Anda di halaman 1dari 10

MAMEN (Jurnal Manajemen)

journal.literasisains.id/index.php/MAMEN

e-ISSN 2809-8099 | p-ISSN 2810-0484

Vol. 2 No. 1 (Januari 2023) x-x

DOI: 10.55123/mamen

ANALISIS PENERAPAN BLUE OCEAN STRATEGY (BOS)


DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PADA USAHA
KULINER MIE LEBAY DI MAGETAN

Herinda Dwi Damayanti1, Edi Santoso2, Sri Hartono 3


Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia
Email: herindadwi@gmail.com

Abstract
Mie Lebay is a culinary business that sells processed spicy noodles. Mie Lebay is the
pioneer of the first spicy noodles in Magetan since 2012. The number of competitors has
resulted in a decrease in sales, so an appropriate competitive strategy is needed to
increase sales. The strategy used is the Blue Ocean Strategy. The purpose of this study
was to find out how to eliminate, reduce, increase, create in the Mie Lebay culinary
business in Magetan. Use the Blue Ocean Strategy analysis tool or four-step
framework. Qualitative descriptive analysis method with a research sample of 12
people, 1 lebay noodle owner, 1 competitor owner and 10 customers from both
businesses. The result of the research is eliminating seblak menu; reducing the portion
volume in one bowl of lebay noodles; improving characteristics, quantity of updates on
social media, cleanliness and comfort of the place, various additional menus; created a
new menu, namely rainbow noodles.

Keywords: Blue Ocean Strategy, Manajemen Strategy

Abstrak
Mie Lebay adalah salah satu usaha kuliner yang menjual olahan mie pedas. Mie lebay
merupakan pelopor mie pedas pertama yang ada di Magetan sejak tahun 2012.
Banyaknya pesaing yang mengakibatkan penurunan penjualan, maka dibutuhkan suatu
strategi bersaing yang tepat agar meningkatkan penjualan. Strategi yang digunakan
adalah Blue Ocean Strategy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
menghapuskan, mengurangi, meningkatkan, menciptakan pada usaha kuliner Mie Lebay
di Magetan. Menggunakan alat analisis Blue Ocean Strategy atau kerangka kerja empat
langkah. Metode analisis deskriptif kualitatif dengan sampel penelitian sebanyak 12
orang, 1 orang owner mie lebay, 1 orang owner pesaing dan 10 orang customer dari
kedua usaha tersebut. Hasil dari penelitian adalah menghapuskan menu seblak;
mengurangi volume porsi dalam satu mangkok mie lebay; meningkatkan ciri khas,

Submitted: xx-xx-2022 | Accepted: xx-xx-2022 | Published: xx-xx-2022


1
Penulis1, Penulis2, Penulis 3
MAMEN (Jurnal Manajemen) Vol. 1 No. 3 (2022) xx – xx

kuantitas update di sosial media, kebersihan dan kenyamanan tempat, ragam menu
tambahan; menciptakan menu baru yaitu mie rainbow.

Kata Kunci: Blue Ocean Strategy, Manajemen Strategi.

1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pada saat ini persaingan dunia bisnis terlihat semakin meningkat, hal ini
ditandai dengan adanya berbagai usaha mikro kecil menengah yang menjadi
favorit masyarakat. Bisnis di Indonesia juga semakin mencolok akan
persaingan. Dari bisnis kecil menengah sampai bisnis skala besar yang
membuat persaingan semakin berkompetisi antara perusahaan satu dengan
lainnya. Oleh karena itu dengan adanya persaingan yang sangat kompetitif
maka diperlukan strategi yang tepat agar suatu perusahaan mampu bersaing
dengan pesaing lainnya. Menurut Novika (2018) perusahaan juga harus
mementingkan kepuasan pelanggan dimana nantinya akan menarik minat
pelanggan untuk melakukan pembelian ulang sehingga dapat menaikan
profit penjualan. Dalam hal ini diperlukan oleh perusahaan bagaimana
strategi yang cocok untuk diterapkan dibisnis yang sedang dijalani.
Novika (2018) berpendapat bahwa didunia usaha tidak lepas dengan
adanya strategi yang tujuannya untuk mempertahankan kelangsungan usaha
tersebut. Strategi itu sendiri sangat diperlukan untuk tetap bertahan diantara
para pesaing lainnya yang semakin kompetitif. Tidak dipungkiri setiap
harinya banyak bermunculan bisnis atau usaha yang kreatif dan unik
sehingga dengan adanya strategi yang diterapkan di sebuah usaha dapat
membantu mengatasi dunia persingan.
Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten yang berada di
provinsi Jawa Timur, dimana Kabupaten Magetan memiliki jumlah pelaku
UMKM cukup banyak. Menurut data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Republik Indonesia tercatat sejumlah 155.371 pelaku UMKM.
Dengan jumlah tersebut memungkinkan para UMKM untuk memiliki sebuah
strategi yang nantinya akan mempermudah jalannya usaha dalam jangka
panjang. Salah satu diantara banyaknya bisnis UMKM, bisnis kuliner adalah
bisnis yang menjajikan. Alasan utama bisnis kuliner yang menjajikan adalah
bisnis yang mudah diamati, ditiru dan dimodifikasi oleh para pesaing bisnis
lainnya (Pebrianto, 2019).
Dalam penelitian Janah ZN dkk (2022) menyebutkan pola hidup
masyarakat yang gemar membeli makanan diluar menyebabkan bisnis
kuliner berkembang pesat. Salah satu bisnis kuliner yang berkembang cepat
yaitu olahan mie pedas. Di Magetan terdapat usaha kuliner olahan mie pedas
yaitu Mie Lebay. Berdiri sejak 2012 yang merupakan mie pedas pertama di
Magetan. Mie Lebay menawarkan olahan mie pedas dengan tingkat level 1-
5. Konsumen bisa menyesuaikan tingkat kepedasan sesuai selera. Seiring
berjalannya waktu di Magetan banyak pebisnis lainnya bermunculan dengan
konsep olahan mie pedas. Dalam penelitian Janah ZN dkk (2022) brand
besar dengan olahan mie pedas yaitu Mie Kober, Mie Setan dan Mie
Gacoan. Akibatnya persaingan usaha kuliner dengan olahan mie pedas
semakin kompetitif yang menyebabkan Mie Lebay mengalami penurunan
penjualan. Dengan penjelasan diatas usaha kuliner Mie Lebay harus
melakukan berbagai strategi guna memenangkan pangsa pasar. Alat strategi

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


2
Penulis1, Penulis2, Penulis 3
MAMEN (Jurnal Manajemen) Vol. 1 No. 3 (2022) xx – xx

ini dapat digunakan untuk menciptakan strategi jangka panjang perusahaan


sebagai strategi bersaing. Hal ini dicapai dengan mengembangkan
penemuan-penemuan baru yang memisahkan diri dari kompetisi.

b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menghapuskan faktor yang tidak menguntungkan pada Usaha
Kuliner Mie Lebay di Magetan?
2. Bagaimana mengurangi faktor yang berlebih pada Usaha Kulner Mie
Lebay di Magetan ?
3. Bagaimana meningkatkan penjualan pada Usaha Kuliner Mie Lebay di
Magetan ?
4. Bagaimana menciptakan inovasi baru pada Usaha Kuliner Mie Lebay di
Magetan ?

c. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana menghapuskan faktor yang tidak penting
pada Usaha Kuliner Mie Lebay di Magetan.
2. Untuk mengetahui bagaimana mengurangi faktor yang berlebih pada
Usaha Kuliner Mie Lebay di Magetan.
3. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan penjulan pada Usaha
Kuliner Mie Lebay di Magetan.
4. Untuk mengetahui bagaimana menciptakan inovasi baru pada Usaha
Kuliner Mie Lebay di Magetan.

d. Manfaat
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan dalam
menentukan strategi pemasaran di Usaha Kuliner Mie Lebay yang baik
sehingga dapat meningkatkan penjualan.
2. Bagi Peneliti
Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan sehingga
dapat mengaplikasikan ke dunia bisnis secara nyata dengan
menggunakan Blue Ocean Strategy.
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya mengenai strategi
bisnis dengan menggunakan Blue Ocean Strategy.

2. KAJIAN TEORI
a. Strategi
Menurut David (2015) strategi merupakan tujuan jangka panjang yang
dapat dicapai melalui penggunaan strategi. Suatu kegiatan lain yang dilakukan
oleh perusahaan atau orang dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan disebut strategi.

b. Manajemen Strategi
Menurut Sedjati (2015) manajemen stratgei merupakan suatu proses
yang menyeluruh untuk mengambil keputusan yang disertai cara pelaksanaan
dan penetapan oleh manajemen itu sendiri dan diterapkan oleh seluruh
organisasi agat tercapai tujuannya.

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


3
Penulis1, Penulis2, Penulis 3
MAMEN (Jurnal Manajemen) Vol. 1 No. 3 (2022) xx – xx

c. Pemasaran
Indrasari (2019) berpendapat pemasaran merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai kegiatan komersial yang bertujuan
menciptakan produk dengan nilai yang dapat dipasarkan dan menetapkan
harga untuk memenuhi permintaan konsumen. Secara sederhana pemasaran
merupakan proses pengenalan produk kepada konsumen dengan cara
periklanan, promosi dan penjualan.

d. Penjualan
Menurut Dwi Priyanto (2013) penjualan merupakan tujuan strategis yang
dilakukan oleh suatu perusahaan yang berusaha memenuhi kebutuhan
pelanggan untuk menghasilkan laba.

e. Blue Ocean Strategy


Menurut Kim dan Mauborgne (2015) Blue Ocean Strategy merupakan
strategi yang menciptakan ruang pasar baru tanpa adanya pesaing yang
membuat dunia persaingan menjadi tidak berkaitan. Artinya, strategi samudera
biru bertujuan untuk keluar dari zona merah persaingan untuk membuka pasar
baru dan membuat suatu persaingan menjadi tidak berkaitan. Sebaliknya
dengan Red Ocean Strategy atau yang disebut strategi samudera merah
dimana ruang pasar saling diperebutkan dengan berbagai cara seakan-akan
sampai berdarah-darah, maka kondisi tersebut dianalogikan sebagai Red
Ocean Strategy (Kim dan Mouborgne,2015).
Menurut W. Chan Kim Renee Mauborgne (2015) kerangka kerja empat
langkah adalah alat untuk menghasilkan kurva nilai baru dengan
meningkatkan elemen pembeli dan menghasilkan nilai yang lebih besar
berdasarkan biaya yang lebih rendah. Maka dari itu ada empat pertanyaan
kunci yang membuat suatu kurva nilai baru sebagai berikut :
1. Faktor apa saja yang harus dihapuskan dari faktor-faktor yang telah
diterima begitu saja oleh industri ?
2. Faktor apa saja yang harus dikurangi hingga dibawah standar industri
?
3. Faktor apa saja yang harus ditingkatkan hingga diatas industri ?
4. Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga
barus diciptakan ?

3. METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Usaha Kuliner Mie Lebay yang berlokasi di
Jl.Mawar No 25 Mangkujayan Magetan. Penetapan lokasi penelitian usaha
kuliner Mie Lebay di magetan karena usaha tersebut adalah pelopor mie
pedas pertama di Magetan. Seiring berjalannya waktu semakin banyaknya
pesaing yang menyebabkan persaingan kompetitif dibidang kuliner mie
pedas sehingga perlu menggunakan strategi baru yaitu dengan menciptakan
inovasi baru yang mampu meningkatkan penjualan.

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


4
Penulis1, Penulis2, Penulis 3
MAMEN (Jurnal Manajemen) Vol. 1 No. 3 (2022) xx – xx

B. Populasi dan Sampel


Menurut Sugiyono (2019) Populasi adalah area umum yang terdiri dari
objek atau subjek dengan sifat dan ciri khusus yang digunakan oleh peneliti
untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Dalam penelitian ini
populasinya adalah owner mie lebay, owner pesaing dan konsumen.
Sugiyono (2019) menyatakan sampel adalah sebagian dari populasi yang
dipilih untuk diteliti. Dari hal tersebut hanya sebagian yang diambil dari
populasi yang digunakan atau tidak semuanya. Sampel dalam penelitian ini
disebut responden yang berguna untuk memberikan informasi yang sedang
diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah owner mie lebay dan 10
konsumen yang pernah mengunjungi mie lebay dan pesaing.

C. Pengambilan Data
Pada penelitian ini memerlukan 2 data yaitu data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2019) data primer adalah data yang diperoleh
dari sumbernya langsung dan terjun langsung ke lapangan. Sumber dari
data primer disini adalah dari owner Usaha Kuliner Mie Lebay, owner
pesaing dan customer yang sudah pernah membeli di Mie Lebay dan
pesaing sebanyak 10 informan. Adapun metode untuk mendapatkan data
tersbut dengan cara sebagai berikut :
A.) Observasi
Menurut Nawawi (2014) metode observasi merupakan metode
pengamatan langsung atau survey langsung di objek yang sedang
diteliti guna memperoleh data-data yang dibutuhkan secara nyata
sehingga data data tersebut dapat memenuhi kebutuhan penelitian
agar mencapai hasil yang maksimal.
B.) Wawancara
Menurut Sugiyono (2019) metode wawancara merupakan metode
yang dilakukan oleh peneliti dengan pemilik usaha yang biasanya
dalam metode ini peneliti akan melakukan tanya jawab dengan
pemilik usaha untuk mengetahui apa saja permasalahan yang ada
terkait penelitian yang sedang dilakukan serta memperoleh data-data
tentang kondisi usaha.
C.) Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2019) dokumentasi merupakan cara yang
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku,
arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta
keterangan yang dapat mendukung peneltian.

2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2019) data sekunder adalah data yang
diperoleh dari sumber lain atau dari hasil penelitian pihak lain seperti
jurnal-jurnal, penelitian terdahulu, dan lain-lain. Kegunaam dari data
tersebut untuk mendapatkan teori-teori yang mendukung pemecahan
permasalahan dalam penelitian

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


5
Penulis1, Penulis2, Penulis 3
MAMEN (Jurnal Manajemen) Vol. 1 No. 3 (2022) xx – xx

D. Metode Analisis.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif. Deskriptif kualitatif menurut Sugiyono (2019) adalah menarik
kesimpulan umum atau generalisasi dari data dengan cara mendeskripsikan
atau mendeskripsikan data dengan menggunakan bahasa verbal yang telah
dikumpulkan apa adanya.
Berikut adalah tahapan penelitian serta proses penerapan Blue Ocean
Strategy (BOS) :
1.) Membuat kuesioner pertanyaan untuk wawancara kepada informan.
2.) Pembahasan secara deskriptif dari hasil wawancara dan membandingkan
faktor-faktor dengan pesaing.
3.) Menghapus, Mengurangi, Meningkatkan dan Menciptakan faktor-faktor
persaingan diawali dengan berbagai pertimbangan.
4.) Membuat skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan.
5.) Menerapkan tiga ciri strategi yang baik yaitu fokus, divergensi, slogan yang
menarik.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Dari hasil analisis deskriptif penelitian ditemukan data untuk dihapuskan,
dikurangi, ditingkatkan dan diciptakan pada Usaha kuliner Mie Lebay adalah
sebagi berikut:
a. Kerangka Kerja Empat Langkah
1. Faktor yang dihapuskan
Menurut Kim & Mauborgne (2015) menghapus faktor yang tidak
bernilai dari produk atau tidak menguntungkan bagi suatu usaha. Cara ini
diharapkan dapat memaksimalkan bagian nilai yang ada. Faktor yang
dihapuskan adalah salah satu menu yaitu seblak. Hasil wawancara dari
owner menu seblak untuk peminatnya kurang. Maka dari itu menu seblak
dihapuskan untuk mengurangi jumlah kerugian.
2. Faktor yang dikurangi
Menurut Kim & Mauborgne (2015) mengurangi faktor nilai yang
sifatnya kurang namun dibutuhkan. Dari hasil wawancara, owner
mengatakan bahwa faktor yang harus dikurangi adalah volume porsi mie
dalam satu mangkok. Sebelumnya porsi mie dalam satu mangkok yang
ditetapkan oleh owner terlalu banyak yaitu 110gr, terbukti dalam
pengamatan owner ketika customer tidak menghabiskan makanan
tersebut. Pengurangan yang sudah ditetapkan oleh owner adalah
sebanyak 25gr, volume porsi dalam satu mangkok untuk saat ini adalah
85gr. Sehingga dengan pengurangan volume porsi dalam satu mangkok
mie diharapkan sebagai strategi penjualan atau dapat meningkatkan
profit penjualan.
3. Faktor yang ditingkatkan
Menurut Kim & Mauborgne (2015) meningkatkan standar atau
fitur nilai yang menjadi keunggulan produk merupakan peluang untuk
menemukan pembeda dari pesaing. Faktor yang perlu ditingkatkan
adalah sebagai berikut :
a. Ciri khas
Hasil wawancara kepada customer menyatakan bahwa ciri khas perlu
ditingkatkan karena customer merasa tidak menemukan ciri khas
yang ada di Mie Lebay.

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


6
Penulis1, Penulis2, Penulis 3
MAMEN (Jurnal Manajemen) Vol. 1 No. 3 (2022) xx – xx

b. Kuantitas update di media sosial


Hasil wawancara kepada customer menyatakan bahwa akun
instagram Mie Lebay tidak terlalu aktif, ketika Mie Lebay tutup dan
tidak memberitahukan di sosial media menyebabkan kekecewaan
customer yang sudah terlanjur sampai di Mie Lebay.
c. Kebersihan dan Kenyamanan Tempat
Hasil wawancara kepada customer bahwa kebersihan dan
kenyamanan tempat yang disediakan Mie Lebay kurang. Maka perlu
ditingkatkan kembali agar customer yang berkunjung juga merasakan
kenyamanan saat makan ditempat.
d. Ragam Menu Tambahan
Ragam atau menu tambahan yang disediakan Mie Lebay perlu
adanya peningkatan inovasi. Dari hasil wawancara ragam menu
tambahan yang disediakan tidak cukup memuaskan dikarenakan
hanya olahan frozen food saja. Diharapkan ada variasi lain yang lebih
variatif yang bisa memuaskan customer.
e. Ketersediaan Produk
Perlu adanya peningkatan ketersediaan produk, hasil wawancara
menyatakan bahwa customer menganggap menu yang tertera tidak
semuanya readystock setiap hari.
4. Faktor yang diciptakan
Menurut Kim & Mauborgne (2015) menciptakan sesuatu inovasi
nilai untuk langkah selanjutnya yang belum pernah ada di industri
tersebut yang mampu menarik perhatian konsumen dan memberikan
manfaat serta sesuatu yang lebih bagi konsumen. Ragam menu atau
penambahan varian. Dari hasil wawancara ragam menu yang akan
diciptakan adalah ragam menu atau varian Mie Lebay Rainbow, Mie
Lebay Rainbow begitu spesial dikarenakan olahan mie yang disajikan
tidak layaknya olahan mie biasa melainkan olahan mie yang berwarna
ungu. Warana ungu terbuat dari campuran buah naga. Varian tersebut
menjadi keunggulan dikarenakan belum ada pesaing yang melakukan hal
tersebut.

b. Skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan

Hapuskan Tingkatkan
- Menghapus salah satu varian - Ciri khas.
menu yaitu seblak. - Ketersediaan produk
- Kuantitas update di media
sosial.
- Kebersihan dan kenyamanan
tempat.
- Ragam menu tambahan.
Kurangi Ciptakan
- Volume dalam satu porsi Mie - Menciptakan menu baru yang
Lebay. belum ada pesaingnya yaitu
Mie Rainbow.
Gambar 1
Sumber : Data Primer (diolah 2022 oleh peneliti)

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


7
Penulis1, Penulis2, Penulis 3
MAMEN (Jurnal Manajemen) Vol. 1 No. 3 (2022) xx – xx

c. Tiga Ciri Strategi yang Baik


1. Fokus
Menurut Kim & Mauborgne (2015) fokus merupakan strategi yang harus
dimiliki disetiap perusahaan, fokus dalam suatu nilai yang ada di
perusahaan bisa menjadikan sebuah strategi yang hebat. Mie Lebay dapat
memfokuskan beberapa faktor-faktor yang dibawah pesaing sehingga
dapat keluar dari persaingan yang kompetitif. Faktor-faktor yang perlu
ditingkatkan adalah pada ciri khas, ketersediaan produk, kuantitas update
di media sosial, kebersihan dan kenyamanan tempat, ragam menu
tambahan. Fokus peningkatan yang dilakukan perusahaan dapat
menghasilkan target pasar baru.

2. Divergensi
Menurut Kim & Mauborgne (2015) divergensi yaitu gerak menjauh yang
artinya ketika suatu perusahaan dibentuk sangat cepat terhadap usaha
yang mengikuti para pesaing, maka dapat disimpulkan usaha tersebut
akan kehilangan keunikannya. Mie Lebay menciptakan sebuah inovasi
baru yang belum ada pesaingnya yaitu menu mie rainbow. Penciptaan
menu tersebut dapat dikatakan gerakan menjauh dari para pesaing
dikarenakan inovasi tersebut belum ada pesaingnya, sehingga Mie Lebay
sebagai pelopor mie rainbow pertama kali.

3. Motto yang Baik


Menurut Kim dan Mauborgne (2015) motto merupakan komponen
penting yang harus ada di dalam sebuah perusahaan. Menggunakan
motto yang menarik dan mudah dipahami sebagai alat pemasaran adalah
salah satu cara yang efektif. Slogan yang telah ditentukan sebelumnya
dapat menarik perhatian pelanggan, memungkinkan mereka menjadi
lebih percaya diri dengan penawaran produk dan melakukan pembelian.
Akibatnya, motto digunakan dalam pemasaran sebagai fitur komunikasi.
dan motto yang digunakan Mie Lebay adalah “Pedasnya Jablay”.
Dimana motto ini sudah cukup jelas karena dapat menyampaikan pesan
yaitu sensai rasa pedasnya. Tentunya motto yang digunakan diharapkan
mampu meningkatkan Brand Image.

5. PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan analisis diatas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Hasil dari kerangka kerja empat langkah yaitu :
a. Menghapuskan varian menu seblak yang dirasa kurang menguntungkan.
b. Mengurangi volume porsi Mie Lebay dalam satu mangkok, sebelumnya
volume porsi yang ditetapkan terlalu banyak. Sehingga dengan
pengurangan volume porsi dalam satu mangkok tersebut dapat
menambah suatu nilai produk khususnya adalah profit penjualan.
c. Meningkatkan dari segi ciri khas dan keunikan produk yang saat ini
dimiliki Mie Lebay hanya berfokus pada citarasa saja. Peningkatan untuk
ketersediaan produk, kuantitas update disosial media, kebersihan, perlu
ditingkatkan agar memberikan kenyamanan bagi customer dan ragam

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


8
Penulis1, Penulis2, Penulis 3
MAMEN (Jurnal Manajemen) Vol. 1 No. 3 (2022) xx – xx

menu tambahan yang kurang perlu ditingkatkan dan perlu adanya menu
yang inovatif sehingga customer juga tertarik akan menu tersebut.
d. Menciptakan menu baru yaitu menu mie rainbow yang terbuat dari sari
buah naga.

2. Menerapkan tiga ciri strategi yang baik yaitu :


a. Fokus dalam hal peningkatan ciri khas, ketersediaan produk, konsistensi
update di media sosial, kebersihan tempat dan ragam menu tambahan
b. Divergensi atau gerakan menjauh di Mie Lebay dapat dilakukan dengan
menciptakan inovasi baru yang belum ada pesaingnya yaitu penciptaan
menu mie rainbow.
c. Tidak ada perubahan motto dikarenakan motto yang ada atau yang
diterapkan sudah baik mampu menciptakan Brand Image bagi Mie
Lebay.

b. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang peneliti usulkan yang
diharapkan akan bermanfaat bagi keberlangsungan Usaha Kuliner Mie
Lebay berkaitan dengan meningkatkan penjualan yaitu sebagai berikut:
1. Harus memperhatikan beberapa faktor yang perlu diperbaiki yaitu
meningkatkan ciri khas, kuantitas update di sosial media, kebersihan dan
kenyamanan tempat, ragam menu tambahan dan faktor ciptakan yaitu
menciptakan varian baru mie rainbow, karena dengan memperhatikan faktor
tersebut diharapkan dapat meningkatkan penjualan.
2. Usaha Kuliner Mie Lebay harus dapat mengevaluasi beberapa faktor yang
masih dibawah pesaing yaitu ciri khas produk, ketersediaan produk,
kuantitas update di sosial media, kebersihan tempat dan ragam menu
tambahan.

6. DAFTAR PUSTAKA
Agustina, A. (2020). Pendekatan Blue Ocean Strategy dalam Menghadapi
Persaingan Coffee Shop di Jember (Studi Kasus Coffee Shop Tipis
Tipis). Universitas Muhammadiyah Jember.
Anwar, (2020), Manajemen Strategik, Banyumas, SASANTI INSTITUTE.
Arief, I. F., & Maupa, H. (2021). Perumusan Strategi dengan Pendekatan Blue
Ocean Strategy pada PT Alpha Beta Charlie (ABC). Jurnal Manajemen
Bisnis dan Kewirausahaan, 5(5), 476-481.
Arifin, S. M. (2018). Penerapan blue ocean strategy (BOS) dalam usaha
memasuki pasar internasional (Studi pada UMKM Pricilla Jilbab Bolak
Balik) (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Basu Swastha, (2014), Manajemen Penjualan Edisi 3, Yogyakarta, BPFE
YOGYAKARTA.
David, F.R (2015). Strategic Management : A competitive advantage
approach, concept, and cases. Pearson Education Limited.
Djorghi, E. R. S., & Sunarya, E. (2022). Perumusan Blue Ocean Strategy Dalam
Upaya Memenangkan Persaingan Bisnis (Studi Pada Barn Coffee
Sukabumi). COSTING: Journal of Economic, Business and
Accounting, 6(1), 281-288.

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


9
Penulis1, Penulis2, Penulis 3
MAMEN (Jurnal Manajemen) Vol. 1 No. 3 (2022) xx – xx

Eka Wulan Yunida, RISNA. (2019). Perumusan Blue Ocean Srategy (Pada
Industri Makanan Beku Tiga Merpati Jember).
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Idris, M. A. (2021). Analisis Blue Ocean Strategy di Coffee Shop Vox Populi
Sidoarjo (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).
Indrasari, M. (2019), Pemasaran dan Kepiuasan Pelanggan. Surabaya: Unitomo
Press.
Kim, Mauborgne. 2015, Blue Ocean Strategy. Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta
Lutfi, S. (2019). Usulan Rancangan Strategi Pengembangan Usaha Kedai Bento
Kopi Menggunakan Pendekatan Blue Ocean Strategy ( Studi Kasus :
Kedai Kopi Bento, D.Iyogyakarta)
Nazarudin, (2018), Manajemen Strategik (Edisi Ketiga), Palembang,
CV.Amanah
Novika, E (2018) Analisis Penerapan Rancangan Strategi Bisnis Warung Mie
Ayam dan Bakso Semangat dengan Pendekatan Blue Ocean Strategy
(Studi Kasus UKM Mie Ayam dn Bakso Seamangat Kimpulan)
Paradigma, M. (2021). Penerapan Blue Ocean Strategy Terhadap Strategi
Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan Daya Saing pada Toko Lautan
Aromatic Perfume Centre (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Jember).
Putri, M. A. (2020). Penerapan Blue Ocean Strategy Untuk Pengembangan
Usaha Pada UD Nula Abadi di Bondowoso (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Jember).
Sedjati, R. S. (2015). Manajemen Strategis. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Sugiyono. (2019), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno, W. (2020). Pengembangan Strategi Bisnis Kuliner yang Kompetitif
dengan Penerapan Blue Ocean Strategy (Studi Kasus: Rumah Makan
Ayam Bacem Pak Kromo).

Lisensi: Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)


10

Anda mungkin juga menyukai