Anda di halaman 1dari 23

Yang harus dipelajari dari Tutorial 1 Bidomedik 2/ Gambaran soal UAB :

1. Mekanisme kontraksi otot rangka


-proses eksitasi
-proses relaksasi
-fungsi ion, Atp, protein ,Ca
-pahami sarkomer
2.Faktor yang mempengaruhi kekuatan dan kecepatan kontraksi
3. Sumber energy otot

-Kapan energy tersebut digunakan

4.Efisiensi kerja otot rangka

- ada sejumlah Atp yang digunakan untuk kontraksi tapi tidak semua digunakan untuk kontraksi

5.Macam kontraksi

- isotonic, isometric

6. Penggolongan otot rangka dan otot polos

7. Makna unit motoric otot rangka

- Bagaimana hubungan syaraf dan otot rangka

8. Sifat kontraksi : Somasi, tetani , kontraksi maksimum , kekuatan maksimum kontraksi


dll

9. Tonus otot rangka

10. Kelelahan otot rangka

11. Remodelling

-tambahan kompensasi remodelling


LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 1

“Umar Senang Berenang“

Oleh : Kelompok 1

Nama Tutor : drg. Risma Aprinda K., M.Si

Ketua Kelompok : Alfina Nindy Fannani (19910005)

Sekertaris 1 : Dhiaz Taupiq Anwari (19910003)

Sekertaris 2 : Rizky Nurun Nihar (19910009)

Anggota : Moch. Endry Kurniawan (19910001)

Retno Hera Wiji Mufidya (19910002)

Rasyidu Fabian Mashuri (19910004)

Muhammad Ikrom Arifin (19910007)

Aldona Feronika (19910008)

Nur Alqurratu A’yuni Syukri (19910010)

Annisa Novia (19910006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2019
2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Daftar Isi ................................................................................................................ i

Skenario.......................................................................................... ....................... ..ii

Bab 1 Kata Sulit .................................................................................................... 1

Bab 2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

Bab 3 Brainstorming ............................................................................................. 3

Bab 4 Peta Masalah ............................................................................................... 6

Bab 5 Tujuan Pembelajaran .................................................................................. 7

Bab 6 Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 8

Bab 7 Peta Konsep .............................................................................................. 19

i
Skenario 2

Umar sangat senang berenang bersama teman-temannya. Saat berenang, Umar tampak sangat
lincah menggerakkan otot-otot rangka tubuhnya sehingga tidak mengherankan jika dia memiliki
tubuh yang atletis. Selain harus rajin berenang, oleh pelatihnya Umar juga diminta untuk
memperhatikan asupan makanannya agar bentuk ototnya terjaga. Untuk menunjang perkembangan
ototnya, Umar juga melakukan latihan beban dengan durasi dan frekuensi tertentu sehingga
kekuatan ototnya juga semakin meningkat dan agar tidak mudah mengalami kelelahan otot. Di
awal-awal memulai berenang dahulu, Umar sering mengalami kram otot karena jarang melakukan
pemanasan sebelum berenang, semenjak memiliki pelatih dia pun lebih tahu cara berlatih berenang
yang baik dan tahu kapan saat untuk mengistirahatkan ototnya. Tak lupa setiap mengikuti
perlombaan berenang, Umar selalu berdoa terlebih dahulu agar mendapatkan hasil yang terbaik.

ii
BAB 1
KATA SULIT

1. Otot Rangka : sejenis otot yang menempel pada rangka tubuh dan
digunakan untuk pergerakan
2. Atletis : bertubuh kekar
3. Kram otot : Kram adalah pengerutan pada otot, yang muncul secara
tiba-tiba dan menyebabkan nyeri.
4. Frekuensi : Jumlah kegiatan dalam satuan waktu
5. Asupan : masukan atau tambahan
6. Durasi : waktu

1
BAB 2
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana mekanisme gerak otot?


2. Apa hubungan tubuh atletis dengan gerakan otot?
3. Mengapa asupan makanan mempengaruhi bentuk otot?
4. Apa asupan makanan yang baik untuk membentuk otot?
5. Apa hubungan frekuensi dan durasi dengan perolehan kekuatan otot?
6. Apa pemicu kelelahan otot?
7. Mengapa olahraga angkat beban dapat membuat otot tetap terjaga?
8. Bagaimana cara mengistirahatkan otot?
9. Apa penyebab kram otot?
10.Mengapa pemanasan dapat menghindari umar dari kram otot?

2
BAB 3
BRAINSTORMING

1. Bagaimana mekanisme gerak otot?


•Kontraksi : otot mendapat rangsang ujung saraf motorik mengeluarkan
ca dan neurotransmitter (Asetil Colin) karena ada input dari terminal
akson , sehingga pada akhirnya otot memendek sebagai respon motorik
Kesimpulan : otot mendapat rangsang sehingga terjadi pelepasan cad an
otot memendek dipengaruhi juga oleh ATP
•Relaksasi :Tidak ada rangsang sehingga otot kembalsemula/memanjang
Kesimpulan : otot memanjang kembali

2. Apa hubungan tubuh atletis dengan gerakan otot?


•Atp dipecah menjadi adp sehingga terjadi timbulnya otot , pergerakan
mengakibatkan aktifitas otot .
•karena gerakan otot / beraktiftas terjadi kerusakan serat otot sehingga
digantikan oleh protein menjadi otot baru atau regenerasi
•terjadi pemecahan lemak sehingga bentuk otot tubuh / atletis terlihat

3. Mengapa asupan makanan mempengaruhi bentuk otot?


•Pembentukan protein otot memerlukan asam amino (esensial) , tubuh
akan memecah molekul protein menjadi asam amino lalu digunakan
untuk memperbaiki otot ( regen) saat kita melakukan gerakan otot terjadi
regenerasi otot dibantu oleh protein akibatnya otot mengalami perubahan
bentuk menjadi lebih besar
•asam amino leusin berfungsi untuk membangun jaringan otot yang rusak
•kekurangan karbohidrat berpengaruh pada pembentukan otot karena
asupan glikogen berkurang
•leusin berfungsi sebagai stimulus pembakaran lemak

3
4. Apa asupan makanan yang baik untuk membentuk otot?
•Makanan yang mengandung protein dan karbohidrat (telur, nasi)
Vit D (telur) dan Vit K (sayuran hijau)
•Makanan yang tinggi protein karena makanan karbohidrat bisa diolah
menjadi bentuk lain seperti lipid.
•protein yang terdapat leusin ( kacang, gandum, biji) (daging ayam)
- proses memasak nya harus diperhatikan
-daging sapi (kaya omega 3)
-daging kerbau , kalkun , telur (6-8g protein)
-dada ayam (100 g = 30 g protein)
-minyak ikan (mempercepat metabolism tubuh)
-Buah (vit c berfungsi untuk sintesis kolagen) (strawberry, nanas , jeruk

5. Apa hubungan frekuensi dan durasi dengan perolehan kekuatan otot?


•Hubungannya adalah berbanding lurus , Jadi semakin banyak orang
latihan ototnya menjadi lebih terbiasa
•durasi menentukan kualitas olahraga
•frekuensi berpengaruh pada ketahanan

6. Apa pemicu kelelahan otot?


•Karena ada aktifitas otot atau berkurangnya energy , berakibat juga pada
penumpukan asam laktat dan kehabisan energy, juga kerja enzim yang
berkurang
•Peningkatan kadar fosfat
•Ketidakmampuan tubuh dalam mempertahankan ketegangan otot

7. Mengapa olahraga angkat beban dapat membuat otot tetap terjaga?


•Yang membuat otot tetap terjaga adalah latihan yang berdasarkan pada
frekuensi dan durasi yang konsisten , pada umumnya angkat beban
dilakukan secara rutin dan terjadi kontraksi isokinetic yaitu panjang otot
berubah dengan laju yang konstan hal itu membuat latihan menjadi
efektif karena lebih cepat mencapai kekuatan otot.

4
8. Bagaimana cara mengistirahatkan otot?
•Pada umumnya otot akan beristirahat saat tubuh kita dalam keadaan
tenang/ relax banyak sekali treatment atau perlakuan yang bisa dilakukan
untuk menunjang hal tersebut diantaranya dengan memasok pasukan udara
ke dalam sel otot dan meminum larutan elektrolit agar ion yang berperan
dalam kontraksi dan relaksasi otot tetap ada. Ataupun mandi air hangat,
pijat refleksi dll

9. Apa penyebab kram otot?


•Otot yang sedang relax atau tidak siap digunakan sehingga mengejang
•Kram otot disebabkan oleh saraf yang tereksitasi / terlalu menstimulasi
otot
•Akibat kedutan dari potensial aksi yang cepat
•Kram bisa semakin tinggi bila kita dehidrasi , kekurangan elektrolit
sehingga kram
Karena tidak pemanasan
•Kurang vitamin (B1, B5 dam B6)

10.Mengapa pemanasan dapat menghindari umar dari kram otot?


•Dengan pemanasan otot kita menjadi felxibel
•Pasokan Atp banyak sehingga kram otot tidak terjadi

5
BAB 4
PETA MASALAH

6
BAB 5
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami mekanisme gerak otot


2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami macam macam otot
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami strukturpenyusun otot
4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami fungsi otot rangka
5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami mekanisme kelelahan otot
6. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami macam macam kontraksi
otot
7. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami sumber energi otot
8. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami jenis serat otot
9. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami mekanisme remodelling
10.Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami integrasin Al Quran

7
BAB 6
TINJAUAN PUSTAKA

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami mekanisme gerak otot

1. Sebuah potensial aksi yang tiba di tombol terminal laut neuromuscular


merangsang pelapisan esetikolin, yang berdifusi menembus celah dan
memicu potensial aksi di serat otot.
2. P otensial aksi berpindah menembus membran permukaan dan ke dalam
bagian dalam serat otot melalui tubulus T. Satu potensial aksi di tubulus T
memicu pelepasan Ca2+ dari retikulum sarkoplasma ke dalam sitosol.
3. Ca2+ berikatan dengan troponin pada filamen tipis
4. Pengikatan Ca2+ ke troponin menyebabkan troponin berubah bentuk,
secara fisik memindahkannya menjauh dari posisi menghambatnya; ini
membuka tempat ikatan pada aktin untuk jembatan silang miosin.
5. jembatan silang miosin melekat pada aktin di tempat ikatan yang
terpanjang
6. Pengikatan ini memicu jembatan silang menekuk mendorong filamen tipis
dan filamen tebal ke arah pusat sarkomer. Kayuhan kuat ini ditenangani oleh
energi yang di sediakan oleh ATP
7. Setelah kayuhan kuat jembatan silang terlepas aktin.Jika Ca2+ masih ada,
siklus kembali ke tahap
8. Ketika potensial aksi berhenti, ca2+ diambil oleh retikulum sarkoplasma.
Dengan tidak adanya Ca2+ pada troponin, tropomiosin bergerak kembali ke
posisi awalnya, menghambat tempat ikatan jembatan silang miosin pada
aktin. Kontraksi bertahanti dan filamen tipis secara pasih bergeser kembali
ke posisi relaksasi awalnya.

(Tambahan)

a. Serat otot tereksitasi dan Ca2+ dilepaskan


b. Ca2+ yang dilepaskan berikatan dengan troponin, menarik kompleks
troponin-tropomiosin ke samping sehingga tempat pengikatan jembatan
silang terpajan
c. Terjadi pengikatan jembatan silang

8
d. Pengikatam aktin dan jembatan silang myosin memicu kayuhan kuat yang
menarik filamen tipis kea rah dalam selama kontraksi

Sherwood Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 8 hal 283

2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami macam macam otot


Tipe serat otot tubuh manusia terdiri dari dua warna, yaitu serat otot merah
(tipe I) dan serat otot putih (tipe II). Serat otot merah mengandung kaya akan
myoglobin (protein berwarna merah dan kaya akan mitokondria) yang
berfungsi untuk mengangkut oksigen, sedangkan serat otot putih hanya
sedikit mengandung myoglobin.

3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami strukturpenyusun


otot
ejournal.unsrat.ac.id › index.php › biomedik › article › download oleh S Wangko -
2014 JARINGAN OTOT RANGKA (Sistem membran dan struktur halus unit
kontraktil)

tiga komponen dasar yang menyusun otot rangka, yaitu: jaringan ikat, jaringan
otot, dan sistem membran.

 Komponen jaringan ikat terdiri atas (dari luar ke dalam):


a. fasia superfisialis (Perimisium)
Fascia superficialis (= fascia subcutanea, tela subcutanea) terletak di sebelah
profunda cutis, terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan superficialis, disebut
panniculus adiposus, yang mengandung timbunan lemak. (jurnal UnHas
Myologi-umum.pdf )
b. fasia profunda (Epimisium)
Fascia profunda membungkus otot dan struktur-struktur yang terkait,
selain itu fascia profunda membentuk septum intermusculare yang
memisahkan kelompok-kelompok otot, seperti kelompok otot extensor dan
otot flexor pada extremitas superior (jurnal UnHas Myologi-umum.pdf )

9
c. Endomisium: percabangan perimisium, menyelubungi berkas otot yg lebih
kecil. Dikenal dg: myofibra (disusun oleh sinsitium sel otot).

 jaringan otot rangka terdiri atas serat otot (fiber).


Serat otot mengandung banyak myofibril yang dikemas dalam susunan
spesifik. Myofibril adalah elemen yang membentuk volume otot. Setiap
myofibril terdiri atas susunan mikrofilamen sitoskeleton tipis dan tebal.
Filamen tebal terdiri atas protein myosin yang tersusun atas dua sub unit
identik. Dimana kepala myosin salah satunya berfungsi sebagai tempat
terikatnya aktin dan sisi lain adalah tempat ATPase. Sedangkan filamen tipis
terdiri dibentuk oleh protein aktin, troponin dan tropomiosin. (Sharewood,
edisi 9, halaman 300-301)

 SISTEM MEMBRAN
Sarkolema merupakan membran plasma dari serat otot yang membungkus
sarkoplasma. Sarkolema serat otot rangka tersusun oleh plasmalema dan
membran basalis, sedangkan membran basalis sendiri terdiri dari lamina
basalis dan lamina retikularis; oleh karena itu sarkolema disebut juga
trilaminar cell membrane. (ejournal.unsrat.ac.id › index.php › biomedik ›
article › download oleh S Wangko - 2014 JARINGAN OTOT RANGKA
(Sistem membran dan struktur halus unit kontraktil))

4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami fungsi otot rangka


Kontraksi dalam menggerakkan anggota tubuh
Menghasilkan panas tubuh
Memberi bentuk tubuh
Melindungi organ yang lebih dalam
Choesnan Effendi dan Kuncoro ,P.S 2006

5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami mekanisme kelelahan


otot
Aktivitas kontraktril suatu otot rangka tertentu tidak dapat dipertahankan pada
tingkat tinggi secara terus menerus. Akhirnya tegangan otot berkurang

10
seiring dengan munculnya kelelahan. Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu
kelelahan otot dan kelelahan sentral.

1. Kelelahan Otot
Kelelahan otot terjadi jika otot beraktivitas tidak lagi dapat berespons
terhadap rangsangan dengan derajat kontraksi yang sama. Kelelahan otot
adalah suatu mekanisme pertahanan yang melindungi otot agar otot tidak
mencapai titik ketika ATP tidak lagi dapat di produksi. Ketidak mampuan
menghasilkan ATP dapat menyebabkan rigor mortis. Penyebab yang
mendasari kelelahan otot belum jelas. Faktor - faktor yang di duga berperan
penting adalah:

Peningkatan lokal fosfat anorganik dari penguraian ATP dianggap


merupakan penyebab utama kelelahan otot. Peningkatan kadar P i
menurunkan kekuatan kontraksi dengan memengaruhi kayuhan kuat kepala
miosin. Selain itu, peningkatan Pi tampaknya menurunkan sensitivitas
protein-protein regulatorik terhadap Ca2+ dan terhadap penurunan jumlah
Ca2+ yang dilepas dari sakus lateral.
Kebocoran Ca2+ yang tidak sesuai melalui kanal pelepasan Ca2+ retikulum
sarkoplasma merupakan faktor paling akhir yang dilibatkan pada kelelahan
otot pada kelelahan otot setelah olahraga lama dan intens. Beberapa kalsium
yang bocor akan keluar sel dan tidak dapat dikembalikam ke rrtikulum
sarkoplasma melalalui pompa SERCA. Keluarnya kalsium dari sel ini
menghilangkan pasokan kalsium retikulum sarkoplasma yang diperlukan
untuk mempertahankan aktivitas kontraktil, yang menyebabkan kontraksi
menjadi lebih lemah. Lebih lanjut, pajanan kalsium yang keluar selama
olahraga yang melelahkan mengaktifkan protease, suatu enzim pemecah
protein yang menyebabkan kerusakan otot transien, yang kemungkinan
berperan pada pelemahan kontraksi.
Terkurasnya cadangan energi glikogen juga dapat menyebabkan kelelahan
otot pada otot yang telah lelah.
Waktu timbulnya kelelahan bervariasi sesuai jenis serat otot(Sebagian serat
lebih resisten terhadap kelelahan dibandingkan serat lain) dan dengan
intensitas latihan (kelelahan muncul lebih cepat pada aktivitas berintesitas
tinggi).

11
2. Kelelahan Sentral

Kelelahan sentral terjadi ketika sistem saraf pusat tidak lagi secara adekuat
mengaktifkan neuron-neuron motorik yang mempersarafi otot yang bekerja.
Orang tersebut memperlambat atau menghentikan olahraga meskipun otot-
ototnya masih mampu bekerja. Kelelahan entral sering disebabkan oleh
faktor psikologis. Selama latihan berat, kelelahan sentral tampaknya berasal
dari rasa tidak nyaman yang berkaitan dengan aktivitas tersebut, diperlukan
kemauan yang kuat (keinginan untuk menang) untuk tetap bertahan
meskipun timbul nyeri. Pada aktivitas yang tidak terlalu berat, kelelahan
sentral dapat mengurangi kinerja fisik dalam kaitannya dengan kebosanan
dan kemonotonan (seperti bekerja di pabrik) atau kelelahan (kurang tidur).
Mekanisme yang berperan dalam kelelahan sentral kurang begitu dipahami.
Pada sebagian kasus kelelahan sentral dapat berasal dari peningkatam kadar
serotonin (suatu neurotransmitter) dan triptofan (suatu asam amino yang
membentuk serotonin) di dalam otak.

6. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami macam macam


kontraksi otot
•kontraksi isotonik, tegangan otot tidak berubah
sementara panjang otot berubah.
•Kontraksi isokinetik, tegangan dan panjang otot berubah dengan laju
konstan.
•kontraksi isometrik, otot tidak dapat memendek sehingga terbentuk
tegangan dangan panjang otot tetap.
•Terdapat dua jenis penggolongan kontraksi lainnyakonsentrik dan
eksentrik. kontraksi konsentrik otot memendek , kontraksi eksentrik otot
memanjang
(Tambahan)

Kontraksi Konsentrik : otot memendek

Kontraksi Eksentrik : otot memanjang

12
Contoh : menurunkan suatu buku untuk menempatkannya di meja.
Selama tindakan ini serat serat otot biseps memanjang tetapi tetap
berkontraksi dan bukan teregang secara pasif oleh beban. Kontraksi itu
sendiri tidak memanjangkan otot, kontraksi melawan peregangan yang
terjadi pada otot secara eksternal oleh berat buku tersebut

7. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami sumber energi otot


Sumber energy untuk kontraksi otot adalah system energy
fosfogen(keratin fosfat), glikolisis dan energy aerobic (fosforilasi oksidasi)
Karena proses kontraksi otot membutuhkan energi yang besar, sel otot skelet
menjaga tingginya konsentrasi tinggi senyawa tinggi energi ATP dan kreatin
fosfat (atau fosfokreatin). Karena baik ATP dan kreatin fosfat mengandung
ikatan fosfat tinggi energi, mereka merupakan sistem energi fosfogen, dan
dapat menyediakan energi yang cukup untuk aktivitas otot maksimal sekitar
9 detik. (3 detik untuk ATP dan 6 detik untuk keratin fosfat). Tambahkan
energi dapat dibuat melalui metabolism anaerobik dari glikogen (glikolisis),
yang mengakibatkan pembentukan dan penumpukkan asam laktat. Hal ini
diketahui sebagai sistem asam laktat-glikogen. Sistem ini menyediakan
energi maksimal sekitar 90 sampai 100 detik untuk aktivitas otot. Sistem
ketiga, dikenal sebagai sistem energi aerobik.menggunakan diet normal
untuk pembentukan ATP. System aerobik tidak menunjang aktivitas otot
normal tanpa batas jika asupan makanan terus dijaga dan nutrien tersedia.
ATP dibentuk melalui fosforilasi oksidasi dalam mitokondria yang
melimpah dalam sel otot selama periode inaktivitas atau aktivitas rendah.
Droplet lipid dan glikogen, yang berlimpah dalam sarkoplasma, juga siap
dikonversi menjadi sumber energi. Ketiga sistem metabolik otot skelet ini
dimanfaatkan untuk menyediakan kebutuhan energi otot bergantung pada
modalitas aktivitasnya. Saat terjadi kontraksi terus menerus, ADP yang
terbentuk direfosforilasi melalui dua cara; (1) glikolisis, menyebabkan
akumulasi asam laktat, dan (2) mengirimkan fosfat energi tinggi dari kreatin
fosfat (sistem fosfogen) yang dikatalisasi oleh fosfokreatin kinase. Saat

13
aktivitas otot berkepanjangan, maka akan dikerahkan sistem aerobic
pemproduksi energi.

(Buku Ajar Histologi Lesie.P Gartner)

8. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami jenis serat otot

Tipe I
Disebut juga serat otot berkontraksi lambat (slow-twitch fiber). Jenis otot ini
paling lambat untuk berkontraksi, tetapi lebih tahan terhadap kelelahan otot.
Terdapat banyak mitokondria dan mioglobin dan sedikit glikogen dan enzim
glikolisis.

Tipe IIA
Serat oksidatif kontraksi cepat (serat merah). Jenis ini lebih banyak
mitokondria dan mioglobin daripada tipe IIB tetapi lebih sedikit dari tipe I
dan berkontraksi lebih cepat dari tipe I.

Tipe IIB
Serat glikolisis kontraksi cepat (serat putih). Tipe ini juga berkontraksi cepat
tetapi lebih mudah mengalami kelelahan otot.

Tipe IIC
Serat menengah mengandung kedua jenis serat kontraksi cepat (serat merah
dan putih).

Tipe IIM
Serat sangat cepat (superfast fiber) dengan suatu miosin unik yang tidak
terlihat pada serat otot jenis lain. Tipe serat otot ini ditemukan pada otot-otot
rahang.

Sumber: Jurnal Principles & Physiology (Thirteenth Edition). Danvers: John Wiley & Sons Inc, 2012.

(Tambahan)

14
Berdasarkan kapasitas biokimiawinya, terdapat tiga jenis utama

serat otot (Tabel 8-1):

1. Serat oksidatif lambat (tipe I)

2. Serat oksidatif cepat (tipe IIa)

3. Serat glikolitik cepat (tipe IIx)

Seperti yang diisyaratkan oleh namanya, dua perbedaan utama di antara ketiga
jenis serat adalah kecepatan kontraksi (lambat atau cepat) dan jenis perangkat
enzimatik utama yang digunakan untuk membentuk ATP (oksidatif atau
glikolitik).

SERAT CEPAT VERSUS LAMBAT

Serat cepat memiliki aktivitas miosin ATPase (pengurai ATP) yang lebih
cepat daripada yang dimiliki serat lambat. Semakin tinggi aktivitas ATPase,
semakin cepat ATP terurai dan semakin cepat pe-nyediaan energi untuk siklus
jembatan silang. Hasilnya adalah kedutan cepat, dibandingkan dengan
kedutan lambat pada serat yang lebih lambat menguraikan ATP. Pada rerata,
waktu yang dibutuhkan bagi serat

SERAT OKSIDATIF VERSUS GLIKOLITIK

Tipe serat juga berbeda dalam kemampuan membentuk ATP. Serat yang
memiliki kapasitas besar untuk membentuk ATP lebih resisten terhadap
kelelahan. Sebagian serat lebih mampu melakukan fosforilasi oksidatif,
sementara yang lain terutama mengandalkan glikolis anaerob untuk
membentuk ATP.Karena fosforilasi oksidatif menghasilkan jauh lebih banyak
ATP dari setiap molekul nutrien yang diproses, otot ini tidak mudah kehabisan
simpanan energi. Selain itu, otot ini tidak mengalami penimbunan laktat.
Karena itu, serat otot tipe oksidatif lebih resisten terhadap kelelahan
dibandingkan dengan serat glikolitik. Karakteristik-karakteristik terkait lain
yang membedakan ketiga perkirakan, serat oksidatif, baik yang lambat
15
maupun yang cepat, mengandung banyak mitokondria, organel yang
mengandung enzim-enzim yang berperan dalam fosforilasi oksidatif. Karena
oksigenasi yang adekuat diperlukan untuk menunjang jalur ini, serat ini juga
kaya akan kapiler. Serat oksidatif juga memiliki kandungan mioglobin yang
tinggi. Mioglobin tidak saja membantu menunjang ketergantungan serat
terhadap O2, tetapi juga menimbulkan warna merah, seperti hemoglobin
teroksigenasi yang menimbulkan warna merah pada darah arteri. Karena itu,
serat otot ini disebut serat merah. Sebaliknya, serat cepat yang khusus
melakukan glikolisis mengandung sedikit mitokondria tetapi banyak
mengandung enzim glikolitik. Untuk memasok glukosa dalam jumlah besar
yang dibutuhkan untuk glikolisis, serat jenis ini juga mengandung banyak
simpanan glikogen. Karena memerlukan O2 yang relatif sedikit untuk
berfungsi, serat glikolitik tidak banyak mendapat kapiler dibandingkan
dengan serat oksidatif. Serat glikolitik mengandung hanya sedikit mioglobin
sehingga berwarna pucat dan diberi nama serat putih. (Perbandingan yang
paling mudah dilihat antara serat putih dan merah adalah daging unggas putih
dan merah; otot tungkai terutama terdiri dari serat merah dan otot dada
terutama terdiri dari serat putih.

9. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami mekanisme


remodelling

Ketika suatu otot mengalami kerusakan, perbaikan secara terbatas


masih dapat terjadi, meskipun sel-sel otot tidak dapat membelah secara
mitotik untuk menggantikan sel yang hilang. Terdapat sejumlah kecil sel
punca spesifik otot inaktif yang disebut sel satelit di dekat permukaan otot.
Ketika serat otot rusak, faktor-faktor yang dikeluarkan secara lokal
mengaktifkan sel satelit, yang membelah untuk menghasilkan mioblas, sel
belum berdiferensiasi yang sama yang membentuk otot pada masa mudigah.
Sekelompok mioblas berfusi untuk membentuk sebuah sel multinukleus besar

16
yang segera menyintesis dan menyusun perangkat intrasel khas otot, yang
akhirnya berdiferensiasi menjadi serat otot matang. Pada kerusakan yang luas,
mekanisme terbatas ini tidak mampu mengganti semua serat yang lenyap.
Dalam hal ini, serat yang tersisa sering mengalami hipertrofi untuk
mengompensasi.
Sumber: Sherwood, Lauralee (2013) Fisiologi Manusia (8 ed) Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC : 299

10.Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami integrasin Al Quran


Al-mukminun : 14 menjelaskan tahapan2 terbentuknya manusia, tahap pertama
setalah pe,buahan yaitu pembentukan segumpal darah kemudiaan menjadi
segumpal daging , lalu dijadikan tulang belulang .

Artinya :

Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur; Dan kami balik-balikkan mereka ke
kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan
jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri
dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.(QS. Al kahfi ayat 18)

17
Disini allah membolak balikan ke kanan dan ke kiri tubuh kita pada saat tidur,
yang mana agar otot otot pada tubuh kita tidak mengalami kekakuan bahkan
mengalami atrofi otot. Atrofi otot yaitu apabila otot lama tidak digunakan maka
proses kecepatan penghancuran protein kontraktil akan berlangsung lebih cepat
daripada kecepatan penggantinya.

18
BAB VII

PETA KONSEP

19

Anda mungkin juga menyukai