Anda di halaman 1dari 26

Nur Hamim

Lampiran 2: CONTOH KASUS LENGKAP


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap
individu merupakan bagian dari keluarga dan di keluarga juga semua dapat
diekspresikan tanpa hambatan yang berarti. Pada tahun diekspresikan tanpa
hambatan tang berarti. Pada tahun 1960, keluarga di Indonesia sekitar sekitar 30
juta, tahun 1990-an menjadi 35-40 juta, dan pada awal abad ke-21 diperikan
berlipat menjadi 60-65 juta (BKKBN, 1996 dalam Suprajitno, 2004).
Menurut UU No. 10 tahun 1992 dalam Suprajitno, 2004 tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera keluarga
adalah unit terkecil dan masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau ibu dan
anaknya.
Keluarga adalah kelompok individu manusia yang melakukan interaksi yang
pastinnya memiliki suatu masalah-masalah kesehatan di dalamnya. Perawatan
kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan
kepada keluarga sebagai kesatuan dengan sehat sebagai tujuan keperawatan sebagai
sarannya.
Berbagai fenomena di dalam keluarga yang tercermin dalam masalah
kesehatan keluarga yang ada memiliki kaitan yang erat dengan tugas keluarga
khususnya dalam bidang kesehatan. Hal ini dimulai dengan pengenalan masalah
kesehatan, penentuan tindakan kesehatan yang tepat, merwat keluarga yang
mengalam gangguan, modifikasi lingkungan dan pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada.
Proritas tertinggi dari keluarga adalah kesejahteraan anggota keluarganya.
Hal ini tercapai apabila fungsi-fungsi dari keluarga yang untuk memenuhi
kebutuhan tiap individu yang ada dalam keluarga dapat tercapai dan terpenuhi.
Keluarga Tn S yang beramatkan di RT 02 RW 16 dsn. Sumbung Ds.
Sewentar menjadi kasus studi kasus dalam asuhan keperawatan keluarga saat ini
karena ada beberapa alasan yang mendukung dijadikannya keluarga Tn S sebagai
sasaran dalam asuhan keperawatan keluarga diantaranya yaitu:

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 1


Nur Hamim

1. Keluarga Tn S merupakan keluarga resiko tinggi kesehatan karena di dalamnya


derdapat usia lanjut dan usia balita
2. Diantara Tn S ada yang menderita penyakit gejala stroke, maag (Ny G) dan keju
linu (Tn S).
1.2 PEMBAHASAN MASALAH
Asuhan keperawatan keluarga Tn S diprioritaskan pada diagnosa keperawatan
pertama yaitu gangguan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga
(pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, perawatan pada penderita
stroke).
1.3 TUJUAN
1.3.1. Tujuan Umum
Keluarga Ny S mau dan mampu menigkatkan derajat kesehatannya melalui
pemberian asuhan keperawatan keluarga.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi masalahh kesehatan yang terjadi di dalam keluarga Tn S
2. Menganalisa dan merumuskan masalah keperawatan yang terjadi pada
keluarga Tn S, kemudian menentukan prioritas masalah melalui skoring
dengan keluarga
3. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga
4. Memberikan implementasi pendidikan kesehatan dan memberikan fasilitas
perawatan kesehatan.
5. Mengevaluasi terdapat asuhan keperawatan keluarga yang diberikan
kepada keluarga Tn
1.4 MANFAAT
1.4.1. Mahasiswa
1. Untuk melatih dan membiasakana mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga melalui asuhan keperawatan keluarga.
2. Untuk meningkatkan keterampilan berfikir kritis dalam menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga dengan melalui asukan keperawatan keluarga.

1.4.2. Keluarga

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 2


Nur Hamim

Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menyelesaikan masalah


kesehatan sendiri. Sehingga tercipta peningkatan status dan derajat kesehatan
keluarga yang optimal.
BAB 2
METODE
2.1. LOKASI
Praktek lapangan keperawatan kesehatan keluarga bagi mahasiswa semester VI
Akademi keperawatan Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo, bertempat di
wilayah Puskesmas Maron. Dalam penyusunan asuhan keperawatan keluarga ini
mengambil studi kasus dengan susunan keluarga Tn S yang beralamatkan di RT II
RW 02 dusun Krajan Desa Wonorejo Kec. Maron Kab. Probolinggo.
2.2. STRATEGI
Dalam pelaksanaan praktek lapangan keperawatan kesehatan keluarga ini
menggunakan beberapa starategi yaitu:
1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil (9 – 10 mahasiswa) dan
masing-masing mendapatkan wilayah praktek berbeda sesuai dengan
wilayah RW yang telah ditentukan dalam kegiatan PKMD sebelumnya.
2. Setiap mahasiswa melakukan asuhan keperawatan keluarga secara individu
dan wajib mendokumentasikan asuhan keperawatan tersebut.
2.3. PENGUMPULAN DATA
Pada penyusunan laporan ini penulis menggunakan beberapa metode dalam
pengumpulan data yaitu:
1. Observasi langsung, silakukan dengan mengadakan kunjungan rumah dan
melihat langsung untuk mengetahui keadaan keluarga, tingkah lalu terutama
yang berhubungan kesehatan, misalnhya personal higyene dan sanitasi
lingkungan
2. Wawancara, wawancara ini dilakukan terhadap hal-jal yang perlu diketahui
baik aspek fisik mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan dan
sebagainya.
3. Studi dokumentasi, pengumpulan data dilakukan dengan melihat catatan
tentang kesehatan keluarga baik dari kartu keluarga, buku imunisasi, dan
sebagainya.
4. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan fisik ini dilakukan untuk mengetahui adanya
masalah kesehatan dari anggota keluarga.

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 3


Nur Hamim

2.4. JADWAL KEGIATAN


Asuhan keperawatan pada keluarga Tn S dialkukan selama 1 bulan dengan jadwal
kegiatan sebagai berikuT:
Hari/Jadwal Kegiatan
Senin, 12 Juni Pembekalan praktek lapangan keperawatan kesehatan
2015 keluarga
13-17 Juni 2015 Seleksi kasus keperawatan keluarga
19 Juni 2015 Kontrak dengan keluarga binaan
20-23 Juni 2015 Pengkajian asuhan keperawtan keluarga
23-30 Juni 2015 Penyusunan laporan
1-6 Juli 2015 Penentuan prioritas masalah
7-10 Juni 2015 Implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan keluarga

BAB 3
HASIL KEGIATAN
Pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga ini dilaksanakan melalui 2 tahap yaitu:
1.1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan terlebih dahulu dilakukan acara pembukaan yang
dilaksanakan di kantor desa, kemudian diberikan kesempatan untuk mengenal desa
khususnya ke dusun yang ditunjuk sebagai tempat kegiatan praktek, berikutnya
dilakukan kegiatan wawancara bersama perangkat desa mengenai data keluarga
yang mempunyai masalah kesehatan. Selanjutnya mahasiswa melakukan
pendekatan pada masingmasing keluarga untuk menyeleksi serta menentukan
keluarga yang akan deberikan asuhan keperawatan. Pada kunjungan pertama
memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan atas kedatangan pada
keluarga yang dikunjungi tersebut. Selain itu juga dilanjutkan dengan kontrak
keluarga mengenai pelaksanaan pengkajian keluarga.
1.2. Tahap pelaksanaan
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga menggunakan pendekatan proses
keperawatan dengan tahap-tahapnya sebagai berikut:
A. Pengkajian
1. Pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 20-23 Juni 2014 yang meliputi:

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 4


Nur Hamim

a. Indentitas keluarga
1) Identitas kepala keluarga
a. Nama kepala keluarga : Tn S
b. Tempat/Tanggal lahir : Probolinggo, 1935
c. Pekerjaan KK : Petani
d. Pendidikan : SD
e. Alamat : Dsn. Krajan RT 03 RW 03 Wonorejo
Maron
2) Komposisi Keluarga
No Nama J.Klm Hub. Dg Umur pendidikan Pekerjaan
keluarga
1 Tn S L KK 71 thn SD Petani
2 Ny G P Istri 56 thn SD IRT
3 Tn S L Menantu 32 thn SD TKI
4 Ny S P Anak 28 thn SLTA IRT
5 An Z L Cucu 4 thn - -

3) Genogram
4) Tipe keluarga
Keluarga Tn S merupakan keluarga besar yang terdiri dari ayah,
ibu, anak, menantuserta cucu dari keturunannya.
5) Suku bangsa
Tn S menyatakan bahwa keluarganya merupakan suku madura dan
hidup dikalangan etnis madura, Tn S dan Ny G sama-sama berasal
dari Dsn Krajan Wonorejo berkomunikasi dengan bahasa madura
dan bahasa Indonesia, baik antar anggota keluarga maupun
tetangga sekitar.
6) Agama
Semua anggota keluarga Tn S beragama islam dan menjalankan
ibadah di rumah dan di masjid.
7) Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga ±Rp. 900.000 per bulan, yang diperoleh dari
hasil kerja Tn S sebagain TKI sebesar Rp. 700.000 sebulan dan Tn

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 5


Nur Hamim

Sa sebagai Petani sebesar Rp. 200.000, sedangkan Ny G dan Ny S


tidak berpenghasilan, karena bekerja sebagai ibu rumah tangga, Tn
S juga memelihata ternak berupa kambing sebanyak 3 ekor.
8) Aktifitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga setiap hari mereka menonton
TV bersama-sama istri, anak dan cucu pada malam hari.kadang
mereka juga berkumpul bersama tetangga atau saudara dekat untuk
berbincang-bincang bersama.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Tahap perkembangan keluarga Tn S saat ini adalah keluarga yang
sudah melepas anak-anaknya, semua anaknya sudah menikah dan
mempunyai tempat tinggal sendiri-sendiri. Hanya anak yang terakhir
yang tinggal bersama serumah dengannya dan mempunyai seorang
anak yang masih berumur 4 tahun. Menantu Tn S bekerja di
Malaysia sebagai TKI.
2) Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan keluarga sampai saat ini yang belum
terpenuhi.
3) Riwayat kesehatan keluarga inti
a. Tn S mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan, setiap
malam hari badannya merasa linu-linu dan keju, setiap mau
mandi Tn S minta untuk direbuskan air agar tubuhnya tidak
pegal-pegal, menurut Tn S hal itu disebabkan karena kelelahan.
b. Istri Tn S (Ny G) sejak 2 bulan yang lalu mengalami gangguan
gejala stroke, mata bagian kiri terasa kabur dibuat untuk melihat
dan bibir tidak simetris atau miring ke kiri, keluarga sudah
membawa ke Puskesmas terdekat, tapi sampai saat ini Ny G
jarang kontrol lagi ke Puskesmas.
c. Anak Tn S (Ny Sa) tidak mempunyai masalah kesehatan.
d. Cucu Tn S (anak Tn Z) juga tidak punya masalah kesehatan
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny Sa anak dari Tn S mengatakan ibu dari suaminya meninggal
karena kanker rahim.

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 6


Nur Hamim

c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Rumah Tn S merupakan rumah permanen dengan ukuran panjang ±
11 m dan lebar 6 m. Di rumah tersebut terdapat :
a. Kamar tidur (1 kamar tidur terdapat di ruang tengah dan 2
kamar tidur yang terdapat di ruang samping)
b. Kamar kosong (4 kamar kosong model rumah Tn S adalah
model rumah zaman dahulu yang banyak terdapat kamar-kamar
yang jarang digunakan dan biasanya kamar tersebut digunakan
untuk solat atau menaruh barang-barang)
c. Ruang tamu berukuran 4x3 m
d. Ruang makan Tn S bergabung dengan dapur
e. Kamar mandi berjumlah 2 dan WC 1
f. Gudang
Lantai rumah Tn S terbuat darri plester sumber air keluarga berasal
dari sumur gali yang telah dipasang pompa air dan tandon kualitas
airnya bersih. Jarak septitank dengan sumur lebih dari 10 m,
keluarga mengatakan membuang air limbah dibelakang rumah
dengan membuatkan saluran dan tempat penampungan. Untuk
pembuangan sampah dilakukan dengan ditampung dulu di dalam
lobang kemudian dibakar. Untuk sarana penerangan keluarga Tn S
menggunakan listrik semuanya. Dibelakang rumah terdapat
kandang ayam yang sudah tidak terpakai, dan disampingnya
terdapat kandang kambing.
Gambar denah rumah:
2) Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Rumah Tn S berada di wilayah pedesaan yang mayoritas penduduk
di sekitarnya adalah petani. Sarana jalan di daerah tersebut sudah
dispal sarana kesehatan di lingkungan tersebut yaitu bidan dan
mantri di desa. Disekitar rumah Tn S terdapat masjir, tetangga Tn
S mayoritas beragama islam, serta memiliki sifat kebersamaan
serta menganu t adat yang ada misalnya slametan, gotong
royong, bersih desa, pengajian, tahlilan, manakiban dan lain-lain.
3) Mobilitas geografis keluarga

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 7


Nur Hamim

Tn S dan istrinya orang asli dari Probolinggo dan sejak berkeluarga


mereka tidak pernah berpindah-pindah rumah. Anak-anak Tn S juga
tinggal dalam satu lingkungan dengan Tn S.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn S mengatakan setiap hari raya ada kepentingan
keluarga, semua keluarga berkumpul, tetapi karena rumah saudara-
saudaranya dekat, sering kurang lebih 3 minggu sekali saling
mengunjungi antara keluarga satu dengan yang lain. Tn S dan
keluarganya runit mengikuti kegiatan seperti yasinan, pengajian dan
lain-lain. Bila ada tetangga yang punya hajat Ny G selalu diundang
untuk membantu.
5) Sistem pemdukung keluarga
Tn S mempunyai keluarga besar yang sewaktu-waktu bisa dimintai
bantuan bila dibutuhkan. Keluarga Tn S tidak mempunyai
JAMSOSTEK atau asuransi kesehatan. Biasanya mereka berobat ke
mantri atau bidan setempat, bila tidak sembuh baru ke Puskesmas.
d. Struktur keluarga
1) Struktur peran
a. Tn S berperan sebagai kepala keluarga, sorang suami, bapak dan
kakek. Dalam kehidupan sehari-hari Tn S berperan sebagai
bapak bagi cucunya karena ayah dari cucunya sedang merantau
sebagai TKI di Malaysia.
b. Ny G berperan sebagai istri, Ibu, dan Nenek bagi cucunya. Dia
juga mengasuh cucunya bila ibunya sedang ada keperluan.
c. Ny Sa berperan sebagai anak dan dan ibu bagi anaknya. Dia
berperan ganda sebagai ibu juga sebagai bapak dari anaknya,
karena suaminya sedang bekerja sebagai TKI.
d. An Z sebagai anak belum mnyadari dan menjalankan perannya
karena masih kecil.
2) Nilai dan norma keluarga
Tn S mengatakan dia biasa menanamkan pada anak-anaknya sikap
hormat menghormati dan saling menyayangi antar anggota
keluargamaupun dengan orang lain. Keluarga Tn S juga
mengajarkan kepada cucunya untuk menghormati setiap tamu yang

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 8


Nur Hamim

datang. Keluarga Tn S punya kebiasaan bila ada anggota yang sakit


supaya dibawa segera ke mantri desa. Keluarga juga menganut
norma yang ada di lingkungan sekitar, misalnya menjenguk orang
sakit, gotong-royong dan lain-lain.
3) Pola komuniksi keluarga
Komunikasi Tn S menggunakan bahasa Indonesia dan Bahasa
Madura. Komunikasi antar anggota lancar dan komunikasi bisa
berlangsung satu arah misalnya Tn S menasihati anaknya.
Komunikasi dalam keluarga Tn S bisa terjadi secara formal misalnya
musyawarah untuk memecahkan suatu masalah. Komunikasi
berlangsung setiap saat karena mereka selaku berada di rumah.
4) Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn S yang berpengarus\h adalah Tn S bila ada suatu
konflik yang tidak bisa diselesaikan secara demokratis maka penentu
keputusan adalah Tn S sebagai orang yang paling tua dan sebagai
kepala keluarga. Untuk anaknya yang telah berkeluarga keputusan
diserahkan kepada keluarga masing-masing. Tetapi kadang-kadang
tetap meminta pendapat orang tua.
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Ekonomi
Status ekonomi keluarga Tn S bersifat tidak menentu, kadang
berpendapatan per bulan bisa 300.000 sampe 500.000 dari hasil
bekerjanya sebagai petani. Setiap bulan keluarga Tn S dari
menantunya sebagai TKI sebesar 700.000, dalam anggota keluarga
tidak ada yang sekolah jadi pendapatan keluarga Tn S cukup untuk
mencukupi kebutuhan setiap hari.
2) Fungsi Sosialisasi
Tn S mengatakan interaksi antar anggota keluarga berjalan dengan
baik hal ini disebabkan karena setiap anggota keluarga berusaha
memenuhi aturan yang ada misalnya saling menghormati dan
menghargai. Keluarga juga mengatakan berusaha untuk mengikuti
aturan atau norma yang ada di masyarakat.
3) Fungsi Perawatan atau pemeliharaan kesehatan
1) Kemampuan mengenal masalah kesehatan

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 9


Nur Hamim

Keluarga mengatakan mengetahui sebagian penyakit keluarganya


dan sebagian yang lain tidak tau tetapi tidak tahu penyebabnya,
keluarga Tn S mengaku hanya sedikit tahu tentang tanda dan
gejala serta bertanya makanan yang harus dihindari bagi Tn S dan
Tn G. Tn S menderita sakit linu dan menurutnya hal itu biasa
terjadi pada orang tua. Ny G menderita penyakit stroke yang
menurut keluarganya hampir sembuh dan tidak perlu
diperiksakan lagi
2) Kemampuan mengambil kemamuan mengambil keputusan
tentang mengambil tindakan kesehatan.
Keluarga mengatakan linu yang diderita Tn S adalah hal yang
terjadi pada orang tua. Ny G menderita penyakit stroke yang
diderita menurut keluarganya hampir sembuh dan tidak perlu
diperiksakan lagi asal tidak makan makanan yang dipantangkan
oleh dokter sakit strokenya tidak akan kambuh lagi.
3) Kemampuan merawat meluarga yang sakit
Keluarga Tn S mengatakan tidak begitu banyak tau tentang
penyakit keluarganya namun keluarga Tn S hanya segera
membawa keluarganya yang sakit ke pelayanan kesehatan tetapi
khusus Tn S tidak dibawa ke pelayanan kesehatan karena tidak
mau.
4) Kemampuan keluarga memelihara atau memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat keluarga mengatkan pembuangan sampah
dilakukan di tempat pembuangan sementara yang terletan di
kebun dan dibakar. Pembuangan air limbah dilakukan dengan
cara dibuatkan saluran yang kemudian ditampung.
5) Kemampuan menggunakan fasilitas kesehatan.
Keluarga Tn S mengatakan jika ada naggota keluarga yang sakit
dibawa ke Puskesmas atau ke mantri desa.
4) Fungsi reproduksi
Ny S mempunyai satu orang anak yang berumur 4 tahun dan belum
sekolah, Ny S tidak menggunakan alat kontrasepsi sedangkan Ny G
sudah mengalami menopause sejak sekitar 4 tahun yang lalu.
5) Fungsi Afektif

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 10


Nur Hamim

Keluarga mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antar


anggota keluarga, saling menghormati dan bila ada anggota keluarga
yang membutuhkan maka anggota keluarga yang laian akan berusaha
membantunya.
f. Strees dan Koping Keluarga
1) Stressor jangka panjang dan pendek
a) Stressor jangka pendek
Keluarga mengatakan saat ini memikirkan masalah kesehatan
yang terjadi dalam keluarganya (Tn S dan Ny G)
b) Stressor jangka panjang
Keluarga memikirkan nasib anaknya yang ditinggal suaminya
bekerja sebagai TKI di Malaysia dan belum bisa memiliki rumah
sendiri.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap stessor
Keluarga memberikan dorongan dan semangat pada anggota
keluarga yang memiliki masalah. Keluarga juga membantu
memecahkan masalah yang ada di keluarga tersebut dengan
bermusyawarah. Setelah itu keluarga berusaha dan berdoa untuk bisa
keluar dari masalah tersebut.
3) Strategi koping yang digunakan
Bila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga membawa ke
pelayanan kesehatan. Bila ada sesuatu masalah dalam keluarga maka
teknik pemecahan yang dilakukan adalah dengan musyawarah. Bila
ada salah satu anggota keluarga ada yang membutuhkan
pertolongan, anggota keluarga yang lain membantu.
4) Stategi koping Disfungsional keluarga
Bila salah satu anggota keluarga ada yang salah Tn S selalu
menegurnya, dan mereka selalu menurutnya. Tetapi bila Tn S yang
salah satu keluarga yang menegurnya.
g. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 11


Nur Hamim

Lampiran. 3 Hal – Hal Yang Perlu Di Kaji Dalam Keperawatan Keluarga

A. DATA UMUM
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga ( KK )
2. Umur
3. Alamat dan telepon
4. Pekerjaan kepala keluarga
5. Pendidikan kepala keluarga
6. Komposisi keluarga dan Genogram ( 3 generasi ) :
a. Nama / inisial
b. Jenis kelamin
c. Tanggal lahir dan umur
d. Hubungan dengan kepala keluarga
e. Pendidikan
f. Pekerjaan
g. Genogram keluarga dalam 3 generasi
7. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
8. Latar belakang budaya keluarga ( Etnis )
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku
bangsa tersebut terkait dengan kesehatan :
 Latar belakang Etnis keluarga atau anggota keluarga
 Tempat tinggal keluarga
( bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis bersifat homogen ).
Uraikan
 Kegiatan – kegiatan keagamaan, social, budaya, rekreasi, pendidikan
( apakah kegiatan – kegiatan ini berada dalam kelompok kultur / budaya
keluarga )
 Kebiasaan – kebiasaan diet dan berbusana ( tradisional / modern )

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 12


Nur Hamim

 Struktur kekuasaan keluarga tradisional / modern


 Bahasa yang digunakan di rumah
 Penggunaan jasa – jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi.
( apakah keluarga mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam praktik –
praktik pelayanan kesehatan tradisional atau memiliki kepercayaan
tradisional asli dalam bidang kesehatan )
9. Identifikasi Religius
Mengkaji agama yang dianut keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan :
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik keyakinan beragama
mereka
b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau
organisasi keagamaan
c. Agama yang dianut oleh keluarga
d. Kepercayaan – kepercayaan dan nilai - nilai keagamaan yang dianut dalam
kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan

10. Status ekonomi


Status ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga
maupun anggota keluarga yang lain. Selain itu status social ekonomi keluarga
ditentukan pula oleh kebutuhan – kebutuhan yang di keluarkan oleh keluarga
serta barang – barang yang dimiliki oleh keluarga :
a. Jumlah pendapatan per Bulan
b. Sumber – sumber pendapatan per Bulan
c. Jumlah pengeluaran per Bulan
d. Apakah sumber pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga
e. Bagaimana keluarga mengatur pendapatan dan pengeluaran
11. Aktifitas Rekreasi atau waktu luang
Aktifitas rekreasi keluarga tidak hanya di lihat kepan saja keluarga pergi
bersama – sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun juga
penggunaan waktu luang atau senggang dalam keluarga.

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 13


Nur Hamim

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap perkembangan keluarga adalah mengkaji keluarga berdasarkan tahap
kehidupan keluarga berdasarkan Duvall, ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti dan mengkaji sejauh mana keluarga melaksanakan tugas sesuai
tahapan perkembangan keluarga. Sedangkan riwayat keluarga adalah mengkaji
riwayat kesehatan keluarga inti dan riwayat kesehatan keluarga :
Tahap perkembangan keluarga saat ini .
a. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas – tugas perkembangan yang sesuai
dengan tahap perkembangan saat ini.
b. Riwayat keluarga inti mulai lahir hingga saat ini, termasuk riwayat
perkembangan dan kejadian – kejadian, pengalaman – pengalaman kesehatan
yang unik atau yang berkaitan dengan kesehatan ( perceraian, kematian, hilang,
dll ) yang terjadi dalam keluarga.
a. Riwayat keluarga sebelumnya : keluarga asal kedua orang tua ( seperti apa
kehidupan keluarga asalnya : hubungan masa silam dan saat dengan orang tua
dari kedua orang tua ).
C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Gambaran tipe tempat tinggal ( rumah, apartemen, sewa kamar, dll ). Apakah
keluarga memiliki rumah sendiri atau menyewa rumah ini.
b. Gambaran kondisi rumah ( interior maupun eksterior ). Interior rumah
meliputi jumlah kamar dan tipe kamar ( kamar tamu, kamar tidur, dll ),
penggunaan – penggunaan kamar tersebut dan bagaimana kamar tersebut di
atur. Bagaimana kondisi dan kecukupan perabot. Penerangan, ventilasi,
lantai, tangga, susunan dan kondisi bangunan.
c. Dapur : suplai air minum, penggunaan alat – alat masak, pengamanan untuk
kebakaran.
d. Kamar mandi : sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan handuk
e. Mengkaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan tersebut
memadai bagi anggota keluarga dengan pertimbangan usia mereka, hubungan
dan kebutuhan – kebutuhan khusus mereka lainnya.
f. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada serbuan
serangga- serangga kecil ( khusunya di dalam ) dan / atau masalah – masalah
sanitasi yang di sebabkan oleh kehadiran binatang – binatang piaraan.

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 14


Nur Hamim

g. Mengkaji perasaan – perasaan subyektif keluarga terhadap rumah. Apakah


keluarga menganggap rumahnya memadai bagi mereka.
h. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana keluarga merasakan privasi
mereka memadai. Evaluasi ada dan tidak adanya bahaya – bahaya terhadap
keamanan rumah atau lingkungan.
i. Evaluasi pembuangan sampah
j. Pengaturan /penataan rumah
2. Karakteristik lingkungan dan komunitas tempat tinggal yang lebih luas
a. Tipe lingkungan / komunitas ( desa, kota, sub kota, antar kota ).
b. Tipe tempat tinggal ( hunian, industrial, campuran hunian dan industri
kecil,agraris, dll ) dilingkungan.
c. Keadaan tempat tinggal da jalan raya ( terpelihara, rusak, tidak terpelihara,
sementara, atau sedang di perbaiki ).
d. Sanitasi jalan, rumah ( kebersihan, pengumpulan sampah ).
e. Adanya jenis industri di lingkungan ( kebisingan, masalah polusi air, tanah
maupun udara ).
f. Bagaimana karakteristik demografi dari lingkungan dan komunitas.
g. Kelas social dan karakteristik etnis penghuni
h. Perubahan – perubahan secara demogafis yang berlangsung belakangan ini
dalam lingkungan / komunitas.
i. Pelayanan – pelayanan kesehatan dan pelayanan –pelayanan social apa yang
ada dalam lingkungan / komunitas ?
j. Fasilitas – fasilitas ekonomi ( warung, toko, apotek, pasar, dll ).
k. Lembaga – lembaga kesehatan ( klinik, RS, dan fasilitas – fasilitas gawat
darurat ).
l. Lembaga – lembaga pelayanan social ( kesejahteraan, konseling,pekerjaan ).
m. Bagaimana mudahnya sekolah – sekolah di lingkungan atau komunitas dapat
di akses dan bagaimana kondisinya ?
n. Fasilitas – fasilitas rekreasi yang di miliki lingkungan / komunitas ini.
o. Dapat di akses ( dalam arti jarak, kecocokan dan jam, dll ) kepada keluarga.
p. Bagaimana insiden kejahatan di lingkungan / komunitas ? apakah ada
masalah keselamatan yang serius ?
3. Mobilitas geografis keluarga
a. Lama keluarga tinggal di daerah ini

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 15


Nur Hamim

b. Apakah sering berpindah – pindah tempat tinggal


4. Hubungan keluarga dengan fasilitas- fasilitas kesehatan dalam komunitas
a. Anggota keluarga yang sering menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
dan tempat pelayanan social
b. Seberapa sering keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
5. Sistem pendukung keluarga
a. Fasilitas – fasilitas yang dimiliki keluarga yang dapat dimanfaatkan untuk
pemeliharaan kesehatan
b. Sumber pendukung keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan (
orang tua, keluarga dekat, teman-teman dekat, tetangga, lembaga pemerintah,
swasta / LSM ).
c. Jaminan pemeliharaan kesehatan yang dimiliki keluarga.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola – pola Komunikasi
a. Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan instruksi ?
b. Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan – kebutuhan dan
perasaan – perasaan mereka dengan jelas ?
c. Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respon dengan baik
terhadap pesan ?
d. Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti suatu pesan ?
e. Bahasa apa yang di gunakan dalam keluarga ?
f. Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak langsung ?
g. Bagaimana pesan – pesan emosional (efektif) disampaikan dalam keluarga
?(langsung/terbuka)
h. Jenis – jenis emosi apa yang disampaikan dalam keluarga ?
i. Apakah emosi – emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif atau
keduanya ?
j. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam
keluarga ?
k. Pola – pola umum apa yang digunakan untuk menyampaikan pesan – pesan
penting ? ( langsung / tidak langsung )
l. Jenis – jenis disfungsional komunikasi apa yang nampak dalam pola
komunikasi keluarga ?

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 16


Nur Hamim

m. Adakah hal –hal / masalah dalam keluarg yang tertutup untuk di diskusikan
?
2. Struktur Kekuasaan
A. Keputusan dalam keluarga
1) Siapa yang membuat keputusan dalam keluarga ?
2) Siapa yang memutuskan dalam penggunaan keuangan keluarga ?
3) Siapa yang memutuskan dalam masalah pindah pekerjaan atau tempat
tinggal ?
4) Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan kegiatan – kegiatan anak ?
B. Bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan ( otoriter,
musyawarah / kesepakatan, diserahkan pada masing – masing individu ) dan
apakah anggota keluarga merasa puas dengan pola pengambilan keputusan
tersebut ?
C. Model kekuasaan yang digunakan keluarga dalam membuat keputusan ?
( kekuasaan tak berdaya, keahlian, penghargaan, paksaan kekuasaan
berdasarkan kekuatan / berpengaruh, kekuasaan aktif )
3. Struktur Peran
 Struktur Peran Formal
 Posisi dan peran formal apa pada setiap anggota keluarga : gambarkan
bagaimana setiap anggota keluarga melakukan peran – peran formal
mereka
 Adakah konflik peran dalam keluarga ?
 Struktur Peran Informal
 Adakah peran – peran informal dalam keluarga ?
 Siapa yang memainkan peran – peran tersebut dan berapa kali peran
tersebut sering dilakukan atau bagaimana peran tersebut dilaksanakan
secara konsisten ?
 Tujuan dari peran – peran informal yang dijalankan keluarga ?
 Peran – peran informal yang bersifat disfungsional, siapa yang
melaksanakan peran – peran itu ?
 Apa pengaruh / dampak terhadap orang – orang yang memainkan peran
tersebut ?
 Analisa model peran

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 17


Nur Hamim

o Siapa yang menjadi model dalam menjalankan peran di keluarga ?


o Apakah status social keluarga mempengaruhi dalam pembagian peran
keluarga ?
o Apakah budaya masyarakat, agama mempengaruhi dalam pembagian
peran keluarga ?
o Apakah peran yang dijalankan oleh anggota keluarga sesuai dengan
tahap perkembangan keluarga ?
o Bagaimana masalah – masalah kesehatan mempengaruhi peran – peran
keluarga ?
o Adakah pengaturan kembali peran – peran baru dalam keluarga (
sehubungan dengan adanya yang sakit, meninggal, pindah, berpisah, dll )
o Bagaimana anggota keluarga menerima peran – peran baru /
menyesuaikan diri?
o Apakah ada bukti tentang stress atau konflik akibat peran ?
o Bagaimana respon anggota keluarga yang sakit bereaksi terhadap
perubahan atau hilangnya peran ?
4. Struktur Nilai – nilai Keluarga
 Kesesuaian antara nilai – nilai keluarga dengan kelompok atau komunitas
yang lebih luas
 Pentingnya nilai – nilai yang dianut keluarga
 Apakah nilai – nilai yang dianut secara sadar atau tidak sadar ?
 Konflik nilai yang menonjol dalam keluarga
 Kelas social keluarga, latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi nilai
– nilai keluarga
 Bagaimana nilai – nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
 Pola Kebutuhan Keluarga – Respon
 Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan – kebutuhan individu
lain dalam keluarga ?
 Apakah orang tua ( suami / istri )mampu menggambarkan kebutuhan –
kebutuhan psikologis anggota keluarganya ?

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 18


Nur Hamim

 Apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang di percaya dalam


keluarga untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya ?
 Apakah kebutuhan – kebutuhan, keinginan – keinginan, perbedaan
dihormati oleh anggota keluarga yang lain ?
 Apakah dalam keluarga ada saling menghormati satu sama lain ?
 Apakah keluarga sensitive terhadap persoalan – persoalan setiap individu
?
 Saling Memperhatikan ( Mutual Naturance ), Keakraban dan Identifikasi
 Sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain ?
 Apakah mereka saling mendukung satu sama lain ?
 Apakah terdapat perasaan akrab&intim diantara lingkungan hubungan
keluarga ?
 Apakah menunjukan kasih sayang satu sama lain ?
 Keterpisahan dan Keterikatan
 Bagaimana keluarga menghadapi keterpisahan dengan anggota keluarga
?
 Apakah keluarga merasa adanya keterikatan yang erat antara satu dengan
yang lainnya ?
2. Fungsi Social
 Adakah otonomi setiap anggota dalam keluarga ?
 Adakah saling ketergantungan dalam keluarga ?
 Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau
fungsi sosialisasi ?
 Apakah fungsi ini di pikul bersama ? jika demikian, bagaimana hal ini di
atur ?
 Adakah factor social – budaya yang mempengaruhi pola – pola
membesarkan anak?
 Apakah keluarga saat ini mempunyai masalah / resiko dalam mengasuh anak
?
 Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak – anak untuk bermain
( cocok dengan tahap perkembangan anak )
 Apakah ada peralatan / permainan anak – anak yang cocok dengan usia ?
3. Fungsi Perawatan Kesehatan

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 19


Nur Hamim

 Keyakinan – keyakinan, nilai – nilai dan perilaku keluarga :


 Nilai – nilai yang di anut keluarga terkait dengan kesehatan
 Apakah keluarga konsisten menerapkan nilai – nilai kesehatan
 Perilaku semua anggota keluarga dalam mendukung peningkatan
kesehatan
 Konsep dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat / sakit
 Bagaimana keluarga mendefinisikan kesehatan dan sakit bagi anggota
keluarga
 Kemampuan keluarga mengidentifikasi tanda dan gejala pada anggota
keluarga yang sakit
 Sumber informasi kesehatan yang diperoleh keluarga
 Masalah kesehatan yang dianggap serius / sangat penting bagi keluarga
dan tindakan yang telah dilakukan keluarga terhadap masalah kesehatan
saat ini
 Praktik diet keluarga
 Pengetahuan keluarga tentang makanan yang bergizi
 Riwayat pola – pola makan keluarga
 Anggota yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, belanja, dan
penyiapan makanan
 Bagaimana cara keluarga menyiapkan makanan : di goreng, di rebus, di
panggang, di masak dengan microwave atau di saji mentah.
 Jenis makanan yang di konsumsi keluarga setiap hari
 Cara menyimpan makanan
 Jadwal makan keluarga ( utama dan selingan )
 Kebiasaan tidur dan istirahat keluarga
 Waktu tidur keluarga
 Kecukupan waktu tidur
 Adakah kesulitan tidur dalam keluarga
 Tempat keluarga tidur
 Latihan dan rekreasi
 Apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi dan olah raga secara aktif
sangat di butuhkan untuk kesehatan
 Jenis – jenis rekreasi dan aktifitas fisik anggota keluarga yang dilakukan
 Keikutsertaan anggota keluarga dalam aktifitas olah raga / rekreasi

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 20


Nur Hamim

 Kebiasaan penggunaan obat – obatan dalam keluarga


 Kebiasaan penggunaan alkohol, tembakau, kopi, dll yang dilakukan oleh
keluarga
 Kebiasaan keluarga menggunakan obat – obatan tanpa resep / dengan
resep
 Kebiasaan keluarga menyimpan obat – obatan dalam jangka waktu lama
dan menggunakannya kembali
 Kebiasaan penyimpanan obat – obatan dan pemberian label
 Peran keluarga dalam praktik perawatan diri
 Apa yang keluarga lakukan untuk memperbaiki status kesehatan
 Apa yang keluarga lakukan untuk mencegah sakit / penyakit
 Orang yang berperan membuat keputusan dalam hal kesehatan keluarga
 Pengetahuan keluarga tentang cara perawatan pada anggota keluarga
yang sakit
 Praktik lingkungan
 Apakah saat ini keluarga terpapar polusi udara, air, suara dari lingkungan
 Kebiasaan keluarga menggunakan pestisida, cairan pembersih, zat kimia
lain dalam rumah
 Pola keluarga dalam mandi, cuci dan penggunaan jamban
 Cara – cara pencegahan penyakit
 Pengetahuan keluarga tentang cara – cara pencegahan penyakit
 Kebiasaan keluarga dalam pemeriksaan kesehatan
 Status imunisasi keluarga pada bayi, balita, dan ibu hamil
 Riwayat kesehatan keluarga
 Riwayat genetika dan penyakit keluarga pada masa lalu maupun masa
sekarang ( DM, penyakit jantung, hipertensi, kanker, stroke dan
rheumatik, penyakit ginjal, tiroid, asma, alergi, penyakit – penyakit
darah, dan penyakit keluarga lainnya )
 Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima dan di manfaatkan keluarga
 Jenis praktisi / profesi / lembaga pelayanan kesehatan yang pernah
mengunjungi keluarga
 Jenis praktisi / profesi / lembaga pelayanan kesehatan yang
dimanfaatkan keluarga
 Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan perawatan kesehatan

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 21


Nur Hamim

 Perasaan keluarga terhadap jenis – jenis pelayanan perawatan kesehatan


 Pengalaman masa lalu dengan pelayanan perawatan kesehatan
 Kepuasan, kepercayaan keluarga terhadap pelayanan kesehatan
 Harapan keluarga terhadap perawat
 Pelayanan kesehatan darurat
 Pengetahuan keluarga tentang tempat pelayanan kesehatan darurat
terdekat
 Pengetahuan keluarga tentang cara memanggil ambulans / pelayanan
kesehatan darurat
 Pengetahuan keluarga tentang cara penanganan keadaan darurat
 Sumber pembiayaan
 Pola keluarga dalam pembayaran biaya kesehatan
 Asuransi kesehatan yang dimiliki keluarga
 Fasilitas transportasi keluarga untuk perawatan kesehatan
 Jarak fasilitas pelayanan kesehatan dari rumah keluarga
 Jenis alat transportasi yang digunakan keluarga untuk mencapai fasilitas
pelayanan kesehatan
 Masalah yang dihadapi keluarga dalam hubungannya antara transportasi
dengan fasilitas pelayanan kesehatan
4. Fungsi Reproduksi
Hal – hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
a. Jumlah anak yang diinginkan keluarga
b. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga

F. STRES DAN KOPING KELUARGA


 Stressor jangka pendek ( < 6 bulan ) yang dirasakan keluarga
 Stressor jangka panjang ( > 6 bulan ) yang saat ini terjadi pada keluarga
 Cara keluarga dalam mengatasi stressor
 Strategi koping yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi stressor
tersebut
 Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara – cara koping terhadap
masalah – masalah mereka sekarang

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 22


Nur Hamim

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


A. PENGERTIAN
Diagnosa Keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga atau
masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisa
cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan – tindakan
dimana perawat bertanggung jawab melaksanakannya
( shoemaker, 1984 ).
Diagnosa keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap
adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga,
struktur keluarga, fungsi – fungsi keluarga dan koping keluarga baik yang bersifat
actual, resiko maupun sejahtera dimana perawat memiliki kewenangan dan tanggug
jawab untuk melakukan tindakan keperawatan bersama – sama dengan keluarga dan
berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga.
B. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA BERDASARKAN
NANDA 1995
( Friedman, 1995 ) :
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Lingkungan
 Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah ( Higienis Lingkungan )
 Resiko terhadap cidera
 Resiko terjadi Infeksi
2. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Struktur Komunikasi
 Komunikasi keluarga Dis fungsional
3. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Struktur Peran
a. Berduka dan Antisipasi
b. Berduka Disfungsional
c. Isolasi Sosial
d. Perubahan dalam proses keluarga ( dampak adanya orang yang sakit
terhadap keluarga )
e. Potensial peningkatan menjadi orang tua
f. Perubahan menjadi orang tua ( krisis menjadi orang tua )
g. Perubahan penampilan peran
h. Kerusakan penatalaksaan pemeliharaan rumah
i. Gangguan citra tubuh

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 23


Nur Hamim

4. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Afektif


a. Perubahan proses keluarga
b. Perubahan menjadi orang tua
c. Potensial peningkatan menjadi orang tua
d. Berduka yang diantisipasi
e. Koping keluarga tidak efektif, menurun
f. Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan
g. Resiko terhadap tindakan kekerasan
5. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Sosial
a. Perubahan proses keluarga
b. Perilaku mencari bantuan kesehatan
c. Konflik peran orang tua
d. Perubahan menjadi orang tua
e. Potensial peningkatan menjadi orang tua
f. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
g. Perubahan pemeliharaan kesehatan
h. Kurang pengetahuan
i. Isolasi social
j. Kerusakan interaksi social
k. Resiko terhadap tindakan kekerasan
l. Ketidakpatuhan
m. Gangguan identitas pribadi
6. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Perubahan pemeliharaan kesehatan
b. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan
c. Perilaku mencari pertolongan kesehatan
d. Ketidakefektifan penatalaksaan aturan terapeutik keluarga
e. Resiko terhadap penularan penyakit
7. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Koping
a. Potensial peningkatan koping keluarga
b. Koping keluarga tidak efktif, menurun
c. Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan
d. Resiko terhadap tindakan kekerasan

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 24


Nur Hamim

C. FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN / ETIOLOGI


Pada Diagnosa Keperawatan Aktual, faktor yang berhubungan merupakan Etiologi,
atau factor penunjang lain yang telah mempengaruhi perubahan status kesehatan.
Sedangkan factor dapat dikelompokkan ke dalam 4 Kategori, yaitu : Patofisiologis (
biologi atau psikologis ), Tindakan yang berhubungan, Situasional ( lingkungan,
personal )dan Maturasional.
Faktor – factor resiko untuk Diagnosa Keperawatan Resiko dan Resiko Tinggi,
memperlihatkan keadaan dimana kerentaan meningkat terhadap klien atau
kelompok. Factor – factor ini membedakan klien atau kelompok resiko tinggi
dari yang lainnya pada populasi yang sama yang mempunyai resiko.
Diagnosa – diagnosa Keperawatan Sejahtera tidak mencakup factor – faktro yang
berhubungan. Perawat dapat memperkirakan kemampuan atau potensi keluarga
dapat di tingkatkan kearah yang lebih baik.
Secara umum factor – factor yang berhubungan atau Etiologi dari diagnosa
keperawatan kelaurga adalah adanya Ketidaktahuan ( Kurangnya Pengetahuan,
Pemahaman, Kesalahan Persepsi ), Ketidakmauan ( Sikap dan Motivasi ) dan
Ketidakmampuan
( Kurangnya Ketrampilan terhadap suatu prosedur / tindakan, Kurangnya Sumber
Daya keluarga baik Financial, Fasilitas, System Pendukung, Lingkungan Fisik dan
Psikologis ).
Menetapkan Prioritas Masalah
Menetapkan prioritas masalah / diagnosa keperawatan keluarga adalah dengan
menggunakan Skala menyusun prioritas dari Bailon dan Maglaya, 1978 :

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 25


Nur Hamim

Lampiran. 4

SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH


KEPERAWATAN KELUARGA ( Bailon dan Maglaya, 1978 )

NO KRITERIA BOBOT
1 Sifat Masalah 1
Skala : Aktual 3
Resiko 2
Keadaan Sejahtera / Diagnosa Sehat 1

2 Kemungkinan Masalah Dapat Diubah 2


Skala : Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0

3 Potensi Masalah Untuk Dicegah 1


Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1

4 Menonjolnya Masalah 1
Skala : Masalah dirasakan dan harus segera 2
ditangani 1
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 0
Masalah tidak dirasakan

SKORING :
1. Tentukan skore untuk setiap criteria
2. Skore dibagi dengan makna tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
skore
X bobot :
Angka Tertinggi
3. Jumlahkanlah skore untuk semua criteria

BUKU MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA 26

Anda mungkin juga menyukai