Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. A DENGAN


DIABETES MELLITUS PADA NY. S

Disusun Oleh :

SUSISMOLIA
NIM : 200102326

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
STIKES AL INSYIRAH
PEKANBARU
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS STIKes
AL INSYIRAH PEKANBARU

Nama Mahasiswa : Susismolia


NIM : 200102326
Kunjungan : Minggu ke-1
Tanggal : 16 Oktober 2022

A. LATAR BELAKANG
1. Karakteristik Keluarga
1) Definisi Keluarga
Keluarga adalah suatu unit terkecil dalam institusi sosial. Setiap keluarga
memiliki anggota yang masing-masing mempunyai tugas dan fungsinya dalam
mencapai tujuan bersama. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam
memulai kehidupan dan berinteraksi antar anggotanya. Keluarga adalah institusi
terkecil dari suatu masyarakat yang memiliki struktur social dan system
tersendiri serta merupakan sekumpulan orang yang tinggal dalam satu
rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan atau hubungan darah karena
perkawinan, kelahiran, adopsi dan lain sebagainya (Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat,
2013 dalam (Aziz, 2017)).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah
dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan yang lainnya
dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Ali, 2010).
2) Fungsi Keluarga
Menurut Marilyn M. Friedman (2010) fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu:
a. Fungsi Afektif
Menfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan
psikologis anggota keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak sebagai
anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada anggota
keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi dan untuk
keberlangsungan hidup masyarakat.
d. Fungsi Ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal, dan perawatan
kesehatan.
3) Tipe dan Bentuk Keluarga
Tipe keluarga menurut Harmoko (2012) yaitu sebagai berikut:
a. Nuclear Family
Keluarga inti terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.
b. Extended Family
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c. Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri,
tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan
dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya
dapat bekerja diluar rumah.
d. Middle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang. Istri dirumah/kedua-duanya bekerja dirumah, anak-
anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
e. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya/salah satu
bekerja dirumah.
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasangannya dan anak-
anaknya dapat tinggal dirumah/diluar rumah.
g. Dual Carier
Suami istri atau keduanya tanpa anak.
h. Commuter Married
Suami/istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,
keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tingga sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk menikah.
j. Tree Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.

4) Tugas perkembangan keluarga


Tugas perkembangan keluarga menurut rentang usia adalah:
a) Masa Remaja (Families with teenagers = 13-19/20 tahun) tugas
perkembangannya adalah :
a) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggungjawab mengingat
remaja yang sudah bertambah dan meningkat otonominya.
b) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga
c) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
d) Perubahan sistem peran dan peraturan tumbuh kembang keluarga.
b) Masa dewasa awal (Early Adulthgood=19/20-40 tahun), tugas perkembangannya
adalah:
a) Mengembangkan sikap, wawasan, dan pengalaman ajaran agama
b) Memperoleh atau mulai memasuki dunia kerja
c) Memilih pasangan (suami atau istri)
d) Mulai memasuki pernikahan
e) Belajar hidup berkeluarga
f) Merawat dan mendidik anak
g) Mengelola rumah tangga
h) Memperoleh kemampuan dan kemantapan karier (posisi kerja)
i) Mengambil tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat
j) Mencari kelompok sosial (kolega) yang menyenangkan
c) Masa dewasa madya/setengah baya (midle age=40-60 tahun), tugas
perkembangannya adalah:
a) Memantapkan pengalaman ajaran agama
b) Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga negara
c) Membantu anak yang sudah remaja untuk belajar menjadi orang dewasa
yang bertanggungjawab dan bahagia
d) Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi
pada aspek fisik (penurunan kemampuan atau fungsi)
e) Mencapai dan memepertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier
f) Memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa
d) Masa dewasa lanjut/masa tua (old age=60-mati), tugas perkembangannya
adalah:
a) Lebih memantapkan diri dalam mengamalkan norma atau ajaran agama
b) Mampu menyesuaikan diri dengan menurunnya kemampuan fisik dan
kesehatan
c) Menyesuaikan diri dengan masa pensiun (jika menjadi pegawai negeri) dan
berkurangnya income (penghasilan keluarga)
d) Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
e) Membentuk hubungan dengan orang lain yang seusia
f) Memantapkan hubungan yang harmonis dengan anggota keluarga (anak,
cucu, dan menantu).
Pada minggu pertama ini, Ners muda melakukan pengkajian dan
kunjungan pada keluarga. Pada pertemuan sebelumnya, hubungan saling
percaya antara mahasiswa dan keluarga Tn. S dan Ny. A, terbina dengan
sangat baik. Pada minggu pertama ners muda melakukan pengkajian
kepada keluarga dengan tahap perkembangan dewasa madya atau setengah
baya.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data awal yang perlu dikaji atau dikenal pada tahap penjajakan yang pertama
terdiri meliputi :
a. Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat dan nomor telepon,
komposisi keluarga dan genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga dan aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga yang terdiri dari tahap perkembangan
keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat
keluarga inti, dan riwayat keluarga sebelumnya.

c. Lingkungan terdiri dari karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitas


RW, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat, serta sistem pendukung keluarga.
d. Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran, nilai dan norma budaya anggota keluarga.
e. Fungsi keluarga terdiri atas fungsi efektif, sosialisasi, dan fungsi perawatan keluarga.
f. Stres dan koping keluarga terdiri dari stresor jangka pendek dan jangka panjang,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang digunakan,
dan strategi adaptasi disfungsional.
g. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
h. Pemeriksaa fisik pada semua anggota keluarga secara head to toe.
Adapun penjajakan kedua mengkaji kemampuan keluarga menjalankan 5 fungsi
perawatan kesehatan keluarga terhadap masalah kesehatan spesifik. Di mana keluarga
mampu mengenal atau mengidentifikasi masalah, mampu mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, mampu melakukan keperawatan terhadap anggota yang sakit,
mampu memodifikasikan lingkungan untuk meningkatkan kesehatan, dan mampu memilih,
membawa dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
3. Masalah Keperawatan
Keluarga dengan masa dewasa madya/setengah baya mempunyai beberapa
permasalahan yang mungkin terjadi, antara lain individu merasa takut terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi pada aspek fisik (penurunan kemampuan atau fungsi) dan peran-
peran sebagai orang dewasa yang belum tercapai. Data yang telah terkumpul kemudian
dianalisis sehingga dapat dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga..

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Setelah diurumuskan masalah keperawatan, dapat ditegakkan diagnosa
keperawatan. Diagnosa keperawatan sudah dapat dirumuskan pada kunjungan keempat
yaitu tanggal 19 Oktober 2022.

2. Tujuan Umum
Tujuan khusus terakhir yang akan dicapai pada hari kunjungan, yaitu
memandirikan anggota keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan keluarga secara suka rela atau tanpa paksaan.
3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang harus sesuai dengan prinsip SMART:
a. Spesifik (S) yaitu rumusan tujuan harus jelas
b. Measurable (M) yaitu dapat diukur
c. Achievable (A) yaitu dapat dicapai
d. Realistic (R) yaitu dapat tercapai dan nyata
e. Timing (T) yaitu memiliki target waktu
1) Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dalam 1 x 60 menit
2) Keluarga memberikan informasi berkaitan dengan data umum, riwayat dan
tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga,
stress dan koping keluarga, pemerikasaan fisik terkait anggota keluarga yang
tinggal dalam satu rumah dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
3) Mengidentifikasi masalah keperawatan
4) Menentukan diagnosa dan prioritas utama dari masalah kesehatan keluarga
5) Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan pada keluarga
6) Melakukan implementasi kepada keluarga berdasarkan rencana tindakan yang
telah dibuat, sehingga keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat.
C. RENCANA KEGIATAN
1) Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
2) Media dan alat : Format pengkajian, alat tulis, nursing kit.
3) Waktu dan tempat : Sabtu dan Minggu, 22 Oktober dan 23 Oktober 2022
Rumah keluarga binaan Jl. Seroja Perum Seroja Regency

D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan LP
b. Menyiapkan alat bantu atau media
c. Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana

2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan ners muda mulai dari pengkajian,
memprioritaskan masalah kesehatan keluarga.
3. Kriteria Hasil

Kriteria Presentase Pencapaian

a. Didapatkan data umum dan tahap 90 %


perkembangan keluarga, lingkungan, struktur
keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping
keluarga, harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan, dan pemeriksaan fisik.
b. Teridentifikasi masalah kesehatan. 90 %
c. Diagnosa dan prioritas masalah kesehatan dapat 100 %
ditetapkan.
d. Rencana keperawatan keluarga dapat 90 %
dirumuskan.
e. Rencana keperawatan terlaksana 90 %
(implementasi).
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M. M. (2010). Keperawatan keluarga: teori dan praktik. Jakarta: EGC
Mubarak, I. W. (2009). Ilmu keperawatan komunitas: konsep dan aplikasi. Jakarta: Salemba
Medika
Khilifak, S. N & Widagdo, W. (2016). Keperawatan Keluarga dan komunitas. Jakarta:
Kemenkes RI
Setiadi. (2008). Konsep dan proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai