Anda di halaman 1dari 22

Keperawatan Keluarga

“PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA BAYI”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Amelza Pramita (1710142010002)

Felmi Dwi Annur (1710142010007)

Meri Ardianti (1710142010016)

Oktami Sridika A (1710142010023)

Ratika Wulandari Z (1710142010031)

Tesya Nandra Cimberly (1710142010039

DOSEN PEMBIMBING : Ns.Dewi Kurniawati,MNS

STIKES YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

S1 KEPERAWATAN

2019/2020
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
1. . STRUKTURAL

1) Nama kepala keluarga : Sabar

2) Alamat : Sawah dangka

3) Pekerjaan kepala keluarga : Wirausaha

4) Pendidikan kepala keluarga : D3 fisioterapi :

5) Tanggal pengkajian : 12 Maret 2020

No Nama Jk Hubungan Tanggal Umur Pendidikan


dengan KK lahir

1 Tn. Sabar L Kepala keluarga 26 juli 30 tahun D3


1990 Fisioterapi

2 Ny. Febrita dewi P Istri 1 27 tahun S1


Februari Sosiologi
1993

3 An. M. Varen L Anak 10 3 bulan Belum


Desember sekolah
2019

6) Tipe keluarga

Tipe Keluarga Adalah Keluarga Inti (nucear Family ) terdiri dari Ayah , ibu dan Anak
7) Genogram:

8) Latar belakang budaya keluarga

a. . Kaji latar belakang budaya keluarga ( Minang, Jawa, Batak dan lain-lain -Nilai norma
yang berlaku diKeluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut yaitu budaya
Minang

b. Bahasa yang digunakan dalam keseharian keluarga- Keluarga mengatakan bahasa sehari-
hari adalah bahasa minang

c. Negara asal dan lama tinggal ditempat yang sekarang -Tetap di Indonesia dari Dulu

9) Mengidentifikasi Agama atau keyakinan keluarga

a. . Apakah agama yang dianut keluarga-keluarga menganut kepercayaan yaitu Agama


Islam

b. Sejauh mana keluarga terlibat dalam kegiatan keagamaan ( ikut majelis ta'lim dan
lainnya) -Keluarga mengatakan tidak ada kegiatan keagamaan
10) Status kelas social

a. . Hal terkait pendapatan keluarga, dibuat dalam rentang misal >500.000, 1.000.000-
2.000.000 dan seterusnya -Penghasilan kelarga kurang lebih 1.000.000,- Perbulan yang
diperoleh dari hasil Wirausahanya

b. . Siapakah pencari nafkah didalam keluarga Yang mencari Nafkah adalah kepala keluarga
yaitu Ayah, sedangkan ibu untuk sementara waktu dirumah karena mengurus bayi
pertama

c. . Apakah ada pemasukan dana dari yang lain (bantuan pemerintah, keluarga lainnya dan
lain-lain): Ada, pemasukan lain untuk keungan dari hasil perkebunan yang ada
dibelakang rumah . Kedua orang tua berkebun sayur dibelakang rumah

d. Apakah keluarga menganggap pendapatan mereka memadai? Keluarga mengatakan


cukup puas dengan penghasilannya saat ini

11) Ecomap

Gambaran Hubungan sosial keluarga dengan lingkungan sekitarnya Baik, karena selalu ada
tetangga yang main kerumah dan kadang tetangga membantu kegiatan dirumah menjaga anaknya

VI. STRESS, KOPING DAN ADAPTASI KELUARGA

1. Apa saja Stressor yang dialami keluarga baik stressor jangka pendek ataupun jangka panjang?

Ibu F mengeluh : karena stres anak M begadang malam, habis imuninisasi DPT, bingung
makanan apa yg diberikan saat diimunisasi

2. Apakah keluarga mampu mengimnbangi stressor itu?

Keluarga hanya mengatasi dengan memenuhi kebutuhan gizi semampunya dengan kondisi
ekonomi yang minimal.

3. Strategi koping apa yang digunakan dalam keluarga

Jika ada masalah ibu “F” membicarakannya dengan bapak “S” untuk di musyawarahkan.
4. Bagaiaman pengelolaan atau fungsi keluarga terhadap stressor yang muncul

Keluarga bersikap tenang dan tidak cemas

5. Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari ketidak mampuan keluarga dalam mengatasi
konflik?

Tidak: keluarga Mampu mengatasi konflik

2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini Menjelaskan tahap perkembangan dari keluarga saat
ini dengan berpatokan pada usia anak pertama dengan mengacu pada 8 tahap perkembangan
keluarga menurut Duvall :

Tahap 1 : Keluarga Baru

Tahap pertama sebuah keluarga dimulai pada saat seorang laki-laki dan seorang
perempuan membentuk keluarga melalui proses perkawinan. Setelah menikah, mereka
berdua mulai diakui sebagai sebuah keluarga yang eksis di tengah kehidupan masyarakat.

Pengantin laki-laki dan pengantin perempuan meninggalkan keluarga masing-masing,


karena sudah memiliki keluarga baru.Mereka sudah dianggap mandiri dan bertanggung
jawab atas diri serta keluarga yang dibentuknya bersama pasangan

Istilah "meninggalkan keluarga" tidak selalu terjadi secara fisik karena kenyataannya
banyak keluarga baru yang masih tinggal bersama orang tua atau mertua.Namun secara
psikologis mereka sudah "meninggalkan" lingkaran keluarga masing-masing, untuk memulai
sebuah keluarga baru.

Dalam keluarga baru ini, hanya ada suami dan istri. Mereka melakukan proses
penyesuaian peran dan fungsi. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradaptasi
dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya, seperti pola makan, tidur, bangun pagi, kebiasaan
berpakaian, bepergian, dan lain sebagainya.
Mereka akan melewati masa-masa indah saat fase romantic love, namun akan mengalami
pula masa ketegangan saat berada pada fase disappointment atau distress. Simak kembali
tahap cinta suami istri di sini.

Tahap 2 : Keluarga dengan Kelahiran Anak Pertama

Keluarga baru yang sudah terbentuk, akan mulai mengalami perubahan ketika sudah
terjadi kehamilan. Ada yang mulai berubah dalam interaksi di antara suami dan istri karena
hadirnya "pihak ketiga" berupa janin yang harus dijaga dan dirawat oleh mereka berdua.

Semula, hanya ada seorang suami dan seorang istri, yang mereka bebas melalkan apapun
dalam rumah tangganya.Namun, kehadiran janin membuat ada yang mulai membatasi.Ada
aktivitas tertentu sebagai suami istri yang harus menenggang kondisi janin dan ibu hamil.

Tahap kedua ini, menurut Duvall, dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi
pertama ini berusia 30 bulan atau 2,5 tahun. Namun saya cenderung menarik ke garis yang
lebih awal, yaitu sejak mulai terjadi kehamilan, karena sudah ada perubahan yang nyata pada
keluarga baru setelah sang istri hamil

Ada status yang mulai berubah pada diri suami dan istri tersebut.Kini mereka menjadi
calon ayah dan calon ibu bagi janin yang tengah dikandung.Mereka harus mulai belajar dan
bersiap untuk menyambut kelahiran anak pertama.

Apalagi ketika sudah lahir bayi pertama, maka status sudah berubah lagi.Kini mereka
resmi menjadi ayah dan ibu.Mereka tidak lagi berdua, namun sudah nyata bertiga.Ada bayi di
antara mereka.

Dulu mereka tidur, bangun, berkegiatan, berdua saja.Kini harus bertiga, dimana si bayi
tidak mungkin ditinggalkan begitu saja tanpa pengawasan salah satu dari mereka atau bahkan
kedua-duanya.

2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya


Menjelaskan kendala yang belum terpenuhi dari tugas pada tahapan keluarga saat ini
bukan menjelaskan tahapan keluarga selanjutnyayang belum tercapai : Semua terkendala
dalam pemenuhan gizi si bayi tetapi ibu belum tau gizi yang baik untuk ibu konsumsi agar
bayi sehat

a. Riwayat kesehatan inti


Menjelaskan status kesehatan keluarga saat ini, apakah sedang dalam keadaan sehat atau
sakit dan menyebutkan anggota yang sakit beserta keluhan yang diderita,lama keluhan
serta upaya yang sudah dilakukan. Kondisi penyakit yang disebutkan bukan hanya kasus
yang berat atau kritis melainkan sakit ringan seperti batuk,pilek atau flu bias dijeskan
Riwayat kelengkapan imunisasi dan penyakit keturunan dalam keluarga :

Anggotakeluarga sehat & tidak ada keluhan apapun


Riwayat Imunisasi
 12/01/2019 -> Imunisasi HB-0 (0-7 hari)
 17/01/2019 -> Vaksin BCG
 11/02/2019 -> Vaksin DPT

3. DATA LINGKUNGAN

1) Karakteristk rumah
a. Tipe tempat tinggal
Keluarga tinggal dengan tipe rumah permanen, tidak ada campuran kayu nya. Rumah
yang ditempati keluarga adalah rumah orang tua, bukan rumah sendiri.
b. Kondisi rumah dan ruangan ( jumlah ruangan, kondisi ruangan, jenis ruangan )
Rumah keluarga memiliki 5 kamar, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 WC, dan ruang tamu .
kamar 1,2,3 terletak di ruang utama dan kamar 4,5 terletak arah ke dapur . Perabot yang
dimiliki Keluarga di ruang tamu ada 1 Sofa dan 1 korsi kayu, 1 Tv, dan 1 meja makan.
Di ruangan bagian dapur ada perabotan seperti dispenser, magic, dan alat rumah tangga
lainnya.
c. Suplai air minum yang digunakan
Keluarga menyuplai air minum dengan membeli air galon Aqua setiap minggunya.
kadang keluarga memasak air sendiri.
d. Keadaan umum kebersihan rumah
Rumah keluarga Tn S terlihat bersih, halaman keluarga Tn S juga terlihat bersih meski
ada di tumbuhi rumput-rumput liar di halaman rumah nya.
e. Tempat pembuangan sampah
Tempat pembuangan sampah keluarga Tn S yaitu di samping rumah, sampah di buang
dan langsung di bakar.
2) Karakterisitik lingkungan yang sekitar dan komunitas
a. Pelayanan kesehatan
Pada lingkungan keluarga Tn S, fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia yaitu
Posyandu yang berjarak sekitar 1km dari rumah keluarga Tn S.
b. Akses ke tempat sarana dan prasarana umum
Akses dari rumah keluarga Tn S ke tempat sarana dan prasarana umum menggunakan
transportasi pribadi yaitu Sepeda Motor. Tidak ada kendala keluarga Tn S untuk pergi ke
tempat umum yang di inginkan
c. Fasilitas rekreasi yang di gunakan keluarga
Tempat rekreasi yang digunakan keluarga seperti pergi ke tempat-tempat wisata yang ada
di lingkungan keluarga, seperti jam gadang dan kebun binatang. Tempat rekreasi
keluarga sekitar berjarak 4km dari rumah
d. Penyediaan transportasi umum yang ada lingkungan keluarga
Trasnportasi umum yang ada di lingkungan keluarga Tn S ada angkot dan ojek ada juga
Gocar dan Gojek. Tetapi Keluarga Tn S tidak menggunakan transportasi umum, karena
keluarga Tn S memiliki trasnportasi pribadi.
3) Mobilisasi geografis keluarga
a. Apakah keluarga pernah pindah rumah atau tidak
Keluarga Tn S awalnya tinggal di Pekanbaru , karena ada kepentingan keluarga, Tn S
memutuskan untuk pindah ke Bukittinggi dan tinggal tetap di Bukittinggi. Keluarga Tn S
tinggal di lingkungan yang sekarang baru 7 bulan .

4. . STRUKTUR KELUARGA
1) Pola Komunikasi
a. Bagaimana cara keluarga dalam menyelesaikan masalah ?
= ibu mengatakan bahwa jika terjadi masalah didalam keluarga nya, maka mereka
menyelesaikan dengan kepala dingin dan mengambil keputusan dengan cara
musyawarah.
b. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung dalam keluarga ?
= komunikasi antar anggota keluarga berlangsung dengan baik, sopan dan saling
memahami dan mengerti satu sama lain. Setiap hari mereka selalu berkumpul untuk
bersenda gurau.
a) Struktur Keluarga
a. Siapa yang membuat keputusan dalam keluarga ?
= ibu mengatakan bahwa apabila terjadi perbedaan pendapat dalam keluarga, maka
ayah akan bertanggung jawab untuk membuat keputusan yang terbaik dengan
mempertimbangkan segala sesuatu.
b. Teknik – teknik khusus apa yang dilakukan keluarga dalam membuat keptusan ?
= ibu mengatakan jika ada masalah, maka akan diselesaikan dengan cara musyawarah
dan mengambil keputusan secara bersama- sama yang dipimpin oleh ayah.
b) Struktur Peran
a. Struktur peran formal
- Peran formal apa yang ada dalam keluarga ?
Ayah berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas menghidupi keluarga
Ibu berperan sebagai orang yang merawat dan mengurus keluarga
Anak berperan sebagai orang yang berbakti dan mendengarkan setiap perkataan
orang tua nya.
- Apakah peran formal ini dapat diterima selurh keluarga ?
= ya, keluarga menerima dan menjalani perannya masing-masing
b. Struktur peran informal
- Peran informal apa yang ada dakam keluarga ?
Ayah dan ibu berperan sebagai orang tua sekaligus sahabat bagi si anak, apabila
anak ada masalah, maka anak dapat membagi nya dengan orang tua nya, dan
orang tua nya akan membantu si anak menyelesaikan masalahnya.
- Apakah peran informal dapat diterima keluarga ?
= ya, mereka menerima peran informal nya dan menjalani dengan senang hati
c) Analisis Model Peran
a. Siapa yang menjadi model dalam keluarga dan siapa yang paling berpengaruh ?
= yang menjadi model dalam keluarga ini adalah ayah, ayah menjadi sosok yang
dikagumi oleh istri dan anak nya.
d) Nilai Keluarga
a. Nilai apa yang dianut oleh keluarga ?
= keluarga mematuhi nilai agama dan adat istiadat
b. Bagaimanakah nilai tersebut mempengaruhi kesehatan keluarga ?
= keluarga menganut nilai agama islam, maka keluarga hanya makan dan melakukan
hal-hal yang halal dan yang dibolehkan oleh agama islam, keluarga juga melakukan
shalat 5 waktu sehari semalam sehingga mereka sering berwhudu dan terhindar dari
bakteri dan virus. Dan begitu pun dengan adat istiadatnya.

5. Fungsi keluarga

1) Fungsi afektif

a) Sejauh mana anggota keluarga saling mendukung dan saling caring : ibu mengatakan
mereka selalu mendukung setiap hal positif yang mereka lakukan dan selalu berbagi
cerita dan pengalaman terhadap yang mereka lakukan

b) Sejauh mana anggota keluarga merasakan kebutuhan anggota keluarga lainnya Keluarga
selalu meminta pendapat atapun pertolongan dari anggota keluarga lainnya terhadap hal
apa yang mereka kurang bisa, begitupun sebaliknya dengan anggota keluarga mereka
yang lainnya

2) Fungsi sosialisasi

a) siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak atau fungsi
sosialisasi : ibu mengatakan bahwa ia dan ayah lah yang berperan dalam membesarkan
anak dan bersosialisasi

b) apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak untuk bermain anak-anak ya
lingkungan rumah yang cukup luas dapat cukup memadai anak untuk bermain di
rumahnya
3) Fungsi perawatan keluarga

a) Keyakinan, nilai dan perilaku kesehatan : Keluarga Meyakini penyakit ada karena
kesalahan sendiri , dimana ketika pola hidup tidak sehat maka tubuh kita mudah tejangkit
penyakit. Keluarga mengatakan sudah berperilaku hidup dan pola hidup yang bersih
sesuai dengan standar

b) Defensi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit : Keluarga selalu cepat
pergi ke dokter apabila ada anggota keluarga yang sakit dan selalu menjaga kebersihan
dan kesehatan nya

c) Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasakan : Ibu
mengatakan bahwa mereka jarang sakit, apabila ada sakit yang dirasakan mereka
langsung pergi kedokter

d) Praktik diet keluarga : Keluarga mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna, seperti daging,


sayur, ikan, tahu, dll. keluarga menyajikan makanan seperti biasanya, dan tidak ada
pembatasan makanan.

e) Kebiasaan tidur dan istirahat : Keluarga selalu tidur jam 10 malam jika tidak ada hal lain
yg harus diselesaikan, dan keluarga tidur dikamarnya.

f) pola aktivitas fisik dan rekreasi : Keluarga mengerjakan aktivitas seperti biasa, seperti
ayah bekerja mencari nafkah dan ibu mengurus anak. dan mereka sesekali pergi ketempat
rekreasi jika ada waktu luang.

g) Praktik penggunaan obat dan alkohol dan tembakau : ibu mangatmangatakan bahwa
ayah merokok dan mereka tidak ada mengkonsumsi obat selain yang diresepkan oleh
dokter bila sakit.

6. STRESS, KOPING DAN ADAPTASI KELUARGA

1) .Apa saja Stressor yang dialami keluarga baik stressor jangka pendek ataupun jangka
panjang? Ibu F mengeluh : karena stres anak M begadang malam, habis imuninisasi DPT,
bingung makanan apa yg diberikan saat diimunisasi

2) Apakah keluarga mampu mengimnbangi stressor itu?Keluarga hanya mengatasi dengan


memenuhi kebutuhan gizi semampunya dengan kondisi ekonomi yang minimal.

3) Strategi koping apa yang digunakan dalam keluarga Jika ada masalah ibu “F”
membicarakannya dengan bapak “S” untuk di musyawarahkan.
4) Bagaiaman pengelolaan atau fungsi keluarga terhadap stressor yang muncul Keluarga
bersikap tenang dan tidak cemas

5) Apakah masalah yang ada merupakan bagian dari ketidak mampuan keluarga dalam
mengatasi konflik? Tidak: keluarga Mampu mengatasi konflik

7. PENGKAJIAN FISIK

1) Pengkajian Anak
Nama : M. Varen atthara’uf
Umur : 3 bln 7 hari
JK : laki-Laki

a. Pengukuran Antropometri
a) Berat badan : 5,5 kg
b) Panjang badan : 5,6 cm
c) Lingkar kepala : 41 cm
d) Lingkar Lengan atas (LILA) : 14 cm

a. PemeriksaanFisik
a) Kepala
I. Inspeksi
Kepala bayi simetris , tidak terdapat benjolan , rambut normal, warna kulit kepala
normal , semua terlihat normal
II. Palpasi
Saat di palpasi tidak teraba adanya tumor/ benjolan pada kepala, kulit kepala
halus.
b) Wajah
I. Inspeksi
Wajah tampak simetris, tidak terdapat trauma pada wajah
c) Mata
I. Inspeksi
Mata bayi simetris kiri dan kanan, jumlah mata lengkap 2, posisi mata normal.
Pupil mata bayi saat di berikan rangsangan cahay mengecil/ normal. Konjungtiva
bayi tidak anemis, tidak terdapat trauma pada mata bayi
d) Hidung
I. Inspeksi
Hidung tampak simetris dan bersih , pernafasan bayi melalui hidung normal tidak
ada hambatan dalam pernafasan. Tidak terdapat pernafasan cuping hidung
e) Mulut
I. Inspeksi
bibir tampak simetris, tidak terapat cacat pada bibir, tidak terdapat kista pada
mukosa mulut. Lidah tampak bersih, tidak terdapat jamur pada lidah.
f) Telinga
I. Inspeksi
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, jumlah nya lengkap, daun telinga normal.
II. Auskultasi
Saat dibunyikan getaran pada bayi, bayi merespon bunyi tersebut dengan
memalingkan wajahnya pada sumber getaran.
g) Leher
I. Inspeksi
Tidak terdapat keterbatasan gerak pada leher bayi, leher bayi simetris
II. Palpasi
Tidak terdapat pembesaran tyroid pada bayi
h) Dada, Paru dan Jantung
I. Insperksi
Dada simetris, tidak terdapat trauma dada, kembang kempis dada normal
II. Palpasi
Tidak teraba adanya pemebangkakan pada dada
III. Auskultasi
Suara pernafasan bayi vsikuler
i) Abdomen
I. Inspeksi
Abdomen tampakbulatdanbergeraksecarabersamaandengangerakan dada
saatbernapas.Tidak adanyapembengkakan
II. Auskultasi
Tidak terdapat bising usus
j) Ekstermitas Atas
I. Kedua lengansamapanjang dan bergerak bebas. Jumlah jari lengkap, kuku jari
normal tidak ada yang tercabut atau luka
k) EkstermitasBawah
I. Inspeksi
Kedua kaki sama panjang, kedua tungkau bergerak bebas, tidak terdapat
polidaktili atau sidaktili pada jari kaki
l) Genetalia
I. Keadaan genitalia normal, jumlah testis pada bayi 2
m) Anus dan Rectum
Normal
n) Kulit
I. Inspeksi
Warna kulit normal, tidak terdapat ruam atau bercak pada kulit
II. Palpasi
Tidak adanya pembengkakan

2) Ayah
Nama : sabar
Umur : 30 th
LK : laki-laki
TTV :
o TD : 120/80
o N : 84x/i
o RR : 21x/i
o S : 37 ‘C
a. Kepala
a) Inspeksi
Kepala simetris , tidak terdapat benjolan , rambut normal, warna kulit kepala
normal , semua terlihat normal
b) Palpasi
Saat di palpasi tidak teraba adanya tumor/ benjolan pada kepala
b. Wajah
a) Inspeksi
Wajah tampak simetris, tidak terdapat trauma pada wajah
c. Mata
a) Inspeksi
Mata simetris kiri dan kanan, jumlah mata lengkap 2, posisi mata normal. Pupil
mata bayi saat di berikan rangsangan cahay mengecil/ normal. Konjungtiva
sedikit anemis, tidak terdapat trauma pada mata
d. Hidung
a) Inspeksi
Hidung tampak simetris dan bersih , Tidak terdapat pernafasan cuping hidung
e. Mulut
a) Inspeksi
bibir tampak simetris, tidak terdapat cacat pada bibir, tidak terdapat kista pada
mukosa mulut. Lidah tampak bersih, tidak terdapat jamur pada lidah.
f. Telinga
a) Inspeksi
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, jumlah nya lengkap, daun telinga normal.
b) Auskultasi
Pendengaran ayah normal
g. Leher
a) Inspeksi
Leher tampak normal
b) Palpasi
Tidak terdapat pembesaran tyroid pada ayah
h. Dada, Paru dan Jantung
a) Insperksi
Dada simetris, tidak terdapat trauma dada, kembang kempis dada normal
Tidak teraba adanya pemebangkakan pada dada
b) Auskultasi
Suara pernafasan bayi vsikuler
i. Abdomen
a) Inspeksi
Bentuk Abdomen normal
b) Auskultasi
Tidak terdapat bising usus
j. Ekstermitas Atas
a) Kedua lengansamapanjang dan bergerak bebas. Jumlah jari lengkap, kuku jari
normal tidak ada polidaktili atau sidaktili
k. EkstermitasBawah
a) Inspeksi
Kedua kaki sama panjang, kedua tungkau bergerak bebas, tidak terdapat
polidaktili atau sidaktili pada jari kaki
l. Genetalia
a) Normal
m. Anus dan Rectum
a) Normal
n. Kulit
a) Inspeksi
Warna kulit normal, tidak terdapat ruam atau bercak pada kulit
b) Palpasi
Tidak adanya pembengkakan

3) Ibu
Nama : febrita Dewi
Umur : 27 th
LK : perempuan
TTV :
o TD : 120/870
o N : 80x/i
o RR : 20x/i
o S : 37 ‘C

a. Kepala
a) Inspeksi
Kepala simetris , tidak terdapat benjolan , rambut normal, warna kulit kepala
normal , semua terlihat normal
b) Palpasi
Saat di palpasi tidak teraba adanya tumor/ benjolan pada kepala
b. Wajah
a) Inspeksi
Wajah tampak simetris, tidak terdapat trauma pada wajah
c. Mata
a) Inspeksi
Mata simetris kiri dan kanan, jumlah mata lengkap 2, posisi mata normal. Pupil
mata bayi saat di berikan rangsangan cahay mengecil/ normal. Konjungtiva
sedikit anemis, tidak terdapat trauma pada mata
d. Hidung
a) Inspeksi
Hidung tampak simetris dan bersih , Tidak terdapat pernafasan cuping hidung
e. Mulut
a) Inspeksi
bibir tampak simetris, tidak terdapat cacat pada bibir, tidak terdapat kista pada
mukosa mulut. Lidah tampak bersih, tidak terdapat jamur pada lidah.
f. Telinga
a) Inspeksi
Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, jumlah nya lengkap, daun telinga normal.
b) Auskultasi
Pendengaran ibu normal
g. Leher
c) Inspeksi
Leher tampak normal
d) Palpasi
Tidak terdapat pembesaran tyroid pada ibu
h. Dada, Paru dan Jantung
a) Insperksi
Dada simetris, tidak terdapat trauma dada, kembang kempis dada normal
payudara ibu normal , tidak terdapat pembengkakan payudara
Tidak teraba adanya pemebangkakan pada dada
b) Auskultasi
Suara pernafasan bayi vsikuler
i. Abdomen
a) Inspeksi
Bentuk Abdomen normal
b) Auskultasi
Tidak terdapat bising usus
j. Ekstermitas Atas
a) Kedua lengansamapanjang dan bergerak bebas. Jumlah jari lengkap, kuku jari
normal tidak ada polidaktili atau sidaktili
k. EkstermitasBawah
b) Inspeksi
Kedua kaki sama panjang, kedua tungkau bergerak bebas, tidak terdapat
polidaktili atau sidaktili pada jari kaki
l. Genetalia
b) Normal
m. Anus dan Rectum
b) Normal
n. Kulit
c) Inspeksi
Warna kulit normal, tidak terdapat ruam atau bercak pada kulit
d) Palpasi
Tidak adanya pembengkakan

B. ANALISA DATA

karena stres anak M begadang malam, habis imuninisasi DPT, bingung makanan apa yg
diberikan saat diimunisasi
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. Ds : Kurannya terpapar Defisit pengetahuan
-keluarga mengatakan stress karena informasi
sering bergadang
-keluarga mengatakan tidak tahu harus
memberikab makanan apa kepada anak

DO :
-Keluarga tampak bingung dengan
pemberian gizi yang baik kepada bayinya
-klien tampak lelah karena sering
bergadang
-klien tampak stress

C. PRIORITAS MASALAH

Skala untuk menentukan prioritas ASKEP Keluarga dengan masalah keperawatan kurang
pengetahuan keluarga.

No Kriteria Bobot Skore


1 Sifat masalah 3 2
Skala : tidak / kurang sehat 2
Ancaman kesehatan 1
Keadaan sejahtera

2 Kemungkinan masalah dapat dirubah 2 2


Skala : mudah 1
Sebagian 0
tidak dapat

3 Potensial masalah dapat dicegah 3 2


Skala : tinggi 2
Cukup 1
rendah

4 Menonjolnya masalah 2 1
Skala : masalah berat harus segera ditangani 1
Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 0
Masalah tidak dirasakan

Skoring :
a. Skore untuk setiap kriteria
b. Skore dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
- Kriteria 1 - Kriteria 3
2÷3˟6=4 2÷3˟6=4
- Kriteria 2 - Kriteria 4
2÷2˟3=3 1 ÷ 2 ˟ 3 = 1,5
c. Skore untuk semua kriteria = 12,5

D. Rencana Keperawatan
NO DIAGNOSA SLKI SIKI
(SDKI)
1. Defisit pengetahuan b.d Tingkat Pengetahuan 1. Identifikasi kesiapan dan
keluarga kurang Meningkat kemampuan menerima
terpapar informasi Kriteria Hasil : informas
-Perilaku sesuai dengan 2. Sediakan materi dan media
pengetahuan (Cukup pendidikan kesehatan
meningkat) 3. Jadwalkan pendidikan
-Kemampuan menjelaskan kesehatan sesai dengan
pengetahuan tentang suatu kesempakatan
topic 4. Berikan kesempatan untuk
-persepsi yang Keliru terhadap bertanya
masalah (Cukup berkurang) 5. Jelaskan factor Resiko
yang dapat
memperngharuhi kesehatan
bayi

6. Implementasi
Hari/t Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf
gl Keperawatan
1003/ Defisit pengetahuan 1. Mengidentifikasi S:
2020 b.d Keluarga kurang -Keluaraga
kesiapan dan kemampuan
terpapar Informasi mengatakan
menerima informas bahwa dia
mengerti bayi
2. Menyediakan materi dan
nya hanya bisa
media pendidikan minum air ASI
-Keluarga
kesehatan (beupa leaflet
mengataka dia
dan lembar balik ) jadi bisa
mengatur waktu
3. Jadwalkan pendidikan
tidurnya
kesehatan sesai dengan O:
-Klien tampak
kesempakatan (terjadwal
memahami
pada tanggal 10 Maret materi yang
disampaikan
2020)
(klien mengulang
4. MemBerikan kesempatan kembali materi
untuk bertanya yang telah
disampaikan)
5. MenJelaskan factor
-Klien tampak
Resiko yang dapat senang ketika
diberikan
memperngharuhi
informasi
kesehatan bayi mengenai
kesehatan
bayinya
A: Analisa data
Teratasi
P : Klien dapat
mengulang
kembali atau
membaca
kembali bahan
yang telah
diberikan

Anda mungkin juga menyukai