Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK

PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA

Nama :Desi yulianti, S.kep

Nim : 2021180

Kunjungan : Minggu ke-1 (kunjungan 1-6)

Tanggal : 12-17 April 2022

A. LATAR BELAKANG

1. Karakteristik Keluarga

1) Definisi Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dalam institusi social. Setiap keluarga memiliki anggota
yang masing-masing mempunyai tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan bersama.
Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam memulai kehidupan dan berinteraksi
antar anggotanya. Keluarga adalah institusi terkecil dari suatu masyarakat yang memiliki
struktur social dan system tersendiri serta merupakan sekumpulan orang yang tinggal dalam
satu rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan atau hubungan darah karena
perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain sebagainya (Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat, 2013 dalam (Aziz, 2017)).

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah dan
adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam peran
dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).
2) Fungsi Keluarga

Menurut Marilyn M. Friedman (2010) fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu:

a. Fungsi Afektif

Menfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan psikologis


anggota keluarga.b. Fungsi Sosialisasi Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan
menjadikan anak sebagai anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada
anggota keluarga.

c. Fungsi Reproduksi

Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi dan untuk


keberlangsungan hidup masyarakat.

d. Fungsi Ekonomi

Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.

e. Fungsi Perawatan Kesehatan

Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, dan perawatan


kesehatan.

3) Tipe dan Bentuk Keluarga

Tipe keluarga menurut Harmoko (2012) yaitu sebagai berikut:

a. Nuclear Family

Keluarga inti terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja
diluar rumah.

b. Extended Family

Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara
sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c. Reconstitud Nuclear

Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri, tinggal
dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan
lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.

d. Middle Age/Aging Couple

Suami sebagai pencari uang. Istri dirumah/kedua-duanya bekerja dirumah, anakanak sudah
meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier. Dyadic Nuclear Suami
istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya/salah satu bekerja
dirumah.

f. Single Parent

Satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasangannya dan anak anaknya dapat
tinggal dirumah/diluar rumah.

g. Dual Carier

Suami istri atau keduanya tanpa anak.

h. Commuter Married

Suami/istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya
saling mencari pada waktu-waktu tertentu.

i. Single Adult

Wanita atau pria dewasa yang tingga sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk
menikah.

j. Tree Generation

Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah. Asuhan keperawatan diberikan kepada
keluarga menggunakan suatu pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
diagnose, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pengkajian merupakan tahap pertama dan
utama dalam suatu proses keperawatan, dimana pada tahap ini sorang perawat mengambil
informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibina. Pengkajian
keluarga melibatkan upaya menetapkan kemampuan keluarga berfungsi secara efektif
dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Pada tahap ini ners muda menggali dan
mengambil informasi kesehatan pada keluarga. Data yang telah terkumpul kemudian
dianalisa dan dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga, lalu ditegakkan
diagnose dan dirancang intervensi keperawatan serta dilakukan implementasi dan evaluasi
(Friedmen, 2010). Tujuan terpenting dari keperawatan keluarga adalah memandirikan
anggota keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
keluarga secara suka rela atau tanpa paksaan.Kebutuhan fisik dan kesejahteraan
psikososial merupakan dua hal dalam fungsi keluarga. Kesejahteraan fisik meliputi
terpenuhinya kebutuhan makanan, pakaian, rasa aman dan kesehatan jasmani, sedangkan
kesejahteraan psikososial adalah bila keluarga mampu menjadi struktur atau kerangka
dasar pertumbuhan psikososial dan keluarga yang berhasil menjalani pertumbuhan
psikososial dengan baik. Keluarga berfungsi sehat, juga harus mampu melaksanakan tugas
kesehatan keluarga, yaitu antara lain:

a) Menegnal masalah kesehatan

b) Membuat keoutusan tindakan kesehatan yang tepat

c) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

d) Mempertahankan suasana lingkungan rumah yang sehat

e) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

Pada minggu pertama ini, Ners muda melakukan pengkajian dan kunjungan pada
keluarga. Pada pertemuan sebelumnya, hubungan saling percaya antara mahasiswa dan
keluarga Tn. S dan Ny. H, terbina dengan sangat baik. Pada minggu pertama ners muda
melakukan pengkajian kepada keluarga dengan tahap perkembangan keluarga pasangan baru.
Adapun tugas erkembangan keluarga pasangan baru menurut Friedmen (2010) adalah:
membina hubungan intim dan kepuasan bersama, menetapkan tujuan bersama, membina
hubungan dengn keluarga lain, merencanakan anak (KB), dan menyesuaikan diri dengan
kehamilan dan memersiapkan diri untuk menjadi orang tua.

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Data awal yang perlu dikaji atau dikenal pada tahap penjajakan yang pertama

terdiri meliputi :
a. Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat dan nomor telepon,
komposisi keluarga dan genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga dan aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga yang terdiri dari tahap perkembangan
keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat
keluarga inti, dan riwayat keluarga sebelumnya. Lingkungan terdiri dari karakteristik
rumah, karakteristik tetangga dan komunitas RW, mobilitas geografis keluarga,
perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat, serta sistem pendukung
keluarga.
c. Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran, nilai dan norma budaya anggota keluarga.
d. Fungsi keluarga terdiri atas fungsi efektif, sosialisasi, dan fungsi perawatan keluarga.
e. Stres dan koping keluarga terdiri dari stresor jangka pendek dan jangka panjang,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang digunakan,
dan strategi adaptasi disfungsional.
f. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
g. Pemeriksaa fisik pada semua anggota keluarga secara head to toe. Adapun penjajakan
kedua mengkaji kemampuan keluarga menjalankan 5 fungsi perawatan kesehatan
keluarga terhadap masalah kesehatan spesifik. Di mana keluarga mampu mengenal
atau mengidentifikasi masalah, mampu mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan, mampu melakukan keperawatan terhadap anggota yang sakit, mampu
memodifikasikan lingkungan untuk meningkatkan kesehatan, dan mampu memilih,
membawa dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat.

3. Masalah Keperawatan

Keluarga dengan tahap perkembangan pasangan baru memiliki beberapa


permasalahan yaitu: masalah-masalah seksual, emosional, kecemasan, kehamilan yang tidak
diinginkan, dan penyakit kelamin baik sebelum maupun sesudah perkawinan.

Biasanya juga terjadi perselisihan/keributan dalam keluarga karena kedua pasangan baru
menikah belum bias menyesuaikan diri dengan kehidupan yang baru, dengan peran dan
fungsi yang berbeda. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat
dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga. Masalah keperawatan dapat
dirumuskan pada kunjungan keempat yaitu tanggal 8 Mei 2022.
Nama : Desi yulianti, S.kep

Nim : 2021180

Kunjungan : Minggu ke-2 (kunjungan 7)

Tanggal : 12 April 2022

A. LATAR BELAKANG
Supervisi dilakukan pada pertemuan ke-7 di minggu ke-2 ini. Pada pertemuan
sebelumnya, hubungan saling percaya antara ners muda dan keluarga Tn. S.
berdasarkan prioritas masalah yang dilakukan, maka diagnosa yang akan dilakukan
implementasi adalah ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga Tn. S dan Ny.
M dengan asam urat. Dalam beberapa kali pertemuan sebelumnya telah dilakukan
pengkajian pada keluarga Tn. S. pada pertemuan kali ini mahasiswa berencana untuk
melakukan intervensi untuk diagnosa pertama yaitu intervensi 1 dan intervensi 2.
Pada saat dilakukan pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui tugas kesehatan
keluarga didapatkan hasil, Ny. M mengatakan sering ada kesemutan dan nyeri di
tangan dan kaki pada saat bangun tidur. Ny. M adalah seorang ibu rumah tangga yang
kadang-kadang juga menjahit di rumah. Saat dilakukan pemeriksaan asam urat pada
Ny, M didapatkan hasil 16, 9 gr/dL.
Pada saat keluarga ditanya mengenai asam urat Ny. M hanya pernah
mendengar tetapi tidak tahu apa itu asam urat, apa penyebab dan tanda gejalanya.
Keluarga juga tidak mengetahui apa dampak dari asam urat dan bagaimana
pengobatan dan pencegahannya. Ny. M juga mengatakan keluarga tidak pernah
melakukan cek asam urat sebelumnya. Jika merasakan keluhan nyeri mereka hanya
istirahat saja.
B. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa: ketidakefektifan manajemen kesehatan di keluarga pada Ny. M
keluarga Tn. S dengan asam urat
Tujuan Umum: setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga Tn. S
selama 4 kali kunjungan rumah diharapkan keluarga mampu melakukan perawatan
terhadap Ny. M dengan asam urat.
Tujuan Khusus:

1. Keluarga mampu mengenal penyakit asam urat ditandai dengan:

a. Keluarga mampu menyebutkan pengertian dari penyakit asam urat

b. Keluarga mampu menyebutkan penyebab dari penyakit asam urat

c. Keluarga mampu menyebutkan tanda-dan gejala asam urat

2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan

penyakit asam urat ditandai dengan:

a. Keluarga mampu menjelaskan akibat lanjut yang terjadi jika penyakit asam urat
tidak diobati

b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan


penyakit asam urat

C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

a. Topik : Implementasi diagnosa ke-1 intervensi 1 dan 2

b. Metode : Diskusi dan Tanya jawab

c. Media dan alat : Leaflet, lembar balik dan Nursing kit

d. Waktu : Jumat, 11 April 2022

e. Tempat : Rumah keluarga Tn. S RT 01 RW 02 Kelurahan/Desa Simpang Baru

f. Strategi pelaksanaan.

waktu fase Kegiatan mahasiswa Kegiatan keluarga


5 menit orientasi  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memvalidasi keadaan  Menjawab
keluarga  Mendengarkan
 Memperkenalkan diri  mendengarkan
 Menjelaskan tujuan
kunjungan
15 menit Kerja  melakukan pengkajian  menjawab
 melakukan  mengikuti kegiatan
pemeriksaan fisik  mendengarkan dan
 mengidentifikasi memperhatikan
masalah kesehatan  mendengarkan
 memberikan
reinformasi positif
20 menit Terminasi  mengevaluasi apa  menjawab
yang disampaikan  menyepakati kontrak
 membuat kontrak  menjawab salam
selanjutnya
 mengucapkan salam

Kriteria Hasil

a. Kriteria struktur

1) Menyiapkan Lp

2) Menyiapkan alat bantu atau media

3) Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana

b. Kriteria proses

1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan

2) Keluarga aktif dalam kegiatan

c. Kriteria hasil

1) Keluarga mampu mengenal tentang masalah kesehatan Asam urat, pengertian,

etiologic, tanda dan gejala, dampak dan cara mengatasi kolesterol

2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang

menderita asam urat

3) Keluarga mampu melakukan perawatan sederhana pada anggota keluarga yang

menderita asam urat

4) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk mengontrol


penyakit asam urat.

No Diagnose Hari/ Implementasi Evaluasi TTD


Keperawatan Tanggal Ners
1. Ketidakefektifa senin, Memberikan Subjektif: Ny. M
n 11 pendidikan kesehatan mengatakan:
manajemen april kepada keluarga Tn,S 1. “Penyakit asam urat adalah
kesehatan 2022, tentang asam urat: penyakit yang disebabkan
pada Ny, M Pukul 1. Menjelaskan pengertian oleh asam urat yang
keluarga 15.30 asam berlebih di dalam tubuh”.
Tn. S dengan WIB urat: asam urat adalah 2. “Penyebab dari asam urat
asam penumpukan asam urat atau adalah: sering
urat purin mengkomsumsi makanan
yang berlebih di dalam tinggi purin, kegemukan,
tubuh kita, keturunan, kelainan pada
dimana rentang normalnya ginjal, minumamn
bagi beralkohol, dan aktivitas
wanita: 2, 4 atau 2,5 sampai yang berlebihan”.
5,5, 3. “Tanda dan gejala asam
atau 6, sedangkan laki-laki urat adalah bengkak pada
3,4 sendi, nyeri pada sendi,
sampai 7. sendi kaku dan tegang,
2. Menjelaskan penyebab kemerahan, dan nafsu
asam urat: makan berkurang”.
penyebab asam urat adalah 4. “Dampak atau akibat lanjut
mengkomsumsi makanan jika asam urat tidak diobati:
yang Thopi, kerusakan sendi,
tinggi purin, kegemukan, batu ginjal, penyakit
keturunan, minuman jantung dan diabetes”.
alcohol, 5. “Pencegahan untuk
kelainan pada ginjal, penyakit asam urat:
aktivitas menghindari makanan yang
yang berlebihan. tinggi purin untuk
3. Menjelaskan tanda dan dikomsumsi sepeti: jeroan,
gejala melinjo, emping, kacang
asam urat: tanda dan gejala kacangan, menghindari
asam makanan yang diawetkan
urat adalah bengkak pada melinjo, emping, kacang
sendi, kacangan, menghindari
nyeri pada sendi, sendi kaku makanan
dan yang diawetkan seperti
tegang, kemerahan, dan makanan
nafsu kaleng. Menghindari makanan
makan berkurang. beralkohol.
4. Menjelaskan dampak atau seperti makanan kaleng.
akibat Menghindari
lanjut jika asam urat tidak makanan
diobati: beralkohol”.
Thopi, kerusakan sendi, 6. “Perawatan penderita asam
batu urat: perbaiki pola hidup,
ginjal, penyakit jantung dan istiraha yang cukup, bila
diabetes. kaki tangan bengkak maka
5. Menjelaskan pencegahan kompres dengan air es,
untuk minum obat penghilang
penyakit asam urat: nyeri, dan minum air putih
menghindari yang cukup”.
makanan yang tinggi purin “Tn. C dan Ny. M
untuk menyebutkan mengenai
dikomsumsi sepeti: jeroan, pengambilan keputusan
6. Menjelaskan perawatan segera untuk mengatasi
penderita penyakit asam urat adalah:
asam urat: perbaiki pola “jika penyakit kambuh dan
hidup, semakin parah maka
istiraha yang cukup, bila keluarga perlu mengambil
kaki tindakan segera untuk
tangan bengkak maka membawa ke pelayanan
kompres kesehatan terdekat tanpa
dengan air es, minum obat menunggu waktu dan akan
penghilang nyeri, dan mengusahakan untuk rutin
minum air melakukan cek kesehatan”.
putih yang cukup. Objektif:
Membantu keluarga untuk 1. Keluarga Tn. S tampak
mengambil mengerti tentang apa yang
keputusan merawat anggota dijelaskan
keluarga yang 2. Keluarga Tn. S
sakit: mengarhakan keluarga menganggukan kepala saat
untuk menjelaskan.
mengambil keputusan jika 3. Ny. M mapu menyebutkan
sakit untuk pengertian asam urat
segera kepelayanan 4. Ny. M mampu mnegulangi
kesehatan terdekat. apa yang disampaikan tadi
yaitu tanda dan gejala asam
urat, penyebab, dan akibat
tindak lanjut.
5. Keluarga mampu
memutuskan merawat
anggota keluarganya
dengan asam urat.
A: Masalah sudah teratasi,
implementasi telah
dilakukan.
P:
1. Mengevaluasi pengetahuan
Ny. M dan keluarga terkait
pengertian, penyebab, tanda
gejala, akibat lanjut,
perawatan, pencegahan,
dan pengobatan mengenai
asam urat.
2. Melanjutkan implementasi
mengajarkan keluarga
untuk membuat obat
tradisional kompres air
hangat jahe untuk
mengatasi nyeri asam urat.
Membantu keluarga Subjektif:
merawat anggota 1. Ny. M mengatakan “bahwa
keluarga yang sakit dan modifikasi lingkungan yang
memberikan dapat dilakukan adalah
dukungan dalam menghindari makanan yang
meningkatkan status meningkatkan kadar asam
kesehatan. Mengajarkan urat, dan lingkungan yang
pembuatan terapi nyaman
komplementer kompres 2. Ny. M mengatakan bahwa
hangat jahe untuk jika sakit dapat
meredakan nyeri asam urat . memanfaatkan fasilitas
kesehatan seperti
puskesmas dan klinik
terdekat
3. Ny. M mengatakan “sudah
punya kartu BPJS dan
kalau berobat kepuskesmas
dan rumah sakit”
Objektif:
1. Ny. M tampak mengerti dan
menganggukan kepalanya
2. Ny. M terlihat memahami
apa yang disampaikan
3. Ny. M mampu
menyebutkan 3-5 cara
modifikasi lingkungan
untuk asam urat jika nyeri
kambuh.
A: implementasi dilakukan
P:
1. Mengevaluasi kembali
pengetahuan keluarga
2. Menganjurkan keluarga
untuk menerapkan semua
yang sudah diajarkan
kepada keluarga
3. Membuat kontrak waktu
untuk melakukan evaluasi
di akhir pertemuan

Anda mungkin juga menyukai