Keringat 45 5 58 0 -
Tabel 18.4 Pendapat Ahli Lain tentang Unsur Utama Kompartemen Cairan Tubuh
Berat Gram Intraseluler Ekstraseluler
molekul
Intravaskuler Interstisial
Natrium (mEq/l) 23,0 10 145 142
Kalium (mEq/l) 39,1 140 4 4
Kalsium (mEq/l) 40,1 <1 3 3
Magnesium (mEq/l) 24,3 50 2 2
Klorida (mEq/l) 35,5 4 105 110
Bikarbonat (mEq/l) 61,2 10 24 28
Fosfat (mEq/l) 31,0 75 2 2
Protein (mEq/l) 10 7 2
(Sumber: Morgan, 1996)
Jika digambarkan dalam diagram batang komposisi normal cairan dan elektrolit tubuh sebagai
berikut.
Sementara itu, persentase total cairan tubuh dibandingkan berat badan dapat dilihat pada table
8.5.
Tabel 18.5 Presentase Total Cairan Tubuh Dibandingkan Berat Badan
Umur Total Cairan Tubuh (%) terdapat BB
Bayi baru lahir 77
6 bulan 72
2 tahun 60
16 tahun 60
Pria
20-39 tahun 60
40-59 tahun 55
Wanita
20-39 tahun 50
40-59 tahun 47
Air tersimpan dalam dua kompartemen utama dalam tubuh, yaitu sebagai berikut.
1. Cairan intraseluler (CIS). CIS adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh dan menyusun
sekitar 70% dari total cairan tubuh (Total Body Water [TBW] ). CIS merupakan media
tempat terjadinya aktifitas kimia sel (Taylor, 1989). Pada individu dewasa, CIS
menyusun sekitar 40% berat tubuh atau 2/3 dari TBW. Sisanya, yaitu 1/3 TBW atau 20%
berat tubuh, berada diluar sel yang disebut sebagai cairan ekstraseluler (CES) (Prices dan
Wilson, 1986). Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh adalah intraseluler,
sama kira-kira 25 l pada rata-rata pria dewasa (70 kg). sebaliknya, hanya ½ tubuh bayi
adalah cairan intraseluler. Elektrolit kation terbanyak adalah K+, Mg+, sedikit Na+.
elektrolit anion terbanyak adalah HPO42-, protein-protein, sedikit HCO3-, SO42-, Cl-.
2. Cairan ekstraseluler (CES). CES merupakan cairan yang terdapat diluar sel dan
menyusun sekitar 30% dari total cairan tubuh. Merupakan cairan yang berada diluar sel,
jumlahnya sekitar 1/3 dari total cairan tubuh atau sekitar 20% dari BB total. Cairan
ekstrasel berperan dalam transport nutrein, elektrolit, dan oksigen ke sel serta
membersihkan hasil metabolisme untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh, regulasi panas,
sebagai pelumas pada persendiaan dan membra mukosa, penghancuran makanan dalam
proses pencernaan. CES meliputi cairan intravaskuler, cairan interstisial, dan cairan
transeluler.
a. Cairan interstisial (CIT)
Cairan interstisial merupakan cairan yang berada disekitar sel misalnya cairan
lipid, jumlahnya sekitar 10-15% dari cairan ekstrasel. Cairan disekitar sel, sama
dengan kira-kira delapan liter pada orang dewasa. Relative terhadap ukuran tubuh,
volume ISF adalah sekitar dua kali lipat pada bayi baru lahir dibandingkan orang
dewasa.
b. Cairan intavaskuler (CIV)
Cairan intravaskuler adalah cairan yang terkandung dalam pembuluh darah
misalnya plasma, jumlahnya sekitar 5% dari cairan ekstrasel. Volume relative dari
CIV sama pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata volume darah orang
dewasa kira-kira 5-6 liter (8% dari BB), angka 3 liter (60%) dari jumlah tersebut
adalah plasma. Sisanya 2-3 liter (40%) terdiri atas sel darah merah (SDM, atau
eritrosit) yang mentransport oksigen dan bekerja secara buffer tubuh yang penting
; sel darah putih (SDP, atau leukosit) ; dan trombosit. Akan tetapi nilai tersebut
diatas dapat bervariasi pada orang berbeda-beda, bergantung pada jenis kelamin,
berat badan, dan factor-faktor lain. Hingga saat ini belum ada alat yang tepat atau
pasti untuk mengukur jumlah darah seseorang, tetapi jumlah darah tersebut dapat
diperkiran sesuai dengan jenis kelamin dan usia, komposisi darahb terdiri atas
kurang lebih 55% plasma dan 45% sisanya terdiri atas komponen darah seperti sel
darah merah, sel darah putih, dan paltele. Adapun fungsi dari darah adalah
mencangkup :
1) Pengirimin nutrein (misalnya glukosa dan oksigen) ke jaringan,
2) Transport produk ke ginjal dan paru-paru,
3) Pengiriman antibody dan SDP ketempat infeksi,
4) Transport hormone ketempat aksinya,
5) Sirkulasi panas tubuh.
c. Cairan transeluler (CTS). Cairan transeluler merupakan cairan yang berada pada
ruang khusus seperti cairan serberosepinalis, pericardium, pleura, synovial, air
mata, intraocular, dan sekresi lambung, jumlahnya sekitar 1-3%. Pada waktu
tertentu CTS mendekati jumlah 1 liter. Namun, sejumlah besar cairan dapat saja
bergerak kedalam dan keluar ruang transeluler setiap harinya. Sebagai contoh,
saluran gastrointestinal (GI) secara normal menyekresikan dan mereabsorpsi 6-8
liter per-hari.
Di dalam cairan ekstrasel terdapat elektrolit kation sebanyak Na+, sedikit K+, Ca2+, Mg2+ serta
elektrolit anion terbanyak Cl-, HCO3-, protein pada plasma, sedikit HPO42-, SO42-. Perbedaan
lokasi antara cairan di interstisial dan pada ruang vaskuler menimbulkan tekanan cairan yaitu
tekanan hidrostatik dan tekanan onkotik atau osmotic koloid.
a) Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang disebabkan karena volume cairan
dalam pembuluh darah akibat kerja dari organ tubuh.
b) Tekanan onkotik merupakan tekanan yang disebabkan karena plasma
protein.
Perbedaan tekanan kedua tersebut mengakibatkan pergerakan cairan. Mislanya terjadi filtrasi
pada ujung arteri, tekanan hidrostatik lebih besar dari tekanan onkotik sehingga cairan dalam
vaskuler akan keluar menuju interstisial. Sementara pada ujung vena pada kapiler, tekanan
onkotik lebih besar sehingga cairan dapat masuk dari ruang interstisial ke vaskuler. Pada keadaan
tertentu, serum protein rendah, tekanan onkotik menjadi rendah atau kurang maka cairan akan
diabsorpsi keruang vaskuler.
Secara skematis jenis dan jumlah cairan tubuh dapat digambarkan sebagai berikut.
Sementara itu, nilai rata-rata cairan ekstraseluler (CES) dan intraseluler (CIS) pada dewasa
normal terhadap berat badan adalah sebagai berikut.
Tabel 18.6 Nilai Rata-rata CES dan CIS pada Dewasa Normal terhadap BB
Usia (tahun) CES (%BB) CIS(%BB)
Pria
20-39 26,7 33,9
40-59 23,3 31,4
60 ke atas 35,3 26,2