Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus
yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan
guna meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu,
keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara
keseluruhan.
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi. Professional kesehatan lebih banyak
meluangkan waktu dengan lansia dalam perawatan kesehatan, karena itu mereka harus
berfokus untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan khususnya. Lansia memerlukan
bantuan yang lebih besar dalam identifikasi, definisi, dan resolusi masalah yang
mempengaruhi mereka. Insiden masalah kesehatan kronis yang lebih besar, kemajuan
teknologi dan masalah ekonomi, social, dan kesehatan kontemporer masa kini mendorong
professional perawatan kesehatan berfokus pada peningkatan harapan dan kualitas hidup.
Meningkatnya usia harapan hidup (UHH) memberikan dampak yang kompleks terhadap
kesejahteraan lansia.
Karena proses penuaan yang terjadi secara alami pada kehidupan manusia tidak
hanya menyebabkan penurunan fungsi tubuh, tetapi juga berdampak pada aspek mental
dan sosialnya. Pada usia lanjut akan timbul masalah seperti meningkatnya prevalensi
penyakit degeneratif dan kardiovaskuler, gangguan mental serta masalah yang menyangkut
sosial. Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat (penyakit tulang, radang sendi
termasuk reumatik) dan penyakit tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang banyak
diderita pada kelompok usia lebih dari 60 tahun. Oleh karena itu, berbagai upaya
dilaksanakan untuk mewujudkan masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna dan produktif
untuk usia lanjut. Diantaranya dengan meningkatkan cakupan, keterjangkauan dan mutu
pelayanan kesehatan, khususnya untuk penduduk usia lanjut.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah diatas maka ruusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Bagaimana konsep dasar komunitas lansia?
2. Bagaimana konsep asuhan keperawatan komunitas lansia di RW 1 Kauman

1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah
1. Dapat mengetahui konsep dasar komunitas
2. Dapat mengetahui konsep asuhan keperawatan komunitas lansia di RW 1 Kauman

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR KOMUNITAS LANSIA


2.1.1 Definisi
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest
yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di
suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi
yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang
sama (Riyadi, 2007).
Menurut (Wibowo, 2014) usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang
hidup seseorang. Masa ini dimulai dari enam puluh tahun sampai meninggal, yang
ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin
menurun.
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur
kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun
1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam dkk, 2008).
Keperawatan Kesehatan Komunitas lansia adalah pelayanan keperawatan
profesional yang ditujukan kepada masyarakat khususnya lansia dengan penekanan
pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan
menjamin agar pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dapat terjangkau, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan kesehatan/ keperawatan (Efendi, 2010).

2.1.2 Batasan-Batasan Lansia


a. WHO (1999) menjelaskan batasan lansia adalah sebagai berikut :
1. Usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun,
2. Usia tua (old) :75-90 tahun, dan

3
3. Usia sangat tua (very old) adalah usia > 90 tahun.
b. Depkes RI (2005) menjelaskan bahwa batasan lansia dibagi menjadi tiga
katagori, yaitu:
1. Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59 tahun,
2. Usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas
3. Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau usia 60 tahun ke atas
dengan masalah kesehatan.

2.1.3 Permasalahan Pada Lansia


a. Masalah fisik
Masalahyang hadapi oleh lansia adalah fisik yang mulai melemah, sering terjadi
radang persendian ketika melakukan aktivitas yang cukup berat, indra
pengelihatan yang mulai kabur, indra pendengaran yang mulai berkurang serta
daya tahan tubuh yang menurun, sehingga seringsakit.
b. Masalah kognitif ( intelektual )
Masalah yang hadapi lansia terkait dengan perkembangan kognitif, adalah
melemahnya daya ingat terhadap sesuatu hal (pikun), dan sulit untuk
bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar.
c. Masalah emosional
Masalah yang hadapi terkait dengan perkembangan emosional, adalah rasa
ingin berkumpul dengan keluarga sangat kuat, sehingga tingkat perhatian lansia
kepada keluarga menjadi sangat besar. Selain itu, lansia sering marah apabila
ada sesuatu yang kurang sesuai dengan kehendak pribadi dan sering stres akibat
masalah ekonomi yang kurang terpenuhi.
d. Masalah spiritual
Masalah yang dihadapi terkait dengan perkembangan spiritual, adalah kesulitan
untuk menghafal kitab suci karena daya ingat yang mulai menurun, merasa
kurang tenang ketika mengetahui anggota keluarganya belum mengerjakan
ibadah, dan merasa gelisah ketika menemui permasalahan hidup yang cukup
serius.

4
2.1.4 Tugas Perkembangan pada Lansia
Menurut Azizah (2011), seiring tahap kehidupan, lansia memiliki tugas
perkembangan khusus. Hal ini dideskripsikan oleh Burnside (1977) dan Havighurst
(1953) dikutip oleh Potter dan Perry (2005). Tujuh kategori utama dalam
perkembangan lansia meliputi:
1. Menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
Lansia harus menyesuaikan dengan perubahan fisik seiring terjadinya penuaan
sistem tubuh, perubahan penampilan dan fungsi. Hal ini tidak dikaitkan dengan
penyakit, tetapi hal ini adalah normal. Bagaimana meningkatkan kesehatan dan
mencegah penyakit dengan pola hidup sehat.
2. Menyesuaikan terhadap masa pensiun dan penurunan pendapatan
Lansia umumnya pensiun dari pekerjaan purna waktu, dan oleh karena itu
mungkin perlu untuk menyesuaikan dan membuat perubahan karena hilangnya
peran bekerja. Bagaimanapun, karena pensiunan ini biasanya telah diantisipasi,
seseorang dapat berencana ke depan untuk berpartisipasi dalam konsultasi atau
aktivitas sukarela, mencari minat dan hobi baru, dan melanjutkan
pendidikannya. Meskipun kebanyakan lansia di atas garis kemiskinan, sumber
financial secara jelas mempengaruhi permasalahan dalam masa pensiun.
3. Menyesuaikan terhadap kematian pasangan
Mayoritas lansia dihadapkan pada kematian pasangan, teman, dan
kadangkadang anaknya. Kehilangan ini sering sulit diselesaikan, apalagi bagi
lansia yang menggantungkan hidupnya dari seseorang yang meninggalkannya
dan sangat berarti bagi dirinya. Dengan membantu lansia melalui proses
berduka, dapat membantu mereka menyesuaikan diri terhadap kehilangan.
4. Menerima diri sendiri sebagai individu lansia
Beberapa lansia menemukan kesulitan untuk menerima diri sendiri selama
penuaan. Mereka dapat memperlihatkan ketidakmampuannya sebagai koping
dengan menyangkal penurunan fungsi, meminta cucunya untuk tidak
memenggil mereka “nenek” atau menolak meminta bantuan dalam tugas yang
menempatkan keamanan mereka pada resiko yang besar.
5. Mempertahankan kepuasan pengaturan hidup

5
Lansia dapat mengubah rencana kehidupannya. Misalnya, kerusakan fisik dapat
mengharuskan pindah ke rumah yang lebih kecil dan untuk seorang diri.
Beberapa masalah kesehatan lain mungkin mengharuskan lansia untuk tinggal
dengan keluarga atau temannya. Perubahan rencana kehidupan bagi lansia
mungkin membutuhkan periode penyesuaian yang lama selama lansia
memerlukan bantuan dan dukungan profesional perawatan kesehatan dan
keluarga.
6. Mendefinisikan ulang hubungan dengan anak yang dewasa
Lansia sering memerlukan penetapan hubungan kembali dengan anakanaknya
yang telah dewasa. Masalah keterbalikan peran, keteergantungan, konflik,
perasaan bersalah, dan kehilangan memerlukan pengenalan dan resolusi.
7. Menentukan cara mempertahankan kualitas hidup
Lansia harus belajar menerima aktivitas dan minat baru untuk mempertahankan
kualitas hidupnya. Seseorang yang sebelumnya aktif secara sosial sepanjang
hidupnya mungkin merasa relatif mudah untuk bertemu orang baru dan
mendapat minat baru. Akan tetapi, seseorang yang introvert dengan sosialisasi
terbatas, mungkin menemui kesulitan bertemu orang baru selama pensiun.

2.1.5 Tujuan Pelayanan Kesehatan pada Lansia


Pelayanan pada umumnya selalu memberikan arah dalam memudahkan petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan sosial, kesehatan, perawatan dan
meningkatkan mutu pelayanan bagi lansia. Tujuan pelayanan kesehatan pada lansia
terdiri dari :
a. Mempertahankan derajat kesehatan para lansia pada taraf yang setinggi-
tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan.
b. Memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas-aktifitas fisik dan mental
c. Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lansia yang menderita suatu
penyakit atau gangguan, masih dapat mempertahankan kemandirian yang
optimal.

6
d. Mendampingi dan memberikan bantuan moril dan perhatian pada lansia yang
berada dalam fase terminal sehingga lansia dapat mengadapi kematian dengan
tenang dan bermartabat.

Fungsi pelayanan dapat dilaksanakan pada pusat pelayanan sosial lansia, pusat
informasi pelayanan sosial lansia, dan pusat pengembangan pelayanan sosial lansia
dan pusat pemberdayaan lansia.

2.2 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS LANSIA


1. Data Inti
a. Riwayat/sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di komunitas dan
studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut.
b. Data demografi
Mengkaji jumlah komunitas berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan,
suku dan agama.
c. Vital statistic
 Angka kematian
 Penyebab kematian
 Angka pertambahan anggota
 Angka kematian
d. Status kesehatan komunitas
 Berdasarkan kelompok umur (bayi, balita, usia sekolah, remaja, lansia)
 Berdasarkan kelompok khusus di masyarakat (ibu hamil, pekerja industri,
kelompok penderita penyakit kronis, menular)
1. Keluhan yang dirasakan saat ini
 Pusing
 Nyeri sendi
 Demam
 Diare
 Batuk sulit tidur

7
 Cemas/stress
 Nyeri lambung
 Nyeri pinggang
 Sesak nafas
 Mual dan muntah
 Kurang nafsu makan
 Cepat lelah
 Jantung berdebar-debar, dll
2. Riwayat penyakit saat ini
 Hipertensi
 Diabetes mellitus
 Stroke
 Penyakit ginjal
 Penyakit asthma
 TB Paru
 Penyakit kulit
 Penyakit jantung
 Ganguan jiwa
 Kelumpuhan
 Penyakit menahun lainnya, dll
3. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
 Pola pemenuhan nutrisi
 Pola pemenuhan cairan
 Pola istirahat tidur
 Pola eliminasi
 Pola aktifitas gerak
 Pola pemenuhan kebersihan diri
4. Status psikososial
 Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan
 Hubungan dengan orang lain

8
 Peran di masyarakat
 Kesedihan yang dirasakan
 Stabilitas emosi
 Penelantaran anak/lansia
 Perlakuan yang salah dalam kelompok/perilaku tindak kekerasan
5. Status pertumbuhan dan perkembangan
6. Pola pemanfaatan fasilitas kesehatan
7. Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan
8. Pola perilaku tidak sehat
 Merokok
 Minum kopi
 Minum alcohol
 Penyalahgunaan obat tanpa resep
 Penyalahgunaan obat terlarang
 Pola konsumsi tinggi garam. Lemak, purin
2. Data Lingkungan Fisik
a. Pemukiman
1. Luas bangunan
2. Bentuk bangunan (rumah, petak, asrama, paviliun)
3. Jenis bangunan : permanen, semi permanen, non permanen
4. Atap rumah : genting, seng, welit, ijuk, kayu, asbes
5. Dinding : tembok, kayu, bambu, lainnya sebutkan
6. Lantai : semen, tegel, keramik, tana, kayu, lainnya
7. Ventilasi : kurang/lebih dari 15% luas lantai
8. Pencahayaan : baik, kurang
9. Penerangan : baik, kurang
10. Kebersihan : baik, kurang
11. Pengaturan ruangan dan perabot : baik, kurang
12. Pelengkapan alat rumah tangga : lengkap, tida
b. Sanitasi
1. Penyediaan air bersih (MCK)

9
2. Penyediaan air minum
3. Pengelolaan jamban; jenis, jumlah, jarak dengan sumber air
4. Sarana pembuangan limbah (SPAL)
5. Pengelolaan sampah
6. Polusi udara, air, tanah, suara
7. Sumber polusi; pabrik, rumah tangga, industri lainnyA
c. Fasilitas
1. Peternakan, perikanan, dll
2. Pekarangan
3. Sarana olahraga
4. Taman, lapangan
5. Ruang pertemuan
6. Sarana hiburan
7. Sarana ibadah
d. Batas-batas wilayah
e. Kondisi geografis
3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
a. Pelayanan kesehatan
1. Lokasi sarana kesehatan
2. Sumber daya yang dimiliki (tenaga kesehatan & kader)
3. Jumlah kunjungan
4. Sistem rujukan
b. Fasilitas sosial (pasar, toko, dll)
1) Lokasi
2) Kepemilikan
3) Kecukupan
4. Ekonomi
a. Jenis pekerjaan
b. Jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan
c. Jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan
d. Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan usia lanjut

10
5. Kemanan dan Transportasi
a. Kemanan
1. Sistem keamanan lingkungan
2. Penanggulangan kebakaran
3. Penanggulangan bencana
4. Penanggulangan polusi udara, air, tanah
b. Transportasi
1. Kondisi jalan
2. Jenis transportasi yang dimiliki
6. Politik dan Pemerintahan
a. Sistem pengorganisasian
b. Struktur organisasi
c. Kelompok organisasi dalam komunitas
d. Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan
7. System Komunikasi
a. Sarana umum komunikasi
b. Jenis dan alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas
c. Cara penyebaran informasi
8. Pendidikan
a. Tingkat pendidikan komunitas
b. Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal & informal)
1. Jenis pendidikan yang diadakan di komunitas
2. Sumber daya yang tersedia
c. Jenis bahasa yang digunakan
9. Rekreasi
a. Kebiasaan rekreasi
b. Fasilitas tempat rekreasi

11
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, L.M. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Effendi dan Makhfudi. 2010. Keperawtan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawtan. Jakarta: salemba medika
Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika

Riyadi, sugeng. 2007. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC

Wibowo, A. 2014. Kesehatan Masyarakat di Indonesia Konsep, Aplikasi dan Tantangan. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.

12
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA KELOMPOK LANSIA DI RW 01
KAUMAN WILAYAH PUSKESMAS ARJUNO

Oleh Kelompok 6 B:

Ananda Silvi (P17210173041)

Ikhwan Aji Setiawan (P17210173042)

Eki Pramithasiwi (P17210173043)

Dwita Galih Kirana (P17210174068)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN
MALANG
2020

13
BAB III
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

3.1 Pengkajian (Dilakukan pada tanggal 5 Februari 2020)

3.1.1 Data Umum


Identitas Posyandu Lansia
1. Nama : Posyandu Lansia RW 01 Kauman.
2. Alamat : Balai Desa RW 01, Kecamatan Kauman, Kota Malang.
3.1.2 Data Inti
a. Riwayat/ Sejarah Perkembangan Komunitas
Tidak ada data.
3.1.3 DATA DEMOGRAFI KOMUNITAS

1. Data Kategori Pendidikan

Tabel 1. Data kategori pendidikan lansia


NO KATEGORI JUMLAH
1. SD 9
2. SMP 4
3. SMA 5
4. D3 1
5. S1 1

KATEGORI PENDIDIKAN

5%5% SD
SMP
25% 45%
SMA
D3

20% S1

N=20

14
Diagram 1. Diagram kategori pendidikan lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 45% kelompok lansia pendidikan terakhir SD, 25% kelompok lansia pendidikan

terakhir SMA, 20% kelompok lansia pendidikan terakhir SMP, 5% kelompok lansia

pendidikan terakhir diploma, dan 5% kelompok lansia pendidikan terakhir sarjana.

2. Data status perkawinan

Tabel 2. Data status perkawinan lansia

NO KATEGORI JUMLAH
1. KAWIN 9
2. JANDA 10
3. DUDA 1

STATUS PERKAWINAN

5%
KAWIN
45% JANDA
50% DUDA

N=20

Diagram 2. Status perkawinan lansia

Interpretasi: Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW 01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 50% kelompok lansia status perkawinan janda, 45% kelompok lansia status

perkawinan kawin, dan 5% kelompok lansia status perkawinan duda

15
3. Data status gizi

Tabel 3. Data status gizi lansia

IMT FREKUENSI PRESENTASE %


KURANG 3 15%
NORMAL 8 40%
LEBIH 9 45%

STATUS GIZI

15%
KURANG
45%
NORMAL
LEBIH
40% N=20

Diagram 3. Diagram status gizi lansia


Interpretasi: Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 45% kelompok lansia status gizi lebih, 40% kelompok lansia status gizi normal, dan

15% kelompok lansia status gizi kurang.

4. Data Status Pekerjaan

Tabel 4. Data status pekerjaan lansia


NO KATEGORI JUMLAH
UMUR
1. BEKERJA 8
2. TIDAK BEKERJA 12

16
PEKERJAAN

40% BEKERJA

60% TIDAK BEKERJA

N=20

Diagram 3. Diagram status pekerjaan lansia


Interpretasi: Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 60% kelompok lansia status pekerjaan tidak bekerja dan 40% kelompok lansia status

pekerjaan bekerja.

5. Data Masalah Kesehatan

Tabel 5. Data masalah kesehatan


NO KATEGORI JUMLAH
FUNGSI YA 7
1
PENGLIHATAN TIDAK 13
FUNGSI YA 6
2
PENDENGARAN TIDAK 14
FUNGSI YA 7
3
PERNAFASAN TIDAK 13
FUNGSI YA 10
4
JANTUNG TIDAK 10
.
FUNGSI YA 2
5
PENCERNAAN TIDAK 18
. FUNGSI YA 7
6
PERGERAKAN TIDAK 13
FUNGSI YA 2
7
PERSYARAFAN TIDAK 18
FUNGSI YA 9
8
PERKEMIHAN TIDAK 11
N 20

17
DATA MASALAH KESEHATAN
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
penglihatan Pendengaran Pernapasan Jantung Pencernaan Penggerakan Perkemihan

YA TIDAK Column1

Diagram 4 Masalah kesehatan fungsi perkemihan pada lansia

Interpretasi: Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi masalah

kesehatan terbanyak yaitu masalah jantung dengan jumlah 10 lansia, dan masalah perkemihan

dengan jumlah 9 lansia.

6. Data Riwayat Penyakit Saat Ini


Tabel 6. Data riwayat penyakit saat ini

NO KATEGORI JUMLAH
YA 11
1 HIPERTENSI
TIDAK 9
YA 2
2 DM
TIDAK 18
YA 3
3 KULIT
TIDAK 17
ASAM YA 6
4
URAT TIDAK 14
YA 1
5 JANTUNG
TIDAK 19
YA 5
6 GINJAL
TIDAK 15

18
YA 5
7 GASTRITIS
TIDAK 15
YA 2
8 STORE
TIDAK 18

Riwayat Penyakit Saat Ini


20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Hipertensi DM Kulit Asam Urat Jantung Ginjal Gastritis Stroke

YA TIDAK

Diagram 5 Data riwayat penyakit saat ini

Interpretasi: Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi dengan
riwayat penyakit saat ini yang terbanyak adalah hipertensi dengan 11 lansia, dan asam urat 6 lansia

7. Data Perilaku Kesehatan

NO KATEGORI JUMLAH
YA 7
1 MAKAN ASIN
TIDAK 13
MAKAN /MINUM YA 5
2
MANIS TIDAK 15
YA 4
3 MAKAN BERLEMAK
TIDAK 16
MAKAN TINGGI YA 2
4
PURIN TIDAK 18
YA 3
5 MINUM KOPI
TIDAK 17
6 MEROKOK YA 2

19
TIDAK 18
PEMANFAATAN YA 16
7
YANKES TIDAK 4
KONSUMSI OBAT YA 2
8
BEBAS TIDAK 18
YA 5
9 BEROLAHRAGA
TIDAK 15
Tabel 7. Data perilaku kesehatan

KEBIASAAN MAKAN ASIN

35%
YA
TIDAK
65%

Diagram 7.1. Perilaku kesehatan kebiasaan makan asin pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 65% kelompok lansia tidak kebiasaan makan asin dan 35% kelompok lansia kebiasaan

makan asin.

20
KEBIASAAN
MAKAN/MINUM MANIS

25%
YA
TIDAK
75%

Diagram 7.2. Perilaku kesehatan kebiasaan makan/minum manis pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 75% kelompok lansia tidak kebiasaan makan/minum manis dan 25% kelompok lansia

kebiasaan makan/minum manis.

KEBIASAAN MAKAN
BERLEMAK/GORENGAN

20%
YA
TIDAK
80%

Diagram 7.3. Perilaku kesehatan kebiasaan makan berlemak/gorengan pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 80% kelompok lansia tidak kebiasaan makan berlemak/gorengan dan 20% kelompok

lansia kebiasaan makan berlemak/ gorengan.

21
KEBIASAAN MAKAN TINGGI
PURIN

10%
YA
TIDAK

90%

Diagram 7.4. Perilaku kesehatan kebiasaan makan tinggi purin pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 90% kelompok lansia tidak kebiasaan makan tinggi purin dan 10% kelompok lansia

kebiasaan makan tinggi purin.

MINUM KOPI > 1


GELAS/HARI

15%
YA
TIDAK

85%

Diagram 7.5. Perilaku kesehatan minum kopi >1 gelas/hari pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 85% kelompok lansia tidak minum kopi >1 gelas/hari dan 15% kelompok lansia minum

kopi >1 gelas/hari.

22
MEROKOK > 3
BATANG/HARI

10%

YA
TIDAK

90%

Diagram 7.6. Perilaku kesehatan merokok >3 batang/hari pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 90% kelompok lansia tidak merokok >3 batang/hari dan 10% kelompok lansia merokok

>3 batang/hari.

PEMANFAATAN YANKES

20%
YA
TIDAK
80%

Diagram 7.7. Perilaku kesehatan pemanfaatan yankes pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 80% kelompok lansia memanfaatkan yankes dan 20% kelompok lansia memanfaatkan

yankes.

23
KONSUMSI OBAT-OBATAN
BEBAS

10%
YA
TIDAK

90%

Diagram 7.8. Perilaku kesehatan konsumsi obat-obatan bebas pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 90% kelompok lansia tidak mengkonsumsi obat-obatan bebas dan 10% kelompok lansia

mengkonsumsi obat-obatan bebas.

OLAH RAGA

25%
YA
TIDAK
75%

Diagram 7.9. Perilaku kesehatan olahraga pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 75% kelompok lansia tidak berolahraga bebas dan 25% kelompok lansia berolahraga.

24
8. Data Pola Aktivias Sehari-hari

NO KATEGORI JUMLAH
POLA
1. MAKAN BAIK 15
CUKUP 4
KURANG 1
POLA
2. MINUM BAIK 15
CUKUP 5
KURANG 0
3. POLA BAB BAIK 13
CUKUP 4
KURANG 3
4. POLA BAK BAIK 15
CUKUP 3
KURANG 2
5. POLA TIDUR BAIK 12
CUKUP 5
KURANG 3
6. OLAHRAGA BAIK 2
CUKUP 3
KURANG 15
Tabel 8. Data pola aktivitas sehari-hari

POLA MAKAN

5%
20% BAIK
CUKUP
KURANG
75%

Diagram 8.1. Pola makan pada lansia

25
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 75% kelompok lansia pola makan baik, 20% kelompok lansia pola makan cukup, dan 5%

kelompok lansia pola makan kurang.

POLA MINUM

0%
25% BAIK
CUKUP
KURANG
75%

Diagram 8.2. Pola minum pada lansia


Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 75% kelompok lansia pola minum baik, dan 25% kelompok lansia pola makan cukup.

POLA BAB

15%
BAIK
20% CUKUP
65% KURANG

Diagram 8.3. Pola BAB pada lansia

26
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 65% kelompok lansia pola BAB baik, 20% kelompok lansia pola BAB cukup, dan 15%

kelompok lansia pola BAB kurang.

POLA BAK

10%
15% BAIK
CUKUP
KURANG
75%

Diagram 8.4. Pola BAK pada lansia


Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 75% kelompok lansia pola BAK baik, 15% kelompok lansia pola BAK cukup, dan 10%

kelompok lansia pola BAK kurang.

POLA TIDUR

15%
BAIK
CUKUP
25%
60%
KURANG

Diagram 8.5. Pola tidur pada lansia

27
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 60% kelompok lansia pola tidur baik, 25% kelompok lansia pola tidur cukup, dan 15%

kelompok lansia pola tidur kurang.

OLAHRAGA

10%
15% BAIK
CUKUP
KURANG
75%

Diagram 8.6. Olahraga pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 75% kelompok lansia olahraga baik, 15% kelompok lansia olahraaga cukup, dan 10%

kelompok lansia olahraga kurang.

NO KATEGORI JUMLAH
LANTAI RUMAH
1 LICIN YA 1
TIDAK 19
TIDAK ADA
2 PENGAMAN TANGGA YA 8
TIDAK 12
LANTAI KAMAR
3 MANDI LICIN YA 0
TIDAK 20
PENERANGAN
DALAM RUMAH
4 CUKUP YA 20
TIDAK 0

28
9. Data LANTAI SEKITAR
5 RUMAH LICIN YA 0
TIDAK 20
LINGKUNGAN
SEKITAR RUMAH
6 BERBAU YA 0
TIDAK 20
SELOKAN TERBUKA
7 SEKITAR RUMAH 9 0
TIDAK 20
Lingkungan FisikTabel 9. Data lingkungan fisik

29
LANTAI RUMAH LICIN

5%

YA
TIDAK

95%

Diagram 9.1 Lingkungan fisik lantai rumah licin pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 95% kelompok lansia lantai rumah tidak licin, dan 5% kelompok lansia lantai rumah licin.

TIDAK ADA PENGAMAN


TANGGA

40% YA

60% TIDAK

Diagram 9.2 Lingkungan fisik tidak ada pengamaan tangga pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 60% rumah kelompok lansia tidak ada pengaman tangga, dan 40% rumah kelompok lansia

ada pengaman tangga.

30
Lantai Kamar Mandi

Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100% lantai

kamar mandi lansia tidak licin.

Penerangan Dalam Rumah Cukup

Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100%

penerangan dalam rumah lansia sudah cukup.

Lantai Sekitar Rumah Licin

Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100% lantai

sekitar rumah lansia tidak licin.

Lingkungan Sekitar Rumah Berbau

Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100%

lingkungan sekitar rumah lansia tidak berbau.

Selokan Terbuka Sekitar Rumah

Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100% tidak

ada selokan terbuka di sekitar rumah.

10. Data Pelayanan Kesehatan

NO KATEGORI FASKES JUMLAH


1. RUMAH SAKIT 8
2. PUSKESMAS 10
3. DOKTER PRAKTIK 5
4. KLINIK 1
Tabel 10.1. Data fasilitas kesehatan yang digunakan oleh lansia

31
FASKES YANG DIGUNAKAN

4% RUMAH SAKIT
21% 33% PUSKESMAS
DOKTER PRAKTIK

42% KLINIK

Diagram 10.1. Fasilitas kesehatan yang digunakan oleh lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 42% kelompok lansia menggunakan fasikitas kesehatan di puskesmas, 33% kelompok

lansia menggunakan fasilitas kesehatan di rumah sakit, 21% kelompok lansia menggunakan

fasilitas kesehatan di dokter praktik, dan 4% kelompok lansia menggunakan fasilitas kesehatan di

klinik.

PERIKSA
KESEHATAN
NO TERATUR JUMLAH
1 YA 9
2 TIDAK 11
Tabel 10.2 Data periksa kesehatan teratur oleh lansia

32
PERIKSA KESEHATAN
TERATUR

1 YA
45%
55% 2 TIDAK

Diagram 10.2. Periksa kesehatan teratur oleh lansia


Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 55% kelompok lansia periksa kesehatan secara teratur dan 45% kelompok lansia tidak

periksa kesehatan secara teratur.

MEMPUNYAI JAMINAN
NO KESEHATAN JUMLAH
1 YA 17
2 TIDAK 3
Tabel 10.3. Data jaminan kesehatan pada lansia

MEMPUNYAI JAMINAN
KESEHATAN

15%
1 YA
2 TIDAK
85%

Diagram 10.3. Jaminan kesehatan pada lansia

33
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 85% kelompok lansia mempunyai jaminan kesehatan dan 15% kelompok lansia tidak

tidak mempunyai jaminan kesehatan.

NO UPAYA PENANGANAN KESEHATAN JUMLAH


1. DIBAWA KE SARANA KESEHATAN 15
2. BELI OBAT KE WARUNG 4
3. DIBERI JAMU TRADISIONAL 1
4. DIBAWA KE DUKUN 0
Tabel 10.4. Data upaya penanganan kesehatan pada lansia

UPAYA PENANGANAN
KESEHATAN
DIBAWA KE SARANA
5% KESEHATAN

20% 0% BELI OBAT KE


WARUNG
DIBERI JAMU
75% TRADISIONAL
DIBAWA KE DUKUN

Diagram 10.4. Upaya penanganan kesehatan pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai
berikut: 75% upaya penanganan kesehatan kelompok lansia dibawa ke sarana kesehatan, 20%
upaya penanganan kesehatan kelompok lansia beli obat di warung, dan 5% upaya penanganan
kesehatan kelompok lansia diberi jamu tradisional.

11. Data Sosial Ekonomi

NO KATEGORI JUMLAH
1. PENGHASILAN SENDIRI YA 9
TIDAK 11

34
PENGHASILAN
2. MENCUKUPI YA 20
TIDAK 0
DANA DARI SUMBER
3. LAIN YA 16
TIDAK 4
Tabel 11.Data sosial ekonomi pada lansia

PENGHASILAN SENDIRI

45% YA
55% TIDAK

Diagram 11.1. Penghasilan sendiri pada lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 55% kelompok lansia tidak mempunyai penghasilan sendiri dan 45% kelompok lansia

mempunyai penghasilan sendiri.

Penghasilan Mencukupi untuk Lansia

Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100%

penghasilan yang diperoleh kelompok lansia mencukupi.

35
DANA DARI SUMBER LAIN
(KELUARGA, PENSIUNAN
DLL)

20%
YA
TIDAK
80%

Diagram 11.2. Dana dari sumber lain (keluarga, pensiunan, dll) untuk lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 80% kelompok lansia dana dari sumber lain dan 20% kelompok lansia dana tidak dari

sumber lain.

12. Hubungan Sosial

Tabel 12. Hubungan sosial pada lansia

NO KATEGORI JUMLAH
INTERAKSI DENGAN
1. LINGKUNGAN YA 20
TIDAK 0
2. KEGIATAN SOSIAL YA 14
TIDAK 6
MENGUNJUNGI SANAK
3. SAUDARA YA 19
TIDAK 1
4. REKREASI YA 13
TIDAK 7
Interaksi dengan Keluarga dan Lingkungan Sosial

Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100%

kelompok lansia berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan sosial.

36
MENGIKUTI KEGIATAN
SOSIAL

30%
YA
TIDAK
70%

Diagram 12.1. Lansia yang mengikuti kegiatan sosial

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 70% kelompok lansia mengikuti kegiatan sosial dan 30% kelompok lansia tidak megikuti

kegiatan sosial.

MENGUNJUNGI SANAK
SAUDARA

5%

YA
TIDAK

95%

Diagram 12.2. Lansia mengunjungi sanak saudara

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 95% kelompok lansia mengunjungi sanak saudara dan 5% kelompok lansia tidak

mengunjungi sanak saudara.

37
REKREASI

35% YA
TIDAK
65%

Diagram 12.3. Lansia mengikuti rekreasi

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 65% kelompok lansia mengikuti rekreasi dan 35% kelompok lansia tidak mengikuti

rekreasi.

13. Kegiatan Kelompok Usia Lanjut

NO KATEGORI JUMLAH
PERKUMPULAN KELOMPOK
1. USIA LANJUT YA 20
TIDAK 0
MEMANFAATKAN KELOMPOK
2. USIA LANJUT YA 13
TIDAK 7
Tabel 13. Kegiatan kelompok usia lanjut

Perkumpulan Kelompok Lansia

Dari 20 orang kelompok lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh data 100%

kelompok lansia berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan sosial.

38
MEMANFAATKAN
KELOMPOK LANSIA

35% YA
TIDAK
65%

Diagram 13.1. Memanfaatkan kelompok lansia

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 65% memanfaatkan kelompok lansia dan 35% tidak memanfaatkan kelompok lansia.

14. Pengetahuan Kesehatan

NO KATEGORI JUMLAH
PENGETAHUAN TENTANG SUDAH TAU DAN
1. MASALAH KESEHATAN JELAS 4
TAU TAPI BELUM
JELAS 12
BELUM TAU 4
PENGETAHUAN CARA SUDAH TAU DAN
2. PENCEGAHAN DAN PERAWATAN JELAS 5
TAU TAPI BELUM
JELAS 11
BELUM TAU 4
PENGETAHUAN POLA HIDUP SUDAH TAU DAN
3. SEHAT JELAS 5
TAU TAPI BELUM
JELAS 13
BELUM TAU 2
Tabel 14. Pengetahuan kesehatan pada lansia

39
PENGETAHUAN TENTANG
MASALAH KESEHATAN

SUDAH TAU DAN


20% 20% JELAS
TAU TAPI BELUM
JELAS
BELUM TAU
60%

Diagram 14.1. Pengetahuan tentang masalah keseehatan

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 60% kelompok lansia tau tapi belum jelas tentang pengetahuan masalah kesehatan, 20%

kelompok lansia sudah tau dan jelas tentang pengetahuan masalah kesehatan, dan 20% kelompok

lansia belum tau tentang pengetahuan masalah kesehatan.

PENGETAHUAN CARA
PENCEGAHAN DAN
PERAWATAN

SUDAH TAU DAN


20% 25% JELAS
TAU TAPI BELUM
JELAS
BELUM TAU
55%

Diagram 14.2. Pengetahuan lansia cara pencegahan dan perawatan

40
Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 55% kelompok lansia tau tapi belum jelas tentang pengetahuan cara pencegahan dan

perawatan, 25% kelompok lansia sudah tau dan jelas tentang pengetahuan cara pencegahan dan

perawatan, dan 20% kelompok lansia belum tau tentang pengetahuan cara pencegahan dan

perawatan.

PENGETAHUAN POLA
HIDUP SEHAT

SUDAH TAU DAN


10% JELAS
25%
TAU TAPI BELUM
JELAS
BELUM TAU
65%

Diagram 14.3. Pengetahuan lansia tentang pola hidup sehat

Interpretasi : Dari 20 lansia di Posyandu Lansia RW.01 Kauman, diperoleh interpretasi sebagai

berikut: 65% kelompok lansia tau tapi belum jelas tentang pengetahuan pola hidup sehat, 25%

kelompok lansia sudah tau dan jelas tentang pengetahuan pola hidup sehat, dan 10% kelompok

lansia belum tau tentang pengetahuan pola hidup sehat.

3.1.4 Data Subsistem


1. Lingkungan Fisik
a. Sarana Perumahan
- Kontruksi
Konstruksi bangunan perumahan di RW 01 Kauman rata-rata terbuat dari batu
bata dan semen. Di Setiap jalan tanjakan atau turunana belum diberikan
pegangan untuk pengaman berjalan bagi lansia.

41
- Luas
Tidak ada data.

- Lantai
Rata-rata lantai rumah lansia di RW 01 Kauman sebagian besar lantai ruangan
kamar, teras depan kamar, dan kamar mandi terbuat dari keramik.
- Penerangan
Di setiap rumah RW 01 Kauman pencahayaan cukup baik.
- Ventilasi
Di setiap rumah lansia RW.01 Kauman ventilasinya cukup baik.
- Kebersihan
Di setiap rumah lansia RW.01 Kauman kebersihannya cukup terjaga, terlihat
lingkungan disekitar rumah cukup bersih. Kebersihan kamar mandi dan dapur
juga cukup terjaga.
b. Sarana Sumber Air Bersih
Air bersih di RW. 01 Kauman bersumber dari air tanah (sumur) dan juga PDAM.
Kualitas airnya bersih, jernih, dan tidak berbau.
c. Sarana Pembuangan Sampah
Setiap pagi sampah-sampah tersebut dibawa oleh petugas bagian kebersihan
Pemkot Malang.
d. Sarana Pembuangan Kotoran Manusia
Untuk pembuangan kotoran manusia langsung ke sungai dekat rumah warga
RW.01 Kauman.
e. Sarana Mandi
Sarana kamar mandi di RW.01 Kauman yaitu di masing-masing rumah warga.
f. Sarana SPAL
Tidak terkaji.
2. Pelayanan Kesehatan dan Sosial
a. Petugas
Petugas kesehatan dari kader RW.01 Kauman dan Puskesmas Arjuno.
b. Kegiatan-Kegiatan yang Dilaksanakan
- Posyandu Lansia

42
RW.01 Kauman menyediakan posyandu lansia bagi warganya, yang diadakan
satu bulan sekali pada hari sabtu.
- Kegiatan Kelompok
1) Pengajian
2) Arisan PKK
3. Transportasi, Keamanan, dan Keselamatan
a. Sarana Jalan dan Transportasi di Lingkungan Kelompok Lansia
Sarana transportasi lansia di RW.01 Kauman yaitu dengan kendaraan umum dan
kendaraan pribadi.
b. Keamanan Lingkungan
- Security
Tidak ada security di wilayah warga RW.01 Kauman.
- Pencegahan Kebakaran
- Tidak ada APAR di wilayah warga RW.01 Kauman.
- Kualitas Air dan Udara
Kualitas air RW.01 Kauman cukup baik, bersih, jernih dan tidak berbau.
Kualitas udaranya cukup baik.
c. Keselamatan
- Penggunaan Alat Bantu Jalan
Tidak ada alat bantu jalan di RW 1 Kauman
- Lingkungan yang Berisiko Terjadi Kecelakaan Pada Lansia
Lingkungan yang berisiko terjadinya kecelakaan pada lansia tidak adanya
pengaman di jalan menanjak.
4. Politik Dan Pemerintahan
a. Stuktur Organisasi
Tidak terkaji

b. Program-Program
- Terdapat posyandu lansia dan balita
c. Dasar Pendirian
- Tidak terkaji

43
d. Sistem Pendanaan
Sistem pendanaan didapat dari pemerintah
5. Komunikasi
a. Sarana Komunikasi yang Digunakan
Komunikasi diberikan melalui kader secara langsung dan diberitahukan kepada
lansia untuk mengikuti posyandu lansia
b. Pola Komunikasi Antar Anggota Kelompok
Diantara lansia sudah saling mengenal pada anggota kelompok yang lain
c. Penyebaran Informasi Kegiatan Kelompok
Komunikasi diberikan melalui kader secara langsung dan diberitahukan kepada
lansia untuk mengikuti posyandu lansia
d. Komunikasi Kelompok dengan Puskesmas, RW, dan Kelurahan

6. Ekonomi
a. Status Pekerjaan Anggota Kelompok Lansia dan Tingkat Pendapatan
Anggota Kelompok
Sebagian besar kelompok lansia saat ini tidak punya pekerjaan dan pendapatan.
Namun sebagian besar mendapatkan uang dari anggota keluarga dan pensiunan
b. Sarana Ekonomi yang Tersedia di Masyarkat (Pasar, Toko, Warung)
Sarana ekonomi yang ada didekat lingkungan cukup banyak. Terdapat warung, dan
pasar yang terjangkau.

7. Rekreasi
a. Sarana Rekreasi yang Tersedia di Masyarakat
Sarana Rekreasi yang tersedia adalah televisi dan terdapat spot foto yaitu
Kampoeng Heritage.
b. Kebiasaan Rekreasi/ Pola Pemanfaatan Waktu Luang
Lansia tidak terbiasa dengan rekreasi dan memanfaatkan waktu dengan keluarga
dirumah.

44
FORMAT ANALISA DATA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Nama komunitas : Komunitas Lansia RW 01 Kauman

Nama masalah :

Faktor-faktor yang Korelasi dengan masalah Data Fokus


berhubungan
(Rasional)
1. Kurang aktivitas fisik 1. Kurangnya melakukan 1. Didapatkan data dari 20
harian aktivitas fisik atau lansia terdapat 9 lansia
2. Gangguan kebiasaan olahraga merupakan dengan IMT lebih dari
makan salah satu faktor normal, 8 lansia dengan IMT
3. Sering makan makanan penyebab terjadinya normal dan 3 lansia dengan
berminyak/berlemak kegemukan dengan IMT IMT kurang. Jumlah lansia
diatas normal. Pada usia 20 orang dengan 75% (15
lanjut yang menderita lansia) yang aktivitas fisiknya
penyakit tertentu bukan kurang yaitu olahraga
berarti tidak boleh 2. Didapatkan data dari 20
berolahraga, pada lansia 7 lansia (35%)
umumnya dapat mempunyai kebiasaan makan
melanjutkan kebiasaan asin, dan 5 lansia (25%)
berolahraga namun mempunyai kebiasaan makan
harus konsultasi dengan manis
dokter olahraga apa 3. Didapatkan data dari 20
yang sesuai dan tidak lansia 4 lansia (20%)
mempengaruhi mempunyai kebiasaan makan
penyakitnya makanan
2. Garam dapat berminyak/berlemak
meningkatkan retensi air
atau menahan air
didalam tubuh, selain
itu makanan manis juga
mengandung banyak

45
kalori yang dapat
meningkatkan berat
badan
3. Didalam gorengan
terdapat banyak minyak
dengan kandungan
tinggi kalori bahkan bila
dibandingkan dengan
karbohidrat. Saat kalori
sebagai sumber energy
menumpuk, maka tubuh
akan menyimpan
kelebihanya sebagai
lemak.

1. Penyakit degenerative 1. Hipertensi merupakan


salah satu faktor risiko
(hipertensi) yang dapat
menyebabkan penurunan 1. Didapatkan data sejumlah 11
sirkulasi darah ke otak. lansia dari 20 lansia
Bertambahnya umur mengalami masalah
yang disebabkan oleh kesehatan yaitu hipertensi
perubahan struktur pada Sebanyak 10 lansia (50%)
pembuluh darah besar, terdapat keluhan kesehatan
sehingga pembuluh yang berkaitan fungsi jantung
darah menjadi lebih (jantung berdebar-debar,
sempit dan dinding cepat lelah, pusing, dan nyeri
pada daerah tengkuk)
pembuluh darah menjadi
lebih kaku.

1. Gangguan fungsi
1. Dampak dari
kognitif menurunnya fungsi
kognitif pada lansia
1. Dari 20 lansia, didapatkan
akan menyebabkan
data sejumlah 4 lansia yang

46
2. Kurang minat dalam kesulitan dalam sudah tau dan jelas dalam
mengingat informasi. pengetahuan tentang masalah
belajar
2. Pengetahuan merupakan kesehatan. Sejumlah 12
subyek yang sangat lansia yang tau tapi belum
penting untuk jelas dalam pengetahuan
terbentuknya tindakana tentang masalah kesehatan.
Dan sejumlah 4 lansia
seseorang dengan
belum tau tentang masalah
tingginya pengetahuan, kesehatan
makan seseorang Dari 20 lansia, didapatkan
tersebut akan mudah data sejumlah 5 lansia yang
melakukan suatu sudah tau dan jelas dalam
tindakan yang pengetahuan cara
diinginkan. pencegahan dan perawatan.
Sejumlah 11 lansia yang tau
tapi belum jelas dalam cara
pencegahan dan perawatan.
Dan sejumlah 4 lansia belum
tau cara pencegahan dan
perawatan
Dari 20 lansia, didapatkan
data sejumlah 5 lansia yang
sudah tau dan jelas dalam
pola hidup sehat. Sejumlah
13 lansia yang tau tapi belum
jelas dalam cara pola hidup
sehat. Dan sejumlah 2 lansia
belum tau cara pola hidup
sehat.
2. Dari 20 lansia mayoritas
pendidikan terakhir sekolah
dasar (SD) sejumlah 9 lansia.

47
Lampiran :

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1 Berat badan lebih pada kelompok lansia di RW 1 Kauman b.d kurang aktivitas fisik

2 Defisit pengetahuan pada kelompok lansia di RW 1 Kauman b.d gangguan fungsi


kognitif

3 Risiko perfusi serebral tidak efektif pada kelompok lansia di RW 1 Kauman b.d
penyekait degenerative (hipertensi)

48
FORMAT MENYUSUN SKALA PRIORITAS

Poin Tingkat Kemungkinan Nilai


Diagnosa Perhatian
untuk
Keperawatan/Kriteria masyarakat prevalensi bahaya Total
dikelola

Berat badan lebih pada


+++(3) ++++(4) +++(3) ++++(4) 144
kelompok lansia di RW

49
1 b.d kurang aktivitas
fisik

Risiko perfusi serebral


tidak efektif pada
kelompok lansia di RW
1 b.d kondisi klinis
++(2) ++++(4) ++++(4) +++(3) 96
(hipertensi)

Defisit pengetahuan
pada kelompok lansia di
RW 1 b.d gangguan
fungsi kognitif
++++(4) +++(3) +++(3) +++(3) 108

Keterangan :

50
1. Rentang skor : 1 - 4
2. Skor yang diperoleh dikalikan ke kanan : skor perhatian masyarakat x skor poin prevalensi x
skor
tingkat bahaya x store kemungkinan untuk di kelola = Nilai total
3. Prioritas masalah berdasarkan urutan perolehan skor

FORMAT PLANNING OF ACTION (RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


KOMUNITAS)

NAMA KOMUNITAS :

No Tujuan Umum Indikator Rencana Tindakan Penang Temp Wa Metoda


Dan Khusus Pencapaian at ktu
Diagn gung
Hasil
osa jawab

1. Tujuan 1. Dapat Edukasi diet Kelompok Balai - Cerama


Umum: mematu 1. Jelaskan tujuan RW 1 h,
Agar lansia di hi diet kepatuhan diet kaum tanya
RW 01
Kauman berat sesuai terhadap an jawab
badan dalam progara kesehatan dan
batas normal
m yang 2. Informasikan diskusi
Tujuan dianjurk makanan yang
Khusus :
an diperbolehkan
1. Dapat
2. Dapat dan dilarang
mempertah
ankan berat melakua 3. Ajarkan cara
badan
kan olah merencanakan
dalam
batas raga makanan yang
normal
sesuai sesuai program
2. Dapat
meningkatk dengan Promosi latihan
an perilaku
kemamp fisik
sehat agar
terhindar uan dan
dari Edukasi
anjuran
obesitas

51
3. Berat 1. Jelaskan
badan manfaat
membai kesehatan dan
k efek fisiologis
4. IMT olahraga
membai 2. Jelaskan jenis
k latihan yang
sesuai dengan
kondisi
kesehatan
3. Ajarkan latihan
pemanasan dan
pendinginan
yang tepat dan
teknik
menghindari
cidera saat
berolahraga
Observasi
1. Identifikasi
hambatan untuk
berolahraga
2. Monitor respon
terhadap
program latihan
3. Motivasi
memulai atau
melanjutkan
olahraga

52
2. Tujuan 1. Dapat Edukasi proses Kelompok Balai Cerama
Umum : memaha penyakit RW 1 h,
Agar lansia di mi apa Kaum tanya
RW 01 1. Jelaskan
Kauman yang an jawab
penyebab dan
mampu dijelaska dan
faktor risiko
meningkatkan
n diskusi
kemampuan penyakit
pengetahuan 2. Kemam
2. Jelaskan proses
dalam puan
pencegahan patofisiologi
menjelas
penyakit dan munculnya
perawatan kan
penyakit
lansia pengeta
3. Jelaskan tanda
Tujuan huan
Khusus : dan gejala yang
tentang
1.Meningkatka ditimbulkan
suatu
n kemampuan oleh penyakit
pencegahan topik
4. Jelaskan
penyakit meningk
dengan cara kemungkinan
olahraga at
terjadinya
teratur 3. Perilaku
komplikasi
2.Meningkatka sesuai
5. Ajarkan cara
n pengetahuan dengan
dan bisa meredakan/men
memilih jenis pengeta
gatasi gejala
makanan yang huan
yang dirasakan
baik untuk
meningk
lansia
at

53
3. Tujuan umum: 1. Dapat Edukasi diet Kelompok Balai Cerama
Agar lansia di mematu 1. Jelaskan tujuan RW 1 h,
RW 01 hi diet kepatuhan diet Kaum tanya
Kauman dapat
menurunkan sesuai terhadap an jawab
resiko progara kesehatan dan
terjadinya
m yang 2. Informasikan diskusi
perfusi
jaringan dianjurk makanan yang
cerebral tidak an diperbolehkan
efektif
2. Sakit dan dilarang
Tujuan
kepala 3. Ajarkan cara
Khusus :
menurun merencanakan
1. Tekanan
darah 3. Dapat makanan yang
dalam mematu sesuai program
batas
normal hi Edukasi program
2. Sakit program pengobatan
kepala
menurun pengoba 1. Jelakan
tan manfaat dan
sesuai efek samping
anjuran pengobatan
4. Tekanan 2. Anjurkan
darah mengkonsumsi
sistolik obat sesuai
membai indikasi
k 3. Anjurkan
5. Tekanan bertanya jika
darah ada sesuatu
diastolik yang tidak
membai dimengerti
k sebelum dan
sesudah

54
pengobatan
dilakukan

55

Anda mungkin juga menyukai