Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEPERAWATAN JIWA
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN
DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH
Dosen Pengajar : Athi Lindayani, S.Kep.Ns.

Kelompok 02 :
1.
2.
3.
4.

Tri Septi Andarwai


Muslimatun Nur Rohimah
Sri Ekawati
HB Defri

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG, 2014
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah Keperawatan Jiwa


Asuhan Keperawatan Jiwa Pada PasienDengan Gangguan Citra Tubuh
Di Fakultas Ilmu Kesehatan
Prodi S1 Keperawatan
Universitas Pesantren Tinngi Darul Ulum
Tahun Pelajaran 2014/2015
Disusun Oleh :

Kelompok 02 :
1.
2.
3.
4.

Tri Septi Andarwai


Muslimatun Nur Rohimah
Sri Ekawati
HB Defri

disetujui dan disahkan pada Nopember2014

MENYETUJUI / MENGESAHKAN

Dosen Pengajar dan Dosen Pembimbing

Athi Lindayani, S.Kep.Ns.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmatNya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalahini tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan
dalam penyusunan makalahini, baik dari isi maupun penulisannya. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun senantiasa kami
harapkan demi penyempurnaan makalahini di masayang akan datang.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
segala bantuan semuapihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Jombang, Nopember 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................1
Lembar Pengesahan.................................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
LAPORAN

PENDAHULUAN..........................................................................

5
A. Masalah Utama 5
B. Proses Terjadinya Masalah

C. Pohon Masalah 9
D. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul.............................................10
E. Data yang Perlu Dikaji 10
F. Diagnosa Keperawatan 13
G. Rencana Tindakan Keperawatan
H. Implementasi

45

I. Evaluasi

21

14

ANALISA PPROSES INTERAKSI..................................................................... 50


DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................51

LAPORAN PENDAHULUAN
4

A. Masalah Utama
Gangguan Citra Tubuh
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Citra tubuh adalah cara individu memersepsikan tubuhnya, citra mental
dirinya sendiri. Gangguan citra tubuh terjadi ketika ada ketidakcocokan yang
ekstrem antara citra tubuh diri sendiri dan persepsi orang lain, serta
ketidakpuasan yang ekstrem dengan citra tubuh diri sendiri (Gardner et all,
dalam videbeck, Sheila L.2008).
Gangguan citra tubuh adalah kekacauan dalam cara seseorang menerima citra
tubuhnya (Townsend, 1998).
Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi seseorang tentang tubuh
yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi,
keterbatasan, makna dan objek yang sering kontak dengan tubuh. Gangguan
citra tubuh merupakan suatu keadaan ketika individu mengalami atau
beresiko untuk mengalami gangguan dalam penerapan citra diri seseorang
(Lynda Juall,2006).
Gangguan citra tubuh adalah konfusi (kebingungan) pada gambaran mental
dan fisik diri seseorang (Wilkinson, 2006).
2. Penyebab atau Faktor Stressor
Menurut Potter dan Perry (2005) terdapat beberapa stessor yang
mempengaruhi citra tubuh seseorang. Stressor-stessor ini dapat berasal dari
dalam. Yakni dari diri seseorang tersebut, yaitu adanya perubahan dalam
penampilan tubuh, perubahan struktur tubuh, dan perubahan fungsi bagian
tubuh. Selain itu terdapat juga stressor-stressor yang berasal dari luar yang
mempengaruhi citra tubuh seseorang, yaitu reaksi orang lain perbandingan
dengan orang lain dan identifikasi teradap orang lain.

Menurut Lynda Jual (2006) gangguan pada citra tubuh seseorang dapat di
sebabkan, sebagai berikut :
a. Perubahan ukuran tubuh : berat badan yang turun akibat penyakit
b. Perubahan bentuk tubuh : tindakan invasif, seperti operasi, suntikan,
pemasangan, alat di dalam tubuh.
c. Perubahan struktur : sama dengan perubahan bentuk tubuh disertai dengan
pemasangan
d. Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dapat merubah sistem tubuh
e. Keterbatasan : gerak, makan, kegiatan
f. Makna dan objek yang serang kontak : penampilan dan dandanan berubah,
pemasangan alat pada tubuh klien (infuse, traksi, respriator, suntik,
pemeriksaan tanda vital, dll)
g. Kekurangan umpan balik positif
h. Kebutuhan yang tidak terpenuhi
i. Ancaman terhadap keamanan karena gangguan fungsi pada dinamikadinamikakeluarga.
Stressor Citra Tubuh :
a. Kehilangan bagian tubuh (mis. Amputasi, mastektomi, histerektomi).
b. Kehilangan fungsi tubuh (mis. Akibat stroke, cedera sumsum tulang
belakang).
c. Disfigurement (mis. Selama kehamilan, luka bakar berat, noda di wajah).
d. Ideal diri tidak realistis (keinginan tidak tercapai).
3. Tanda dan Gejala
Individu yang mengalami gangguan citra tubuh mungkin menyembunyikan
atau tidak melihat atau menyentuh bagian tubuh yang strukturnya tela
berubah akibat penyakit atau trauma. Beberapa individu dapat juga
mengekspresikan perasaan tidak berdaya, menarik diri, ansietas, putus asa
tidak mampu mengendalikan situasi, dan kerapuhan. Individu tersebut

kemungkinan juga menunjukkan perilaku destruktif, seperti usaha bunuh diri


atau makan sangat sedikit atau makan sangat berlebihan (Kozier, 2010).
Adapun tanda dan gejala dari gangguan citra tubuh yaitu menolak melihat dan
menyentuh bagian tubuh yang berubah, tidak menerima perubahan tubuh
yang telah terjadi/akan terjadi, menolak penjelasan perubahan tubuh, persepsi
negatif pada tubuh, preokupasi dengan bagian tubuh yang hilang,
mengungkapkan keputusasaan, mengungkapkan ketakutan (Harnawatiaj,
2008).
4. Faktor Predisposisi
Menurut Stuart dan Sundeen (2007) faktor ini dapat dibagi sebagai berikut :
1) Faktor yang mempengaruhi citra tubuh : kehilangan/kerusakan bagian
tubuh (anatomi dan fungsi); perubahan ukuran, bentuk, dan fungsi
(penyakit); proses patologik penyakit; prosedur pengobatan (radiasi,
kemoterapi, transplantasi).
2) Faktor yang mempengaruhi ideal diri meliputi rasa tidak puas teradap
keadaan tubuhnya sekarang.
3) Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua,
harapan orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali,
kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang
lain, dan ideal diri yang tidak relaistik.
4) Faktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah stereotipe peran
seks, tuntutan peran kerja, dan harapan peran kultural.
5) Faktor yang mempengaruhi identitas personal meliputi ketidakpercayaan
orang tua, tekanan dari kelompok sebaya, dan perubahan dalam struktur
sosial.
5. Faktor Presipitasi
Menurut Stuart dan Sundeen (2007) mungkin ditimbulkan dari sumber
internal dan eksternal :
1) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
kejadian yang mengancam kehidupan.
7

2) Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang


diharapkan dimana individu mengalaminya sebagai frustasi. Ada tiga
jenis transisi peran :
a) Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang
berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap
perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma
norma budaya, nilai nilai dan tekanan untuk penyesuaian diri.
b) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kehiran dan kematian.
c) Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaa
d)
e)
f)
g)

sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh :


Kehilangan bagian tubuh
Perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh
Perubahan fisik berhubungan dengan tumbuh kembang normal
Prosedur medis dan keperawatan

6. Sumber Koping
Menurut Stuart dan Sundeen (2007) sumber-sumber koping pada seseorang
yag mengalami gangguan citra tubuh sumber kopingnya termasuk ke dalam
gangguan konsep diri. Semua orang, betapapun terganggu perilakunya, tetap
mampunyai beberapa kelebihan personal yang meliputi :
a. Aktivitas luar rumah dan olah raga
b. Hobi dan kerajinan tangan
c. Aktivitas seni
d. Kesehatan dan asuhan mandiri
e. Pendidikan dan pelatihan
f. Pekerjaan
g. Bakat khusus
h. Kepandaian
i. Imajinasi dan krestivitas
j. Hubungan interpersonal
7. Mekanisme Koping
Menurut Stuart dan Sundeen (2007)mekanisme koping termasuk pertahanan
koping jangka pendek dan jangka panjang serta penggunaan mekanisme
pertahanan ego untuk melindungi diri sendiri dalam menghadapi persepsi diri
yang menyakitkan. Pertahanan jangka pendek termasuk berikut ini :
a. Aktivitas pelarian sementara dari krisisi dentitas (mis.Konser musik,
berlatih fisik berat).
8

b. Aktivitas mengganti identitas sementara (kegiatan sosial, agama, politik).


c. Aktivitas yang secara sementara memperkuat rasa diri (kompetisi olah
raga, pencapaian akademik, kontes popularitas).
d. Upaya jangka pendek untuk membuat masalah identitas menjadi kurang
berarti: drug abuse.
Pertahanan jangka panjang termasuk penutupan identitas diri.
C. Pohon Masalah
Harga Diri Rendah
Gangguan Citra Tubuh

Sindrome Pasca Trauma : Kekerasan fisik, trauma


Kealpaan Tubuh Uni/Bilateral : Kehilangan bagian
tubuh
Keterlambatan
dan Perkembangan :
D. Masalah Keperawatan
yangPertumbuhan
Mungkin Muncul
Perubahan
berhubungan dengan tumbuh kembang
1)
Gangguan
Citra fisik
Tubuh
Prosedur medis
2)
Isolasi Sosial
3)

Kealpaan Tubuh Uni/Bilateral

4)

Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan

5)

Sindrome Pasca Trauma

6)

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

E. Data yang Perlu Dikaji


Masalah Utama = Gangguan Konsep Diri : Gangguan Citra Tubuh
1.

Identitas Pasien : umur (pada batasan semua umur), Jenis kelamin

2.

wanita lebih beresiko.


Alasan masuk
Klien datang dengan antar keluarga dengan mengatakan suka

3.

menyendiri, mengatakan malu akan dirinya sendiri, menghindar.


Faktor Predisposisi dan Presipitasi
Faktor Predisposisi
: kehilangan/kerusakan bagian tubuh
(anatomi dan fungsi); perubahan ukuran, bentuk, dan fungsi (penyakit);
9

proses patologik penyakit; prosedur pengobatan (radiasi, kemoterapi,


transplantasi).
Faktor Presipitasi

: Trauma seperti penganiayaan, kehilangan

bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh,


4.
5.

perubahan fisik berhubungan dengan tumbuh kembang normal


Pemeriksaan fisik
Adanya kealpahaan atau kecatatan pada bagian tubuh
Psikososial
a. Konsep Diri menurut Kozier (2010)
Identitas Diri : informasi pertama yang dibutuhkan perawat adalah
mengenali identitas personal klien, salah satunnya siapa diri klien
menurut pandangan klien. Contoh wawancara pengkajiannya,
bagaimana anda memandang diri anda? , apa kemampuan personal
anda?
Gambaran diri atau citra tubuh : jika ada indikasi gangguan citra
tubuh, perawat harus mengkaji klien secara hati-hati untuk
kemungkinan maslah fungsi atau fisik. Selain respon yang
dinayatakan terhadap masalah, penting untuk mengkaji perilaku
terkait. Contoh wawancara pengkajiannya, bagaimana perasaan
anda mengenai penampilan anda? , apakah ada bagian dari tubuh
anda yang ingin anda ubah?
Peran Diri : perawat mengkaji kepuasan dan ketidakpuasan klien
yang berhubungan dengan tanggung jawab dan hubungan peran:
peran keluarga (paling penting karena berhubungan dengan
anggota keluarga), kerja, sosial. Contoh wawancara pengkajiannya,
ceritakan mengenai keluarga anda , bagaimana hubungan anda
dengan keluarga anda?, apakah anda menyukai pekerjaan anda?
Ideal Diri : perawat akan menanyakan bagaimana seharusnya
tubuh anda atau tubuh yang ingin anda inginkan?
Harga Diri : perawat akan mengajukan pertanyaan, apakah anda
puas dengan hidup anda? , apa yang anda rasakan mengenai diri
b.

anda?
Hubungan Sosial
Keluarga klien akan mengatakan semenjak terdapat perubahan pada
tubuh klien, klien jarang sekali berinteraksi dengan orang lain.

10

c.
6.

Spiritual : Nilai dan Keyakinan : agama yang di anut klien,

Kegiatan Ibadah : klien jarang melakukan ibadahnya.


Status Mental
a. Penampilan : rapi, sesuai usia dan jenis kelamin, tampak lemah
b.

dan pucat.
Pembicaraan : Sering tidak fokus, kadang blocking, kontak mata

c.

kurang.
Aktivitas Motorik : Hipomotorik, Hipermotorik, TIK, Agitasi,

d.
e.

Grimaseren, Tremor atau Kompulsif.


Alam Perasaan : Cemas dan gelisah.
Interaksi selama wawancara : Klien dapat berbicara dengan baik,
mengerti apa yang ditanyakan dan dibicarakan, klien dapat
menjawab pertanyaan dengan baik dan menyampaikannya dengan

f.

baik. Terkadang pembicaraannya berhenti.


Persepsi : Klien beranggapan bahwa klien tidak bisa ke mana-mana
sebelum

kondisi

tubuhnya

kembali

seperti

semula/

yang

g.

diinginkan.
Proses berpikir : Sirkumtansial, Tangensial, Kehilangan asosiasi,

h.

Flight of Ideas, Blocking, Reeming, Perseverasi


Isi Pikir (dapat di ketahui dari?) : Obsesi, Phobia, Ide terkait,
Depeersonalisasi, Waham ( agama, somatik, kebesaran, curiga,
nihilistic, hipokondria, magik mistik ) atau Waham yang bizar (ada

j.

berapa?)
Tingkat kesadaran dan Orientasi
Kesadaran Pasien (bingung, sedasi, atau stupor)
Orientasi terhadap waktu, tempat, orang
Memori ( Gangguan daya ingat jangka panjang, Gangguan daya

k.

ingat jangka pendek, Gangguan daya ingat saat ini, Konfabulasi )


Tingkat Konsentrasi dan Berhitung (mudah dialihkan, tidak mampu

l.

berkomunikasi, atau tidak mampu berhitung )


Kemampuan Penilaian (gangguan kemampuan penilaian ringan,

i.

7.

gangguan penilaian hermaka)


Masalah Psikososial da Lingkungan
Klien pasif dan jarang berinteraksi dengan orang lain. Biasanya klien
mengatasinya dengan cara marah, menyendiri, berteriak.

11

No.
1. Subyektif :
a) Mengungkapkan
pandang

Data
perasaan

tentang

Diagnosa Keperawatan
Gangguan Citra Tubuh
adanya

tubuhnya

perubahan

(misalnya

penampilan, struktur dan fungsi).


b) Mengungkapkan merasa tidak puas.
c) Mengatkanmerasa asing terhadap bagian tubuh
yang hilang.
d) Mengatakan perasaan negatif tentang tubuhnya.
e) Khawatir adanya penolakan dari orang lain.
Obyektif :
a) Perubahan dan hilangnya anggota tubuh baik
bentuk struktur dan fungsi.
b) Menyembunyikan atau memamerkan bagian tubu
yang terganggu.
c) Menolak melihat atau menyentuh bagian tubuh.
d) Aktifitas sosial menurun.

F. Diagnosa Keperawatan
1.

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

2.

Gangguan Citra Tubuh

3.

Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan

4.

Isolasi Sosial

12

Anda mungkin juga menyukai