Universitas Jember
Oleh
Sintara Ekayasa
NIM 122310101036
BAB I. PENDAHULUAN
Diperoleh hasil inspeksi kondisi gigi An. F kurang bersih. Perlu diberikan
pendidikan kesehatan tentang perawatan gigi dan mulut serta cara menggosok gigi
yang baik dan benar pada An. F.
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Pendidikan kesehatan pada anak tuna grahita tentang menjaga kebersihan
kuku di SLB Tunas Bangsa Bintoro, Patrang, Jember.
2.2 Manfaat
a. Sebagai upaya peningkatan kesehatan anak tunagrahita
b. Sebagai pencegahan masalah keperawatan akibat tidak tejaganya
kebersihan kuku anak tuna grahita
c. Sebagai langkah awal pencegahan masalah kesehatan pada anak tuna
grahita di SLB-Tunas Bangsa Bintoro, Patrang, Jember.
d. Sebagai penerapan asuhan keperawatan pada anak kebutuhan khusus
dengan tunagrahita di SLB Tunas Bangsa Bintoro, Patrang, Jember.
kesesuaian antara kemampuan yang aktual dengan potensi yang mereka miliki.
Jadi pencapaian kemandirian bagi anak tunagrahita tidak dapat diartikan sama
dengan pencapaian kemandirian anak normal pada umumnya. (Astati, 2007)
Pembelajaran pendidikan menolong diri sendiri (PMDS) sangat perlu bagi
anak tunagrahita ringan agar anak mampu untuk merawat diri sendiri dan merawat
kebersihan badan tanpa bantuan orang lain terutama untuk menjaga kebersihan
gigi dan mulut supaya siswa bisa mandiri di rumah. Meningkatkan kemandirian
anak Tunagrahita dapat dimulai dengan hal-hal kecil. Cara penyampaian harus
dengan cara yang menyenangkan sehingga anak dengan Tunagrahita merasa
nyaman dan aman. (Usfidarwati, 2012)
Pembelajaran menggosok gigi dan memelihara kebersihan mulut yang baik
dan benar diajarkan sesuai dengan langkah-langkah menggosok gigi. Menurut
Aziz (2004), cara menggosok gigi adalah bersihkan permukaan dalam dan luar
dari gigi bagian atas dengan gerakan memutar ke bawah, bersihkan permukaan
dalam dan luar dari gigi bagian bawah dengan gerakan memutar ke atas, tekan dan
putar sikat dengan lembut pada gusi guna melakukan pemijatan pada gusi,
bersihkan permukaan gigi depan bagian dalam dengan gerakan dari dalam ke luar,
bersihkan permukaan gigi geraham bagian atas dan bawah yang digunakan untuk
mengunyah dengan gerakan dari belakang ke depan lalu dari dalam ke luar dan
dari luar ke dalam.
DAFTAR PUSTAKA
Rosso dan Arlianti. 2009. Investasi untuk Kesehatan dan Gizi Sekolah di
Indonesia. Jakarta: World Bank.
Suhaeri, HN. 1997. Bimbingan Penyuluhan Untuk Anak Luar Biasa. Jakarta:
Dirjen Dikti PPTG.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SAP
Lampiran 2 SOP
Lampiran 3 Materi
Mengetahui
PJMK
Lampiran 1
1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan anak tunagrahita di SLB
Tunas Bangsa Kec. Patrang Jember termotivasi untuk menggosok gigi dengan
baik dan benar secara rutin.
2. Kompetensi Dasar
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan anak tunagrahita
mengerti menggosok gigi yang baik dan benar, manfaat dari menggosok gigi
yang baik dan benar, alat dan bahan untuk melakukan gosok gigi yang baik
dan benar.
3. Pokok Bahasan: Menggosok gigi yang baik dan benar
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian menggosok gigi
b. Manfaat gosok gigi yang baik dan benar
c. Alat dan bahan yang diperlukan untuk gosok gigi yang baik dan benar
d. Cara untuk gosok gigi yang baik dan benar
5. Waktu: 1 x 30 menit
6. Bahan/alat yang diperlukan: video
7. Model pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : menyimak video dan demonstrasi
b. Landasan teori : konstruktivisme
c. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Penyuluh mencari artikel tentang pentingnya gosok gigi yang baik dan benar
Laporan Praktikum Perawatan Pasien dengan Kebutuhan Khusus-PSIK 2015
Universitas Jember
Lampiran 2
SOP MENGGOSOK GIGI
PSIK
UNIVERSITAS JEMBER
PROSEDUR TETAP NO. DOKUMEN: NO. HALAMAN:
REVISI:
TANGGAL DITETAPKAN OLEH:
TERBIT:
Lampiran 3: Materi
MENGGOSOK GIGI
(SIKAT GIGI)