Zooplankton
Sistematika (taksonomi)
Adaptasi untuk survive
Posisi dalam rantai makanan
Physalia physalia
dalam kolom air
• Dalam kelas Sciphozoa, medusa hewan dominan.
• Jenis siphonophora bahaya bagi manusia:
Cyanea
Chironex
Fleckeri
Aurelia
• berbahaya → penyengat (nematocyst) dari tentakel
(60 buah, panjang 5 meter pada individu dewasa)
dapat mematikan manusia hanya dalam waktu 4
menit.
Semua jenis medusae : karnivora
menangkap mangsa dengan tentakel
dilengkapi alat penyengat : ‘nematocyst’.
Medusae melimpah di lautan.
Ukuran tubuh berkisar beberapa mm sampai
2 meter (Cyanea capillata).
Cyanea di perairan utara belahan dunia,
tentakel dapat mencapai panjang 30 –60
meter.
bisa menangkap mangsa jauh dari tempat
mereka terapung.
Makanan coelenterata bervariasi: larva ikan
- copepoda ukuran kecil
Ukuran maksimum mangsa sangat
tergantung dari panjang gastrozoid (alat
pencernaan siphonophora),
Jumlah makanan yg dimakan sangat
tergantung densitas prey.
Lebih banyak prey dikonsumsi pada malam
hari oleh siphonophora dibanding siang hari.
6. Annelida (Kelas Polychaeta)
20/04/2020
• Asumsi: berat hewan akan meningkat
secara kubik
• Filtering rate meningkat secara kuadrat
dari dimensi linear hewan.
• Jorgensen (1966): volume air disaring
copepoda berkisar antara <1,0 - 200
ml/hari.
• Cushing & Vucetic (1963): filtering rate
maximum copepoda dewasa : 1 liter/hari.
Laju
penyaringan
meningkat →
peningkatan
ukuran tubuh
spesies
(Gambar 3)
20/04/2020
Berbagai faktor menentukan seleksi makanan
zooplankton.
Untuk zooplankton karnivora (larva herring,
chaetognatha), mangsa yang akan dimakan →
yang masih hidup, bergerak → dapat ditangkap.
Bioluminiscence merangsang copepoda untuk
makan pada beberapa spesies dinoflagellata.
Copepoda makan secara selektif pada makanan
dengan kualitas yang sangat tinggi.
Seleksi makanan dapat berubah : umur
predator
Formula untuk menghitung seleksi mangsa
(Ivlev, 1961 dalam Parsons et al., 1997):
𝑟𝑖 − 𝑝𝑖
𝐸=
𝑟𝑖 + 𝑝𝑖
E = elektivitas index
ri = proporsi relatif (%) dari prey dalam
ransum
Pi = proporsi relatif (%) dari prey yang sama
dalam air
20/04/2020
Nilai E berkisar antara -1 s/d +1
Nilai (-) → prey dihindari/prey tidak
cocok dikonsumsi
Nilai (0) → seleksi makanan
acak/random
Nilai (+)→ seleksi aktif
Kebutuhan Makanan Zooplankton
Distribusi makanan yang dibutuhkan organisme
zooplankton laut sama dengan yang dimiliki oleh filum
hewan lain
Energi dalam makanan yang dikonsumsi terdistribusi
dalam diagram dari berbagai kebutuhan hidup hewan.
Energi makanan (R) yang dikonsumsi terbagi atas
(Gambar 1):
Makanan yang diasimilasi (AR)
Makanan yang dieksresi (E).
makanan yang diasimilasi (AR) didistribusi untuk
kebutuhan metabolisme (T)
pertumbuhan (G).
Gambar 1. Distribusi energi makanan pada zooplankton
laut (Parsons et al, 1977).
Back ****
Back ***
Pertumbuhan → peningkatan berat
tubuh
Organisme crustacea: pertumbuhan
jaringan sebagian akan hilang pada
saat moulting
Crustacea betina → sebagian berat
tubuh hilang pada saat organisme
memproduksi telur.
Energi untuk metabolisme terbagi atas:
Energi untuk aktivitas
Energi untuk mempertahankan bagian
tubuh internal
Biaya metabolisme → pertumbuhan &
pencernaan
Produk buangan dari aktivitas
metabolisme dieksresi
pada hewan tingkat tinggi (hasil
eksresi: urine)
Makanan yang dibutuhkan oleh
zooplankton dapat digambarkan sebagai
jumlah dari makanan yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan (G), metabolisma (T),
faeses (E) (Gambar 1) :
R=G+T+E
Energi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan:
G=R–E– T
E = R – AR (Gambar 1)
AR = T – G;
A = efisiensi asimilasi dari
makanan yang dimakan, maka
G = AR – T
Efisiensi asimilasi karnivora: 80-90 %
→ Komposisi biokimia prey =
predator
Herbivora: 50-80 % → sulit mencerna
partikel makanan (tumbuhan:
karbohidrat & sellulosa)
Detritovora: <40% → sebagian besar
material makan tidak dapat dicerna
Efisiensi pertumbuhan kotor
(K1) :
K1 = G/R x 100%
Efisiensi pertumbuhan bersih
(K2):
K2 = G/AR x 100%
Contoh:
Clione limacina makan Limacina helicina
mengalami peningkatan berat tubuh 5,0
mg/bulan, memanfaatkan 7,5 gram berat
kering prey. Clione mengasimilasi prey
dengan efisiensi asimilasi 90%.
Hitung:
• Efisiensi pertumbuhan kotor dari Clione
• Efisiensi pertumbuhan bersih Clione
Trophodynamic → studi faktor-
faktor yang mempengaruhi arah
transfer energi & material
organik antar tingkat trofik ~
mengontrol produksi sekunder.
Efisiensi Transfer & Efisiensi Ekologi
20/04/2020
Energi panas panas panas
cahaya
Nutrien panas
Bakteri
N, P, C Pembusuk
20/04/2020
Produksi tergantung pada
Waktu
Predator
Pertumbuhan
Mortalitas alami
Biomassa dapat dihitung dari :
B= N x W
N = jumlah individu dalam populasi
W = berat rata-rata dari tiap individu
20/04/2020
Perhitungan biomassa ini dapat dilanjutkan
dengan menghitung produksi selama
interval waktu dari t1 ke t2 :
W1 + W2
Pt = N1 − N2 + (B2 − B1 )
2
20/04/2020
Contoh :
Jarak antara copepodit I dan
Copepodit III : 44 hari.
Perubahan berat rata-rata antara
kedua tingkatan ini: 0.15 mg - 0.60
mg.
Rata-rata ada 80 copepodit I per m3
& 30 copepodit III per m3.
Hitung produksi copepoda tersebut.
20/04/2020
Jawab :
(0,15+0,60)
𝑃𝑡 = (80 − 30) 2
+ (𝐵2 − 𝐵1 )
B1 = X1 W1 = 80 x 0.15 (gr)
B2 = X2 W2 = 30 x 0.60 (gr)
B1 = 12 gr; B2 = 18 gr
(0,15 + 0,60)
𝑃𝑡 = (80 − 30) + (18
2
= (50) 0.375 + 6
= 24.75 gr
20/04/2020