Anda di halaman 1dari 20

Asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak pra sekolah

Tugas ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah keluarga

Dosen pengampu : Ari Setyowati M.Kep

Di susun oleh kelompok 3

Nama Anggota :

1. Diana Fatmawati (2018200015)


2. Yulita Amalia Putri (2018200017)
3. Indah Tri Wahyuni (2018200018)
4. Fifi Nur Aeni (2018200020)

PRODI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH

DI WONOSOBO

Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan

Keluarga Pada Anak Prasekolah dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Keluarga”, karena berdasarkan

kebutuhan dari materi diskusi kelas tentang Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Anak

Prasekolah dengan maksud untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang “Asuhan

Keperawatan Keluarga Pada Anak Prasekolah”.

Kami ucapkan terimakasih untuk dosen mata kuliah keluarga yaitu ibu Ari Setyowati M.Kep

karena beliau kami dapatkan menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan semoga dapat

memenuhi tugas yang di berikan oleh beliau.

Segala upaya telah di lakukan untuk membuat dan melengkapi isi makalah ini, dalam makalah ini

masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran agar di

jadikan masukan untuk tugas di lain waktu. Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa

tertutama di kelas kami dan juga tentunya mahasiswa lain.

Wonosobo, 12 November 2020

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG………………………………………………...4

B.   TUJUAN………………………………………………………………5

C.   BATASAN MASALAH………………………………………………5

BAB II TINJAUAN TEORI

A.   Pengertian keluarga…………………………………………….……..6

B.   Tugas keluarga dibidang kesehatan…………………………….……..6

C.   Pengertian anak prasekolah……………………………………….…..6

D.   Ciri fisik anak prasekolah……………………………………………..7

E.   Ciri social anak prasekolah…………………………………………...7

F.    Ciri emosiaonal anak prasekolah……………………………………..7

G.   Ciri kognitif anak prasekolah …………………………………………7

BAB III Asuhan Keperawatan Keluargan Anak Prasekolah …………10

BAB IV PENUTUP

A.   KESIMPULAN……………………………………………………….19
B.   SARAN………………………………………………………………..19

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung di berikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan,
dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan metodelogi proses
keperawatan, berpedoman pada standar praktik keperawatan, di landasi etik dan etika
keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendidikan proses keperawatan.
Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah di tingkatkannya kemampuan keluarga dalam
mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak pra sekolah adalah suatu rangkaian kegiatan
yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia pra sekolah. Dimana, pada anak usia ini yang
rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran
keluarga sangat di butuhkan sehingga proses tumbuh kembang anak dapat mencapai hasil yang
sesuai dengan yang di harapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Anak merupakan individu yang berada dalan satu rentang perubahan perkembangan yang
di mulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ),
prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18 tahun )
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering di katakan sebagai potret atau gambar dari
orang tuanya saat masih kecil. Namun tidak demikian, karena anak merupakan individu tersendiri
yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus
terhadap perkembangan fisik, sosial , emosional dan kognitif anak. Di samping itu keluarga
mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan rasa aman anak, membantu untuk bersosialisasi
mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian tanggung jawab, dan
kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.
B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih dalam tentang Asuhan

Keperawatan Keluarga pada Anak Pra Sekolah. Disamping itu, penulisan juga bertujuan untuk

memenuhi tugas yang bertujuan untuk menerapkan konsep materi keperawatan keluarga.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengertian keluarga

2. Tugas keluarga di bidang kesehatan

3. Pengertian anak prasekolah

4. Ciri fisik anak prasekolah

5. Ciri sosial anak prasekolah

6. Ciri emosiaonal anak prasekolah

7. Ciri kognitif anak prasekolah

C. Batasan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu Asuhan Keperawatan Keluarga pada An.F

Keluarga Bpk. A terhadap Anak Usia Pra Sesekolah.


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang era tantara anggotanya dengan
keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga layanan atau unit layanan perlu di
perhitungkan. (Friedman, 2010).
Keluarga adalah sekumpulan orang yang di hubungkan oleh ikatan perkawinan, adaptasi,
dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental dan emosional serta social individu yang ada di
dalamnya, di lihat dari interaksi yang regular dan di tandai dengan adanya ketergantungan dan
hubungan untuk mencapai tujuan umum. (Zaidin Ali, 2010)
Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang di ikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain.
(Harmoko, 2012).
2. Tugas keluarga dibidang kesehatan adalah :
a.    Mengenal masalah kesehatan keluarga
b.    Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya
keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan
keluarga.
c.    Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
d.    Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e.    Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.

3. Anak pra sekolah


Adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun

Ciri fisik anak pra sekolah


Penampilan maupun gerak gerik pra sekolah mudah di bedakan dengan anak yang berada dalam
tahapan sebelumya :
a.    Anak pra sekolah umumnya aktif
Mereka telah memiliki penguasaan dan kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan
yang dilakukan sendiri.
b.    Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup, sering
kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup.
c.    Otot – otot besar pada anak pra sekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap jari dan
tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum biasa melakukan kegiatan yang
rumit misalnya mengikat tali sepatu.
d.    Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya pada
objek – objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih belum sempurna.
e.    Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih lunak.
f.     Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas yang
bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus.

Ciri Sosial Anak Pra Sekolah


a.    Umumnya anak ada tahap ini memiliki satu atau dua sahabat, sahabat yang di pilih biasanya
yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang
berbeda.
b.    Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terorganisasi dengan baik, oleh karena
kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
c.    Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar.

Ciri Emosional pada Anak Prasekolah


a.    Anak pra sekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas dan terbuka., sikap
marah sering di perlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
b.    Iri hati pada anak pra sekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian
guru.

Ciri Kognitif Anak Pra Sekolah


a.    Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang
berbicara khususnya dalam kelompoknya.
b.    Kompetensi anak perlu di kembangkan melalui interaksi minat, kesempatan, interaksi,
mengagumi dan kasih sayang.

Cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi kompeten dengan cara sebagai berikut :

a. Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.


b. Tunjukan minat terhadap apa yang di lakukan dan di katakan anak
c. Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan
dalam banyak hal.
d. Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan kegiatan secara mandiri.
e. Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh lingkungannya.
f. Kagumilah apa yang dilakukan anak.

B. ASUHAN KEPERAWATAN
I.      Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu di peroleh oleh perawat yaitu data yang berhubungan
dengan keluarga dan anak.

Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga


a. Identitas : Nama KK, alamat, komposisi keluarga ( nama, seks, hubungan keluarga,
pendidikan, pekerjaan ).

Tipe keluarga : Mengenai jenis dan tipe keluarga


Suku bangsa : Mengkaji asal / suku bangsa keluarga.
Agama : Agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat mempengaruhi kesehatan.
Status sosial ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh anggota keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga.

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini : Tahap perkembangan keluarga ditentukan


oleh usia anak tertua dari keluraga inti.
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Tugas keluarga yang belum
terpenuhi dan kendala yang di hadapi keluarga.
3) Riwayat kesehatan keluarga inti : Riwayat kesehatan keluarga inti. Riwayat
kesehatan masing – masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya
pencegahan penyakit.
4) Riwayat kesehatan keluarga suami istri yang menjelaskan riwayat kesehatan
generasi di atas, tentang riwayat penyakit keturunan , upaya generasi tersebut
tentang upaya penanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang diperhatikan
sampai saat ini.

c. Lingkungan

1) Karakteristik rumah : Tentang rumah yang di huni keluarga meliputi luas, tipe,
jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perletakan perabot
rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih danh minum
yang digunakan.
2) Karakteristik lingkungan : Karakteristik dari tetangga, dan komunitas setempat,
yaitu tempat keluarga bertempat tinggal.
3) Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan anggita
keluarga, mungkin keluarga sering berpindah tempat.
4) Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai waktu yang di
gunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan
sejauh mana keluarga berinteraksi

d. Struktur Keluarga

1) Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing anggota keluarga secara
formal maupun informal baik di keluarga maupun di masyarakat.
2) Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.
3) Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa
pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga dalam
menciptakan komunikasi.
4) Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan.

e. Fungsi Keluarga

1) fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan di miliki
anggota keluarga , dukunagn anggota keluarga, hubungan psikososial dalam
anggota keluarga, bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota keluarga
belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan perilaku yang berlaku di keluarga
dan masyarakat.
3) Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga,
memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.

f. Stress dan koping keluarga

1) Stressor jangka pendek dan panjang


Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan penyesuaian
lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang memerlukan waktu penyesuaian
lebih 6 bulan.
2) Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor
3) Strategi koping
4) Strategi adaptasi disfungsional

g. Pemeriksaan kesehatan
h. Harapan keluarga

Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah


a. Identitas anak
b. Riwayat kehamilan sampai kelahiran
c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini
d. Kebiasaan saat ini ( pola perilaku dan kegiatan sehari – hari )
e. Pertumbuhan dan perkembangan saat ini ( termasuk kemampuan yang telah dicapai ).
f. Periksaan kesehatan
Pengkajian fokus anak prasekolah
a. Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama di rumah dan adakah sarana
stimulasinya
b. Sudahkah anak di ikutkan kegiatan play group
c. Berapa lama waktu yang di miliki orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap hari
d. Siapakah orang – orang yang setiap hari dengan anak.
e. Kemampuan apa yang telah di miliki anak saat ini
f. Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
g. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

I.              Data Umum


1.    NAMA KEPALA KELUARGA : BPK. A
2.    ALAMAT : SAPURAN, WONOSOBO
3.    KOMPOSISI KELUARGA

No Nama JK Hub Umur Pendidikan


1. bpk. A L Ayah 35 SMA
2. ny. S P Ibu 32 SMA
3. an. F L Anak 5 -

Ket : : Laki - laki


  : Perempuan
- - - - - - : Tinggal serumah

4.    Tipe Keluarga


Tipe Keluarga Bpk. H adalah keluarga dengan Nuclear Family, dimana dalam keluarga hanya ada
ayah, ibu dan anak.
5.    Suku Bangsa
Keluarga Bpk. A adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat ke
klinik ataupun langsung membeli obat ke apotek
6.    Agama
Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu, semua aktivitas
yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.
7.    Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ibu S mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari – hari dan
setiap bulanannya ibu S mendapat penghasilan tambahan dari berjualan jajanan anak anak
didepan rumahnya.
8.    Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota,salah satu disebabkan
karma aktifitas suami ibu S yang sibuk sebagai karyawan buruh pabrik dan hanya libur hari
minggu yang terkadang untuk istirahat bpk. A.

II.        Riwayat dan Tahapan Perkembangan


9.    Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga : menanamkan nilai dan
norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan. Ibu mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup atau sesuai sehingga mereka
jarang berantem dan bisa bermain serta perhatian yang diberikan cukup oleh kedua orang tua.
10. Riwayat Keluarga Inti
Ibu S mengatakan bahwa dulu ibu S dengan Bpk A adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh
orang tua dan akhirnya menikah
11. Riwayat Keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua dan pihak suami atau istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, pemabuk
ataupun berjudi

III.           Lingkungan
12. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. A adalah rumah sendiri dengan luas 6x 6m2. rumah terdiri
atas 2 lantai dengan tipe permanent, lantai keramik, keadaan bersih.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi dan jamban sendiri,
keadaan bersih sumber air dari PDAM air tidak berasa, berbau dan dalam keadaan bersih
13. Karakteristik Tetangga
Kehidupan antar tetangga dan warga sekitar terjalin baik dan saling mengunjungi, saling tolong
menolong dan toleransinya sangat baik.
14. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bpk A sejak menikah hanya tinggal ditempat yang saat ini mereka tinggali.
15. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Bpk A tetap mengikuti kegiatan dikmpungnya jika memiliki waktu yang pas. Ibu Smengatakan
mengikuti kegiatan seperti arisan dan olahraga sepak bola putri di tempat tinggalnya.
16. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Bpk A tinggal secara mandiri tanpa orang tua.
IV.          Struktur Keluarga
17. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang dihadapi baik itu
masalah keluarga maupun pekerjaan, biasanya Bpk A selalu membicarakan dengan ibu S.
18. Struktur Kekuatan keluarga
Keluarga Bpk A saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta saling mendukung.
Bpk A dan Ibu S, mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Untuk An. F masih usia pra sekolah sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari ataupun
apabila sedang sakit dirawat oleh ibu S dan dibantu oleh Bpk A. Apabila ada masalah ibu S
diskusi dengan suami dan meminta nasehat kepadanya.

19. Struktur Peran


-          Bpk A adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai buruh karyawan pabrik di PT.Mekar
Abadi. Bpk A bekerja dari hari Senen – Sabtu dan pada hari libur membantu mengasuh kedua
anaknya di rumah
-          Ibu S adalah seorang ibu RT, merawat anaknya yang masih usia pra sekolah dan berjualan
jajanan anak anak untuk mengisi waktu luangnya dan untuk membantu perekonomian keluarga.
-          Dalam pelaksanaan peran masing – masing tidak ada masalah
20. Nilai atau norma budaya
Keluarga Bpk A menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran agama Islam dan
mengharapkan anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan agama. Dalam keluarga
diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.

V.           Fungsi Keluarga


21. Fungsi Afektif
Semua Anggota keluarga Bpk A saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila ada yang sakit
mereka saling membantu
22. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bpk A menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka membiasakan
anak mareka bermain denga temannya.
23. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ibu. S mengatakan An,F sering demam dan batuk. Apabila demam biasanya dikompres dan bila
kondisi panas tidak turun maka Ibu S menebus obat penurun panas yang diresepkan dokter.
Ibu S mengatakan An F sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi.
VI.          Stress dan koping keluarga
24. Stress jangka pendek dan jangka panjang
Ibu S mengatakan ingin sering berkumpul dengan keluarga dan sekali kali berekreasi bersama
anak dan suaminya ketika suaminya libur bekerja.
25. Kemampuan keluarga
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami. Keluarga bisanya
mencoba mandiri dan menyelesaikan masalah tanpa melibatkan keluarga.
26. Strategi Koping
Ibu S mengatakan jika ada masalah selalau mendiskusikan dengan Bpk A sehingga masukan
satu sama lain dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
27. Strategi adaptasi fungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara – cara keluarga mengatasi masalah secara
mal adaptif
VII. Harapan keluarga
Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap
sangat membantu keluarga mencegah penyakit keluarga.
Pengkajian yang berhubungan dengan anak prasekolah
1.    Identitas anak
Nama : An. F
Pengkajian fokus anak prasekolah
a.            Stimulasi yang diberikan oleh keluarga selama dirumah
Keluarga tidak memberikan stimulasi dan tidak menyediakan sarana stimulasi untuk An. F,
keluarga mengatakan pada saat sekolah nanti anak akan mendapatkan stimulasi dan prasarana di
sekolahnya nanti.
b.            Sudahkah anak diikutkan kegiatan play group
Ibu S mengatakan An. F diikutkan kegiatan play group, karena untuk
c.    Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak setiap hari
Karena ibu S yang hanya ibu RT jadi waktu ibu S ada 24 jam, kecuali apabila ibu sedang
mengikuti kegiatan di kMpungnya, itupun hanya 2 – 3 dalam 1 bln. Untuk Bpk A biasanya hanya
memliki waktu pada malam hari sepulang kerja dan pada hari libur
d.    Siapakah Orang – orang yang setiap hari dengan anak
Orang yang terdekat dengan anak – anak adalah ibu S yang seharian berada di rumah, karena
sekarang berjualan.
e.    Bagaimana harapan keluarga terhadap anak saat ini
Ibu S mengatakan ingin melihat anaknya berhasil, dan disaat mulai sekolah nanti, ibu S hanya
ingin anaknya menjadi anak yang selalu patuh dan rajin belajar.

f.     Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga


Ibu S mengatakan tugas dan fungsi keluarga sudah sesuai dengan peranannya masing - masing

III. Data tambahan


1. Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi sayuran seperti bayam, sop,
sayur asam, lauk pauk seperti ikan, telor,tahu, tempe, dan buah. Meminum air putih -+ 8
gelas/hari. Cara pengolahan makanan dicuci dulu baru dipotong. Porsi makanan setiap anggota
keluarga sudah memenuhi makanan.
2.    Eliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam buang air kecil dan buang air besar
3.    Istrirahat tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur.
4. Aktivitas sehari -hari
Bpk. A bekerja dari pagi sampai sore, dan Ibu S. membereskan rumah dan menjaga anak.
An F. bermain dirumah atau bersama anak – anak sesusianya diluar rumah.
5. Merokok
Bpk A. mempunyai kebiasaan merokok ± 1 bungkus perhari. Ibu S. mengatakan suaminya
juga suka merokok di rumah.

IX. Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaa An. F Ibu. S Bpk. A

n
kepala Tidak ada Rambut lebat, Rambut lebat,
benjolan, hitam, ikal, , hitam, ikal,
kulit kepala bersih dan tidak bersih dan tidak
bersih, ada benjolan ada benjolan
rambut ikal

Tanda – N = 80 x/i TD = 120/ 90 TD = 140/ 80


tanda vital R = 24 x/i N = 80 x/i N = 80 x/i
S = 360C R = 23 x/i R = 23 x/i
S = 36,50C S = 360C
BB, TB, PJ BB = 16 kg BB = 56 kg BB = 68 kg
PJ = 100 cm, PJ = 160 cm, PJ = 170 cm,
kondisi normal kondisi normal kondisi normal
Mata mata tidak mata tidak mata tidak
anemis, secret anemis anemis
tidak ada

Hidung Tidak Tidak Tidak ada


bersekret, tidak bersekret, tidak kelainan
ada kelainan ada kelainan penciuman
penciuman penciuman

Mulut Mukosa Mukosa Mukosa


lembab, lembab, lembab,
kesulitan kesulitan kesulitan
menelen = - menelen = - menelen = -
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
kelenjar linfe kelenjar linfe kelenjar linfe
Dada Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
dan paru dan paru dan paru
normal normal normal
Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kembung kembung kembung
Tangan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik. turgor baik. turgor baik.
LLA = 15 cm
Kaki Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
turgor baik turgor baik turgor baik
Keluhan
umum
Analisa Data

No Data Problem Etiologi


1. Data subjektif : Ketidakefektifan jalan berhubungan
nafas
- ibu mengatakan anaknya sering dengan adanya
demam secret yang
- ibu mengatakan anaknya sering pilek tertahan
dan batuk
- ibu mengatakan bila anaknya demam
dikompres
Data objektif :
- kesadaran komposmentis
GCS : E4 V5 M6
keadaan umum baik
terdapat secret pada An. F
N : 100 x/ menit
R : 30x/ menit
2. Data subjektif Hipertemia berhubungan
dengan proses
- Ibu mengatakan suhu tubuh klien
pengobatan /
panas. infeksi
- Ibu mengatakan suhu panas sejak 3
hari terakir
- Ibu mengatakan suhu tubuh klien naik
turun .
Data objektif :
Suhu : 38°C
RR : 27 x / menit,
Nadi : 88 x / menit

Pemeriksaan labor darah :


HGB: 7,9 g/dl(12,0 –14,0)
RBC : 3,84 10ˆ6/ul (4,0 –5,0)
HCT: 24,1 %

-Klien tampak berkeringat


-Klien tampak lemah, lesu, wajah klien
tampak memerah
-Mukosa bibir agak kering

Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya secret yang
tertahan
2. Hipertermia berhubungan dengan proses pengobatan / infeksi
Intervensi keperawatan
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan asuhan 1.kajikedalaman
pernafasan berhubungan keperawatan 3x24 jam pernafasan
dengan adanya secret diharapkan ketidak 2.observasi tanda tanda
yang tertahan efektifan pola pernafasan vital
pasien teratasi dengan 3.berikan klien posisi
indicator : semi fowler
1.irama pernafasan 4.ajarkan teknik relaksasi
2.frekuensi 5.kolaborasi dengan tim
3.kedalaman pernafassan medis lain untuk
dalam batas normal pemberian O2 dan obat
4.pada pemeriksaan sinar obatan
x tidak adanya akumulasi
cairan
5.tidak adanya bunyi
nafas tambahan
Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan asuhan Perawatan demam
dengan proses keperawatan 3x24 jam 1.monitor suhu dan
pengobatan / infeksi diharapkan hipertermi tanda tanda vital lainya
pada pasien teratasi 2.monitor warna kulit
dengan indicator : dan suhu
1.berkeringat saat panas 3.beri obat atau cairan iv
2.hipertermia (antipiretik,antibakteri
3.peningkatan suhu kulit dan anti menggigil)
4.perubahan warna kulit 4.dorong konsumsi
cairan

Evaluasi
Diagnosa Hari / Tgl Evaluasi
Ketidakefektifan pola S : Ibu mengatakan anaknya sering demam
pernafasan berhubungan Ibu mengatakan anaknya sering pilek dan batuk
dengan adanya secret yang Ibu mengatakan bila anaknya demam di kompres
tertahan O : Kesadaran komposmentis
GCS : E4 V5 M6
Keadaan umum baik
Terdapat secret pada An. F
N : 100 x/ mnt
R : 30x/ mnt
A : Ibu mampu merawat anaknya ketika demam
dengan di kompres
P : Lanjutkan intervensi
S : Keluarga mengatakan paham dengan teknik
relaksasi nafas dalam
O : Klien melakukan relaksasi nafas dalam
N : 100 x / menit
RR: 20x / menit
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
S : Ibu mengatakan anaknya mau minum obat
O : Obat masuk lewat oral
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

Hipertermia berhubungan S : Ibu mengatakan suhu tubuh klien panas


dengan proses pengobatan / Ibu mengatakan suhu panas sejak 3 hari terakir
infeksi Ibu mengatakan suhu tubuh klien naik turun
O : Suhu : 38°C

RR : 27 x / menit

Nadi : 88 x / menit

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

S : Ibu mengatakan suhu tubuh klien masih naik


turun
O : Suhu : 38°C

RR : 28 x / menit

Nadi : 88 x / menit

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

S : Ibu mengatakan klien mau minum obat


O : Obat masuk lewat iv
Suhu : 37°C

RR : 90 x / menit

A : Masalah teratasi

P : Hentikan Intervensi

BAB IV
PENUTUP

Setelah menguraikan berbagai hal Asuhan Keperawatan Keluarga pada An. F. keluarga
Bpk. A. mulai dari pengkajian, perencanaan, palaksanaan dan evaluasi maka penulis dapat
memberikan kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data, kemudian data
tersebut di analisa dan di kelompokan untuk menegakan diagnosa keperawatan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah yang ditemukan
pada saat melakukan pengkajian. Rencana tindakan dilakukan unutk mengurangi gejala dan
keluhan pada pasien dan dapat memberikan rasa aman dan nyaman.
3. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan tindakan keperawatan secara nyata pada pasien, dengan
perencanaan yang telah di buat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa ketidakefektifan pola pernafasan
berhubungan dengan adanya secret yang tertahan dan hipertermia berhubungan dengan proses
pengobatan / infeksi dilakukan sejauh mana kriteria dan tujuan yang telah dapat di capai. Adanya
kerjasama keluarga, perawat dan tenaga medis lainnya ternyata tindakan keperawatan dapat di
lakukan dengan utjuan dan kriteria yang ada pada perencanaan dapat di capai. Hasil evaluasi An.
F sembuh.

B. Saran
Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat berpedoman pada proses
keperawatan. Dengan memeperhatikan aspek bio, psiko, dan spiritual.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/24436418/ASKEP_KELUARGA_PRASEKOLAH
T.Heather Herdman, PhD, RN, FNI, (2015-2017), DIAGNOSIS KEPERAWATAN, Jakarta :
EGC
Intansari Nurjannah, Roxsana Devi Tumanggor, (2016), Nursing Intervention, Indonesia :
Mocomedia
Intansari Nurjannah, Roxsana Devi Tumanggor, (2016), Nursing Outcomes, Indonesia :
Mocomedia

Anda mungkin juga menyukai