Anda di halaman 1dari 106

LAPORAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA IBU S DENGAN TAHAP


PERKEMBANGAN KELUARGA ANAK USIA REMAJA DI RW 03
KELURAHAN SRI MERANTI KECAMATAN RUMBAI

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom
Ns. Sarah Florencia, S.Kep

DISUSUN OLEH:
Aula Rahmawati, S. Kep
2111437252
KELOMPOK 1

PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS RIAU
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU

Nama : Aula Rahmawati


NIM : 2111437252
Pertemuan : Minggu ke-1
Tanggal : 7 Maret 2022- 12 Maret 2022

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, serta sosial dari setiap anggota keluarga (Duvall & Logan, 1986
dalam (Kholifah & Widagdo, 2016). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun
2009 menyebutkan keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami,
istri atau suami, istri dan anaknya atau ayah dengan anaknya atau ibu dengan anaknya.
Anak yang dimaksudkan dalam pengertian tersebut adalah anak yang belum menikah,
apabila anak tersebut sudah menikah dan tinggal bersama istri dan anak-anaknya maka
anak tersebut dapat menjadi keluarga tersendiri (keluarga baru).
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, digunakan pendekatan proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi dan implementasi serta
evaluasi. Pengkajian adalah suatu tahapan dimana perawat mengambil informasi dengan
pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data-data dan menganalisa, sehingga dapat
diketahui kebutuhan keluarga yang dibina. Pengkajian keluarga melibatkan upaya
menetapkan kemampuan keluarga berfungsi secara efektif dalam memenuhi kebutuhan
anggota keluarganya. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat
dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga, lalu ditegakkan diagnosa,
merancang intervensi keperawatan, melakukan implementasi serta melakukan evaluasi
(Friedman, 2010). Tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah memandirikan anggota
keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan keluarga
secara suka rela atau tanpa paksaan.
Menurut freeman (1981) dalam Setiadi (2012), sesuai dengan Fungsi Pemeliharaan
Kesehatan, keluarga mempunyai Tugas-tugas dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami
dan dilakukan, yaitu:
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena
tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dank arena kesehatanlah kadang
seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlumengenal
keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga.
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga,
perlu dicatatkapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar
perubahannya.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara
keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan
keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga
mempunyaiketerbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal
keluarga agar memperoleh bantuan.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan Kesehatan
Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi
keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui olehkeluarga sendiri. Jika
demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh
tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.Perawatan
dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga
telahmemiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga untuk mendayagunakan potensi internal
yang ada dilingkungan rumah untuk mempertahankan kesehatan atau membantu proses
perawatan anggota keluarga yang sakit.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga
Tugas ini merupakan bentuk upaya keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya dengan memanfaatkan fasilits kesehatan yang ada.
Pada minggu pertama ini, keluarga yang akan dibina oleh ners muda yaitu
keluarga dengan anak usia remaja. Menurut Fiedman (1998) Merupakan tahap
perkembangan keluarga yang ke V. Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13
tahun dan berakhir dengan 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta pada tahap-tahap sebelumnya, pada tahap ini keluarga memiliki
tugas perkembangan yaitu:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab meningat remaja
yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua (hindari
perdebatan, permusuhan dan kecurigaan)
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

Pada tahap ini merupakan tahapan yang paling sulit, karena orang tua melepas
otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab (mempunyai otoritas
terhadap dirinya sendiri yang berkaitan dengan peran dan fungsional). Seringkali
muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan
untuk melakukan aktivitasnya sementara orang tua mempunyai hak untuk mengontrol
aktivitas anak. dalam hal ini orang tua perlu menciptakaan komunikasi yang terbuka,
menghindari kecurigaan dan permusuhan sehingga hubungan orang tua dan remaja
tetap harmonis.

2. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut


Data awal yang perlu dikaji atau dikenal pada tahap penjajakan yang pertama terdiri
meliputi:
a. Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat dan nomor telepon,
komposisi keluarga dan genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga dan aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga yang terdiri dari tahap perkembangan
keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat
keluarga inti, dan riwayat keluarga sebelumnya.
c. Lingkungan terdiri dari karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitas RW,
mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat,
serta sistem pendukung keluarga.
d. Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran, nilai dan norma budaya anggota keluarga.
e. Fungsi keluarga terdiri atas fungsi efektif, sosialisasi, dan fungsi perawatan keluarga.
f. Stres dan koping keluarga terdiri dari stresor jangka pendek dan jangka panjang,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang digunakan, dan
strategi adaptasi disfungsional.
g. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
h. Pemeriksaa fisik pada semua anggota keluarga secara head to toe.
Adapun penjajakan kedua mengkaji kemampuan keluarga menjalankan 5 fungsi
perawatan kesehatan keluarga terhadap masalah kesehatan spesifik. Di mana keluarga
mampu mengenal atau mengidentifikasi masalah, mampu mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, mampu melakukan keperawatan terhadap anggota yang sakit, mampu
memodifikasikan lingkungan untuk meningkatkan kesehatan, dan mampu memilih,
membawa dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.

3. Masalah Keperawatan
Masalah yang teridentifikasi dalam keperawatan keluarga berfokus pada
kemampuan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan (Friedman,
2010). Menurut North American Nursing Association (NANDA) dalam Kholifah &
Widagdo (2016) kategori diagnosa keperawatan keluarga adalah:
a. Masalah keperawatan aktual merupakan masalah yang saat ini sudah/sedang terjadi
pada keluarga. Tanda dan gejala dari masalah keperawatan sudah dapat ditemukan oleh
perawat berdasarkan hasil pengkajian keperawatan.
b. Masalah keperawatan resiko yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi namun
terdapat faktor predisposisi serta faktor presipitasi terhadap masalah yang akan terjadi.
Pada masalah ini menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan atau
proses kehidupan yang mmungkin berkebang dalam kerentanan keluarga.
c. Masalah keperawatan potensial/sejahtera merupakan kondisi kesehatan keluarga yang
memiliki kesiapan meningkatkan status kesehatan mereka.

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Setelah dirumuskan masalah keperawatan, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan belum dapat dirumuskan karena belum dilakukan pengkajian.
Setelah dilaksanakan pengkajian secara penuh dalam waktu 3 x 60 menit, maka akan
dilakukan analisa data terhadap masalah yang ditemukan. Setelah muncul masalah
keperawatan dilakukan skoring untuk menetapkan prioritas masalah dan terbentuklah
susunan diagnosa keperawatan yang akan diselesaikan. Diagnosa keperawatan sudah dapat
dirumuskan pada kunjungan ke tiga yaitu tanggal 9 Maret 2022.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 3 x 60 menit terbina hubungan saling percaya antara mahasiswa dengan
keluarga dan diperoleh data yang dapat menunjang timbulnya masalah pada keluarga.
3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus harus sesuai dengan prinsip SMART:
a. Spesifik (S) yaitu rumusan tujuan harus jelas.
b. Measurable (M) yaitu dapat diukur.
c. Achievable (A) yaitu dapat dicapai.
d. Realistic (R) yaitu dapat tercapai dan nyata.
e. Timing (T) yaitu memiliki target waktu.
1) Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dalam 1 x 60 menit.
2) Keluarga memberikan informasi berkaitan dengan data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan
koping keluarga, pemerikasaan fisik terkait anggota keluarga yang tinggal dalam
satu rumah dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
3) Mengidentifikasi masalah keperawatan.
4) Menentukan diagnosa dan prioritas utama dari masalah kesehatan keluarga.
5) Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan pada keluarga.
6) Melakukan implementasi kepada keluarga berdasarkan rencana tindakan yang telah
dibuat, sehingga keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat.

C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Metode: Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
2. Media dan alat: Format pengkajian, alat tulis, nursing kit.
3. Waktu dan tempat: Senin s/d sabtu, 7 Maret 2022 - 12 Maret 2022.

D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan LP.
b. Menyiapkan alat bantu atau media.
c. Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan ners muda mulai dari pengkajian, memprioritaskan
masalah kesehatan keluarga.
3. Kriteria Hasil
Presentase
Kriteria
Pencapaian
a. Didapatkan data umum dan tahap perkembangan keluarga,
lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping
90%
keluarga, harapan keluarga terhadap petugas kesehatan, dan
pemeriksaan fisik
b. Teridentifikasi masalah kesehatan 90%
c. Diagnosa dan prioritas masalah kesehatan dapat ditetapkan. 100%
d. Rencana keperawatan keluarga dapat dirumuskan. 90%
e. Rencana keperawatan terlaksana (implementasi). 90%
LAPORAN HASIL PENGKAJIAN
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU

PENGKAJIAN KELUARGA
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Sri Novianti
2. Umur : 36 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Suku : Melayu
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Nelayan Gg. Sepadan RT 05 RW 03 Kelurahan Sri Meranti
7. Pekerjaan : Wiraswasta
8. Komposisi Keluarga

Jenis Hubungan
No Nama Umur Pendidikan
Kelamin dengan KK

1 Sri Novianti Perempuan Kepala Keluarga 36 Tahun SMK

2 Nabila Perempuan Anak 14 Tahun SMP

3 Nafal Laki-Laki Anak 7 Tahun SD

Belum
4 Nafis Laki-Laki Anak 4 Tahun
Sekolah
Genogram

Ket:
: Lk

: Pr

: Menikah

: Tinggal Serumah
Dismenorhea
: Bercerai

: Meninggal

: Pasien

Penjelasam Genogram

Ibu S merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara. Kedua orang tua Ibu S sudah meninggal
dunia, ibunya meninggal karena penyakit diabetes dan penyakit jantung. Ibu S bekerja
sebagai wiraswasta. Ibu S mengatakan bahwa kadang tekanan darahnya rendah. Ibu S
memiliki 3 anak, anak pertama sedang menempuh pendidikan SMP, anak kedua sedang
menempuh pendidikan SD dan anak terakhir belum memasuki sekolah dikarenakan masih
usia balita. An Na anak pertama dari Ibu S sering mengeluhkan nyeri saat sedang
menstruasi, nyeri yang dirasakan skala 6 dan mengganggu aktivitasnya.

9. Tipe Keluarga
The Single Parent Family. Keluarga Ibu S terdiri dari Ibu S dan 3 orang anak yaitu An Na,
An Nf, dan An Ns. Saat ini status dari Ibu S adalah janda dan menjadi kepala keluarga
dirumahnya. Walaupun saat ini Ibu S berperan sebagai kepala keluarga dan sekaligus ibu
rumah tangga, serta harus membesarkan anak-anaknya seorang diri, Ibu S tetap semangat
untuk bekerja, mendidik, merawat dan menjaga anaknya. Ibu S mengatakan jika bukan
dirinya yang harus berjuang siapa lagi yang akan memperjuangkan kehidupannya. An Na
mengatakan bahwa ibunya merupakan sosok yang sangat luar biasa yang mampu
menghadapi permasalahan hidup dan membesarkan anak-anaknya dengan baik.
10. Suku
Keluarga Ibu S bersuku melayu. Ibu S mengatakan keluarga tidak ada memiliki kebiasaan
khusus yang mempengaruhi status kesehatan keluarga, baik dari turun temurun neneknya
maupun orang tuanya. Ibu S mengatakan hanya diajari cara merawat anak dari bayi hingga
dewasa, mencukupi kebutuhan pangan dan kesehatannya, dan apabila dalam keluarga ada
yang sakit biasanya di beri pengobatan herbal dirumah terlebih dahulu jika tidak tertangani
segera dibawa ke puskesmas.
11. Agama
Seluruh anggota keluarga beragama islam dan menjalankan kewajiban sholat lima waktu.
Ibu S mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak meninggalkan sholat dan mengantarkan
An. Nf dan An. Ns untuk melakukan sholat jum’at setiap minggunya. Namun untuk sholat
5 waktu untuk An. Nf dan An. Ns masih sulit dan sering ditinggalkan. Ibu S tidak
memaksakan anak-anaknya untuk beribadah, namun Ibu S tetap menasehati dan mengajari
anak-anaknya. Jika terkena musibah keluarga Ibu S selalu menyerahkan kepada Allah
SWT, sehingga harus sabar dan ikhlas menghadapinya dan berupaya seoptimal mungkin
untuk menemukan solusinya. Ibu S selalu mengajarkan kepada anaknya agar tidak
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama.
12. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ibu S bekerja sebagai wiraswasta, Ibu S memiliki warung harian didepan rumahnya dan
sebagai pekerja laundry. Ibu S mengatakan apapun pekerjaannya asalkan halal tidak
menjadi masalah. Keluarga Ibu S termasuk keluarga dengan status sosial ekonomi
menengah keatas. Penghasilan Ibu S perbulan mencukupi kehidupan sehari-hari Rp
3.000.000. Pengeluaran Ibu S dalam sehari Rp 50.000 – Rp 100.000, untuk belanja
kebutuhan sehari-hari, uang jajan untuk anak-anak dan untuk membeli minyak bensin. Ibu
S mengatakan tidak memiliki tabungan untuk masa depan. Namun Ibu S mulai memikirkan
untuk menabung demi menyekolahkan An Na nantinya ke perguruan tinggi, karena pasti
akan membutuhkan banyak biaya.
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga tidak pernah memiliki jadwal rekreasi. Biasanya rekreasi dilakukan pada waktu
senggang dan hari libur. Ibu S akan mengajak anak-anak ke taman kota pekanbaru untuk
rekreasi dan mengajak anak makan bersama diluar. Keluarga Ibu S juga sering menonton
TV bersama dirumah bersama anak-anak dan saling bercerita bersama. An Na jika mulai
merasakan stress akan bertemu dan berkumpul dengan teman-temannya setelah
mendapatkan persetujuan dari Ibu S.
B. Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan dengan
keluarga remaja. Keluarga dengan anak remaja tugas perkembangan keluarganya adalah:
memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab meningat remaja yang
sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya, mempertahankan hubungan yang
intim dengan keluarga, mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua
(hindari perdebatan, permusuhan dan kecurigaan, perubahan sistem peran dan peraturan
untuk tumbuh kembang keluarga).
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ibu S mengatakan telah memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
pada An Na meningat remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya.
Ibu S memberikan tanggung jawab kepada An Na seperti membantu pekerjaan rumah,
menjaga adiknya, menjaga warung saat Ibu S bekerja, namun Ibu S mempunyai peraturan
tersendiri untuk An Na seperti cara berpakaian, dan dengan siapa An Na pergi. Ibu S juga
sebisa mungkin menghindari pertengkaran atau perdebatan dengan An Na. Ibu S juga
mengatakan An Na sudah diberikan peran yang baik, dimana An Na mulai dilatih untuk
mandiri, mampu melindungi dan merawat adik-adiknya, dikarenakan Ibu S bekerja
sehingga anak-anak ditinggalkan dirumah bersama anak remajanya yaitu An Na.
Ibu S mengatakan tahap perkembangan yang belum terpenuhi secara optimal adalah belum
mampu mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga. Hal ini terjadi karena Ibu
S sudah tidak lagi hidup bersama suaminya, sehingga anak-anak hanya mendapatkan
perhatian dari Ibu S dan tidak lagi mendapatkan perhatian dari ayahnya, dikarenakan sudah
pisah rumah dan tempat tinggal ayahnya jauh sehingga anak-anak tidak pernah lagi
bertemu ayahnya secara langsung, hanya melalui handphone.
3. Riwayat keluarga inti
Bpk A dan Ibu S merupakan orang melayu dari bangkinang. Bpk A dan Ibu S menikah atas
dasar cinta tanpa adanya paksaan dari pihak lain ataupun perjodohan. Pernikahan keduanya
mendapatkan restu dari kedua belah pihak keluarga. Namun, pada usia pernikahan ke 10
tahun tepatnya pada tahun 2020 Ibu S memutuskan untuk menggugat cerai suaminya dan
memilih untuk hidup dan membesarkan anak-anak sendiri. Mantan suami Ibu S tidak
pernah lagi bertemu dengan anak-anak akrena tinggalnya jauh, namun komunikasi masih
lancar melalui handphone.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Ibu S berasal dari keluarga menengah keatas didaerah bangkinang. Ayahnya
berasal dari suku melayu dan ibunya dari sukunya jawa. Ayah Ibu S bekerja sebagai
wiraswasta sedangkan ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Riwayat keluarga Ibu S
sangat harmonis, dan kedua orang tuanya jarang bertengkar. Namun kedua orang tua Ibu
S sudah meninggal dunia karena penyakit diabetes dan penyakit jantung.

C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Keluarga Ibu S tinggal dirumah bersama anak-anaknya. Luas bangunan rumah yang
ditempati 4 x 6 m2. Tipe rumah permanen, dengan jumlah ruangan ada 5 ruangan yaitu
ruang untuk berjualan (warung), ruang tamu, 1 kamar tidur, 1 ruang dapur dan kamar
mandi. Ventilasi dari tiap ruangan dimanfaatkan setiap hari sehingga cahaya dapat masuk
keruangan pada pagi dan siang hari. Penerangan rumah menggunakan lampu listrik.
Kondisi rumah secara keseluruhan bersih. Status kepemilikan rumah sendiri. Sumber air
minum adalah air bor.
Gambar 1
Denah rumah keluarga Ibu S.

TERAS
TOKO HARIAN

RUANG TAMU

LORONG

KAMAR TIDUR

DAPUR
KAMAR MANDI

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Rumah keluarga Ibu S masuk kedalam gang yang agak lebar, kanan kiri dan belakang
rumah Ibu S dibatasi oleh tembok rumah tetangga. Ibu S mengatakan bahwa tetangganya
ramah, baik dan suka menolong. Namun jarang keluar rumah kecuali hari libur pagi atau
malam hari karena tetangganya bekerja sebagai pemulung, buruh, dan pedagang.
3. Mobilitas geografis keluarga
Ibu S mengatakan bahwa keluarga sebelumnya tinggal dirumah orang tuanya di
bangkinang pada tahun 2006 dan pada tahun 2009 pindah rumah ke Pekanbaru tepatnya di
jalan Nelayan Gg. Sepadan Kota Pekanbaru. Ibu S mengatakan tidak pernah pergi jalan-
jalan jauh keluar kota, hanya jalan-jalan didalam kota.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ibu S mengatakan untuk perkumpulan keluarga biasanya pada sore dan malam hari. Sore
hari anak-anak bermain diluar rumah dan malam hari bersama-sama mengaji, makan
malam bersama, menonton tv dan bercerita. Interaksi keluarga Ibu S dengan tetangga
cukup baik. Keluarga Ibu S hanya ikut berkumpul jika ada pengajian dimasjid walaupun
jarang mengikuti kegiatan tersebut. An Na jarang keluar rumah dan tidak ada kegiatan
remaja masjid di RW tersebut.
5. Sistem pendukung keluarga
Ibu S mengatakan berusaha mencukupi kebutuhannya sendiri, tetapi jika mengalami
kesulitan Ibu S akan meminjam uang dari tetangganya. Ibu S mengatakan bahwa tetangga
disekitarnya sudah seperti keluarga. Apabila ada tetangga yang mengalami kesulitan
semuanya saling membantu. Seperti halnya keluarga Ibu S yang selalu menjadi pendukung
antara 1 anggota keluarga dengan anggota lainnya. Ibu S mengatakan bahwa anak-anaknya
lah yang menjadi sumber kekuatan dan penyemangat dalam menjalani kehidupan sehari-
hari.

D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Ibu S mengatakan bahwa anggota keluarga berkomunikasi secara terbuka dan jika dalam
keluarganya terdapat masalah biasanya akan dilakukan sistem musyawarah untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Namun An Na mengatakan jika ada masalah biasanya An
Na memendam masalahnya dan tidak menceritakan kepada Ibu S. Ibu S mengatakan akan
marah dan menasehati jika anak-anak melakukan kesalahan,
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga adalah Ibu S. Ibu S tetap mendiskusikan segala hal
dengan anaknya namun anak-anak tetap menyerahkan keputusan terbaik dari Ibu S
terutama An Na.
3. Struktur peran
Didalam keluarga Ibu S berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, dan pengatur
rumah tangga. An Na berperan sebagai anak remaja yang sedang belajar di SMP. An Nf
sebagai anak usia sekolah yang sedang menjalani belajar di SD. Sedangkan An Ns sebagai
anak balita yang belum sekolah.

Gambar Eco Map Mengurus


Rumah Tangga

Belajar dan Bekerja


sekolah
Ibu S
Belajar dan
sekolah
Bermain
dengan teman An Ns An Na

Berkumpul dan
bermain
Bermain An Nf
dengan teman
dengan teman

4. Nilai dan norma budaya


Keluarga Ibu S menerapkan nilai-nilai ajaran agama islam. Ibu S seudah teratur menjalankn
ibadah wajib dan kadang ibadah sunah juga dikerjakan. An Nf dan An Ns masih mencoba
mengikuti keteraturan dalam beribadah, walaupun kadang sulit untuk melakukannya.
Didalam keluarga anak-anak diajarkan harus menghormati orang yang lebih tua, tidak
boleh berkata kasar dan kotor. Ibu S juga mengajari anak agar selalu sopan dan menolong
orang yang membutuhkan.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Ibu S saling menghormati dan menjaga keharmonisan keluarga dengan
menunjukkan sikap saling menghargai dan menyayangi satu sama lainnya. Ibu S selalu
mengontrol anak remajanya dengan mencari dan menghubungi mereka jika terlambat
pulang kerumah, karena An Na merupakan anak perempuan pertama, jadi Ibu S merasa
khawatir jika An Na terlambat pulang, dan takut terjerumus kedalam pergaulan bebas. Ibu
S mengatakan anaknya menuruti perkataan dari Ibu S dan menyayanginya.
2. Fungsi sosialisasi
Ibu S mengatakan akan selalu memperbolehkan anggota keluarga untuk bergaul dengan
siapa saja, terutama teman-teman sekolahnya, asalkan tidak mengarah ke pergaulan bebas.
Anak-anak Ibu S memiliki banyak teman, dan kadang teman-temannya berumpul dirumah
Ibu S untuk mengerjakan tugas. Keluarga Ibu S sangatlah santun dan saling menghormati
antara satu sama lain. Hal ini juga dilakukan saat berinteraksi dengan masyarakat.
3. Fungsi perawatan kesehatan keluarga
a. Keluarga Ibu S belum mampu mengenali masalah kesehatan yang ditandai dengan
1) An Na mengeluhkan nyeri saat menstruasi datang, namun anak A tidak mengetahui
penyebab nyeri yang dirasakannya.
2) An Na mengatakan jika nyeri datang biasanya dia hanya membawanya istirahat
atau didiamkan saja.
3) An Na mengatakan beberapa temannya tidak merasakan nyeri namun ada juga yang
merasakan nyeri saat menstruasi.
b. Keluarga belum mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai Tindakan yang
seharusnya dilakukan untuk mengatasi nyeri yang dirasakan An Na.
c. Ibu S hanya menyuruh anaknya untuk istirahat tidur ketika nyeri menstruasi muncul.
d. Keluarga belum mampu melakukan pencegahan penyakit pada anaknya
F. Stres dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek
Saat ini yang menjadi permasalahan pada keluarga Ibu S adalah anaknya mengalami nyeri
saat menstruasi dan Ibu S sering mengeluh pusing karena kelelahan bekerja dan Ibu S
memang memiliki tekanan darah rendah. An Na mengatakan tidak mengetahui penyebab
nyeri yang dirasakan, nyeri yang dirasakan skala 6 dan hanya istirahat atau didiamkan saja
saat nyeri muncul.
2. Stressor jangka Panjang
Ibu S mengatakan sering terlambat mendapatkan gaji ditempat kerjanya, dan An Na cemas
jika terus-terusan terasa nyeri saat menstruasi.
3. Kemampuan keluarga untuk merespon terhadap masalah
Ibu S mengatakan jika merasa pusing Ibu S akan meminum jus tomat, dan menggunakan
minyak kayu putih atau freshcare untuk menghilangkan pusingnya. Untuk An Na ketika
merasakan nyeri saat menstruasi biasanya ibu hanya meminta anaknya untuk istirahat tidur
dikamar. Ibu S mengatakan bingung akan melakukan apa jika anaknya sedang mengalami
nyeri saat menstruasi.
4. Strategi koping yang digunakan
Ibu S mengatakan jika ada masalah dalam keluarga biasanya keluarga akan berdiskusi dan
musyawarah untuk menyelesaikan masalah terutama dengan An Na karena merupakan
anak pertama yang sudah bisa diajak bertukar pikiran dan berdiskusi .
5. Strategi adaptasi yang disfungsional
An Na mengatakan hanya istirahat dikamar dan didiamkan saja untuk mengatasi nyeri
menstruasinya.
G. Harapan Keluarga
Ibu S mengatakan harapan keluarganya kedepannya ingin An Na menjadi apoteker dan anak -
anaknya dapat menjadi orang berguna dan sukses serta dapat berkumpul selalu dengan
keluarga dan tetap saling menyayangi dan mengasihi.
H. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Ibu S An Na An Nf An Ns
Fisik
Tanda-Tanda TD: 98/70 TD: 110/90 TD: - TD: -
Vital mmHg mmHg N: 83 x/menit N: 85 x/menit
N: 82 x/menit N: 75 x/menit S: 36 ℃ S: 36 ℃
S: 36,8 ℃ S: 36,5 ℃ RR: 24 x/menit RR: 26 x/menit
RR: 20 x/menit RR: 22 x/menit
BB & TB BB: 53,4 kg BB: 41,2 kg BB: 16,6 kg BB: 13,2 kg
TB: 150 cm TB: 160 cm TB: 113 cm TB: 90 cm
Kepala Rambut tampak Rambut bersih, Rambut bersih, Rambut bersih,
bersih, pendek pendek sebahu, hitam, hitam,
sebahu, hitam, hitam, persebaran persebaran
persebaran persebaran rambut merata, rambut merata,
rambut merata, rambut merata, tidak ada lesi, tidak ada lesi,
tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada tidak ada
keluhan keluhan
tidak ada tidak ada
keluhan. keluhan
Mata Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
merah muda, merah muda, merah muda, merah muda,
secret tidak ada, secret tidak ada, secret tidak ada, secret tidak ada,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan
penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan
Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
secret, tidak ada secret, tidak ada secret, tidak ada secret, tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan
penciuman, penciuman, penciuman, penciuman,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
penggunaan otot penggunaan penggunaan penggunaan
bantu otot bantu otot bantu otot bantu
pernapasan. pernapasan pernapasan pernapasan
Mulut Mukosa lembab, Mukosa Mukosa Mukosa
bibir tampak lembab, bibir lembab, bibir lembab, bibir
berwarna merah tampak tampak tampak
muda, tidak ada berwarna merah berwarna merah berwarna merah
kesulitan muda, tidak ada muda, tidak ada muda, tidak ada
menelan kesulitan kesulitan kesulitan
menelan menelan menelan
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe
Dada Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
normal, tidak normal, tidak normal, tidak normal, tidak
ada suara ada suara ada suara ada suara
jantung jantung jantung jantung
tambahan dan tambahan dan tambahan dan tambahan dan
suara paru suara paru suara paru suara paru
normal normal normal normal
(vesikuler) (vesikuler) (vesikuler) (vesikuler)
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan
Tangan CRT < 2 detik, CRT < 2 detik, CRT < 2 detik, CRT < 2 detik,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada Terdapat bekas
keluhan, tidak keluhan, tidak keluhan, tidak luka (keloid)
ada gangguan ada gangguan ada gangguan akibat terjatuh
berjalan. berjalan. berjalan. pada kaki
kanan.

I. Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan
1 Data Subjektif: Diagnosa pertama:
a. An Na mengeluhkan nyeri saat menstruasi hari Gangguan rasa nyaman nyeri
pertama. Skala nyeri yang dirasakan 6 (Sedang). pada An Na (14 Tahun)
b. An Na mengatakan nyeri yang dirasakan keluarga Ibu S (36 tahun)
mengganggu aktivitas dan membuatnya tidak bisa
beraktifitas saat nyeri.
c. Saat nyeri datang An Na biasanya hanya tidur
dikamar dan kadang didiamkan saja.
d. Ibu S mengatakan jika anaknya mengalami nyeri
ibu hanya menyuruh anak untuk istirahat
e. Ibu S mengatakan bingung tindakan yang harus
dilakukan untuk mengurangi nyeri pada anaknya
f. An Na mengatakan tidak mengetahui pasti alasan
kenapa perutnya nyeri saat menstruasi
g. An Na mengatakan belum pernah dibawa kedokter
oleh orang tuanya karena menganggap nyeri yang
dirasakan akan hilang dengan sendirinya.

Data Objektif:
a. An Na tampak bingung ketika ditanya terkait
dismenore
b. Ibu S beberapa kali bertanya bagaimana cara
mengatasi nyeri pada An Na.

Tanda-Tanda Vital An Na
TD: 110/90 mmHg
N: 75 x/menit
S: 36,5 ℃
RR: 22 x/menit
BB: 41,2 kg
2 Data subjektif: Ketidakefektifan
a. Ibu S mengatakan sering merasa pusing jika pemelirahan kesehatan pada
kelelahan setelah bekerja. keluarga Ibu S (36 tahun)
b. Ibu S mengatakan memiliki riwayat tekanan darah khususnya Ibu S.
rendah dan sering mengonsumsi jus tomat dan
madu.
c. Ibu S mengatakan jarang melakukan pemeriksaan
kesehatan di Pelayanan kesehatan dan hanya
menggunakan obat herbal untuk mengatasi
penyakitnya.
d. Ibu S mengatakan sudah mengetahui penyebab
tekanan darahnya rendah dari dokter.

Data objektif:
TD: 98/70 mmHg
N: 82 x/menit
S: 36,8 ℃
RR: 20 x/menit
CRT: < 2 detik
3 Data subjektif: Pola seksual tidak efektif
a. An Na mengatakan sudah mengalami menstruasi pada keluarga Ibu S (36
yang teratur setiap bulannya, biasanya menstruasi tahun) khususnya pada An
selama 7 hari dan kadang dirinya mengeluh nyeri Na berhubungan dengan
saat menstruasi. tidak efektifnya orientasi
b. An Na mengatakan sudah memiliki ketertarikan transisi remaja.
dengan kawan jenis dan ada orang yang dikagumi
sata ini.
c. An Na mengatakan belum terlalu mengerti tentang
reproduksi sehat pada perempuan, An Na hanya
mengerti sedikit tentang organ reproduksi dari
pelajaran biologi.
d. Ibu S mengatakan bahwa memang dirinya jarang
membicarakan masalah reproduksi dalam
keluarganya.
e. Ibu S mengatakan selalu mengontrol anak
remajanya dengan mencari dan menghubungi
mereka jika terlambat pulang kerumah, karena An
Na merupakan anak perempuan pertama, jadi Ibu
S merasa khawatir jika An Na terlambat pulang,
dan takut terjerumus kedalam pergaulan bebas

Data Objektif:
a. An Na tampak bingung saat diberi pertanyaan
terkait organ reproduksi.
Tanda-Tanda Vital An Na
TD: 110/90 mmHg
N: 75 x/menit
S: 36,5 ℃
RR: 22 x/menit
BB: 41,2 kg

J. Skoring
1. Diagnosa pertama: Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu S
(36 tahun)

No Kriteria Perhitungan Skoring Pembenaran


Sifat masalah Masalah sudah terjadi, An Na
1. mengalami nyeri pada saat
Aktual (3) 1
menstruasi hari pertama
dengan skala nyeri-?
Kemungkinan masalah Sumber daya keluarga ada
2. dapat diubah (pendidikan, kemauan
Mudah (2) 2 menerima. Keluarga
mempunyai motivasi untuk
merawat anaknya.
Potensial masalah Masalah belum berat, namun
3. untuk dicegah sudah terjadi, keluarga
Tinggi (3) 1
mencoba meminta anak untuk
istirahat saat terasa nyeri
Menonjolnya masalah Keluarga mengatakan bahwa
4. masalah pada ank A harus
Segera (2) 1 segera ditangani karena takut
berdampak pada masalah
lainnya
Total Skor 5
2. Diagnosa kedua: Ketidakefektifan pemelirahan kesehatan pada keluarga Ibu S (36 tahun)
khususnya Ibu S dengan Hipotensi
No Kriteria Perhitungan Skoring Pembenaran
Sifat masalah Masalah sudah terjadi, Ibu S
1. mengalami pusing saat
Potensial (1) 1/3
kelelahan bekerja, tekanan
darah ibu S 98/80 mmHg.
Kemungkinan masalah Sumber daya keluarga ada
2. dapat diubah (pendidikan, kemauan
Mudah (2) 2 menerima. Keluarga
mempunyai motivasi untuk
merawat Ibu S..
Potensial masalah Masalah tidak terlalu berat,
3. untuk dicegah namun sudah terjadi, keluarga
Cukup (2) 2/3 mencoba membuat jus tomat
dan memanfaatkan pengobatan
herbal
Menonjolnya masalah Keluarga mengatakan bahwa
4. masalah pada Ibu S harus
Segera (2) 1 segera ditangani karena takut
berdampak pada masalah
lainnya
Total Skor 4
3. Diagnosa ketiga: pola seksual tidak efektif pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya pada
An Na berhubungan dengan tidak efektifnya orientasi transisi remaja.

No Kriteria Perhitungan Skoring Pembenaran


Sifat masalah Masalah masih merupakan
1. ancaman untuk An Na karena
Potensial (1) 1/3 saat ini dalam periode pubertas
karena An Na juka sudah
memiliki pacar.
Kemungkinan masalah Sumber daya keluarga ada
2. dapat diubah (pendidikan, kemauan
Mudah (2) 2 menerima. Keluarga
mempunyai motivasi untuk
merawat anaknya.
Potensial masalah Masalah belum berat, namun
3. untuk dicegah sudah terjadi, keluarga sudah
pernah mengajarkan kepada An
Cukup (2) 2/3
Na, namun jarang diajarkan
karena kadang Ibu S sibuk
bekerja.
Menonjolnya masalah Keluarga mengatakan bahwa
4. masalah pada ank Na tidak
Tidak Perlu
1/2 perlu segera ditangani, Ibu S
(1)
hanya khawatir jika An Na
terjerumus ke pergaulan bebas.
Total Skor 3 1/2
Berdasarkan hasil perhitungan skoring, maka diagnosa keperawatan yang muncul pada
keluarga Ibu S berdasarkan urutan masalah prioritas adalah:
1. Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu S (36 tahun).
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya Ibu S
dengan Hipotensi.
3. Diagnosa kedua: pola seksual tidak efektif pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya pada
An Na berhubungan dengan tidak efektifnya orientasi transisi remaja.
Rencana Asuhan Keperawatan
Rencana Asuhan keperawatan keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya An Na (14 tahun) dengan Dismenorhea
No Diagnosa Tujuan/ Hasil/ Outcome (NOC) Rencana Tindakan
1 Gangguan rasa Tujuan umum: a. Diskusikan bersama keluarga pengertian
nyaman:nyeri pada Setelah dilakukannya Tindakan disminorhea dengan menggunakan leaflet
keluarga Ibu S (36 tahun) keperawatan selama 3 X 60 menit pada b. Tanyakan pada keluarga bila ada yang kurang
khususnya An Na (14 keluarga, gangguan rasa nyaman pada An faham dengan penjelasan tersebut
Tahun) Na teratasi. c. Evaluasi kembali tentang pengertian
Tujuan: disminorhea kepada keluarga
A. Keluarga mampu mengenal tentang d. Berikan reinforcement positif atas jawaban yang
dismenorhea pada anggota keluarga. tepat
1. Menyebutkan pengertian e. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
dismenorhea

2. Menyebutkan penyebab disminorhea a. Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab


disminorhea menggunakan leaflet
b. Tanyakan kembali jika ada yang belum
dimengerti
c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
penyebab disminorhea
d. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
e. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
3. Menyebutkan tanda-tanda a. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda
disminorhea disminorhea
b. Tanyakan kembali jika ada yang belum
dimengerti
c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan tanda-
tanda disminorhea
d. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
e. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya
4. Mengidentifikasi masalah a. Bantu keluarga membandingkan yang sudah
disminorhea yang terjadi pada dijelaskan dengan kondisi yang terjadi pada An
anggota keluarga Na
b. Motivasi keluarga untuk mengidentifikasi
masalah yang timbul pada An A
c. Bersama keluarga menyimpulkan maslaah yang
dihadapi oleh keluarga
d. Berikan reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
B. Keluarga mampu mengambil keputusan a. Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila
untuk merawat anggota keluarga yang Disminorhea tidak diobati dengan menggunakan
menderita dismenorhea leaflet
1. Menyebutkan akibat lanjut tidak b. Tanyakan kepada keluarga jika ada yang belum
diobatinya disminorhea dimengerti
c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
akibat lanjut dari Disminorhea yang tidak diobati
d. Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga
yang tepat
e. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya
2. Memutuskan untuk merawat An. Na a. Diskusikan kembali dengan keluarga tentang
dengan dismenorhea keinginan keluarga untuk merawat anggota
keluarga dengan disminorhea
b. Beri reinforcement positif atas keputusan
keluarga untuk merawat anggota keluarga
dengan Disminorhea
C. Setelah 1X60 menit kunjungan, keluarga a. Diskusikan dengan keluarga tentang perawatan
mampu merawat anggota keluarga Disminorhea
dengan disminorhea b. Tanyakan kepada keluarga jika ada yang belum
1. Menyebutkan cara perawatan dimengerti
disminhorea dirumah
c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan cara
perawatan Disminorhea
d. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
2. Membuat obat tradisional untuk a. Demonstrasikan pada keluarga cara membuat
disminorhea obat tradisional
b. Berikan kesempatan pada keluarga untuk
mencoba melakukan membuat obat tradisional
c. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
d. Pastikan keluarga akan melakukan tindakan
yang diajarkan pada An. A dengan Disminorhea
D. Setelah 1 X 60 menit kunjungan, a. Diskusikan bersama keluarga cara menciptakan
keluarga mampu memodifikasi lingkungan keluarga yang sehat, aman, dan
lingkungan yang teratur, aman, rapi dan tenang untuk An. A dengan Disminorhea
tenang pada anggota keluarga dengan b. Libatkan keluarga untuk menciptakan
dismenorhea lingkungan keluarga yang sehat bagi An. Na
1. Menjelaskan lingkungan yang sangat c. Beri reinforcement positif atas tanggapan yang
baik untuk menjaga kesehatan An. A benar
dengan dismenorhea.
2. Melakukan modifikasi atau a. Motivasi keluarga untuk tetap mempertahankan
menciptakan lingkungan yang lingkungan rumah yang sehat, aman, dan tenang.
sehat,aman dan tenang b. Diskusikan dengan keluarga hal positif yang
sudah dilakukan keluarga.
c. Beri reinforcement positif atas upaya yang
dilakukan keluarga.
E. Setelah dilakukan 1 X 60 menit a. Informasi mengenai pengobatan dan pendidikan
kunjungan, keluarga mampu kesehatan yang dapat diperoleh keluarga di
memanfaatkan pelayanan kesehatan puskesmas/ balai pengobatan
1. Menyebutkan jenis-jenis fasilitas b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
kesehatan yang dapat dikunjungi hasil diskusi
2. Menyebutkan kembali kunjungan ke c. Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapai
fasilitas kesehatan. keluarga
Rencana Asuhan keperawatan Ketidakefektifan pemelirahan kesehatan pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya Ibu S dengan
Hipotensi.
No Diagnosa Tujuan/ Hasil/ Outcome (NOC) Rencana Tindakan
2 Ketidakefektifan Tujuan umum: a. Diskusikan bersama keluarga pengertian
manajemen2 kesehatan Setelah dilakukannya Tindakan Hipotensi dengan menggunakan leaflet
pada keluarga Ibu S (36 keperawatan selama 3 X 60 menit pada b. Tanyakan pada keluarga bila ada yang kurang
tahun) khususnya Ibu S keluarga, Ketidakefektifan pemelirahan faham dengan penjelasan tersebut
dengan Hipotensi. kesehatan Ibu S teratasi. c. Evaluasi kembali tentang pengertian Hipotensi
Tujuan: kepada keluarga
A. Keluarga mampu mengenal tentang d. Berikan reinforcement positif atas jawaban
hipotensi pada anggota keluarga. yang tepat
1. Menyebutkan pengertian Hipotensi e. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya

2. Menyebutkan penyebab Hipotensi a. Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab


hipotensi menggunakan leaflet
b. Tanyakan kembali jika ada yang belum
dimengerti
c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
penyebab hipotensi
d. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
e. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
3. Menyebutkan tanda-tanda hipotensi a. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-
tanda hipotensi
b. Tanyakan kembali jika ada yang belum
dimengerti
c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan tanda-
tanda hipotensi
d. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
e. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya
4. Mengidentifikasi masalah hipotensi a. Bantu keluarga membandingkan yang sudah
yang terjadi pada anggota keluarga dijelaskan dengan kondisi yang terjadi pada Ibu
S
b. Motivasi keluarga untuk mengidentifikasi
masalah yang timbul pada Ibu S
c. Bersama keluarga menyimpulkan maslaah yang
dihadapi oleh keluarga
d. Berikan reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
B. Keluarga mampu mengambil keputusan a. Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila
untuk merawat anggota keluarga yang hipotensi tidak diobati dengan menggunakan
menderita hipotensi leaflet
1. Menyebutkan akibat lanjut tidak b. Tanyakan kepada keluarga jika ada yang belum
diobatinya hipotensi dimengerti
c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
akibat lanjut dari hipotensi yang tidak diobati
d. Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga
yang tepat
e. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya
2. Memutuskan untuk merawat Ibu S a. Diskusikan kembali dengan keluarga tentang
dengan hipotensi keinginan keluarga untuk merawat anggota
keluarga dengan hipotensi
b. Beri reinforcement positif atas keputusan
keluarga untuk merawat anggota keluarga
dengan hipotensi
C. Setelah 1X60 menit kunjungan, a. Diskusikan dengan keluarga tentang perawatan
keluarga mampu merawat anggota hipotensi
keluarga dengan hipotensi b. Tanyakan kepada keluarga jika ada yang belum
1. Menyebutkan cara perawatan dimengerti
hipotensi dirumah c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan cara
perawatan hipotensi
d. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
2. Membuat jus untuk mengatasi e. Demonstrasikan pada keluarga cara membuat
hipotensi obat tradisional
f. Berikan kesempatan pada keluarga untuk
mencoba melakukan membuat obat tradisional
g. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
h. Pastikan keluarga akan melakukan tindakan
yang diajarkan pada An. A dengan Disminorhea
D. Setelah 1 X 60 menit kunjungan, keluarga d. Diskusikan bersama keluarga cara menciptakan
mampu memodifikasi lingkungan yang lingkungan keluarga yang sehat, aman, dan
teratur, aman, rapi dan tenang pada tenang untuk An. A dengan Disminorhea
anggota keluarga dengan hipotensi e. Libatkan keluarga untuk menciptakan
1. Menjelaskan lingkungan yang sangat lingkungan keluarga yang sehat bagi An. Na
baik untuk menjaga kesehatan Ibu S f. Beri reinforcement positif atas tanggapan yang
dengan hipotensi. benar
2. Melakukan modifikasi atau d. Motivasi keluarga untuk tetap mempertahankan
menciptakan lingkungan yang lingkungan rumah yang sehat, aman, dan tenang.
sehat,aman dan tenang e. Diskusikan dengan keluarga hal positif yang
sudah dilakukan keluarga.
f. Beri reinforcement positif atas upaya yang
dilakukan keluarga.
E. Setelah dilakukan 1 X 60 menit d. Informasi mengenai pengobatan dan pendidikan
kunjungan, keluarga mampu kesehatan yang dapat diperoleh keluarga di
memanfaatkan pelayanan kesehatan puskesmas/ balai pengobatan
1. Menyebutkan jenis-jenis fasilitas e. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
kesehatan yang dapat dikunjungi hasil diskusi
2. Menyebutkan kembali kunjungan ke f. Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapai
fasilitas kesehatan. keluarga
Rencana Asuhan keperawatan Pola Seksual Tidak Efektif pada keluarga Ibu S Khususnya An Na berhubungan dengan tidak
efektifnya orientasi masa transisi remaja.
No Diagnosa Tujuan/ Hasil/ Outcome (NOC) Rencana Tindakan
3 Pola Seksual Tidak Tujuan umum: a. Diskusikan bersama keluarga pengertian
Efektif pada keluarga Ibu Setelah dilakukannya Tindakan pubertas dengan menggunakan leaflet
S Khususnya An Na keperawatan selama 3 X 60 menit pada b. Tanyakan pada keluarga bila ada yang kurang
berhubungan dengan tidak keluarga, pola seksual tidak efektif pada An faham dengan penjelasan tersebut
efektifnya orientasi masa Na teratasi. c. Evaluasi kembali tentang pengertian pubertas
transisi pubertas remaja Tujuan: kepada keluarga
A. Keluarga mampu mengenal tentang d. Berikan reinforcement positif atas jawaban yang
masa transisi pubertas remaja. tepat
1. Menyebutkan pengertian pubertas e. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya

2. Menjelaskan periode puabertas laki- a. Diskusikan dengan keluarga tentang periode


laki dan perempuan pubertas pada laki-laki dan perempuan
menggunakan leaflet
b. Tanyakan kembali jika ada yang belum
dimengerti
c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
periode pubertas pada p laki-laki dan perempuan
d. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
e. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya

3. Menyebutkan organ reproduksi pada a. Diskusikan dengan keluarga tentang organ


perempuan dan laki-laki reproduksi pada perempuan dan laki-laki
b. Tanyakan kembali jika ada yang belum
dimengerti
c. Motivasi keluarga untuk menyebutkan organ
reproduksi pada perempuan dan laki-laki
d. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
e. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya
4. Menjelaskan pengertian menstruasi a. Identifikasi bersama keluarga tentang siklus
dan mimpi basah menstruasi dan mimpi basah pada remaja
b. Beri penjelasan tentang fase menstruasi dan
terjadinya mimpi basah
c. Anjurkan keluarga untuk menyebutkan kembali
terkait fase menstruasi dan terjadinya mimpi
basah
d. Tunjukan gambar pada keluarga untuk
memperjelas penjelasan yang diberikan
e. Beri Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
f. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya
B. Keluarga mampu mengambil keputusan a. Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila
untuk merawat anggota keluarga dengan pubertas tidak terfasilitasi
remaja pada masa pubertas b. Gali pengalaman keluarga dalam emmfasilitasi
1. Menyebutkan akibat lanjut jika pubertas remaja
pubertas tidak terfasilitasi c. Tanyakan hasil yang didapatkan keluarga setelah
melakukan perawatan pubertas remaja
f. Tanyakan kepada keluarga jika ada yang belum
dimengerti
g. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali
akibat jika pubertas tidak terfasilitasi
h. Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga
yang tepat
i. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
bertanya
2. Memutuskan untuk merawat An. Na a. Diskusikan kembali dengan keluarga tentang
selama periode pubertas keinginan keluarga untuk merawat anggota
keluarga dengan pola seksual tidak efektif
b. Beri reinforcement positif atas keputusan
keluarga untuk merawat anggota keluarga
dengan pola seksual tidak efektif
C. Setelah 1 x 60 menit kunjungan, a. Diskusikan dengan keluarga tentang perawatan
keluarga mampu merawat anak remaja anak remaja selama periode pubertas
selama periode pubertas b. Identifikasi pola menstruasi remaja bersama
1. Merawat remaja selama menstruasi keluarga
c. Kaji permasalahan yang dialami selama
menstruasi
d. Ajarkan cara menjaga kebersihan diri selama
menstruasi: pembalut, celana dalam, dan cara
membersihkan organ vital
e. Simulasikan teknik nonfarmakologi kompres
hangat dan relaksasi napas dalam untuk
mengurangi nyeri
e. Tanyakan kepada keluarga jika ada yang belum
dimengerti
f. Motivasi keluarga untuk menyebutkan cara
perawatan anak remaja selama periode pubertas
g. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
2. Mendemonstrasikan kebersihan diri a. Identifikasi bersama keluarga tentang kebersihan
remaja remaja pada keluarga
b. Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali
tentang kebersihan remaja
c. Tunjukkan cara personal hygine pada remaha
d. Bimbing remaja dan keluarga dalam mematuhi
pemenuhan kebutuhan personal hygine
e. Berikan cara perawatan jerawat yang muncul
pada remaja
f. Pantau kepatuhan perawatan diri remaja
g. Beri reinforcement positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
D. Setelah 1 X 60 menit kunjungan, a. Gali pengalaman remaja selama dia suh orang
keluarga mampu memelihara tuanya
lingkungan yang menunjang remaja b. Gali persepsi remaja terhadap keluarganya dan
selama periode pubertas kelompoknya
1. Menyebutkan peranan sebaya dalam g. Diskusikan makna sahabat dan keluarga bagi
masa pubertas remaja
h. Gali hambatan dan kemudahan remaja dalam
keterbukaan dengan orang tua dan teman
sebayanya
i. Berikan solusi bersama dalam melakukan
keterbukaan dengan keluarga sebagai family
friendly
j. Beri reinforcement positif atas usahan yang
dilakukan keluarga dan remaja
2. Mendemonstrasikan cara penolakan a. Identifikasi bersama keluarga tentang perilaku
ajakan yang asertif remaja selama ini
b. Berikan penjelasan tentang dampak pergaulan
bebas dengan perkembangan kehidupan seksual
remaja
c. Anjurkan remaja dan keluarga mengungkapkan
kembali
d. Ajarkan cara menolak ajakan seks bebas ataupun
pergaulan yang tidak bertanggungjawab secara
asertif
e. Anjurkan remaja lebih mendekatkan diri dalam
bidang keagamaan
f. Beri reinforcement positif atas kemampuan
keluarga.
E. Setelah dilakukan 1 X 60 menit a. Diskusikan jenis-jenis pelayanan kesehatan yang
kunjungan, keluarga mampu digunakan keluarga dalam merawat anggota
memanfaatkan pelayanan kesehatan keluarga dengan periode pubertas
1. Menyebutkan jenis-jenis fasilitas b. Bantu keluarga memilih fasilitas kesehatan yang
kesehatan yang tersedia akan digunakan
2. Menggunakan pelayanan kesehatan c. Beri pujian atas pilihan keluarga
d. Motivasi keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan
g. Beri reinforcement positif atas hasil yang dicapai
keluarga
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU

Nama : Aula Rahmawati


NIM : 2111437252
Pertemuan : Minggu ke-2
Tanggal : 14 Maret 2022- 19 Maret 2022

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Setelah melakukan pengkajian dan menjelaskan tujuan kunjungan pada keluarga
selama 3 hari pada minggu pertama, maka ners muda memutuskan bahwa keluarga Ibu S
dikelola sebagai keluarga binaan selama 2 minggu dimana keluarga Ibu S berada dalam tahap
tumbuh kembang anak dengan remaja. Selanjutnya akan dilakukan implementasi asuhan
keperawatan keluarga yang berkaitan dengan diagnose pertama pada An Na keluarga Ibu S
dengan diagnosa gangguan rasa nyaman: nyeri saat menstruasi. An Na mengatakan sering
mengalami nyeri saat menstruasi, biasanya An Na hanya beristirahat saja untuk menangani
nyeri dan didiamkan saja nyeri yang dirasakannya.
Hasil pengkajian didapatkan dari keluarga Ibu S pada An Na mengalami nyeri saat
menstruasi, dan Ibu S kadang mengalami pusing jika kelelahan bekerja namun Ibu S sudah
mengetahui cara menangani masalahnya dengan membuat jus tomat dan meminum obat-
obatan herbal.
2. Masalah Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu S (36 tahun).
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya Ibu
S dengan Hipotensi.
c. Diagnosa kedua: pola seksual tidak efektif pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya
pada An Na berhubungan dengan tidak efektifnya orientasi transisi remaja.
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu S (36 tahun).
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya Ibu
S dengan Hipotensi.
c. Pola seksual tidak efektif pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya pada An Na
berhubungan dengan tidak efektifnya orientasi transisi remaja.
C. Rencana Keperawatan dan Intervensi
1. Diagnosa 1: Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu S (36
tahun).
a. Tujuan umum:
Setelah dilakukannya Tindakan keperawatan selama 3 X 60 menit kunjungan
rumah pada keluarga diharapkan keluarga mampu mengetahui pengertian, penyebab,
tanda gejala dan dampak akibat nyeri menstruasi serta mampu melakukan perawatan
sederhana pada anggota keluarga yang sakit.
d. Tujuan Khusus:
1) Keluarga mampu mengenal tentang dismenorhea pada anggota keluarga
a) Menyebutkan pengertian dismenorhea
b) Menyebutkan penyebab dismenorhea
c) Menyebutkan tanda dan gejala dismenorhea
d) Mengidentifikasi masalah disminorhea yang terjadi pada anggota keluarga
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang
menderita dismenorhea
a) Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya disminorhea
b) Memutuskan untuk merawat An. Na dengan dismenorhea
3) Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan disminorhea
a) Menyebutkan cara perawatan disminhorea dirumah
b) Membuat obat tradisional untuk disminorhea
4) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang teratur, aman, rapi dan tenang
pada anggota keluarga dengan dismenorhea
a) Menjelaskan lingkungan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan An. Na
dengan dismenorhea.
b) Melakukan modifikasi atau menciptakan lingkungan yang sehat,aman dan
tenang.
5) Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
a) Menyebutkan jenis-jenis fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi
b) Menyebutkan kembali kunjungan ke fasilitas kesehatan.
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga Ibu S (36 tahun) khususnya Ibu S
dengan Hipotensi.
a. Tujuan umum:
Setelah dilakukannya Tindakan keperawatan selama 3 X 60 menit kunjungan
rumah pada keluarga diharapkan keluarga mampu mengetahui pengertian, penyebab,
tanda gejala dan dampak akibat hipotensi serta mampu melakukan perawatan
sederhana pada anggota keluarga yang sakit.
b. Tujuan Khusus:
1) Keluarga mampu mengenal tentang hipotensi pada anggota keluarga
a) Menyebutkan pengertian hipotensi
b) Menyebutkan penyebab hipotensi
c) Menyebutkan tanda dan gejala hipotensi
d) Mengidentifikasi masalah hipotensi yang terjadi pada anggota keluarga
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang
menderita hipotensi.
a) Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya hipotensi
b) Memutuskan untuk merawat Ibu S dengan hipotensi
3) Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hipotensi
a) Menyebutkan cara perawatan hipotensi dirumah
b) Membuat obat tradisional untuk hipotensi
4) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang teratur, aman, rapi dan tenang
pada anggota keluarga dengan hipotensi
a) Menjelaskan lingkungan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan Ibu S
dengan d hipotensi.
b) Melakukan modifikasi atau menciptakan lingkungan yang sehat,aman dan
tenang.
5) Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
a) Menyebutkan jenis-jenis fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi
b) Menyebutkan kembali kunjungan ke fasilitas kesehatan.
3. Pola Seksual Tidak Efektif pada keluarga Ibu S Khususnya An Na berhubungan dengan
tidak efektifnya orientasi masa transisi remaja.
a. Tujuan umum:
Setelah dilakukannya Tindakan keperawatan selama 3 X 60 menit kunjungan
rumah pada keluarga diharapkan keluarga mampu mengetahui pengertian, penyebab,
tanda gejala dan dampak akibat nyeri menstruasi serta mampu melakukan perawatan
sederhana pada anggota keluarga yang sakit. Setelah dilakukannya Tindakan
keperawatan selama 3 X 60 menit pada keluarga, pola seksual tidak efektif pada An Na
teratasi
b. Tujuan Khusus:
1) Keluarga mampu mengenal tentang masa transisi pubertas remaja.
a) Menyebutkan pengertian pubertas
b) Menjelaskan periode pubertas laki-laki dan perempuan
c) Menyebutkan organ reproduksi pada perempuan dan laki-laki
d) Menjelaskan pengertian menstruasi dan mimpi basah
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang
menderita dismenorhea
a) Menyebutkan akibat lanjut jika pubertas tidak terfasilitasi
b) Memutuskan untuk merawat An. Na selama periode pubertas
3) Keluarga mampu merawat anggota keluarga selama periode pubertas
a) Merawat remaja selama menstruasi
b) Mendemonstrasikan kebersihan diri remaja
4) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang teratur, aman, rapi dan tenang
pada anggota keluarga dengan dismenorhea
a) Menyebutkan peranan sebaya dalam masa pubertas
b) Mendemonstrasikan cara penolakan ajakan yang asertif
5) Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan
a) Menyebutkan jenis-jenis fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi
b) Menyebutkan kembali kunjungan ke fasilitas kesehatan.

D. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Topik: Dismenorhea
2. Metode: Diskusi dan tanya jawab
3. Media dan alat: Leaflet dan Lembar Balik
4. Waktu: Senin-Sabtu, 14-19 Maret 2022
5. Tempat: Rumah keluarga binaan Ibu S RT 05 RW 03 Kelurahan Sri Meranti Kecamatan
Rumbai
6. Strategi pelaksanaan:

Kegiatan
Waktu Fase Kegiatan Mahasiswa
Keluarga
a. Mengucapkan salam
b. Memvalidasi keadaan keluarga
14.00 Orientasi: c. Memperkenalkan diri 5 menit
d. Menjelaskan tujuan kunjungan
dan kontrak waktu
a. Melakukan pengkajian
b. Melakukan pemeriksaan fisik
c. Mengidentifikasi masalah
kesehatan
14.05 Kerja d. Menjelaskan pengertian, 20 menit
penyebab, dampak dan perawatan
sederhana yang dapat dilakukan
keluarga
e. Memberikan reinforcement
positif
a. Mengevaluasi pemahaman An Na
b. Membuat kontrak selanjutnya
14.25 Terminasi 5 menit
c. Mengucapkan salam
7. EVALUASI
a. Kriteria struktur
1) Menyiapkan LP
2) Menyiapkan alat bantu atau media
3) Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan.
c. Kriteria Hasil
1) Keluarga mampu mengenal tentang pengertian, penyebab, tanda gejala dan dampak
dismenorhea
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang
mengalami dismenorhea
3) Keluarga mampu melakukan perawatan sederhana pada anggota keluarga yang
yang mengalami dismenorhea
4) Keluarga mampu cara menciptakan lingkungan baik bagi anggota keluarga yang
mengalami dismenorhea
5) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk mengontrol
mengalami dismenorhea
E. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa 2
1. Topik: Hipotensi
2. Metode: Diskusi dan tanya jawab
3. Media dan alat: Leaflet dan Lembar Balik
4. Waktu: Senin-Sabtu, 14-19 Maret 2022
5. Tempat: Rumah keluarga binaan Ibu S RT 05 RW 03 Kelurahan Sri Meranti Kecamatan
Rumbai
6. Strategi pelaksanaan:
Kegiatan
Waktu Fase Kegiatan Mahasiswa
Keluarga
a. Mengucapkan salam
b. Memvalidasi keadaan keluarga
09.00 Orientasi: c. Memperkenalkan diri 5 menit
d. Menjelaskan tujuan kunjungan
dan kontrak waktu
a. Melakukan pengkajian
b. Melakukan pemeriksaan fisik
c. Mengidentifikasi masalah
kesehatan
09.05 Kerja d. Menjelaskan pengertian, 20 menit
penyebab, dampak dan perawatan
sederhana yang dapat dilakukan
keluarga
e. Memberikan reinforcement
positif
a. Mengevaluasi pemahaman Ibu S
b. Membuat kontrak selanjutnya
09.25 Terminasi 5 menit
c. Mengucapkan salam

7. EVALUASI
a. Kriteria struktur
1) Menyiapkan LP
2) Menyiapkan alat bantu atau media
3) Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan.
c. Kriteria Hasil
4. Keluarga mampu mengenal tentang hipotensi pada anggota keluarga
5. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita
hipotensi
6. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hipotensi
7. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang teratur, aman, rapi dan tenang pada
anggota keluarga dengan hipotensi
8. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan

F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1. Topik: Hipotensi
2. Metode: Diskusi dan tanya jawab
3. Media dan alat: Leaflet dan Lembar Balik
4. Waktu: Senin-Sabtu, 14-19 Maret 2022
5. Tempat: Rumah keluarga binaan Ibu S RT 05 RW 03 Kelurahan Sri Meranti Kecamatan
Rumbai
6. Strategi pelaksanaan:
Kegiatan
Waktu Fase Kegiatan Mahasiswa
Keluarga
a. Mengucapkan salam
b. Memvalidasi keadaan keluarga
14.00 Orientasi: c. Memperkenalkan diri 5 menit
d. Menjelaskan tujuan kunjungan
dan kontrak waktu
a. Melakukan pengkajian
b. Melakukan pemeriksaan fisik
c. Mengidentifikasi masalah
kesehatan
14.05 Kerja d. Menjelaskan pengertian, 20 menit
penyebab, dampak dan perawatan
sederhana yang dapat dilakukan
keluarga
e. Memberikan reinforcement
positif
a. Mengevaluasi pemahaman An Na
b. Membuat kontrak selanjutnya
14.25 Terminasi 5 menit
c. Mengucapkan salam

7. EVALUASI
a. Kriteria struktur
1) Menyiapkan LP
2) Menyiapkan alat bantu atau media
3) Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan.
c. Kriteria Hasil
1) Keluarga mampu mengenal tentang masa transisi pubertas remaja.

2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan


remaja pada masa pubertas
3) Keluarga mampu merawat anak remaja selama periode pubertas
4) Keluarga mampu memelihara lingkungan yang menunjang remaja selama periode
pubertas
5) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Pada An Na (14 Tahun) Keluarga Ibu S (36 Tahun)
Diagnosa Keperawatan Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi
Gangguan rasa nyaman nyeri Senin, 14 Maret 2022  Mengucapkan salam Subjektif:
pada An Na (14 Tahun) “Assalamualaikum Nabila ?”  An Na menjawab salam dari ners
keluarga Ibu S (36 tahun).  Memvalidasi keadaan keluarga muda “waalaikumsalam kak”,
“Bagaimana kabar Nabila hari “alhamdulillah sehat kak” “ya,
ini?” baik kak.”
 Mengingatkan kontrak dan  An. Na mengatakan telah mengerti
menjelaskan tujuan “jadi Nabila dengan apa yang telah dijelaskan,
sesuai kesepakatan kita kemarin “Dismenore atau sama dengan
bahwa hari ini kita akan bertemu nyeri menstruasi adalah timbulnya
ya Nabila?”. “hari ini kakak rasa nyeri yang terjadi pada wanita
akan membantu Nabila untuk saat mengalami menstruasi”
memahami tentang pengertian,  An. Na mengatakan telah mengerti
penyebab dan tanda gejala dengan apa yang dijelaskan
disminore, apakah Nabila mengenai penyebab terjadinya
bersedia kita melakukannya hari disminorea, yaitu ada faktor
ini? Kegiatan ini membutuhkan primer dan sekunder. Faktor
waktu sekitar 10-15 menit primer itu sendiri terdiri dari faktor
Nabila. Dimana kita akan endokrin, faktor kejiwaan atau
lakukannya? Baik, kita psikis, dan faktor alergi.
berdiskusi diruang tamu saja ya Sedangkan faktor sekunder ini
Nabila. disebabkan oleh adanya suatu
 Pemeriksaan kesehatan pada An penyakit”.
Na.  An Na mengatakan telah mengerti
dengan apa yang dijelaskan
TUK 1.2 mengenai tanda dan gejala
 Menggali pengetahuan keluarga disminorea. An Na dapat
tentang penyebab terjadinya menyebutkan 5 dari 6 tanda dan
disminorea, “menurut Nabila gejala. Gejala disminorea, yaitu
dan apa penyebab dari “kram perut, mual, pusing kepala,
disminorea?” mudah lelah, dan mudah marah”
 Mendiskusikan dengan keluarga
tentang penyebab terjadinya
disminorea dengan Objektif:
menggunakan lembar balik dan  An Na tampak antusias dengan
leaflet. “penyebab disminorea penjelasan yang diberikan.
ada 2 faktor yaitu faktor primer  Terjalin komunikasi dua arah yang
dan sekunder. Faktor primer itu baik.
sendiri terdiri dari faktor  An Na tampak mampu mengulangi
endokrin (akibat hormon penjelasan yang telah di berikan
progesteron dan esterogen),
faktor kejiwaan atau psikis
(stres, banyak pikiran,  Pemahaman Keluarga Ibu S
kecemasan), dan faktor alergi. khususnya An Na jauh lebih baik
Sedangkan faktor sekunder ini setelah dilakukan pendidikan
disebabkan oleh adanya suatu kesehatan tentang disminorea
penyakit (kista, tumor/kanker,  Tekanan darah An Na 120/80
mioma dll)”. mmhg
 Mengevaluasi kembali
pengetahuan An. Na tentang Analisa:
disminorea. “apakah Nabila bisa  Masalah teratasi sepenuhnya,
mengulang kembali penyebab TUK 1 tercapai sepenuhnya. An
terjadinya disminorea? Na mampu menjelaskan tentang
 Memberikan pujian kepada An pengertian disminorea
Na atas jawaban tepat yang
diberikan. “bagus sekali Nabila, Planning:
jawaban Nabila benar. Berarti  Lanjutkan intervensi untuk TUK 2
Nabila paham dengan
penjelasan yang kakak berikan
dan mudah menerima
penjelasan dari kakak ya.”
TUK 1.3
 Menggali pengetahuan keluarga
tentang tanda dan gejala
disminorea “Sebelum kakak
menjelaskan tanda dan gejala
disminorea, apa saja tanda dan
gejala orang terkena disminorea
nabila?”
 Mendiskusikan bersama
keluarga tentang tanda dan
gejala disminorea menggunakan
leaflet dan lembar balik. “Tanda
dan gejala penyakit disminorea
antara lain kram perut, mudah
lelah, mual, sakit kepala, mudah
tersinggung/marah, nyeri otot
dan sendi”.
 Mengidentifikasi bersama-sama
tanda dan gejala yang dirasakan
di keluarga An Na“Apa saja
tanda dan gejala yang sering
Nabila rasakan saat sedang
mengalami menstruasi?”
 Memberikan reinforcement
positif atas kemampuan
keluarga mengidentifikasi
kondisi An Na “Bagus sekali
jawaban Nabila, berarti Nabila
sudah mengerti tentang tanda
dan gejala disminorea ya.”

TUK 2 Subjektif:
TUK 2.1  An Na telah mengerti tentang apa
 Mendiskusikan bersama yang telah dijelaskan, komplikasi/
keluarga: Akibat lanjut dari dampak dari disminorea “adapun
disminorea: menurut Nabila, komplikasi/ dampak dari penyakit
apa dampak buruk dari disminorea yang tidak dirawat
disminorea? .” secara baik dan benar dapat
 Menjelaskan menyebabkan seseorang
komplikasi/dampak disminorea depresi/stress, kesuburan
dengan menggunakan lembar seseorang akan terganggu, nyeri
balik. “adapun komplikasi/ pada saat melakukan hubungan
dampak dari penyakit intim, terjadinya penurunan
disminorea yang tidak dirawat aktivitas dan dapat mengakibatkan
secara baik dan benar dapat kematian”
mengakibatkan depresi,  An Na mengatakan “jika ada
gangguan masa kesuburan, keluarga yang mengalami
gangguan fungsi seksual, disminorea harus segera di
terjadinya penurunan aktivitas lakukan perawatan dirumah dan
dan dapat mengakibatkan melakukan pencegahan-
kematian.” pencegahan yang dapat dilakukan.
 Mengevaluasi apakah keluarga
benar-benar telah memahami Objektif:
komplikasi/dampak disminore.  An Na tampak aktif dalam diskusi
“apakah Nabila bisa mengulang dan mendengarkan penjelasan
kembali apa dampak dari dengan serius.
disminorea?”  An Na tampak mampu mengulang
 Memberikan pujian pada lagi penjelasan tentang dampak,
keluarga atas jawaban yang pencegahan dan pengendalian
diberikan dan jawabannya disminorea.
sesuai: jawaban Nabila jelas dan  Terlihat kontak mata yang baik
benar ya.” dan komunikasi dua arah saat
diskusi.
TUK 2.2 Analisis:
 Membantu keluarga Ibu S  Masalah teratasi sepenuhnya.
khususnya An Na memutuskan TUK 2 tercapai sepenuhnya.
untuk mengambil keputusan Keluarga mampu menyebutkan
untuk mengatasi masalah komplikasi disminorea dan
disminore dengan segera dan pengecegahan dan pengendalian
tepat ” Nabila tadi saya sudah disminoreha secara teori.
menjelaskan mengenai dampak
disminore “menurut Nabila Planning:
apakah yang Nabila alami ini  Lanjutkan intervensi untuk TUK 3
merupakan suatu masalah atau
tidak?”.
 ”Karena Nabila mengatakan
bahwa ini merupakan masalah,
apa tindakan yang akan Nabila
lakukan?”
 Baik Nabila, saya akan memberi
penjelasan pencegahan dan
pengendalian disminorea.
“adapun cara penatalaksanaan
disminorea adalah dengan
kompres hangat, teknik
relaksasi napas dalam, ramuan
herbal dan akupresur.”
 Menanyakan kembali apakah
ada yang belum dimengerti
tentang komplikasi, pencegahan
dan penatalaksanaan dari
disminore?. “apakah Nabila
dapat menyebutkan kembali
dampak, pencegahan dan
pengendalian disminorea yang
telah kakak jelaskan?”
 Memotivasi An Na agar dapat
memutuskan untuk mengatasi
dengan segera dan tepat. “Kakak
harap Nabila dan keluarga dapat
mengambil keputusan untuk
melakukan pengendalian
disminorea dengan tepat, karena
jika dibiarkan dapat terjangkit
memimbulkan
komplikasi/dampak yang lebih
buruk yang dapat mengganggu
aktifitas sehari-hari Nabila.”
 Memberikan reinforcement
positif atas keputusan yang telah
diambil oleh keluarga. “Tepat
sekali keputusan yang Nabila
ambil untuk mengendalikan
nyeri menstruasi”

PENUTUP
“Baiklah Nabila...sampai disini
dulu bincang-bincang kita pada
siang ini. Besok rencananya kakak
akan datang kesini lagi untuk
membahas tentang bagaimana cara
perawatan penderita disminorea.
Bagaimana menurut Nabila?
Baiklah Nabila, untuk besok kapan
Nabila ada waktu luang kita
berbincang-bincang kembali?
Baiklah, berarti kita akan berjumpa
kembali siang jam 14.00 wib disini
ya Nabila? “Baik, saya pamit ya
Nabila. Asalamualaikum wr wb”
Rabu, 16 Maret 2022  Mengucapkan salam Subjektif:
“Assalamu’alaikum Nabila?”  An Na mengatakan telah mengerti
 Memvalidasi keadaan keluarga penjelasan mengenai cara
“Bagaimana kabarnya hari ini perawatan disminorea.
Nabila?” Ujiannya lancar tadi?  An Na menyebutkan cara
 Mengingatkan kontrak dan perawatan penderita disminorea
menjelaskan tujuan yaitu, dengan relaksasi napas
“Oh ya Nabila, kemarin kita dalam, mengkompres hangat,
sudah berjanji untuk bertemu mengkonsumsi ramuan herbal
pada siang ini kan Nabila, pada seperti kunyit, dan akupresur.”
hari ini kakak akan mengajarkan  An Na menyebutkan bahan untuk
Nabila untuk melakukan membuat jamu kunyit asam
perawatan pada saat mengalami dengan bahan-bahan yaitu kunyit
dismenore?” kegiatan ini 10 gr atau sama dengan sebesar ibu
membutuhkan waktu 20-30 jari, asam jawa, garam, dan gula
menit Nabila dan nanti kita akan merah.
melakukan praktik membuat  An Na mengatakan telah mengerti
ramuan herbal juga ya. cara pembuatan obat tradisional
“Nabila, hari ini kakak akan untuk menurunkan nyeri haid.
menjelaskan tentang bagaimana
cara perawatan untuk mengatasi  An Na mengatakan cara
nyeri haid, bagaimana dek, pembuatan obat tradisional, yaitu
apakah adek ada waktu kosong dengan kunyit yang sudah
untuk kita membahas tentang ini dihaluskan lalu direbus dengan air
dek? Baiklah dek, Enak nya ditambahankan gula merah, asam
berbincang di mana? Baik ya jawa, dan garam yang telah
dek, kita berdiskusi di sini saja. disiapkan. Lalu disaring dan
TUK 3 diminum kehtika hangat.
TUK 3.1
 Mendiskusikan bersama An Na Objektif:
cara perawatan disminorea “jadi  An Na tampak antusias
ada 4 cara yang akan kakak memperhatikan dan
ajarkan kepada nabila hari ini. mendengarkan penjelasan yang
Yang pertama adalah kompres diberikan.
air hangat. Kompres air hangat  An Na tampak mengerti dan dapat
ini dapat menyebabkan nyeri menyebutkan kembali cara
berkurang dan menurunkan perawatan untuk disminorea
ketegangan pada otot.  An Na tampak mengerti dan dapat
Selanjutnya ada ramuan kunyit menyebutkan kembali cara
asam. Nah pada p=kandungan membuat rebusan kunyit
kunyit ini terdapat kandungan mengatasi nyeri haid
yang namanya curcumine dan
fenolik. Manfaatnya adalah Analisa:
dapat mengurangi peradangan,  Masalah teratasi sepenuhnya,
dan menurunkan nyeri. Begitu TUK 3 tercapai sepenuhnya. An.
juga dengan asam jawa yang Na mampu menyebutkan cara
didalamnya ada kandungan perawatan dismenore dan
anthocyanin dan tanin yang memahami cara pembuatan
dapat mengurangi ketegangan rebusan kunyit untuk nyeri haid.
pada otot, sehingga kram otot
dapat berkurang. Cara yang Planning:
ketiga adalah dengan teknik Lanjutkan intervensi TUK 4 dan 5
relaksasi napas dalam. Nah
teknik ini dapat memberikan
efek rileks pada tubuh sehingga
dapat mengurangi nyeri. Cara
yang terakhir adalah akupresur,
akupresur ini pijatan pada titik-
titik tertentu, manfaatnya dapat
mengurangi sensai nyeri dan
membuat rileks pada tubuh”.
Sampai disini apakah ada yang
nabila tanyakan?
 Mengevaluasi kembali apa yang
sudah dijelaskan. “setelah
Nabila mendengarkan
penjelasan saya tadi, Apakah
Nabila bisa menyebutkan
kembali beberapa cara untuk
perawatan disemnore?
 Memberikan pujian atas
jawaban yang tepat dari
keluarga. “Alhamdulillah, benar
sekali Nabila.”
TUK 3.2
 Mendemonstrasikan beberapa
cara untuk perawatan
dismenorea. Teknik relaksasi
napas dalam. Langkah-
langkahnya; (usahakan tenang
dan rileks, ambil posisi duduk
senyaman mungkin, tarin napas
secara dalam melalui hidung
dan tahan selama 5-10 detik,
lalu hembuskan. dan tarik nap
kembali hingga nyeri ayng
dirasakan berkurang). Kompres
Air Hangat (siapkan peralatan
seperti baskom, air hangat,
handuk kecil, lalu rndam handuk
kecil kedalam baskom dan
peras, lalu letakkan pada perut
yang mengalami nyeri, lakukan
15-20 menit hingga nyeri
berkurang). Akupresur (duduk
tenang dan tekukan 1 kaki,
letakkan 4 jari diatas mata kaki,
tekan pada titik tengah diatas 4
jari searah jarum jam, lakukan
selama 5-15 menit) lalu
membuat ramuan tradisional
untuk nyeri haid. Siapkan bahan
dan alat yang di perlukan
sebelum demonstrasi oleh
mahasiswa. “Baik Nabila, kita
akan membuat rebusan kunyit
asam. Cara pembuatannya:
siapkan dan cuci bersih 10 gram
kunyit atau sebesar ibu jari
tangan, kemudian haluskan
kunyit menggunakan blender
atau parutan, lalu rebus kunyit
dan di tambah air 300 ml/ sekitar
2,5 gelas air, masukkan asam
ajwa dan garam. Tunggu 15-20
menit hingga air mendidih.
Matikan kompor dan saring air
rebusan. Konsumsi 2 kali
sehari”.
 Mengevaluasi kembali apa yang
sudah dijelaskan.“Nah,
sekarang coba Nabila sebutkan
bahan dan cara pembuatan
rebusan air kunyit asam untuk
disminorea?”
 Memberikan pujian atas
tindakan yang tepat dari
keluarga. “Iya betul sekali ya
dek, Nabila telah memahami
penjelasan yang kakak berikan.”

PENUTUP
 “Baiklah Nabila...sampai disini
dulu bincang-bincang kita pada
sore ini. Besok rencananya saya
akan datang kesini lagi untuk
berbincang-bincang dengan
Nabila ya. Bagaimana menurut
Nabila? Baiklah Nabila nanti
kita akan atur kembali waktunya
jika Nabila sedang tidak banyak
tuags ya, teimakasih atas
waktunya Naila. Kakak pamit
dulu, Asalamualaikum wr wb”.
Jum’at, 25 Maret  Mengucapkan salam Subjektif :
2022 “Assalamu’alaikum Nabila?”  An Na mengatakan,
 Memvalidasi keadaan keluarga “Wa’alaikumsalam kak. Masuk .”
“Bagaimana keadaannya hari  An Na
ini? mengatakan,“Alhamdulillah
baik.”
 Mengingatkan kontrak dan  An Na mengatakan telah mengerti
menjelaskan tujuan dengan apa yang dijelaskan
mengenai cara menciptakan
“Oh ya Nabila, kemarin kita sudah lingkungan yang sehat untuk
berjanji untuk bertemu ya hari ini?” penderita disminore.
“Nabila, hari ini kakak akan  An A menyebutkan kembali cara
menjelaskan tentang cara menciptakan lingkungan yang
menciptakan lingkungan yang sehat sehat, “olahraga teratur, istirahat
untuk Nabila apabila sedang yang cukup dan meredupkan
mengalami disminorea. bagaimana lampu saat nyeri terasa,
Nabila, apakah Nabila ada waktu menghidupkan musik yang
untuk kita berbincang-bincang? tenang.”
Baiknya nya berbincang di mana?
Baik Nabila, kita berdiskusi di sini Objektif :
saja.”  Keluarga tampak antusias dengan
“saya akan cek tensi Nabila terlebih penjelasan yang diberikan.
dahulu, ya”  Kontak mata positif dan keluarga
tampak aktif bertanya.
TUK 4  An Na tampak mengerti dandapat
TUK 4.1 mengulang apa yang telah
 Menggali pengetahuan jelaskan.
keluarga tentang cara
menciptakan lingkungan yang  Tekanan darah An Na 110/70
sehat “Sebelum kakak mmHg
menjelaskan cara menciptakan
lingkungan yang sehat, Analisa:
menurut Nabila bagaimana  Masalah teratasi sepenuhnya,
cara menciptakan lingkungan TUK 4 tercapai sepenuhnya. An
yang sehat?”. Na mampu menyebutkan cara
 Mendiskusikan bersama menciptakan lingkungan yang
keluarga cara menciptakan sehat untuk mengatasi disminorea.
lingkungan yang sehat “ Ketika
mengalami nyeri keluarga Planning:
dapat meminta anak untuk  Lanjutkan TUK 5
istirahat dikamar dan
meredupkan lampu sehingga
membuat anak merasa lebih
nyaman, karena intensitas
cahaya memberikan efek
terhadap stimulasi nyeri yang
dirasakan”.
 Memberikan pujian kepada
keluarga atas jawaban yang
diberikan oleh keluarga.
Jum’at, 26 Maret TUK 5 Subjektif:
2022 TUK 5.1  An Na mengatakan “Kalau sakit
 Menggali pengetahuan biasanya keluarga berobatnya ke
keluarga tentang fasilitas klinik dan kadang ke puskesmas.”
kesehatan yang dapat  An Na mengatakan “Manfaatnya
digunakan bila ada anggota supaya dapat di obati sakit yang
yang sakit dan manfaatnya dirasakan dan mendapat obat
“Sebelum saya menyebutkan  An Na mengatakan “Saat ini kalau
fasilitas pelayanan kesehatan ada yang sakit, dirawat dulu di
yang dapat digunakan bila ada rumah dan mengonsumsi obat
anggota yang sakit dan herbal, jika keadaan semakin
manfaatnya, menurut Nabila memburuk baru dibawa ke fasilitas
fasilitas kesehatan apa aja yang kesehatan.”
dapat digunakan bila ada
anggota keluarga yang sakit Objektif:
dan apa saja manfaatnya?”  An Na tampak antusias dengan
 Mendiskusikan bersama penjelasan yang diberikan.
keluarga tentang fasilitas  An Na mengerti dan dapat
kesehatan yang dapat mengulang apa yang telah
digunakan bila ada anggota dijelaskan
keluarga yang sakit dan
manfaatnya “Fasilitas
kesehatan yang dapat  An Na sudah mengikuti anjuran
digunakan seperti puskesmas, dari perawat untuk ke Puskesmas
balai pengobatan, klinik, rumah memeriksa kesehatan.
sakit. Manfaatnya pelayanan  An Na mengangguk saat di
kesehatan untuk mengontrol jelaskan dan diberi motivasi untuk
kesehatan, memberikan mengunjungi pelayanan kesehatan
pendidikan kesehatan dan
pengobatan keluarga. Analisa:
 Memberikan pujian kepada  Masalah TUK 5 teratasi
keluarga atas jawaban yang sepenuhnya. Keluarga mampu
diberikan oleh keluarga. memanfaatkan fasilitas pelayanan
“Benar sekali apa yang sudah kesehatan seperti puskesmas.
Nabila katakan.” Keluarga mampu menyebutkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang
TUK 5.2 dapat digunakan bila ada anggota
 Menanyakan kepada An Na keluarga yang sakit dan
tentang pemanfaatan pelayanan manfaatnya
kesehatan
 Memotivasi An Na untuk
membawa anggota yang sakit
ke pelayanan kesehatan “Nah,
jadi bila ada anggota keluarga
yang sakit dan tidak dapat
ditangani di rumah, segera
bawa ke pelayanan kesehatan
seperti puskesmas ya Nabila.”
PENUTUP
“Baiklah Nabila sampai disini dulu
informasi yang dapat diberikan
pada hari ini. Kita telah
bersama-sama menyelesaikan
masalah disminore Nabila. Semoga
ilmu yang telah diberikan dapat
diterapkan sehingga keluarga dapat
terhindar dari masalah kesehatan
lainnya.
EVALUASI SUMATIF

Diagnosa Evaluasi Keterangan RTL


Keperawatan Ya Tidak
Gangguan rasa  Mengucapkan salam   Mengobservasi
nyaman nyeri  Memvalidasi keadaan keluarga Ibu S  keluarga terhadap apa
pada An Na (14  Mengingatkan kontrak sebelumnya  yang telah diajarkan
Tahun) keluarga  Mengevaluasi kembali TUK 1 s/d  dalam kunjungan tidak
Ibu S (36 TUK 5 terencana
tahun).  Dalam kunjungan
tidak terencana Ners
TUK 1 muda menanyakan
 Mengevaluasi kembali kemampuan  apakah telah
keluarga untuk menyebutkan melakukan perawatan
pengertian, penyebab, tanda gejala yang telah diajarkan
dimenore.  Motivasi keluarga
 Member reinforcemenet positif atas  untuk menjaga
jawaban keluarga. kesehatan dan
optimalisasi
kemampuan keluarga
TUK 2 dalam merawat An Na
 Mengevaluasi kembali kemampuan  dengan dismenore
keluarga untuk menyebutkan dampak
akibat dismenore.
 Mengevaluasi kembali pengetahuan 
keluarga dalam mengambil
keputusan yang tepat untuk
mengatasi masalah dismenore.
 Memberi reinforcement positif atas 
keputusan yang diambil oleh
keluarga.

TUK 3
 Mengevaluasi kembali kemampuan 
keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan dismenore dengan
perawatan sederhana.
 Memberikan reinforcemnt positif 
atas usaha yang dilakukan keluarga.

TUK 4
 Mengevaluasi kembali kemampuan 
keluargra dalam memodifikasi
lingkungan yang sehat pada keluarga
yang sakit.
 Memberikan reinforcement positif 
atas usaha yang dilakukan keluarga.

TUK 5
 Mengevaluasi kembali kemampuan 
keluarga dalam memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada di lingkungan keluarga.
 Memberikan rinforcement poitif atas
usaha yang dilakukan keluarga. 
LAPORAN SUPERVISI
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU

Nama : Aula Rahmawati


NIM : 2111437252
Pertemuan : Minggu ke-2
Tanggal : 7 Maret 2022- 12 Maret 2022

A. Latar Belakang
Supervisi dilaksanakan pada pertemuan di minggu ke-2 ini. Pada pertemuan
sebelumnya, hubungan saling percaya antara ners muda dan keluarga Ibu S, serta An. Na
terbina dengan baik. Berdasarkan prioritas masalah, adapun diagnosa pertama yang didapatkan
pada keluarga Ibu S adalah Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu
S (36 tahun).
Dalam beberapa kali pertemuan sebelumnya telah dilakukan pengkajian pada keluarga
Ibu S dan An Na. Berdasarkan hasil pengkajian pada An Na didapatkan bahwasannya An Na
sering mengalami nyeri saat menstruasi pada hari pertama. Ketika keluarga An Na ditanya
mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta pencegahan terkait disminorhea, An Na
masih bingung dalam menjawabnya. Serta hal yang biasanya dilakukan An Na untuk
menghentikan nyeri yang dialami nya hanya dibawa istirahat tidur dikamar dan didiamkan
saja. Oleh sebab itu Pada pertemuan kali ini mahasiswa berencana untuk melakukan intervensi
untuk diagnosa pertama yaitu TUK 3. Pertemuan kali ini ners muda akan melakukan
demonstrasi cara mengatasi nyeri menstruasi.
B. Proses Keperawatan
Diagnosa 1: Gangguan rasa nyaman nyeri pada An Na (14 Tahun) keluarga Ibu S (36 tahun)
1. Tujuan umum : Setelah dilakukannya Tindakan keperawatan selama 3 X 60 menit
kunjungan rumah pada keluarga diharapkan keluarga mampu mengetahui cara mengatasi
nyeri menstruasi pada An Na dan mampu melakukan perawatan sederhana pada anggota
keluarga yang sakit.
2. Tujuan Khusus:
a. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan disminorhea
1) Diskusikan dengan keluarga tentang perawatan Disminorhea
2) Tanyakan kepada keluarga jika ada yang belum dimengerti
3) Motivasi keluarga untuk menyebutkan cara perawatan Disminorhea
4) Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.
C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Topik: Intervensi diagnosa ke-1 TUK 3
2. Metode: Diskusi dan tanya jawab
3. Media dan alat: Leaflet dan Lembar Balik
4. Waktu: 14.30 WIB
5. Tempat: Rumah keluarga binaan Ibu S RT 05 RW 03 Kelurahan Sri Meranti Kecamatan
Rumbai
6. Strategi pelaksanaan:
No Kegiatan Mahasiswa Kegiatan keluarga Waktu
1 Orientasi:
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
c. Melakukan kontrak dengan c. Mendengarkan 5 menit
keluarga Ibu S
d. Hear and Now (Evaluasi validasi d. Menjawab
tentang keadaan klien)
2 Fase Kerja
a. Menjelaskan TUK 3 dengan a. Mendengarkan dan
Diagnosa 1 memperhatikan
b. Menjelaskan cara merawat b. Mendengarkan dan
keluarga dengan dismenorhea memperhatikan 20 menit
c. Memberikan kesempatan keluarga c. Bertanya
untuk bertanya
d. Menjawab pertanyaan dari d. Mendengar dan
keluarga memperhatikan
e. Mengevaluasi kembali penjelasan e. Menjawab
yang sudah diberikan pertanyaan
f. Memberikan reinforcement positi f. Mendengarkan

3 Terminasi
a. Menyimpulkan materi yang a. Mendengarkan dan
telah disampaikan bersama memperhatikan
keluarga Ibu S
b. Membuat kontrak selanjutnya b. Mendengarkan dan 5 menit
untuk rencana implementasi memperhatikan
TUK 4 dan TUK 5
c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Lp disiapkan dan dikonsulkan dengan pembimbing
b. Media disiapkan
c. Kontrak dengan keluarga Ibu S tepat dan sesuai rencana
2. Kriteria proses
a. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
b. Keluarga Ibu Saktif dalam kegiatan.
3. Kriteria hasil
a. Keluarga mampu mengulang kembali tentang materi atau penyakit disminorhea
yang telah disampaikan oleh ners muda pada keluarga Ibu S
b. Pengetahuan keluarga Ibu S meningkat tentang disminorhea.
c. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk mencegah terjadinya disminorhea
E. Materi
1. Bahan: Leaflet dan Lembar Balik
2. Materi: Terlampir
Lampiran
1. Activity Daily
ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Senin, 7 Maret 2022

No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 09.00 Datang ke keluarga binaan
3 09.05 Membina hubungan saling percaya
4 10.30 Kontrak pertemuan selanjutnya
5 11.00 Mengecek hasil pengkajian
6 12.00 ISHOMA
7 13.30 Post Conference dan bimbingan dengan dosen pembimbing

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom Aula Rahmawati, S.Kep


ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Selasa, 8 Maret 2022

No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 10.00 Datang ke keluarga binaan
3 10.05 Membina hubungan saling percaya
10.30 Melakukan pengkajian yang belum lengkap
4 11.00 Kontrak pertemuan selanjutnya
5 11.30 Mengecek hasil pengkajian
6 12.00 ISHOMA
7 16.00 Post Conference dan bimbingan dengan dosen pembimbing

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom Aula Rahmawati, S.Kep


ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Rabu, 9 Maret 2022

No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
Diskusi kelompok terkait pelaksanaan kegiatan pemeriksaan jentik
2 09.30
nyamuk
3 11.00 Melanjutkan membuat laporan hasil pengkajian
4 12.00 ISHOMA
5 13.30 Post Conference dan bimbingan dengan dosen pembimbing

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom Aula Rahmawati, S.Kep


ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Kamis, 10 Maret 2022

No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 08.30 Persiapan kegiatan pemeriksaan jentik nyamuk
3 08.40 Pembagian tugas per RT
Melakukan kegiatan pemeriksaan jentik nyamuk dan pembagian
4 09.00
Abate kerumah warga
5 12.00 ISHOMA
6 13.00 Bimbingan dengana dosen pembimbing
7 14.00 Datang ke keluarga binaan (BHSP)
8 14.30 Kontrak Pertemuan selanjutnya
9 15.00 Post Conference

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom Aula Rahmawati, S.Kep


ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Jum’at, 11 Maret 2022

No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 10.00 Membuat laporan keperawatan komunitas
3 10.40 Datang kerumah keluarga binaan
4 10.50 Melakukan Skoring
5 11.15 Kontrak pertemuan selanjutnya
6 12.00 Ishoma
7 17.40 Post Conference dan Bimbingan dengan dosen pembimbing

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom Aula Rahmawati, S.Kep


ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Maret 2022

No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 10.00 Persiapan media untuk implementasi
3 11.00 Kerumah keluarga binaan memastikan kontrak waktu selanjutnya
4 12.00 ISHOMA
5 14.00 Bimbingan dengan dosen pembimbing

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom Aula Rahmawati, S.Kep


ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Senin, 14 Maret 2022

No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 14.00 Datang ke keluarga binaan
3 14.30 Melakukan TUK 1 dan TUK 2
4 14.40 Kontrak pertemuan selanjutnya
5 15.00 Mengecek hasil pengkajian
6 17.00 Post Conference dan bimbingan dengan dosen pembimbing

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom Aula Rahmawati, S.Kep


ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Selasa, 15 Maret 2022

No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 08.30 Diskusi kelompok terkait APP
3 10.00 Membuat laporan keperawatan keluarga
4 11.00 Diskusi terkait kegiatan supervisi
5 11.30 Pembagian Jadwal Supervisi
6 12.00 ISHOMA
7 14.30 Datang kerumah keluarga binaan (pemeriksaan kesehatan)
8 16.00 Post Conference dan Bimbingan dengan Dosen Pembimbing

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom Aula Rahmawati, S.Kep


ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Rabu, 16 Maret 2022

No Jam Kegiatan
1 08.00 Pre Conference
2 09.00 Membuat Laporan Keperawatan Keluarga
3 10.00 Diskusi Kelompok
4 12.00 ISHOMA
5 14.00 Datang ke keluarga binaan
6 14.30 Melakukan TUK 3
7 15.30 Kontrak pertemuan selanjutnya
8 16.30 Post Conference

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom Aula Rahmawati, S.Kep


ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Kamis, 17 Maret 2022

No Jam Kegiatan
1 10.30 Pre Conference
2 11.30 Diskusi bersama persiapan kegiatan APP
3 13.00 Membuat laporan Keperawatan Komunitas
4 15.00 Membuat laporan Keperawatan Keluarga
5 16.00 Diskusi bersama persiapan kegiatan LKMM 2
6 17.00 Post Conference

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom Aula Rahmawati, S.Kep


ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Jum’at, 18 Maret 2022

No Jam Kegiatan
1 10.00 Pre Conference
2 10.30 Datang ke keluarga binaan
3 10.40 Melakukan TUK 4 dan TUK 5
4 12.00 ISHOMA
5 15.00 Melakukan persiapan kegiatan APP
6 16.00 Melaksanakan Kegiatan APP (Online)
7 17.40 Post Conference

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom Aula Rahmawati, S.Kep


ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati
NIM : 2111437252
Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Maret 2022

No Jam Kegiatan
1 08.30 Pre Conference
2 09.00 Mempersiapkan LKMM II
3 09.30 Mengikuti Kegiatan LKKM II
4 11.30 Pembekalan Keperawatan Jiwa
5 12.00 Diskusi Kelompok
6 12.30 Post Conference

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom Aula Rahmawati, S.Kep


2. Media
3. Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai