Anda di halaman 1dari 5

Modul : 1- Lesi Karies

Judul : gigiku kok rusak ya?

SKENARIO

Wanita usia 20 tahun datang dengan keluhan gigi belakangnya sering terasa ngilu terutama
saat minum-minuman dingin. Pasien juga mengeluhkan sering terasa kehausan saat bangun tidur.
Pasien memiliki kebiasaan sering menggesek-gesekan giginya saat tidur atau cemas. Pasien memiliki
kebiasaan merokok dan minum alkohol.

Pemeriksaan intraoral, di temukan kavitas berbentuk “ sharp wedge-like lession” dengan


kedalaman dentin di sertai traumatik oklusi pada gigi 23, 25 dan 26, pemeriksaan vitalitas (CE) ; +
sondasi : -, perkusi : -, palpasi : - berdasar data yang di dapat, dokter gigi memutuskan untuk
melakukan tes saliva dan memperkirakan etiologi serta rencana perawatan dari kasus tersebut.

STEP 1

Sharp wedge- like lession : lesi yang berbentuk seperti baji yang tajam terletak di servikal gigi

Biasanya karena abfraksi

STEP 2

1. Bagaimana mekanisme terjadinya karies?


2. Mengapa dokter gigi melakukan tes saliva?
3. Apa etiologi dari kasus di skenario?
4. Bagaimana penatalaksanaan dari skenario?
5. Apa diagnosis dari skenario?
6. Apa saja diagnosa karies secara klinis?
7. Bagaimana cara mendiagnosis karies?
8. Mengapa pasien merasa kehausaan saat bangun tidur?
9. Apa hubungan antara bruxism dan gigi ngilu?
10. Apakah di perlukan tes mobilitas pada pasien?
11. Bagaimana mekanisme dari gigi ngilu?
12. Apa macam-macam tes saliva dan interpretasinya?
13. Apa saja jenis lesi pada karies?

STEP 3

1. Apa diagnosis dari skenario?


Kelainan tooth wear adalah kehilangan jaringan gigi yang bukan karena kaitanya dengan
karies, merupkan jenis abfraksi kelainan dari jaringan keras gigi di karenakan kelebihan saat
pengunyahan sehingga menyebabkan saat penekanan ke lateral dan seringnya terjadi lesi
pada servikal gigi, bisa terjadi karena tensile yang berlebihan abfraksi juga bisa terjadi karena
bad habits sehingga tekananya terlalu besar.
Bisa terjadi karena tekanan flexural yg dat menyebabkan retaknya kristal apatite pada
bagian dentin dan email pada servikal gigi. Abfraksi bisa terjadi karena tekanan tensile dan
kompresi yang dapat menyebabkan fraktur.
Gambaran klinis berupa lesi pada bukal dan servikal gigi berbentuk parit yang berbentuk
huruf V pada umumnya terjadi pd satu gigi yg mengalami tekanan eksentrik pada oklusal
2. Apa etiologi dari kasus di skenario?
-trauma oklusi
a. trauma primer : biasanya tekanan oklusi pd jaringan periodontal sehat, cth bruxism akan
mengikis email dr bagian oklusal gigi sehingga dentin terpapar, restorasi terlalu tinggi,
pergerakan orthodontik
b. trauma sekunder : terjadi pada jaringan yg sdh rusak, oklusi normal karna terjadi
kerusakan jaringan sehingga oklusinya jadi tdk normal
1. faktor usia
-peride gigi campuran : M1 yg sering terkena karieskarna M1 lebih dahulu tumbuh dan
fungsi pengunyahan pd gigi molar, dari segi anatomi pit fissure lebih dalam sehingga kotoran
susah di bersihkan
-Periode pubertas : pd usia 14-20 th terjadi perubahan hormonal
Terjadi retraksi atau menurnya gusi dan papil sehingga makanan2 sulit untuk dibersihkan
2.makanan
-isi dari mkanan yg dpt menghasilkan energi cth vitamin berpengaruh pd erupsi dan pasca
erupsi dr gigi tersebut
-fungsi mekanis dr makanan yg di makan
Makanan yang buruk juga menjadi penyebab karies seperti merokok dan minum alkohol
3. jenis kelamin
Jenis kelamin wanita lebih tinggi di banding laki-laki perbandingan 80% dan 20% pada laki-
laki pada gigi M1
3. Bagaimana mekanisme terjadinya karies?
Sisa makanan atau substrat yg menepel pd gigi yg tdk di bersihkan dlm waktu lama
substrat mjd bahan streptococcus mutan karbohidrat mjd asam pH menurunterjadi
demineralisasi yg mengikis hidroksi apatite email akan menipis sehingga dpt
menimbulkan kavitas makroskopis karies
Plak yg bakteriakan mengubah dan fermentasi makanan yg tertinggal pd gigi dalam waktu
tertentu asam yg akan menurunkan pH dalam mulut 5,5  terganggu keseimbangan
kondisi mulut demineralisasi pd jaringan gigi  menjadi kavitas karies
4 faktor yg menyebabkan karies :
a. Host
b. Agent
c. Waktu
d. substrat

Mekanisme terjadinya abfraksi

Mastikasi (para functuional )  tekanan oklusal ke arah lateral berlebihan shg


mempengaruhi tekanan flexural(fleksibilitas ) gigi di servikal tekanan tensile CEJ+tekanan
kompresif  mengganggu ikatan struktur email dan dentin  mikrofaktur pd bagian email
tertama servikal biasanya di perparah oleh kondisi erosi ( karena faktor asam dari makanan)
atau abrasi (penggunaan mekanik yg berlebih spt sikat gigi)

4. Bagaimana cara mendiagnosis karies?


- Berdasarkan eropa : melihat gigi secara visual
- sistem ADA : melakukan sonde, jika ada karies jaringan lunak akan nempel pd sone
- zat warna : jika ada karies nanti zat warna lebih banyak
- radiologi : dengan bitewing
- dengan resistensi listrik (perubahan ketahanan listrik : berdasarkan kpd kemampuan
jaringan karies menyerap saliva, semakin porus semakin banyak menyerap saliva
sehingga ketahanan listrik semakin tinggi
- transiluminasi serat optik : menggunakan pembiasan cahaya jika ada karies akan terlihat
buram karena ada demineralisasi
- penelitian dengan endoskopi : untuk melihat fluorosensi cahaya untuk melihat karies ini
akan lebih akurat di banding yg lain mepunyai kekurangan memerlukan daerah kerja yg
kering dan terisolasi sehingga memerlukan waktu yg lebih lama
- memakai probe fiber optik : melakukan mendeteksi lesi dentin di bagian aproksimal gigi
- diagno dent : instrument menggunakan sinar leser dg memanfaatkan fluorensi karies,
untuk pembacaan kualitatif jaringan yg terkena karies dentin
sebelum melakukan pemeriksaan harus di perhatikan :
-cahaya
-posisi operator harus ergonomis
-menggunakan sonde yang tdk terlalu tajam, sebelum di sonde di lakukan syringe udara
untuk mengeringkan gigi
5. Apa saja diagnosa abfraksi secara klinis?
-ciri lesi sharp widge lession
-mikrofaktur pd CEJ
-jarang terjadi resesi gingiva, penurunan tepi tinggi gingiva tau marginal gingiva ke arah
apikal hingga ke bawah batas sementum enamail (CEJ)
-biasanya terjadi pada gigi premolar
-umumnya terjadi satu gigi yg mengalami tekanan eksentrik pd oklusal yg berlebihan atau
adanya halangan yg menganggu oklusi
-berupa parit yg dalam dan sempit berbentuk V
-biasanya di temukan pd daerah servikal dn bukal gigi
-Lesi berupa faset (permukaan yg tergosok rata) disebabkan karna bruxsm

Abfraksi endogen
a. Parafungsi spt bruxsm, clenching
b. Oklusi kontak prematur beban eksentrik
Abfraksi eksogen
a. Mastikasi yg kuat
b. Kebiasaan menggigit pensil atau kuku
c. Pekerjaan : cth musisi harmonika
d. Peralatan orthodontik dan cengkraman gigi tiruan lepasan
Abrasi lesi lebih lebar dr etiologi dr penggunaan sikat gigi yg salah, sering terjadi pd
permukaan bukal pd gigi premolar dan caninus
Abfraksi lesi lebih mendalam pd daerah CEJ, sering terjadi pd gigi molar

6. Mengapa pada pemeriksaan intraoral sondasi : -, perkusi : - palpasi : - tetapi giginya masih
vital?
Karna ada warna kecoklatan dan kehitaman dr pemeriksaan intra oral palpasi sondasi
perkusinegatif, dengan pemeriksaan vitalitas positif jika menggunakan larutan CE nanti
dingin terkena pulpa karna ada ujung saraf dan pergerakan tubulus dentinalis yg
mengandung cairan.
untuk menetukan terjadinya karies atau tidak di dpt dari anamnesis terhadap pasien.
Sondasi perkusi palpasi hanya pd superfisial belum sampai pulpa sehingga tdk menyebabkan
nyeri
Karna abfraksi masih pada mikro, klau pemeriksaan sondasi perkusi tdk menjangkau lesi
mikro.
7. Apa hubungan antara bruxism dan gigi ngilu?
Bruxsm akan menyebabkan keausan pd gigi sehingga menyebabkan lapisan email terkikis.
Bruxsm tekanan horizontal yg menyebabkan fisiokimia pd tonjol gigi berakibat pd hilangnya
struktur gigi di daerah servikal
8. Bagaimana mekanisme dari gigi ngilu?
Hypersensitifitas dentin (teori hidr
Rangsangan yg berupa dingin panas udaradentin terpapar pd dentin ada tubulus dentalis
yg terdapat cairan cairan bergerak ke intratubuler yg akan menjadikan cairan masuk ke
pulpa tekanan negatifyg akan menuju ke ujung saraf dari ujung saraf ada saraf
dentinalis  akan menuju ke saraf trigeminus otak akan mempersepsikan sebagai rasa
sakit atau nyeri.
9. Mengapa pasien merasa kehausaan saat bangun tidur?
Karna kebiasaan merokok, dan minum alkohol yg akan menyebabkan xerostomia yg
hiposalivasi yg menyebabkan rasa kehausan.
Waktu keadaan tidur air dan saliva tidak seimbang,
Pada merokok dan minum alkohol ada zat yg dpt menyebabkan laju saliva berkurang.
Untuk menguranginya harus makan makanan permen karet dan sayur2an .
10. Apakah di perlukan tes mobilitas pada pasien?
11. Mengapa dokter gigi melakukan tes saliva?
12. Apa macam-macam tes saliva dan interpretasinya?
13. Bagaimana penatalaksanaan dari skenario?

LI

1. Mekanisme terjadinya abfraksi


2. musisi harmonika
3. Bagaimana mekanisme dari gigi ngilu?
4. Apakah di perlukan tes mobilitas pada pasien?
5. Mengapa dokter gigi melakukan tes saliva?
6. Apa macam-macam tes saliva dan interpretasinya?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari skenario?
8. Mekanisme terjadinya plak
9. penatalaksanaan plak
10. klasifikasi karies
gigi ngilu

tekanan oklusi

Abfraksi

bad habit, sekresi


salivanya rendah,
maloklusi

Karies Lesi non karies

Anda mungkin juga menyukai