Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTEK KEPERAWATAN HOME CARE PROFESI

NERS PADA KELUARGA Tn. A DENGAN “ASAM URAT”

DI LINGKUNGAN SAMATURUE KEL. BONTONYELENG

KEC. GANTARANG KAB. BULUKUMBA

NAMA MAHASISWA : TENRI ABEN S.KEP

NIM : D. 20. 07. 031

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA


PROGRAM STUDI NERS
TAHUN 2020/2021

Judul :
LAPORAN PRAKTEK KEPERAWATAN HOME CARE PROFESI NERS PADA
KELUARGA Tn. A DENGAN “ASAM URAT” DI LINGKUNGAN SAMATURUE KEL.
BONTONYELENG KEC. GANTARANG KAB. BULUKUMBA

Telah Disahkan

Pada Hari 2021

OLEH

PEMBIMBING INSTITUSI PEMBIMBING LAHAN

ASZRUL AB, S.Kep,Ns, M.Kes LUKMAN S.Kep, Ns.

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan

Rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini adalah mengenai ASUHAN

KEPERAWATAN HOME CARE TENTANG ASAM URAT. Tugas ini disusun untuk

memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan Home Care. Sebelumnya saya mohon maaf

apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran

yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Wassalam.

Bulukumba, 12 April 2021

Penyusun

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

1. Defenisi
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang yang disatukan oleh kebersamaan
dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari
keluarga (Friedman, 2010). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Sudiharto, 2007: 22). Keluarga
merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,
kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang
umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap
anggota keluarga (Duvall).
2. Tipe keluarga
Keluarga memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola
kehidupan. Sesuai dengan perkembangan social, maka tipe keluarga juga akan
berkembang mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam
meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe
keluarga (Friedman, Bowden, & Jones, 2003). Adapun tipe keluarga dalam kasus
ini yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah ibu dan anak.
3. Tahap perkembangan keluarga
Perawat keluarga perlu mengetahui tentang tahapan dan tugas perkembangan
keluarga, untuk memberika pedoman dalam menganalisis pertumbuhan dan
kebutuhan promosi kesehatan keluarga serta untuk memberikan dukungan pada
keluarga untuk kemajuan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Tahap
perkembangan keluarga menurut Dufall & Miller tahun 1985; Carter & Mc
Goldrick tahun 1988, mempunyai tugas perkembangan yang berbeda seperti:
a. Tahap VI, keluarga yang melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak
pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap VI yaitu memperluas siklus
keluarga dengan memasukan anggota keluarga baru yang didaapat melalui
perkawinan anak-anak, melanjutkan untuk memperbaharui hubungan
perkawinan, membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami
maupun istri, membantu anak mandiri, mempertahankan komunikasi,
memperluas hubungan keluarga antara orangtua dengan menantu, menata
kembali peran dan fungsi keluarga setelah ditinggalkan anak.
4. Tugas keluarga di bidang kesehatan
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas di
dalam bidang kesehatan yang perlu di pahami dan dilakukan. Ada 5 tugas
keluarga dalam bidang kesehatan yang harus di lakukan( Fridman dalam Achjar,
2010).
a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya perubahan sekecil apapun
yang di alami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan
tanggung jawab keluarga, maka apabila menyadari adanya perubahan perlu
segera di catat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa
perubahannya.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siap
diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk
menentukan tindakan keluarga maka segeralah melakukan tindakan yang tepat
agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan bisa teratasi. Jika
keluarga mempuyai keterbatasan agar meminta bantuan orang lain
dilingkungan sekitar keluarga.
c. Memberikan keperawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat
membatu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu mudah. Perawat ini
dapat di lakukan di rumah apabila keluarga mempunyai kemampuan
melakukan tindakan untuk pertolongan pertama atau ke pelayanan kesehatan
untuk memperoleh tindakan lanjutan agar masalah yang lebih parah tidak
terjadi (Suparyanto , 2012).
d. Memodifikasi lingkungan keluarga seperti pentingnya hygiene sanitasi bagi
keluarga, upaya pencegahan penyakit yang dilakukan keluarga, upaya
pemeliharaan lingkungan yang dilakukan keluarga, kekompakan anggota
keluarga dalam menata lingkungan dalam dan luar rumah yang berdampak
pada kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti kepercayaan keluarga
terhadap petugas kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan, keberadaan
fasilitas kesehatan yang ada, keuntungan keluarga terhadap pengunaan
fasilitas kesehatan, apakah pelayanan kesehatan terjangkau oleh keluarga,
adakah pengalaman yang kurang baik dipersepsikan keluarga (Achjar, 2010).
5. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga (Sudiharto, 2007: 24), sebagai berikut:
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif dalam keluarga mampu melakukan pemenuhan kebutuhan
psikososial, saling mengasuh dan memberikan cinta kasih, serta saling
menerima dan mendukung.
b. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi dalam keluarga mampu berinteraksi di lingkungannya
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi dalam keluarga yaitu meneruskan kelangsungan keturunan
dan memiliki 2 orang anak.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi, adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
seperti sandang, pangan, dan papan tercukupi
e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan dalam keluarga yaitu mampu merawat anggota
keluarga yang mengalami masalah kesehatan.
6. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawatan keluarga adalah merupakan proses yang kompleks
dengan menggunakan pendekatan sistematis untuk bekerja sama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga. ( Nurul Cahyatin, 2012).
Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga menurut Effendi
(2004) dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga
yaitu dengan mengadakan kontrak dengan keluarga, menyampaikan maksud dan
tujuan, serta minat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan
keluarga, menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan – kebutuhan
kesehatan yang dirasakan keluarga dan membina komunikasi dua arah dengan
keluarga.
Friedman (1998) menjelakan proses asuhan keperawatan keluarga terdiri dari
lima langkah dasar meliputi :
a. Pengkajian
Menurut Suprajitno (2004) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang
perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang
dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan
keluarga. Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan
keluarga, perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan
sehari-hari), lugas dan sederhana (Suprajitno, 2004).
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses perawatan, mengingat
pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada
pada keluarga (Santun setiawati, 2008).
1) Tahap pengkajian
Tahap ini merupakan pengumpulan informasi secara terus menerus terhadap
anggota keluarga yang dibinanya.
Data yang dikumpulkan meliputi :
a) Data umum
Data ini mencakup kepala keluarga (KK), umur, alamat dan telepon,
pekerjaan dan pendidikan KK, dan komposisi keluarga. Selanjutnya
komposisi keluarga dibuat genogramnya.
b) Genogram
Aturan yang harus dipenuhi dalam pembuatan genogram :
(1) Anggota keluarga yang lebih tua berada disebelah kiri
(2) Umur anggota keluarga ditulis pada symbol laki-laki atau perempuan
(3) Tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah symbol laki-laki atau
perempuan
(4) Penggunaan symbol dalam genogram
c) Kebutuhan sehari-hari
(1) Kebutuhan nutrisi
Menjelaskan tentang hasil identifikasi makanan sehari-hari pada
keluarga, meliputi pengadaan makanan, komposisi makanan, penyajian
makanan, diit/pantangan dalam keluarga, pengelolaan makanan,
pengelolaan air minum, pemenuhan nutrisi keluarga.
(2) Istirahat tidur
Menjelaskan tentang pola istirahat tidur sehari-hari pada keluarga
meliputi lamanya keluarga dalam beristirahat, kebiasaan keluarga
dalam pemenuhan istirahat tidur, dan lingkungan sekitar rumah yang
mempengaruhi istirahat tidur.
d) Aktivitas dan olahraga
Menjelaskan tentang kegiatan olahraga dalam keluarga dan aktifitas
keluarga dalam sehari-hari.
e) Status lingkungan
(1) Karakteristik rumah
Menjelaskan tentang hasil identifikasi rumah yang dihuni keluarga
meliputi luas, tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, sarana
pembuangan air, limbah dan kebutuhan MCK (mandi, cuci, kakus),
saran air bersih dan minum yang digunakan.
(2) Karakteristik tetangga dengan komunitas
Menjelaskan tentang karakteristik dari tetangga dan komunitas
setempat, yaitu keadaan sekitar tempat tinggal keluarga, meliputi
kebiasaan, seperti lingkungan fisik, nilai dan norma serta aturan dan
budaya setmpat yang mempengaruhi kesehatan
(3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana
keluarga dapat berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
(4) System pendukung keluarga
Yaitu jumlah anggota keluarga yang sehat dan fasilitas kesehatan
yang menunjang kesehatan (bpjs, askes, jamsostek, kartu sehat,
asuransi, atau yang lain). Fasilitas fisik yang dimiliki anggota
keluarga (peralatan kesehatan), dukungan psikologis anggota keluarga
atau masyarakat, dan fasilitas social yang ada disekitar keluarga dapat
digunakan untuk meningkatkan kesehatan
(5) Struktur keluarga
Nilai atau norma keluarga, struktur peran, pola komunikasi keluarga,
struktur kekuatan keluarga.
Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan :
 Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
 Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota
keluarga yang sakit
 Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
 Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan.
2) Analisa data
Ada 3 norma yang perlu diperhatiakn dalam melihat perkembangan kesehatan
keluarga untuk melakukan analisa data, yaitu :
a) Keadaan kesehatan yang normal bagi setiap anggota keluarga, yang
meliputi:
(1) Keadaan kesehatan fisik, mental, dan social angoota keluarga
(2) Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota keluarga
(3) Keadaan gizi anggota keluarga Status imunisasi anggota keluarga
(4) Kehamilan dan KB
b) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, yang meliputi:
(1) Rumah yang meliputi ventilasi, penerangan, kebersihan, konstruksi,
luas rumah dan sebagainya
(2) Sumber air minum
(3) Jamban keluarga
(4) Tempat pembuangan air limbah
(5) Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya
c) Karakteristik keluarga, yang meliputi:
(1) Sifat-sifat keluarga
(2) Dinamika dalam keluarga
(3) Komunikasi dalam keluarga
(4) Interaksi antar anggota keluarga
(5) Kesanggupan keluarga dalam membawa perkembangan anggota
keluarga.
(6) Kebiasaan dan nilai-nilai yang berlaku didalam keluarga.
3) Penilaian (skoring) diagnosis keperawatan
Untuk menentukan prioritas terhadap diagnose keperawatan keluarga yang
ditemukan dihitung dengan menggunakan skala prioritas.
Proses skoringnya dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan:
a) Tentukan skornya sesuai dengan criteria yang dibuat perawat.
b) Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot.

Skor yang diperoleh Bobot x Bobot


Skor tertinggi
b. Diagnose
Diagnose keperawatan merupakan kumpulan pertanyaan, uraian dari hasil
wawancara, pengamatan langsung, dan pengukuran dengan menunjukan status
kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi, sampai masalah actual. Perumusan
diagnosis keperawatan dapat diarahkan kepada individu atau keluarga. Komponen
diagnosis keperawatan meliputi masalah (problem), penyebab (etiologi), dan tanda
(sign). Perumusan diagnose keperawatan keluarga menggunakan aturan yang telah
disepakati, terdiri dari:
1) Masalah (problem, P) adalah suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau anggota (individu) keluarga.
2) Penyebab (etiologi, E) adalah suatu pernyataan yang dapat menyebabkan
masalah dengan mengacu kepada lima tugas keluarga, yaitu mengenal
masalah, mengambil keputusan yang tepat, merawat anggota keluarga,
memelihara lingkungan, atau memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
3) Tanda (sign, S) adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh
perawat dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung masalah
dan penyebab.
Tipe diagnose keperawatan keluarga dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1) Diagnosis actual adalah masalah keperawatan yang sedang dialami oleh
keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat.
2) Diagnosis resiko/resiko tinggi adalah masalaj keperawatan yang belum terjadi,
tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan actual dapat terjadi dengan
cepat apabila tidak segera mendapat bantuan perawat.
3) Diagnosis potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika
keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mempunyai
sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan.
Daftar masalah keperawatan (NANDA) yang dapat digunakan, sebagai berikut:
1) Gangguan proses keluarga
2) Gangguan pemeliharaan kesehatan
3) Perubahan kebutuhan nutrisi: kurang atau lebih dari kebutuhan tubuh
4) Gangguan peran menjadi orang tua
5) Gangguan pola eliminasi
c. Rencana Keperawatan
Langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan tujuan keperawatan.
Tujuan dirumuskan untuk mengetahui atau mengatasi serta meminimalkan
stressor dan intervensi dirancang berdasarkan tiga tingkat pencegahan.
Pencegahan primer untuk memperkuat garis pertahanan fleksibel, pencegahan
sekunder untuk memperkuat garis pertahanan sekunder, dan pencegahan tersier
untuk memperkuat garis pertahanan tersier (Anderson & Fallune, 2000).
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan
jangka panjang mengacu pada bagaimana mengatasi problem/masalah (P) di
keluarga. Sedangkan penetapan tujuan jangka pendek mengacu pada bagaimana
mengatasi etiologi yang berorientasi pada lima tugas keluarga.
Adapun bentuk tindakan yang akan dilakukan dalam intervensi nantinya
adalah sebagai berikut :
1) Menggali tingkat pengetahuan atau pemahaman keluarga mengenai masalah
2) Mendiskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang belum diketahui dan
meluruskan mengenai intervensi/interpretasi yang salah.
3) Memberikan penyuluhan atau menjelaskan dengan keluarga tentang faktor-
faktor penyebab, tanda dan gejala, cara menangani, cara perawatan, cara
mendapatkan pelayanan kesehatan dan pentingnya pengobatan secara teratur.
4) Memotivasi keluarga untuk melakukan hal-hal positif untuk kesehatan.
5) Memberikan pujian dan penguatan kepada keluarga atas apa yang telah
diketahui dan apa yang telah dilaksanakan.
Tahapan dalam perencanaan keluarga antara lain:
1) Tujuan jangka panjang
Menentukan pada perubahan perilaku dan mengarah kepada kemampuan
mandiri dan lebih baik ada batas waktunya.
2) Tujuan jangka panjang
Ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai setiap hari yang dihubungkan
dengan keadaan yang mengancam kehidupan.
Ada tiga tingkatan fungsi keluarga yang bisa kita gunakan dalam menyusun
intervensi (Calgary), yaitu:
1) Kognitif
Intervensi dengan tingkatan kognitif ditunjukan untuk memberikan informasi,
gagasan, motivasi, dan saran kepada keluarga sebagai target asuhan
keperawatan keluarga.
2) Afektif
Intervensi ini ditujukan membantu keluarga dalam berespon emosional,
sehingga dalam keluarga terdapat perubahan sikap terhadap masalah yang
dihadapi.
3) Psikomotor
Intervensi ini ditujukan untuk membantu anggota keluarga dalam perubahan
perilaku yang merugikan ke perilaku yang menguntungkan.
d. Implementasi
Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun
sebelumnya. Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan keluarga antara
lain:
1) Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.
2) Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah.
3) Kekuatan-kekuatan keluarga berupa financial, motivasi, dan sumber-sumber
pendukung lainnya jangan diabaikan.
4) Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga janganlah terlupakan
dengan menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan
tanggung jawab profesi.
e. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi
dengan criteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya.
Bila hasil evaluasi tidak atau berhasil sebagian, perlu disusun rencana
keperawatan yang baru. Perlu diperhatikan juga bahwa evaluasi perlu dilakukan
beberapa kali dengan melibatkan keluarga sehingga perlu pula direncanakan
waktu yang sesuai dengan kesediaan keluarga. Karakteristik evaluasi dengan
pedoman SOAP memberikan tuntunan pada perawat dengan uraian sebagai
berikut:
1) Subjektif
Pernyataan atau uraian keluarga, klien atau sumber lain tentang perubahan
yang dirasakan baik kemajuan ataupun kemunduran setelah diberikan tindakan
keperawatan.
2) Objektif
Data yang bisa diamati atau diukur melalui teknik observasi, palpasi, perkusi,
dan auskultasi sehingga dapat dilihat kemajuan atau kemunduran pada sasaran
perawatan sebelum dan setelah diberikan tindakan keperawatan.
3) Analisa
Pernyataan yang menunjukan sejauhmana masalah keperawatan dapat
ditanggulangi.
4) Planning
Rencana yang ada dalam catatan perkembangan merupakan rencana tindakan
hasil evaluasi tentang dilanjutkan atau tidak rencana tersebut sehingga
diperlukan inovasi dan modifikasi bagi perawat.

BAB II

PENGKAJIAN

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS TAHUN AKDEMIK 2020/2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Fasilitas Yankes : No. Register :-


Nama
Perawat yang : TENRI ABEN S.KEP Tanggal : 06-04-2021
mengkaji Pengkajian
I. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga : Tn Bahasa sehari-hari : Indonesia
Alamat Rumah & Telp : Taccorong Jarak yankes :
Agama & Suku : Islam & Bugis Alat Transportasi : Motor
DATA ANGGOTA KELUARGA
no Nama Hub Umur J Suku Pendidikan Perkerjaan Status TTV Status Ala
dengan K terakhir saat ini Gizi (TD, imunisasi t
KK (TB, N, S, dasar ban
BB, P) tu/
BMI) pro
tesa
Tn.M Orang 80th L bugis sd Tidak Baik TD: Tidak tahu To
tua bekerja TB: 100/80 ngk
(pasien) 169 N: 85 at
BB: 56 S:
36,5
P:
24x/i
Tn. A Kepala 50th L sd Wiraswasta Baik TD: Tidak tahu -
keluarga TB: 120/80
171 N: 85
BB: 67 S:
36,5
P:
24x/i
Ny. H Istri 34th P sd IRT Baik TD: Tidak tahu -
TB: 110/70
156 N: 85
BB: 80 S:
36,5
P:
24x/i
An. E Anak 22th P SMA Pelajar Baik - Lengkap -
An. U Anak 18th P SMA Pelajar Baik - Lengkap -
An. A Anak 16th L SMP Pelajar Baik - Lengkap -
An. N Anak 5th P TK Pelajar Baik - Lengkap -
LANJUTAN
N Nama Penampilan umum Status kesehatan saat ini Riwayat penyakit/ Analisis masalah
O alergi kesehatan
INDIVIDU
1 Tn.M Penampilan Status kesehatan saat Riwayat penyakit Tn. menderita
umum nampak ini kurang sehat alergi tidak ada Asam Urat
bersih dan rapih sejak 8 tahun
yang lalu

II. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT


Nama individu yang sakit yaitu Tn. M sumber dana kesehatan BPJS/KIS, diagnosa
medis Asam Urat, keadaan umum: kesadaran composmentis, GCS: 15 (E: M: V: ), Td:
110/80 mmHg, nadi 85 x/i, Suhu 36.5˚C, pernapasan 24 x/i, sirkulasi: adanya tanda
anemia: bibir pucat. Kesemutan, rasa haus. Perkemihan: pola BAK 3-4 kali/hari,
kemampuan BAK mandiri. Pencernaan: nafsu makan tidak berkurang. Muskuloskeletal:
malaise, fatigue, kekuatan otot lemah, RPS atas: kelemahan, RPS bawah: kelemahan.
Neurosensori: penglihatan buta, fungsi perabaan: kesemutan pada kaki dan tangan, fungsi
pendengaran normal, fungsi penciuman normal, fungsi perasa normal. Waktu tidur siang
kadang-kadang, waktu tidur malam : pukul 21.00. Mental: tidak ada masalah.
Komunikasi dan budaya: interaksi dengan keluarga baik, berkomunikasi lancar, kegiatan
sosial sehari-hari Klien mengobrol dan kadang-kadang berkomunikasi dengan tetangga
maupun orang disekitarnya. Kebersihan diri: bersih. Perawatan diri sehari-hari mandiri.
Keterangan tambahan : klien lemas.klien mengatakan beberapa minggu yang lalu kakinya
bengkak dan dialkukan pemeriksaan asam urat, nilai : 12,2.

III. DATA PENUNJANG KELUARGA


Rumah dan sinitasi lingkungan PHBS di rumah tangga
 Kondisi rumah :  Jika ada ibu nifas, persalinan di tolong oleh
Kondisi rumah cukup baik. Secara tenaga Kesehatan
keseluruhan rumah memang tidak Tidak ada

terlalu besar tetapi keadaan rumah


 Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
cukup bersih dan tertata rapi. Dan juga
Tidak ada
halaman depan dan halaman samping
bersih.
 jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Tidak ada
 Ventilasi :
Ventilasi rumah cukup baik. Udara bisa
 Menggunakan air bersih untuk makan &
masuk dengan baik dan ketika berada di minum:
dalam rumah tidak ada perasaan ya, anggota keluarga memasak airnya
pengap. sebelum diminum.

 Pencahayaan rumah  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:


Pencahayaan rumah juga cukup baik. ya, anggota keluarga mandi dengan air
Jendela yang ada diruangan dan kamar bersih.
cukup memadai.
 Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
 Saluran buang limbah ya, keluarga cukup menjaga kebersihan
Pembuangan limbah langsung menuju tangan dengan rutin mencuci tangan pakai
ke selokan . sabun.

 Sumber air bersih :  Melakukan pembuangan sampah pada


Keluarga menggunakan air dari sumur tempatnya :
bor yang berada di depan samping ya, Keluarga membuang sampah pada
rumah. Air dimasak untuk diminum. tempatnya.

 Jamban memenuhi syarat :  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :


Keluarga menggunakan wc jongkok ya, keluarga membersihkan rumah setiap
atau leher angsa. hari.

 Tempat sampah :  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :


Keluarga mempunyai tempat sampah ya, keluarga membersihkan rumah setiap
yang disimpan di dapur dan di samping hari.
rumah.
 Menggunakan jamban sehat :
Keluarga mempunyai 1 wc di dalam rumah
(wc jongkok).

 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu


Keluarga mengatakan membersihkan
rumah setiap hari dan air yang digunakan
selalu air mengalir jadi tidak ada jentik.

 Makan buah dan sayur setiap hari :


tidak, Keluarga mengkonsumsi sayur setiap
hari, sedangkan buah kadang-kadang.

 Melakukan aktivitas fisik setiap hari :


ya

 Tidak merokok di dalam rumah :


tidak, Kepala keluarga merupakan seorang
perokok termasuk merokok di dalam
rumah.

IV. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN


KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita saKit: √ Ada  Tidak
Keluarga biasanya memberi minum air kelapa dan ramuan herbal jika sakit, jika sudah parah
baru di bawa ke puskesmas.
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya :
√ Ya  Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya: Ya √ Tidak
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarganya :  Ya √ Tidak
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat :  Ya √ Tidak
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya:  Keluarga : √ Tetangga
Kader  Tenaga kesehatan, yaitu keluarga sering bertanya dengan tetangga jika ada
masalah yang di alami.
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya: √
Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes  Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota
keluarganya secara aktif :
 Ya √ Tidak, keluarga hanya memberi ramuan herbal, jika penyakitnya tambah parah baru
di bawa ke puskesmas
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami
yang dialami anggota keluarganya :
 Ya √ Tidak
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya:
√ Ya  Tidak,
Anggota keluarga biasanya memberi minum air kelapa atau ramuan herbal
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
Ya √ Tidak
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
√ Ya Tidak, jelaskan : Keluarga mampu memodifikasi lingkungan,
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya :
14) √ Ya Tidak,
V. HASIL PEMBINAAN BERDASARKAN TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA
Kunjungan Perawat : Kunjungan Perawat :
pertama (K- pertama (K-1)
1)
Kunjungan Perawat : Kunjungan Perawat :
pertama (K- pertama (K-1)
1)
Kunjungan Perawat : Kunjungan Perawat :
pertama (K- pertama (K-1)
1)
Penjelasan cara menilai Tingkat Kemandirian Keluarga terlampir
Lampiran
VI. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT
Nama individu yang sakit : Tn.M Diagnosa medik : Asam Urat
Sumber dana kesehatan : Rujukan dokter/ rumah sakit :

Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan


Kesadaran :  Edema  Bunyi jantung : .....  Pola BAK
GCS :  Asites  Akral dingin …x/hr,vol ..ml/hr
TD : 100/80 mm/Hg  Tanda Perdarahan:  Hematuri  Poliuria
P: 24 x/ menit purpura/ hematom/  Oliguria  Disuria
S: 36,5 0C petekie/ hematemesis/  Inkontinensia  Retensi
N: 85 x/ menit melena/ epistaksis*  Nyeri saat BAK
 Takikardia  Tanda Anemia : Pucat/  KemampuanBAK :
 Bradikardia Konjungtiva pucat/ Lidah Mandiri/
 Tubuh teraba hangat pucat/ Bibir pucat/ Bantu sebagian/tergantung*
 Menggigil Akral pucat*  Alat bantu:
 Tanda Dehidrasi: Tidak/Ya*……… 
mata cekung/ turgor kulit Gunakan Obat :Tidak/Ya*...
berkurang/ bibir kering *  Kemampuan
 Pusing  Kesemutan BAB :Mandiri/
 Berkeringat  Rasa Haus Bantu sebagian/tergantung*
 Pengisian kapiler  2 detik  Alat bantu: Tidak/Ya*...
Pernapasan Pencernaan Neurosensori
 Sianosis  Mual Muntah  Kembung Fungsi penglihatan
 Sekret / Slym Nafsu Makan :  buram
 Irama ireguler Berkurang/Tidak*  tak bisa melihat
 Wheezing  Sulit Menelan  Alat bantu :
  Disphagia  Visus
Ronki ........................................  Bau Nafas Fungsi pendengaran
 Otot bantu napas ..................  Kerusakan gigi/gusi/ lidah/  Kurang jelas
 Alat bantu nafas .................... geraham/rahang/palatum*  Tuli
 Dispnea  Distensi Abdomen  Alat bantu :
 Sesak  Bising Usus: ................................  Tinnitus
 Stridor  Konstipasi Fungsi perasa
 Krepirasi  Diare .......x/hr  Mampu
 Hemoroid, grade .....................  Terganggu
 Teraba Masa abdomen ......... Fungsi perabaan
 Stomatitis  Warna ...................  Kesemutan pada :
 Riwayat obat pencahar .........  Kebas pada :
 Maag  Diorientasi  parase
 Konsistensi ..........  Halusinasi  disartria
Diet Khusus: Tidak/Ya*................  amnesia  paralisis
 Kebiasaan makan-minum :  refleks patologis :
Mandiri/ Bantu sebagian/  kejang : sifat .........
Tergantung* lama......
 Alergi makanan/minuman : Frekuensi ..............
Tidak/Ya*.................................. Fungsi penciuman
 Alat bantu : Tidak/Ya*.............  mampu
 terganggu
Muskuloskeletal Kulit Tidur dan Istirahat
 Tonus otot  Jaringan parut  Memar   Susah tidur
 Kontraktur Laserasi  Ulserasi  Pus ………  Waktu tidur ………
 Fraktur  Bulae/lepuh  Perdarahan bawah  Bantuan obat,
Nyeri otot/tulang*  Krustae
 Drop Foot Lokasi ……...........  Luka bakar Kulit ...... Derajat ......
…  Perubahan warna…….
 Tremor Jenis ……......…......  Decubitus: grade … Lokasi
….. ………..….
 Malaise / fatique
 Atropi
 Kekuatan otot ....….............
…..
 Postur tidak normal .................
 RPS Atas : bebas/ terbatas/
kelemahan/ kelumpuhan
(kanan / kiri)*
 RPS Bawah :bebas/terbatas/
kelemahan/kelumpuhan
(kanan / kiri)*
 Berdiri : Mandiri/ Bantu
sebagian/tergantung*
 Berjalan : Mandiri/ Bantu
sebagian/tergantung*
 Alat Bantu :
Tidak/Ya*..............
 Nyeri :
Tidak/Ya*.......................
Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri
 Cemas  Denial  Marah  Interaksi dengan Keluarga :  Gigi-Mulut kotor
 Takut  Putus asa Depresi Baik/ tehambat* ......................  Mata kotor  Kulit kotor
 Rendah diri  Menarik diri  Berkomunikasi :  Perineal/genital kotor
 Agresif Perilaku kekerasan Lancar/ terhambat* ...............  Hidung kotor  Kuku
 Respon pasca trauma .....  Kegiatan sosial sehari-hari : kotor
 Tidak mau melihat bagian ……………………………………  Telinga kotor
tubuh yang rusak  Rambut-Kepala kotor
Perawatan Diri Sehari-hari
 Mandi : Mandiri/ Bantu
sebagian/tergantung*
 Berpakaian : Mandiri/ Bantu
sebagian/tergantung*
 Menyisir Rambut : Mandiri/
Bantu sebagian/tergantung*
Keterangan Tambahan terkait Individu

Diagnosa Keperawatan Individu/ Keluarga

MENGETAHUI :

Nama koordinator Tanggal/ tanda


perkesmas tangan
FORMAT RENCANA TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

A. JADWAL RENCANA KEGIATAN KUNJUNGAN


NAMA KEPALA KELUARGA : TN. A
NAMA KLIEN : TN. M
UMUR : 80 TAHUN
JENIS KELAMIN : LAKI - LAKI
ALAMAT : DESA TACCORONG

WAKTU KEGIATAN/MASALAH RENCANA TINDAKAN PARAF


NO. TUJUAN TINDAKAN
PELAKSANAAN KESEHATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MHS PBB

1. Rabu, 06 april Nyeri kronik  Mengurangi nyeri 1. Memenuhi kebutuhan


2021 yang dirasakan klien. Manajemen Nyeri :
 Tidak ada bengkak  Melakukan teknik stimulasi :
 Klien mampu cuntaneous, kontralateral dan
mendemonstrasikan trancotaneous
tekhnik kompres air  Antisipatori guidance
hangat  Teknik relaksasi bio feed back
 Menyatakan nyaman  Teknik distraksi
setelah nyeri  Teknik imaginasi
berkurang  Teknik hipnotis
 Teknik gate control
 Pemberian obat obatan parenteral
jenis narkotik
 Melakukan massage
 Kompres hangat dan dingin
2. Memenuhi kebutuhan nutrisi
 Memasang NGT (naso gastro
tube).
 Memberi makan melalui (naso
gastro tube).
 Mencabut NGT (naso gastro tube)
 Melakukan irigasi NGT.
 Memberi makan melalui
“flowcare”.
 Memberi makan melalui gastro
dan yeyenum.
 Memberikan penyuluhan tentang
diet.
 Memonitor kadar gula darah.
 Menghitung pemasukan makanan
dan minuman.
 Mempertimbangkan pemenuhan
kebutuhan kalori harian.
 Memberikan nutrisi para netral
melalui para sentral sesuai
program medik.
3. Kamis, 07 April Gangguan rasa nyaman  Untuk meningkatkan Memenuhi Kebutuhan aktivitas dan
2020 keseimbangan otot excercise :
 Memindahkan klien dari dan ke
tempat tidur
 Merubah posisi : lateral, prone, sim
,ori hognik, knee chest, litetomi.
 Membantu klien dari posisi
berbaring ke posisi duduk
 Membantu klien dari posisi
berbaring kekursi roda.
 Membantu klien jalan dengan
menggunakan alat bantu.
 Melatih ROM excecise.
 Membantu dan melatih ambulasi.
 Memberikan pendidikan kesehatan
tentang aktivitas latihan.
 Mengajarkan body mekanik yang
tepat.
 Mengajarkan body alikmen yang
tepat.
B. FORMAT TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

TINDAKAN PEMENUHAN PARAF


NO. PELAKSANAAN PERAN KELUARGA
KEBUTUHAN MHS

1. Memenuhi kebutuhan Manajemen Nyeri : Kamis, 08 april 2021 - Keluarga memperhatikan cara melakukan
 Melakukan penyuluhan tentang teknik teknik relaxasi nafas dalam dengan benar
- Klien Nampak
relasasi nafas dalam. - Keluarga memperhatikan cara kopres
mengerti cara
 Mengajarkan Kompress hangat dan hangat dan dingin dengan benar.
melakukan
dingin. - Keluaga memperhatikan dan
tekhnik relaxasi
Memenuhi kebutuhan nutrisi mendengarkan penjelasan yang
nafas dalam
 Memberikan penyuluhan tentang diet. disampaikan mengenai penyuluhan
- Klien telah
 Memonitor kadar gula darah dan asam tentang diet.
mengetahui
urat. - Keluarga memperhatikan cara
kompres hangat
 Mrmpertimbangkan pemenuhan kalori mempertimbangkan pemenuhan kalori
dan dingin.
harian. dengan benar.
- Mengkaji
pengetahuan
tentang diet dan
pemenuhan
kalori harian.
2. Memenuhi Kebutuhan aktivitas dan Kamis, 08 april 2021 - Keluarga mengamati tindakan yang
excercise : diberikan agar dapat dilakukan secara mandiri
Menyeimbangkan
 Memindahkan klien dari dan ke tempat
kekuatan otot
tidur
 Membantu klien dari posisi berbaring ke
posisi duduk
 Membantu klien jalan dengan
menggunakan alat bantu
 Memberikan pendidikan kesehatan
tentang aktivitas latihan
C. FORMAT MONITORING DAN EVALUASI

A. MONITORING

N TINDAKAN PEMENUHAN SARAN YANG KETERLIBATAN HAMBATAN


O KEBUTUHAN DIBERIKAN KELUARGA PELAKSANAAN

1 Memenuhi kebutuhan Manajemen - Menganjurkan - Keluarga menerima Tidak terdapat hambatan


Nyeri : kepada klien untuk dan senang dalam pelaksanaan
 Melakukan penyuluhan tentang banyak istirahat - Keluarga
teknik relasasi nafas dalam. - Menganjurkan memperhatikan cara
 Mengajarkan Kompress hangat kepada klien melakukan teknik
dan dingin. melakukan teknik relaksasi nafas
Memenuhi kebutuhan nutrisi relaksasi jika sudah dalam dengan benar
 Memberikan penyuluhan tidak nyeri lagi - Keluarga membantu
tentang diet. perawat dalam

 Memonitor kadar gula darah pemenuhan

dan asam urat. kebutuhan klien

Mrmpertimbangkan pemenuhan - Keluarga

kalori harian. memperhatikan cara


mengkompres
dengan air hangat.

2 Memenuhi Kebutuhan aktivitas Menyeimbangkan - Mengamati tindakan Tidak terdapat hambatan


dan excercise : kekuatan otot yang diberikan agar dalam pelaksanaan
 Memindahkan klien dari dan dapat dilakukan
ke tempat tidur secara mandiri
 Membantu klien dari posisi
berbaring ke posisi duduk
 Membantu klien jalan dengan
menggunakan alat bantu
 Memberikan pendidikan
kesehatan tentang aktivitas
latihan

B. EVALUASI

Hari/Tanggal Waktu No. Diagnosa Evaluasi (SOAP)


Kamis, 08-04-2021 10:00 1 S : Klien dapat mengetahui tentang
penyakit Asam urat
O : Klien nampak memahami tentang
penyakit Asam urat
A : Manajemen kesehatan klien tidak
efektif teratasi
P : Pertahankan pengetahuan klien
tentang Asam urat serta cara
perawatan yang telah diajarkan
Kamis, 08004-2021 10:15 2 S : Klien telah memahami cara
memodifikasi lingkungan untuk
mengurangi Resiko ketidak stabilan
Asam urat
O : Klien mampu memahami tentang
Resiko ketidak stabilan Asam urat
A : Resiko ketidak stabilan Asam urat
dapat teratasi
P : Pertahankan pengetahuan klien
tentang Resiko ketidak stabilan Asam
urat

Anda mungkin juga menyukai