PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah diatas maka ruusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Bagaimana konsep dasar komunitas lansia?
2. Bagaimana konsep asuhan keperawatan komunitas lansia di RW 1 Kauman
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah
1. Dapat mengetahui konsep dasar komunitas
2. Dapat mengetahui konsep asuhan keperawatan komunitas lansia di RW 1 Kauman
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
3. Usia sangat tua (very old) adalah usia > 90 tahun.
b. Depkes RI (2005) menjelaskan bahwa batasan lansia dibagi menjadi tiga
katagori, yaitu:
1. Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59 tahun,
2. Usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas
3. Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau usia 60 tahun ke atas
dengan masalah kesehatan.
4
2.1.4 Tugas Perkembangan pada Lansia
Menurut Azizah (2011), seiring tahap kehidupan, lansia memiliki tugas
perkembangan khusus. Hal ini dideskripsikan oleh Burnside (1977) dan Havighurst
(1953) dikutip oleh Potter dan Perry (2005). Tujuh kategori utama dalam
perkembangan lansia meliputi:
1. Menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
Lansia harus menyesuaikan dengan perubahan fisik seiring terjadinya penuaan
sistem tubuh, perubahan penampilan dan fungsi. Hal ini tidak dikaitkan dengan
penyakit, tetapi hal ini adalah normal. Bagaimana meningkatkan kesehatan dan
mencegah penyakit dengan pola hidup sehat.
2. Menyesuaikan terhadap masa pensiun dan penurunan pendapatan
Lansia umumnya pensiun dari pekerjaan purna waktu, dan oleh karena itu
mungkin perlu untuk menyesuaikan dan membuat perubahan karena hilangnya
peran bekerja. Bagaimanapun, karena pensiunan ini biasanya telah diantisipasi,
seseorang dapat berencana ke depan untuk berpartisipasi dalam konsultasi atau
aktivitas sukarela, mencari minat dan hobi baru, dan melanjutkan
pendidikannya. Meskipun kebanyakan lansia di atas garis kemiskinan, sumber
financial secara jelas mempengaruhi permasalahan dalam masa pensiun.
3. Menyesuaikan terhadap kematian pasangan
Mayoritas lansia dihadapkan pada kematian pasangan, teman, dan
kadangkadang anaknya. Kehilangan ini sering sulit diselesaikan, apalagi bagi
lansia yang menggantungkan hidupnya dari seseorang yang meninggalkannya
dan sangat berarti bagi dirinya. Dengan membantu lansia melalui proses
berduka, dapat membantu mereka menyesuaikan diri terhadap kehilangan.
4. Menerima diri sendiri sebagai individu lansia
Beberapa lansia menemukan kesulitan untuk menerima diri sendiri selama
penuaan. Mereka dapat memperlihatkan ketidakmampuannya sebagai koping
dengan menyangkal penurunan fungsi, meminta cucunya untuk tidak
memenggil mereka “nenek” atau menolak meminta bantuan dalam tugas yang
menempatkan keamanan mereka pada resiko yang besar.
5. Mempertahankan kepuasan pengaturan hidup
5
Lansia dapat mengubah rencana kehidupannya. Misalnya, kerusakan fisik dapat
mengharuskan pindah ke rumah yang lebih kecil dan untuk seorang diri.
Beberapa masalah kesehatan lain mungkin mengharuskan lansia untuk tinggal
dengan keluarga atau temannya. Perubahan rencana kehidupan bagi lansia
mungkin membutuhkan periode penyesuaian yang lama selama lansia
memerlukan bantuan dan dukungan profesional perawatan kesehatan dan
keluarga.
6. Mendefinisikan ulang hubungan dengan anak yang dewasa
Lansia sering memerlukan penetapan hubungan kembali dengan anakanaknya
yang telah dewasa. Masalah keterbalikan peran, keteergantungan, konflik,
perasaan bersalah, dan kehilangan memerlukan pengenalan dan resolusi.
7. Menentukan cara mempertahankan kualitas hidup
Lansia harus belajar menerima aktivitas dan minat baru untuk mempertahankan
kualitas hidupnya. Seseorang yang sebelumnya aktif secara sosial sepanjang
hidupnya mungkin merasa relatif mudah untuk bertemu orang baru dan
mendapat minat baru. Akan tetapi, seseorang yang introvert dengan sosialisasi
terbatas, mungkin menemui kesulitan bertemu orang baru selama pensiun.
6
d. Mendampingi dan memberikan bantuan moril dan perhatian pada lansia yang
berada dalam fase terminal sehingga lansia dapat mengadapi kematian dengan
tenang dan bermartabat.
Fungsi pelayanan dapat dilaksanakan pada pusat pelayanan sosial lansia, pusat
informasi pelayanan sosial lansia, dan pusat pengembangan pelayanan sosial lansia
dan pusat pemberdayaan lansia.
7
Cemas/stress
Nyeri lambung
Nyeri pinggang
Sesak nafas
Mual dan muntah
Kurang nafsu makan
Cepat lelah
Jantung berdebar-debar, dll
2. Riwayat penyakit saat ini
Hipertensi
Diabetes mellitus
Stroke
Penyakit ginjal
Penyakit asthma
TB Paru
Penyakit kulit
Penyakit jantung
Ganguan jiwa
Kelumpuhan
Penyakit menahun lainnya, dll
3. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Pola pemenuhan nutrisi
Pola pemenuhan cairan
Pola istirahat tidur
Pola eliminasi
Pola aktifitas gerak
Pola pemenuhan kebersihan diri
4. Status psikososial
Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan
Hubungan dengan orang lain
8
Peran di masyarakat
Kesedihan yang dirasakan
Stabilitas emosi
Penelantaran anak/lansia
Perlakuan yang salah dalam kelompok/perilaku tindak kekerasan
5. Status pertumbuhan dan perkembangan
6. Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
7. Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
8. Pola perilaku tidak sehat
Merokok
Minum kopi
Minum alcohol
Penyalahgunaan obat tanpa resep
Penyalahgunaan obat terlarang
Pola konsumsi tinggi garam. Lemak, purin
2. Data Lingkungan Fisik
a. Pemukiman
1. Luas bangunan
2. Bentuk bangunan (rumah, petak, asrama, paviliun)
3. Jenis bangunan : permanen, semi permanen, non permanen
4. Atap rumah : genting, seng, welit, ijuk, kayu, asbes
5. Dinding : tembok, kayu, bambu, lainnya sebutkan
6. Lantai : semen, tegel, keramik, tana, kayu, lainnya
7. Ventilasi : kurang/lebih dari 15% luas lantai
8. Pencahayaan : baik, kurang
9. Penerangan : baik, kurang
10. Kebersihan : baik, kurang
11. Pengaturan ruangan dan perabot : baik, kurang
12. Pelengkapan alat rumah tangga : lengkap, tida
b. Sanitasi
1. Penyediaan air bersih (MCK)
9
2. Penyediaan air minum
3. Pengelolaan jamban; jenis, jumlah, jarak dengan sumber air
4. Sarana pembuangan limbah (SPAL)
5. Pengelolaan sampah
6. Polusi udara, air, tanah, suara
7. Sumber polusi; pabrik, rumah tangga, industri lainnyA
c. Fasilitas
1. Peternakan, perikanan, dll
2. Pekarangan
3. Sarana olahraga
4. Taman, lapangan
5. Ruang pertemuan
6. Sarana hiburan
7. Sarana ibadah
d. Batas-batas wilayah
e. Kondisi geografis
3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
a. Pelayanan kesehatan
1. Lokasi sarana kesehatan
2. Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan & kader)
3. Jumlah kunjungan
4. Sistem rujukan
b. Fasilitas sosial (pasar, toko, dll)
1) Lokasi
2) Kepemilikan
3) Kecukupan
4. Ekonomi
a. Jenis pekerjaan
b. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c. Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
d. Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan usia lanjut
10
5. Kemanan dan Transportasi
a. Kemanan
1. Sistem keamanan lingkungan
2. Penanggulangan kebakaran
3. Penanggulangan bencana
4. Penanggulangan polusi udara, air, tanah
b. Transportasi
1. Kondisi jalan
2. Jenis transportasi yang dimiliki
6. Politik dan Pemerintahan
a. Sistem pengorganisasian
b. Struktur organisasi
c. Kelompok organisasi dalam komunitas
d. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
7. System Komunikasi
a. Sarana umum komunikasi
b. Jenis dan alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
c. Cara penyebaran informasi
8. Pendidikan
a. Tingkat pendidikan komunitas
b. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal & informal)
1. Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
2. Sumber daya yang tersedia
c. Jenis bahasa yang digunakan
9. Rekreasi
a. Kebiasaan rekreasi
b. Fasilitas tempat rekreasi
11
DAFTAR PUSTAKA
Effendi dan Makhfudi. 2010. Keperawtan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawtan. Jakarta: salemba medika
Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika
Wibowo, A. 2014. Kesehatan Masyarakat di Indonesia Konsep, Aplikasi dan Tantangan. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.
12
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK LANSIA DI RW 01
KAUMAN WILAYAH PUSKESMAS ARJUNO
Oleh Kelompok 6 B:
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN
MALANG
2020
13
BAB III
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
KATEGORI PENDIDIKAN
5%5% SD
SMP
25% 45%
SMA
D3
20% S1
N=20
14
Diagram 1. Diagram kategori pendidikan lansia
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 45% kelompok lansia pendidikan terakhir SD, 25% kelompok lansia pendidikan
terakhir SMA, 20% kelompok lansia pendidikan terakhir SMP, 5% kelompok lansia
NO KATEGORI JUMLAH
1. KAWIN 9
2. JANDA 10
3. DUDA 1
STATUS PERKAWINAN
5%
KAWIN
45% JANDA
50% DUDA
N=20
berikut: 50% kelompok lansia status perkawinan janda, 45% kelompok lansia status
15
3. Data status gizi
STATUS GIZI
15%
KURANG
45%
NORMAL
LEBIH
40% N=20
berikut: 45% kelompok lansia status gizi lebih, 40% kelompok lansia status gizi normal, dan
16
PEKERJAAN
40% BEKERJA
N=20
berikut: 60% kelompok lansia status pekerjaan tidak bekerja dan 40% kelompok lansia status
pekerjaan bekerja.
17
DATA MASALAH KESEHATAN
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
penglihatan Pendengaran Pernapasan Jantung Pencernaan Penggerakan Perkemihan
YA TIDAK Column1
Interpretasi: Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi masalah
kesehatan terbanyak yaitu masalah jantung dengan jumlah 10 lansia, dan masalah perkemihan
NO KATEGORI JUMLAH
YA 11
1 HIPERTENSI
TIDAK 9
YA 2
2 DM
TIDAK 18
YA 3
3 KULIT
TIDAK 17
ASAM YA 6
4
URAT TIDAK 14
YA 1
5 JANTUNG
TIDAK 19
YA 5
6 GINJAL
TIDAK 15
18
YA 5
7 GASTRITIS
TIDAK 15
YA 2
8 STORE
TIDAK 18
YA TIDAK
Interpretasi: Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi dengan
riwayat penyakit saat ini yang terbanyak adalah hipertensi dengan 11 lansia, dan asam urat 6 lansia
NO KATEGORI JUMLAH
YA 7
1 MAKAN ASIN
TIDAK 13
MAKAN /MINUM YA 5
2
MANIS TIDAK 15
YA 4
3 MAKAN BERLEMAK
TIDAK 16
MAKAN TINGGI YA 2
4
PURIN TIDAK 18
YA 3
5 MINUM KOPI
TIDAK 17
6 MEROKOK YA 2
19
TIDAK 18
PEMANFAATAN YA 16
7
YANKES TIDAK 4
KONSUMSI OBAT YA 2
8
BEBAS TIDAK 18
YA 5
9 BEROLAHRAGA
TIDAK 15
Tabel 7. Data perilaku kesehatan
35%
YA
TIDAK
65%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 65% kelompok lansia tidak kebiasaan makan asin dan 35% kelompok lansia kebiasaan
makan asin.
20
KEBIASAAN
MAKAN/MINUM MANIS
25%
YA
TIDAK
75%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 75% kelompok lansia tidak kebiasaan makan/minum manis dan 25% kelompok lansia
KEBIASAAN MAKAN
BERLEMAK/GORENGAN
20%
YA
TIDAK
80%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 80% kelompok lansia tidak kebiasaan makan berlemak/gorengan dan 20% kelompok
21
KEBIASAAN MAKAN TINGGI
PURIN
10%
YA
TIDAK
90%
Diagram 7.4. Perilaku kesehatan kebiasaan makan tinggi purin pada lansia
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 90% kelompok lansia tidak kebiasaan makan tinggi purin dan 10% kelompok lansia
15%
YA
TIDAK
85%
Diagram 7.5. Perilaku kesehatan minum kopi >1 gelas/hari pada lansia
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 85% kelompok lansia tidak minum kopi >1 gelas/hari dan 15% kelompok lansia minum
22
MEROKOK > 3
BATANG/HARI
10%
YA
TIDAK
90%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 90% kelompok lansia tidak merokok >3 batang/hari dan 10% kelompok lansia merokok
>3 batang/hari.
PEMANFAATAN YANKES
20%
YA
TIDAK
80%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 80% kelompok lansia memanfaatkan yankes dan 20% kelompok lansia memanfaatkan
yankes.
23
KONSUMSI OBAT-OBATAN
BEBAS
10%
YA
TIDAK
90%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 90% kelompok lansia tidak mengkonsumsi obat-obatan bebas dan 10% kelompok lansia
OLAH RAGA
25%
YA
TIDAK
75%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 75% kelompok lansia tidak berolahraga bebas dan 25% kelompok lansia berolahraga.
24
8. Data Pola Aktivias Sehari-hari
NO KATEGORI JUMLAH
POLA
1. MAKAN BAIK 15
CUKUP 4
KURANG 1
POLA
2. MINUM BAIK 15
CUKUP 5
KURANG 0
3. POLA BAB BAIK 13
CUKUP 4
KURANG 3
4. POLA BAK BAIK 15
CUKUP 3
KURANG 2
5. POLA TIDUR BAIK 12
CUKUP 5
KURANG 3
6. OLAHRAGA BAIK 2
CUKUP 3
KURANG 15
Tabel 8. Data pola aktivitas sehari-hari
POLA MAKAN
5%
20% BAIK
CUKUP
KURANG
75%
25
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 75% kelompok lansia pola makan baik, 20% kelompok lansia pola makan cukup, dan 5%
POLA MINUM
0%
25% BAIK
CUKUP
KURANG
75%
berikut: 75% kelompok lansia pola minum baik, dan 25% kelompok lansia pola makan cukup.
POLA BAB
15%
BAIK
20% CUKUP
65% KURANG
26
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 65% kelompok lansia pola BAB baik, 20% kelompok lansia pola BAB cukup, dan 15%
POLA BAK
10%
15% BAIK
CUKUP
KURANG
75%
berikut: 75% kelompok lansia pola BAK baik, 15% kelompok lansia pola BAK cukup, dan 10%
POLA TIDUR
15%
BAIK
CUKUP
25%
60%
KURANG
27
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 60% kelompok lansia pola tidur baik, 25% kelompok lansia pola tidur cukup, dan 15%
OLAHRAGA
10%
15% BAIK
CUKUP
KURANG
75%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 75% kelompok lansia olahraga baik, 15% kelompok lansia olahraaga cukup, dan 10%
NO KATEGORI JUMLAH
LANTAI RUMAH
1 LICIN YA 1
TIDAK 19
TIDAK ADA
2 PENGAMAN TANGGA YA 8
TIDAK 12
LANTAI KAMAR
3 MANDI LICIN YA 0
TIDAK 20
PENERANGAN
DALAM RUMAH
4 CUKUP YA 20
TIDAK 0
28
9. Data LANTAI SEKITAR
5 RUMAH LICIN YA 0
TIDAK 20
LINGKUNGAN
SEKITAR RUMAH
6 BERBAU YA 0
TIDAK 20
SELOKAN TERBUKA
7 SEKITAR RUMAH 9 0
TIDAK 20
Lingkungan FisikTabel 9. Data lingkungan fisik
29
LANTAI RUMAH LICIN
5%
YA
TIDAK
95%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 95% kelompok lansia lantai rumah tidak licin, dan 5% kelompok lansia lantai rumah licin.
40% YA
60% TIDAK
Diagram 9.2 Lingkungan fisik tidak ada pengamaan tangga pada lansia
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 60% rumah kelompok lansia tidak ada pengaman tangga, dan 40% rumah kelompok lansia
30
Lantai Kamar Mandi
Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100% lantai
Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100%
Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100% lantai
Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100%
Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100% tidak
31
FASKES YANG DIGUNAKAN
4% RUMAH SAKIT
21% 33% PUSKESMAS
DOKTER PRAKTIK
42% KLINIK
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 42% kelompok lansia menggunakan fasikitas kesehatan di puskesmas, 33% kelompok
lansia menggunakan fasilitas kesehatan di rumah sakit, 21% kelompok lansia menggunakan
fasilitas kesehatan di dokter praktik, dan 4% kelompok lansia menggunakan fasilitas kesehatan di
klinik.
PERIKSA
KESEHATAN
NO TERATUR JUMLAH
1 YA 9
2 TIDAK 11
Tabel 10.2 Data periksa kesehatan teratur oleh lansia
32
PERIKSA KESEHATAN
TERATUR
1 YA
45%
55% 2 TIDAK
berikut: 55% kelompok lansia periksa kesehatan secara teratur dan 45% kelompok lansia tidak
MEMPUNYAI JAMINAN
NO KESEHATAN JUMLAH
1 YA 17
2 TIDAK 3
Tabel 10.3. Data jaminan kesehatan pada lansia
MEMPUNYAI JAMINAN
KESEHATAN
15%
1 YA
2 TIDAK
85%
33
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 85% kelompok lansia mempunyai jaminan kesehatan dan 15% kelompok lansia tidak
UPAYA PENANGANAN
KESEHATAN
DIBAWA KE SARANA
5% KESEHATAN
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 75% upaya penanganan kesehatan kelompok lansia dibawa ke sarana kesehatan, 20%
upaya penanganan kesehatan kelompok lansia beli obat di warung, dan 5% upaya penanganan
kesehatan kelompok lansia diberi jamu tradisional.
NO KATEGORI JUMLAH
1. PENGHASILAN SENDIRI YA 9
TIDAK 11
34
PENGHASILAN
2. MENCUKUPI YA 20
TIDAK 0
DANA DARI SUMBER
3. LAIN YA 16
TIDAK 4
Tabel 11.Data sosial ekonomi pada lansia
PENGHASILAN SENDIRI
45% YA
55% TIDAK
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 55% kelompok lansia tidak mempunyai penghasilan sendiri dan 45% kelompok lansia
Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100%
35
DANA DARI SUMBER LAIN
(KELUARGA, PENSIUNAN
DLL)
20%
YA
TIDAK
80%
Diagram 11.2. Dana dari sumber lain (keluarga, pensiunan, dll) untuk lansia
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 80% kelompok lansia dana dari sumber lain dan 20% kelompok lansia dana tidak dari
sumber lain.
NO KATEGORI JUMLAH
INTERAKSI DENGAN
1. LINGKUNGAN YA 20
TIDAK 0
2. KEGIATAN SOSIAL YA 14
TIDAK 6
MENGUNJUNGI SANAK
3. SAUDARA YA 19
TIDAK 1
4. REKREASI YA 13
TIDAK 7
Interaksi dengan Keluarga dan Lingkungan Sosial
Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100%
36
MENGIKUTI KEGIATAN
SOSIAL
30%
YA
TIDAK
70%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 70% kelompok lansia mengikuti kegiatan sosial dan 30% kelompok lansia tidak megikuti
kegiatan sosial.
MENGUNJUNGI SANAK
SAUDARA
5%
YA
TIDAK
95%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 95% kelompok lansia mengunjungi sanak saudara dan 5% kelompok lansia tidak
37
REKREASI
35% YA
TIDAK
65%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 65% kelompok lansia mengikuti rekreasi dan 35% kelompok lansia tidak mengikuti
rekreasi.
NO KATEGORI JUMLAH
PERKUMPULAN KELOMPOK
1. USIA LANJUT YA 20
TIDAK 0
MEMANFAATKAN KELOMPOK
2. USIA LANJUT YA 13
TIDAK 7
Tabel 13. Kegiatan kelompok usia lanjut
Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100%
38
MEMANFAATKAN
KELOMPOK LANSIA
35% YA
TIDAK
65%
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 65% memanfaatkan kelompok lansia dan 35% tidak memanfaatkan kelompok lansia.
NO KATEGORI JUMLAH
PENGETAHUAN TENTANG SUDAH TAU DAN
1. MASALAH KESEHATAN JELAS 4
TAU TAPI BELUM
JELAS 12
BELUM TAU 4
PENGETAHUAN CARA SUDAH TAU DAN
2. PENCEGAHAN DAN PERAWATAN JELAS 5
TAU TAPI BELUM
JELAS 11
BELUM TAU 4
PENGETAHUAN POLA HIDUP SUDAH TAU DAN
3. SEHAT JELAS 5
TAU TAPI BELUM
JELAS 13
BELUM TAU 2
Tabel 14. Pengetahuan kesehatan pada lansia
39
PENGETAHUAN TENTANG
MASALAH KESEHATAN
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 60% kelompok lansia tau tapi belum jelas tentang pengetahuan masalah kesehatan, 20%
kelompok lansia sudah tau dan jelas tentang pengetahuan masalah kesehatan, dan 20% kelompok
PENGETAHUAN CARA
PENCEGAHAN DAN
PERAWATAN
40
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 55% kelompok lansia tau tapi belum jelas tentang pengetahuan cara pencegahan dan
perawatan, 25% kelompok lansia sudah tau dan jelas tentang pengetahuan cara pencegahan dan
perawatan, dan 20% kelompok lansia belum tau tentang pengetahuan cara pencegahan dan
perawatan.
PENGETAHUAN POLA
HIDUP SEHAT
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 65% kelompok lansia tau tapi belum jelas tentang pengetahuan pola hidup sehat, 25%
kelompok lansia sudah tau dan jelas tentang pengetahuan pola hidup sehat, dan 10% kelompok
41
- Luas
Tidak ada data.
- Lantai
Rata-rata lantai rumah lansia di RW 01 Kauman sebagian besar lantai ruangan
kamar, teras depan kamar, dan kamar mandi terbuat dari keramik.
- Penerangan
Di setiap rumah RW 01 Kauman pencahayaan cukup baik.
- Ventilasi
Di setiap rumah lansia RW.01 Kauman ventilasinya cukup baik.
- Kebersihan
Di setiap rumah lansia RW.01 Kauman kebersihannya cukup terjaga, terlihat
lingkungan disekitar rumah cukup bersih. Kebersihan kamar mandi dan dapur
juga cukup terjaga.
b. Sarana Sumber Air Bersih
Air bersih di RW. 01 Kauman bersumber dari air tanah (sumur) dan juga PDAM.
Kualitas airnya bersih, jernih, dan tidak berbau.
c. Sarana Pembuangan Sampah
Setiap pagi sampah-sampah tersebut dibawa oleh petugas bagian kebersihan
Pemkot Malang.
d. Sarana Pembuangan Kotoran Manusia
Untuk pembuangan kotoran manusia langsung ke sungai dekat rumah warga
RW.01 Kauman.
e. Sarana Mandi
Sarana kamar mandi di RW.01 Kauman yaitu di masing-masing rumah warga.
f. Sarana SPAL
Tidak terkaji.
2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
a. Petugas
Petugas kesehatan dari kader RW.01 Kauman dan Puskesmas Arjuno.
b. Kegiatan-Kegiatan yang Dilaksanakan
- Posyandu Lansia
42
RW.01 Kauman menyediakan posyandu lansia bagi warganya, yang diadakan
satu bulan sekali pada hari sabtu.
- Kegiatan Kelompok
1) Pengajian
2) Arisan PKK
3. Transportasi, Keamanan, dan Keselamatan
a. Sarana Jalan dan Transportasi di Lingkungan Kelompok Lansia
Sarana transportasi lansia di RW.01 Kauman yaitu dengan kendaraan umum dan
kendaraan pribadi.
b. Keamanan Lingkungan
- Security
Tidak ada security di wilayah warga RW.01 Kauman.
- Pencegahan Kebakaran
- Tidak ada APAR di wilayah warga RW.01 Kauman.
- Kualitas Air dan Udara
Kualitas air RW.01 Kauman cukup baik, bersih, jernih dan tidak berbau.
Kualitas udaranya cukup baik.
c. Keselamatan
- Penggunaan Alat Bantu Jalan
Tidak ada alat bantu jalan di RW 1 Kauman
- Lingkungan yang Berisiko Terjadi Kecelakaan Pada Lansia
Lingkungan yang berisiko terjadinya kecelakaan pada lansia tidak adanya
pengaman di jalan menanjak.
4. Politik Dan Pemerintahan
a. Stuktur Organisasi
Tidak terkaji
b. Program-Program
- Terdapat posyandu lansia dan balita
c. Dasar Pendirian
- Tidak terkaji
43
d. Sistem Pendanaan
Sistem pendanaan didapat dari pemerintah
5. Komunikasi
a. Sarana Komunikasi yang Digunakan
Komunikasi diberikan melalui kader secara langsung dan diberitahukan kepada
lansia untuk mengikuti posyandu lansia
b. Pola Komunikasi Antar Anggota Kelompok
Diantara lansia sudah saling mengenal pada anggota kelompok yang lain
c. Penyebaran Informasi Kegiatan Kelompok
Komunikasi diberikan melalui kader secara langsung dan diberitahukan kepada
lansia untuk mengikuti posyandu lansia
d. Komunikasi Kelompok dengan Puskesmas, RW, dan Kelurahan
6. Ekonomi
a. Status Pekerjaan Anggota Kelompok Lansia dan Tingkat Pendapatan
Anggota Kelompok
Sebagian besar kelompok lansia saat ini tidak punya pekerjaan dan pendapatan.
Namun sebagian besar mendapatkan uang dari anggota keluarga dan pensiunan
b. Sarana Ekonomi yang Tersedia di Masyarkat (Pasar, Toko, Warung)
Sarana ekonomi yang ada didekat lingkungan cukup banyak. Terdapat warung, dan
pasar yang terjangkau.
7. Rekreasi
a. Sarana Rekreasi yang Tersedia di Masyarakat
Sarana Rekreasi yang tersedia adalah televisi dan terdapat spot foto yaitu
Kampoeng Heritage.
b. Kebiasaan Rekreasi/ Pola Pemanfaatan Waktu Luang
Lansia tidak terbiasa dengan rekreasi dan memanfaatkan waktu dengan keluarga
dirumah.
44
FORMAT ANALISA DATA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Nama masalah :
45
kalori yang dapat
meningkatkan berat
badan
3. Didalam gorengan
terdapat banyak minyak
dengan kandungan
tinggi kalori bahkan bila
dibandingkan dengan
karbohidrat. Saat kalori
sebagai sumber energy
menumpuk, maka tubuh
akan menyimpan
kelebihanya sebagai
lemak.
1. Gangguan fungsi
1. Dampak dari
kognitif menurunnya fungsi
kognitif pada lansia
1. Dari 20 lansia, didapatkan
akan menyebabkan
data sejumlah 4 lansia yang
46
2. Kurang minat dalam kesulitan dalam sudah tau dan jelas dalam
mengingat informasi. pengetahuan tentang masalah
belajar
2. Pengetahuan merupakan kesehatan. Sejumlah 12
subyek yang sangat lansia yang tau tapi belum
penting untuk jelas dalam pengetahuan
terbentuknya tindakana tentang masalah kesehatan.
Dan sejumlah 4 lansia
seseorang dengan
belum tau tentang masalah
tingginya pengetahuan, kesehatan
makan seseorang Dari 20 lansia, didapatkan
tersebut akan mudah data sejumlah 5 lansia yang
melakukan suatu sudah tau dan jelas dalam
tindakan yang pengetahuan cara
diinginkan. pencegahan dan perawatan.
Sejumlah 11 lansia yang tau
tapi belum jelas dalam cara
pencegahan dan perawatan.
Dan sejumlah 4 lansia belum
tau cara pencegahan dan
perawatan
Dari 20 lansia, didapatkan
data sejumlah 5 lansia yang
sudah tau dan jelas dalam
pola hidup sehat. Sejumlah
13 lansia yang tau tapi belum
jelas dalam cara pola hidup
sehat. Dan sejumlah 2 lansia
belum tau cara pola hidup
sehat.
2. Dari 20 lansia mayoritas
pendidikan terakhir sekolah
dasar (SD) sejumlah 9 lansia.
47
Lampiran :
1 Berat badan lebih pada kelompok lansia di RW 1 Kauman b.d kurang aktivitas fisik
3 Risiko perfusi serebral tidak efektif pada kelompok lansia di RW 1 Kauman b.d
penyekait degenerative (hipertensi)
48
FORMAT MENYUSUN SKALA PRIORITAS
49
1 b.d kurang aktivitas
fisik
Defisit pengetahuan
pada kelompok lansia di
RW 1 b.d gangguan
fungsi kognitif
++++(4) +++(3) +++(3) +++(3) 108
Keterangan :
50
1. Rentang skor : 1 - 4
2. Skor yang diperoleh dikalikan ke kanan : skor perhatian masyarakat x skor poin prevalensi x
skor
tingkat bahaya x store kemungkinan untuk di kelola = Nilai total
3. Prioritas masalah berdasarkan urutan perolehan skor
NAMA KOMUNITAS :
51
3. Berat 1. Jelaskan
badan manfaat
membai kesehatan dan
k efek fisiologis
4. IMT olahraga
membai 2. Jelaskan jenis
k latihan yang
sesuai dengan
kondisi
kesehatan
3. Ajarkan latihan
pemanasan dan
pendinginan
yang tepat dan
teknik
menghindari
cidera saat
berolahraga
Observasi
1. Identifikasi
hambatan untuk
berolahraga
2. Monitor respon
terhadap
program latihan
3. Motivasi
memulai atau
melanjutkan
olahraga
52
2. Tujuan 1. Dapat Edukasi proses Kelompok Balai Cerama
Umum : memaha penyakit RW 1 h,
Agar lansia di mi apa Kaum tanya
RW 01 1. Jelaskan
Kauman yang an jawab
penyebab dan
mampu dijelaska dan
faktor risiko
meningkatkan
n diskusi
kemampuan penyakit
pengetahuan 2. Kemam
2. Jelaskan proses
dalam puan
pencegahan patofisiologi
menjelas
penyakit dan munculnya
perawatan kan
penyakit
lansia pengeta
3. Jelaskan tanda
Tujuan huan
Khusus : dan gejala yang
tentang
1.Meningkatka ditimbulkan
suatu
n kemampuan oleh penyakit
pencegahan topik
4. Jelaskan
penyakit meningk
dengan cara kemungkinan
olahraga at
terjadinya
teratur 3. Perilaku
komplikasi
2.Meningkatka sesuai
5. Ajarkan cara
n pengetahuan dengan
dan bisa meredakan/men
memilih jenis pengeta
gatasi gejala
makanan yang huan
yang dirasakan
baik untuk
meningk
lansia
at
53
3. Tujuan umum: 1. Dapat Edukasi diet Kelompok Balai Cerama
Agar lansia di mematu 1. Jelaskan tujuan RW 1 h,
RW 01 hi diet kepatuhan diet Kaum tanya
Kauman dapat
menurunkan sesuai terhadap an jawab
resiko progara kesehatan dan
terjadinya
m yang 2. Informasikan diskusi
perfusi
jaringan dianjurk makanan yang
cerebral tidak an diperbolehkan
efektif
2. Sakit dan dilarang
Tujuan
kepala 3. Ajarkan cara
Khusus :
menurun merencanakan
1. Tekanan
darah 3. Dapat makanan yang
dalam mematu sesuai program
batas
normal hi Edukasi program
2. Sakit program pengobatan
kepala
menurun pengoba 1. Jelakan
tan manfaat dan
sesuai efek samping
anjuran pengobatan
4. Tekanan 2. Anjurkan
darah mengkonsumsi
sistolik obat sesuai
membai indikasi
k 3. Anjurkan
5. Tekanan bertanya jika
darah ada sesuatu
diastolik yang tidak
membai dimengerti
k sebelum dan
sesudah
54
pengobatan
dilakukan
55