Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA

TAHAP USIA PRA SEKOLAH

Oleh :

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES YPAK PADANG

T.A 2020
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat, karunia dan Hidayah nya sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun judul makalah ini kami ambil

adalah “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP USIA PRA

SEKOLAH”

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu metode

pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswa STIKES YPAK PADANG

Kami menyadari atas kekurangan kemampuan kami dalam pembuatan

makalah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila

mendapatkan kritikan dan saran yang yang membangun agar makalah ini

selanjutnya akan lebih baik dan sempurna serta komprehensif.

Demikin akhir kata dari kami, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua

pihak dan dapat membantu semua pihak untuk mengetahui sistem metabolisme

tubuh.

Padang, 16 Maret 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang

diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini

bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga

dengan menggunakan pendidikan proses keperawatan. Secara umum, tujuan

keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam

mengantasi masalah kesehatan keluarga secara mandiri.

Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah adalah suatu

rangkaian kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia

prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah

tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran keluarga

sangat dibutuhkan sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat mencapai

hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.

Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu rentang

perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak –

anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi

( 0-1 tahun ), usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5

tahun ) usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18 tahun ).

Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering dikatakan

sebagai potret atau gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah

demikian, karena anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan

berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK memerlukan perhatian

yang khusus terhadap perkembangan fisik, social , emosional dan kognitif

anak. disamping itu keluarga mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan

anak rumah rasa aman, membantu unutk bersosialisasi mempertahankan

hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian tanggung jawab,

dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.

B. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah keperawatan keluarga.

2. Untuk mengetahui tentang konsep tugas perkembangan keluarga

dengan anak usia pra sekolah

3. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan yang diberikan pada

keluarga dengan anak usia pra sekolah.

C. Manfaat

Manfaat penulisan makalah ini diharapkan Mahasiswa di Jurusan

Keperawatan mendapat informasi tentang landasan teori asuhan keperawatan

pada keluarga dengan anak usia pra sekolah.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Keluarga

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung

karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah

tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan

dan mempertahankan suatu budaya

B. Tugas Keluarga

1. Mengenal masalah kesehatan

2. Mengambil keputusan

3. Merawat keluarga yang sakit

4. Modifikasi lingkungan

5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan

C. Definisi Anak Pra Sekolah

Anak pra sekolah adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun.

1. Ciri fisik anak pra sekolah

Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan

anak yang berada dalam tahapan sebelumya

a. Anak prasekolah umumnya aktif

b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat

yang cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka harus

beristirahat cukup.\

c. Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari control

terhadap jari dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum
terampil, belum biasa melakukan kegiatan yang rumit misalnya

mengikat tali sepatu.

d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan

pandangannya pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah

sebabnya koordinasi tangan masih belum sempurna.

e. Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi

otak masih lunak.

f. Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih terampil

dalam tugas yang bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik halus.

2. Ciri sosial anak prasekolah

a. Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua sahabat, sahabat

yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian

berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.

b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi dengan baik,

oleh karena kelompok tersebut cepat berganti – ganti.

c. Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang

lebih besar.

3. Ciri emosional pada anak prasekolah

a. Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya dengan bebas

dan terbuka., sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia

tersebut.

b. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali

memperebutkan perhatian guru.


4. Ciri kognitif anak prasekolah

a. Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari

merekla senang berbicara khususnya dalam klelompoknya.

b. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi minat,

kesempatan, interaksi, mengagumi dan kasih sayang.

D. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah

1. Membantu anak untuk bersosialisasi

2. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang

lain (tua) juga harus dipenuhi.

3. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar keluarga

(keluarga lain dan lingkungan sekitar)

4. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak

5. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

6. Merencanakan kegiatan dan waktu pertumbuhan dan perkembangan anak.

E. Masalah-masalah pada anak usia prasekolah

a. Masalah kesehatan

Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti;

diare, cacar air, difteri, dan campak.

b. Hubungan keluarga

Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran

anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh

orang tua sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan

perhatian orang tua.

c. Bahaya fisik
d. Kecelakaan

Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang

menghasilkan keterampilan tertentu

e. Keracunan

Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia

lihat tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.

f. Bahaya Psikologis

Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu

berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi,

lebih pemarah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan

sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.

g. Gangguan tidur

Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM

(rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk

biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat

kembalimimpinya secara terperinci. Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-

waktu adalah hal yang normal, dan satu-satunya tindakan yang perlu

dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang

sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah psikis.

h. Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting)

Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada saat anak

berumur 2-3 tahun, sedangkan pelatihan buang air kecil dilakukan pada

umur 3-4 tahun. Pada umur 5 tahun, kebanyakan anak sudah dapat

melakukan buang air sendiri; melepas pakaian dalamnya sendiri,


membersihkan dan mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri

serta kembali memakai pakaian dalamnya sendiri.Tetapi sekitar 30% anak

berusia 4 tahun dan 10% anak berusia 6 tahun masih mengompol pada

malam hari.Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air

(toilet training) adalah dengan mengenali kesiapan anak.

F. Kemungkinan diagnosa

1. Resiko cidera

2. Resiko trauma

3. Resiko keracunan

4. Resiko infeksi

5. Gangguan penanganan pemeliharaan rumah

6. Perubahan menjadi orang tua

7. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan

8. Gangguan komunikasi verbal

G. Peran perawat

1. Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila ada

indikasi

2. Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan

3. Coordinator dengan layanan pediatric

4. Penyelia imunisasi

5. Konselor pada nutrisi dan latihan

6. Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan

7. Pendidik tentang higien perawatan gigi

8. Konselor pada keamanan lingkungan dirumah


9. Fasilitator dalam hubungan interpersonal

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP

USIA PRA SEKOLAH

A. Pengkajian

Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga

1. Identitas

a. Nama pasien

b. Umur

c. Agama dan suku bangsa

d. Pendidikan

e. Komposisi keluarga

f. Tipe keluarga

g. Pekerjaan

h. Alamat

i. Aktivitas rekreasi keluarga

j. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga :

1). Tahap perkembangan keluarga saat ini.

2). Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.

3). Riwayat keluarga inti

4). Riwayat keluarga sebelumnya.

k. Lingkungan

1). Karakteristik rumah

2). Karakteristik lingkungan.


3). Mobilitas keluarga

4). Hubungan keluarga dengan lingkungan.

5). Sistem sosisl yang mendukung

l. Struktur keluarga

1). Pola komunikasi.

2). Pengambilan keputusan.

3). Peran anggota keluarga.

4). Nilai-nilai yang berlaku di keluarga.

5). Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah

(identitas anak, riwayat kehamilan sampai kelahiran, riwayat

kesehatan bayi sampai saat ini, kebiasaan saat ini, tumbang saat

ini, pemeriksaan fisik)

m. Pengkajian data fokus meliputi:

1). Bagaimana karakteristik teman bermain.

2). Bagaimana lingkungan bermain.

3). Berapa lama anak menghabiskan waktunya di sekolah.

4). Bagaimana stimulasi terhadap tumbang anak dan adakah sarana

yang dimiliki.

5). Bagaimana temperamen anak saat ini.

6). Bagaimana pola anak jika menginginkan suatu barang.

7). Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak.

8). Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini.

9). Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah.


10). Sudahkah anak memperoleh imunisasi ulangan selain di

sekolah.

11). Pernahkah mendapat kecelakaan selama di sekolah atau di

rumah saat bermain.

12). Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama

masa ini

13). Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah, apa

jenisnya.

14). Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luang.

15). Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarganya.

B. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan dengan masalah-masalah yang sering ditemui pada keluarga

dengan anak usia pra sekolah, diagnose yang mungkin muncul diantaranya :

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif

2. Resiko Cidera

3. Resiko Trauma

4. Resiko Keracunan

5. Resiko Infeksi

6. Gangguan Penanganan Pemeliharaan Rumah / Penatalaksanaan

Rumah

7. Gangguan Pemenuhan Nutrisi

8. Perubahan Menjadi Orang Tua

9. Perubahan / Gangguan Tumbuh Kembang

10. Gangguan Komunikasi Verbal


11. Gangguan Proses Keluarga

12. Isolasi Sosial

C. Intervensi keperawatan

Perencanaan / intervensi pada asuhan keperawatan ditetapkan berdasarkan

dengan diagnosa yang telah diperoleh dari hasil pengkajian dan analisa data,

serta sesuai dengan tujuan asuhan keperawatan yang diharapkan oleh perawat

dan pasien.

Dalam menetapkan intervensi, sebagai perawat hendaknya mengacu pada

peran perawat dalam lingkup perawatan keluarga dengan anak usia pra

sekolah, yaitu :

1. Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak, perujukan bila ada

indikasi

2. Pendidik dalam tindakan pertolongan pertama dan kedaruratan

3. Koordinator dg layanan pediatri

4. Penyedia dan pelaksana imunisasi

5. Konselor pada nutrisi dan latihan

6. Pendidik dalam isu pemecahan masalah mengenai kebiasaan kesehatan

7. Pendidik tentang higiene perawatan gigi

8. Konselor pada keamanan lingkungan di rumah

9. Fasilitator dalam hubungan interpersonal


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anak usia sekolah dapat disebut sebagai akhir dari masa kanak-kanak

sejak usia 6 tahun atau masuk sekolah dasar kelas satu, ditandai oleh kondisi

yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak.

Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini ialah mensosialisasikan anak-

anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan

dengan teman sebaya, mempertahankan hubungan perkawinan yang

memuaskan dan memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.

Adapun pengkajian yang dilakukan pada keluarga dengan anak usia

sekolah adalah meliputi: Identitas, riwayat dan tahap perkembangan keluarga,

lingkungan, Struktur keluarga, fungsi keluarga, penyebab masalah keluarga

dan koping yang dilakukan keluarga, identitas anak, riwayat kehamilan sampai

kelahiran, riwayat kesehatan bayi sampai saat ini, kebiasaan saat ini (pola

perilaku dan kegiatan sehari-hari), pertumbuhan dan perkembangannya saat

ini (termasuk kemampuan yang telah dicapai), dan pemeriksaan fisik

B. Saran

Bagi mahasiswa, diharapkan sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan

ilmu ini atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan

keluarga dengan baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Bawono, Y. (2017). Kemampuan berbahasa pada anak prasekolah: Sebuah kajian

pustaka. Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi

Perkembangan Indonesia, 1.

Bowden, V. R., & Greenberg, C. S. (2010). Children and their families: The

continuum of care. Lippincott Williams & Wilkins.

Brazelton, T. B., & Sparrow, J. (2008). Touchpoints-Three to Six: Your

Child’s Behavioral and Emotional Development (New edition edition). Da

Capo Lifelong Books.

CDC. (2019, February 20). Child Development: Preschooler (3-5 years old) CDC.

Retrieved September 24, 2019,

Anda mungkin juga menyukai