Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Tn. A
DENGAN MASALAH
PENYAKIT TYPOID
PADA Tn. A

Intania Elfitri Hidayah


Dwita Galih Kirana
Nurul Laily Masruroh
http://www.free-powerpoint-templates-design.com Ryan Hidayat
Agenda
DEFINISI ASKEP DAN CONTOH KASUS

ETIOLOGI & PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS &PEMERIKSAAN PENUNJANG

PENATALAKSANAAN
DEFINISI

Demam typoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada
saluran pencernaan yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhosa,
secara klinis ditandai dengan demam yang lebih dari 1 minggu disertai
gangguan pencernaan dalam berbagai bentuk dan gangguan kesadaran
dalam berbagai tingkat.
ETIOLOGI

Penyebab demam typhoid adalah Salmonella typhi, basil gram negatif, bergerak
dengan Rambut getar, tidak berspora, mempunyai sekurang-kurangnya empat macam
antigen yaitu antigen O (somatic), H (flagella), Vi, dan protein membran hialin.
Setelah melewati kelenjar-kele

PATOFISIOLOGI
njar limfe ini Salmonella typii
lain mencapai hati melalui sir
kulasi portal dari usus Salmon
ela typii bersarang di plasue p
eyeri, limfa, hati, dan bagian-b
agian lain sistem retikulo endo
terial.

Bakteri (Salmonella thypis) S. typii dan endotoksinnya merangsang


masuk ke tubuh manusia mel sintesis dan penglepasan zat pirogen
alui saluran cerna. Sebagian oleh leukosit pada jaringan yang
kuman dimusnahkan oleh asa meradang
m lambung sebagian lagi ma
suk ke usus halus dan menca
pai jaringan limpod plaque p
eyen di ileum terminalis yan
g mengalami hipertrofi.

Kuman Salmonella thypis kemu


dian menembus kelamina propia,
masuk aliran limfe dan mencapa
i kelenjar limfe mesentirial yang
juga mengalami hipertrofi.
MANIFESTASI KLINIS

Demam Gangguan pada saluran Gangguan kesadaran


pencernaan
Selama minggu pertama, suhu tubuh Umumnya kesadaran pasien menur
Pada mulut terdapat nafas berbau
berangsur-angsur naik setiap hari, bi un walaupun tidak berapa dalam, ya
tidak sedap, bibir kering dan peca
asanya menurun pada pagi hari dan itu apatis sampai somnolen. Jarang
h-pecah (ragaden). Pada abdomen
meningkat pada sore dan malam hari terjadi sopos, koma atau gelisah (ke
dapat ditemukan keadaan perut ke
. Dalam minggu kedua pasien terus cuali penyakitnya berat dan terlamb
mbung
berada dalam keadaan demam, pada at mendapatkan pengobatan).
minggu ketigaOption A
suhu berangsur turun
dan normal kembali pada akhir ming
gu kedua
Pemeriksaan leukosit

PEMERIKSAAN
PENUNJANG Pemeriksaan SGOT dan SGPT Biakan darah

Uji widal
PENATALAKSANAAN

1) Kebutuhan nutrisi / cairan dan elektrolit


- Jika pasien sadar diberikan makanan lunak dengan lauk pauk di cincing (hati daging) : sayuran labu siyem /
wortel yang dimasak lunak sekali
- Pasien yang kesadarannya menurun sekali diberikan makanan cair personde, kalori sesuai
dengan kebutuhannya
- Jika pasien parah seperti yang menderita dividen di pasang infus dengan cairan glukosa dan
NaCl Gangguan suhu tubuh
- Untuk menurunkan suhu tubuh dengan memberikan obat secara adekuat dan istirahat mutlak sampai suhu
turun diteruskan 2 minggu lagi kemudian imobilisasi bertahap
- Ruangan diatur agar cukup ventilasi
- Anak jangan ditutupi dengan selimut yang tebal agar penguapan suhu lebih lancer
2) Gangguan rasa aman dan nyaman
- Perawatan mulut 2x sehari oleskan boraks gliserin (cream) sering-sering dan sering diberikan minum untuk
meningkatkan nafsu makan
- Karena pasien apatik harus lebih diperhatikan dan diajak komunikasi
3) Resiko terjadinya komplikasi
- Obat kloramfenikol, dosis 100 mg / kg BB / hari diberikan 4x / hari
- Istirahat
- Pengawasan komplikasi
- Perdarahan usus, perforasi usus dan komplikasi lain
.
Contoh kasus

1. INDENTITAS UMUM
Identitas Kepala Keluarga
Nama : Bapak Ardhyansyah
Pendidikan : SMA
Umur : 37 thn
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat NTI Blok QE
Suku : Bugis
No. Telpon :

2. Riwayat Kesehatan Inti


Riwayat keluarga saat ini : Sebelumnya Ulpa
sudah pernah menderita penyakit seperti inid : Laki-Laki
an pernah dirawat di RS 6 bulan yang lalu. D : Perempuan
an bulan Desember kemarin Ulpa sakit sepe : Meninggal
rti ini lagi. Dengan data yang diperoleh: : Tinggal Serumah
Hemoglobin : 12,6 gr/dl : Penderita Typoid
Hematokrit : 38 vol % Tipe keluarga : extended family (keluarga be
Leukosit : 18.000/mm³ darah sar), yaitu keluarga yang terdiri dari nenek, a
Trombosit : 282.000/mm³ darah yah, ibu, dan anak.
Contoh kasus
1. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap perkembangan keluarga saat ini
a. Tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah : Mensosialisasikan anak, termasuk meningkatkan p
restasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya.
b. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan : Tidak ada masalah dalam intensitas pertemuan d
engan anggota keluarga yang lain.
c. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga : Keluarga berusaha memenuhi kebutuhan kesehatan
anggotanya. Bila ada yang sakit, biasanya mereka membeli obat di toko dan berobat di puskesmas terdekat.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah : Rumah yang di tempati adalah milik sendiri. Rumah ituberukuran 4X7. Yang terdiri dari satu ruang
tamu, dua kamar tidur, satudapur, satu kamar mandi, satu WC, dan satu warung. Lantai rumahterbuat dari plester, lantai r
umah tidak begitu bersih, di depan rumahada banyak tanaman. Rumah menghadap ke timur, pencahayaan masih kurang
hanya dari ventilasi dekat ruang tamu . Pembuangan sampah masih belum tertata dengan baik karena keluarga klien suk
a membakar kotoran sampah di depan rumah dan mengakibatkan polusi

Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Keluarga Bpk. Ardhyansyah tinggal di lingkungan yang cukup padatpe
nduduknya tetapi letak rumahnya tidak begitu ramai karena dibelakang.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Bpk. Ardhyansyah mengatakan selalu mengikuti kegiat
an yang diadakanmasyarakat / kampung
Contoh kasus
STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek : Penyakit yang diderita Ulpa merupakan masalah yang harus seg
era ditangani. Biasanya jika anak sakit Ny. Daswati mengobati anaknya dengan membelika
n obat dari toko dahulu jika dirasa tidak ada perubahan keluarga membawa anaknya untuk b
erobat kepuskesmas

PEMERIKSAAN FISIK
Contoh kasus
HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga terhadap perawat atau petugas kesehatan : Keluarga berharap dengan data
ngnya petugas kesehatan dirumahnya ini memberikan informasi yang berkaitan dengan penya
kit yang diderita Ulpa saat ini. Sehingga keluarga mampu mengenal danmengerti dan memberi
kan perawatan yang benar pada Ulpa sehinggaanaknya dapat sembuh dengan cepat. Dan tida
k terjadi kekambuhan lagi pada Ulpa. Dari hasil pengkajian yang dilakukan, Ulpa masih mende
rita Typhoid. Sebelumnya Ulpa juga pernah menderita Typhoid dan pernah diopnam di RS dan
sudah sembuh, tetapi tidak lama kemudian penyakit ini kambuh lagi, dan orang tuanya baru m
emeriksakannya di Puskesmas.
Analisa Data
Contoh kasus
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Hipertermi pada ulpa di keluarga Bapak ardhyansah berhubungan dengan ketidakmampuan ke
luarga merawat anggota keluarga yang menderita Typhoid.
Gangguan pemenuhan nutrisi pada Ulpa di keluarga Bapak ardhyansah berhubungan dengan
ketidak mampuan keluarga merawat anak yang mengalamianoreksia.
Intervensi
Intervensi
Implementasi
Implementasi
Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai