Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MODUL 6

PRAKTIKUM ANALISIS & PEMBUATAN

NAMA : Amar Maruf


Npm : 201FF05020
Kelas : A1

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS BAKTI KENCANA
2020
Tes Formatif
1. Larutan baku sekunder yang digunakan pada titrasi untuk penetapan kadar
glibenklamid adalah NaOH 0,1 N
Pustaka : FI V hal 488
2. Bagaimana cara pembuatan larutan baku sekunder tersebut sejumlah 500 ml?
Jawab : Pembuatan Larutkan 81 mg natrium hidroksida P dalam 75 mL air bebas karbon
dioksida P, dinginkan larutan hingga suhu ruang, saring melalui kertas saring
yang dikeraskan. Masukkan 27,25 mL filtrat jernih ke dalam wadah poliolefin
bertutup rapat dan encerkan dengan air bebas karbon dioksida P hingga 500 mL.

3. Pembakuan larutan sekunder tersebut dengan larutan baku primer ? Kalium Biftalat
4. Pembuatan larutan fenolftalein LP berdasarkan farmakope adalah ? Larutkan 1 g
fenolftalein P dalam 100 etanol P
Pustaka : FI VI Halaman 2217
5. Penentuan titik akhir pada titrasi tersebut adalah …
Jawab : ketika terjadi perubahan warna merah muda pada larutan yang dititrasi yang
menandakan titik pada saat reaksi analitik stokiometri sempurna, dapat
ditetapkan dengan penggunaan indikator.

Pustaka : FI V Halaman 488


Skenario:
Anda merupakan apoteker penanggung jawab di bagian QC akan melakukan penetapan kadar
bahan baku kalsium glukonat anhidrat dari supplier. Penetapan kadar dilakukan dengan
menggunakan metode titrasi yang sesuai dengan pustaka yang telah disediakan.
Tugas:
1. Lakukan penelusuran pustaka sesuai pada lembar kerja 1!
2. Lakukan titrasi larutan sampel kalsium glukonat dengan benar pada lembar kerja 2!
3. Lakukan perhitungan kadar bahan baku kalsium glukonat di dalam sampel menggunakan
data di lembar kerja 3!
LEMBAR KERJA 1
STATION 6

Nama Peserta : Amar Maruf

Nomor Peserta : 201FF05020

1. Kelarutan zat : Agak sukar (dan lambat) larut dalam air; mudah larut dalam

air mendidih; tidak larut dalam etanol. Larutan bersifat netral terhadap lakmus.

2. Pelarut : air yang mengandung asam hidroklorida 3 N

3. Larutan pentiter : dinatrium edetat 0,05 M LV

4. Indikator : biru hidroksi naftol LP

5. Rumus kesetaraan : Tiap mL dinatrium edetat 0,05 M setara dengan 21,52 mg


C12H22CaO14

(FI V hal 599) & (FI VI hal 796)


LEMBAR KERJA 2
STATION 6

Nama Peserta : Amar Maruf

Nomor Peserta : 201FF05020

Jelaskan tahapan tugas no.2 (berupa gambar disertai narasi)

Timbang saksama lebih


kurang
800 mg Kalsium Glukonat

larutkan Kalsium Glukonat dalam 150


mL air yang mengandung 2 mL asam Ambil larutan 10 ml.
hidroklorida 3 , bantu dengan Masukan
magnetic stirer kedalam erlenmayer

Titrasi dengan dinatrium edetat 0,1 M


LV hingga warna berubah
dari ungu menjadi biru tua
LEMBAR KERJA 3
STATION 6

Data yang diketahui sebagai berikut:

1. Konsentrasi Na2EDTA : 0,045 M

2. Data titrasi :

Penimbangan sampel (mg) Volume pentiter (mL)


801,0 36,50
800,5 36,15
801,5 36,25
Rata-rata = 801,0 36,3

3. Kesetaraan
Tiap mL dinatrium edetat 0,05 M setara dengan 21,52 mg C12H22CaO14
= 0,045 𝑀 x 21,52 mg = 19,37 mg
0,05 𝑀

4. Massa kalsium glukonat


= 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 x Vol rata-rata pentiter
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,1 𝑁

= 19,37 mg x 36,3 mL
1 𝑚𝐿

= 703,13 mg

5. Kadar kalsium glukonat


= 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 x 100%
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

= 703,13 mg x 100%
801,0 mg

= 87,78%
6. Kesimpulan memenuhi syarat/tidak : Tidak memenuhi syarat (Mengandung tidak

kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C12H22CaO14)

(FI VI hal.796)

Anda mungkin juga menyukai