Anda di halaman 1dari 21

MUMPS

Nama : Meilisa Latifiani


NIM : 40618104
Definisi Mump
MUMP / parotitis epidemika /
gondongan

Merupakan infeksi oleh virus yang


menyerang kelenjar ludah parotis
yang berada diantara rahang dan
telinga. Yang menyebabkan
pembengkakan pada pipi bagian
bawah dan atau leher bagian atas.
Baik unilateral maupun billateral
(soraya, 2019)
Anamnesis
 Pada anamnesis akan didapat keluhan yaitu:
Demam, nafsu makan turun, sakit kepala, muntah, sakit waktu
menelan dan nyeri otot, terkadang dengan pembengkakan pada
daerah pipi terasa nyeri baik spontan maupun dengan perabaan.

 Secara Klinis :
• Panas ringan – tinggi (38,5-39,5) derajat C
• Predomal
• Pembengkakan pada kelenjar parotis unilateral ataupun
bilateral
• Peradangan dan eritematous pada kelenjar parotis
• Nyeri saat dipalpasi, konsistensi keras, warna normal
• Dry mounth, trismus (Soraya, 2019) (Maharani dan hadi, 2009).
PATOGENESA

Mumps merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh virus paramyxovirus (Soraya, 2019).

Paramyxoviru Bereplikasi Menyebar ke


Masa kelenjar limfa
s pada mukosa inkubasi 2-3
saluran napas local
minggu
atas
Inhalasi
doplet Muncul tanda
dan gejala

Kontak
Autoinokulasi
lanngsung
Kel. Parotis
Infeksi Sialadenitis
Diagnosa Banding (Maharani dan hadi, 2009)

infeksi Sialadenitis
Persamaan : MUMPS
Perbedaan:
Sama – sama Perbedaan :
Bakteri vialedenitis
terdapat Paramyxovirus
pembengkakan pada Secara intra oral
Secara intra oral infeksi Sialadenitis
daerah bukal dan pada saat palpasi memiliki ductus yang
sub mandibularis MUMPS Tidak apabila di palpasi akan
mengeluarkan mengeluarkan saliva
Terjadi gejala saliva yang yang purulent seperti
prodomal purulent. susu
Terapi
 Mumps merupakan penyakit yang bersifat self limited
(Sembuh / hilang sendiri) yang berlangsung kurang lebih
dalam 1 minggu. Tidak ada terapi spesifik bagi infeksi
virus “Mumps” oleh karena itu pengobatannya dilakukan
secara simtomatik dan suportif.
 Asam mefenamat 500 mg/24 jam 3x1 sehari apa bila
pasien dalam keadaan demam karena obat iniberisi
analgesic, antipiretik dan antiinflamasi.
 Mulivitamin mg/24 jam 1x1 sehari untuk meningkatkan
daya tahan tubuh dan untuk mempercepat proses
penyembuhan.
 Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan :
Vaksin MMR yang diberikan pada subkutan anak yang
berusia lebih dari 15 bulan
(Maharani dan hadi, 2009)
Resep
R/ Asam Mefenamat 500mg tab No. X
/ 3 dd 1 p.c

R/ Becom C caplt No. X


/ 1 dd 1 p.c
KIE
 Istarahat berbaring hendaknya disesuaikan
dengan kebutuhan pasien
 Makanan disesuaikan dengan kemampuan
mengunyah pasien atau makan makanan yang
tidak terlalu keras.
 Meminum obat secara teratur sesuai resep
yang telah diberikan (Maharani dan hadi, 2009)
 Dianjurkan untuk mengisolasi pasien dan agar
tidak keluar rumah dan mencegah pemakaian
alat-alat makan bersama (Maharani dan hadi,
2009)
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Patologi klinis minat serologi
 Patologi Anatomi minat mikrobiologi
DAFTAR PUSTAKA

Maharani R, dan Hadi. 2009. MUMPS Unilateral


pada Pasien Remaja. Oral medicine dental jurnal
Universitas Airlangga. Vol. 1, No. 2, Hal. 1-5.

Soraya, Dewi. 2019. Catatan Oral Medicine (Edisi


ke 2). Digit Media Semarang
TERIMA KASIH
EPULIS GRAVIDARUM

Nama : Meilisa Latifiani


NIM : 40618104
Definisi
Epulis sendiri merupakan suatu massa tumor dalam
rongga mulut yang pertumbuhannya bukan
merupakan tumor asli, tetapi merupakan hiperplasi
jaringan periodonsium yang disebabkan
peradangan pada gingiva.

Epulis Gravidarum merupakan suatu reaksi


jaringan granulasi atau granulomatik yang
berkembang pada gusi pada masa kehamilan,
berhubungan dengan peningkatan hormon
esterogen dan progesteron pada wanita hamil.
ANAMNESA
Pada anamnesis umumnya penderita epulis tidak menyadari adanya
lesi tersebut selama tidak menimbulkan keluhan apapun dalam
rongga mulut, tetapi bila epulis menjadi semakin besar sampai
mengganggu fungsi pengunyahan, oklusi gigi dan estetik, pasien
baru merasakan perlunya untuk mencari perawatan.

Secara klinis :
Masa berupa tonjolan pada gusi
Berwarna merah terang hingga merah keunguan
Tidak sakit
Pertumbuhannya cepat
Ukuran diameter bervariasi dari diameter kisaran mm bahkan cm
Permukaan halus
Mudah berdarah
Lokasi lesi biasanya di daerah papila interdental/tepi gingiva dan sering
dijumpai di bagian rahang atas
ETIOLOGI
Primer
Iritan lokal seperti plak,
kalkulus yang mana
merupakan penyebab
primer epulis gravidarum,
sama halnya seperti pada
ibu hamil tetapi perubahan
hormon yang menyertai Sekunder
kehamilan dapat • Hormon, dimana kehamilan
memperberat reaksi
keradangan pada gusi oleh merupakan keadaan fisiologis
iritasi lokal yang menyebabkan perubahan
keseimbangan hormonal
terutama perubahan
esterogen dan progesteron.
Penngkatan konsentrasi
hormon tersebut dapat
memberi efek yang bervariasi
pada jaringan.
DIAGNOSA BANDING
1. Peripheral Giant Cell
Granuloma
2. Sarkoma Kaposi
Persamaan
• Sama-sama terjadi
pembesaran, letaknya di
daerah gingiva dan daerah
palatum, tanpa gejala dan
berwarna merah hingga
merah keunguan.
Perbedaan
Sarkoma Kaposi
Peripheral Giant Cell Granuloma
• Penyebab pastinya tidak diketahui, • Disebabkan oleh human
namun diperkirakan giant cell herpesvirus 8 (HHV8)
epulis terjadi sebagai respon • Keganasan yang berkaitan
terhadap suatu cedera.
dengan infeksi HIV
• Bisa bertangkai (sessiel) atau tidak
bertangkai (pedunculated). • Terjadi juga di bagian ekstra
• Permukaan bisa bersifat ulseratif oral.
atau tidak
PERAWATAN
Umumnya lesi akan mengecil dan menghilang
dengan sendirinya segera setelah ibu
melahirkan bayinya, sehingga perawatan yang
berkaitan dengan lesi ini sebaiknya ditunda
hingga setelah melahirkan, kecuali bila ada
rasa sakit dan pendarahan terus terjadi
sehingga mengganggu penyikatan gigi yang
optimal dan rutinitas sehari-hari atau dapat
berupa menghilangkan faktor iritan atau
penyebabnya, kuretase hingga eksisi.
KIE
• Menjaga oral hygiene dengan baik
• Lakukan kontrol rutin selama masa kehamilan
• Segera hubungi dokter/dokter gigi apabila
terdapat keluhan lebih lanjut
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan radiografi
• Patologi anatomi minat HPA
DAFTAR PUSTAKA
Australian Institude of Health and Welfare. Patterns of tooth
loss in the Auatralian population 2004-06. DSRU
Research Report 2008 ; 38 : 1-4.
Greenberg, MS. Burket's Oral Medicine. 10th ed. Hamilton
Ontaria : BC Decker Inc, 2003 : 94 = 101.
James, William D, dkk. 2006. Andrews' Diseases of the skin :
Clinical Dermatology. Philadelphia : Saunders Elsevier.
Laskaris, George. 1986. Color Atlas of Oral Disease. Attens : Litsas
Medical Publication.
Silva-sousa YTC: Clinical and Histological Evaluation of
Granuloma Gravidarum, Braz Dent J 2000; 11(2) : 135-
139.
Thoma, KH dan Goldman HM: Oral Patholog; 5th ed.,The C.V
Mosby Co,St. Louis, 1960: 1349-60.

Anda mungkin juga menyukai