2. Spasia Buccal
Spasia bukalis terikat pada permukaan kulit muka pada aspek lateral dan M.buccinators
dan berisi kelenjar parotis dan n. facialis. Spasia dapat terinfeksi akibat perpanjangan
infeksi dari gigi maxilla dan mandibula. Penyebab utama infeksi spasia bukal adalah gigi-
gigi posterior, terutama Molar maxilla. Spasia bukal menjadi berhubungan dengan gigi
ketika infeksi telah mengikis hingga menembus tulang superior hingga perlekatan M.
buccinators.
Gejala infeksi yaitu edema pipi dan trismus ringan. Keterlibatan spasia bukal dapat
menyebabkan pembengkakan di bawah lengkung zygomatic dan daerah di atas batas
inferior dari mandibula. Sehingga baik lengkung zygomatic dan batas inferior mandibula
Nampak jelas pada infeksi spasi bukal.
3. Spasia Infratemporal
Salah satu gejala penting dari abses ini adalah rasa sakit pada palpasi antara ramus dan
tuber diatas lipatan mukosa, rasa sakit yang menusuk di telinga.
2. Spasia Buccal
Spasia bukalis terikat pada permukaan kulit muka pada aspek lateral dan M.buccinators
dan berisi kelenjar parotis dan n. facialis. Spasia dapat terinfeksi akibat perpanjangan
infeksi dari gigi maxilla dan mandibula. Penyebab utama infeksi spasia bukal adalah gigi-
gigi posterior, terutama Molar maxilla. Spasia bukal menjadi berhubungan dengan gigi
ketika infeksi telah mengikis hingga menembus tulang superior hingga perlekatan M.
Buccinators
Gejala infeksi yaitu edema pipi dan trismus ringan. Keterlibatan spasia bukal dapat
menyebabkan pembengkakan di bawah lengkung zygomatic dan daerah di atas batas
inferior dari mandibula. Sehingga baik lengkung zygomatic dan batas inferior mandibula
Nampak jelas pada infeksi spasi bukal.
C. Spasia Sekunder
1. Masseteric
Spasia masseter berada di antara aspek lateral mandibula dan batas median m. masseter.
Infeksi ini paling sering diakibatkan penyebaran infeksi dari spasia bukalis atau dari
infeksi jaringan lunak di sekitar Molar ketiga mandibula. Ketika spasia masseter terlibat,
area di atas sudut rahang dan ramus menjadi bengkak. Inflamasi m. masseter ini dapat
menyebabkan trismus.
2. Pterygomandibular
Spasia pterygomandibular berada ke arah median dari mandibula dan ke arah lateral
menuju m. pterygoid median. Area ini merupakan area tempat penyuntikan larutan
anastesi local disuntikan ketika dilakukan block pada saraf alveolar inferior. Infeksi pada
area ini biasanya merupakan penyebaran dari infeksi spasia sublingual dan submandibula.
Infeksi pada area ini juga sering menyebabkan trismus pada pasien, tanpa disertai
pembengkakan. Ini lah yang menjadi dasar diagnosa pada infeksi ini.