Mahasiswa
Mengetahui
Puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas rahmat dan hidayah Nya sehingga
asuhan kebidanan keluarga pada Ny.”N” P10001 post partum fisiologis hari ke 2
dengan luka jahitan perinium dapat diselesaikan.
Ucapan terima kasih penulis haturkan yang sebesar- besarnya atas
dukungan yang diberikan dalam penyusunan asuhan kebidan tersebut yaitu :
1. Yulianto S.kep Ners M.MKes selaku ketua Stikes
Dian Husada Mojokerto
2. Dwi Setyorini SST. Selaku Kaprodi DIII Kebidanan
Stikes Dian Husada Mojokerto
3. Sashanti Selaku Bidan Desa Mojogebang
4. Kolif M.Pdi Selaku Kepala Desa Mojogebang
5. Setyono selaku Kepala Dusun dempul kidul
6. Shinta Ayu R., S.ST dan Dwi Setyorini, S.ST selaku
Pembimbing Akademik Prodi DIII Kebidanan STIKES Dian Husada
Mojokerto
7. Ibu Solikhatin sekeluarga yang bersedia
menyediakan tempat tinggal bagi kelompok praktek komunitas
8. Ibu-ibu kader dan dasawisma dsn. Dempul kidul
9. Teman – teman kelompok Praktek komunitas dan
semua pihak yang berjasa dalam penyelesaian tugas ini yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu
Mojokerto,30 November
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Metode Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Konsep Keluarga
2.2.Kasus dalam keluarga
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan
5.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
f. Serviks
Setelah persalinan bentuk serviks agak menganga seperti corong
berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-kadang
terdapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih
bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui 2 – 3 jari setelah
7 hari hanya 1 jari
g. Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat
besar selama proses melahirkan bayi dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut, ke – 2 organ ini tetap berada dalam keadaan
kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina dalam keadaan tidak hamil
dan rugue dalam vagina berangsur-angsur akan muncul kembali
sementara labia menjadi lebih menonjol.
h. Perinium
Segera setelah melahirkan, perinium menjadi kendur karena
sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju
pada postnatal hari ke -5, perinium sudah mendapat kembali sebagian
besar tonusnya sekalipun lebih kendur dara pada keadaan sebelum
melahirkan
i. Payudara
Payudara mencapai maturasi yang pernah selama masa nifas, kecuali
jika laktasi disupresi. Payudara akan menjadi lebih besar dan mula-
mula lebih terasa nyeri tekan sebagai reaksi terhadap perubahan status
hormonal dan dimulainya laktasi.
j. Laktasi
Masing-masing buah dada terdiri dari 15 – 24 lubi yang terletak
radialis dan terpisah satu sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus
terdiri darilobulus yang terdiri pula dari acini. Acini ini menghasilkan
air susu. Tiap lobulus mempunyai saluran halus untuk mengalirkan air
susu. Saluran-saluran yang halus ini bersatu menjadi satu saluran untuk
tiap lobus. Saluran ini disebut ductus laktiferus yang memusat menuju
ke punting susu dimana masing-masing bermuara.
Keadaan payudara pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan
dalam kehamilan, belum mengandung ASI, melainkan kolostrum
terdiri dari albumin, lebih banyak mengandung protein dan garam.
Gulanya sama tetapi lemaknya kurang.
Progesterum dan esterogen dihasilkan placenta, merangsang
pertumbuhan kelenjar-kelenjar susu. Sedangkan progesteron
merangsang pertumbuhan saluran kekelenjar ke dua, hormon ini
mengerem prolaktum setelah placenta lahir, maka prolaktum dengan
bebas dapat merangsang laktasi.
k. Traktus Urinarius
Bak sering sulit selama 24 jam, Urin dalam jumlah besar akan di
hasilkan dalam waktu 12-36 jam Post partum. Dalam waktu 12 jam
post partum, ibu harus sudah bisa BAK . Setelah plasenta di lahirkan,
kadar estrogen mengalami penurunan yang mencolok, sehingga terjadi
deuresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6
minggu.
l. Sistem Gastrointestinal
Kerap kali diperlukan 3-4 hari sebelum fungsi usus kembali
normal, asupan makanann mengalami penurunan selama 1-2 hari,
mobilitas berkurang dan usus bagian bawah sering kosong. Fasa nyeri
di perinium menghalangi keinginan BAB.
2.4 Komplikasi
a. endometritis
b. Mastitis
c. Hematoma
d. Sub involusi
e. Infeksi puerpural
f. Morbiditas puerpural
g. Trauma traktus genitourinarius yang terinfeksi
h. tromboflebitis
i. Post partu blus
Ny “N” P10001 2 hari post partum fisiologis dengan luka jahitan perinium
harus dicegah ).
jadi kemungkinan
bagaimana mengurangi
dilakukannya perawatan
luka perinium
TOTAL 8
RENCANA TINDAKAN
perinium
PELAKSANAAN TINDAKAN
3.1 Pengkajian
Tanggal pengumpulan data : 27 November 2009
Pengambil data : Ninsya Pransiska Dewi
A. Biodata
a. IDENTITAS KELUARGA
1 Nama kepala keluarga : Tn “ A “
2 Umur : 26 tahun
3 Agama : Islam
4 Pendidikan : SMA
5 Suku : Jawa
6 Alamat : RT / RW Desa Mojogebang
Dusun Dempul Kidul
7 Pekerjaan KK : Swasta
8 Komposisi keluarga : Ayah, Ibu, anak
b. Keluhan Utama
Bapak mengatakan sering pusing sampai tidak bias bangun, badan
terasa kaku semua
c. Status Perkawinan
Usia Kawin :-
Berapa kali kawin : 1 kali
Lama kawin :-
Status keluarga
GENOGRAM
Keterangan:
Pria
Wanita
d. Kegiatan sehari-hari
Kebiasaan istirahat
Kebiasaan istirahat keluarga tidak teratur, tergantung pada
kemauan anggota keluarga masing-masing, sehari semalam
± 8 jam
Kebiasaan makan
Makan 2-3 kali dengan makanan pokok beras dengan porsi
sedang dihabiskan.
Minum 7-8 gelas/hari. Keadaan fisik anggota keluarga tidak
ada yang terlalu gemuk atau terlalu kurus. Kebutuhan
nutrisi terpenuhi dengan mengkonsumsi makanan 4 sehat 5
sempurna.
Kebiasaan eliminasi
Saat hamil : BAB : 1kali/hari dangan konsistensi lunak,
warna kuning,tidak ada keluhan.
BAK : 8-9 kali/hari, warna kuning, jernih.
Saat nifas : BAB : 1 kali/hari dengan konsistensi lunak,
warna kuning,mengeluh nyeri pada
kemaluannya.
BAK : 6-7 kali/hari, warna kuning campur
darah,nyeri pada kamaluannya.
Kebiasaan kebersihan diri
Saat hamil : Ibu mandi 3x/hari, gosok gigi 3x/hari, ganti
baju 1x/hari.
Saat nifas : Ibu mandi 3x/hari, gosok gigi 3x/hari, ganti
baju 3x/hari
e. Keadaan psikologis
Ibu tampak sedih karena tidak bisa berjalan seperti sebelum
melahirkan.
f. Data spritual
Ibu selalu beribadah dan berdo’a untuk kesembuhan ibu
dan perkembangan anaknya.
g. Situasi sosial
Penghasilan Tn”A” sebulan ± Rp.500.000,-/Bln digunakan
untuk belanja Rp.10.000,- sehari sisanya untuk membayar
listrik dan ditabung.
Situasi lingkungan
Perumahan
Luas tanah 50 M milik sendiri terdiri dari 2 kamar tidur,
ruang tamu dan ruang makan sekaligus dapur dengan lantai
semen, dinding tembok, ventilasi berupa jendela terbuka,
dan terdapat pekarangan.
Tipe rumah permanen dan rumah milik sendiri
IIIIII I : Ruang Tamu
II : Ruang Tidur
III : Ruang Tidur
IV : Kamar mandi
V : Dapur
VI : Tempat makan
VII : Kandang ayam
B. Data Obyektif
1.Pemeriksaan Umum
K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36.7°C
RR : 20x/manit
BB saat hamil : 65 kg
BB selama nifas : 57 kg
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Bersih, penyebaran rambut merata, rambut hitam
Muka : Simetris, tidak ada odema
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.
Hidung : Simetris, bersih tidak ada PCH
Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis dan tidak ada
pembesaran kelenjar tyroid.
Dada : payudara simetris, hiperpigmentasi di areola, puting
susu menonjol
Abdomen : Terdapat linea nigra , tidak ada bekas luka parut.
Genetalia : Bersih, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
pengeluaran abnormal,tidak ada kelenjar bartolin,
terdapat jahitan episiotomi.
Ektrimitas :
- Atas : odema. (-), tonus otot (+), gerak aktif, simetris
- Bawah : odema. (+), tonus otot (+), gerak aktif, simetris
b. Palpasi
Payudara : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal,
ASI sudah keluar.
Abdomen : tidak ada nyeri tekan , TFU = 3 jari di bawah pusat
d. Perkusi
Patella [+].
KEBUTUHAN :
- Personal haygine
- Nutrisi saat nifas
- KB
V. Intervensi
Tanggal : 28 November 2009
Jam : 16.00 WIB
Dx : Ny. “ N ” P 10001 3 hari post partum fisiologis dengan luka
jahitan perinium
Tujuan jangka panjang :setelah dilakukan asuhan kebidanan
diharapkan ibu dan bayi dalam keadaan sehat serta
jahitan tidak sakit lagi
KH : - Ibu dan bayi dalam keadaan sehat
- jahitan tidak perih lagi
- ibu merasa nyaman
- TTV dalam batas normal
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,50 c – 37,20C
R : 18 – 20 x/menit
Tujuan jangka pendek : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama
1 x 30 menit diharapkan ibu merasa puas , mengerti ,
memahami keadaannya serta dapat mengulang penjelasan
kita
VI. Implementasi
Tanggal : 29 November 2009 Jam :16.00 WIB
Dx : Ny. “ N " P 10001 IV hari post partum fisiologis dengan luka
jahitan perinium
1. Melakukan pendekatan terapeutik.
2. Melakukan pemeriksaan TTV
3. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan
4. Menganjurkan ibu makan dengan gizi seimbang
5. Memberi ibu antibiotik dan antipiretik
6. Memberikan susu pada bayi tiap 2 jam sekali
7. Mengajarkan ibu menyusui yang benar dan menganjurkan memberi
ASI eksklusif. Cara menyusi yang benar caranya :
a. Duduk dengan santai dan nyaman pada kursi yang mempunyai
sandaran punggung, gunakan bantal untuk mengganjal bokong bayi.
b. Mualai mnyusui dari payudara kanan dengan meletakkan kepala
bayi pada siku kanan bagian dalm dengan posisi badan bayi
menghadap badan ibunya. Tangan kanan memegang bokong dan paha
bayi.
c. Sanggah payudara kanan anda dengan tangan kiri, tetapi tidak di
bagian yang hitam.
d. Sentuh mulut bayi dengan putting susu anda untuk memberi
rangsangan bila bayi membuka mulut masukkan seluruh putting susu
sebanyak mungkin sampai daerah hitam ( areola ) tertutupi.
e. Dekap bayi hingga ujung hidung bayi menyentuh payudara ibu, ibu
jari menekan sedikit payudara hingga bayi dapat bernafas.
f. Setelah selesai menyusui kurang dari 10-15 menit , lepaskan hisapan
bayi dengan menekan dagunya atau memasukkan jari kelingking
yang bersih ke sudut mulut bayi.
g. Sebelum dilanjutkan dengan menyusui pada payudara lain,
sendawakan dahulu bayi anda agar tidak muntah dengan cara
membuat posisi bayi menempel di pundak anda.
8. Mengajarkan ibu untuk melakukan perawatan payudara.dengan cara:
Persiapan alat :
2 wascom berisi air hangat dan dingin.
Handuk besar.
2 washlap.
Baby oil/ minyak kelapa.
Kapas.
Kop.
Bengkok.
Buka baju dan BH ibu letakkan handuk di ke-2 bahu ibu dan
bebat pada perutnya.
Membersihkan puting susu dengan kompres → kapas dan baby
oil ( 3-5 menit ) agar kotoran lunak, bersihkan dengan kapas
kering.
Tehnik Hacman :
Ibu jari di letakkan di tepi putting susu, tarik keluar ±
20@ kiri dan kanan.
Putar ke arah dalam sambil ditarik keluar @ ± 20x.
Bersihkan dengan ujung washlap kering.
Pengurutan payudara → Usap baby oil ke tangan sampai dengan
hangat.
Urut dan tekan dari dalam keluar ± 20x putaran.
Tehnik pedang ( tangan kanana ), tangan kiri mengangkat payudara
kiri, dari luar ke tengah 20x putaran lakukan yang sama pada
payudara kanan.
Tangan menggenggam, gunakan buku-buku jari.
Basahi dengan air hangat, ganti air hangat lagi.
Bersihkan dan keringkan.
VII. Evaluasi
Tanggal : 30 November 2009 Jam : 16.00 WIB
S : Ibu mengatakan luka jahitan pada perinium sudah 6 hari
O : ~ K/U : baik
~ Kesadaran : composmentis
~ TTV dalam batas normal
TD : 150/100 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,70C
RR : 20x/menit
~ lockea : rubra
- UC : baik
- TFU :3 hari post partum
- ASI : ( + ) / ( + )
- BAK / BAB : ( + ) / ( + )
A : Ny. “ N " P 10001 V hari post partum fisiologis dengan luka
jahitan perinium
P :
Anjurkan ibu makan dengan gizi seimbang
Berikan ibu antibiotik dan antipiretik
Berikan susu pada bayi setiap 2 jam sekali
Ajarkan ibu menyusui yang benar dan menganjurkan
memberikan ASI eksklusif
Ajar kan ibu personal haygine / cara merawat luka
perinium
Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang tanggal 02
desember 2009/ bila ada keluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Mahasiswa mampu memahami teori tentang ibu nifas dan dapat
memberikan asuhan kebidanan yang tepat dan efektif. Asuhan yang diberikan
pemeriksaan umum dan fisik. Dari data yang telah di kumpulkan tersebut
5.2 Saran
1. Mahasiswa
2. Institusi
Institusi diharapkan menyediakan sumber – sumber pustaka yang lebih up
pengetahuan.
3. Lahan Komunitas
Halaman Judul..........................................
LEMBAR PENGESAHAN.........................
KATA PENGANTAR................................
DAFTAR ISI.............................................
BAB I PENDAHULUAN
E. Latar Belakang
F. Tujuan
i. Tujuan Umum
j. Tujuan Khusus
G. Metode Penulisan
H. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Konsep Keluarga
2.2 Konsep Hipertensi
BAB III ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
3.1.Pengkajian
3.2.Perencanaan
3.3.Pelaksanaan
3.4.Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan
5.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
A.Tujuan Instruksional
TIU ; Setelah mendapatkan penyuluhan tentang perawatan luka
perinium Dempul Kidul Desa Mojogebang mampu memahami
tentang perawatn luka perinium dan efek dari tidak melakukan
perwatan.
TIK : Setelah mengikuti penyuluhan ini keluarga Ny”N” mampu:
1. Mendefinisikan perawatan luka perinium
2. Mengetahui efek dari tidak dilakukannya perawatan perinium.
3. Mengetahui pencegahan dari infeksi pada masa nifas.
B.Sasaran
Seluruh keluarga Ny”N” Dusun Dempul Kidul Desa Mojogebang
C.Metode
- Ceramah
- Diskusi
D.Media
Leaflet
E.Waktu dan tempat
Waktu : 16.00-17.00 WIB
Tempat : Rumah Ny”N”
Alokasi Kegiatan Penyaji Kegiatan Media/
Waktu Keluarga metode
Pembukaa 1.Salam pembuka -Menjawab Ceramah
n 5 menit 2. Memperkenalkan diri salam
3. Menjelaskan maksud dan -
tujuan Mendengarkan
penyaji
Penyajian 1.Pengertian masa nifas Memperhatika Ceramah
15 menit 2.efek dari tdak dilakukannya n
perawatan luka perinium. mendengarkan
3. Pencegahan dari infeksi masa
nifas.
Penutup 10 1. Memberikan kesemapat Bertanya Diskusi
menit klien untuk bertanya Mendengarkan Ceramah
2. Menyimpulkan materi Menjawab
yang telah disampaikan salam
3. Menutup pertemuan