Hedonic
keandalan Browsing.
dan validitas
diskriminan.
33
Kiki Andani Influence of Tujuan dari Kuantitatif Metode - Dependent Hasil Peneltian
dan Sales penelitian ini pengumpulan data variable : menunjukan bahwa
Wahyono Promotion, adalah untuk menggunakan impulse buying Promosi Penjualan,
Hedonic mengetahui kuesioner. Teknik hedonic shoping motivasi,
Shoping pengaruh, pengambilan - Independent dan fashion involvement
Motivation, langsung dan tidak sampel yang variable : memiliki dampak positif
and Fashion langsung, promosi digunakan sales promotion dan signifikan terhadap
Involment penjualan, kebiasan metode hedonic shopping pembelian impulsive
Toward belanja hedonic pengambilan motivation melalui Emosi Positif.
Impluse dan keterlibatan sampel yang fashion manfaat penelitian ini
Buying mode terhadap nonprobability Involvement promosi penjualan dapat
Through A pembelian impulsif identik digunakan meningkatkan
Positive melalui emosi contoh. Jumlah - Interverning penjualan, serta kebiasaan
Emotion, positif sebagai sampel adalah 100 variable : belanja hedonic perlu
2018 variabel konsumen Positif emotion memperhatikan faktor
intervening. responden. Analisis yang dapat berpengaruh
data menggunakan perilaku konsumen.
deskriptif Terkahir keterlibatan
mode, memperhatikan
34
analisis persentase, perilaku konsumen yang
uji asumsi klasik, memiliki relevansi dengan
uji hipotesis dengan mode atau seperti produk
uji-t dan uji analisis fashion
jalur.
35
2.2 Konstruksi Model Teoritik
2.2.1 Online impulsive buying
Impulse buying adalah salah satu perilaku konsumen dalam berbelanja
pembelian impulsif terjadi ketika konsumen mengalami keinginan tiba-tiba,
kuat, dan memaksa untuk membeli sesuatu (Liu et al., 2013) pembelian
impulsiv sebagai situasi ketika konsumen memiliki keinginan yang sangat tiba-
tiba untuk membeli produk pada waktu itu dan biasanya ada rangsangan khusus
di sepanjang aktivitas pembelian (Chiu et al., 2016, dalam jurnal Fatiha,2018).
Pembelian impulsif adalah keputusan yang tidak direncanakan untuk membeli
suatu produk atau layanan, dilakukan sesaat sebelum pembelian sebagai hasil
dari dorongan rangsangan. (Kang ,2013) menyebutkan bahwa proses keputusan
pembelian pembeli impuls digambarkan dengan tidak direncanakan sebelum
membeli, kemungkinan disertai dengan pencarian informasi, evaluasi alternatif,
dan waktu pengambilan keputusan yang singkat dari beberapa pengertian
bahwa impulse buying adalah bahwa dorongan membeli dianggap sebagai
pembelian mendadak dan langsung tanpa niat untuk berbelanja baik untuk
membeli kategori produk tertentu.
Di sisi lain, sebagai hasil dari perkembangan dan inovasi dalam teknologi
informasi semakin banyak orang menggunakan belanja online Menurut
(Dittmar et al. 2004, dalam jurnal Umair dan Peng hui, 2017) sifat transaksi
online menyebabkan banyak konsumen mengeluarkan uang lebih banyak
karena proses jarak jauh tidak benar-benar terasa seperti menghabiskan uang.
Ini sangat penting bagi perusahaan dan organisasi karena mereka berusaha
menemukan cara untuk memotivasi konsumen untuk membelanjakan atau
membeli lebih banyak produk yang mereka jual.Salah satu cara perusahaan
menggunakan dalam konteks ini adalah untuk memotivasi impulsif online
konsumen. Karena pembelian impulsif terjadi pada sekitar 40% dari
pengeluaran online (Verhagen & van Dolen, 2011).
36
Dalam konteks online, inovasi dan peningkatan di bidang e-commerce
menyebabkan peningkatan belanja online. Pada pembelian impuls online,
sebagai keputusan pembelian yang tidak direncanakan, dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti motivasi hedonis, motivasi utilitarian, belanja sosial,
belanja petualangan, belanja ide, manfaat yang dirasakan, kenikmatan yang
dirasakan, kenikmatan yang dirasakan, informasi daya tarik visualfit-to-task,
dan mendesak untuk membeli secara impulsif (Ozen dan Engizek, 2014).
Sehingga adanya kemudahan dalam berbelanja secara online, semakin
menghilangkan kendala ruang dan waktu dan menyebabkan adanya kenaikan
jumlah penjualan dari online impulse buying. Perbedaan perdagangan melalui
elektronik atau e-commerce dengan perdagangan secara tradisional terletak
pada teknologi informasi yang menjadi mediasi hubungan antara konsumen
online dengan toko online.
37
1. Pure Impulse Buying, merupakan pembelian secara tiba-tiba atau secara
spontan dalam membeli. Dalam konteks online, misal anda membuka salah
website ritel online penjelajahan secara tidak sengaja dan menghabiskan
waktu, tanpa tujuan belanja, namun tiba tiba memutuskan untuk membeli
sebuah produk akan dianggap sebagai pembelian impuls murni.
2. Reminder Impulse Buying, Merupakan pembelian yang muncul karena
secara tiba- tiba pembeli teringat akan kebutuhannya setelah melihat-lihat
produk yang. Dalam kontens online ada membuka salah satu website seperti
lazada.co.id mengingat membutuh kan salah satu barang contohnya power
bank mengingat bahwa anda membutuhkan produk tersebut.
3. Suggestion Impulse Buying, merupakan pembelian yang muncul disaat
pembeli pertama kali melihat suatu produk dan membayangkan
kebutuhannya sehingga pembeli secara spontan merasa untuk mencoba,
pembelian ini berbeda dengan reminder karena pembeli tidak memiliki
pengalaman sebelumnya terhadap produk, misal anda membuka website
ritel online mereka menawarkan salah satu produk kosmetik terbaru
berdasarkan rekomendasi dari website tersebut.
4. Planned Impulse Buying, merupakan pembelian yang muncul ketika
seorang pembeli masuk kedalam toko untuk mencari produk spesifik namun
ketika masuk kedalam toko tiba tiba secara spontan berganti produk atau
berganti merek karena berbagai alasan seperti promosi, diskon, dan
alternatif pilihan produk. Misal anda membuka website zalora.co.id karena
ada promosi hari belanja online nasional Dalam situasi ini, konsumen
berbelanja membeli barang jika ada kesepakatan seperti harga rendah,
promosi atau diskon.
38
pembelian impulsif akan tercipta jika ada rangsangan yang sangat membantu
bagi pemilik toko menghasilkan lebih banyak keuntungan dari bisnis mereka
tidak hanya di toko offline tetapi juga di toko online. Menurut untuk dimensi
dari variabel online impulse buying bertumpa pada teori dari (Rook dan Fisher,
1995 dalam jurnal Xu dan Huang 2014) yang di gabungkan dengan beberapa
jurnal
39
pada setiap konsumen. Verplanken and Herabadi (2001) dalam Xu dan
Huang (2014) menyatakan bahwa konsumen merasa jatuh cinta pada
pandangan pertama terhadap produk dan menimbulkan penyesalan jika
tidak jadi membeli produk tersebut.
4. Disregard for Consequences Salah satu pengukuran online impulse buying
menurut Rook dan Fisher (1995) dalam Wells, Parboteeah, dan Valacich
(2011) adalah bahwa konsumen tidak memikirkan konsekuensi yang timbul
setelah membeli, hal ini ditandai seperti “beli sekarang, pikir belakangan”.
Dorongan untuk membeli dapat begitu tidak terhindarkan sampai
kemungkinan konsekuensi negatif yang mungkin muncul diabaikan.
40
Sehingga Contoh dari aspek karakter situs web ini adalah daya tarik visual
atau kesenangan situs web. Konsumen telah ditemukan membeli secara
impulsif karena ia dirangsang oleh faktor-faktor tertentu, Kualitas situs web
juga bisa menjadi faktor dalam melakukan pembelian impulsif. Kualitas situs
web yang lebih baik akan mengundang banyak konsumen untuk berbelanja di
situs web. Konsumen akan memiliki reaksi atau respons ketika berinteraksi
dengan situs web (Parboteeah et al., 2009). Kualitas adalah fitur total dan
karakteristik produk atau layanan yang bergantung pada kemampuan untuk
memenuhi dan memenuhi kebutuhan konsumen (Kotler dan Keller, 2013).
Dalam bisnis online, website toko online merupakan suatu media yang
menjembatani hubungan antara penjual dan pembeli, yang seringkali tidak
bertatap muka secara langsung dan bahkan hubungan jual-beli ini hanya
melibatkan konsumen dan sistem website toko online sehingga suatu website
harus dapat merepresentasikan diri penjual (Chen dan Dibb 2010). hal ini
penting bagi para pelaku bisnis online agar dirinya dapat dipercaya oleh
konsumennya, para pelaku bisnis online ini harus memiliki website yang
memiliki desain dan sistem yang mudah digunakan oleh konsumen dan desain
tampilan yang dapat meyakinkan para konsumen.
41
Dengan perkembangan teknologi saat ini situs website toko online dapat
juga di akses melalui aplikasi berbasis situs web nurut O’Brien (2010, p157),
Web service merupakan komponen software yang berbasis framework web dan
standar object-oriented dan teknologi untuk penggunaan web yang secara
elektronik menghubungkan aplikasi user yang berbeda dan platform yang
berbeda. Web service dapat menghubungkan fungsi bisnis untuk pertukaran
data secara real time dalam aplikasi berbasis web. Akibatnya, konsumen dapat
lebih mudah menelusuri situs web melalui aplikasi berasis situs web, yang
secara signifikan dapat meningkatkan waktu penjelajahan konsumen. Semakin
lama waktu yang dihabiskan untuk browsing, semakin banyak kontak dengan
berbagai rangsangan pembelian impulsive.
42
dalam jurnal Fatiha,2018) promosi penjualan adalah aktivitas di mana nilai
jangka pendek ditambahkan ke produk atau layanan kepada konsumen
rangsangan. Perusahaan menggunakan promosi penjualan untuk menarik
konsumen agar dapat mengkonsumsi produk atau layanan mereka atau
membujuk konsumen untuk melakukan pembelian produk mereka. Dapat di
simpulkan promosi penjualan adalah sebagai penawaran khusus yang pada
dasarnya bertujuan untuk merangsang permintaan akan produk. Menurut (Barry
bermen, 2016) dijelaskan bahwa strategi promosi penjualan tidak hanya
menumbuhkan penjualan atau memicu impuls dan pembelian yang cepat tetapi
juga meningkatkan pelanggan dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan
dan menjaga loyalitas mereka.
Adapun Stimulasi promosi penjualan dan fitur desain toko online adalah
anteseden yang sangat penting dari pembelian impuls online konsumen.
Rangsangan promosi penjualan seperti penjualan (mis. Penurunan harga, izin),
promosi (mis. Potongan harga tunai, beli satu gratis satu, sertifikat hadiah),
saran (mis. bundling), dan membeli ide (mis. pembelian produk yang baru tiba
dan one-stop) dapat membujuk konsumen untuk membeli barang. (Dawson and
Kim, 2010)
43
Dengan adanya internet menjadi media yang sangat efektif untuk
menyebarkan promosi penjualan. Seperti halnya dengan promosi penjualan
yang ada di Internet, Kotler et al. (2012) menjelaskan kegiatan promosi
penjualan digunakan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.
Penggunaan promosi penjualan juga dapat membuat pelanggan mengunjungi
website lagi. Menurut Victoria dan Ganesan (2015) promosi penjualan secara
online memiliki tiga tujuan, yaitu (1) menginformasikan, membujuk dan
mengingatkan Promosi penjualan tentunya merupakan salah satu elemen
penting dalam bauran pemasaran khususnya untuk pemasar. calon pelanggan
tentang perusahaan dan produk-produknya; (2) sebagai media persuasi
dikarenakan adanya kompetisi yang membuat produsen memiliki tekanan yang
besar, sehingga produsen harus melakukan kegiatan promosi penjualan. (3)
mengingatkan konsumen tentang ketersediaan produk dan potensi produk
tersebut dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Jadi itu berarti bahwa di mana
ada penawaran promosi penjualan maka konsumen akan lebih terpengaruh
untuk melakukan pembelian. Maka dari itu Menurut Lamb (2009) adapun
dimensi untuk mengukur promosi penjualan
44
seperti Buy-One-Get-One-Free, potongan harga dan sampel gratis
memotivasi pembelian impuls pengingat daripada hadiah yang tertunda
seperti undian, undian loyalitas, poin kompetisi dan kompetisi.
4. Coupons Kupon mengarah pada penurunan harga sehinga mendorong
pembelian dari konsumen yang sensitif terhadap harga. kupon adalah jenis
promosi penjualan konsumen yang terdiri dari sertifikat yang dapat
digunakan saat berbelanja. Dalam konteks online, kupon diberikan dengan
mengirimkan kupon melalui media internet seperti e-mail. Pelanggan juga
dapat memilih dan mencetak kupon mereka sendiri pada website dimana
kupon ditawarkan
5. Refund adalah pengembalian dana yang di lakukan penjual kepada
konsumen karena ketidak sesuaian produk yang di ingikan konsumen nilai
pengembalian dana dapat berupa persentase dari harga barang atau harga
yang ditentukan.
2.2.4 Keterkaitan web quality, sales promotion terhadap online impulse buying
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa impulsif buying mengacu pada
ketika konsumen mengalami dorongan tiba-tiba, seringkali kuat dan gigih,
untuk membeli sesuatu barang. Pembelian impuls terencana mengacu pada
konsumen yang membeli beberapa barang yang tidak dimaksudkan untuk
dibeli. Perilaku pembelian impulsif terjadi ketika ada rangsangan dan faktor
yang mendorongnya. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi pembelian
impulsif telah menjadi bahan pembicaraan dalam beberapa tahun terakhir. Hasil
penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ada faktor internal dan eksternal
yang efektif untuk menciptakan kecenderungan konsumen untuk membeli
suatu produk (Ling & Yazdanifard, 2015).
45
web. Situs web harus memiliki kualitas yang baik untuk menarik minat
konsumen (Law dan Bai, 2008). Perusahaan harus mempertimbangkan kualitas
situs web yang baik untuk selalu menarik konsumen untuk mengunjungi situs
web. Parboteeah et al. (2009) menunjukkan bahwa fitur ketentuan di situs web
seperti berkualitas tinggi, yang secara langsung mempengaruhi sejauh mana
perilaku pembelian impulsif online mereka.
46
2.3 Model Analisis
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu, variabel independen dan
variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah variabel web
quality dan sales promotion, sedangkan variabel dependen adalah online impulse
buying. Berdasarkan teori yang disampaikan, maka akan digambarkan bentuk dari
model analisis pada penelitian ini, yaitu :
Web Quality
Online Impulse
Buying
Sales Promotion
gambar 2.0.1 Model Analisis Penelitian Anlisi Pengaruh web quality dan sales
promotion terhadap Online Impulse Buying pada Shopee
47
H0 : Tidak terdapat pengaruh kualitas web dan sales promotion pada perilaku
pembelian impulsive perusahaan shopee
Dalam website
memberikan fitur chat
room serta FAQ untuk
mendapatkan informasi
48
Website beroperasi sangat
cepat
Mengoparasikan website
sangat mudah
senang dalam
menggunakan website
Dalam webiste
memungkinkan transaksi
online
Mudah menggunakan
website untuk melengkapi
kebutuhan berbelanja
49
Free shipping Menawarkan gratis
pengiriman barang
Terdapat program
Contests penawaran dengan jangka
waktu tertentu
Refund Menawarkan
pengembalian dana
50
sangat menyukai pada
pandangan pertama
pada produk
Sering berakhir
menghabiskan lebih
banyak uang daripada
yang awalnya saya
habiskan.
51
Bab 3
Metode Penelitian
52
Loiacono (2007), sedangkan untuk mengukur variable sales promotion
menggunakan teori Lamb (2009) dan impulsive buying berdasarkan teori rock
(1995)
53
terhadap online impulsive pada konsumen shopee yang jelas mendukung bahwa
jenis penelitian ini adalah penelitian murni
54
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan
sebuah tujuan khusus yakni untuk menjawab permasalahan dengan cara
melakukan survei menggunakan kuesioner yang terstruktur (Malhotra
2013). Penelitian ini diperoleh melalui survei dengan cara penyebaran
kuesioner yang dilakukan oleh peneliti. Teknik kuesioner memiliki
kelebihan yaitu kuesioner mudah dikelola, penetapan kode, analisis, dan
interpretasi data relatif sederhana, serta data yang diperoleh dapat
dipercaya. Sedangkan kekurangan dari teknik kuesioner adalah responden
mungkin tidak mampu atau tidak bersedia memberikan informasi yang
diharapkan dan penyusunan pertanyaan agar mudah dipahami merupakan
hal yang tidak mudah (Malhotra, 2015).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval. Skala
interval digunakan karena tingkat pengukuran ini tidak hanya mengukur
perbedaan antara satu kategori dengan kategori yang lainnya, tetapi juga
menunjukkan urutan, dan jarak antara satu nilai dengan nilai yang lainnya
(Donald R and Pamela, 2013). Skala yang digunakan untuk mengukur sikap
pada tingkat pengukuran skala interval ini adalah skala likert. Jawaban
responden kemudian diberi bobot dan diolah dengan alat ukur statistik
untuk mendapatkan pendekatan kuantitatif terhadap pertanyaan penelitian.
Adapun data primer sumber data pertama yaitu kusioner kepada
konsumen shopee Indonesia dengan memberikan pertanyaan terstruktur
kepada responden guna mendapatkan informasi spesifik adapun pertanyaan
yang di berikan menggunakan skala likert untuk mengetahui titik bobot
pengukuran dari jawaban setiap responden
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui berbagai sumber
lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan (Sekaran, 2016)
55
Alasan menggunakan data sekunder karena dapat mengidentifikasi
masalah, membantu menjawab pertanyaan penelitian dan hipotesa, juga
menginterpretasikan data primer secara lebih jelas, selain itu efektivitas
biaya(menghemat biaya penelitian dalam jumlah besar), penghematan
waktu yang lebih singkat dibandingkan data primer (Malhotra, 2015). Data
sekunder yang didapatkan dari studi kepustakaan seperti buku, jurnal,
majalah, electronic database, dan internet dan skripsi. Dalam penelitian ini
peneliti melakukan pencarian data dan informasi serta teori yang terkait
dengan apakah kualitas web dan sales promotion mengenai pengaruhnya
terhadap online impulse buying pada konsumen shopee
56
sudah sering dan pernah menggunakan serta mengaskses dan berblanja produk
di Shopee Indonesia
57
sampel untuk tujuan tertentu saja dan dilakukan berdasarkan kriteria tertentu
yang ada pada responden (Sekaran,2016). Kriteria sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah konsumen Shopee Indonesia yang berada di wilayah
Jabodetabek dan Jawa Barat yang berumur 15-35 tahun sudah pernah
mengakses serta membeli produk situs Shopee Indonesia. Dimana dalam
laporan berjudul Perilaku Belanja Online yang riset yang dirilis Snapcart. di
Indonesia konsumen shopee Indonesia kebanyakan berasal usia, 50% dari
mereka berusia 25-34 tahun alias generasi millennials. Sebanyak 31% adalah
Generasi Z (15-24 tahun). Sehingga sampel penelitian yang diambil sesuai dgn
kriteria adalah konsumen Shopee Indonesia yang berada di wilayah
Jabodetabek dan jawa barat yang berumur 15-35 tahun sudah pernah
mengakses serta membeli produk situs Shopee Indonesia yang tersebar di
Jabodetabek dan Jawa Bara
58
dilakukan dengan pemberian berbagai pernyataan kepada responden dimana
para responden dapat menjawab sesuai dengan tingkat persetujuan mereka
terhadap pernyataan tersebut. Responden dapat menjawab melalui skor pada
skala 1 - 5 yang memiliki arti sebagai berikut.
2 Tidak Setuju
3 Agak Setuju
4 Setuju
5 Sangat setuju
59
terdapat tiga variabel yang diukur yaitu kualias web, sales promotion, online
impulse buying. Pengukuran analisis statistik deskriptif pada penelitian ini
yaitu dengan menghitung nilai rata-rata (mean) untuk dapat menentukan
batasan setiap kelas, di mana pada penelitian ini terdapat lima (5) kelas, dari 1
sampai 5 Untuk mengetahui batasan nilai setiap kelas maka digunakan rumus
di bawah ini:
Rumus = (m-n)/b
Dimana :
m = nilai tertinggi
n = nilai terendah
b = jumlah kelas
RS = (5-1) / 5
= 0.8
60
3.5.3 Analisis Statistik Inferensial
sAnalisis statistik inferensial adalah jenis statistik yang digunakan untuk
menganalisis data yang diperoleh dari responden. teknik analisis inferensial
yang bertujuan untuk menganalisis data sampel, hasil tersebut akan
diberlakukan untuk populasi. Confirmatory Factor Analysis digunakan pada
analisis ini untuk menghasilkan indikator pembentuk variabel penelitian.
Setelah diperoleh indikator-indikator yang menentukan variable penelitian,
kemudian dilakukan pengukuran validitas dan reliabilitas terhadap indikator-
indikator pada setiap konstruk variabel. Setelah melakukan uji validitas dan
reliabilitas, lalu melakukan pengujian struktur model dengan menggunakan
regresi. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
kualitas web dan sales promotion terhadap online impulse buying
Uji signifikasi pada penelitian ini diperoleh dari tabel ANOVA oleh data
SPSS untuk selanjutnya digunakan sebagai hipotesis utama adalah
menggunakan uji F menggunakan tingkat signifikansi 0.05 yang
membandingkan F hitung dengan F tabel untuk melihat kelayakan model
regresi. Ketika F hitung lebih besar daripada F tabel, maka H0 ditolak dan H1
diterima, yang diinterpretasi sebagai variabel-variabel independen penelitian
mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel
dependen dan sebaliknya.
61
Tahap selanjutya adalah Uji t adalah pengukuran yang membuktikan
signifikansi dari variabel-variabel independen secara individu dalam kaitannya
pada variabel dependen. Pengukuran ini melihat Sig (nilai p) atau
membandingkan t hitung dengan t tabel. Ketika t hitung lebih besar daripada t
tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang diinterpretasi sebagai variabel
independen mempunyai pengaruh yang signifikan secara individu terhadap
variabel dependen dan sebaliknya. Untuk mengetahui besar kecil sebuah
hubungan, Nilai R atau korelasi yang dapat dilihat melalui table vanus (2010)
sebagai berikut :
Tidak adanya validitas terjadi jika ada ketidaksesuaian antara konsep yang
peneliti gunakan untuk menggambarkan, membuat teori, atau menganalisis
62
dunia sosial dan apa yang sebenarnya terjadi dalam dunia sosial (Neuman,
2014) validitas berkaitan dengan kesesuaian antara suatu konsep dengan
indikator yang digunakan untuk mengukurnya. Berdasarkan pengolahan uji
validitas, dapat ditemukan gambaran jelas terhadap indikator yang relevan,
sehingga indikator yang tidak signifikan dalam penelitian akan dihilangkan
Pengukuran validitas dilakukan dengan melakukan analisa faktor kepada hasil
pretest, untuk melihat nilai Kaiser-Meyer- Olkin Measure of Sampling
Adequancy, Bartlett’s Test of Sphericity, Anti-image Matrix (Hair et al, 2010)
63
3 Anti-Image Matrices Nilai yang ada pada kolom
Setiap nilai pada kolom diagonal diagonal di atas 0,5
matriks korelasi anti images menunjukkan variabel sesuai
menunjukkan measure of sampling dengan struktur variabel
adequacy dari masing-masing lainnya.
indikator.
64
Daftar pustaka
Buku
Berman, Barry and Joel R. Evans. (2016). Retail Management, A Strategic Approach,
11th Edition. United State of American: Pearson Education, Inc.
Creswell, J.W., 2013. Research Design : Qualitative, Quantitative and Mixed Methods
Approaches : fourth edition. Sage publications, Inc
Cooper, Donald R., dan Pamela S. Schindler. 2013. Business Research Method.
Twelfth Edition. New York: Mc Graw Hill International Edition
Hair et al. (2010). Multivariate Data Analysis, Seventh Edition. Pearson Prentice Hall
Kotler, P. (2012), Marketing Management, 2nd ed., Pearson, Harlow, New York, NY
65
O’Brien dan Marakas, 2010. Management System Information. McGraw Hill, New
York.
Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. (2016), “Research and Method for Business”
Seventh edition. |Chichester, United Kingdom
Jurnal
Bai, B., Law, R. and Wen, I. (2008) The Impact of Website Quality on Customer
Satisfaction and Purchase Intentions: Evidence from Chinese Online Visitors.
International Journal of Hospitality Management, 27, 391-402.
Bressolles, G., Durrieu, F. and Giraud, M. (2007). The Impact of Electronic Service
Quality’s Dimensions on Customer Satisfaction and Buying Impulse, Journal of
Customer Behavior. 6(1), 37-56.
Chan, T.K., Cheung, C.M. and Lee, Z.W. (2017), “The state of online impulse-buying
research: a literature analysis”, Information & Management, Vol. 54 No. 2, pp. 204-
217
66
Chuanlin Kang.(2013), “The Effects of Information Searching and Information
Symmetry on Impulse Buying Decision”, International Business Management
Department, Chinese Culture University, Taiwan
Chun-Der Chen, Edward C.S dan Chien Chi Yeh. (2017). Increasing rates of impulsive
online shopping on tourism websites. Internet Research Vol. 29 Emerald Publishing
Limited
Eun Joo Park , Eun Young Kim, dan Venessa Martin Funche. (2011). Apparel product
attributes, web browsing, and e-impulse buying on shopping websites. Journal of
Business Research
Jeffrey, Scott A. dan Rebecca Hodge. (2007). Factors influencing impulse buying
during an online purchase. Electronic Commerce Research. Vol. 7, Hal. 367- 379.
Jun Chen dan Sally Dibb. (2010). Consumer Trust in the Online Retail Context:
Exploring the Antecedents and Consequences. Journal Phycological Marketing. Vol.27
Lee, T., Park, C., & Jun, J. (2014). Two Faces of Mobile Shopping: Self-Efficacy and
Impulsivity. International Journal of E-Business Research, 10(1), 15-3
Liu, Y., Li, H. and Hu, F. (2013), “Website attributes in urging online impulse
purchase:an empirical investigation on consumer perceptions”, Decision Support
Systems, Vol. 55 No. 3, pp. 829-8
67
Loiacono, E.T., Watson, R.T. and Goodhue, D.L. (2007). Webqual: An Instrument for
Consumer Evaluation of Websites. International Journal of Electronic Commerce,
11(3), 51-87
Mona et. al (2013). Linking trust, perceived website quality, privacy protection, gender
and online purchase intentions. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-
JBM), 13(4), 63-72
Ozen, H. and Engizek, N. (2014), “Shopping online without thinking: being emotional
or rational?”, Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics, Vol. 26
Parboteeah, D.V., Valacich, J.S. and Well, J.D. (2009). The Influence of Website
Characteristics on A Consumer’s Urge to Buy Impulsively. Information Systems
Research, 20(1), 60-78
Rahmalita, Fatiha (2018). The influence of web quality and sales promotion toward
impulse buying behavior with openness personality as moderating variable. Journal of
Accounting Management and Economics Vol. 20, Faculty of Economics and Business,
Universitas Jenderal Soedirman
Shirmohammadi, Dr. Mehdi, Dr. Mohammad Reza Ebrahimi, & Nina Ghane. 2014.
Investigating and prioritizing the effective factors on online impulse buying in
electronic commerce (case study: discount group sites in Iran). European Journal of
Business and Management.Vol. 6, No. 4. Hal. 142-152
Sandy Dawson, Minjeong Kim. (2010). Cues on apparel web sites that trigger impulse
purchases. Journal of Fashion Marketing and Management
Saarela, A., Stoorvogel, A. & Zinkweg, M. 2008. Buy now, think later. An insight on
impulse buying behaviour on the internet. Lund University
68
Umair Akram, Peng Hui, dan Muhammad Kaleem Khan. (2017). How website quality
affects online impulse buying. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics Vol.
30 No. 1
Venkatesh, V., Thong, J. Y., & Xu, X. (2012). Consumer Acceptance and Use of
Information Technology: Extending the Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology. MIS Quarterly, 36(1), 157-
Verhagen, T. and van Dolen, W. (2011), “The influence of online store beliefs on
consumer online impulse buying: a model and empirical application”, Information &
Management, Vol. 48 No. 8, pp. 320-327
Victoria, Alexander C.V.J. dan M. Ganesan. 2015. Online Sales Promotions of Grocery
and Other FMCG Products in Chennai Entity. Research Journal of Applied Sciences,
Engineering and Technology. Vol.9, No.2. Hal. 71-78.
Wells, John D; Veena Parboteeah & Joseph S. Valacich. 2011. Online Impulse Buying:
Understanding the Interplay between Consumer Impulsiveness and Website Quality.
Journal of the Association for Information Systems. Vol 12, No. 1, Hal. 32-56
Wu, I.L. (2013), “The antecedents of customer satisfaction and its link to complaint
intentions in online shopping: an integration of justice, technology, and trust”,
International Journal of Information Management, Vol. 33 No. 1, pp. 166-176.
Wu, L., Chen, K.W. and Chiu, M.L. (2016), “Defining key drivers of online impulse
purchasing: a perspective of both impulse shoppers and system users”, International
Journal of Information Management, Vol. 36 No. 3, pp. 284-296.
Xiang, L., Zheng, X., Lee, M.K. and Zhao, D. (2016), “Exploring consumers’ impulse
buying behavior on social commerce platform: the role of parasocial interaction”,
International Journal of Information Management, Vol. 36 No. 3, pp. 333
69
Xiabing Zhenga, Jinqi Mena, dan Feng Yang. (2019) Understanding impulse buying
in mobile commerce: An investigation into hedonic and utilitarian browsing.
International Journal of Information Management. School of Business, Nanjing
Normal University
Xu, Yin dan Huang, Jin-Song. 2014. Effect of Price Discounts and Bonus Packs on
Online Impulse Buying. Scientific Journal Publishers Ltd. Vol. 42. No.8, Hal. 1293-
1302.
Austin, Tia. (2015). Pengaruh Promosi Penjualan Dalam Bentuk Online Discount
Pricing Terhadap Online Impulse Buying (Pada Produk Fashion di Lazada). Skripsi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
Kristantio, Damar (2017) Pengaruh Kualitas Website Toko Online Versi Mobile Akan
Dapat Menimbulkan Dorongan Untuk Membeli Secara Impulsif Melalui Variabel Lain
Yakni Kepercayaan Online, Kondisi Flow dan Aktivitas Penjelajahan di Dalam Toko
online.Tesis Fakultas Manejemen,Universitas Airlangga
Website
70
https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/ di akses 8 september 2019
https://tirto.id/shopee-1212-birthday-sale-diskon-dan-cashback-spesial di akses 8
september 2019
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/03/shopee-jadi-e-commerce-
paling-top-dari-masa-ke-masa di akses 8 september 2019
https://dailysocial.id/post/mengungkap-layanan-e-commerce-terpopuler-di-indonesia
diakses 10 september 2019
https://www.wartaekonomi.co.id/read205401/hingga-kuartal-iii-2018-gmv-shopee-
tumbuh-1527.html di akses 10 september 2019
https://katadata.co.id/berita/2018/09/03/shopee-catatkan-transaksi-rp-59-triliun-40-
dari-indonesia di akses 10 september 2019
https://kumparan.com/@kumparantech/shopee-raih-peringkat-pertama-e-commerce-
terpopuler-1546822929521844417 di akses 10 september 2019
https://dailysocial.id/post/dengan-biaya-besar-shopee-puncaki-sejumlah-statistik-e-
commerce-di-indonesia di akses 10 september 2019
https://www.mckinsey.com/featured-insights/asia-pacific/the-digital-archipelago-
how-online-commerce-is-driving-indonesias-economic-development di akses 12
september 2019
https://katadata.co.id/berita/2018/08/31/mckinsey-pasar-e-commerce-ri-melonjak-
jadi-rp-910-triliun-pada-2022 di akses 12 september 2019
https://iprice.co.id/trend/insights/riset-dan-data-waktu-yang-dihabiskan-konsumen-
indonesia-saat-mengunjungi-toko-online/ di akses 22 september 2019
http://marketeers.com/mengapa-shopee-jadi-e-commerce-yang-paling-sering-diakses/
di akses 15 Oktober 2019
71
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190201173813-185-365769/netizen-
indonesia-paling-gemar-belanja-online di akses oktober 2019
72