Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

ANAK PRASEKOLAH

A. DEFINISI
Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan
keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga
dalam tahap pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi (Depkes, 2010). Pengertian lain dari keperawatan keluarga adalah proses
pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik
keperawatan (Depkes RI, 2010).
Hurlock dalam Musyarofah (2016) mengemukakan bahwa anak usia pra sekolah
atau pra kelompok disebut juga masa kanak-kanak dini yaitu anak yang berumur 2-6
tahun. Sedangkan menurut Yusuf (2008) Anak usia pra sekolah merupakan fase
perkembangan individu sekitar 2-6 tahun, ketika anak mulai memiliki kesadaran
tentang dirinya sebagai pria atau wanita, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet
training), dan mengenal beberapa hal yng dianggap berbahaya (mencelakakan
dirinya).
Pada tahap ini anak-anak prasekolah harus banyak belajar, khususnya dalam hal
kemandirian. Mereka harus mencapai otonomi yang cukup dan mampu memenuhi
kebutuhan sendiri agar dapat menangani diri mereka sendiri tanpa campur tangan
orang tua dimana saja dan kapan saja. Pengalaman di kelompok bermain atau
program yang serupa lainnya merupakan cara yang baik untuk membantu
perkembangan semacam ini. Peningkatan yang tajam dalam IQ dan keterampilan
sosial telah dilaporkan terjadi setelah anak menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak
selama 2 tahun (Kraft et al,1968 dalam Friedman, 1992).
B. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
Tugas perkembangan Keluarga dengan anak usia pra sekolah adalah:
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti rumah, ruang bermain, privasi, dan
keamanan
2. Mensosialisasikan anak
3. Mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang
lain
4. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan di luar keluarga.
Tugas utama dari keluarga adalah mensosialisasikan anak. Anak-anak usia
prasekolah mengembangkan sikap diri sendiri (konsep diri) dan secara cepat belajar
mengekspresikan diri mereka, seperti tampak menangkap kemampuan bahasa secara
cepat.
Tugas lain pada masa ini adalah menyangkut bagaimana mengintegrasikan anggota
keluarga yang baru (anak kedua dan ketiga) sementara masih memenuhi kebutuhan anak
yang lebih tua. Penggeseran seorang anak oleh bayi baru lahir secara psikologis
merupakan kejadian traumatik. Persiapan anak-anak menjelang kelahiran seorang bayi
akan membantu memperbaiki situasi, khususnya jika orang tua sensitif dengan perasaan
dan tingkah laku anak yang lebih tua. Persaingan di kalangan kakak-adik biasanya
diungkapkan dengan memukul atau berhubungan negatif dengan bayi, tingkah laku
regresif atau melakukan kegiatan-kegiatan yang menarik perhatian. Cara terbaik
menangani persaingan kakak adik adalah dengan meluangkan waktu setiap hari untuk
berhubungan lebih erat dengan anak yang lebih tua, untuk meyakinkan bahwa ia masih
dicintai dan dikehendaki.

Ketika anak mencapai usia pra sekolah,orang tua mulai belajar berpisah dengan
anak-anaknya ketika mereka mulai masuk ke kelompok bermain, tempat penitipan anak,
atau TK. Tahap ini terus berlangsung selama usia prasekolah sampai memasuki usia
sekolah. Berpisah seringkali sulit bagi orang tua dan mereka perlu mendapatkan
dukungan dan penjelasan tentang bagaimana penguasaan tugas-tugas perkembangan
anak usia prasekolah, memberikan kontribusi untuk semakin meningkatnya otonomi
mereka.Berpisah dari orang tua juga dirasa sulit oleh anak-anak usia prasekolah. Pisah
dapat terjadi karena orang tua pergi bekerja, ke rumah sakit, malakukan perjalanan atau
berlibur. Persiapan keluarga untuk berpisah dengan anak sangat penting dalam
membantu anak menyesuaikan diri dengan perubahan.

C. MASALAH KESEHATAN
a. Masalah kesehatan fisik :
1. Pada tahap anak usia prasekolah, memiliki keinginan yang besar untuk
mengeksplorasi dunia sekitarnya, sehingga kecelakaan (jatuh, luka
bakar,keracunan & kecelakaan-kecelakaan) menjadi penyebab utama kematian
dan cacat.
2. Anak-anak usia prasekolah seringkali menderita penyakit infeksi menular
karena paparan spesifik virus dan bakteri meningkat.
b. Masalah kesehatan psikososial:
a) Masalah kesehatan psikososial keluarga yang utama adalah hubungan
perkawinan. Beberapa studi mencoba meneliti menurunnya kepuasan yang
dialami oleh banyak pasangan selama tahun-tahun ini dan perlunya penanganan
untuk masalah ini untuk memperkokoh dan memberikan semangat lagi pada unit
yang vital ini.
b) Persaingan diantara kakak-adik
c) Masalah-masalah kesehatan lain yang penting adalah keluarga berencana,
kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, masalah-masalah pengasuhan anak
seperti membatasi lingkungan (disipin), penganiayaan dan menelantarkan anak,
keamanan di rumah dan masalah-masalah komunikasi keluarga

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA ANAK USIA PRA


SEKOLAH
A. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat yaitu data yang
berhubungan dengan keluarga dan anak.
 Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
a. Identitas : nama KK, alamat, komposisi keluarga ( nama, seks, hubungan
keluarga, pendidikan, pekerjaan ).
Tipe keluarga : mengenai jenis dan tipe keluarga
Suku bangsa : mengkaji asal / suku bangsa keluarga.
Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
Status social ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh
anggota keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
 Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan keluarga
ditentukan oleh usia anak tertua dari keluraga inti.
 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tugas keluarga
yang belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi keluarga.
 Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga inti.
Riwayat kesehatan masing – masing anggota keluarga, perhatian
terhadap upaya pencegahan penyakit.
 Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan riwayat
kesehatan generasi diatas, tentang riwayat penyakit keturunan , upaya
generasi tersebut tentang upaya penanggulangan penyakit, upaya
kesehatan yang diperhatikan sampai saat ini.

c. Lingkungan

 Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi


luas, tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi,
perletakan perabot rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK,
sarana air bersih danh minum yang digunakan.
 Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan komunitas
setempat, yaitu tempat keluarga bertempat tinggal
 Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan
anggita keluarga, mungkin keluarga sering berpindah tempat.
 Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai
waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang adadan sejauh mana keluarga berinteraksi

d. Struktur keluarga

 Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing anggota


keluarga secara formal maupun informal baik dikeluarga maupun
dimasyarakat.
 Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.
 Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga berkomunikasi,
siapa pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota
keluarga dalam menciptakan komunikasi.
 Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk mempengaruhi
dan mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan.

e. Fungsi keluarga

 fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan


dimiliki anggota keluarga , dukunagn anggota keluarga, hubungan
psikososial dalam anggota keluarga, bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
 Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota
keluarga belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan perilaku yang
berlaku dikeluarga dan masyarakat.
 Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga untuk
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota
keluarga, memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan.

f. Stress dan koping keluarga

 Stressor jangka pendek dan panjang


Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan
penyesuaian lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang memerlukan
waktu penyesuaian lebih 6 bulan.

 Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor


 Strategi koping
 Strategi adaptasi disfungsional

g. Pemeriksaan kesehatan
h. Harapan keluarga

 Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah


a. Identitas anak
b. Riwayat kehamulan sampai kelahiran
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
d. Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari – hari )
e. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang
telah dicapai ).
f. Periksaan kesehatan

 Pengkajian fokus anak prasekolah


a. Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah
sarana stimulasinya
b. Sudahkah anak dikutkan kegiatan play group
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari
d. Siapakah orang – orang yang setiap hari dengan anak.
e. Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
f. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
g. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

DAFTAR PUSTAKA

Musyarofah. 2016. Pengembangan aspek sosial anak usia dini di taman kanak kanak aba iv
mangli Jember tahun 2016. E-Journal,
(https://www.researchgate.net/publication/321284833_PENGEMBANGA
N_ASPEK_SOSIAL_ANAK_USIA_DINI_DI_TAMAN_KANAKKANAK_ABA_I
V_MANGLI_JEMBER_TAHUN_2016, diakses 18 Februari 2020).

Yusuf S. 2008. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai