Anda di halaman 1dari 7

Ivana isna fenty fadina

311 015 00 513

LEARNING ISSUE
BLOK 20 LBM 2

1. Apa saja macam-macam warna diskolorisasi gigi?


a.) Diskolorisasi Coklat

Diskolorasi coklat dihasilkan dari perubahan kimia pada pelikel, tanin, kopi, teh,
bakteri kromogenik, jarang menggosok gigi. Terjadi pada permukaan bukal gigi molar
atas dan permukaan lingual gigi insisivus bawah.

b.) Diskolorisasi Hitam

Diskolorasi hitam terjadi karena deposisi pigmen bakteri kromogen, terdapat pada
pelikel pelapis gigi. Terjadi pada keadaan rongga mulut yang bersih, dengan sedikit karang
gigi, dan frekuensi karies rendah. Disebabkan oleh suplemen besi, paparan besi, mangan
dan perak. Diskolorasi hitam biasa terlihat pada permukaan lingual bagian servikaldan
permukaan proksimal, pada gigi susu maksila.

c.) Diskolorisasi Oranye

Diskolorasi oranye disebabkan oleh bakteri kromogenik Serratia marcescens,


Flavobactraium lutes, terjadi pada pekerja pabrik karena terpapar uap yang mengandung
asam kromat. Biasa mengenai gigi bagian anterior
pada permukaan servikal.
Ivana isna fenty fadina
311 015 00 513

d.) Diskolorisasi Hijau

Diskolorasi hijau banyak terjadi pada anak - anak yang jarang membersihkan plak
gigi dan adanya bakteri kromogenik, bisa terjadi karena bakteri Penicillium, jamur
Aspergillus, anak-anak dengan penyakit tuberkulosis, dan paparan tembaga dan nikel
pada pekerja pabrik. Gambaran klinisnya berupa garis berwarna kuning muda hingga
hijau melingkari sepertiga servikal permukaan labial, dapat pula menutupi setengah
permukaan gigi. Biasanya mengenai gigi bagian maksila.

e.) Diskolorisasi Metalik

Diskolorasimetalik disebabkan oleh metal dan garam metal. Metal akan masuk ke
dalam substansi gigi atau menempel pada pelikel dan menyebabkan stain pada
permukaan gigi. Proses tersebut dapat terjadi karena pekerja industri menghirup debu
industri melalui mulut sehingga menyebabkan substansi logam berkontak dengan gigi.
Perubahan warna gigi yang terjadiakan berbeda bergantung pada bahan logam
kontaminan,contoh : tembaga (hijau), besi (coklat), magnesium (hitam), perak (hitam),
iodine (hitam), dan nikel (hijau). Penetrasi metal ke dalam substansi gigi menyebabkan
perubahan warna gigi bersifat permanen dan bisa terjadi pada seluruh bagian gigi.

2. Apa saja macam diskolorisasi gigi berdasarkan etiologi?


Warna gigi sulung putih kebiru-biruan atau putih susu sedangkan warna normal gigi
permanen kuning keabu-abuan. Perubahan warna gigi sulung maupun gigi permanen dapat
berlangsung secara fisiologik maupun patologik. Perubahan secara fisiologik dapat terjadi
seiring dengan bertambahnya usia karena dentin menebal akibat deposisi dentin
sekunderdan dentin reparitik yang menghasilkanperubahan warna gigi. Perubahan secara
patologik dapat bersifat ekstrinsik (dari luar) dan intrinsik (dari dalam).

Perubahan warna pada gigi non vital dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti
perdarahan pada pulpa karena trauma, jaringan nekrotik dalam kamar pulpa,obat dan
Ivana isna fenty fadina
311 015 00 513

bahan yang digunakan dalam perawatan saluran akar dan bahan yang digunakan untuk
merestorasi gigi (Soerachman, 2015).

ETIOLOGI
a.) Faktor Lokal
antara lain disebabkan oleh pasta gigi atau gel khusus yang dioleskan pada gigi, atau
cairan untuk berkumur.

b.) Faktor Sistemik


Penyebab perubahan warna gigi karena faktor sistemik ialah akibat asupan fluor yang
berlebih pada masa pembentukan email dan kalsifikasi gigi melalui fluoridasi air minum,
tablet fluor, atau obat tetes, yang dikenal sebagai fluorosis gigi.

3. Bagaimana patofisiologis diskolorisasi gigi karena trauma?


Perdarahan Intrapulpa
Pada umumnya terjadi perdarahan intrapulpa yang berhubungan dengan cedera
tumbukan pada gigi sehingga pembuluh darah di mahkota putus dan terjadi perdarahan
serta lisisnya eritrosit. Produk disintegrasi darah berupa besisulfida memasuki tubulus
dan mewarnai sekeliling dentin. Apabila keadaan ini dibiarkan akan semakin parah.Jika
pulpa menjadi nekrosis, perubahan warna akan menetap, namun apabila pulpa dapat
bertahan perubahan warna bisa membaik dan kembali ke warna asalnya. Biasanya
pada pasien muda, perubahan warna tetap ada.

Calcific Metamorphosis
Calcific Metamorphosisadalah pembentukan dentin tersier (dentin sekunder ireguler) yang
sangat luas dalam kamar pulpa atau dinding saluran akar. Fenomena ini terjadi setelah
cedera tumbukan yang tidak mengakibatkan nekrosis pulpa. Pada keadaan ini, pasokan
darah terputus sementara dan disertai kerusakan sebagian dari odontoblas. Odontoblas
yang rusak akan diganti oleh sel - sel yang secara cepat membentuk dentin ireguler di
Ivana isna fenty fadina
311 015 00 513

dinding ruang pulpa. Akibatnya, mahkota gigi secara berangsur-angsur menurun


translusensinya dan bisa menjadi berwarna kekuningkuningan atau coklat-kuning.

Nekrosis Pulpa
Iritasi pada pulpa karena bakteri, mekanik atau kimia yang bisa mengakibatkan
nekrosis. Keadaan ini menyebabkan pelepasan produk disintegrasi jaringan. Senyawa -
senyawa tersebut merembes ke tubulus sehingga mewarnai sekeliling dentin. Derajat
perubahan warnanya berkaitan dengan berapa lama nekrosis pulpaterjadi. Semakin lama
senyawa ini berada dalam kamar pulpa, maka semakin parah perubahan warnanya.

4. Bagaimana prinsip pelaksanaan perawatan pada kasus di skenario?


Salah satu cara yang dilakukan sebagai penatalaksanaan perubahan warna pada
gigi non vital anterior adalah bleaching internal. Hasil yang didapatkan setelah melakukan
perawatan endodontik dan perawatan bleacing internal dengan satu kali kunjungan
adalah terdapatperubahan warna secara signifikan.

Indikasi tersebut memperlihatkan salah satu tanda keberhasilan secara klinis, sehingga bisa
dijadikan salah satu pilihan dalam melakukan perawatan tersebut. Perawatan bleaching
internal setelah perawatan saluran akar, dengan menggunakan teknik walking bleach
memberikan hasil yang memuaskan dengan waktu kunjungan yang singkat dan aman
digunakan dengan mengikuti prosedur perawatan yang tepat.

PENATALAKSANAAN
Kunjungan pertama
Pada kunjungan pertama dilakukan perawatan saluran akar. Dilakukan pembukaan kavum
yangdilanjutkan dengan akses file no 10, kemudian dilakukan pengukuran panjang kerja
dengan apex locator diketahui panjang kerja 20 mm, kemudiandilakukan reaming filing
Ivana isna fenty fadina
311 015 00 513

sampai dengan file F3(Dentsply), lalu diaplikasikan kalsium hidroksida dan ditutup
tambalan sementara. Pasien diinstruksikan datang kembali 2 minggu kemudian.

Kunjungan kedua
Pada kunjungan kedua, didapatkan keadaan klinis perkusi -, tekan -, kalsium hidroksida
bersih tidak berbau dan dilakukan trial foto pengisian, lalu dilakukan pengisian dengan
menggunakan sealer Sealapex (Kerr) dan guta percha F3.

Kunjungan ketiga
Pada kunjungan ini, dilakukan kontrol pengisisan,tes perkusi, tes tekan dan palpasi
negatif. Pasien merencanakan untuk melakukan pemutihan gigi pada bulan selanjutnya.
Ivana isna fenty fadina
311 015 00 513

Kunjungan keempat
Dilakukan kontrol pengisisan tes perkusi, tekan dan palpasi negatif, kemudian dilakukan
aplikasi glass ionomer mengikuti outline perlekatan epitel. Hal ini sangat penting
dilakukan untuk mencegah kebocoran dari bahan bleaching melalui tubuli dentin ke
perlekatan epitel yang dapat menyebabkan terjadinya resorpsi servikal.Setelah semen
mengeras diaplikasikan bahan walking bleach hidrogen peroksida 35% dengan
konsistensi gel, sehingga memiliki tingkat kelarutan yang lebih rendah (Opalsence Endo,
Ultradent).

Kunjungan kelima

Pada kunjungan kelima, pasien datang dengan tanpa keluhan, warna yang diinginkan tercapai dan
pasien merasa puas. Kavitas diirigasi dengan akuadessteril dengan volume yang adekuat.
Penambalan ditunda satu minggu untuk menunggu netralisasi sisa bahan bleaching di dalam
tubuli dentin.
Ivana isna fenty fadina
311 015 00 513

Kunjungan keenam

Pada kunjungan keenam, tidak ada keluhan lalu dilakukan restorasi kelas 1 dengan
komposit. Pasien diinstruksikan datang 6 bulan kemudian untuk mengontrol kemungkinan
terjadinya resorpsi padaservikal. Pada kunjungan ketujuh, tidak ada keluhan dan pasien merasa
puas dengan hasil perawatan yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai