Diajukan oleh:
NI WAYAN ASRI PRADNYANI
2281611017 (17)
DENPASAR
2022
DAFTAR ISI
USULAN PENELITIAN.............................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
BAB II..................................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................22
ii
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................................23
3.7 Instrumen.................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................29
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
Perbankan adalah suatu perusahaan yang bergerak pada sektor jasa yang dapat
disebabkan oleh perbankan yang sebagai perusahaan jasa yang di mana dapat
bisnis perbankan dengan teknologi informasi sebagai salah satu indikator kunci
dalam proses produksi atau jasa. Teknologi ini dapat memudahkan seluruh umat
1
Dalam dunia bisnis, teknologi informasi dapat berkembang dengan mudah
serta memiliki respon baik pada perusahaan lantaran adanya teknologi yang
berjalan sesuai dengan keinginan, begitu juga global perbankan yang memberikan
akses pelayanan yang mudah. Kemajuan teknologi memiliki pengaruh yang luas
bukan hanya pada daerah perkotaan tetapi juga daerah yang jauh dari perkotaan.
Hal ini sebagai kesempatan bagi global perbankan guna melangkah lebih kedepan
Badan Otoritas Jasa Keuangan, keberadaan dan pertumbuhan layanan bank digital
yang terjadi di Indonesia diakibatkan oleh banyak faktor, antara lain pesatnya
masyarakat akan layanan perbankan yang bersifat praktis, pragmatis, serta dapat
layanan yang memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini dan kebutuhan bank akan
dilakukan oleh Bank Umum yang dikeluarkan oleh OJK pada Desember 2016,
menyebutkan bahwa teknologi informasi (TI) yaitu hal yang tidak terpisahkan
dengan perbankan karena memainkan peran yang sangat penting dalam perbankan
2
Bank Central Asia (BCA) merupakan salah satu bank yang menerapkan
sistem bank digital. BCA mendirikan bank digital dengan produk utamanya yaitu
blu. Blu merupakan aplikasi yang mampu melayani fasilitas transaksi finansial
secara online. Anak muda yang memiliki sifat serba cashless serta semua
salah satu alasan yang tepat untuk dipilih oleh kaum milenial.
semua masyarakat tidak meliputi pula bagi kaum milenial. Kaum milenial
umumnya memiliki sifat yang cenderung akan suka memanfaatkan teknologi yang
ada untuk memudahkan aktivitas mereka. Dengan adanya bank digital kaum
milenial akan merasa lebih dimudahkan dari pada dengan menggunakan bank
konvensional. Dengan sifat tersebut maka kaum milenial akan merubah akuntasi
dalam fenomenologi ini yaitu aplikasi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang
merupakan salah satu sistem yang dapat memudahkan para penggunanya dalam
menangani segala sesuatu yang memiliki kaitan dengan bidang akuntansi. Sistem
Urgensi dari adanya bank digital yaitu masyarakat tidak perlu datang ke
3
rekening atau penutupan rekening. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses
sistem bank di mana saja dan dengan waktu kapan saja. Hal tersebut dapat
transaksi lain di luar produk dari perbakan seperti misalnya mendapatkan nasehat
berbasis elektronik.
digital?
4
a. Manfaat Teoritis:
b. Manfaat Praktis:
dan operasionalnya.
5
mempengaruhi minat generasi milenial terhadap adanya bankan digital pada bank
BCA.
6
BAB II
penelitian ini. Adapun observasi terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini
Layanan Digital Bagi Nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Ipuh”.
dengan metode deskriptif. Informa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 2
karyawan serta 7 nasabah dari PT. BSI KCP Ipuh. Teknik pengumpulan data yang
konsumen BSI memiliki dampak yang sangat bermanfaat, hal ini dikarenakan
biaya dan waktu, mampu dipakai kapan dan di manapun, serta bebas tarik tunai.
Penelitian kedua dilakukan oleh Gita Putri Maulidya dan Nur Afifah,
penelitian ini lilakukan pada tahun 2021, yang mengambil penelitian mengenai
“Perbankan Dalam Era Baru Digital: Menuju Bank 4.0”. metodelogi yang
7
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan apa yang terjadi dalam teknologi keuangan. Hasil yang diperoleh yaitu
serta menggunakan CGE. Analisis yang digunakan yaitu analisis empiris di mana
yang diperoleh yaitu secara teoritis implementasi CBDC dengan mekanisme akses
8
Industri Perbankan Di Era Digital”. Metode dalam penelitian ini yaitu
Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa literature, berita,
wawancara serta dengan pengamatan langsung dengan apa yang diamati pada
seseorang dapat dilakukan dengan lebih mudah dan terencana. Dengan adanya
kedepannya. Area perbankan dengan gampang menembus pasar yang lebih luas
dimanfaatkan dalam peresmian cabang dan kantor kas kecil lainnya. Karena hal
sektor terbaru pada perusahaan dalam hal fintech serta fasilitas keuangan banking
9
berbasis internet yang mengalami perkembangan sangat pesat di Indonesia
transaksi perbankan yang dapat dilakukan pada kantor cabang. Bank digital
dimiliki oleh bank dan mesin digital yang dimiliki oleh calon konsumen guna
transaksi perbankan, dan penghentian rekening. Hal ini dapat termasuk dalam
memperoleh informasi serta transaksi baik dalam bentuk bukan perbankan (Patel
dan uang dalam pemanfaatan pada bidang keuangan yang berpengaruh akibat
pada tahun 2015 saja, jumlah seluruhnya dari nilai transaksi e-money mengalami
peningkatan yang awalnya dari 4,3 triliun pada 2014 mengalami peningkatan
menjadi 5,2 triliun. Hal tersebut mengakibatkan industri perbankan menjadi salah
satu area bisnis yang dipaksa untuk melakukan modifikasi digital dalam
10
tersebut dilakukan guna merespon perilaku konsumen yang dirubah akibat adanya
digitalisasi.
pemanfaatannya.
3 masa atau era yaitu era tradisional banking, era internet banking, serta era digital
perbankan dengan kantor cabang serta keberadaan fisik karyawan perbankan. Alat
yang umum digunakan dalam masa ini yaitu mesin ATM. Ketika internet telah
berkembang serta digunakan secara massif, maka muncullah era internet bangking
jaringan internet. Di mana kantor cabang hanya akan digunakan dalam keperluan
web banking atau mobile banking. Era digital banking dapat ditandai dengan
11
munculnya pernakan yang tidak lagi memerlukan kantor cabang serta dokumen
perbankan. Era digital banking, aplikasi yang digunakan sudah terintegrasi dengan
lainnya. Era digital banking dapat mampu meningkatkan kemampuan akan adanya
yang tidak hanya menawarkan tentang kemudahan yang terkait dengan layanan,
12
rekening, fasilitas CS tampa harus datang ke bank langsung serta para
jam.
yang lebih luas. Dengan hal ini bank digital dapat memberikan layanan
efisiensi yang sangat baik. Bank digital jika dioperasikan dengan optimal akan
mengakibatkan penurunan rasio beban atas pendapatan atau cost to income dari
13
kisaran 40 hingga mencapai 45 persen untuk perbankan di Indonesia saat ini
lini depan.
yaitu:
a. Risiko Keamanan
Dengan hal tersebut maka konsumen akan lebih rentan dalam mengalami
peretasan atau pembobolan akun milik sendiri. Dalam hal ini nasabah
dilakukan secara rutin, agar dapat mengetahui alur keluar dan masuknya
sulit mengakses internet, kehabisan kuota internet, serta yang paling fatal
14
yaitu kehabisan baterai ponsel. Dengan adanya hal tersebut maka nasabah
c. Borosnya Konsumen
digital. Tidak bisa dipungkiri, manusia akan tidak sadar dengan semakin
borosnya saat berbelanja. Agar hal ini terhindari maka masyarakat perlu
yang ada.
dengan adanya perkembangan teknologi saat ini hingga bank BCA memiliki
kapuasan nasabah bank BCA saat ini telah mengembangkan solusi perbankan
tepat yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Bank BCA hingga saat ini terus
secara lengkap serta prima telah mengakibatkan bank BCA sebagai salah satu
bank yang dengan kapasitas pasar terbesar yang berada di Asia Tenggara. Dalam
15
hal ini bank BCA menempatkan posisinya sebagai bank dengan reputasi baik
kantor cabang sebesar 2% serta pada tahun 2019 total transaksi di kantor cabang
Bank BCA sudah umum dengan adanya transaksi via digital serta semua
transaksi dilakukan secara online. Dengan hal tersebut bank BCA mendirikan
adanya bank digital, yaitu bank digital BCA. Kaum milenial membutuhkan
sentuhan khusus yang berupa fitur-fitur khusus yang sesuai dengan kebutuhan
kaum milenial. Bank BCA terus berkembang dengan menggaet nasabah milenial
lebih dari 15.000 rekening yang dibuka melalui layanan blu atau bank digital
online. Sejak diluncurkannya pada 22 Juli 2022 Blu by BCA telah mampu
melayani sekitar 806.000 penggunaan per 15 Juli 2022. Adapun dana pihak ketiga
(DPK) yang di mana mencakup tabungan, giro, serta deposito mencapai Rp 4,4
triliun. Blu BCA Digital merupakan sutau aplikasi mobil banking yang dimiliki
oleh bank BCA dengan menggunakan sistem aplikasi Blu serta aplikasi BCA
Digital. Seperti aplikasi mobil banking, aplikasi blu dapat digunakan untuk
transaksi dalam waktu 24/7 jam yang semua sistemnya mengguanakan internet.
Aplikasi blu dapat digunakan mulai dari transfer antar bank, tarik tunai, transaksi
16
layanan secara digital, informasi tentang perbankan serta pembukaan rekening
maupun penutupan rekening yang dapat dilakukan dimana saja asalkan terdapat
Teori ilmu sosial serta teori komunikasi merupakan bagian dari tradisi
Salah satu yang termasuk dalam pendekatan teoretis studi komunikasi adalah
pengalaman sadar individu itu sendiri. Teori komunikasi yang dapat diartikan
tampak” dan logo, yaitu informasi. Dengan hal tersebut maka, fenomenologi
sadar. Fenomena merupakan suatu fakta yang diakui dan dimengerti oleh
17
Fenomena dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama yaitu, fenomena
yang mengacu dengan adanya realitas di luar nalar. Kedua yaitu, fenomena dari
cermat dan menyeluruh tentang kesadaran terhadap hal yang pernah dilakukan
sadar,
pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dapat berasal dari pengalaman hidup
dan bahasa merupakan salah satu alat komunikasi untuk memaknai sesuatu.
Proses ini dapat disebut sebagai interpretasi, di mana interpretasi yaitu persoalan
akuntan mampu membuat keputusan yang tepat. Sistem ini memiliki fungsi untuk
18
keuangan yang memiliki kaitan dengan transaksi guna menghasilkan informasi
2014).
manusia serta peralatan, yang dirancang guna mengubah data keuangan serta data
tersebut baik dengan sistem manual atau dengan sistem terkomputerisasi. Sistem
Pemakaian akhir ini terdiri dari pemakaian akhir ekternal serta pemakaian
akhir internal. Pemakaian akhir ekternal yaitu terdiri dari para kreditur,
2. Sumber Data
19
Sumber data merupakan transaksi keuangan yang memasuki sistem
3. Pengumpulan Data
4. Pemrosesan Data
5. Manajemen Database
6. Penghasilan Informasi
7. Umpan Balik
Hal ini merupakan hasil akhir yang akan dikirim kembali ke sistem
sebagai sumber data. Umpan balik bersifat internal atau eksternal serta
proses.
20
2.2.7 Technology Acceptance Model (TAM)
pertama kali diusulkan oleh Davis et al pada tahun 1989. TAM mengasumsikan
menjadi penentu utama dari adopsi TI/SI dalam suatu organisasi. Kedua
yang selanjutnya akan menentukan niat untuk menggunakan serta kemudian dapat
menjelaskan tingkah laku pemakai terakhir (end user) teknologi informasi yang
dipakai dengan variasi yang cukup luas serta populasi pemakaiannya (Davis,
1989).
ease of use). Kedua faktor tersebt merupakan suatu perbedaan yang sangat terlihat
yang terdapat pada TMA. Dalam TMA tidak terdapat kontruk norma subjektif
21
(subjectif norm) serta tidak terdapat kontrol terhadap perilaku (perceived
informasi merupakan suatu hal yang mudah serta tidak diperlukan usaha yang
Konsep penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut
ini:
22
BAB III
METODE PENELITIAN
studi rinci mengenai unit sosial tertentu, kelompok, individu, lembaga, serta
masyarakat, yang menghasilkan dampak narasi dari setiap unit yang lengkap serta
terorganisir dengan baik yang diuji pada penelitian ini. Model strategi yang
fenomena variabel serta keadaan yang terlibat pada saat penelitian berjalan serta
menghasilkan apa adanya. Metode yang dimanfaatkan pada penelitian ini yaitu
metode deskriptif yang berisi observasi tentang cerita yang sangat terperinci atau
pengalaman individu secara lebih rinci serta lebih detail. Penelitian fenomenologi
seseorang dalam kehidupannya, tergolong dalam interaksi dengan orang lain serta
fenomena didefinisikan sebagai nyata serta muncul dalam ingatan peneliti dengan
23
memanfaatkan metode dan deskripsi tertentu tentang bagaimana mekanisme
informasi atau tindakan yang dilakukan serta dengan hal tersebut dapat
ramai, misalnya Lapangan Puputan Badung, Lapangan Renon, dan Pantai sanur
yang di mana semuanya berlokasi di daerah Denpasar serta kantor Bank BCA
durasi pengambilan data yaitu dilakukan pada sore hari kurang lebih pukul 17.00
masyarakat sudah bersantai pada saat sore hari dengan hal tersebut menjadi lebih
24
3.3 Ruang Lingkup Penelitian
yang akan dilakukan agar penelitian dapat lebih terencana serta fokus peneliti
dalam hal penggarapan data yang akan dilakukan. Ruang lingkup dalam penelitian
ini yaitu pilihan nasabah dalam memilih bank digital. Pendekatan yang dilakukan
kaum millinneal yang menggunakan bank digital serta kepala bank cabang BCA
Pada penelitian ini informan utama serta key informan yang digunakan
yaitu kaum millinneal yang di sini berfungsi sebagai informa utama serta kepala
kantor cabang BCA di kota Denpasar sebagai key informa. Kriteria yang
pengaruh dari bank digital, memiliki peran serta dengan permasalahan yang
diteliti.
25
Guna memudahkan dalam sistem pengumpulan data serta informasi yang
diharapkan maka dapat dejelaskan tentang data informan dan key informan yang
No Keterangan Jumlah
Total 15 Orang
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif. Di
mana data kualitatif merupakan data yang berupa kata-kata. Data tersebut didapat
Selain data kualitatif data tersebut juga dapat berupa rekaman maupun gambar
Sumber data yang digunakan penulis pada penelitian ini yaitu data primer,
di mana data yang didapat diperoleh langsung dari lembaga penelitian, seperti
dalam penelitian sebagai data dasar dari pengguna layanan bank digital serta
merupakan sumber data dari survei publik selaku data penelitian. Sumber data
dalam suatu penelitian yaitu subjek dari siapa data itu didapat. Dalam penelitian
26
digital guna menghimpun data dalam penelitian yang dilaksanakan. Selain itu,
jurnal baik jurnal nasional atau jurnal internasional sebagai referensi untuk
meliputi:
a. Observasi
yang seksama serta akurat, pengelolaan serta investigasi objektif dari apa
b. Wawancara
27
dengan masalah yang diteliti di mana jawaban-jawaban responden dapat
c. Dokumentasi
penyelidikan data.
3.7 Instrumen
mendapatkan data yang otentik untuk memetapkan bahwa mitra diskusi bukan
lain kamera, handphone untuk recording, pulpen, pensil, buku, serta art book.
yaitu kegiatan dalam analisis data kualitatif yang dilaksanakan secara interaktif
serta berjalan secara terus menerus hingga selesai, hal ini disebut kebosanan
karena dilakukan secara interaktif serta bekerja secara terus menerus sampai
selesai. Tindakan analisis data kualitatif merupakan reduksi data, display data,
28
a. Pengumpulan Data
b. Pengolahan Data
c. Penyajian Data
Penyajian data dalam hal ini dalam bentuk paparan hasil observasi,
d. Kesimpulan data
29
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H. dan Wiliam S. 2000. Hopwood. Sistem Informasi Akuntansi: Buku 1.
Davis Fred D 1989. Perceived Usefukness Perceives Ease of Use, and User
Innovate.
Indonesia.
Husein, Muh. Fakhri. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
30
Jannah, Izma Fazlun et al. 2016. Pengaruh Kualitas Digital Banking Terhadap
Kieso, D., Weygandt, J., & Warfield, T. 2014. Intermediate Accounting: IFRS
14.
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/statistik
perbankan-indonesia/default.aspx
Patel, K., & Patel, H. 2018. Adoption of internet banking services in Gujarat: an
31
Rahayu, Imam Sugih. 2016. Minat Nasabah Menggunakan Mobile Banking
Alfabeta.
1654.100093
32