Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA ANAK PRASEKOLAH

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I
KELAS III B KEPERAWATAN

ADE AULIA MARETNA MARIA ULFA


ADRIANUS BIASA MOH SOFYAN
APDALIA NUR AFIFAH
EKAWATI SARAH
INTAN CAHYANI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIDYA NUSANTARA PALU

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan , dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan
metodelogi proses keperawatan, berpedomen pada standar praktik keperawatan, dilandasi
etik dan etika keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendidikan proses
keperawatan. Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya
kemampuan keluarga dalam mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian
kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada
anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses
tumbuh kembangnya. Peran keluarga sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan
kembang anak dapat mencapai hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama
dalam pola hidup sehat.
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/
toddler ( 1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga
remaja (11- 18 tahun )
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan sebagai potret
atau gambar dari orang tuanya saat masih kecil.Namun tidaklah demikian, karena anak
merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak
dapat diulang setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang
khusus terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif anak. disamping itu
keluarga mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu
unutk bersosialisasi mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar,
pembagian tanggung jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.

B. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mempelajari tentang asuhan keperawatan keluarga


terhadap anak usia pra sekolah.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
1. Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat, dibawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).

2. Tugas keluarga dibidang kesehatan adalah :


a. Mengenal kesehatan keluarga
b. memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan
upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan
keadaan keluarga
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
d. Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga

3. Anak prasekolah
Adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun

a. Ciri-ciri anak prasekolah

Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak


yang berada dalam tahapan sebelumya :

1) Anak prasekolah umumnya aktif


Mereka telah memiliki penguasaan dan control terhadap tubuhnya dan
sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
2) Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat
yang cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus
beristirahat cukup
3) Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control
terhadap jari dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum terampil,
belum biasa melakukan kegiatan yang rumit misalnya mengikat tali
sepatu.
4) Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya
koordinasi tangan masih belum sempurna
5) Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi otak
masih lunak.
6) Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil
dalam tugas yabg bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik halus.

b. Ciri sosial anak prasekolah


1) Umumnya anak pada tahap ini memiliki satu atau dua sahabat, sahabat
yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian
berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
2) Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan baik,
oleh karena kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
3) Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang
lebih besar.

c. Ciri emosional pada anak prasekolah


1) Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas dan
terbuka., sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
2) Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali
memperebutkan perhatian guru.

d. Ciri kognitif anak prasekolah


1) Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari
merekla senang berbicara khususnya dalam klelompoknya.
2) Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi minat,
kesempatan, interaksi, mengagumi dan kasih saying.

e. Cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi kompeten dengan cara
sebagai berikut :
1) Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
2) Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak
3) Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan
kesempatan
4) Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara
mandiri.
5) Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh lingkungannya.
6) Kagumilah apa yang dilakukan anak.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu diperoleh oleh perawat yaitu data yang
berhubungan dengan keluarga dan anak.

Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga

a. Identitas : nama KK, alamat, komposisi keluarga ( nama, hubungan keluarga,


pendidikan, pekerjaan ).
Tipe keluarga : mengenai jenis dan tipe keluarga
Suku bangsa : mengkaji asal / suku bangsa keluarga
Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
Status social ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh anggota
keluarga aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan keluarga
ditentukan oleh usia anak tertua dari keluraga inti.
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : tugas keluarga yang
belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi keluarga
3) Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga inti. Riwayat
kesehatan masing – masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya
pencegahan penyakit
4) Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan riwayat kesehatan
generasi diatas, tentang riwayat penyakit keturunan , upaya generasi tersebut
tentang upaya penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang diperhatikan
sampai saat ini
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi luas, tipe,
jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perletakan perabot
rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih danh
minum yang digunakan
2) Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan komunitas
setempat, yaitu tempat keluarga bertempat tinggal
3) Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan anggita
keluarga, mungkin keluarga sering berpindah tempat
4) Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai waktu yang
digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang
adadan sejauh mana keluarga berinteraksi
d. Struktur keluarga
1) Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing anggota keluarga
secara formal maupun informal baik dikeluarga maupun dimasyarakat.
2) Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.
3) Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa
pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga dalam
menciptakan komunikasi
4) Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan
e. Fungsi keluarga
1) fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
anggota keluarga , dukunagn anggota keluarga, hubungan psikososial dalam
anggota keluarga, bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
2) Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota keluarga
belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan perilaku yang berlaku
dikeluarga dan masyarakat.
3) Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga untuk
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota
keluarga, memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan.
f. Stress dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan penyesuaian
lebih kurang 6 bulan.Stressor jangka panjang memerlukan waktu penyesuaian
lebih 6 bulan.
2) Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor
3) Strategi koping
4) Strategi adaptasi disfungsional
g. Pemeriksaan kesehatan
h. Harapan keluarga

Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah


a. Identitas anak
b. Riwayat kehamilan sampai kelahiran
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
d. Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari – hari )
e. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang telah
dicapai ).
f. Periksaan kesehatan

Pengkajian fokus anak prasekolah

a. Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah sarana
stimulasinya
b. Sudakah anak diikutkan kegiatan play group
c. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari
d. Siapakah orang – orang yang setiap hari dengan anak.
e. Kemampuan apa yang telah di miliki anak saat ini
f. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
g. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
2. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan dengan masalah-masalah yang sering ditemui pada keluarga dengan
anak usia pra sekolah, diagnosa yang mungkin muncul diantaranya :
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Resiko cidera
c. Resiko trauma
d. Resiko keracunan
e. Resiko infeksi
f. Gangguan Penanganan Pemeliharaan Rumah / Penatalaksanaan Rumah
g. Gangguan pemenuhan nutrisi
h. Perubahan menjadi orang tua
i. Perubahan / Gangguan Tumbuh Kembang
j. Gangguan Komunikasi Verbal
k. Gangguan proses keluarga

3. Perencanaan
Perencanaan / intervensi pada asuhan keperawatan ditetapkan berdasarkan dengan
diagnosa yang telah diperoleh dari hasil pengkajian dan analisa data, serta sesuai
dengan tujuan asuhan keperawatan yang diharapkan oleh perawat dan pasien. Dalam
menetapkan intervensi, sebagai perawat hendaknya mengacu pada peran perawat
dalam lingkup perawatan keluarga  dengan anak usia pra sekolah, yaitu :
a. Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila ada indikasi
b. Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan
c. Koordinator dg layanan pediatric
d. Penyedia dan pelaksana imunisasi
e. Konselor pada nutrisi dan latihan
f. Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan
g. Pendidik tentang higiene perawatan gigi
h. Konselor pada keamanan lingkungan di rumah
i. Fasilitator dalam hubungan interpersonal
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu rangkaian
kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia prasekolah. Dimana, pada
anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses
tumbuh kembangnya.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak usia prasekolah lebih mengkhususkan
pengkajian pada anak usia prasekolah. Anak usia prasekolah adalah usia yang rentan
berbagai macam penyakit. Untuk itu pengawasan pada anak usia prasekolah sangat
penting agar anak tidak terkena penyakit atau masalah kesehatan.
1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data,
kemidian data tersebut dianalisa dan dikelompokan untuk menegakan
diagnosa keperawatan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah yang
ditemukan pada saat melakukan pengkajian.Rencana tindakan dilakukan
unutk mengurangi gejala dan keluhan pada pasien dan dapat memberikan rasa
aman dan nyaman.
3. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan tindakan keperawatan secara nyata pada
pasien, dengan perencanaan yang telah dibuat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien. dilakukan sejauh mana criteria dan
tujuan yang telah dapat dicapai. Adanya kerjasama keluarga, perawat dan
tenaga medis lainnya ternyata tindakan keperawtan dapat dilakukan dengan
tujuan dan criteria yang ada pada perencanaan dapat dicapai.Hasil evaluasi
klien sembuh
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/24436418/ASKEP_KELUARGA_PRASEKOLAH

Anda mungkin juga menyukai