Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI BANJAR JAWA
KECAMATAN SINGARAJA KABUPATEN BULELENG

OLEH :
I Putu Arya Wijayantha

NIM. 19089144017

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) BULELENG
TAHUN AKADEMIK 2020
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI BANJAR JAWA KECAMATAN SINGARAJA KABUPATEN BULELENG

A. PENGKAJIAN
Pengambilan sampel 1 KK, yaitu keluarga bapak W.L.S. Pada hari kamis tanggal 21
Agustus 2020 pukul 18.00 wita.
1. Struktur dan sifat keluarga
Nama KK : W.L.S
Jenis kelamin : laki- laki
Umur : 55 tahun
Agama : Hindu
Suku : Bali
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Bayusuta.V No: 35, Kecamatan Singaraja, Kabupaten Buleleng
Dengan jumlah anggota keluarga 4 orang, dimana istri berumur 52 tahun, pekerjaan
swasta pendidikan SMA, anak pertama berumur 25 tahun penidikan S1 Akutansi
pekerjaan swasta, anak kedua berumur 20 tahun mahasiswi universitas Undiksa. Tipe
keluarga ini adalah keluarga inti.

Tabel 1
Distribusi penduduk berdasarkan umur
No Umur Jumlah presentase
1 0-5 0
2 6- 12 0
3 13-18 0
4 19-35 2
5 36-54 2
Jumlah 4 100%
Tabel. 2
Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan

Pendidikan

PT SMA
50% 50%

Keterangan :
 Belum sekolah 0%
 SD 0%
 SMP 0%
 SMA 50%
 PT 50%

2. Kebutuhan nutrisi
Cara penyajian makanan keluarga tertutup dan kebiasaan minum menggunakan air
mineral. Dalam mengelola makanan, keluarga mencuci dulu kemudian dipotong.
3. Kebutuhan istirahat dan tidur
Keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada malam hari dan kadang – kadang tidur
siang.
4. Aktifitas dan olah raga
Keluarga senang berolah raga, hanya olah raga kecil di halaman 3 hari sekali.
5. Ekonomi
6. Sarana ekonomi yang ada diwilayah keluarga adalah pasar. Penghasilan rata-rata
keluarga setiap bulan ± dari Rp 6.000.000,00. Dan keluarga mempunyai tabungan
sekitar Rp 10.000.000,00. Keluarga mempunyai jaminan kesehatan berupa BPJS
Kesehatan. Penghasilan keluarga dapat mencukupi kebutuhan keluarga dan yang
mengelola keuangan adalah istri.
7. Sosial
Hubungan antara anggota keluarga dekat satu sama lain.
8. Pendidikan
Saat ini anggota keluarga tidak ada yang mengikuti pendidikan diluar pendidikan
formal. Istri memiliki ketrampilan yaitu tata boga. Pandangan keluarga terhadap
pendidikan anggota positif .
9. Psikologis
Pola komunikasi dalam keluarga terbuka, menggunakan bahasa daerah Bali dan
bahasa Indonesia.
Pola pertahanan. Mekanisme penanggulangan masalah dalam keluarga dilakukan
bersama- sama dan saling membantu mencari jalan keluar.
10. Spiritual
Keluarga taat menjalankan ibadah setiap hari.
11. Faktor lingkungan
1) Perumahan
Jenis rumah tersendiri, bangunan permanen, luas pekarangan 100 m², luas
bangunan 500 m² dan milik sendiri. Atap genteng, rumah terdapat jendela dan
lubang angin dan dibuka setiap hari. Luas jendela > dari 21 % luas lantai dengan
pencahayaan baik. Penerangan menggunakan listrik, dan lantai dari ubin. Vektor
yang banyak disekitar rumah nyamuk dan anjing 1 ekor. Kebersihan rumah dan
halaman terjaga.
2) Sumber air
Menggunakan PAM. Untuk air minum keluarga tidak menggunakan air ledeng
sebagai air minum melainkan membeli air mineral. Tempat penyimpanan air
minum tertutup menggunakan dispenser. Sumber air yang digunakan untuk
keperluan kebersihan menggunakan air PAM.
3) Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah dibuang kegot yang ada disamping rumah, kondisi got
terbuka lancar.
4) Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah dengan cara dibakar, dan penampungan sampah
terpelihara.
5) Kepemilikan kandang ternak
Tidak ada.
6) Pembuangan kotoran / tinja
Keluarga mempunyai tempat pembuangan tinja berupa kloset angsatrine dan
terdapat septic tank, kondisi terperlihara.
12. Komunikasi dan transportasi
Keluarga menerima informasi tentang kesehatan dari televisi, smart phone dan
penyuluhan diposyandu. Sarana transportasi yang digunakan adalah kendaraan
sendiri, dan cara keluarga pergi ke pelayanan kesehatan menggunakan naik sepeda
motor atau mobil.
13. Pelayanan kesehatan dan sosial
Selama setahun terakhir ada yang menderita sakit Diabetes dan berobat ke RS. Saat
ini tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit. Keluarga merasa perlu mendapat
pengarahan, penyuluhan. Informasi kesehatan secara individu.
14. Masalah maternal/ kesehatan ibu dan kb
Saat ini tidak ada anggota keluarga yang hamil, ibu nifas, ataupun meneteki. Istri
menggunakan alat kontrasepsi IUD.
15. Bayi dan balita
Tidak ada
16. Usia sekolah
Tidak ada
17. Remaja
Di dalam keluarga ada 1 anak remaja yaitu umur 20 tahun. Anak aktif ikut organisasi
di perguruan tinggi. Remaja ini sudah mengetahui usia dan fungsi reproduksi serta
penyakit menular seksual karena sudah pernah mendapat penyuluhan di sekolah
maupun perguruan tinggi. Remaja ini tidak ada yang mempunyai penyimpangan
prilaku dan tidak ada yang menderita sakit.
18. Premenopause
Tidak ada ibu yang mengalami premenopause.
19. Lansia
Di dalam keluarga tidak ada lansia.

B. Diagnosa keperawatan
1. Analisa data
Data subyektif : keluarga mengatakan kepala keluarganya mengalami sakit
gula sudah lama.
Data obyektif : terlihat klinis kaki kepala keluarga bengkak dan hasil
Resume Medis pasien di diagnosis Diabetes Militus Type 2
2. Perumusan masalah
1) Manajement kesehatan tidak effektif pada keluarga b/d ketidakmampuan keluarga
mengenali masalah dalam merapat anggota keluarga dengan DM.

Data yang menunjang


Data subyektif : keluarga mengatakan kepala keluarganya mengalami sakit
gula sudah lama.
Data obyektif : terlihat klinis kaki kepala keluarga bengkak dan hasil
Resume Medis pasien di diagnosis Diabetes Militus Type 2

C. Perencanaan
1. Prioritas Diagnosa
1). Potensial terjadinya manajement kesehatan tidak effektif pada keluarga b/d
ketidakmampuan keluarga mengenali masalah dalam merapat anggota keluarga
dengan DM.
Data yang menunjang
Data subyektif : keluarga mengatakan kepala keluarganya mengalami sakit
gula sudah lama.
Data obyektif : terlihat klinis kaki kepala keluarga bengkak dan hasil
Resume Medis pasien di diagnosis Diabetes Militus Type 2
1) Intervensi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan komunitas 1 kali pertemuan
diharapkan mampu:
 Mengidentifikasi gangguan kesehatan.
 Merawat keluarga yang menderita DM
Sasaran : anggota masyarakat ( keluarga bapak W.L.S.)
Strategi : pendidikan kesehatan.
Rencana kegiatan : penyuluhan tentang Diabetes Militus
Kriteria hasil : keluarga mampu :
1) Menjelaskan kembali pengertian, tujuan, dampak dan penyebab dari DM
2) Menjelaskan kembali penanganan DM dirumah
3) Menjelaskan kembali perilaku hidup bersih dan sehat

D. Implementasi
Hari jumat tanggal 21 agustus 2020 pukul 18.00 wita mulai dilakukan penyuluhan
tentang pentingnya etika batuk sampai pukul 18.30 wita. Dengan SAP penyuluhan
mengenai Diabetes Militus terlampir dengan menggunakan media leaflet.

E. Evaluasi
Hari Jumat, tanggal 21 agustus 2020 pukul 19.00 wita melakukan evaluasi :
100% anggota keluarga yang hadir mengerti dengan materi penyuluhan dilihat dari :
a. Kepala KK dapat menjelaskan kembali perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Istri KK dapat menjelaskan kembali penanganan DM dirumah.
c. Kedua anak KK dapat menjelaskan kembali pengertian, tujuan, dampak dan penyebab
dari DM.
EVALUASI

1. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa sudah melakukan penyuluhan mandiri kepada keluarga bapak W.L.S..
b. Penyuluhan dilakukan dirumah bapak W.LS. di banjar jawa kecamatan singaraja
kabupaten buleleng pada hari Jumat tanggal 21 agustus 2020, pukul 18.00 wita
sampai pukul 18.30 wita selama kurang lebih 30 menit.
c. Persiapan saat penyuluhan
1) Persiapan peserta
Mahasiswa melakukan kontrak waktu dengan keluarga (istri dari KK) 1 jam
sebelum dimulainya penyuluhan.
2) Mahasiswa dan keluarga menyiapkan tempat penyuluhan di teras rumah bapak
W.L.S.
3) Persiapan alat
Mahasiswa menggunakan leaflet sebagai media penyuluhan.
d. Penyuluhan dihadiri oleh 4 orang anggota keluarga( istri dan 2 orang anak)
Suasana kondusif saat penyuluhan, istri keluarga aktif setiap mahasiswa
menjelaskan.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
Peserta antusias mendengarkan dan menyimak materi penyuluhan yang diberikan,
namun tidak ada pertanyaan dari peserta.
b. Penyaji
Penyaji mampu membawakan materi penyuluhan dengan bahasa sehari hari yang
digunakan keluarga ( Bahasa Indonesia dan Bahasa daerah Bali).
c. Media
Penyaji menggunakan leaflet yang singkat dan mudah dipahami.
3. Evaluasi hasil
100% anggota keluarga yang hadir mengerti dengan materi penyuluhan dilihat dari :
a. Kepala KK dapat menjelaskan kembali perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Istri KK dapat menjelaskan kembali penanganan DM dirumah.
c. Kedua anak KK dapat menjelaskan kembali pengertian, tujuan, dampak dan
penyebab dari DM.
NOTULEN

Hari : Jumat
Tanggal : 21 Agustus 2020
Pukul : 18.00-18.30 WITA
Acara : Penyuluhan tentang Diabetes Militus
Tempat : Rumah bapak W.LS.
Jumlah Peserta : 4 orang
1. Pendahuluan
Penyuluhan dimulai pukul 18.00 WITA, dibuka oleh penyaji I Putu Arya Wijayantha
dengan ucapan selamat sore. Pembukaan berlangsung selama 5 menit.
2. Kerja
Materi disajikan oleh penyaji I Putu Arya Wijayantha selama 20 menit menggunakan
media leaflet. Selama penyuluhan peserta tidak ada yang meninggalkan tempat dan
mendengarkan dengan penuh perhatian, penyuluhan tidak ada pertanyaan dari peserta.
3. Penutup
4. Penyuluh mengadakan evaluasi kepada peserta penyuluhan dengan meminta peserta
untuk menjelaskan kembali materi yang telah diberikan yaitu :
a) Kepala KK dapat menjelaskan kembali perilaku hidup bersih dan sehat.
b) Istri KK dapat menjelaskan kembali penanganan DM dirumah.
c) Kedua anak KK dapat menjelaskan kembali pengertian, tujuan, dampak dan penyebab
dari DM.

Singaraja, 21 Agustus 2020


Notulis,

I Putu Arya Wijayantha


NIM. 19089144017

Anda mungkin juga menyukai