Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur


kehidupan manusia (Budi Anna Keliat, 1999 dalam Buku Siti Maryam, dkk,
2008). Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998
tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun. (R. Siti Maryam, dkk, 2008: 32).
Menurut Nugroho (2006), gerontik adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan lanjut usia dengan segala permasalahannya, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit. Menurut para ahli, istilah yang paling
menggambarkan keperawatan pada lansai adalah gerontological nursing karena
lebih menekankan kepeada kesehatan ketimbang penyakit. Menurut Kozier
(1987), keperawatan gerontik adalah praktek perawatan yang berkaitan dengan
penyakit pada proses menua. Menurut Lueckerotte (2000) keperawatan gerontik
adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan pada lansia yang berfokus pada
pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan, implementasi serta
evaluasi.
Gerontologi berasal dari kata geros yang berarti lanjut usia dan logos berarti ilmu.
Gerontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang lanjut usia dengan masalah-
masalah yang terjadi pada lansia yang meliputi aspek biologis, sosiologis,
psikologis, dan ekonomi. Gerontologi merupakan pendekatan ilmiah (scientific
approach) terhadap berbagai aspek dalam proses penuaan (Tamher&Noorkasiani,
2009). Menurut Miller (2004), gerontologi merupakan cabang ilmu yg
mempelajari proses manuan dan masalah yg mungkin terjadi pada lansia.
Geriatrik adalah salah satu cabang dari gerontologi dan medis yang
mempelajari khusus aspek kesehatan dari usia lanjut, baik yang ditinjau dari segi
promotof, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang mencakup kesehatan
badan, jiwa, dan sosial, serta penyakit cacat (Tamher&Noorkasiani, 2009).

1
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya
secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti
dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994). Seiring
dengan proses menua tersebut, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan
atau yang biasa disebut sebagai penyakit degeneratif

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa definisi dari penuaan?
1.2.2 Apa saja teori-teori penuaan?
1.2.3 Apa faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi penuaan?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui defenisi penuaan.
1.3.2 Untuk mengetahui apa saja teori-teori penuaan.
1.3.3 Untuk mengetahui apa faktor penyebab yang mempengaruhi
penuaan.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses menghilangnya
secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti
dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi serta memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994).
Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang
dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia
tahap perkembangan kronologis tertentu. Ini merupakan suatu fenomena yang
kompleks dan multi dimensional yang dapat di observasi di dalam satu sel dan
berkembang sampai pada keseluruhan sistem. ( Mickey and Patricia, 2006).
Proses menua merupakan proses yang terus menerus (berlanjut) secara
alamiah. Proses menua dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua
mahluk hidup (Nugroho, 2008).

2.2 Teori-Teori Penuaan

2.2.1 Teori Biologis


a) Menurut Betty Neuman
Menurut teori ini menua telah terprogram secara generic
untuk spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat
dari perubahan biokimia yang diprogram oleh
molekulmolekul/DNA dan setiap sel pada saatnya akan
mengalami mutasi.
→Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel
kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel).

3
b) Menurut Barbara Cole Donlon
Teori biologis mencoba untuk menjelaskan proses fisik
penuaan, termasuk perubahan fungsi dan struktur,
pengembangan, panjang usia, dan kematian.
→Sebagai contoh: Perubahan – perubahan dalam tubuh
termasuk perubahan molekular dan seluler dalam sistem
organ utama dan kemampuan tubuh untuk berfungsi secara
adekuat dan melawan penyakit.
2.2.2 Teori Stress
a) Menurut Betty Neuman
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa
digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat
mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan
usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.
→Sebagai contoh: Ketika mengalami stress, dapat
mempengaruhi sel-sel dalam tubuh menjadikan fungsinya
menurun dan terganggu.
2.2.3 Teori Radikal Bebas
a) Menurut Betty Neuman
Radikal bebas dapat terbentuk di dalam bebas, tidak
stabilnya radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan
oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat
dan proton.
→Sebagai contoh: Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak
dapat regenerasi.
b) Menurut Barbara Cole Donlon
Radikal bebas adalah contoh dari produk sampah
metabolisme yang menyebabkan kerusakan ketika
akumulasi terjadi. Radikal bebas adalah molekul atau atom
dengan suatu elektron yang tidak berpasangan. Ini
merupakan jenis yang sangat reaktif yang dihasilkan dari

4
reaksi selama metabolisme. Radikal bebas dengan cepat
dihancurkan oleh sistem enzim pelindung pada kondisi
normal.
→Sebagai contoh: Beberapa radikal bebas berhasil lolos
dari proses perusakan ini dan berakumulasi di dalam
struktur biologis yang penting, saat itu kerusakan organ
terjadi.
2.2.4 Teori Rantai Silang
a) Menurut Betty Neuman
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan
ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen, ikatan ini
menyebabkan kurangnya elastis, kekacauan, dan hilangnya
fungsi.
→Sebagai contoh: Elastisitas kulit sudah berkurang karena
sel-sel sudah tua atau usang.
2.2.5 Teori Program
a) Menurut Betty Neuman
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang
membelah setelah sel-sel tersebut mati.
→Sebagai contoh: Sel gamet yang melakukan pembelahan
tidak akan seefektif lagi seperti sebelum menjadi lansia.
2.2.6 Teori Sell
a) Menurut Miller
Teori ini menyatakan bahwa manifestasi perubahan
senescence adalah hasil dari program genetik yang berisi
gen menua yang bertanggung jawab terhadap perubahan
dan kematian organisme.
→ Sebagai contoh: Pada beberapa sistem, seperti sistem
saraf, sistem muskuloskeletal dan jantung, sel pada jaringan
dan organ dalam sistem itu tidak dapat diganti jika sel
tersebut dibuang karena rusak atau mati. Oleh karena itu,

5
sistem tersebut beresiko mengalami proses penuaan dan
mempunyai kemampuan yang sedikit atau tidak sama sekali
untuk tumbuh dan memperbaiki diri. Ternyata sepanjang
kehidupan ini, sel pada sistem ditubuh kita cenderung
mengalami kerusakan dan akhirnya sel akan mati, dengan
konsekuensi yang buruk karena sistem sel tidak dapat
diganti.
2.2.7 Teori Autoimun
a) Menurut Goldstein dan Brocklehurst
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi
suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak
tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi
lemah dan sakit.
Proses menua dapat terjadi akibat perubahan protein pasca
tranlasi yang dapat mengakibatkan berkurangnya
kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri
(Self recognition). Jika mutasi somatik menyebabkan
terjadinya kelainan pada permukaan sel, maka hal ini akan
mengakibatkan sistem imun tubuh menganggap sel yang
mengalami perubahan tersebut sebagai sel asing dan
menghancurkannya.
→ Sebagai contoh ialah tambahan kelenjar timus yang ada
pada usia dewasa berinvolusi dan semenjak itu terjadilah
kelainan autoimun.Hal ini dibuktikan dengan makin
bertambahnya prevalensi auto antibodi pada lansia .

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penuaan


a) Menurut Nugroho
1) Hereditas atau keturunan /genetik
Pada orang tertentu cenderung berjenis kulit kering dan
mengalami penuaan lebih awal.

6
2) Nutrisi
Kekurangan protein dan vitamin menyebabkan reaksi
biologis tubuh menjadi terganggu sehingga proses penuaan
menjadi lebih awal.
3) Status kesehatan
Penyakit kronis seperti diabetes, kanker, penyakit autoimun
dan lain lain dapat memudahkan terjadinya proses penuaan
dini, karena fungsi biologis dalam tubuhnya sudah
menurun.
4) Pengalaman hidup atau Pola hidup
Jika seseorang menjalani hidup yang sembarangan atau
tidak melakukan pola hidup sehat maka pada saat remaja
dapat terjadi penuaan dini. Seperti, anak remaja yang
merokok wajahnya terlihat kusam dan tua, gaya make up
remaja perempuan yang berlebihan, remaja yang selalu
berfikir kritis terhadap suatu hal.
5) Stress
Saat stres semua otot-otot tubuh menjadi lebih tegang,
termasuk otot wajah. Ini mengakibatkan kulit menjadi lebih
mudah keriput. Selain itu, stres yang terjadi mengakibatkan
berkurangnya produksi melamin yang diperlukan untuk
proses regenerasi kulit. Akibatnya kulit terlihat lebih tua
dengan munculnya keriput.
b) Menurut Miller
1) Psikologis
Komponen yang beperan adalah kapasitas penyesuaian
diri yang terdiri atas pembelajaran, memory (daya ingat),
perasaan kecerdasan, dan motivasi. Selain hal-hal
tersebut, dari aspek psikologis dikenal isu yang erat
hubungannya dengan lansia yaitu teori mengenai
timbulnya depresi, gangguan kognitif, stress serta koping.

7
2) Biologis
Sebagaimana layaknya manusia yang tumbuh nsemakin
lama semakin tua dan proses penuaannya bukan karena
evolusi akan tetapi karena proses biologis dan keausan pada
tubuh.
3) Sosial
Lingkungan sosial sangat mempengaruhi proses penuaan
karena lingkungan sosial yang nyaman dan bebas dari
penyakit menular akan meningkatkan derajat kesehatan.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori –teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa penuaan terjadi


oleh Betty Newman, juga teori penuaan menurut Barbara Cole Donlon.Penelitian
yang terlibat dengan jalur biologi telah memusatkan perhatian pada indikator yang
dapat dilihat dengan jelas pada proses penuaan, banyak pada tingkat seluler,
sedangkan ahli teori psikososial mencoba untuk menjelaskan bgaimana proses
tersebut dipandang dalam kaitan dengan kepribadian dan perilaku.
Kesejahteraan individu lansia tergantung pada faktor fisik, mental, sosial
dan lingkungan. Pengkajian total meliputi evaluasi sistem tubuh utama, status
social dan mental, dan kemampuan individu untuk berfungsi secara mandiri
meskipun menderita penyakit kronis.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Wahyudi. 2000. Keperawatan Gerontik. Edisi: 2. Jakarta: EGC.


Nugroho, Wahyudi. 2008. Keperawatan usia lanjut dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
Stanley, Mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Ed 2. Jakarta : EGC

10

Anda mungkin juga menyukai