DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom
Ns. Sarah Florencia, S.Kep
DISUSUN OLEH:
Aula Rahmawati, S. Kep
2111437252
KELOMPOK 1
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, serta sosial dari setiap anggota keluarga (Duvall & Logan, 1986
dalam (Kholifah & Widagdo, 2016). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun
2009 menyebutkan keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami,
istri atau suami, istri dan anaknya atau ayah dengan anaknya atau ibu dengan anaknya.
Anak yang dimaksudkan dalam pengertian tersebut adalah anak yang belum menikah,
apabila anak tersebut sudah menikah dan tinggal bersama istri dan anak-anaknya maka
anak tersebut dapat menjadi keluarga tersendiri (keluarga baru).
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, digunakan pendekatan proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi dan implementasi serta
evaluasi. Pengkajian adalah suatu tahapan dimana perawat mengambil informasi dengan
pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data-data dan menganalisa, sehingga dapat
diketahui kebutuhan keluarga yang dibina. Pengkajian keluarga melibatkan upaya
menetapkan kemampuan keluarga berfungsi secara efektif dalam memenuhi kebutuhan
anggota keluarganya. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat
dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga, lalu ditegakkan diagnosa,
merancang intervensi keperawatan, melakukan implementasi serta melakukan evaluasi
(Friedman, 2010). Tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah memandirikan anggota
keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan keluarga
secara suka rela atau tanpa paksaan.
Menurut freeman (1981) dalam Setiadi (2012), sesuai dengan Fungsi Pemeliharaan
Kesehatan, keluarga mempunyai Tugas-tugas dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami
dan dilakukan, yaitu:
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena
tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dank arena kesehatanlah kadang
seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlumengenal
keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga.
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga,
perlu dicatatkapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar
perubahannya.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara
keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan
keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga
mempunyaiketerbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal
keluarga agar memperoleh bantuan.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan Kesehatan
Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi
keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui olehkeluarga sendiri. Jika
demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh
tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.Perawatan
dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga
telahmemiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga untuk mendayagunakan potensi internal
yang ada dilingkungan rumah untuk mempertahankan kesehatan atau membantu proses
perawatan anggota keluarga yang sakit.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga
Tugas ini merupakan bentuk upaya keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya dengan memanfaatkan fasilits kesehatan yang ada.
Pada minggu pertama ini, keluarga yang akan dibina oleh ners muda yaitu
keluarga dengan anak usia remaja. Menurut Fiedman (1998) Merupakan tahap
perkembangan keluarga yang ke V. Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13
tahun dan berakhir dengan 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta pada tahap-tahap sebelumnya, pada tahap ini keluarga memiliki
tugas perkembangan yaitu:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab meningat remaja
yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua (hindari
perdebatan, permusuhan dan kecurigaan)
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
Pada tahap ini merupakan tahapan yang paling sulit, karena orang tua melepas
otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab (mempunyai otoritas
terhadap dirinya sendiri yang berkaitan dengan peran dan fungsional). Seringkali
muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan
untuk melakukan aktivitasnya sementara orang tua mempunyai hak untuk mengontrol
aktivitas anak. dalam hal ini orang tua perlu menciptakaan komunikasi yang terbuka,
menghindari kecurigaan dan permusuhan sehingga hubungan orang tua dan remaja
tetap harmonis.
3. Masalah Keperawatan
Masalah yang teridentifikasi dalam keperawatan keluarga berfokus pada
kemampuan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan (Friedman,
2010). Menurut North American Nursing Association (NANDA) dalam Kholifah &
Widagdo (2016) kategori diagnosa keperawatan keluarga adalah:
a. Masalah keperawatan aktual merupakan masalah yang saat ini sudah/sedang terjadi
pada keluarga. Tanda dan gejala dari masalah keperawatan sudah dapat ditemukan oleh
perawat berdasarkan hasil pengkajian keperawatan.
b. Masalah keperawatan resiko yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi namun
terdapat faktor predisposisi serta faktor presipitasi terhadap masalah yang akan terjadi.
Pada masalah ini menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan atau
proses kehidupan yang mmungkin berkebang dalam kerentanan keluarga.
c. Masalah keperawatan potensial/sejahtera merupakan kondisi kesehatan keluarga yang
memiliki kesiapan meningkatkan status kesehatan mereka.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Setelah dirumuskan masalah keperawatan, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan belum dapat dirumuskan karena belum dilakukan pengkajian.
Setelah dilaksanakan pengkajian secara penuh dalam waktu 3 x 60 menit, maka akan
dilakukan analisa data terhadap masalah yang ditemukan. Setelah muncul masalah
keperawatan dilakukan skoring untuk menetapkan prioritas masalah dan terbentuklah
susunan diagnosa keperawatan yang akan diselesaikan. Diagnosa keperawatan sudah dapat
dirumuskan pada kunjungan ke tiga yaitu tanggal 9 Maret 2022.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 3 x 60 menit terbina hubungan saling percaya antara mahasiswa dengan
keluarga dan diperoleh data yang dapat menunjang timbulnya masalah pada keluarga.
3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus harus sesuai dengan prinsip SMART:
a. Spesifik (S) yaitu rumusan tujuan harus jelas.
b. Measurable (M) yaitu dapat diukur.
c. Achievable (A) yaitu dapat dicapai.
d. Realistic (R) yaitu dapat tercapai dan nyata.
e. Timing (T) yaitu memiliki target waktu.
1) Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dalam 1 x 60 menit.
2) Keluarga memberikan informasi berkaitan dengan data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan
koping keluarga, pemerikasaan fisik terkait anggota keluarga yang tinggal dalam
satu rumah dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
3) Mengidentifikasi masalah keperawatan.
4) Menentukan diagnosa dan prioritas utama dari masalah kesehatan keluarga.
5) Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan pada keluarga.
6) Melakukan implementasi kepada keluarga berdasarkan rencana tindakan yang telah
dibuat, sehingga keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat.
D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan LP.
b. Menyiapkan alat bantu atau media.
c. Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan ners muda mulai dari pengkajian, memprioritaskan
masalah kesehatan keluarga.
3. Kriteria Hasil
Presentase
Kriteria
Pencapaian
a. Didapatkan data umum dan tahap perkembangan keluarga,
lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping
90%
keluarga, harapan keluarga terhadap petugas kesehatan, dan
pemeriksaan fisik
b. Teridentifikasi masalah kesehatan 90%
c. Diagnosa dan prioritas masalah kesehatan dapat ditetapkan. 100%
d. Rencana keperawatan keluarga dapat dirumuskan. 90%
e. Rencana keperawatan terlaksana (implementasi). 90%
LAPORAN HASIL PENGKAJIAN
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
PENGKAJIAN KELUARGA
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Sri Novianti
2. Umur : 36 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Suku : Melayu
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Nelayan Gg. Sepadan RT 05 RW 03 Kelurahan Sri Meranti
7. Pekerjaan : Wiraswasta
8. Komposisi Keluarga
Jenis Hubungan
No Nama Umur Pendidikan
Kelamin dengan KK
Belum
4 Nafis Laki-Laki Anak 4 Tahun
Sekolah
Genogram
Ket:
: Lk
: Pr
: Menikah
: Tinggal Serumah
Dismenorhea
: Bercerai
: Meninggal
: Pasien
Penjelasam Genogram
Ibu S merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara. Kedua orang tua Ibu S sudah meninggal
dunia, ibunya meninggal karena penyakit diabetes dan penyakit jantung. Ibu S bekerja
sebagai wiraswasta. Ibu S mengatakan bahwa kadang tekanan darahnya rendah. Ibu S
memiliki 3 anak, anak pertama sedang menempuh pendidikan SMP, anak kedua sedang
menempuh pendidikan SD dan anak terakhir belum memasuki sekolah dikarenakan masih
usia balita. An Na anak pertama dari Ibu S sering mengeluhkan nyeri saat sedang
menstruasi, nyeri yang dirasakan skala 6 dan mengganggu aktivitasnya.
9. Tipe Keluarga
The Single Parent Family. Keluarga Ibu S terdiri dari Ibu S dan 3 orang anak yaitu An Na,
An Nf, dan An Ns. Saat ini status dari Ibu S adalah janda dan menjadi kepala keluarga
dirumahnya. Walaupun saat ini Ibu S berperan sebagai kepala keluarga dan sekaligus ibu
rumah tangga, serta harus membesarkan anak-anaknya seorang diri, Ibu S tetap semangat
untuk bekerja, mendidik, merawat dan menjaga anaknya. Ibu S mengatakan jika bukan
dirinya yang harus berjuang siapa lagi yang akan memperjuangkan kehidupannya. An Na
mengatakan bahwa ibunya merupakan sosok yang sangat luar biasa yang mampu
menghadapi permasalahan hidup dan membesarkan anak-anaknya dengan baik.
10. Suku
Keluarga Ibu S bersuku melayu. Ibu S mengatakan keluarga tidak ada memiliki kebiasaan
khusus yang mempengaruhi status kesehatan keluarga, baik dari turun temurun neneknya
maupun orang tuanya. Ibu S mengatakan hanya diajari cara merawat anak dari bayi hingga
dewasa, mencukupi kebutuhan pangan dan kesehatannya, dan apabila dalam keluarga ada
yang sakit biasanya di beri pengobatan herbal dirumah terlebih dahulu jika tidak tertangani
segera dibawa ke puskesmas.
11. Agama
Seluruh anggota keluarga beragama islam dan menjalankan kewajiban sholat lima waktu.
Ibu S mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak meninggalkan sholat dan mengantarkan
An. Nf dan An. Ns untuk melakukan sholat jum’at setiap minggunya. Namun untuk sholat
5 waktu untuk An. Nf dan An. Ns masih sulit dan sering ditinggalkan. Ibu S tidak
memaksakan anak-anaknya untuk beribadah, namun Ibu S tetap menasehati dan mengajari
anak-anaknya. Jika terkena musibah keluarga Ibu S selalu menyerahkan kepada Allah
SWT, sehingga harus sabar dan ikhlas menghadapinya dan berupaya seoptimal mungkin
untuk menemukan solusinya. Ibu S selalu mengajarkan kepada anaknya agar tidak
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama.
12. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ibu S bekerja sebagai wiraswasta, Ibu S memiliki warung harian didepan rumahnya dan
sebagai pekerja laundry. Ibu S mengatakan apapun pekerjaannya asalkan halal tidak
menjadi masalah. Keluarga Ibu S termasuk keluarga dengan status sosial ekonomi
menengah keatas. Penghasilan Ibu S perbulan mencukupi kehidupan sehari-hari Rp
3.000.000. Pengeluaran Ibu S dalam sehari Rp 50.000 – Rp 100.000, untuk belanja
kebutuhan sehari-hari, uang jajan untuk anak-anak dan untuk membeli minyak bensin. Ibu
S mengatakan tidak memiliki tabungan untuk masa depan. Namun Ibu S mulai memikirkan
untuk menabung demi menyekolahkan An Na nantinya ke perguruan tinggi, karena pasti
akan membutuhkan banyak biaya.
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak pernah memiliki jadwal rekreasi. Biasanya rekreasi dilakukan pada waktu
senggang dan hari libur. Ibu S akan mengajak anak-anak ke taman kota pekanbaru untuk
rekreasi dan mengajak anak makan bersama diluar. Keluarga Ibu S juga sering menonton
TV bersama dirumah bersama anak-anak dan saling bercerita bersama. An Na jika mulai
merasakan stress akan bertemu dan berkumpul dengan teman-temannya setelah
mendapatkan persetujuan dari Ibu S.
B. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan dengan
keluarga remaja. Keluarga dengan anak remaja tugas perkembangan keluarganya adalah:
memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab meningat remaja yang
sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya, mempertahankan hubungan yang
intim dengan keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua
(hindari perdebatan, permusuhan dan kecurigaan, perubahan sistem peran dan peraturan
untuk tumbuh kembang keluarga).
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ibu S mengatakan telah memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
pada An Na meningat remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya.
Ibu S memberikan tanggung jawab kepada An Na seperti membantu pekerjaan rumah,
menjaga adiknya, menjaga warung saat Ibu S bekerja, namun Ibu S mempunyai peraturan
tersendiri untuk An Na seperti cara berpakaian, dan dengan siapa An Na pergi. Ibu S juga
sebisa mungkin menghindari pertengkaran atau perdebatan dengan An Na. Ibu S juga
mengatakan An Na sudah diberikan peran yang baik, dimana An Na mulai dilatih untuk
mandiri, mampu melindungi dan merawat adik-adiknya, dikarenakan Ibu S bekerja
sehingga anak-anak ditinggalkan dirumah bersama anak remajanya yaitu An Na.
Ibu S mengatakan tahap perkembangan yang belum terpenuhi secara optimal adalah belum
mampu mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga. Hal ini terjadi karena Ibu
S sudah tidak lagi hidup bersama suaminya, sehingga anak-anak hanya mendapatkan
perhatian dari Ibu S dan tidak lagi mendapatkan perhatian dari ayahnya, dikarenakan sudah
pisah rumah dan tempat tinggal ayahnya jauh sehingga anak-anak tidak pernah lagi
bertemu ayahnya secara langsung, hanya melalui handphone.
3. Riwayat keluarga inti
Bpk A dan Ibu S merupakan orang melayu dari bangkinang. Bpk A dan Ibu S menikah atas
dasar cinta tanpa adanya paksaan dari pihak lain ataupun perjodohan. Pernikahan keduanya
mendapatkan restu dari kedua belah pihak keluarga. Namun, pada usia pernikahan ke 10
tahun tepatnya pada tahun 2020 Ibu S memutuskan untuk menggugat cerai suaminya dan
memilih untuk hidup dan membesarkan anak-anak sendiri. Mantan suami Ibu S tidak
pernah lagi bertemu dengan anak-anak akrena tinggalnya jauh, namun komunikasi masih
lancar melalui handphone.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Ibu S berasal dari keluarga menengah keatas didaerah bangkinang. Ayahnya
berasal dari suku melayu dan ibunya dari sukunya jawa. Ayah Ibu S bekerja sebagai
wiraswasta sedangkan ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Riwayat keluarga Ibu S
sangat harmonis, dan kedua orang tuanya jarang bertengkar. Namun kedua orang tua Ibu
S sudah meninggal dunia karena penyakit diabetes dan penyakit jantung.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Keluarga Ibu S tinggal dirumah bersama anak-anaknya. Luas bangunan rumah yang
ditempati 4 x 6 m2. Tipe rumah permanen, dengan jumlah ruangan ada 5 ruangan yaitu
ruang untuk berjualan (warung), ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang dapur dan kamar
mandi. Ventilasi dari tiap ruangan dimanfaatkan setiap hari sehingga cahaya dapat masuk
keruangan pada pagi dan siang hari. Penerangan rumah menggunakan lampu listrik.
Kondisi rumah secara keseluruhan bersih. Status kepemilikan rumah sendiri. Sumber air
minum adalah air bor.
Gambar 1
Denah rumah keluarga Ibu S.
TERAS
TOKO HARIAN
RUANG TAMU
LORONG
KAMAR TIDUR
DAPUR
KAMAR MANDI
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Ibu S mengatakan bahwa anggota keluarga berkomunikasi secara terbuka dan jika dalam
keluarganya terdapat masalah biasanya akan dilakukan sistem musyawarah untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Namun An Na mengatakan jika ada masalah biasanya An
Na memendam masalahnya dan tidak menceritakan kepada Ibu S. Ibu S mengatakan akan
marah dan menasehati jika anak-anak melakukan kesalahan,
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah Ibu S. Ibu S tetap mendiskusikan segala hal
dengan anaknya namun anak-anak tetap menyerahkan keputusan terbaik dari Ibu S
terutama An Na.
3. Struktur peran
Didalam keluarga Ibu S berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan pengatur
rumah tangga. An Na berperan sebagai anak remaja yang sedang belajar di SMP. An Nf
sebagai anak usia sekolah yang sedang menjalani belajar di SD. Sedangkan An Ns sebagai
anak balita yang belum sekolah.
Berkumpul dan
bermain
Bermain An Nf
dengan teman
dengan teman
I. Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan
1 Data Subjektif: Diagnosa pertama:
a. An Na mengeluhkan nyeri saat menstruasi hari Gangguan rasa nyaman nyeri
pertama. Skala nyeri yang dirasakan 6 (Sedang). pada An Na (14 Tahun)
b. An Na mengatakan nyeri yang dirasakan keluarga Ibu S (36 tahun)
mengganggu aktivitas dan membuatnya tidak bisa
beraktifitas saat nyeri.
c. Saat nyeri datang An Na biasanya hanya tidur
dikamar dan kadang didiamkan saja.
d. Ibu S mengatakan jika anaknya mengalami nyeri
ibu hanya menyuruh anak untuk istirahat
e. Ibu S mengatakan bingung tindakan yang harus
dilakukan untuk mengurangi nyeri pada anaknya
f. An Na mengatakan tidak mengetahui pasti alasan
kenapa perutnya nyeri saat menstruasi
g. An Na mengatakan belum pernah dibawa kedokter
oleh orang tuanya karena menganggap nyeri yang
dirasakan akan hilang dengan sendirinya.
Data Objektif:
a. An Na tampak bingung ketika ditanya terkait
dismenore
b. Ibu S beberapa kali bertanya bagaimana cara
mengatasi nyeri pada An Na.
Tanda-Tanda Vital An Na
TD: 110/90 mmHg
N: 75 x/menit
S: 36,5 ℃
RR: 22 x/menit
BB: 41,2 kg
2 Data subjektif: Ketidakefektifan
a. Ibu S mengatakan sering merasa pusing jika pemelirahan kesehatan pada
kelelahan setelah bekerja. keluarga Ibu S (36 tahun)
b. Ibu S mengatakan memiliki riwayat tekanan darah khususnya Ibu S.
rendah dan sering mengonsumsi jus tomat dan
madu.
c. Ibu S mengatakan jarang melakukan pemeriksaan
kesehatan di Pelayanan kesehatan dan hanya
menggunakan obat herbal untuk mengatasi
penyakitnya.
d. Ibu S mengatakan sudah mengetahui penyebab
tekanan darahnya rendah dari dokter.
Data objektif:
TD: 98/70 mmHg
N: 82 x/menit
S: 36,8 ℃
RR: 20 x/menit
CRT: < 2 detik
3 Data subjektif: Pola seksual tidak efektif
a. An Na mengatakan sudah mengalami menstruasi pada keluarga Ibu S (36
yang teratur setiap bulannya, biasanya menstruasi tahun) khususnya pada An
selama 7 hari dan kadang dirinya mengeluh nyeri Na berhubungan dengan
saat menstruasi. tidak efektifnya orientasi
b. An Na mengatakan sudah memiliki ketertarikan transisi remaja.
dengan kawan jenis dan ada orang yang dikagumi
sata ini.
c. An Na mengatakan belum terlalu mengerti tentang
reproduksi sehat pada perempuan, An Na hanya
mengerti sedikit tentang organ reproduksi dari
pelajaran biologi.
d. Ibu S mengatakan bahwa memang dirinya jarang
membicarakan masalah reproduksi dalam
keluarganya.
e. Ibu S mengatakan selalu mengontrol anak
remajanya dengan mencari dan menghubungi
mereka jika terlambat pulang kerumah, karena An
Na merupakan anak perempuan pertama, jadi Ibu
S merasa khawatir jika An Na terlambat pulang,
dan takut terjerumus kedalam pergaulan bebas
Data Objektif:
a. An Na tampak bingung saat diberi pertanyaan
terkait organ reproduksi.
Tanda-Tanda Vital An Na
TD: 110/90 mmHg
N: 75 x/menit
S: 36,5 ℃
RR: 22 x/menit
BB: 41,2 kg
J. Skoring
1. Diagnosa pertama: Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu S
(36 tahun)
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Setelah melakukan pengkajian dan menjelaskan tujuan kunjungan pada keluarga
selama 3 hari pada minggu pertama, maka ners muda memutuskan bahwa keluarga Ibu S
dikelola sebagai keluarga binaan selama 2 minggu dimana keluarga Ibu S berada dalam tahap
tumbuh kembang anak dengan remaja. Selanjutnya akan dilakukan implementasi asuhan
keperawatan keluarga yang berkaitan dengan diagnose pertama pada An Na keluarga Ibu S
dengan diagnosa gangguan rasa nyaman: nyeri saat menstruasi. An Na mengatakan sering
mengalami nyeri saat menstruasi, biasanya An Na hanya beristirahat saja untuk menangani
nyeri dan didiamkan saja nyeri yang dirasakannya.
Hasil pengkajian didapatkan dari keluarga Ibu S pada An Na mengalami nyeri saat
menstruasi, dan Ibu S kadang mengalami pusing jika kelelahan bekerja namun Ibu S sudah
mengetahui cara menangani masalahnya dengan membuat jus tomat dan meminum obat-
obatan herbal.
2. Masalah Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu S (36 tahun).
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya Ibu
S dengan Hipotensi.
c. Diagnosa kedua: pola seksual tidak efektif pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya
pada An Na berhubungan dengan tidak efektifnya orientasi transisi remaja.
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu S (36 tahun).
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya Ibu
S dengan Hipotensi.
c. Pola seksual tidak efektif pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya pada An Na
berhubungan dengan tidak efektifnya orientasi transisi remaja.
C. Rencana Keperawatan dan Intervensi
1. Diagnosa 1: Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu S (36
tahun).
a. Tujuan umum:
Setelah dilakukannya Tindakan keperawatan selama 3 X 60 menit kunjungan
rumah pada keluarga diharapkan keluarga mampu mengetahui pengertian, penyebab,
tanda gejala dan dampak akibat nyeri menstruasi serta mampu melakukan perawatan
sederhana pada anggota keluarga yang sakit.
d. Tujuan Khusus:
1) Keluarga mampu mengenal tentang dismenorhea pada anggota keluarga
a) Menyebutkan pengertian dismenorhea
b) Menyebutkan penyebab dismenorhea
c) Menyebutkan tanda dan gejala dismenorhea
d) Mengidentifikasi masalah disminorhea yang terjadi pada anggota keluarga
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang
menderita dismenorhea
a) Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya disminorhea
b) Memutuskan untuk merawat An. Na dengan dismenorhea
3) Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan disminorhea
a) Menyebutkan cara perawatan disminhorea dirumah
b) Membuat obat tradisional untuk disminorhea
4) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang teratur, aman, rapi dan tenang
pada anggota keluarga dengan dismenorhea
a) Menjelaskan lingkungan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan An. Na
dengan dismenorhea.
b) Melakukan modifikasi atau menciptakan lingkungan yang sehat,aman dan
tenang.
5) Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
a) Menyebutkan jenis-jenis fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi
b) Menyebutkan kembali kunjungan ke fasilitas kesehatan.
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya Ibu S
dengan Hipotensi.
a. Tujuan umum:
Setelah dilakukannya Tindakan keperawatan selama 3 X 60 menit kunjungan
rumah pada keluarga diharapkan keluarga mampu mengetahui pengertian, penyebab,
tanda gejala dan dampak akibat hipotensi serta mampu melakukan perawatan
sederhana pada anggota keluarga yang sakit.
b. Tujuan Khusus:
1) Keluarga mampu mengenal tentang hipotensi pada anggota keluarga
a) Menyebutkan pengertian hipotensi
b) Menyebutkan penyebab hipotensi
c) Menyebutkan tanda dan gejala hipotensi
d) Mengidentifikasi masalah hipotensi yang terjadi pada anggota keluarga
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang
menderita hipotensi.
a) Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya hipotensi
b) Memutuskan untuk merawat Ibu S dengan hipotensi
3) Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hipotensi
a) Menyebutkan cara perawatan hipotensi dirumah
b) Membuat obat tradisional untuk hipotensi
4) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang teratur, aman, rapi dan tenang
pada anggota keluarga dengan hipotensi
a) Menjelaskan lingkungan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan Ibu S
dengan d hipotensi.
b) Melakukan modifikasi atau menciptakan lingkungan yang sehat,aman dan
tenang.
5) Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
a) Menyebutkan jenis-jenis fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi
b) Menyebutkan kembali kunjungan ke fasilitas kesehatan.
3. Pola Seksual Tidak Efektif pada keluarga Ibu S Khususnya An Na berhubungan dengan
tidak efektifnya orientasi masa transisi remaja.
a. Tujuan umum:
Setelah dilakukannya Tindakan keperawatan selama 3 X 60 menit kunjungan
rumah pada keluarga diharapkan keluarga mampu mengetahui pengertian, penyebab,
tanda gejala dan dampak akibat nyeri menstruasi serta mampu melakukan perawatan
sederhana pada anggota keluarga yang sakit. Setelah dilakukannya Tindakan
keperawatan selama 3 X 60 menit pada keluarga, pola seksual tidak efektif pada An Na
teratasi
b. Tujuan Khusus:
1) Keluarga mampu mengenal tentang masa transisi pubertas remaja.
a) Menyebutkan pengertian pubertas
b) Menjelaskan periode pubertas laki-laki dan perempuan
c) Menyebutkan organ reproduksi pada perempuan dan laki-laki
d) Menjelaskan pengertian menstruasi dan mimpi basah
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang
menderita dismenorhea
a) Menyebutkan akibat lanjut jika pubertas tidak terfasilitasi
b) Memutuskan untuk merawat An. Na selama periode pubertas
3) Keluarga mampu merawat anggota keluarga selama periode pubertas
a) Merawat remaja selama menstruasi
b) Mendemonstrasikan kebersihan diri remaja
4) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang teratur, aman, rapi dan tenang
pada anggota keluarga dengan dismenorhea
a) Menyebutkan peranan sebaya dalam masa pubertas
b) Mendemonstrasikan cara penolakan ajakan yang asertif
5) Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
a) Menyebutkan jenis-jenis fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi
b) Menyebutkan kembali kunjungan ke fasilitas kesehatan.
Kegiatan
Waktu Fase Kegiatan Mahasiswa
Keluarga
a. Mengucapkan salam
b. Memvalidasi keadaan keluarga
14.00 Orientasi: c. Memperkenalkan diri 5 menit
d. Menjelaskan tujuan kunjungan
dan kontrak waktu
a. Melakukan pengkajian
b. Melakukan pemeriksaan fisik
c. Mengidentifikasi masalah
kesehatan
14.05 Kerja d. Menjelaskan pengertian, 20 menit
penyebab, dampak dan perawatan
sederhana yang dapat dilakukan
keluarga
e. Memberikan reinforcement
positif
a. Mengevaluasi pemahaman An Na
b. Membuat kontrak selanjutnya
14.25 Terminasi 5 menit
c. Mengucapkan salam
7. EVALUASI
a. Kriteria struktur
1) Menyiapkan LP
2) Menyiapkan alat bantu atau media
3) Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan.
c. Kriteria Hasil
1) Keluarga mampu mengenal tentang pengertian, penyebab, tanda gejala dan dampak
dismenorhea
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang
mengalami dismenorhea
3) Keluarga mampu melakukan perawatan sederhana pada anggota keluarga yang
yang mengalami dismenorhea
4) Keluarga mampu cara menciptakan lingkungan baik bagi anggota keluarga yang
mengalami dismenorhea
5) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk mengontrol
mengalami dismenorhea
E. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa 2
1. Topik: Hipotensi
2. Metode: Diskusi dan tanya jawab
3. Media dan alat: Leaflet dan Lembar Balik
4. Waktu: Senin-Sabtu, 14-19 Maret 2022
5. Tempat: Rumah keluarga binaan Ibu S RT 05 RW 03 Kelurahan Sri Meranti Kecamatan
Rumbai
6. Strategi pelaksanaan:
Kegiatan
Waktu Fase Kegiatan Mahasiswa
Keluarga
a. Mengucapkan salam
b. Memvalidasi keadaan keluarga
09.00 Orientasi: c. Memperkenalkan diri 5 menit
d. Menjelaskan tujuan kunjungan
dan kontrak waktu
a. Melakukan pengkajian
b. Melakukan pemeriksaan fisik
c. Mengidentifikasi masalah
kesehatan
09.05 Kerja d. Menjelaskan pengertian, 20 menit
penyebab, dampak dan perawatan
sederhana yang dapat dilakukan
keluarga
e. Memberikan reinforcement
positif
a. Mengevaluasi pemahaman Ibu S
b. Membuat kontrak selanjutnya
09.25 Terminasi 5 menit
c. Mengucapkan salam
7. EVALUASI
a. Kriteria struktur
1) Menyiapkan LP
2) Menyiapkan alat bantu atau media
3) Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan.
c. Kriteria Hasil
4. Keluarga mampu mengenal tentang hipotensi pada anggota keluarga
5. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita
hipotensi
6. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hipotensi
7. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang teratur, aman, rapi dan tenang pada
anggota keluarga dengan hipotensi
8. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Topik: Hipotensi
2. Metode: Diskusi dan tanya jawab
3. Media dan alat: Leaflet dan Lembar Balik
4. Waktu: Senin-Sabtu, 14-19 Maret 2022
5. Tempat: Rumah keluarga binaan Ibu S RT 05 RW 03 Kelurahan Sri Meranti Kecamatan
Rumbai
6. Strategi pelaksanaan:
Kegiatan
Waktu Fase Kegiatan Mahasiswa
Keluarga
a. Mengucapkan salam
b. Memvalidasi keadaan keluarga
14.00 Orientasi: c. Memperkenalkan diri 5 menit
d. Menjelaskan tujuan kunjungan
dan kontrak waktu
a. Melakukan pengkajian
b. Melakukan pemeriksaan fisik
c. Mengidentifikasi masalah
kesehatan
14.05 Kerja d. Menjelaskan pengertian, 20 menit
penyebab, dampak dan perawatan
sederhana yang dapat dilakukan
keluarga
e. Memberikan reinforcement
positif
a. Mengevaluasi pemahaman An Na
b. Membuat kontrak selanjutnya
14.25 Terminasi 5 menit
c. Mengucapkan salam
7. EVALUASI
a. Kriteria struktur
1) Menyiapkan LP
2) Menyiapkan alat bantu atau media
3) Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan.
c. Kriteria Hasil
1) Keluarga mampu mengenal tentang masa transisi pubertas remaja.
TUK 2 Subjektif:
TUK 2.1 An Na telah mengerti tentang apa
Mendiskusikan bersama yang telah dijelaskan, komplikasi/
keluarga: Akibat lanjut dari dampak dari disminorea “adapun
disminorea: menurut Nabila, komplikasi/ dampak dari penyakit
apa dampak buruk dari disminorea yang tidak dirawat
disminorea? .” secara baik dan benar dapat
Menjelaskan menyebabkan seseorang
komplikasi/dampak disminorea depresi/stress, kesuburan
dengan menggunakan lembar seseorang akan terganggu, nyeri
balik. “adapun komplikasi/ pada saat melakukan hubungan
dampak dari penyakit intim, terjadinya penurunan
disminorea yang tidak dirawat aktivitas dan dapat mengakibatkan
secara baik dan benar dapat kematian”
mengakibatkan depresi, An Na mengatakan “jika ada
gangguan masa kesuburan, keluarga yang mengalami
gangguan fungsi seksual, disminorea harus segera di
terjadinya penurunan aktivitas lakukan perawatan dirumah dan
dan dapat mengakibatkan melakukan pencegahan-
kematian.” pencegahan yang dapat dilakukan.
Mengevaluasi apakah keluarga
benar-benar telah memahami Objektif:
komplikasi/dampak disminore. An Na tampak aktif dalam diskusi
“apakah Nabila bisa mengulang dan mendengarkan penjelasan
kembali apa dampak dari dengan serius.
disminorea?” An Na tampak mampu mengulang
Memberikan pujian pada lagi penjelasan tentang dampak,
keluarga atas jawaban yang pencegahan dan pengendalian
diberikan dan jawabannya disminorea.
sesuai: jawaban Nabila jelas dan Terlihat kontak mata yang baik
benar ya.” dan komunikasi dua arah saat
diskusi.
TUK 2.2 Analisis:
Membantu keluarga Ibu S Masalah teratasi sepenuhnya.
khususnya An Na memutuskan TUK 2 tercapai sepenuhnya.
untuk mengambil keputusan Keluarga mampu menyebutkan
untuk mengatasi masalah komplikasi disminorea dan
disminore dengan segera dan pengecegahan dan pengendalian
tepat ” Nabila tadi saya sudah disminoreha secara teori.
menjelaskan mengenai dampak
disminore “menurut Nabila Planning:
apakah yang Nabila alami ini Lanjutkan intervensi untuk TUK 3
merupakan suatu masalah atau
tidak?”.
”Karena Nabila mengatakan
bahwa ini merupakan masalah,
apa tindakan yang akan Nabila
lakukan?”
Baik Nabila, saya akan memberi
penjelasan pencegahan dan
pengendalian disminorea.
“adapun cara penatalaksanaan
disminorea adalah dengan
kompres hangat, teknik
relaksasi napas dalam, ramuan
herbal dan akupresur.”
Menanyakan kembali apakah
ada yang belum dimengerti
tentang komplikasi, pencegahan
dan penatalaksanaan dari
disminore?. “apakah Nabila
dapat menyebutkan kembali
dampak, pencegahan dan
pengendalian disminorea yang
telah kakak jelaskan?”
Memotivasi An Na agar dapat
memutuskan untuk mengatasi
dengan segera dan tepat. “Kakak
harap Nabila dan keluarga dapat
mengambil keputusan untuk
melakukan pengendalian
disminorea dengan tepat, karena
jika dibiarkan dapat terjangkit
memimbulkan
komplikasi/dampak yang lebih
buruk yang dapat mengganggu
aktifitas sehari-hari Nabila.”
Memberikan reinforcement
positif atas keputusan yang telah
diambil oleh keluarga. “Tepat
sekali keputusan yang Nabila
ambil untuk mengendalikan
nyeri menstruasi”
PENUTUP
“Baiklah Nabila...sampai disini
dulu bincang-bincang kita pada
siang ini. Besok rencananya kakak
akan datang kesini lagi untuk
membahas tentang bagaimana cara
perawatan penderita disminorea.
Bagaimana menurut Nabila?
Baiklah Nabila, untuk besok kapan
Nabila ada waktu luang kita
berbincang-bincang kembali?
Baiklah, berarti kita akan berjumpa
kembali siang jam 14.00 wib disini
ya Nabila? “Baik, saya pamit ya
Nabila. Asalamualaikum wr wb”
Rabu, 16 Maret 2022 Mengucapkan salam Subjektif:
“Assalamu’alaikum Nabila?” An Na mengatakan telah mengerti
Memvalidasi keadaan keluarga penjelasan mengenai cara
“Bagaimana kabarnya hari ini perawatan disminorea.
Nabila?” Ujiannya lancar tadi? An Na menyebutkan cara
Mengingatkan kontrak dan perawatan penderita disminorea
menjelaskan tujuan yaitu, dengan relaksasi napas
“Oh ya Nabila, kemarin kita dalam, mengkompres hangat,
sudah berjanji untuk bertemu mengkonsumsi ramuan herbal
pada siang ini kan Nabila, pada seperti kunyit, dan akupresur.”
hari ini kakak akan mengajarkan An Na menyebutkan bahan untuk
Nabila untuk melakukan membuat jamu kunyit asam
perawatan pada saat mengalami dengan bahan-bahan yaitu kunyit
dismenore?” kegiatan ini 10 gr atau sama dengan sebesar ibu
membutuhkan waktu 20-30 jari, asam jawa, garam, dan gula
menit Nabila dan nanti kita akan merah.
melakukan praktik membuat An Na mengatakan telah mengerti
ramuan herbal juga ya. cara pembuatan obat tradisional
“Nabila, hari ini kakak akan untuk menurunkan nyeri haid.
menjelaskan tentang bagaimana
cara perawatan untuk mengatasi An Na mengatakan cara
nyeri haid, bagaimana dek, pembuatan obat tradisional, yaitu
apakah adek ada waktu kosong dengan kunyit yang sudah
untuk kita membahas tentang ini dihaluskan lalu direbus dengan air
dek? Baiklah dek, Enak nya ditambahankan gula merah, asam
berbincang di mana? Baik ya jawa, dan garam yang telah
dek, kita berdiskusi di sini saja. disiapkan. Lalu disaring dan
TUK 3 diminum kehtika hangat.
TUK 3.1
Mendiskusikan bersama An Na Objektif:
cara perawatan disminorea “jadi An Na tampak antusias
ada 4 cara yang akan kakak memperhatikan dan
ajarkan kepada nabila hari ini. mendengarkan penjelasan yang
Yang pertama adalah kompres diberikan.
air hangat. Kompres air hangat An Na tampak mengerti dan dapat
ini dapat menyebabkan nyeri menyebutkan kembali cara
berkurang dan menurunkan perawatan untuk disminorea
ketegangan pada otot. An Na tampak mengerti dan dapat
Selanjutnya ada ramuan kunyit menyebutkan kembali cara
asam. Nah pada p=kandungan membuat rebusan kunyit
kunyit ini terdapat kandungan mengatasi nyeri haid
yang namanya curcumine dan
fenolik. Manfaatnya adalah Analisa:
dapat mengurangi peradangan, Masalah teratasi sepenuhnya,
dan menurunkan nyeri. Begitu TUK 3 tercapai sepenuhnya. An.
juga dengan asam jawa yang Na mampu menyebutkan cara
didalamnya ada kandungan perawatan dismenore dan
anthocyanin dan tanin yang memahami cara pembuatan
dapat mengurangi ketegangan rebusan kunyit untuk nyeri haid.
pada otot, sehingga kram otot
dapat berkurang. Cara yang Planning:
ketiga adalah dengan teknik Lanjutkan intervensi TUK 4 dan 5
relaksasi napas dalam. Nah
teknik ini dapat memberikan
efek rileks pada tubuh sehingga
dapat mengurangi nyeri. Cara
yang terakhir adalah akupresur,
akupresur ini pijatan pada titik-
titik tertentu, manfaatnya dapat
mengurangi sensai nyeri dan
membuat rileks pada tubuh”.
Sampai disini apakah ada yang
nabila tanyakan?
Mengevaluasi kembali apa yang
sudah dijelaskan. “setelah
Nabila mendengarkan
penjelasan saya tadi, Apakah
Nabila bisa menyebutkan
kembali beberapa cara untuk
perawatan disemnore?
Memberikan pujian atas
jawaban yang tepat dari
keluarga. “Alhamdulillah, benar
sekali Nabila.”
TUK 3.2
Mendemonstrasikan beberapa
cara untuk perawatan
dismenorea. Teknik relaksasi
napas dalam. Langkah-
langkahnya; (usahakan tenang
dan rileks, ambil posisi duduk
senyaman mungkin, tarin napas
secara dalam melalui hidung
dan tahan selama 5-10 detik,
lalu hembuskan. dan tarik nap
kembali hingga nyeri ayng
dirasakan berkurang). Kompres
Air Hangat (siapkan peralatan
seperti baskom, air hangat,
handuk kecil, lalu rndam handuk
kecil kedalam baskom dan
peras, lalu letakkan pada perut
yang mengalami nyeri, lakukan
15-20 menit hingga nyeri
berkurang). Akupresur (duduk
tenang dan tekukan 1 kaki,
letakkan 4 jari diatas mata kaki,
tekan pada titik tengah diatas 4
jari searah jarum jam, lakukan
selama 5-15 menit) lalu
membuat ramuan tradisional
untuk nyeri haid. Siapkan bahan
dan alat yang di perlukan
sebelum demonstrasi oleh
mahasiswa. “Baik Nabila, kita
akan membuat rebusan kunyit
asam. Cara pembuatannya:
siapkan dan cuci bersih 10 gram
kunyit atau sebesar ibu jari
tangan, kemudian haluskan
kunyit menggunakan blender
atau parutan, lalu rebus kunyit
dan di tambah air 300 ml/ sekitar
2,5 gelas air, masukkan asam
ajwa dan garam. Tunggu 15-20
menit hingga air mendidih.
Matikan kompor dan saring air
rebusan. Konsumsi 2 kali
sehari”.
Mengevaluasi kembali apa yang
sudah dijelaskan.“Nah,
sekarang coba Nabila sebutkan
bahan dan cara pembuatan
rebusan air kunyit asam untuk
disminorea?”
Memberikan pujian atas
tindakan yang tepat dari
keluarga. “Iya betul sekali ya
dek, Nabila telah memahami
penjelasan yang kakak berikan.”
PENUTUP
“Baiklah Nabila...sampai disini
dulu bincang-bincang kita pada
sore ini. Besok rencananya saya
akan datang kesini lagi untuk
berbincang-bincang dengan
Nabila ya. Bagaimana menurut
Nabila? Baiklah Nabila nanti
kita akan atur kembali waktunya
jika Nabila sedang tidak banyak
tuags ya, teimakasih atas
waktunya Naila. Kakak pamit
dulu, Asalamualaikum wr wb”.
Jum’at, 25 Maret Mengucapkan salam Subjektif :
2022 “Assalamu’alaikum Nabila?” An Na mengatakan,
Memvalidasi keadaan keluarga “Wa’alaikumsalam kak. Masuk .”
“Bagaimana keadaannya hari An Na
ini? mengatakan,“Alhamdulillah
baik.”
Mengingatkan kontrak dan An Na mengatakan telah mengerti
menjelaskan tujuan dengan apa yang dijelaskan
mengenai cara menciptakan
“Oh ya Nabila, kemarin kita sudah lingkungan yang sehat untuk
berjanji untuk bertemu ya hari ini?” penderita disminore.
“Nabila, hari ini kakak akan An A menyebutkan kembali cara
menjelaskan tentang cara menciptakan lingkungan yang
menciptakan lingkungan yang sehat sehat, “olahraga teratur, istirahat
untuk Nabila apabila sedang yang cukup dan meredupkan
mengalami disminorea. bagaimana lampu saat nyeri terasa,
Nabila, apakah Nabila ada waktu menghidupkan musik yang
untuk kita berbincang-bincang? tenang.”
Baiknya nya berbincang di mana?
Baik Nabila, kita berdiskusi di sini Objektif :
saja.” Keluarga tampak antusias dengan
“saya akan cek tensi Nabila terlebih penjelasan yang diberikan.
dahulu, ya” Kontak mata positif dan keluarga
tampak aktif bertanya.
TUK 4 An Na tampak mengerti dandapat
TUK 4.1 mengulang apa yang telah
Menggali pengetahuan jelaskan.
keluarga tentang cara
menciptakan lingkungan yang Tekanan darah An Na 110/70
sehat “Sebelum kakak mmHg
menjelaskan cara menciptakan
lingkungan yang sehat, Analisa:
menurut Nabila bagaimana Masalah teratasi sepenuhnya,
cara menciptakan lingkungan TUK 4 tercapai sepenuhnya. An
yang sehat?”. Na mampu menyebutkan cara
Mendiskusikan bersama menciptakan lingkungan yang
keluarga cara menciptakan sehat untuk mengatasi disminorea.
lingkungan yang sehat “ Ketika
mengalami nyeri keluarga Planning:
dapat meminta anak untuk Lanjutkan TUK 5
istirahat dikamar dan
meredupkan lampu sehingga
membuat anak merasa lebih
nyaman, karena intensitas
cahaya memberikan efek
terhadap stimulasi nyeri yang
dirasakan”.
Memberikan pujian kepada
keluarga atas jawaban yang
diberikan oleh keluarga.
Jum’at, 26 Maret TUK 5 Subjektif:
2022 TUK 5.1 An Na mengatakan “Kalau sakit
Menggali pengetahuan biasanya keluarga berobatnya ke
keluarga tentang fasilitas klinik dan kadang ke puskesmas.”
kesehatan yang dapat An Na mengatakan “Manfaatnya
digunakan bila ada anggota supaya dapat di obati sakit yang
yang sakit dan manfaatnya dirasakan dan mendapat obat
“Sebelum saya menyebutkan An Na mengatakan “Saat ini kalau
fasilitas pelayanan kesehatan ada yang sakit, dirawat dulu di
yang dapat digunakan bila ada rumah dan mengonsumsi obat
anggota yang sakit dan herbal, jika keadaan semakin
manfaatnya, menurut Nabila memburuk baru dibawa ke fasilitas
fasilitas kesehatan apa aja yang kesehatan.”
dapat digunakan bila ada
anggota keluarga yang sakit Objektif:
dan apa saja manfaatnya?” An Na tampak antusias dengan
Mendiskusikan bersama penjelasan yang diberikan.
keluarga tentang fasilitas An Na mengerti dan dapat
kesehatan yang dapat mengulang apa yang telah
digunakan bila ada anggota dijelaskan
keluarga yang sakit dan
manfaatnya “Fasilitas
kesehatan yang dapat An Na sudah mengikuti anjuran
digunakan seperti puskesmas, dari perawat untuk ke Puskesmas
balai pengobatan, klinik, rumah memeriksa kesehatan.
sakit. Manfaatnya pelayanan An Na mengangguk saat di
kesehatan untuk mengontrol jelaskan dan diberi motivasi untuk
kesehatan, memberikan mengunjungi pelayanan kesehatan
pendidikan kesehatan dan
pengobatan keluarga. Analisa:
Memberikan pujian kepada Masalah TUK 5 teratasi
keluarga atas jawaban yang sepenuhnya. Keluarga mampu
diberikan oleh keluarga. memanfaatkan fasilitas pelayanan
“Benar sekali apa yang sudah kesehatan seperti puskesmas.
Nabila katakan.” Keluarga mampu menyebutkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang
TUK 5.2 dapat digunakan bila ada anggota
Menanyakan kepada An Na keluarga yang sakit dan
tentang pemanfaatan pelayanan manfaatnya
kesehatan
Memotivasi An Na untuk
membawa anggota yang sakit
ke pelayanan kesehatan “Nah,
jadi bila ada anggota keluarga
yang sakit dan tidak dapat
ditangani di rumah, segera
bawa ke pelayanan kesehatan
seperti puskesmas ya Nabila.”
PENUTUP
“Baiklah Nabila sampai disini dulu
informasi yang dapat diberikan
pada hari ini. Kita telah
bersama-sama menyelesaikan
masalah disminore Nabila. Semoga
ilmu yang telah diberikan dapat
diterapkan sehingga keluarga dapat
terhindar dari masalah kesehatan
lainnya.
EVALUASI SUMATIF
TUK 3
Mengevaluasi kembali kemampuan
keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan dismenore dengan
perawatan sederhana.
Memberikan reinforcemnt positif
atas usaha yang dilakukan keluarga.
TUK 4
Mengevaluasi kembali kemampuan
keluargra dalam memodifikasi
lingkungan yang sehat pada keluarga
yang sakit.
Memberikan reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan keluarga.
TUK 5
Mengevaluasi kembali kemampuan
keluarga dalam memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada di lingkungan keluarga.
Memberikan rinforcement poitif atas
usaha yang dilakukan keluarga.
LAPORAN SUPERVISI
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
A. Latar Belakang
Supervisi dilaksanakan pada pertemuan di minggu ke-2 ini. Pada pertemuan
sebelumnya, hubungan saling percaya antara ners muda dan keluarga Ibu S, serta An. Na
terbina dengan baik. Berdasarkan prioritas masalah, adapun diagnosa pertama yang didapatkan
pada keluarga Ibu S adalah Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu
S (36 tahun).
Dalam beberapa kali pertemuan sebelumnya telah dilakukan pengkajian pada keluarga
Ibu S dan An Na. Berdasarkan hasil pengkajian pada An Na didapatkan bahwasannya An Na
sering mengalami nyeri saat menstruasi pada hari pertama. Ketika keluarga An Na ditanya
mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta pencegahan terkait disminorhea, An Na
masih bingung dalam menjawabnya. Serta hal yang biasanya dilakukan An Na untuk
menghentikan nyeri yang dialami nya hanya dibawa istirahat tidur dikamar dan didiamkan
saja. Oleh sebab itu Pada pertemuan kali ini mahasiswa berencana untuk melakukan intervensi
untuk diagnosa pertama yaitu TUK 3. Pertemuan kali ini ners muda akan melakukan
demonstrasi cara mengatasi nyeri menstruasi.
B. Proses Keperawatan
Diagnosa 1: Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu S (36 tahun)
1. Tujuan umum : Setelah dilakukannya Tindakan keperawatan selama 3 X 60 menit
kunjungan rumah pada keluarga diharapkan keluarga mampu mengetahui cara mengatasi
nyeri menstruasi pada An Na dan mampu melakukan perawatan sederhana pada anggota
keluarga yang sakit.
2. Tujuan Khusus:
a. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan disminorhea
1) Diskusikan dengan keluarga tentang perawatan Disminorhea
2) Tanyakan kepada keluarga jika ada yang belum dimengerti
3) Motivasi keluarga untuk menyebutkan cara perawatan Disminorhea
4) Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.
C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Topik: Intervensi diagnosa ke-1 TUK 3
2. Metode: Diskusi dan tanya jawab
3. Media dan alat: Leaflet dan Lembar Balik
4. Waktu: 14.30 WIB
5. Tempat: Rumah keluarga binaan Ibu S RT 05 RW 03 Kelurahan Sri Meranti Kecamatan
Rumbai
6. Strategi pelaksanaan:
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan keluarga Waktu
1 Orientasi:
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
c. Melakukan kontrak dengan c. Mendengarkan 5 menit
keluarga Ibu S
d. Hear and Now (Evaluasi validasi d. Menjawab
tentang keadaan klien)
2 Fase Kerja
a. Menjelaskan TUK 3 dengan a. Mendengarkan dan
Diagnosa 1 memperhatikan
b. Menjelaskan cara merawat b. Mendengarkan dan
keluarga dengan dismenorhea memperhatikan 20 menit
c. Memberikan kesempatan keluarga c. Bertanya
untuk bertanya
d. Menjawab pertanyaan dari d. Mendengar dan
keluarga memperhatikan
e. Mengevaluasi kembali penjelasan e. Menjawab
yang sudah diberikan pertanyaan
f. Memberikan reinforcement positi f. Mendengarkan
3 Terminasi
a. Menyimpulkan materi yang a. Mendengarkan dan
telah disampaikan bersama memperhatikan
keluarga Ibu S
b. Membuat kontrak selanjutnya b. Mendengarkan dan 5 menit
untuk rencana implementasi memperhatikan
TUK 4 dan TUK 5
c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Lp disiapkan dan dikonsulkan dengan pembimbing
b. Media disiapkan
c. Kontrak dengan keluarga Ibu S tepat dan sesuai rencana
2. Kriteria proses
a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
b. Keluarga Ibu Saktif dalam kegiatan.
3. Kriteria hasil
a. Keluarga mampu mengulang kembali tentang materi atau penyakit disminorhea
yang telah disampaikan oleh ners muda pada keluarga Ibu S
b. Pengetahuan keluarga Ibu S meningkat tentang disminorhea.
c. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya disminorhea
E. Materi
1. Bahan: Leaflet dan Lembar Balik
2. Materi: Terlampir
Lampiran
1. Activity Daily
ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Senin, 7 Maret 2022
No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 09.00 Datang ke keluarga binaan
3 09.05 Membina hubungan saling percaya
4 10.30 Kontrak pertemuan selanjutnya
5 11.00 Mengecek hasil pengkajian
6 12.00 ISHOMA
7 13.30 Post Conference dan bimbingan dengan dosen pembimbing
Pembimbing Mahasiswa
No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 10.00 Datang ke keluarga binaan
3 10.05 Membina hubungan saling percaya
10.30 Melakukan pengkajian yang belum lengkap
4 11.00 Kontrak pertemuan selanjutnya
5 11.30 Mengecek hasil pengkajian
6 12.00 ISHOMA
7 16.00 Post Conference dan bimbingan dengan dosen pembimbing
Pembimbing Mahasiswa
No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
Diskusi kelompok terkait pelaksanaan kegiatan pemeriksaan jentik
2 09.30
nyamuk
3 11.00 Melanjutkan membuat laporan hasil pengkajian
4 12.00 ISHOMA
5 13.30 Post Conference dan bimbingan dengan dosen pembimbing
Pembimbing Mahasiswa
No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 08.30 Persiapan kegiatan pemeriksaan jentik nyamuk
3 08.40 Pembagian tugas per RT
Melakukan kegiatan pemeriksaan jentik nyamuk dan pembagian
4 09.00
Abate kerumah warga
5 12.00 ISHOMA
6 13.00 Bimbingan dengana dosen pembimbing
7 14.00 Datang ke keluarga binaan (BHSP)
8 14.30 Kontrak Pertemuan selanjutnya
9 15.00 Post Conference
Pembimbing Mahasiswa
No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 10.00 Membuat laporan keperawatan komunitas
3 10.40 Datang kerumah keluarga binaan
4 10.50 Melakukan Skoring
5 11.15 Kontrak pertemuan selanjutnya
6 12.00 Ishoma
7 17.40 Post Conference dan Bimbingan dengan dosen pembimbing
Pembimbing Mahasiswa
No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 10.00 Persiapan media untuk implementasi
3 11.00 Kerumah keluarga binaan memastikan kontrak waktu selanjutnya
4 12.00 ISHOMA
5 14.00 Bimbingan dengan dosen pembimbing
Pembimbing Mahasiswa
No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 14.00 Datang ke keluarga binaan
3 14.30 Melakukan TUK 1 dan TUK 2
4 14.40 Kontrak pertemuan selanjutnya
5 15.00 Mengecek hasil pengkajian
6 17.00 Post Conference dan bimbingan dengan dosen pembimbing
Pembimbing Mahasiswa
No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 08.30 Diskusi kelompok terkait APP
3 10.00 Membuat laporan keperawatan keluarga
4 11.00 Diskusi terkait kegiatan supervisi
5 11.30 Pembagian Jadwal Supervisi
6 12.00 ISHOMA
7 14.30 Datang kerumah keluarga binaan (pemeriksaan kesehatan)
8 16.00 Post Conference dan Bimbingan dengan Dosen Pembimbing
Pembimbing Mahasiswa
No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 09.00 Membuat Laporan Keperawatan Keluarga
3 10.00 Diskusi Kelompok
4 12.00 ISHOMA
5 14.00 Datang ke keluarga binaan
6 14.30 Melakukan TUK 3
7 15.30 Kontrak pertemuan selanjutnya
8 16.30 Post Conference
Pembimbing Mahasiswa
No Jam Kegiatan
1 10.30 Pre Conference
2 11.30 Diskusi bersama persiapan kegiatan APP
3 13.00 Membuat laporan Keperawatan Komunitas
4 15.00 Membuat laporan Keperawatan Keluarga
5 16.00 Diskusi bersama persiapan kegiatan LKMM 2
6 17.00 Post Conference
Pembimbing Mahasiswa
No Jam Kegiatan
1 10.00 Pre Conference
2 10.30 Datang ke keluarga binaan
3 10.40 Melakukan TUK 4 dan TUK 5
4 12.00 ISHOMA
5 15.00 Melakukan persiapan kegiatan APP
6 16.00 Melaksanakan Kegiatan APP (Online)
7 17.40 Post Conference
Pembimbing Mahasiswa
No Jam Kegiatan
1 08.30 Pre Conference
2 09.00 Mempersiapkan LKMM II
3 09.30 Mengikuti Kegiatan LKKM II
4 11.30 Pembekalan Keperawatan Jiwa
5 12.00 Diskusi Kelompok
6 12.30 Post Conference
Pembimbing Mahasiswa