Anda di halaman 1dari 6

KANKER

A. Pengertian Kanker
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang
tidak terkendali di dalam tubuh . Pertumbuhan sel abnormal ini dapat merusak sel
normal di sekitarnya dan di bagian tubuh yang lain.
Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia.
Kanker sering menyebabkan kematian karena umumnya penyakit ini tidak
menimbulkan gejala pada awal perkembangannya, sehingga baru terdeteksi dan
diobati setelah mencapai stadium lanjut.
Oleh karena itu, lakukanlah pemeriksaan skrining atau cek kesehatan secara
berkala, agar kanker dapat terdeteksi secara dini. Untuk mencegah kanker, jalani pola
hidup yang sehat, yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rajin
berolahraga, tidak merokok, dan tidak minum alkohol.

B. Jenis-jenis Kanker
Dari beragam penyakit kanker, ada beberapa jenis kanker yang banyak dialami
oleh orang Indonesia, yaitu:
1. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru dapat menyerang pria maupun wanita, dengan faktor risiko
utama seseorang mengalami kanker paru-paru adalah merokok. Bukan hanya
perokok aktif yang mengalami kanker paru-paru, perokok pasif pun bisa
mengalaminya. Walau butuh proses, namun Anda disarankan untuk berusaha
berhenti merokok dan menghindari asap rokok.
2. Kanker payudara
Kanker payudara umumnya dialami oleh wanita, walau tetap memungkinkan
dialami oleh pria. Gejala utama kanker payudara adalah adanya benjolan yang
terasa berbeda dari jaringan sekitar payudara, dapat disertai dengan nyeri, hingga
keluarnya cairan abnormal dari payudara.
3. Kanker kolorektal
Kanker kolorektal adalah kanker yang dimulai di usus besar atau rektum. Jenis
kanker ini sering dimulai sebagai polip, yang bisa terbentuk di dinding bagian
dalam usus besar atau rektum. Beberapa polip dapat menjadi kanker, dan cara
mencegahnya adalah dengan menghilangkan polip tersebut.
4. Kanker serviks
Kanker serviks adalah kanker yang muncul di leher rahim. Umumnya, kanker
serviks disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) yang bisa ditularkan saat
melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
5. Kanker hati
Jenis kanker hati paling umum adalah karsinoma hepatoselular, yang sering terjadi
pada orang dengan penyakit hati kronis, seperti sirosis, yang disebabkan oleh
infeksi hepatitis B atau hepatitis C.

C. Penyebab Kanker
Penyebab utama kanker adalah perubahan (mutasi) genetik pada sel. Mutasi
genetik akan membuat sel menjadi abnormal. Sebenarnya, tubuh memiliki mekanisme
sendiri untuk menghancurkan sel abnormal ini. Bila mekanisme tersebut gagal, sel
abnormal akan tumbuh secara tidak terkendali.
Faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker berbeda-beda, tergantung
pada jenis kankernya. Meskipun demikian, tidak ada jenis kanker yang spesifik hanya
dipicu oleh 1 faktor.
Faktor yang diduga berisiko menyebabkan mutasi genetik pada sel normal dan
kegagalan tubuh untuk memperbaikinya antara lain:
 Memiliki riwayat penyakit kanker dalam
 Berusia di atas 65 tahun. Namun, sebagian jenis kanker lebih banyak terjadi pada
anak-anak.
 Merokok.
 Terpapar radiasi, zat kimia (misalnya asbes atau benzene), atau sinar matahari.
 Terinfeksi virus, seperti hepatitis B, hepatitis C, dan HPV.
 Terpapar hormon dalam kadar tinggi atau jangka panjang.
 Mengalami obesitas.
 Kurang banyak bergerak dan
 Menderita penyakit yang menyebabkan inflamasi kronis (peradangan jangka
panjang), misalnya kolitis ulseratif.
 Menurunnya sistem kekebalan tubuh, misalnya akibat menderita HIV/AIDS.
D. Gejala Kanker
Gejala yang timbul akibat kanker juga bervariasi, tergantung pada jenis kanker
dan organ tubuh yang terkena kanker. Beberapa gejala yang sering dialami penderita
kanker adalah:
 Muncul benjolan.
 Nyeri di salah satu bagian tubuh.
 Pucat, lemas, dan cepat lelah.
 Penurunan berat badan secara drastis.
 Gangguan buang air besar atau buang air
 Batuk kronis.
 Demam yang terus berulang.
 Memar dan mengalami perdarahan secara spontan.

E. Kapan harus ke dokter


Orang yang berisiko terkena kanker perlu menjalani skrining dan pemeriksaan
rutin ke dokter. Contohnya, seorang perokok yang anggota keluarganya pernah
terkena kanker, atau seseorang yang sering bergonta-ganti pasangan seksual tanpa
menggunakan kondom.
Seseorang juga perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala
kanker, seperti munculnya benjolan di tubuh, penurunan berat badan secara drastis,
atau batuk kronis. Deteksi dini kanker dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan.
Penderita kanker perlu menjalani pengobatan dari dokter onkologi.
Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan rutin untuk melihat apakah pengobatan
yang diberikan efektif.
Jika kondisi pasien sudah membaik dan kanker dinyatakan sembuh, pasien
masih tetap perlu untuk memeriksakan kondisinya ke dokter secara berkala.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa kankernya tidak kambuh.
Penderita yang kankernya sudah tidak bisa disembuhkan juga perlu
berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat memberikan pengobatan untuk
memperlambat perkembangan kanker dan mengurangi keluhan yang dialami
penderita. Pengobatan tersebut dinamakan pengobatan paliatif.
F. Diagnosis dan Stadium Kanker
Untuk mendiagnosis kanker, dokter akan menanyakan gejala yang dialami
pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, ada beberapa tes tambahan yang
akan dilakukan dokter untuk memastikan diagnosa kanker, yaitu:
1. Tes laboratorium
Tes laboratorium, seperti pemeriksaan darah dan urine, dapat dilakukan untuk
memeriksa kelainan di dalam tubuh. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan
tumor marker untuk mendeteksi kanker.
2. Tes pencitraan
Tes ini dapat berupa pemeriksaan Rontgen, USG, CT scan, MRI, atau PET scan,
untuk melihat kondisi organ yang bermasalah.
3. Biopsi
Pada prosedur ini, dokter akan mengambil sampel jaringan tubuh pasien yang
diduga mengalami kanker. Biopsi merupakan pemeriksaan yang paling akurat
untuk menentukan apakah seseorang terkena kanker atau tidak.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, dokter akan menentukan tingkatan
(stadium) kanker. Secara umum, tingkatan kanker dibagi menjadi stadium 1, 2, 3, dan
4. Makin tinggi stadium kanker, gejala penyakitnya akan makin parah dan
kemungkinannya untuk sembuh makin kecil.
Tinggi rendahnya stadium kanker ditentukan berdasarkan ukuran kanker, ada
tidaknya penyebaran kanker ke kelenjar getah bening di sekitarnya, dan seberapa jauh
penyebaran kanker ke organ lain.

G. Pengobatan Kanker
Jenis pengobatan yang akan dipilih dokter tergantung pada beberapa hal,
mulai dari jenis kanker, letak kanker, stadium kanker, kondisi kesehatan pasien secara
umum, hingga keinginan pasien.
Metode pengobatan kanker yang umum digunakan adalah sebagai berikut:
 Kemoterapi
Kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk merusak sel kanker.
 Operasi
Operasi kanker dilakukan dengan memotong dan mengangkat jaringan kanker.
 Radioterapi
Radioterapi dilakukan dengan menggunakan paparan radiasi untuk membunuh
sel-sel kanker. Radioterapi terdiri dua jenis, yaitu radiasi dari mesin yang berada
di luar tubuh (radioterapi eksternal) atau radiasi dari alat implan yang dipasang di
dalam tubuh (brakiterapi).
 Transplantasi sumsum tulang
Lewat prosedur ini, sumsum tulang penderita akan diganti dengan sumsum tulang
baru dari donor, agar dapat menghasilkan sel baru yang normal dan bebas kanker.
 Imunoterapi
Imunoterapi atau terapi biologis bertujuan untuk mengaktifkan sistem imun
penderita untuk melawan kanker.
 Terapi hormon
Beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan kanker prostat, dipicu oleh
hormon. Oleh karena itu, dengan menghambat hormon tersebut, pertumbuhan sel
kanker dapat dihentikan.
 Targeted drug therapy
Terapi ini dilakukan dengan memberikan obat-obatan yang mampu menghambat
mutasi genetik pada sel.
Perlu diketahui bahwa pengobatan kanker di atas dapat menyebabkan berbagai
efek samping. Salah satunya adalah berkurangnya jumlah sel darah putih, sehingga
tubuh penderita rentan mengalami infeksi.

H. Pencegahan Kanker
Pada tahun 2014, lebih dari 1,5 juta orang Indonesia meninggal karena
penyakit kanker. Di Indonesia, jenis kanker yang menyebabkan kematian terbanyak
pada pria adalah kanker paru-paru, sedangkan jenis kanker penyebab kematian
terbanyak pada wanita adalah kanker payudara.
Oleh karena itu, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menggalakkan
program perilaku CERDIK untuk mencegah kanker. Berikut adalah ini adalah
kepanjangan dari CERDIK:
1. Cek kesehatan secara berkala
Konsultasikan dengan dokter Anda untuk menjalani tes skrining kanker,
berdasarkan faktor risiko yang Anda miliki.
2. Enyahkan asap rokok
Merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai jenis kanker, terutama
kanker paru-paru.
3. Rajin aktivitas fisik
Rutin berolahraga selama setidaknya 30 menit setiap harinya.
4. Diet sehat dengan kalori seimbang
Perbanyak makan buah-buahan, sayuran, biji-bijian (misalnya gandum),
dan makanan yang kaya akan protein.
5. Istirahat yang cukup
Kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
6. Kelola stres
Stres berlebih dan berkepanjangan dapat menyebabkan munculnya kanker.
Di samping CERDIK, ada beberapa hal lain yang juga perlu Anda lakukan
untuk mencegah kanker, yaitu:
1. Hindari paparan sinar matahari berlebih
Paparan sinar ultraviolet dari matahari dapat meningkatkan risiko
terjadinya kanker kulit. Oleh karena itu, gunakanlah pakaian tertutup saat
beraktivitas di luar ruangan.
2. Gunakan masker di tempat yang penuh polusi udara
Asap kendaraan bermotor, asap pabrik, asap pembakaran sampah, asap
rokok, serta debu asbes dapat menyebabkan kanker.
3. Hentikan konsumsi alkohol
Jika Anda gemar mengonsumsi alkohol, mulailah untuk menghentikan
kebiasaan tersebut, sebab alkohol dapat memicu kanker.
4. Lakukan vaksinasi
Terdapat dua jenis kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi, yaitu
kanker hati melalui vaksin hepatitis B dan kanker serviks dengan vaksin HPV.

Anda mungkin juga menyukai