Terhadap Impulse Buying Pada Social Commerce Tiktok Shop (Studi Pada
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Jajilatun Nikmah
2019110141
Manajemen
WONOSOBO
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.......................................................................................17
1.3 Pertanyaan Penelitian....................................................................................17
1.4 Tujuan Penelitian...........................................................................................18
1.5 Manfaat Penelitian.........................................................................................18
BAB II.............................................................................................................................20
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................20
2.1. Landasan Teori...............................................................................................20
2.1.1. Impulse Buying........................................................................................20
2.1.2. Flash Sale................................................................................................23
2.1.3. Diskon......................................................................................................25
2.1.4. Promo Gratis Ongkir.............................................................................28
2.1.5. Shopping Lifestyle...................................................................................31
2.2. Penelitian terdahulu.......................................................................................33
2.3. Kerangka pemikiran teoritis.........................................................................40
2.4. Model penelitian.............................................................................................44
BAB III...........................................................................................................................46
METODE PENELITIAN..............................................................................................46
3.1 Jenis penelitian...............................................................................................46
3.2 Populasi dan Teknik pengambilan sampel...................................................46
3.3 Jenis sumber data...........................................................................................47
3.4 Metode pengumpulan data............................................................................47
3.5 Variabel penelitian.........................................................................................49
3.6 Definisi operasional dan pengukuran variabel.............................................50
3.7 Teknik analisis data........................................................................................53
3.7.1. Statistik deskriptif..................................................................................53
3.7.2. Pengujian kualitas data..........................................................................53
i
3.7.3. Uji F (Goodness of Fit Model)...............................................................55
3.7.4. Pengujian Asumsi Klasik.......................................................................55
3.7.5. Pengujian Hipotesis................................................................................57
3.7.6. Uji koefisien determinasi (R2)................................................................60
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................61
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era digitalisasi saat ini, tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan
manusia sangat erat kaitannya dengan media sosial. Media sosial memiliki
pesan, berbagi informasi dan juga dapat melihat apa yang sedang tren saat ini.
Maka tidak heran jika ada yang mengatakan bahwa jejaring sosial sudah
menjadi salah satu kebutuhan utama hampir dari semua orang.Namun kini
manfaat media sosial tidak hanya sebatas apa yang telah disebutkan di atas,
media sosial kini memliki fungsi lebih dari itu. Saat ini media sosial bisa
menjadi platform dalam berbisnis, hal ini tentunya disebabkan karena adanya
melakukan proses jual beli barang atau jasa yang di lakukan secara online
melalui aplikasi. Social commerce adalah proses jual beli barang dan layanan
1
diterima oleh kumparan pada 22 September 2022 dan menyatakan bahwa
52% masyarakat Indonesia sudah mengetahui tentang tren transaksi jual beli
melalui media sosial atau yang dikenal sebagai social commerce. Social
online yang mudah. Selain itu, platform ini juga memungkingkan interaksi
berpindah aplikasi. Pada saat yang sama, social commerce di pihak penjual
2
pengeluaran rata-rata Rp274.034 setiap bulan. Survei ini melibatkan 1.020
orang. Dengan 880 orang atau sekitar 86% mengaku pernah berbelanja di
media sosial. Sebanyak 46% dari 880 responden menyatakan bahwa sering
berbelanja di Tiktok Shop. dari pada itu sekitar 21% lainnya menggunakan
commerce yang paling banyak digunakan oleh wanita terutama yang berusia
berbelanja
3
paling banyak digunakan. Dari segi demografi pengguna Sebagian besar
(Populix, 2022)
lebih tepatnya yaitu Tiktok Shop. Alasan menggunakan Tiktok Shop karena
Tiktok Shop adalah salah satu marketplace yang sedang menjamur saat ini,
logistik Ninja Van terhadap 316 pedagang di Indonesia pada November 2022.
Tabel 1. 1
Berbelanja menggunakan fitur live streaming
Tiktok 27,5%
Shopee 26,5%
Lazada 20,1%
Instagram 12,2%
Facebook 10,1%
Youtube 3,7%
4
Banyaknya social commerce yang bermunculan di Indonesia
sengit perusahaan social commerce ini bersaing dalam segala hal seperti
Tiktok Shop bukan hanya dari menggunakan fitur live streaming, Tiktok
meningkatkan omset penjualan dan juga mampu memperluas pasar bagi para
pembelian yang tidak terencana atau impulse buying. Akhir-akhir ini perilaku
impulsif menjadi sebuah tantangan untuk para pelaku bisnis dimana mereka
Impulse buying sendiri merupakan pembelian saat itu juga yang tidak
direncanakan, berdasar pada Tindakan yang sangat kuat dan dorongan keras
5
menurut (Ermy Wijaya, 2019) Impulse buying merupakan kegiatan untuk
impulse buying dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu flash sale,
Startegi pemasaran yang saat ini sering digunakan oleh para penjual
diantaranya yaitu flash sale, dapat dilihat dari setiap toko yang ada di
sale pada saat tertentu, seperti pada setiap tanggal yang sesuai dengan bulan
seperti tangal 5 di bulan mei biasa disebut seperti event 5.5 dengan slogan big
sale atau lainnya. Bahkan juga ada yang setiap harinya melakukan flash sale
di jam-jam tertentu.
kuantitas yang terbatas dalam waktu singkat. Flash sale merupakan bagian
2018).Bisa diartikan bahwa flash sale merupakan diskon dengan waktu kilat
6
benar flash sale dapat mempengaruhi impulse buying, maka penulis
program flash sale pada tiktok shop membuat saya melakukan pembelian
secara spontan
32 jawaban
34%
66%
Gambar 1.3
65,6% atau 21 responden setuju dengan pernyataan bahwa program flash sale
pada Tiktok Shop membuat saya melakukan pembelian secara spontan, dan
34,4% atau 11 responden tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
seseorang untuk membeli suatu produk secara spontan atau tanpa terencana.
7
Dengan adanya program flash sale ini berpotensi memacu dorongan
konsumen untuk membeli produk yang mereka inginkan. Promosi flash sale
ini membuat semangat belanja yang kuat dari konsumen secara tidak terduga
dilakukan oleh Eva Margareth Sarah, dkk (2022), Ahmad Syauqi, dkk (2022),
Tia Viany Juwita, dkk (2022), Dermawansyah Darwipat, dkk (2020) dan
Intan Renita, dkk (2022) yang membuktikan bahwa flash sale berpengaruh
positif terhadap impulse buying. Namun hasil penelitian dari Indah Respati
buying, karena diskon merupakan salah satu strategi pemasaran yang sangat
toko, dan biasanya mereka akan berbelanja dengan jumlah yang banyak.
suatu produk tertentu serta dengan periode waktu tertentu, dan pembelian
berikut :
8
saya merasa tidak perlu berpikir panjang untuk membeli produk yang
menarik perhatian saya ketika ada diskon di Tiktok Shop
32 jawaban
38%
63%
Gambar 1.4
62,5% atau 20 responden setuju dengan pernyataan bahwa saya merasa tidak
perlu berpikir panjang untuk membeli produk yang menarik perhatian saya
ketika ada diskon. Dan 37,5% atau 12 resonden menyatakan tidak setuju
hanya berlangsung pada saat itu juga dan tidak akan terjadi lagi. Pengadaan
9
promo diskon tentunya akan dapat membantu meningkatkan performa
penjualan, hal ini dapat menjadi alternatif promosi yang bisa dilakukan oleh
oleh Halimatus Sya’diyah, dkk (2022), Andi Rusni, dkk (2022), Mohamad
gilang Ramadhan (2021), dan Putri Agustin Dwi Ningrum, dkk (2022)
Namun, pada penelitian yang di lakukan oleh Raihan Arafah, dkk (2022)
gratis ongkir, setiap orang tentunya akan berburu produk dengan ongkos
kirim sebesar Rp.0 atau bisa dibilang gratis. Hal ini menjadi sesuatu yang
mengenai jasa ongkos kirim yang sangat mahal bahkan bisa dua kali lipat dari
perlu membayar biasa atas jasa kirim. (populix, 2022). Untuk membuktikan
apakah benar promo gratis ongkir dapat mempengaruhi impulse buying, maka
10
saya membeli produk yang saya inginkan saat ada promo gratis ongkir pada
Tiktok Shop
32 jawaban
19%
81%
Gambar 1.5
membeli produkyang saya inginkan saat ada promo gratis ongkir pada tiktok
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa promo gratis ongkir sangat
mengeluarkan uang untuk membeli produk yang kita mau tanpa harus keluar
11
Para konsumen sendiri sangat tergiur dengan promosi gratis ongkir
yang tersedia, karena promo ini sangat membantu para konsumen terutama
yang berada di luar pulau jawa. Karena sering terjadi ketika mereka membeli
suatu produk namun ongkos jasa kirim yang sangat mahal membuat mereka
tidak jadi membeli. Hal ini yang kemudian menjadi sebab menurunnya
tingkat penjualan bagi para produsen. Dengan adanya program gratis ongkir
bahwa mereka membeli ongkos kirim dan mendaptkan gratisan barang. Hal
Namun pada penelitian yang dilakukan oleh Nur Saebah, dkk (2020)
lifestyle atau gaya hidup berbelanja juga berpengaruh atas sikap pembelian
12
berhubungan dengan lifestyle adalah berbelanja. Pada saat ini kegiatan rutin
untuk mencari suatu barang yang dibutuhkan tapi juga dijadikan sebagai
31%
69%
Gambar 1.6
13
commerce Tiktok Shop di Universitas Sains Al-Qur’an. Dengan 32
semakin mahal produk yang mereka gunakan mereka semakin merasa lebih
diri sendiri karena mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan banyaknya waktu
luang yang dimiliki untuk mengakses social commerce dan adanya uang yang
(2021), Melifia Liantifa, dkk (2022), Nita Dian Risky, dkk (2021), Widia
14
Sefiska Rahma, dkk (2019) dan Wulan Alimudin, dkk (2020) yang
buying.
Hal ini dibuktikan dengan hasil pra-survey yang penulis lakukan terhdap 32
Tabel 1. 2
Hasil pra-survey pada Mahasiswa Manajemen pengguna Tiktok Shop di
Jawaban
No Pernyataan Tidak
Setuju
Setuju
memikirkan resiko.
15
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kebanyakan mahasiswa
61,5% untuk menjawab setuju dan 38,5% menjawab tidak setuju. Dapat
Manajemen yang di dorong dengan adanya flash sale, diskon dan promo
gratis ongkir yang disediakan oleh tiktok shop. Juga adanya dorongan dari
diskon berpengaruh positif terhadap impulse buying, sedangkan flash sale dan
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Eva Margareth Sarah Dan
positif terhadap impulse buying. Dan pada penelitian yang di lakukan oleh
16
1.2 Perumusan Masalah
perbedaan hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh indah respati
kusumasari (2022) dengan eva margareth sarah, dkk (2022), Raihan Arafah,
dkk (2022) dan Fadilah Andriani, dkk (2023). Dimana terdapat perbedaan
hasil penelitian pada variabel flash sale, diskon, dan gratis ongkir. Juga
17
1.4 Tujuan Penelitian
1) Manfaat Praktis
jalani.
2) Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti
18
Bermanfaat dalam menambah wawasan bagi peneliti mengenai
yang sama.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
20
secara otomatis yang tidak disadari serta tidak terencana tanpa
21
Pembelian dalam bentuk ini bersifat impulsif dimana
membeli sebelumnya.
22
toko yang menyolok, siklus hidup produk, dukuran yang kecil dan
menarik.
emosional.
23
Pandan Wangi, 2021) Flash sale merupakan Kembangan dari
kuantitas produk yang terbatas pula. Flash sale atau yang biasa
Menurut (Ade Kafa Bih, 2023) flash sale merupakan suatu bentuk
singkat.
24
yang cukup besar sehingga harga barang menjadi lebih
diinginkan perusahaan.
2.1.3. Diskon
1) Definsi diskon
25
adalah paket hargA untuk promosi penjualan dimana pelanggan
sekali lagi ditawari produk yang sama dengan harga yang lebih
pembeli atas dasar syarat yang penjual tentukan, entah itu sebagai
1. Produk Melimpah
26
Strategi diskon digunakan Ketika jumlah produk yang
efektif.
3. Persaingan harga
27
wilayah akan meningkatkan suatu persaingan yang sangat
besar.
3) Indikator Diskon
potongan harga.
melakukan pembelian.
28
pembeli terhadap tagihan biaya atas jasa pengiriman tersebut
ongkos kirim atas produk dan jasa ditiadakan atau bisa dibilang
gratis.
Berikut ini adalah syarat dan ketentuan yang biasa ikut serta
1. Tidak permanen
29
Setiap bisnis yang dijalankan sejatinya tidak
2. Memiliki ketentuan
30
Gratis ongkir juga biasanya diadakan pada acara
minat beli atau rasa ingin tahu konsumen terhadap objek yang
31
akan produk yang dikonsumsi (Ade Kafa Bih, 2023). Menurut
maupun pe;
32
psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari
yang mengkaji flash sale, diskon, promo gratis ongkir dan shopping
Tabel 2. 1
Tinjauan penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian
Terhadap bantuan
33
Perilaku Impulse software SPSS impulse buying.
Marketplace berpengaruh
Timur) berpengaruh
secara signifikan
terhadap impulse
buying.
Ongkir” terhadap
Terhadap keputusan
Keputusan pembelian
signifikan
34
terhadap
keputusan
pembelian
impulsif. Tagline
“gratis ongkir”
tidak berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
impulsif.
Mahasiswa 20
Jurusan
Pendidikan
Ekonomi
35
Subagja (2022) Quality terhadap Structural signifikan
Lampung buying.
Di Universitas discount
Indonesia signifikan
terhadap online
impulse buying.
36
Impulsif Produk reliabilitas, uji impulsif. Gratis
Program Studi
Ekonomi Islam
Universitas Islam
Negeri Sumatera
Utara)
Shopee buying
37
dan Luk luk informasi dan regresi linear informasi tidak
pembelian pembelian
impulsif impulsif.
mahasiswa terhadap
Universitas pembelian
Muhammadiyah impulsif.
Magelang)
Terhadap impulsif.
38
(Studi Kasus terhadap
Malang) berpengaruh
signifikan
terhadap
pembelian
impulsif.
Shopee Di berpengaruh
Mahasiswa signifikan
UMM) impulsif
39
dwi ningrum shopping lifestyle Structural berpengaruh
impulse buying
melakukan impulse buying, hal ini dapat terjadi karena promo yang
karena menganggap bahwa promo ini tidak aka nada lagi dilain
waktu.
Darwipat, dkk (2020) dan Intan Renita, dkk (2022)dan Eva Margareth
40
Sarah, dkk (2022), menyatakan bahwa “flash sale berpengaruh positif
buying yang terjadi akan semakin tinggi. Dari uraian tersebut maka
41
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Halimatus
Andi Rusni, dkk (2022) dan Erna Uni Fatmawati, dkk (2022) menyatakan
berikut:
pelanggan saat terjadi proses jual beli dengan biaya pengiriman yang
biaya kirim atau biasa disebut dengan ongkos kirim atau ongkir.
(Widodo, 2022).
42
impulse buying. dimana biasanya penjual memberi syarat dengan
dkk (2020), Fadilah Andriani, dkk (2023) Siti Firunnikah (2022) dan
impulse buying
43
Dengan kebiasaan yang mereka lakukan juga akan sangat berdampak
dengan hal ini. Dengan adanya uang yang tersedia dan banyaknya
waktu yang bisa digunakan untuk melihat dan memilih barang yang
ningrum, dkk (2023) Ade Kafa Bih, dkk (2023) Nita Dian Rizqy dkk
berikut :
buying
ini. Dalam variabel X terdapat empat aspek yaitu flash sale (X1), diskon
44
(X2), promo gratis ongkir (X3), dan shopping lifestyle (X4). Sedangkan
H1
Diskon (X2) H2
Impulse
H3 Buying (Y)
Promo Gratis
Ongkir (X3)
H4
Shopping
Lifestyle (X4)
impulse buying
buying
45
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
dimana data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan
3.2.1. Populasi
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,
46
disesuaikan dengan kriteria – kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan
n = N/(1+Nd2)
Keterangan :
N = ukuran populasi
Z=1,96 dan tingkat error 10%. Jumlah ukuran sampel dalam penelitian
n = 1.061/(1+1.061(0,1)2)
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer, menurut
Sugiyono (2018) data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan
47
data kepada pengumpul data. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti
yang efisien dimana peneliti bisa tahu dengan pasti variabel yang akan diukur
dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner dapat berupa
langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Hasil dari kuesioner ini
promo gratis ongkir dan shopping lifestyle terhadap impulse buying pada
social commerce tiktok shop. Jawaban dari setiap item instrument yang
sangat negatif, yang berupa kata-kata dan dapat diberi skor sebagai berikut :
Tabel 3. 1
Skala Likert
48
Kriteria Jawaban Skor
Tidak Setuju TS 2
Netral N 3
Setuju S 4
Sangat Setuju SS 5
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasu
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Flash sale, diskon, promo
49
3.5.2. Variabel Terikat (Dependent)
yang yang sangat kuat untuk membeli suatu produk dengan segera
(Novian, 2022)
diantaranya:
1. pembelian spontan
3. pembelian terburu-buru
50
Flash sale merupakan bentuk promosi yang secara langsung
produk yang terbatas pula. Flash sale atau yang biasa disebut daily
berikut :
1. Frekuensi promosi
2. Kualitas promosi
3. Waktu promosi.
yang diberikan kepada pembeli saat membeli barang atau jasa. Diskon
berikut :
51
2. diskon memiliki daya Tarik
(Amalia, 2022)
sebagai berikut :
1. Memberikan perhatian
52
Indikator yang digunakan untuk mengukur shopping lifestyle
1. Pengalaman menyenangkan.
2. Aktivitas menyenangkan.
3. Belanja membosankan.
4. Model terbaru.
5. penghilang sedih.
6. Terobsesi belanja.
7. Buang waktu.
berupa uji hipotesis. Data akan disajikan dalam bentuk table dan grafik agar
53
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
1) Uji Validitas
2) Uji Reabilitas
54
stabil dari waktu ke waktu. Kriteria pengambilan keputusan
variabel bebas.
55
3.7.4. Pengujian Asumsi Klasik
56
atau tidaknya multikolnearitas maka dilakukan dengan
Faktor (VIF). Apakah nilai VIF < 10 dan niali tolerance >
57
3.7.5. Pengujian Hipotesis
sebagai berikut.
Y =α+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+e
Keterangan:
Y = Impulse Buying
e = Standard Error
58
α = Konstanta
X1 = Flash Sale
X2 = Diskon
X4 = Shopping Lifestyle
3.7.5.2. Uji t
59
dependen dan hipotesis dapat diterima atau dikatakan
dengan satu (0 < R² < 1. Nilai R² yang kecil mengandung arti bahwa
variabel dependen.
60
DAFTAR PUSTAKA
Ade Kafa Bih, A. W. (2023). Pengaruh gaya hidup berbelanja, electronic word of mouth
dan flash sale terhadap pembelian impulsif pada social commerce Tiktok Shop
(Studi kasus pada mahasiswa pengguna tiktok shop di kota Malang). e-Jurnal
Riset Manajemen, 2.
Amalia, F. (2022). Pengaruh promo gratis ongkir Rp 0, e service quality, dan content
marketing terhadap loyalitas pengguna shopee . 12-13.
Andi Rusni, A. S. (2022). Pengaruh motivasi belanja hedonis, diskon harga dan tagline
"gratis ongkir" terhadap keputusan pembelian impulsif secara online di shopee.
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 3.
Brand, S. (2022, Februari 16). inilah 5 alasan mengapa kamu harus berjualan di tiktok
shop. Diambil kembali dari sosiakita.com: https://sosiakita.com/inilah-5-alasan-
mengapa-kamu-harus-berjualan-di-tiktok-shop/
Dewi Andriany, M. A. (2019). Pengaruh Media Sosial Terhadap Impulse Buying Pada
Generasi Milenial. Festival Riset Ilmiah Manajemen & Akuntansi, 2.
Elisha, F. A. (2021). pengaruh price discount dan in-store disolay terhadap impulse
buying pda konsumen minimarket berkah mart kota pekanbaru. 24-25.
Ermy Wijaya, Y. O. (2019). Faktor yang mempengaruhi impulse buying pada hodshop
bengkulu. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 4.
61
Erna Umi Fatmawati, R. K. (2022). Pengaruh diskon harga dan kualitas produk terhadap
pembelian impulsif secara online (Studi pada pengguna shopee di kalangan
mahasiswa kampus swasta UNISMA dan UMM). JIAGABI, 2.
Firmansyah, L. M. (2023, Januari 2). Mengenal social commerce dalam bisnis: arti dan
manfaat. Diambil kembali dari Fortuneidn.com:
https://www.fortuneidn.com/tech/luky/mengenal-social-commerce-dalam-
bisnis-arti-dan-manfaat
Geofakta Razali, D. A. (2022). Pengaruh Promosi Diskon dan Gratis Ongkir Shopee
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia,
5.
Geofakta Razali, D. A. (2022). Pengaruh Promosi Diskon Dan Gratis Ongkir Shopee
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Indonesia, 4.
Graciella Tansah Gunawan, T. S. (2018). Pengaruh keterlibatan fashion dan gaya hidup
berbelanja terhadap pembelian impulsif (studi terhadap remaja dan pemuda DKI
Jakarta). Manajemen Pemasaran, 112-113.
Halimatus Sya'diyah, J. D. (2022). Pengaruh sales promotion cashback dan price discount
terhadap perilaku impulse buying pengguna di situs belanja online Tokopedia.
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Keuangan, 13-14.
Hussein, A. (2021). pengaruh shopping enjoyment dan price discount terhadap impulsive
buying pada market place shopee (studi pada mahasiswa FEB UMSU). 19.
Irwan Christanto Edy, S. S. (2018). Impulsive buying behavior pada konsumen online. 3.
Jacob, J. (2023, Januari 20). Social Commerce: Definisi, Perbedaan, dan Keuntungannya.
Diambil kembali dari TapTalk.io: https://taptalk.io/blog/social-commerce/
Jannah, M. (2021). Pengaruh diskon flash sale, rating dan gratis ongkos kirim terhadap
keputusan pembelian pada marketplace shopee. 8.
62
Kusumasari, I. R. (2020). Pengaruh flash sale. diskon, dan subsidi gratis ongkir terhadap
perilaku impulse buying pengguna marketplace shopee (Studi pada mahasiswa
aktif administrasi bisnis UPN "Veteran" Jawa Timur) . 3.
Laura Pandan Wangi, S. A. (2021). Pengaruhu flash sale dan cashback terhadap perilaku
impulse buying pada pengguna shopee. Jurnal Bisnis dan Kajian Strategi
Manajemen, 2.
M.I. Atrisia, H. H. (2021). Flash sale dan Impulse buying konsumen e-commerce pada
masa pandemi Covid-19. Journal of Business Management Education, 15-16.
Mira Istiqomah, N. M. (2020). Pengaruh promo gratis ongkir dan online customer rating
terhadap keputusan pembelian produk fashion. Jurnal Manajemen, 2.
Mitratoday.com. (2021, Agustus 15). Gratis Ongkir: Pengertian dan memahami cara
penggunaan dan penerapannya. Diambil kembali dari mitratoday.com:
https://www.mitratoday.com/gratis-ongkir-pengertian-dan-memahami-cara-
penggunaan-dan-penerapannya/
Nita Dian Rizky, L. l. (2021). Pengaruh kualitas informasi dan shopping lifestyle terhadap
pembelian impulsif konsumen milenial pada e-commerce (studi kasus pada
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang). Business and Economics
Conference in Utilization of Modern Technology, 4.
Nurul Istikomah, B. H. (2022). Analisis persepsi promosi gratis ongkos kirim (Ongkir)
Shopee terhadap Keputusan Pembelian. 2.
Populix. (2022, September 22). Kumparan Tech. Diambil kembali dari Kumparan:
https://kumparan.com/kumparantech/survei-social-commerce-makin-diminati-
86-masyarakat-belanja-melalui-medsos-1yuQIZYCRn6/2
Populix.co. (2020, Februari). Pengertian free ongkir, syarat, dan strateginya untuk bisnis.
Diambil kembali dari Info.Populix.co: https://info.populix.co/articles/free-ongkir-
adalah/
Putri Agustin Dwi Ningrum, H. P. (2023). Pengaruh Shopping Lifestyle dan diskon
terhadap Impulse Buying di E-commerce Shopee Pada Mahasiswa UPN
"Veteran" Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, 8.
63
VARIABEL INTERVENING. 31.
Rahmadani, W. (2021). pengaruh diskon dan kualitas produk terhadap impulse buying
pada online shop Tokopedia (studi pada mahasiswa UMSU). 7-8.
Razaq, A. (2021, September 5). Fenomena Flash Sale pada Era Digital. Diambil kembali
dari Kumparan.com: https://kumparan.com/annafirazaq/fenomena-flash-sale-
pada-era-digital-1wSuv2x6z3k/1
Respi Saputri, A. M. (2020). Peran flash sale dalam memediasi hubungan sales
promotion terhadap keputusan belanja online.
Riadi, M. (2021, Februari 23). Diskon (Pengertian, Tujuan, Jenis, Indikator dan faktor
yang mempengaruhi). Diambil kembali dari Kajianpustaka.com:
https://www.kajianpustaka.com/2021/02/diskon.html
Sari, V. N. (2019). Pengaruh gratis ongkos kirim, diskon, dan iklan shopee terhadap
keputusan pembelian konsumen pada mahasiswa jurusan manajemen Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta . 24.
Utami, N. W. (2017, Oktober 30). Memahami promo gratis ongkir yang semakin
berkembang. Diambil kembali dari Jurnal.id:
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-memahami-promo-free-ongkir-yang-
semakin-berkembang/
Widodo, R. (2022). pengaruh gratis ongkos kirim, flash sale dan cash on delivery,
terhadap keputusan pembelian di toko online shopee pada masyarakat
kelurahan simpang baru kecamatan binawidya kota pekanbaru. 20.
Yahmini, E. (2019). kecenderungan impulse buying pada mahasiswa ditinjau dari latar
belakang keluarga (studi kasus mahasiswa di lima Universitas di Yogyakarta).
Journal of Research in Business and Economics, 47-48.
64
Yahmini, E. (2019). Kecenderungan Impulse Buying pada Mahasiswa ditinjau dari latar
belakang keluarga (studi kasus mahasiswa di Lima Universitas di Yogyakarta).
Journal of Research in Business and Economics, 46-47.
65