Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari
keluarga dan di keluarga juga semua dapat diekspresikan tanpa hambatan yang berarti. Pada
tahun 1960, keluarga di Indonesia sekitar 30 juta, tahun 1990-an menjadi 35-40 juta, dan pada
awal abad ke-21 diperkirakan berlipat jumlahnya menjadi 60-65 juta (BKKBN, 1996 dalam
Suprajitno, 2004).
Menurut UU No.10 tahun 1992 dalam Suprajitno, 2004 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan
anaknya.
Keluarga adalah kelompok individu manusia yang melakukan interaksi yang pastinya
memiliki suatu masalah-masalah kesehatan di dalamnya. Perawatan kesehatan keluarga adalah
tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada keluarga sebagai kesatuan
dengan sehat sebagai tujuan keperawatan sebagai sarananya.
Berbagai fenomena di dalam keluarga yang tercermin dalam masalah kesehatan keluarga
yang ada memiliki kaitan yang erat dengan tugas keluarga khususnya dalam bidang kesehatan.
Hal ini dimuali dengan pengenalan masalah kesehatan, penentuan tindakan kesehatan yang tepat,
merawat keluarga yang mengalami gangguan, modifikasi lingkungan, dan pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada.
Prioritas tertinggi dari keluarga adalah kesejahteraan anggota keluarganya. Hal ini
tercapai apabila fungsi-fungsi dari keluarga yang untuk memenuhi kebutuhan tiap individu yang
ada dalam keluarga dapat tercapai dan terpenuhi.
Keluarga Tn. S yang beralamatkan di RT 4 RW 1 dsn Sawentar Ds sawentar menjadi
studi kasus dalam asuhan keperawatan keluarga saat ini karena ada beberapa alasan yang
mendukung dijadikannya keluarga Tn. S sebagai sasaran dalam Asuhan Keperawatan Keluarga
diantaranya yaitu :
1. Keluarga Tn. S merupakan keluarga resiko tinggi kesehatan karena di
dalamnya terdapat usia lanjut
2. Diantara keluarga Tn. S ada yang menderita penyakit hipertensi dan keju linu
(Tn. S).
B. Pembahasan masalah
Asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn. S diprioritaskan pada diagnosa
keperawatan pertama yaitu gangguan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga (pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, pencegahan, perawatan pada penderita hipertensi).

C. Tujuan
1.1.1 Tujuan umum
Keluarga Tn. S mau dan mampu meningkatkan derajat kesehatannya melalui pemberian
asuhan keperawatan keluarga.
1.1.2 Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi di dalam keluarga Tn. S
2. Menganalisa dan merumuskan masalah keperawatan yang terjadi pada keluarga Tn. S,
kemudian menentukan prioritas masalah melalui skoring dengan keluarga.
3. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga.
4. Memberikan implementasi pendidikan kesehatan dan memberikan fasilitas perawatan
kesehatan.
5. Mengevaluasi terhadap asuhan keperawatan keluarga yang diberikan kepada keluarga Tn.
S

D. Manfaat
1.1.3 Mahasiswa
1. Untuk melatih dan membiasakan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga melalui Asuhan Keperawatan Keluarga.
2. Untuk meningkatkan ketrampilan berfikir kritis dalam menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga dengan melalui Asuhan Keperawatan Keluarga.

1.1.4 Keluarga
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan sendiri.
Sehingga tercipta peningkatan status dan derajat kesehatan keluarga yang optimal.
BAB 2
METODE

2.1 Lokasi
Praktek lapangan Keperawatan Kesehatan Keluarga bagi mahasiswa semester VI Program
Studi Keperawatan Blitar Politeknik Kesehatan Depkes Malang bertempat di wilayah Puskesmas
Kanigoro. Dalam penyusunan Asuhan Keperawatan keluarga ini mengambil studi kasus dengan
sasaran keluarga Tn. S yang beralamatkan di RT 4 RWI Dusun Sawentar Desa Sawentar
Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.

2.2 Strategi
Dalam pelaksanaan praktek lapangan Keperawatan Kesehatan Keluarga ini menggunakan
beberapa strategi, yaitu:
1. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil (9-10 mahasiswa) dan masing-masing
mendapatkan wilayah praktek berbeda sesuai dengan wilayah RW yang telah ditentukan
dalam kegiatan PKMD sebelumnya.
2. Setiap mahasiswa melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga secara individu dan wajib
mendokumentasikan Asuhan Keperawatan tersebut.

2.3 Pengumpulan data


Pada penyusunan laporan ini penulis menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan
data, yaitu:
1. Observasi langsung, dilakukan dengan mengadakan kunjungan rumah dan melihat
langsung untuk mengetahui keadaan keluarga, tingkah laku terutama yang berhubungan
dengan kesehatan, misalnya personal higyene dan sanitasi lingkungan.
2. Wawancara, wawancara ini dilakukan terhadap hal-hal yang perlu diketahui baik aspek
fisik, mental, sosial-budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan, dan sebagainya.
3. Studi dokumentasi, pengumpulan data dilakukan dengan melihat catatan tentang
kesehatan keluarga baik dari kartu keluarga, buku imunisasi, dsb.
4. Pemeriksaan fisik, pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui adanya masalah
kesehatan dari anggota keluarga.
2.4 Jadwal kegiatan
Asuhan Keperawatan keperawatan pada keluarga Tn. S dilakukan selama 1 bulan dengan
jadwal kegiatan sebagai berikut:
Hari/Jadwal Kegiatan
Senin, 12 Juni 2006 Pembekalan praktek lapangan Keperawatan Kesehatan
Keluarga
15-19 Juni 2006 Seleksi kasus Keperawatan Keluarga
Rabu, 20 Juni 2006 Kontrak dengan keluarga binaan
21-23 Juni 2006 Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga
24-30 Juni 2006 Penyusunan laporan
2 Juli 2006 Penentuan prioritas masalah
3-7 Juli 2006 Implementasi dan evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga
BAB 3
HASIL KEGIATAN

Pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga ini dilaksanakan melalui 2 tahap yaitu :


3.1 Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan terlebih dahulu dilakukan acara pembukaan yang dilaksanakan di
kantor Desa Sawentar. Kemudian diberikan kesempatan untuk mengenal desa Sawentar
khususnya warga Dusun Sawentar, dengan kegiatan wawancara bersama perangkat desa
mengenai data keluarga yang mempunyai masalah kesehatan. Setelah itu mahasiswa melakukan
pendekatan pada masing-masing keluarga untuk menyeleksi, serta menentukan keluarga yang
akan diberikan Asuhan Keperawatan. Pada kunjungan pertama memperkenalkan diri dan
menjelaskan maksud dan tujuan atas kedatangan pada keluarga Tn. S yang beralamatkan di RT 4
RW 1 Dsn Sawentar. Selain itu juga dilanjutkan kontrak dengan keluarga mengenai kapan akan
dilakukan pengkajian keluarga.

3.2 Tahap Pelaksanaan


Dalam pelaksanaan asauhan Keperawatan Keluarga menggunakan pendekatan proses
keperawatan dengan tahap-tahapnya sebagai berikut :
A. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 12-16 juni 2006 yang meliputi :
a. Identitas keluarga
1) Identitas kelurga
 Nama : Tn. S
 Tempat/tgl. Lahir : 10 Oktober 1928
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan :-
 Alamat : RT 4 RW 1 Sawentar Kanigoro
2) Komposisi keluarga

No. Nama Tempat/tgl lahir Gender Hubungan Pendidikan Pekerjaan


(L/P) dg KK
1. Tn. S Blitar, 10-10- L KK SMA -
1928
2. Ny. S Blitar, 1944 P Istri SD -
3. Ny. Sn Blitar, 1959 P Anak SMA Penjahit

3) Genogram :

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan
: Tinggal 1 rumah
: cerai

: Meninggal dunia

4) Bentuk keluarga
Keluarga Tn. S berbentuk keluarga inti
5) Latar belakang budaya / etnis
Keluarga Tn. S berlatar belakang budaya / etnis Jawa
6) Identifikasi religius
Seluruh anggota keluarga Tn. S beragama Islam
7) Status dan kelas sosial
Walaupun memiliki rumah yang besar dan pekarangan yang cukup luas keluarga Tn. S
termasuk keluarga kurang mampu karena sumber penghasilan keluarga hanya berasal dari
anaknya yang bekerja sebagai penjahit dengan penghasilan perbulan sekitar Rp. 300.000,-
8) Aktivitas rekreasi / waktu luang keluarga
Pada waktu luang terutama pada waktu sore hari keluarga Tn. S biasanya nonton Tv
bersama sambil ngobrol.
b. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan usia lanjut.
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada
3) Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn. S pernah menderita penyakit kencing manis ± 6 tahun yang lalu. Tn. S juga pernah
operasi prostat pada tahun 2000 di RS Mardi Waluyo. Saat ini Tn. S masih menjalani
pengobatan alternatif. Saat pengkajian Tn. S mengatakan saat ini mengeluh kelelahan.
Ny. S saat ini menderita penyakit darah tinggi. ± 1 tahun yang lalu Ny. S pernah di rawat
di RS Budi Rahayu karena tidak bisa bicara, karena tidak cepat sembuh akhirnya keluarga
memutuskan untuk mencoba pengobatan alternatif akhirnya sembuh. Saat ini Ny. S masih
menjalani pengobatan alternatif.
Ny. Sn belum pernah dirawat di RS tetapi pernah mengalami operasi kecil yaitu operasi
benjolan pada punggung.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny. S mengatakan ada anggota keluarganya yang menderita penyakit darah tinggi yaitu
ayahnya.

c. Data lingkungan
1) Karakteristik rumah
Luas rumah Tn. S ± 150 m² (15 X 10 m) yang terdiri dari 6 kamar tidur, 1 ruang menjahit,
ruang tamu, ruang keluarga dan dapur sedangkan untuk kamar mandi terdapat di belakang
rumah. Tipe bangunan yang ditempati permanen. Keadaan lantai terbuat dari plester yang
lembab dengan kebersihan cukup. Pencahayaan untuk bagian depan cukup sedangkan
untuk bagian belakang kurang. Jumlah jendela 6 buah dengan ukuran 2 X 1 m. kamar
tidur berukuran 2 X 3 m. Sumber air minum berasal dari sumur (sanyo). WC berupa
septic tank, jarak pembuangan dengan sumber air < 10 m.
Denah rumah :

12
Keterangan :

U 7 8 9 11 1 : Ruang tamu
2 : Ruang jahit
3,4 : Kamar tamu
5 7,8 : Kamar tamu
6 10 5,9 : Kamar keluarga
6 : Ruang keluarga
10 : Ruang makan
11 : Dapur
4 12 : kamar mandi

3 1

2) Karakteristik lingkungan dan komunitasnya


Hubungan keluarga Tn. S dengan tetangga baik, mereka hidup rukun dan saling
membantu. Di samping rumah Tn. S terdapat tempat billiard namun, menurut keluarga
tidak mengganggu karena waktu permainan tidak sampai malam hari sehingga tidak
mengganggu istirahat.
3) Mobilitas geografis keluarga
Sejak dahulu Tn. S sekeluarga belum pernah pindah dari rumah yang ditempatinya saat
ini.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan komunitas
Setiap sore Tn. S sekeluarga menyempatkan diri untuk berkumpul sambil menonton TV.
Tn. S kadang-kadang juga bertamu ke rumah tetangganya begitu juga sebaliknya. Ny. Sn
setiap hari minggu dan rabu sore mengikuti kegiatan yasinan di lingkungannya.
5) Sistem pendukung / jaringan sosial keluarga
Saat ini di ruamh Tn. S yang masih sehat adalah anaknya (Ny. Sn). Jarak rumah Tn. S
dengan Puskesmas terdekat sekitar 2 Km. Keluarga Tn. S tidak ada yang memiliki kartu
JPS.

d. Struktur keluarga
1) Struktur peran
Tn. S berperan sebagai KK walaupun sudah tidak bekerja lagi. Ny. S berperan sebagai ibu
rumah tangga sedangkan Ny. Sn berperan sebagai tulang punggung keluarga dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
2) Nilai dan norma
Norma yang berlaku dalam keluarga sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungan
masyarakat. Saat ada anggota keluarga sakit keluarga lebih memilih untuk dibawa berobat
ke Rumah Sakit atau petugas kesahatan (mantri) daripada dibawa ke dukun. Keluarga
juga memperhatikan kebersihan lingkungannya.
3) Pola komunikasi keluarga
Tn. S selalu mengadakan musyawarah untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
4) Struktur kekuatan keluarga
Tn. S sekeluarga selalu mengingatkan kepada anggota keluarga yang lain untuk menjaga
kesehatannya dan menghindari makanan yang merusak kesehatan dan menghindari rokok.

e. Fungsi keluarga
1) Fungsi ekonomi
Menurut keluarga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari keluarga merasa kurang
karena sumber penghasilan hanya berasal dari Ny. Sn yang bekerja sebagai penjahit
dengan penghasilan perbulan sekitar Rp. 300.000,-.
2) Fungsi mendapatkan status sosial
Tn. S sekeluarga selalu berusaha untuk berbuat baik dengan tetangga dan bertingkah laku
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
3) Fungsi pendidikan
Tn. S mengajarkan kepada anak-anaknya untuk berbuat baik terhadap sesama, tidak
durhaka kepada orang tua dan hormat kepada orang yang lebih tua.
4) Fungsi sosialisasi
Hubungan keluarga dengan tetangga baik. Keluarga Tn. S saling membantu dengan
tetangga bila ada yang membutuhkan. Hubungan antar anggota keluarga baik.
5) Fungsi perawatan / pemeliharaan kesehatan
a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tn. S sekeluarga cukup mampu untuk mengenal masalah kesehatannya. Ny. S
misalnya karena mempunyai tekanan darah tinggi Ny. S menghindari untuk makan
daging kambing dan menghindari makanan yang berlemak. Akan tetapi saat ditanya
penyebab dan tanda dari penyakit darah tinggi keluarga tidak mampu menjawab.
b) Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Bila ada anggota keluarga yang sakit anggota keluarga yang lain berusaha untuk
segera mencari obat baik dengan cara mendatangi petugas kesehatan (mantri) atau
dibawa ke rumah sakit.
c) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan membawa ke petugas
kesehatan atau dibawa ke rumah sakit.
d) Kemampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan rumah yang sehat
Setiap hari keluarga Tn. S selalu membersihkan rumah untuk menjaga kesehatan.
Saat ada keluarga yang sakit keluarga yang lain mampu menciptakan lingkungan
yang aman dan tenang.
e) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan Puskesmas dan tenaga kesehatan (mantri) terdekat
untuk sekedar mengontrol kondisi kesehatannya.
6) Fungsi reproduksi
Tn. S dan Ny. S mepunyai 7 orang anak. Saat ini anak yang masih hidup berjumlah 5
orang sedangkan 2 orang lannya telah meninggal. Ny. Sn mempunyai 2 orang anak. Anak
yang pertama telah menikah dan tinggal di rumah sendiri sedangkan anak yang kedua ikut
kakaknya. Ny. Sn telah bercerai dengan suaminya sejak 1 tahun yang lalu.
7) Fungsi afeksi
Keluarga mengatakan berusaha memelihara hubungan baik antar anggota keluarga dan
bila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan
membantu.
f. Stress dan koping
1) Stressor jangka pendek dan panjang
Keluarga mengatakan saat ini memikirkan masalah kesehatan yang terjadi pada
keluarganya yaitu penyakit Ny. S selain itu keluarga juga bingung mengenai masalah
ekonomi keluarga yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
2) Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap stressor
Anggota keluarga berusaha untuk memberikan dorongan dan semangat kepada anggota
keluarga yang memiliki masalah. Keluarga selalu berusaha untuk menyelesaikan masalah
keluarga dengan jalan musyawarah. Keluarga juga tak lupa untuk berdoa agar diberi jalan
keluar yang terbaik.
3) Strategi koping yang digunakan
Bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga membawa ke petugas kesehatan atau
rumah sakit terdekat.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga selalu mengingatkan pada Ny. S untuk menghindari makanan yang
menyebabkan tekanan darah tinggi seperti daging kambing.

g. Pemeriksaan kesehatan masing-masing anggota keluarga


1) Tn. S
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Saat ini Tn. S mengeluh badan dan kakinya keju.
2) Ny. S
TD : 210/120 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Ny. S mengatakan saat ini lehernya terasa berat di tengkuk.
3) Ny. Sn
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
h. Harapan keluarga
Keluarga berharap agar penyakit yang diderita oleh Ny. S cepat sembuh dan anggota keluarga
yang lain diberi kesehatan
2. ANALISA DAN SINTESA DATA
No Data Masalah Penyebab
1 Subektif : Ketidaksanggupan kurangnya
Ny. S mengatakan dirinya sering pengetahuan
keluarga mengenal
pusing dan leher bagian belakang tentang penyakit
terasa berat. masalah kesehatan hipertensi
Ny. S mengatakan pernah dirawat
(penyakit
di RS dengan hipertensi
Obyektif : hipertensi)
Ny. S sekeluarga menanyakan apa
yang menyebabkan darah tinggi
Ny. S menanyakan makanan apa
yang harus dihindari penderita
darah tinggi.
2 Subyektif : Kurangnya Kurang
Tn. S mengatakan badannya pengetahuan terpaparnya
terasa pegal dan kakinya tersa tentang penyakit informasi tentang
keju. keju linu penyakit keju linu
Obyektif :
Tn. S menanyakan penyakit apa
yang dideritanya dan makanan
apa yang harus dihindari
3 Subyektif : Kondisi rumah Kurangnya
Tn S dan keluarga mengatakan yang tidak ventilasi dan
rumahnya memiliki 6 buah memenuhi syarat pencahayaan
jendela dan pintu bagian tengah kesehatan rumah.
tidak pernah dibuka
Obyektif :
Ruangan tengah tampak remang-
remang

3. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


 Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah kesehatan (penyakit hipertensi) b.d
kurangnya pengetahuan tentang penyakit hipertensi
 Kurangnya pengetahuan tentang penyakit keju linu b.d Kurang terpaparnya informasi
tentang penyakit keju linu
 Kondisi rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan b.d Kondisi rumah yang tidak
memenuhi syarat kesehatan
4. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
a. Tehnik scoring

Kriteria Dx 1 Dx 2 Dx 3
Skore Pembenaran Skore Pembenaran Skore Pembenaran
1. Sifat masalah (bobot 1) 3/3 x 1 Saat ini Ny. S sedang 2/3 x 1 Tn. S tidak 3/3 x 1 Kondisi ruangan
Skala : =1 merasakan tanda-tanda = 2/3 mengetahui =1 yang gelap dapat
dari penyakit hipertensi tentang masalah menyebabkan
3 = aktual timbulnya
2 = resiko yang apabila tidak kesehatannya
penyakit
segera ditangani akan
1 = keadaan sejahtera
berbahaya
2. Kemungkinan masalah dapat 1/1 x 2 Keluarga tidak
Ny. S masih sulit untuk 1/2 x 2 Tn. S merasa 1 x 2 merasa dampak
diubah (bobot 2) =1 mengurangi pikirannya = 1 penyakitnya =2 negatif dari
Skala : (sedang banyak pikiran) karena faktor usia gelapnya ruangan.
2 = mudah
1 = sebagian
0 = tidak dapat
Terjadinya ancaman 2/3 x 1 Dapat dicegah 1/3 x 1 Kurangnya
3. Potensi masalah untuk dicegah 2/3 x 1 kemauan keluarga
(bobot 1) = 2/3 kesehatan dapat dicegah = 2/3 dengan = 1/3 dan tidak begitu
Skala : dengan memperhatikan memberikan
perhatianya
konsumsi makanan penyuluhan
3 = tinggi keluarga dengan
mengenai masalah yang
2 = cukup penyakitnya dihadapi.
1 = rendah
4. Menonjolnya masalah (bobot 2/2 x 1 Keluarga mengetahui 1/2 x 1 Tn. S merasa 0/2 x 1 Keluarga merasa
1) =1 bahwa penyakit HT bila = 1/2 penyakitnya dapat = 0 keadaan tersebut
Skala : tidak segera ditangani diatasi dengan tidak begitu
2 = berat, segera ditangani akan dapat banyak istirahat. dirasakan
1 = tidak perlu segera ditangani menyebabkan stroke
0 = tidak dirasakan
Total 3 2/3 2 5/6 3 1/3
b. Prioritas diagnosa keperawatan keluarga

Prioritas Diagnosa keperawatan keluarga Skor


1 Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah kesehatan 3 2/3
(penyakit hipertensi) b.d kurangnya pengetahuan tentang
penyakit hipertensi
2 Kondisi rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan b.d 3 1/3
Kondisi rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan
3 Kurangnya pengetahuan tentang penyakit keju linu b.d 2 5/6
Kurang terpaparnya informasi tentang penyakit keju linu
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan : kondisi rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat b/d tidak adanya jamban
Tujuan Kriteria Standart hasil Intervensi keperawatan
Setelah dilakukan tindakan Setelah diberikan pend Jawaban yang tepat : Laksanakan diskusi bersama
1. Rumah sehat adalah
keperawatan keluarga kesehatan keluarga mampu : keluarga tentang :
syarat pokok bagi
mampu mengenal dan  Memahami dan mengerti kesehatan manusia, 1. Pengertian dari Rumah
2. Macam macam masalah
memahami tentang rumah pengertian dari Rumah sehat
kesehatan perumahan :
sehat sehat sanitasi, ventilasi, 2. Macam macam masalah
pencahayaan, MCK,tata
 Macam macam masalah kesehatan perumahan
ruang perumahan,
kesehatan perumahan kebersihan perumahan, 3. Syarat syarat Rumah
Pengadaan air bersih,
 Syarat syarat Rumah sehat
pengelplaan limbah dan
sehat sampah, kekuatan 4. Pedoman kesehatan
bangunan rumah
 Pedoman kesehatan rumah pada masyarakat
3. Syarat rumah sehat :
rumah pada masyarakat bangunan berkekuatan dan indonesia
tangguh, mampu
indonesia 5. Hubungan rumah yang
melindungi penghuninya,
 Hubungan rumah yang memenuhi kebutuhan terlalu sempit dengan
psikoligis, penerangan
terlalu sempit dengan kejadian penyakit
yang terjamin dengan baik,
kejadian penyakit suhu ruangan antara  18 –
20 C, tidak bising, sarana
MCK, pengelolaan limbah,
terwujudnya kebersihan
lingkungan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan : kondisi rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat b/d tidak adanya jamban
Tujuan Kriteria Standart hasil Intervensi keperawatan
Setelah dilakukan tindakan Setelah diberikan pend Jawaban yang tepat : Laksanakan diskusi bersama
4. Rumah sehat adalah
keperawatan keluarga kesehatan keluarga mampu : keluarga tentang :
syarat pokok bagi
mampu mengenal dan  Memahami dan mengerti kesehatan manusia, 6. Pengertian dari Rumah
5. Macam macam masalah
memahami tentang rumah pengertian dari Rumah sehat
kesehatan perumahan :
sehat sehat sanitasi, ventilasi, 7. Macam macam masalah
pencahayaan, MCK,tata
 Macam macam masalah kesehatan perumahan
ruang perumahan,
kesehatan perumahan kebersihan perumahan, 8. Syarat syarat Rumah
Pengadaan air bersih,
 Syarat syarat Rumah sehat
pengelplaan limbah dan
sehat sampah, kekuatan 9. Pedoman kesehatan
bangunan rumah
 Pedoman kesehatan rumah pada masyarakat
6. Syarat rumah sehat :
rumah pada masyarakat bangunan berkekuatan dan indonesia
tangguh, mampu
indonesia 10. Hubungan rumah yang
melindungi penghuninya,
 Hubungan rumah yang memenuhi kebutuhan terlalu sempit dengan
psikoligis, penerangan
terlalu sempit dengan kejadian penyakit
yang terjamin dengan baik,
kejadian penyakit suhu ruangan antara  18 –
20 C, tidak bising, sarana
MCK, pengelolaan limbah,
terwujudnya kebersihan
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai