Disusun oleh :
UNIVERSITAS PADJAJARAN
WHEEL OF RETAILING
Malcolm Perrine McNair mengusulkan teori ini pada tahun 1931. Dia
menekankan pada evolusi ritel, di mana organisasi ritel memulai perjalanannya
dengan menyediakan harga yang rendah, fitur produk yang masih sederhana serta
layanan yang minimal dengan sedikit margin keuntungan. Kemudian perlahan-
lahan menjadi merek yang menawarkan berbagai produk, harga yang tinggi,
layanan yang lebih baik dan berbagai fasilitas lainnya dengan margin keuntungan
yang cukup besar.
Kuadran 1: Entri
Fase awal dari roda ritel adalah ketika organisasi memasuki pasar dengan
produk terbatas dengan harga yang sangat wajar, menjaga margin rendah.
Karena entitas bisnis masih perlu membangun reputasinya pada tahap ini, dan
konsumen tidak terlalu menyadari keberadaan suatu bisnis
Kuadran 2: Growth
Dalam fase ini, suatu bisnis dapat mempertahankan margin yang lebih baik
dibandingkan dengan fase pada kuadran pertama, karena pada tahap ini
konsumen yang membeli produk sudah semakin bertambah. Pada tahp ini,
para peritel lebih berfokus pada aspek daya saing lainnya, bukan harga.
Kuadran 3 : Maturity
Pada fase ini, suatu bisnis telah mendapatkan reputasi tinggi dan
memantapkan dirinya sebagai entitas bisnis yang terkenal. Sekarang, bisnis
tidak dapat memperoleh lebih banyak konsumen baru serta meningkatkan
omset pelanggan. Oleh karena itu, bidang perhatian utama para peritel pada
tingkat kematangan adalah loyalitas dan retensi pelanggan dengan
meningkatkan tingkat kepuasan mereka.
Kuadran 4 : Decline
Pelaksanaan ritel tidak terlepas dengan adanya The Wheel of Retailing (roda
eceran). Menurut Berman dan Evans (2004 :105-106) mengacu 4 (empat)
prinsip sebagai berikut :
Tindakan atau strategi yang dapat diterapkan oleh para peritel tergantung
pada persyaratan dan tahapan bisnis. Berbagai tahapan dan strategi yang
diadopsi untuk meningkatkan kinerja bisnis dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Pada tahap kerentanan, suatu bisnis tampaknya terbebani oleh kewajiban bunga
atas dana pinjaman untuk pertumbuhan bisnis. Selain itu, pengembalian investasi
sangat rendah atau mulai menurun pada fase ini. Strategi kelas atas yang
mengarah ke tahap kerentanan dibahas di bawah ini:
Pada tahap ini bisnis lebih berhati-hati dan menaruh perhatian lebih terhadap
status yang dimilikinya. Secara bertahap, bisnis mulai menurun ketika pendatang
baru mengambil pasar. Ini adalah siklus yang terus berlanjut karena, pada tahap
kerentanan, organisasi melakukan semua upaya untuk memulai kembali dengan
tahap inovasi
SCRAMBELED MERCHANDISING