Anda di halaman 1dari 36

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil praktek kebidanan komunitas dengan judul Asuhan


Kebidanan Keluarga pada Ny “N“ P10001 post partum fisiologis hari ke 2 dengan
luka jahitan perinium yang telah disetujui dan disahkan pada,
Hari :
Tanggal :

Mahasiswa

Ninsya Pransiska Dewi


NIM : 02.07.160

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Dwi Setyorini, S.ST Sushanti Amd.Keb


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan hidayah Nya sehingga
asuhan kebidanan keluarga pada Ny.”N” P10001 post partum fisiologis hari ke 2
dengan luka jahitan perinium dapat diselesaikan.
Ucapan terima kasih penulis haturkan yang sebesar- besarnya atas
dukungan yang diberikan dalam penyusunan asuhan kebidan tersebut yaitu :
1. Yulianto S.kep Ners M.MKes selaku ketua Stikes
Dian Husada Mojokerto
2. Dwi Setyorini SST. Selaku Kaprodi DIII Kebidanan
Stikes Dian Husada Mojokerto
3. Sashanti Selaku Bidan Desa Mojogebang
4. Kolif M.Pdi Selaku Kepala Desa Mojogebang
5. Setyono selaku Kepala Dusun dempul kidul
6. Shinta Ayu R., S.ST dan Dwi Setyorini, S.ST selaku
Pembimbing Akademik Prodi DIII Kebidanan STIKES Dian Husada
Mojokerto
7. Ibu Solikhatin sekeluarga yang bersedia
menyediakan tempat tinggal bagi kelompok praktek komunitas
8. Ibu-ibu kader dan dasawisma dsn. Dempul kidul
9. Teman – teman kelompok Praktek komunitas dan
semua pihak yang berjasa dalam penyelesaian tugas ini yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan oleh


karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan laporan selanjutnya. Penulis berharap
semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca untuk dijadikan masukan
dan pengetahuan pembaca.

Mojokerto,30 November
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan yang mendadak dan dramatis pada status hormonal


menyebabkan ibu yang berada dalam masa nifas menjadi sensitif terhadap
faktor-faktor yang ada dalam keadaan normal mampu diatasinya.
Kelahiran sepertihalnya kematian dan perkawinan, merupakan moment
yang sangat penting dalam kehidupan sebuah keluarga. Berbagai pengaruh
kultur dapat memainkan peranannya yang bermakna bagi timbulnya respons
dari orang-orang yang terkait kadang-kadang pengaruh ini bisa lebih besar
dari yang diperkirakan oleh calon orang tua.
Nifas merupakan masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai alat kandungan kembali seperti pra hamil, biasanya berlangsung ± 6 –
8 minggu. Terdapat 2 kejadian penting pada masa ini, yaitu involusi dan
laktasi, perawatan pada masa ini adalah perawatan tindak lanjut bagi seorang
ibu setelah melahirkan anak, karena pada masa ini ibu memerlukan perawatan
bantuan pengawasan demi pulihnya keadaan seperti sebelum hamil, bukan
hanya kesehatan umum saja melainkan pemulihan organ tubuh secara
keselurahan yang mengalami perubahan pada waktu kehamilan terutama alat
genetalia bagian dalam.
Melihat banyaknya perubahan yang terjadi pada masa nifas meliputi
fisio, psiko dan sosial yang dapat dialami oleh ibu-ibu pasca persalinan. Pada
kasus ini ibu melahirkan anaknya secara spontan dan belakang kepala dengan
episiotomi pada periniumnya sehingga penulis dapat mengurangi morbiditas
dan mortalitas pada ibu nifas serta membantu ibu mengenali keadaan diri dan
anaknya
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan
keluarga sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Meningkatkan Kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah


kesehatan yang dihadapi.
2. Menungkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah
kesehatan dalam keluarga.
3. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat
dalam mengatasi masalah kesehatan dalam keluarga
4. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan bantuan terhadap
anggota keluarga yang sakit dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga.
5. Meningkatkan produktifitas keluarga dalam meningkatkan derajat
kesehatannya

1.3 Metode Penulisan

Dalam penyusunan makalah asuhan kebidanan keluarga ini penulisan


menggunakan metode studi kasus dan pengambilan data, dengan cara: Observasi,
Wawancara studi kasus, kemudian dilakukan analisa data, perumusan masalah dan
diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, tindakan dan evaluasi.

1.4 Sistematika penulisan

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Metode Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Konsep Keluarga
2.2.Kasus dalam keluarga

BAB III ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN


3.1.Pengkajian
3.2.Perencanaan
3.3.Pelaksanaan
3.4.Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan
5.2.Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keluarga


2.1.1 Pengertian
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga "kulawarga" yang
berarti "anggota" "kelompok kerabat". Keluarga adalah lingkungan di mana
beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.
(wikipedia.org/wiki/Keluarga)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan yang saling ketergantungan (Depkes RI, 1998).

2.1.2 Tahap-tahap Perkembangan Keluarga


Tahap-tahap kehidupan menurut Duvall dalam buku Nasrul Effendi
sebagai berikut:
1. Tahap pembentukan keluarga
Tahap ini dimulai dari pernikahan yang dilanjutkan dalam bentuk rumah
tangga.
2. Tahap menjelang kelahiran anak
Tugas keluarga yang utama adalah untuk mendapatkan keturunan sebagai
generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga
yang merupakan saat-saat yang dinantikan.
3. Tahap menghadapi bayi
Dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih
sayang kepada anak karena pada tahap ini kehidupannya sangat
tergantung kepada orang tuanya. Kondisi ini masih lemah.
4. Tahap menghadapi anak prasekolah
Pada tahap ini anak sudah mengenal kehidupan sosialnya, bergaul
dengan teman sebayanya, tapi masih rawan dalam masalah kesehatan.
Tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma kehidupan, agama, dan
social budaya.
5. Tahap menghadapi anak sekolah
Pada tahap ini tugas keluarga bagaimana keluarga mendidik dan
mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya.
1. Tahap menghadapi anak remaja
Tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena tahap ini yang akan
mencari identitas diri dalam bentuk kepribadiannya. Oleh karena itu,
suri tauladan yang baik, komunikasi, dan saling mengertidari kedua
orang tua sangat diperlukan.
2. Tahap melepaskan anak ke masyarakat
Tahap ini merupakan saat dimana orang tua melepaskan anak ke
masyarakat dalam melalui kehidupan sesungguhnya. Pada tahap ini
anak akan melalui kehidupan berumah tangga.
3. Tahap berdua kembali
Setelah anak besar dan menempuh kehidupan rumah tangga sendiri,
segera tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan
terasa sepi dan bila tidak dapat menerima kenyataan maka akan
menimbulkan depresi dan stress.
4. Tahap masa tua
Tahap ini mulai masuk kedalam tahap lanjut usia dan kedua orang tua
mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia fana ini.

2.1.3 Fungsi Keluarga


1. Biologis
a. Untuk meneruskan keturunan.
b. Memelihara dan membesarkan anak.
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Psikologis
a. Memberi kasih sayang dan rasa nyaman.
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga.
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberikan identitas anggota keluarga.
3. Fungsi Sosiologis
a. Memberi sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma perilaku sesuai tingkat perkembangan anak.
c. Meneruskan nilai budaya keluarga.
4. Fungsi Ekonomis
a. Mencari nafkah
b. Pengaturan penggunaan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa mendatang.
5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan.
b. Mempersiapkan masa depan pada anaknya di kehidupan mendatang.
c. Mendidik anak sesuai tingkat perkembangan.

2.1.4 Tugas-tugas Keluarga


Delapan tugas keluarga yaitu:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggota sesuai dengan
kedudukannya.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Membagikan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

2.2 Konsep Nifas


2.2.1 Pengertian
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas
ini 6 – 7 minggu ( Mochtar Rustam, 1998 :115 ).
Masa nifas adalah periode waktu / masa dimana organ-organ reproduksi
kembali pada keadaan tidak hamil, masa ini membutuhkan waktu sekitar
6 minggu. Proses perubahan organ disebut involusi ( Farter, 2001 : 226 ).

2.2.2 Pembagian periode masa nifas


a. Peurperium dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan
b. Peurperium Intermedial
Kepulihan menyeluruh alat genetalia yang lamanya 6 – 8 hari
c. Remote peurperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama
bila hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi waktu untuk
sehat sempurna biasa berminggu, bulanan atau tahunan.

2.3 Gambaran Klinis


Involusi adalah proses kembalinya keadaan alat reproduksi ibu dari
keadaan setelah melahirkan keadaan sebelum hamil.
a. Uterus
Involusi TFU Jumlah
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gr
Plasenta lahir 2 jari dibawah pusat 750 gr
1minggu PP Pertengahan simpisis pusat 500 gr
1 minggu PP TFU tidak teraba diatas 350 gr
5 minggu PP simphisis 50 gr
8 minggu PP TFU bertambah kecil 30 gr
TFU sebesar ukuran normal

b. Bekas Implantasi Uri


Placental bed mengecil karena kontraksi dan menonjol ke kavum
uteri dengan diameter = 7,5 cm. Sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm
pada minggu ke 6 2,4 cm dan akhirnya pulih.
c. Luka – luka
Pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6 – 7
hari post partum
d. Rasa Sakit ( After Pain )
Disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2 – 4 hari PP
e. Lochea
Cairan yanng berasal dari cavum uteri dan vagina karena peluruhan
jaringan desidua
 Lochea rubra
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban sel-sel desidua,
verneks kaseosa, lanuga dan mekonium selama 1-3 hari PP.
 Lochea Sanguilenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir hari ke 4-7 PP.
 Lochea Serosa
Berwarna kekuningan, cairan tidak berdarah lagi pada hari 7 –
14 PP
 Lochea Alba
Berwarna putih > 14 hari PP
 Lochea purulenta
Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
 Lochiostasis
Lochea tidak lancar keluarnya

f. Serviks
Setelah persalinan bentuk serviks agak menganga seperti corong
berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-kadang
terdapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih
bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui 2 – 3 jari setelah
7 hari hanya 1 jari
g. Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat
besar selama proses melahirkan bayi dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut, ke – 2 organ ini tetap berada dalam keadaan
kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina dalam keadaan tidak hamil
dan rugue dalam vagina berangsur-angsur akan muncul kembali
sementara labia menjadi lebih menonjol.

h. Perinium
Segera setelah melahirkan, perinium menjadi kendur karena
sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju
pada postnatal hari ke -5, perinium sudah mendapat kembali sebagian
besar tonusnya sekalipun lebih kendur dara pada keadaan sebelum
melahirkan

i. Payudara
Payudara mencapai maturasi yang pernah selama masa nifas, kecuali
jika laktasi disupresi. Payudara akan menjadi lebih besar dan mula-
mula lebih terasa nyeri tekan sebagai reaksi terhadap perubahan status
hormonal dan dimulainya laktasi.

j. Laktasi
Masing-masing buah dada terdiri dari 15 – 24 lubi yang terletak
radialis dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus
terdiri darilobulus yang terdiri pula dari acini. Acini ini menghasilkan
air susu. Tiap lobulus mempunyai saluran halus untuk mengalirkan air
susu. Saluran-saluran yang halus ini bersatu menjadi satu saluran untuk
tiap lobus. Saluran ini disebut ductus laktiferus yang memusat menuju
ke punting susu dimana masing-masing bermuara.
Keadaan payudara pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan
dalam kehamilan, belum mengandung ASI, melainkan kolostrum
terdiri dari albumin, lebih banyak mengandung protein dan garam.
Gulanya sama tetapi lemaknya kurang.
Progesterum dan esterogen dihasilkan placenta, merangsang
pertumbuhan kelenjar-kelenjar susu. Sedangkan progesteron
merangsang pertumbuhan saluran kekelenjar ke dua, hormon ini
mengerem prolaktum setelah placenta lahir, maka prolaktum dengan
bebas dapat merangsang laktasi.

k. Traktus Urinarius
Bak sering sulit selama 24 jam, Urin dalam jumlah besar akan di
hasilkan dalam waktu 12-36 jam Post partum. Dalam waktu 12 jam
post partum, ibu harus sudah bisa BAK . Setelah plasenta di lahirkan,
kadar estrogen mengalami penurunan yang mencolok, sehingga terjadi
deuresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6
minggu.

l. Sistem Gastrointestinal
Kerap kali diperlukan 3-4 hari sebelum fungsi usus kembali
normal, asupan makanann mengalami penurunan selama 1-2 hari,
mobilitas berkurang dan usus bagian bawah sering kosong. Fasa nyeri
di perinium menghalangi keinginan BAB.

m. Adaptasi Psikologis menurut Reva Rubin


- Taking In ( 1-2 hari )
Perhatian ibu terpusat pada diri sendiri
- Taking Hold
Ibu sudah ingin belajar tentang perawatan dirinya dan bayinya.
- Letting Go
Terjadi peningkatan kemandirian dalam perawatan dirinya dan
bayinya

2.4 Komplikasi
a. endometritis
b. Mastitis
c. Hematoma
d. Sub involusi
e. Infeksi puerpural
f. Morbiditas puerpural
g. Trauma traktus genitourinarius yang terinfeksi
h. tromboflebitis
i. Post partu blus

2.5 Perawatan Untuk Ibu Nifas Normal


a. Early ambulation
Dilakukan untuk mencegah tromboli dan beberapa jam kemudian
sudah harus miring kanan dan kiri.
b. Kebersihan Diri
- Kebersihan terutama bagian kelamin dengan di cuci air sabun .
- Ganti pembalut sesering mungkin.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan kelamin.
c. Istirahat
- Istirahat cukup untuk mencegah kelelahan.
- Sarankan untuk kembali membiasakan melakukan kegiatan
rumah tangga dan istirahat.
d. Latihan
- Jelaskan pentingnya otot-otot perut dan panggul kembali
normal.sehingga dapat mengurangi rasa sakit pada punggung.
- Latihan tidur terlentang denagn tangan di samping, menarik otot
perut selagi bernafas, tahan nafas ke dalam dan angkat dagu ke
dada , tahan 1 hitungan ( diulang sampai dengan ke-10 ).
-Melakukan senam kegel.
e. Gizi
-Kebutuhan kalori meningkat 500kal pada ibu menyusui.
- Diet seimbang ( protein, mineral, vitamin,cukup )
- Minum sedikitnya 3 ltr/hari
- Pemberian Fe 40 butir untuk 40 hari
- Pemberian Vit A dosis 200.000 IU
f. Laktasi
- Perlu dilakukan perawatan payudara
- cara menyusui yang benar
g. Evaluasi kondisi ibu
Observasi TTV secara teratur, inspeksi perinium untuk mengetahui
keadaan jahitan dan oedem, TFU, KK dan lochea
a. Senggama
Untuk lebih aman dilakukan 6 minggu Post Partum atau bilasudah
tidak keluar darah lendir dari vagina dan apabila jari tangan ibu
dimasukkan vagina tidak merasakan nyeri lagi.
b. KB
- Bagaimana metode yang digunakan dapat mencegah kehamilan
dan efektifitasnya.
- Keuntungan / kerugian
- Indikasi / kontradikasi
- Efek samping
- Bagaimana menggunakan metode ini
- Kapan metode ini dapat mulai digunakan untuk wanita PP
menyusui.
TEKNIK PENAPISAN

Dengan menggunakan skala priorotas dari Boylon dan Maglayu

Ny “N” P10001 2 hari post partum fisiologis dengan luka jahitan perinium

No Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 2 2/3x2 3 Ancaman Kesehatan

( klien tidak mngerti

dengan penyakitnya serta

konsumsi makanan yang

harus dicegah ).

2. Kemungkinan 1 2/2x1 1 Dengan pemberian

masalah dapat penyuluhan tentang ibu

diubah nifas dan alternative lain

sambil menunggu biaya

jadi kemungkinan

masalah dapat diubah.

3. Potensial 2 2/3x2 3 Masalah dapat dicegah

masalah dapat jika ibu mampu

diubah. memahami tentang

bagaimana mengurangi

rasa nyeri dan termasuk

konsumsi makanan yang

di perbolehkan atau tidak.


4. Menonjolnya 2 2/2x1 1 Keluarga kurang mengerti

masalah tentang efek dari tidak

dilakukannya perawatan

luka perinium

TOTAL 8

RENCANA TINDAKAN

1. Masalah Kesehatan Keluarga

Ny ”N” P1001 2 hari post partum dengan luka jahitan perinium

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ib u tentang perawatan luka

perinium

Tujuan Rencana Vol.Kegiatan Sasaran Alat


Kegiatan
-Setelah -Memperkenalkan 2x kunjungan Semua Buku
dilakukan diri dan rumah Anggota literatur
pendekatan melakukan keluarga
dalam pendekatan pada
pengenalan keluarga
masalah -
diharapkan Memperkenalkan
keluarga masalah kesehatan
mengerti dan keluarga yang ada
mampu pada keluarga
mengenali Ny”N”
masalah -Menjelaskan
kesehatan tentang perawatan
dalam luka perinium,
keluarganya efek bila tidak di
sendiri lakukan
perawatan.

PELAKSANAAN TINDAKAN

Pelaksanaan Waktu& Peserta Pelaksanaan Hambata Solusi


kegiatan tempat n
a. 30 Semua Memperkenalkan Tidak ada Tindak
Perkenalan&pendek Desembe anggota identitas diri. hambatan lanjut
atan pada keluarga. r 2009 keluarga keluarga anjurkan
b. Penyuluhan Menjelaskan dengan pada ibu
tentang perawatan tentang tujuan senang untuk
pada luka jahitan penyuluhan hati pelajari
perinium dan menerima hasil
penyebabnya jika Menyampaikan kunjunga penyulu
tidak ditangani tentang perwatan n han dan
c. Memberitahu luka jahitan keluarga anjurkan
tentang konsumsi perinium. ini. pada
makanan yang harus klien
dihindari untuk
melaksa
nakan
anjuran
yang
sudah
diberika
n.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN KELURGA P10001 POST PARTUM FISIOLOGIS
HARI KE 2 DENGAN LUKA JAHITAN PERINIUM

3.1 Pengkajian
Tanggal pengumpulan data : 27 November 2009
Pengambil data : Ninsya Pransiska Dewi

A. Biodata
a. IDENTITAS KELUARGA
1 Nama kepala keluarga : Tn “ A “
2 Umur : 26 tahun
3 Agama : Islam
4 Pendidikan : SMA
5 Suku : Jawa
6 Alamat : RT / RW Desa Mojogebang
Dusun Dempul Kidul
7 Pekerjaan KK : Swasta
8 Komposisi keluarga : Ayah, Ibu, anak

b. Keluhan Utama
Bapak mengatakan sering pusing sampai tidak bias bangun, badan
terasa kaku semua
c. Status Perkawinan
Usia Kawin :-
Berapa kali kawin : 1 kali
Lama kawin :-
Status keluarga

No Nama Jenis Hubungan Umur Pendi Status KB


Kelamin Keluarga Dikan Imunisasi
1 Tn “ A “ L KK 26 tahun SMA - -
2 Ny “ N “ P Istri 19 tahun SMA - -
3 By Ny “ N “P Anak 2 hari - - -

GENOGRAM

Keterangan:
 Pria

 Wanita

 Hidup satu rumah

d. Kegiatan sehari-hari
 Kebiasaan istirahat
Kebiasaan istirahat keluarga tidak teratur, tergantung pada
kemauan anggota keluarga masing-masing, sehari semalam
± 8 jam
 Kebiasaan makan
Makan 2-3 kali dengan makanan pokok beras dengan porsi
sedang dihabiskan.
Minum 7-8 gelas/hari. Keadaan fisik anggota keluarga tidak
ada yang terlalu gemuk atau terlalu kurus. Kebutuhan
nutrisi terpenuhi dengan mengkonsumsi makanan 4 sehat 5
sempurna.
 Kebiasaan eliminasi
Saat hamil : BAB : 1kali/hari dangan konsistensi lunak,
warna kuning,tidak ada keluhan.
BAK : 8-9 kali/hari, warna kuning, jernih.
Saat nifas : BAB : 1 kali/hari dengan konsistensi lunak,
warna kuning,mengeluh nyeri pada
kemaluannya.
BAK : 6-7 kali/hari, warna kuning campur
darah,nyeri pada kamaluannya.
 Kebiasaan kebersihan diri
Saat hamil : Ibu mandi 3x/hari, gosok gigi 3x/hari, ganti
baju 1x/hari.
Saat nifas : Ibu mandi 3x/hari, gosok gigi 3x/hari, ganti
baju 3x/hari
e. Keadaan psikologis
Ibu tampak sedih karena tidak bisa berjalan seperti sebelum
melahirkan.
f. Data spritual
Ibu selalu beribadah dan berdo’a untuk kesembuhan ibu
dan perkembangan anaknya.
g. Situasi sosial
Penghasilan Tn”A” sebulan ± Rp.500.000,-/Bln digunakan
untuk belanja Rp.10.000,- sehari sisanya untuk membayar
listrik dan ditabung.
Situasi lingkungan
 Perumahan
Luas tanah 50 M milik sendiri terdiri dari 2 kamar tidur,
ruang tamu dan ruang makan sekaligus dapur dengan lantai
semen, dinding tembok, ventilasi berupa jendela terbuka,
dan terdapat pekarangan.
Tipe rumah permanen dan rumah milik sendiri
IIIIII I : Ruang Tamu
II : Ruang Tidur
III : Ruang Tidur
IV : Kamar mandi
V : Dapur
VI : Tempat makan
VII : Kandang ayam

 Sumber air bersih


Untuk kebutuhan memasak, mandi, dan mencuci pakaian
menggunakan air sumur milik sendiri, tempat penyimpanan
air dan bak mandi tampak bersih.
 Tempat Pembuangan Tinja
Letak wc keluarga barada didalam rumah.
 Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah melalui selokan dan mengalir.
 Tempat pembuangan sampah
Sampah dikumpulkan dan di bakar setiap sore hari
dibelakang rumah
 Kandang Ternak
Keluarga memelihara ayam dibelakang rumah. Jarak antara
rumah dengan kandang kurang lebih 3 meter, keaadan
bersih.
 Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Bila ada keluarga yang sakit dibawa ke bidan dan
puskesmas.
h. Keadaan kesehatan keluarga
 Imunisasi
Anak sudah mendapat imunisasi hepatitis B saat setelah
lahir.
 Penyakit yang diderita keluarga
Bapak dan ibu tidak mempunyai penyakit menular dan
menurun.

B. Data Obyektif
1.Pemeriksaan Umum
K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36.7°C
RR : 20x/manit
BB saat hamil : 65 kg
BB selama nifas : 57 kg

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Bersih, penyebaran rambut merata, rambut hitam
Muka : Simetris, tidak ada odema
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Hidung : Simetris, bersih tidak ada PCH
Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis dan tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid.
Dada : payudara simetris, hiperpigmentasi di areola, puting
susu menonjol
Abdomen : Terdapat linea nigra , tidak ada bekas luka parut.
Genetalia : Bersih, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
pengeluaran abnormal,tidak ada kelenjar bartolin,
terdapat jahitan episiotomi.
Ektrimitas :
- Atas : odema. (-), tonus otot (+), gerak aktif, simetris
- Bawah : odema. (+), tonus otot (+), gerak aktif, simetris

b. Palpasi
Payudara : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal,
ASI sudah keluar.
Abdomen : tidak ada nyeri tekan , TFU = 3 jari di bawah pusat
d. Perkusi
Patella [+].

II. Diagnosa dan Masalah


Dx : Ny. “ N ” P 10001 II hari post partum fisiologis dengan luka pada
jahitan perinium
DS : Ibu mengatakan melahirkan anaknya pada tanggal 25 November
2009 , jahitannya masih terasa sakit .
Do : keadaan umum : baik
Kesadaran : baik
TTV : TD : 110 / 70 mmHg
N : 80x/ menit
S : 36,7 C
RR : 20X/ menit
BB saat hamil : 65 kg
BB saat nifas : 57 kg
TFU : 3 jari bawah pusat
UC : baik ( teraba )
MASALAH : Luka pada jahitan perinium
DS : Ibu mengatakan bekas jahitannya masih sakit
DO :- jahaitan perinium masih basah
- Ibu tampah agak susah saat duduk
- K/ U baik

KEBUTUHAN :
- Personal haygine
- Nutrisi saat nifas
- KB

III. Antisipasi Masalah Potensial


-

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera


-

V. Intervensi
Tanggal : 28 November 2009
Jam : 16.00 WIB
Dx : Ny. “ N ” P 10001 3 hari post partum fisiologis dengan luka
jahitan perinium
Tujuan jangka panjang :setelah dilakukan asuhan kebidanan
diharapkan ibu dan bayi dalam keadaan sehat serta
jahitan tidak sakit lagi
KH : - Ibu dan bayi dalam keadaan sehat
- jahitan tidak perih lagi
- ibu merasa nyaman
- TTV dalam batas normal
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,50 c – 37,20C
R : 18 – 20 x/menit
Tujuan jangka pendek : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama
1 x 30 menit diharapkan ibu merasa puas , mengerti ,
memahami keadaannya serta dapat mengulang penjelasan
kita

KH : -ibu mampu mengulang penjelasan bidan


INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan terapeutik.
R/ Membina kerjasama dan hubungan saling percaya.
2. laukan pemeriksaan TTV.
R/ Untuk memantau kesehatan ibu dan janin.
3. beitahu ibu hasil pemeriksaan
R/ Agar ibu mengetahui perkembangan kesehatan dia dan bayinya
4. Anjurkan ibu makan dengan gizi seimbang
R/ Untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi.
5. Berikan ibu antibiotik dan antipiretik
R/ untuk mengurangi rasa nyeri
6. berikan susu pada bayi setiap 2 jam sekali
R/ Untuk memberikan asupan makanan pada bayi
7. ajarkan ibu menyusui yang benar dan memberikan ASI eksklusif
R/ agar ibu bisa menyusui bayinya dengan benar saat dirumah
8.Ajarkan ibu untuk melakukan perawatan payudara.
R/ Memperlancar produksi ASI dan mencegah mastitis
9. Ajarkan ibu personal haigine/ cara perawan luka perinium
R/ untuk mencegah terjadinya infeksi
10.Beritahu jadwal kunjungan ulang
R/ Untuk mengetahui kemungkinan komplikasi yang muncul.

VI. Implementasi
Tanggal : 29 November 2009 Jam :16.00 WIB
Dx : Ny. “ N " P 10001 IV hari post partum fisiologis dengan luka
jahitan perinium
1. Melakukan pendekatan terapeutik.
2. Melakukan pemeriksaan TTV
3. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan
4. Menganjurkan ibu makan dengan gizi seimbang
5. Memberi ibu antibiotik dan antipiretik
6. Memberikan susu pada bayi tiap 2 jam sekali
7. Mengajarkan ibu menyusui yang benar dan menganjurkan memberi
ASI eksklusif. Cara menyusi yang benar caranya :
a. Duduk dengan santai dan nyaman pada kursi yang mempunyai
sandaran punggung, gunakan bantal untuk mengganjal bokong bayi.
b. Mualai mnyusui dari payudara kanan dengan meletakkan kepala
bayi pada siku kanan bagian dalm dengan posisi badan bayi
menghadap badan ibunya. Tangan kanan memegang bokong dan paha
bayi.
c. Sanggah payudara kanan anda dengan tangan kiri, tetapi tidak di
bagian yang hitam.
d. Sentuh mulut bayi dengan putting susu anda untuk memberi
rangsangan bila bayi membuka mulut masukkan seluruh putting susu
sebanyak mungkin sampai daerah hitam ( areola ) tertutupi.
e. Dekap bayi hingga ujung hidung bayi menyentuh payudara ibu, ibu
jari menekan sedikit payudara hingga bayi dapat bernafas.
f. Setelah selesai menyusui kurang dari 10-15 menit , lepaskan hisapan
bayi dengan menekan dagunya atau memasukkan jari kelingking
yang bersih ke sudut mulut bayi.
g. Sebelum dilanjutkan dengan menyusui pada payudara lain,
sendawakan dahulu bayi anda agar tidak muntah dengan cara
membuat posisi bayi menempel di pundak anda.
8. Mengajarkan ibu untuk melakukan perawatan payudara.dengan cara:
 Persiapan alat :
 2 wascom berisi air hangat dan dingin.
 Handuk besar.
 2 washlap.
 Baby oil/ minyak kelapa.
 Kapas.
 Kop.
 Bengkok.
 Buka baju dan BH ibu letakkan handuk di ke-2 bahu ibu dan
bebat pada perutnya.
 Membersihkan puting susu dengan kompres → kapas dan baby
oil ( 3-5 menit ) agar kotoran lunak, bersihkan dengan kapas
kering.
 Tehnik Hacman :
 Ibu jari di letakkan di tepi putting susu, tarik keluar ±
20@ kiri dan kanan.
 Putar ke arah dalam sambil ditarik keluar @ ± 20x.
 Bersihkan dengan ujung washlap kering.
 Pengurutan payudara → Usap baby oil ke tangan sampai dengan
hangat.
 Urut dan tekan dari dalam keluar ± 20x putaran.
 Tehnik pedang ( tangan kanana ), tangan kiri mengangkat payudara
kiri, dari luar ke tengah 20x putaran lakukan yang sama pada
payudara kanan.
 Tangan menggenggam, gunakan buku-buku jari.
 Basahi dengan air hangat, ganti air hangat lagi.
 Bersihkan dan keringkan.

9. Mengajarkan ibu personal haigine / cara perawatan luka perinium:


a. Anjurka ibu untuk sesering mungkin untuk mengganti pembalut .
b. mengajarkan ibu cara cebok yang benar dari depan ke belakang.
c. Memberi betadine pada luka perinium agar luka cepat kering.
10. Memberi tahu ibu jadwal kunjungan ulang

VII. Evaluasi
Tanggal : 30 November 2009 Jam : 16.00 WIB
S : Ibu mengatakan luka jahitan pada perinium sudah 6 hari
O : ~ K/U : baik
~ Kesadaran : composmentis
~ TTV dalam batas normal
TD : 150/100 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,70C
RR : 20x/menit
~ lockea : rubra
- UC : baik
- TFU :3 hari post partum
- ASI : ( + ) / ( + )
- BAK / BAB : ( + ) / ( + )
A : Ny. “ N " P 10001 V hari post partum fisiologis dengan luka
jahitan perinium
P :
 Anjurkan ibu makan dengan gizi seimbang
 Berikan ibu antibiotik dan antipiretik
 Berikan susu pada bayi setiap 2 jam sekali
 Ajarkan ibu menyusui yang benar dan menganjurkan
memberikan ASI eksklusif
 Ajar kan ibu personal haygine / cara merawat luka
perinium
 Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang tanggal 02
desember 2009/ bila ada keluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN

Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada Ny.”N” P10001


Post partum fisiologis hari ke II dengan luka jahitan perinium tanggal 27
November 2009. Involusi berjalan normal dan masalah-masalah yang
mungkin timbul saat masa nifas seperti infeksi puerpural, trauma traktus
genitourinarius, endometrisis, mastitis, tromboflebitis, hematoma, sub
involusi. Post partum blues tidak satupun yang di alami oleh Ny. “N”.

Jahitan pada perinium juga merupakan port de entry bakteri, untuk


Itu agar tidak terjadi infeksi. Ajarkan cara perawatan perinium dan
menjaga kebersihannya. Berikan juga konseling tentang nutrisi untuk
Ny.”N” agar metabolisme untuk kesembuhan lukanya berjalan dengan
cepat.

Pada Ny.”N” setelah di lakukan analisa data maka tidak ada


kesenjangan antara teori dan praktek. Pada praktek dilakukan asuhan
kebidanan keluarga yaitu mengobservasi TTV, UC, KK, perdarahan,
menyarankan untuk istirahat cukup. Makan – makan yang bergizi,
mobilisasi dini dan menjaga kebersihan alat genetalia serta membantu ibu
untuk membantu ibu untuk memulai pemberian ASI.

Di harapkan ibu post partum dapat melalui masa nifasnya dengan


normal tanpa ada komplikasi dan ibu bisa segera kembali pada
aktivitasnya.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Mahasiswa mampu memahami teori tentang ibu nifas dan dapat

memberikan asuhan kebidanan yang tepat dan efektif. Asuhan yang diberikan

meliputi pengkajian data baik secara subyektif maupun obyektif melalui

pemeriksaan umum dan fisik. Dari data yang telah di kumpulkan tersebut

mahasiswa dapat menetapkan diagnosa. Dari diagnosa tersebut mahasiswa

antisipasi masalah potensial dan menetapkan kebutuhan segera bila terjadi

komplikasi secara tiba-tiba.

Intervensi dan implementasi dilakukan sesuai dengan diagnosa atau

masalah yang di derita. Untuk meninjau kembali keefektifan asuhan yang

diberikan mahasiswa melakukan evaluasi yang juga sebagai koreksi untuk

melakukan atau memberikan asuhan kebidanan selanjutnya.

5.2 Saran

1. Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan lebih mendalami kembali teori tentang ibu nifas

agar dapat memberikan asuhan kebidanan yang tepat dan efektif.

Dengan praktek kebidanan ini mahasiswa dapat menggali dan

mendapatkan pengalaman yang banyak untuk itu mahasiswa hendaknya

lebih aktif selama berada di lahan praktek.

2. Institusi
Institusi diharapkan menyediakan sumber – sumber pustaka yang lebih up

to date sehingga mahasiswa dapat mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan.

3. Lahan Komunitas

Tempat pelayanan kesehatan yang ada di desa Mojogebang tetap

mempertahankan mutu pelayanan kesehatan dan konservatif terhadap asuhan yang

diberikan pada ibu nifas.


DAFTAR PUSTAKA

 Mochtar, Rustam.1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta:EGC


 Farier.2001.Perawatan Maternitas.Jakarta : EGC
 Manuaba.1998.Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan, dan
Keluarga Berencana.Jakarta: EGC
 Doengoes.2001.Rencana Perawatan Maternal Bayi.Jakarta:
EGC
 Capernito, Linda Jual.1998.Diagnosa Keperawatan aplikasi
pada praktek klinik. Jakarta: EGC
 Alimul,A.Aziz.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia
Aplikasi.Konsep dan proseskeperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
 Varney, Helen.2008.Buku Ajar Asuhan Kebidanan.EGC
 Bagus Ida G.M. , 1999. Memahami Kesehatn Reproduksi
Wanita. Jakarta : Arcan
DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................
LEMBAR PENGESAHAN.........................
KATA PENGANTAR................................
DAFTAR ISI.............................................
BAB I PENDAHULUAN
E. Latar Belakang
F. Tujuan
i. Tujuan Umum
j. Tujuan Khusus
G. Metode Penulisan
H. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Konsep Keluarga
2.2 Konsep Hipertensi
BAB III ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
3.1.Pengkajian
3.2.Perencanaan
3.3.Pelaksanaan
3.4.Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan
5.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : Asma
Sasaran : Keluarga Ny “N”
Tempat : Rumah Ny “N”
Waktu : 28-11-2009

A.Tujuan Instruksional
TIU ; Setelah mendapatkan penyuluhan tentang perawatan luka
perinium Dempul Kidul Desa Mojogebang mampu memahami
tentang perawatn luka perinium dan efek dari tidak melakukan
perwatan.
TIK : Setelah mengikuti penyuluhan ini keluarga Ny”N” mampu:
1. Mendefinisikan perawatan luka perinium
2. Mengetahui efek dari tidak dilakukannya perawatan perinium.
3. Mengetahui pencegahan dari infeksi pada masa nifas.

B.Sasaran
Seluruh keluarga Ny”N” Dusun Dempul Kidul Desa Mojogebang
C.Metode
- Ceramah
- Diskusi
D.Media
Leaflet
E.Waktu dan tempat
Waktu : 16.00-17.00 WIB
Tempat : Rumah Ny”N”
Alokasi Kegiatan Penyaji Kegiatan Media/
Waktu Keluarga metode
Pembukaa 1.Salam pembuka -Menjawab Ceramah
n 5 menit 2. Memperkenalkan diri salam
3. Menjelaskan maksud dan -
tujuan Mendengarkan
penyaji
Penyajian 1.Pengertian masa nifas Memperhatika Ceramah
15 menit 2.efek dari tdak dilakukannya n
perawatan luka perinium. mendengarkan
3. Pencegahan dari infeksi masa
nifas.
Penutup 10 1. Memberikan kesemapat Bertanya Diskusi
menit klien untuk bertanya Mendengarkan Ceramah
2. Menyimpulkan materi Menjawab
yang telah disampaikan salam
3. Menutup pertemuan

Anda mungkin juga menyukai