Nama Anggota :
DI WONOSOBO
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan
Keluarga Pada Anak Prasekolah dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Keluarga”, karena berdasarkan
kebutuhan dari materi diskusi kelas tentang Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Anak
Prasekolah dengan maksud untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang “Asuhan
Kami ucapkan terimakasih untuk dosen mata kuliah keluarga yaitu ibu Ari Setyowati M.Kep
karena beliau kami dapatkan menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan semoga dapat
Segala upaya telah di lakukan untuk membuat dan melengkapi isi makalah ini, dalam makalah ini
masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan saran agar di
jadikan masukan untuk tugas di lain waktu. Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. TUJUAN………………………………………………………………5
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN……………………………………………………….19
B. SARAN………………………………………………………………..19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang langsung di berikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan,
dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan menggunakan metodelogi proses
keperawatan, berpedoman pada standar praktik keperawatan, di landasi etik dan etika
keperawatan, dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendidikan proses keperawatan.
Secara umum, tujuan keperawatan keluarga adalah di tingkatkannya kemampuan keluarga dalam
mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak pra sekolah adalah suatu rangkaian kegiatan
yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia pra sekolah. Dimana, pada anak usia ini yang
rentan dan memiliki masalah tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran
keluarga sangat di butuhkan sehingga proses tumbuh kembang anak dapat mencapai hasil yang
sesuai dengan yang di harapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Anak merupakan individu yang berada dalan satu rentang perubahan perkembangan yang
di mulai dari bayi hingga remaja. Masa anak – anak merupakan masa pertumbuhan dan
perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ),
prasekolah ( 2,5 – 5 tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18 tahun )
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering di katakan sebagai potret atau gambar dari
orang tuanya saat masih kecil. Namun tidak demikian, karena anak merupakan individu tersendiri
yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian yang khusus
terhadap perkembangan fisik, sosial , emosional dan kognitif anak. Di samping itu keluarga
mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan rasa aman anak, membantu untuk bersosialisasi
mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian tanggung jawab, dan
kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.
B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih dalam tentang Asuhan
Keperawatan Keluarga pada Anak Pra Sekolah. Disamping itu, penulisan juga bertujuan untuk
memenuhi tugas yang bertujuan untuk menerapkan konsep materi keperawatan keluarga.
b. Tujuan Khusus
1. Pengertian keluarga
C. Batasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu Asuhan Keperawatan Keluarga pada An.F
A. Pengertian
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang era tantara anggotanya dengan
keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga layanan atau unit layanan perlu di
perhitungkan. (Friedman, 2010).
Keluarga adalah sekumpulan orang yang di hubungkan oleh ikatan perkawinan, adaptasi,
dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental dan emosional serta social individu yang ada di
dalamnya, di lihat dari interaksi yang regular dan di tandai dengan adanya ketergantungan dan
hubungan untuk mencapai tujuan umum. (Zaidin Ali, 2010)
Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang di ikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain.
(Harmoko, 2012).
2. Tugas keluarga dibidang kesehatan adalah :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya
keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan
keluarga.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
d. Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.
Cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi kompeten dengan cara sebagai berikut :
B. ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian, data yang perlu di peroleh oleh perawat yaitu data yang berhubungan
dengan keluarga dan anak.
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah : Tentang rumah yang di huni keluarga meliputi luas, tipe,
jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perletakan perabot
rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih danh minum
yang digunakan.
2) Karakteristik lingkungan : Karakteristik dari tetangga, dan komunitas setempat,
yaitu tempat keluarga bertempat tinggal.
3) Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan anggita
keluarga, mungkin keluarga sering berpindah tempat.
4) Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai waktu yang di
gunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan
sejauh mana keluarga berinteraksi
d. Struktur Keluarga
1) Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing anggota keluarga secara
formal maupun informal baik di keluarga maupun di masyarakat.
2) Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.
3) Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa
pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga dalam
menciptakan komunikasi.
4) Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan.
e. Fungsi Keluarga
1) fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan di miliki
anggota keluarga , dukunagn anggota keluarga, hubungan psikososial dalam
anggota keluarga, bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota keluarga
belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan perilaku yang berlaku di keluarga
dan masyarakat.
3) Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal
masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga,
memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.
g. Pemeriksaan kesehatan
h. Harapan keluarga
III. Lingkungan
12. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bpk. A adalah rumah sendiri dengan luas 6x 6m2. rumah terdiri
atas 2 lantai dengan tipe permanent, lantai keramik, keadaan bersih.
Ventilasi dan pencahayaan rumah baik, keluarga memiliki kamar mandi dan jamban sendiri,
keadaan bersih sumber air dari PDAM air tidak berasa, berbau dan dalam keadaan bersih
13. Karakteristik Tetangga
Kehidupan antar tetangga dan warga sekitar terjalin baik dan saling mengunjungi, saling tolong
menolong dan toleransinya sangat baik.
14. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bpk A sejak menikah hanya tinggal ditempat yang saat ini mereka tinggali.
15. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Bpk A tetap mengikuti kegiatan dikmpungnya jika memiliki waktu yang pas. Ibu Smengatakan
mengikuti kegiatan seperti arisan dan olahraga sepak bola putri di tempat tinggalnya.
16. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Bpk A tinggal secara mandiri tanpa orang tua.
IV. Struktur Keluarga
17. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam permasalahan yang dihadapi baik itu
masalah keluarga maupun pekerjaan, biasanya Bpk A selalu membicarakan dengan ibu S.
18. Struktur Kekuatan keluarga
Keluarga Bpk A saling menghargai satu sama lain. Saling membantu, serta saling mendukung.
Bpk A dan Ibu S, mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Untuk An. F masih usia pra sekolah sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari ataupun
apabila sedang sakit dirawat oleh ibu S dan dibantu oleh Bpk A. Apabila ada masalah ibu S
diskusi dengan suami dan meminta nasehat kepadanya.
n
kepala Tidak ada Rambut lebat, Rambut lebat,
benjolan, hitam, ikal, , hitam, ikal,
kulit kepala bersih dan tidak bersih dan tidak
bersih, ada benjolan ada benjolan
rambut ikal
Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya secret yang
tertahan
2. Hipertermia berhubungan dengan proses pengobatan / infeksi
Intervensi keperawatan
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan asuhan 1.kajikedalaman
pernafasan berhubungan keperawatan 3x24 jam pernafasan
dengan adanya secret diharapkan ketidak 2.observasi tanda tanda
yang tertahan efektifan pola pernafasan vital
pasien teratasi dengan 3.berikan klien posisi
indicator : semi fowler
1.irama pernafasan 4.ajarkan teknik relaksasi
2.frekuensi 5.kolaborasi dengan tim
3.kedalaman pernafassan medis lain untuk
dalam batas normal pemberian O2 dan obat
4.pada pemeriksaan sinar obatan
x tidak adanya akumulasi
cairan
5.tidak adanya bunyi
nafas tambahan
Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan asuhan Perawatan demam
dengan proses keperawatan 3x24 jam 1.monitor suhu dan
pengobatan / infeksi diharapkan hipertermi tanda tanda vital lainya
pada pasien teratasi 2.monitor warna kulit
dengan indicator : dan suhu
1.berkeringat saat panas 3.beri obat atau cairan iv
2.hipertermia (antipiretik,antibakteri
3.peningkatan suhu kulit dan anti menggigil)
4.perubahan warna kulit 4.dorong konsumsi
cairan
Evaluasi
Diagnosa Hari / Tgl Evaluasi
Ketidakefektifan pola S : Ibu mengatakan anaknya sering demam
pernafasan berhubungan Ibu mengatakan anaknya sering pilek dan batuk
dengan adanya secret yang Ibu mengatakan bila anaknya demam di kompres
tertahan O : Kesadaran komposmentis
GCS : E4 V5 M6
Keadaan umum baik
Terdapat secret pada An. F
N : 100 x/ mnt
R : 30x/ mnt
A : Ibu mampu merawat anaknya ketika demam
dengan di kompres
P : Lanjutkan intervensi
S : Keluarga mengatakan paham dengan teknik
relaksasi nafas dalam
O : Klien melakukan relaksasi nafas dalam
N : 100 x / menit
RR: 20x / menit
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
S : Ibu mengatakan anaknya mau minum obat
O : Obat masuk lewat oral
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
RR : 27 x / menit
Nadi : 88 x / menit
P : Lanjutkan Intervensi
RR : 28 x / menit
Nadi : 88 x / menit
P : Lanjutkan intervensi
RR : 90 x / menit
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
BAB IV
PENUTUP
Setelah menguraikan berbagai hal Asuhan Keperawatan Keluarga pada An. F. keluarga
Bpk. A. mulai dari pengkajian, perencanaan, palaksanaan dan evaluasi maka penulis dapat
memberikan kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data, kemudian data
tersebut di analisa dan di kelompokan untuk menegakan diagnosa keperawatan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah yang ditemukan
pada saat melakukan pengkajian. Rencana tindakan dilakukan unutk mengurangi gejala dan
keluhan pada pasien dan dapat memberikan rasa aman dan nyaman.
3. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan tindakan keperawatan secara nyata pada pasien, dengan
perencanaan yang telah di buat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa ketidakefektifan pola pernafasan
berhubungan dengan adanya secret yang tertahan dan hipertermia berhubungan dengan proses
pengobatan / infeksi dilakukan sejauh mana kriteria dan tujuan yang telah dapat di capai. Adanya
kerjasama keluarga, perawat dan tenaga medis lainnya ternyata tindakan keperawatan dapat di
lakukan dengan utjuan dan kriteria yang ada pada perencanaan dapat di capai. Hasil evaluasi An.
F sembuh.
B. Saran
Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat berpedoman pada proses
keperawatan. Dengan memeperhatikan aspek bio, psiko, dan spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/24436418/ASKEP_KELUARGA_PRASEKOLAH
T.Heather Herdman, PhD, RN, FNI, (2015-2017), DIAGNOSIS KEPERAWATAN, Jakarta :
EGC
Intansari Nurjannah, Roxsana Devi Tumanggor, (2016), Nursing Intervention, Indonesia :
Mocomedia
Intansari Nurjannah, Roxsana Devi Tumanggor, (2016), Nursing Outcomes, Indonesia :
Mocomedia