Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA

DENGAN BAYI BARU LAHIR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pediatric Nursing Care


Dosen : Intan Parulian Rossleyn, S.Kp., MN.

Ariantika Eka Puspitasari


012222010

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BINAWAN
Jakarta
2023
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA DENGAN BAYI BARU LAHIR

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar serta asuhan keperawatan
pada keluarga dengan bayi baru lahir.

2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian keluarga dengan
bayi baru lahir
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tahap perkembangan keluarga
dengan bayi baru lahir
c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tugas keluarga dengan bayi baru
lahir
d. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang permasalahan yang terjadi pada
keluarga dengan bayi baru lahir
e. Mahasiswa mampu menjelaskan proses keperawatan pada keluarga
dengan bayi baru lahir

Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal


esensial sesuai standar. Pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota wajib
memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar kepada semua
bayi usia 0-28 hari di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun
(Kemenkes, 2019).

Pelayanan kesehatan pada bayi menurut (Kemenkes, 2019) terdiri dari


Inisiasi Menyusu Dini (IMD), injeksi vitamin K1, pemberian imunisasi
(injeksi vaksin Hepattis BO), konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI
eksklusif, penanganan dan rujukan kasus neonatal komplikasi. Namun dalam
pelaksanaan pelayanannya masalah pelayanan kesehatan pada bayi yang sering
terjadi terjadi di Indonesia adalah pemberian ASI ekslusif. Cakupan pemberian
ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia 2022 sebesar 66%. Data yang

1
dikumpulkan sejak Januari-Juni 2022. 302.746 bayi ASI eksklusif (sampai 6
bulan hanya diberi ASI saja) dari 458.596. Bayi yang mendapatkan ASI
eksklusif mengalami penurunan pada tahun 2021, terdapat 52,5% dari 2,3 juta
bayi yang berusia enam bulan.

Untuk mengatasi masalah pelayanan tersebut perlu adanya kerjasama


antar berbagai pihak diantaranya pemerintah, tenaga kesehatan dan keluarga.
Keluarga menjadi salah satu bagian penting dalam pemberian pelayanan
kesehatan pada bayi karena keluarga merupakan bagian terdekat dari bayi
tersebut.

Namun keluarga pada tahap perkembangan dengan bayi baru lahir


terkadang kesulitan ikut serta menjalankan perannya dalam pemberian
pelayanan kesehatan pada bayi. Hal ini karena periode keluarga dengan bayi
baru lahir adalah waktu transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh
keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap perubahan struktur karena
adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu anak. Dengan kehadiran anak maka
sistem dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga harus
dikembangkan.
Pada periode transisi, keluarga membutuhkan adaptasi yang cepat,
sehingga kondisi ini menempatkan keluarga menjadi sangat rentan dan mereka
memerlukan bantuan untuk beradaptasi dengan peran yang baru. Untuk
mengetahui peran perawatpada keluarga dengan bayi baru lahir maka
kelompok kami tertarik untuk membahas asuhan keperawatan pada keluarga
dengan bayi baru lahir.

2
B. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Duval, 1997 dalam Sudiharto 2007 menjelaskan bahwa daur atau siklus
kehidupan keluarga terdiri dari delapan tahap perkembangan yang mempunyai
tugas dan risiko tertentu dalam tiap tahap perkembangannya.
1. Pasangan baru/keluarga baru (bargaining family)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan sah dan
meninggalakan (psikolog) keluarga masing-masing; (pasangan baru menikah
yang belum mempunyai anak)
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
a. Membina hubungan intim/perkawinan yang saling memuaskan
b. Menteapkan tujuan bersama
c. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
d. Persiapan menjadi orang tua
e. Mendiskusikan rencana memiliki anak dan memahami prenatal care
(penegertian kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua)

2. Keluarga dengan kelahiran anak pertama (child-bearing)


Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
Masa ini merupakan masa transisi menjadi orang tua yang akan
menimbulkan krisis keluarga. Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang
tua dinayatakan 17% tidak bermasalah, selebihnya bermasalah dalam hal :
a. Suami merasa diabaikan
b. Peningkatan perselisishan dan argument
c. Interupsi dalam jadwal kontinu
d. Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan menurun

Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :


1) Persiapan menjadi orang tua
2) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan seksual dan kegiatan keluarga
3) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
4) Membagi peran dan tanggung jawab

3
C. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN BAYI
BARU LAHIR
Tugas perkembangan keluarga dengan bayi baru lahir antara lain :
1. Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan
kegiatan)
2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
3. Membagi peran dan tanggung jawab (bagaiman peran orang tua
terhadap bayi dengan memberi sentuhan dan kehangatan)
4. Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak
5. Konseling KB post partum 6 minggu
6. Menata ruang untuk anak
7. Biaya/dana Child Bearing
8. Memfasilitasi role learning anggota keluarga
9. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin

Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrick (1988), tugas perkembangan dalam
tahap ini adalah :
1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga)
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peran- peran orang tua dan kakek/nenek.

D. PERAN PERAWAT DALAM TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


DENGAN BAYI BARU LAHIR
Menurut Mubarak, dkk (2006), peran perawat dalam tahap ini adalah
melakukan,, perawatan dan konsultasi antara lain :
1. Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi
2. Mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan mengatasinya
3. Imunisasi yang dibutuhkan anak
4. Tumbuh kembang anak yang baik

4
5. Interaksi keluarga
6. Keluarga berencana
7. Pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja

E. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA DENGAN BAYI


BARU LAHIR

1. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil
informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya
(Murwani, 2008).
a. Data Umum
1) Nama Kepala keluarga (KK)
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga
6) Tipe keluarga
7) Tipe bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Yang perlu dikaji pada tahap perkembangan adalah:
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada inti, yang meliputi riwayat
penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
perhatian terhadap pencegahan penyakit (imunisasi), sumber pelayanan
kesehatan yang bisa digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-
kejadian atau pengalaman penting yang berhubungan dengan kesehatan.

5
4) Riwayat kesehatan keluarga
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami
dan istri.
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakterisitik rumah diidentifikasikan dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakkan
perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank dengan sumber
air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat,
yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk
setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga
berpindah tempat.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan tentang waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul
serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana interaksi keluarga
dengan masyarakat.
5) Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung keluarga meliputi jumlah anggota keluarga yang sehat,
fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan.
Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari
anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat
setempat.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang
lain untuk merubah perilaku.

6
3) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara
formal maupun informal.
4) Nilai/norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga, yang
berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi-fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota
keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana
pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga di
dalam melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan
keluarga melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu
mengenal masalah, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan,
melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit, menciptakan
lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
a) Berapa jumlah anak
b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anak yang diinginkan
c) Metode apa yang digunakan kelurga dalam upaya mengendalikan
jumlah anggota keluarga\

7
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a) Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan snadang,pangan dan
papan.
b) Sejauh mana keluarga memanfaatkan suumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
f. Stress dan koping keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang
a) Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu ± 6 bulan.
b) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Hal yang oerlu dikaji adalah sejauh mana keluarga bersepon terhadap
situasi/stresor.
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional keluarga yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga.
h. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Ketidakcukupan ASI
2. Ketidakefektifan pemberian ASI
3. Kesiapan meningkatkan pemberian ASI
4. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua
5. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

8
G. PERAN PERAWAT
1. Ketidakcukupan ASI
a) Memeberikan pedidikan kesehatan tentang cara menyiapkan susu formula,
yaitu takaran yang benar dalam memberikan susu dan pentingnya takaran
susu bayi yang benar terhadap kebutuhan nutrisi bayi
b) Menjelaskan kepada keluarga untuk tidak mencampur makanan seperti
bubur, sereal ke dalam botol, yaitu hanya susu formula / ASI saja
2. Ketidakefektifan pemberian ASI
a) Mengajarkan cara memberikan takaran susu yang tepat
b) Menganjurkan untuk menyendawakan bayi setelah minum susu
c) Mendemonstrasikan cara menyendawakan bayi
d) Mengobservasi cara pembuatan susu bayi
3. Kesiapan meningkatkan pemberian ASI
a) Mengedukasi kepada keluarga terutama ibu untuk memberikan ASI
eksklusif selama 6 bulan
b) Memberikan pendidikan kesehatan kepada orang tua bagaimana cara
menyimpan ASI
c) Memberikan pendidikan kesehatan kepadaorang tua bagaimana cara
membersihkan pompa ASI
4. Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua
a) Memberikan pengertian bagi keluarga tentang pentingnya dukungan
keluarga bagi sang Ibu yang baru melahirkan
b) Menganjurkan keluarga membantu pemeberian nutrisi yang tepat dan baik
bagi bayi
c) Menjadi fasilitator dalam hubungan interpersonal
5. Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
a) Menjelaskan pentingnya menimbang anak rutin ke posyandu
b) Menjelaskan kepada keluarga kemungkinan penyebab berat badan bayi
kurang
c) Memberi pengertian kepada ibu tentang peran pelayanan kesehatan bagi
pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi
d) Memotivasi ibu untuk mendeteksi dini masalah kesehatan bayi dan segera
mengkonsultasikan kepada petugas kesehatan
e) Mendampingi keluarga sampai mengambil keputusan dengan tepat

9
f) Mengevaluasi pemahaman keluarga tentang pendidikan kesehatan yang
sudah dilakukan
g) Memonitor perkembangan bayi baru lahir, perujukan bila ada
indikasiMendampingi keluarga sampai mengambil keputusan dengan
tepat

H. KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri kepala keluarga serta
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satuatap dalam keadaan saling
ketergantungan. Sedangkan bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai
4000 gram.
Keluarga dengan bayi baru lahirperlu memahami tugas perkembangan yang
harus dilakukan sehingga tidak terjadi berbagaipermasalahan pada keluarga
tersebut seperti suami merasa diabaikan, peningkatan perselisihan dan argument,
interupsi dalam jadwal kontinu dan kehidupan seksual dan sosial terganggu dan
menurun.
Perawat perlu berperan dalan perkembangan keluarga tahap ini dengan
memberikan perawatan dan konsultasi seperti bagaimana cara menentukan gizi
yang baik untuk ibu hamil dan bayi, mengenali gangguan kesehatan bayi secara
dini dan mengatasinya, imunisasi yang dibutuhkan anak, tumbuh kembang anak
yang baik, interaksi keluarga, keluarga berencana, pemenuhan kebutuhan anak
terutama pada ibu yang bekerja.

I. SARAN
1. Bagi perawat diharapkan mampu menciptakan hubunganyang harmonis
dengan keluarga sengga keluarga diharapkanmampu memahami tentang
masalah yang sedang dialami/ terjadi pada keluarga dengan bayi baru lahir.
2. Bagi Keluarga hendaknya mengenal masalah yang terjadi pada anggota
keluarganya, menerapkan apa yang telah disampaikan perawat melalui
pendidikan kesehatan guna mengatasi masalah kesehatan yang ada di keluarga
secara mandiri, ikut serta mempertahankan dan mempergunakan fasilitas
kesehatan yang ada dan mencegah terjadinya penyakit sebaikanya keluarga
sedini mungkin memeriksakan anggota keluarga yang sakit ke puskesmas yang

10
terdekat serta keluarga sebaiknya melakukan modifikasi lingkungan yang sehat
di sekitar lingkungan keluarga seperti menjaga kebersihan lingkungan rumah
sekitar, dan mampu menjaga pola hidup sehat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Glorya Bulechek et al. (2016). Nursing Intervention Classification (NIC), 6 th


Indonesian edition. Elsevier Singapore Pte Ltd
Setyowati, S. (2007). Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:
Trans Info Media
Sue Moorhead, et al. (2016). Nursing Outcomes Classification (NOC) Ed 5 th
Indonesian Editon. Elsevier Singapore Pte Ltd
Mubarak,dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori dan
Aplikasi Dalam Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan
Komunitas, Gerontik dan Keluarga. Yogyakarta : Sagung Seto
Murwani. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Kasus.
Yogyakarta : Mitra Cendikia Press
Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan
Keperawatan Transkultural. Jakarta : EGC
Kemenkes. (2019). diakses pada 26 Maret 2023 dari https://pusdatin.kemkes.go.id/
resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil
Kesehatan-indonesia-2019.pdf
Kemenkes (2019). diakses pada 26 Maret 2023 dari http://hukor.kemkes. go.id/
uploads/produk hukum/PMK_No__4_Th_2019_ttg_Standar_
Teknis_Pelayanan_Dasar_Pada_Standar_Pelayanan_Minimal_
Bidang_Kesehatan1.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai