Anda di halaman 1dari 24

RESPON IMUN DALAM SISTEM

PERTAHANAN TUBUH

-Annisa Amelia
-Desty Meilinawati
-Dendy Sunardi Purwa
-Dwi Sri Hayati
-Dwie Septipianie
-Nadhifah Assofatun Nisa KELOMPOK 1
-Ryan Khunam Alamhari 2FA1
Pembahasan

Respon
Imun
Spesifik dan
Non Spesifik
Pengertian Mekanisme Jenis-Jenis
Sistem Imun Sistem Imun Antibodi
Fungsi Faktor yang
Sistem Menurunkan
Imun Sistem Imun
“IMUN”

 Berasal dari Bahasa latin “IMMUNIS” (Bebas


dari beban
 Merupakan daya tahan yang relative hospes
terhadap reinfeksi mikroba tertentu
Fungsi Sistem Imun

Pertahanan tubuh, yaitu menangkal bahan


1.
berbahaya agar tubuh tidak sakit, dan
jika sel-sel imun yang bertugas untuk
pertahanan ini mendapatkan gangguan atau
tidak bekerja dengan baik, maka orang akan
mudah terkena sakit.

Keseimbangan, atau fungsi homeostatik


2.
artinya menjaga keseimbangan dari
komponen tubuh.

Perngawasan, sebagian dari sel-sel imun


3.
memiliki kemampuna untuk memantau
ke seluruh bagian tubuh. Jika ada sel-sel
tubuh yang mengalami mutasi maka sel
peronda tersebut akan
membinasakannya.
KEKEBALAN

ALAM DIDAPAT
(Natural) (Acquired)

PASIF
AKTIF

ALAM BUATAN ALAM BUATAN


(Kongenital)

SERUM
TRANS- HIPERIMUN
SAKIT VAKSINASI PLASENTA
SISTEM IMUN

NONSPESIFIK (alamiah) SPESIFIK (adaptif)

FISIK LARUT SELULAR HUMORAL SELULAR

• BIOKIMIA : Lisozim, SEL B : SEL T :


• Kulit Sebaseous, FAGOSIT :
• Saluran Asam lambung,
• IgG • Th1
Sel MN, PMN
pernapasan Laktoferin, Asam • IgA • Th2
neuraminik • Sel NK
• Saluran cerna
• Sel MAST • IgM • Ts/Tr/Th3
• Membran • HUMORAL :
Komplemen, Inter • Basofil • IgD • Tdth
mukosa feron, CRP • IgE • CTL/Tc
MEKANISME SISTEM KEKEBALAN
TUBUH
INNATE AND ADAPTIVE IMMUNITY
SISTEM IMUN NON SPESIFIK
(PERTAHANAN FISIK, KIMIAWI DAN BIOLOGIS)
FISIK
- Tersebar diseluruh tubuh
- Dalam sumsum tulang, timus, darah, KGB, limpa, sal nafas, saluran cerna, sal kemih dan jaringan
- Berasal dari sel prekursor multipoten dalam sumsum tulang.

Kulit : Membran Mukosa :


• Barier fisik • Barier fisis
• Barier kimiawi • Barier kimiawi
• Flora bakterial

Saluran Cerna :
Saluran Pernafasan :
• Membran mukosa
• Membran mukosa
• Asam dan basa
• Epitel bersilia
• Flora bakterial
LARUT
Biokimia
- lisozim (keringat, ludah, air mata, ASI) menghancurkan dinding
Sel kuman gram positif
- Laktoferin & asam neuraminik (ASI)  anti bakterial E. coli &
staphylococus
- HCl, enzim proteolitik, empedu  lingkungan ~ cegah infeksi
bakteri
- Laktoferin & transferin (dari makrofag)  ikat zat besi
- Lisozim (dari makrofag)  hancurkan kuman gram negatif
SISTEM IMUN SPESIFIK
(adaptif/didapat)
Kemampuan mengenal benda asing/antigen 
spesifik menghancurkan antigen yg sudah dikenal
sebelumnya.

Cara sistem ini didapat :


1. Aktif
2. Pasif
Dasar  INGATAN/MEMORI !!
RESPON IMUN SPESIFIK

• MEMILIKI 3 KEKHASAN: SPESIFIK, MEMORI,


HETEROGEN
• RESPON IMUN SEKUNDER
• TERDIRI DARI 2 TIPE
1. RESPON IMUN HUMORAL  PERAN
LIMFOSIT B
2. RESPON IMUN SELULER  PERAN
LIMFOSIT T
Respon imun spesifik terdiri dari :
 Sistem humoral
- Diperankan oleh limfosit B
- Rangsangan antigen  sel B proliferasi &
diferensiasi  sel plasma  membentuk
antibodi
- Pertahanan thd bakteri ekstra seluler,
netralisir toksin

Sistem seluler (Cell Mediated Immunity/ CMI )


- Diperankan oleh limfosit T : Th, Ts, Tdh, Tc
- pertahanan terhadap bakteri intraseluler,
virus, jamur, parasit, keganasan
 Antibody dependent cellular immune respons
sel null  sel NK
HUMORAL
» CRP
- protein fase akut
-kadar me pada infeksi akut, kerusakan jaringan
-Cara kerja  opsonisasi  CRP melapisi bakteri  sehingga
mudah dikenali & dimakan oleh makrofag  fagositosis >>

» Interferon
- Glikoprotein yg dihasilkan sel tubuh sbg respon terhadap
infeksi virus
- Sifat antivirus
 induksi sel sekitar shg resisten terhadap virus
 aktifkan sel NK
» Komplemen
- Komplemen meningkatkan fagositosis dengan cara :
1. Menghancurkan membran bakteri
2. Melepas bahan kemotaktik  makrofag >> ke tempat
bakteri
3. Opsonisasi  memudahkan makrofag mengenali dan
memakan bakteri
- Td 9 komponen  C1 – C9
- C3 >>  kadar C3 serum ~ gambaran biologik konsentrasi C
- Aktivasi  interaksi Ag-Ab  kontak dengan dinding sel
sasaran
Sel B

SEL B
- Dibentuk & dimatangkan di sumsum tulang
- Imunitas yang diperantarai antibodi
- Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar di darah
dan limfe
- Rangsangan antigen I  terbentuk IgM
- Selanjutnya akan terjadi switching  Ig A, Ig E. Ig D, Ig G
Antibodi adalah protein
berbentuk Y dan
disebut
Immunoglobulin (Ig),
hanya dibuat oleh
JENIS-JENIS ANTIBODI Limfosit B.

IgM dan IgG


• bekerja paling maksimal dalam sistem sirkulasi,IgA dapat keluar dari peredaran darah dan memasuki cairan tubuh
lainnya.
IgA
• berperan penting untuk menghindarkan infeksi pada permukaan mukosa. IgA juga berperan dalam resistensi
terhadap banyak penyakit. IgA dapat ditemukan pada ASI dan membantu pertahanan tubuh bayi.

IgD
• antibodi yang muncul untuk dilibatkan dalam inisiasi respon imun.

IgE
• antibodi yang terlibat dalam reaksi alergi dan kemungkinan besar merespon infeksi dari protozoa dan parasit.
SELULAR
- Sel nul : sel Natural Killer
- Sel mediator : basofil, mastosit, trombosit
- Sel Fagosit : monosit, makrofag, neutrofil, eosinofil

Sel Natural Killer Mastosit


SELULAR
1. Sel NK
 sifat sitotoksik  virus, keganasan
 aktivasi oleh interferon
2. Mononuklear (MN) monosit & makrofag
- Siklus hidup lama
- Granul  lisozim, komplemen, interferon, sitokin
- Gerak lambat 7-8 jam

3. Polimorfonuklear (PMN) neutrofil, eosinofil


- Siklus hidup pendek
- Granul  enzim hidrolitik, laktoferin
- Gerak cepat 2-4 jam
SEL T
- Dibentuk di sumsum tulang, pematangan di timus
- Mempunyai petanda permukaan  membedakan dengan
sel B  pemeriksaan rosette (+)
- Mempunyai petanda CD (cluster differentiation)  sel T
dalam berbagai fase pertumbuhan
- Mempunyai petanda fungsional  concanavalin A &
phytohemaglutinin
- Fungsi : - membantu sel B dlm memproduksi antibodi
- mengenal & menghancurkan sel yang terinfeksi virus
- mengaktifkan makrofag dalam fagositosis
- mengontrol ambang & kualitas sistem imun
- Jenis : sel Th (helper), Ts (supresor), Tdh (delayed
hypersensitivity), Tc (cytotoxic)
Fagositosis
 makrofag/monosit, segmen eosinofil, netrofil
 memakan, memasukan, menghancurkan
 Dibantu oleh :
- C3a, C5a, C567  kemotaksis
- C3b pengenalan Ag sasaran oleh sel
fagosit
- opsonin

Proses fagositosis
Terdiri dari :
1. Kemotaksis  gerakan sel fagosit ke tempat infeksi
2. Menelan
3. Memakan (fagositosis)  dengan pembentukan
fagosom
4. Membunuh  lisozom, H2O2, mieloperoksida
( membentuk fagolisosom)
5. Mencerna
Fagositosis

1
Chemotaxis/bergerak Pathogen Fagosit/memakan

3 4 5
Menyerangan Membunuh Mencerna
FAKTOR-FAKTOR YANG MENURUNKAN
SISTEM IMUN
1. Cara hidup yang tidak sehat
2. Kekurangan zat makanan
3. Pencemaran udara atau alam sekitar
4. Keletihan
5. Tekanan dan kerisauan
6. Kurang olahraga
7. Penggunaan antibiotik yang berlebihan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai