HELMINTOLOGI

Kelompok 11
Jenis Nematoda Usus
1. Enterobius (Oxyuris);
2. Vermicularis (cacing kremi);
3. Ascaris lumbricoides (cacing gilik);
4. Trichuris trichiura (cacing cambuk);
5. Ancylostoma duodenale (cacing
tambang);
6. Strongyloides strecoralis. ( Hartono, 2005)

Morfologi enterobius
vermicularis

Bentuk khas dari cacing dewasa ini adalah
1. tidak terdapat rongga mulut tetapi
dijumpai adanya 3 buah bibir
2. bentuk esofagus bulbus ganda (double
bulb oesophagus)
3. didaerah anterior sekitar leher kutikulum
cacing melebar, pelebaran yang khas
disebut sayap leher (cervical alae)
(Natadisastra D, 2009).

Siklus enterobius vermicularis
Morfologi Ascaris lumbricoides
1. Cacing betina dewasa mempunyai bentuk
tubuh posterior yang membulat (conical)
2. Berwarna putih kemerah-merahan dan
mempunyai ekor lurus tidak melengkung
3. Cacing betina mempunyai panjang 22 - 35 cm
dan memiliki lebar 3 - 6 mm.
4. Kepalanya mempunyai tiga bibir pada ujung
anterior (bagian depan) dan mempunyai gigi-
gigi kecil atau dentikel pada pinggirnya, bibirnya
dapat ditutup atau dipanjangkan untuk
memasukkan makanan (Soedarto, 1995).

Siklus Ascaris lumbricoides
Morfologi Cacing tambang
(hookworm)
Cacing dewasa dapat hidup di usus
selama satu hingga lima tahun dimana
cacing betina memproduksi telur.
Cacing tambang dewasa dapat bertelur
antara 10.000-30.000 telur per 24Jam.
Telur ini akan bertahan lama di tanah
yang lembab, sejuk dan disekitar pohon
yang rindang yang biasanya terdapat di
daerah perkebunan (Soedarto, 1995).

Siklus Cacing tambang
(hookworm)
Morfologi Tricuris tricuria
Cacing dewasa hidup di kolon
asendens dan sekum dengan
bagian anteriornya masuk ke
dalam mukosa usus. Seekor
cacing betina diperkirakan
menghasilkan telur setiap hari
antara 3000-10.000 butir. Telur
berukuran 50-54 mikron x 32
mikron. Pertumbuhan embrio
terjadi di alam bebas.
Morfologi Trichinella spiralis
Cacing dewasa kecil,
tetapi sering muncul
dalam jumlah besar,
larva cacing
menyebabkan efek
yang serius dengan
mengkista pada urat
daging.
Morfologi Strongyloides
stercoralis
Cacing dewasa tidak
ditemukan pada
manusia. Cacing dewasa
yang jantan panjangnya
4,7-6,3 mm, sedangkan
yang betina panjangnya
6,1-8,4 mm. Mulutnya
mempunyai sepasang
gigi besar dan sepasans
gigi kecil.
Penyakit Akibat Nematoda
Usus
Ascaris lumbricoides (Cacing gelang) =
Ascariasis
Trichuris trichiura = Trikuriasis
Cacing Tambang (Hookworm). Terdapat
dua spesies yaitu: Necator americanus
(new world Hookworm) dan Ancylostoma
duodenale (old world Hookworm).
Penyakit yang disebabkan disebut
Nekatoriasis dan Ankilostomiasis

Morfologi Wuchereria
bancrofti
Cacing berwarna putih
kekuningan, lapisan luarnya
dikelilingi kutikula halus, memiliki
bentuk silindris seperti benang,
bagian anterior membengkak,
terdapat mulut berupa lubang
sederhana tanpa bibir ataupun
alat lainnya, langsung menuju
esophagus dengan sebuah
rongga bukal tetapi tidak
terdapat tonjolan.
Morfologi Brugia sp
cacing dewasa yang biasa ditemukan pada
kelenjar limph. Cacing jantan pada usia 142
hari berukuran 20mm x 70mm sedangkan
cacing betina memiliki ukuran yang relatif
kecil. Cacing in terdapat dibagian anterior
kepala membulat dan ekor seperti pita,
setiap sisi terdapat 4 papil sirkum oral pada
bagian dalam dan luar.
Morfologi Filariasis
Morfologi Cacing filaria dewasa, jantan
maupun betina, hidup dalam saluran dan
kelenjar limfe. Cacing dewasa berbentuk
benang, ukuran 2-70 cm dan berwarna
putih. Filaria dapat ditemukan suatu
cephalic spaceyang dapat membantu
mendifferensiasikan spesias
cacing.Cacing betina memiliki panjang
sekitar dua kali cacing jantan.

Trematoda Hati
Trematoda adalah cacing yang secara
morfologi berbentuk pipih seperti daun.
Pada umumnya cacing ini bersifat
hermaprodit, kecuali genus Schistosoma.
Daur hidup secara umum:
Telur---meracidium---sporocyst---redia---
cercariametacercaria---cacing dewasa.
Cestoda
Cacing dalam klas cestoidea disebut
juga cacing pita karena bentuk tubuhnya
yang panjang dan pipih menyerupai pita.
Cacing ini tidak mempunyai saluran
pencernaan ataupun pembuluh darah.
Tubuhnya memanjang terbagi atas
segmen-segmen yang disebut proglotida
dan segmen ini bila sudah dewasa berisi
alat reproduksi jantan dan betina.

Yang penting dari klas cestoida ini ada
dua ordo yang dilaporkan menginfeksi
manusia ialah :
a. Pseudophylidea
b. Cyclophylidea

Penyakit Akibat Cestoda
1. T. Solium
Intoksikasi yang disebabkan oleh absorpsi dari
ekskreta cacing sering terjadi, dengan gejala
sakit perut, nausea dan hipersensitif.

2. T. Saginata
Bila berlokasi di jaringan otot, kulit atau hati,
gejala tidak begitu terlihat, kecuali pada infeksi
yang berat. Bila berlokasi di mata dapat
menyebabkan kerusakan retina, iris, uvea atau
choroid.
3. Diphyllobotrium latum
Gejala umum yang sering ditemukan adalah
gangguan sakit perut, diaree, nausea dan
kelemahan. Pada kasus infeksi yang berat
dapat menyebabkan anemia megaloblastic.

4. Echinococcus granulosus
Bila terjadi infeksi kronis, maka akan
menyebabkan nekrosis tulang, sehingga tulang
menjadi tipis dan mudah patah.



Jurnal Mengenai Pencegahan
Cacing
Judul Jurnal:
Beberapa Faktor yang Berhubungan
Dengan Kejadian Kecacingan pada Anak
Usia 1-4 Tahun
Peneliti:
Endriani, Mifbakhudin, Sayonoencegahan
Pencegahan infeksi cacing antara lain:
Secara teoritis kejadian kecacingan dapat
dicegah oleh faktor-faktor lingkungan dan
higiene perorangan yakni: kebiasaan ibu
dan anak mencuci tangan sebelum makan
dan menyuapi anaknya, frekuensi potong
kuku anak, kebiasaan bermain ditanah,
kepemilikkan jamban, lantai rumah dan
ketersediaan air bersih.

Daftar Pustaka
Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk
Akademi Keperawatan dan Sekolah tenaga
Kesehatan yang sederajat. Bandung: PT. Citra
Adtya Bakti.
Gandahusada, S. Illahude, D. H., dan pribadi, W.
2000. Parasitologi Kedokteran, edisi ketiga,
Jakarta: FKUI.
Hartanto, Andry. 2005. Ensiklopedia Keperawatan
edisi 1. Jakarta: EGC.
Natadisastra D, Agoes R. 2009. Parasitologi
Kedokteran. Jakarta: Buku kedokteran EGC.
Soedarto. 1995. Helmintologi Kedokteran. Edisi
kedua. Jakarta: EGC.

TERIMA KASIH.